Disetujui oleh:
KEPALA SATUAN KERJA PENGEMBANGAN SISTEM PENYEDIAAN AIR MINUM
PROVINSI ACEH
11. Lingkup Pekerjaan : Secara garis besar metodologi pekerjaan ini adalah
sebagai berikut:
Koordinasi dan pengumpulan data yang diperlukan
Survey lokasi pekerjaan/lapangan untuk mendapatkan
gambaran umum daerah studi dan kondisi existing
dengan menggunakan Theodolit/GPS pada unit air
baku, unit produksi, transmisi, dan sistem distribusi air
minum
Analisa Resiko Kecelakaan RK3K.
Soil Test apabila diperlukan
Analisa dan penelahaan terhadap hasil studi
terdahulu
Menyajikan kondisi sistem dan perhitungan kebutuhan
air bersih, alternatif sumber air baku,
sistem/jenis pengolahan, kelengkapan unit dan daerah
pelayanan
Pembuatan standard, spesifikasi teknis pekerjaan sipil,
perpipaan, dan mekanikal/elektrikal
Melakukan analisa kebutuhan air minum domestik dan
non domestik
Melakukan analisa hidrolis dengan menggunakan
software yang telah dikenal sebelumnya (Epanet atau
program sejenis)
Melakukan perhitungan dan penggambaran teknis
sistem penyediaan air minum baik yang sifatnya
typical/standard maupun spesifik sesuai kondisi di
lapangan
Perhitungan rencana anggaran biaya sesuai analisis
harga satuan
Menyusun tahapan dan jadwal pelaksanaan
2. Pengumpulan Data
Selanjutnya berdasarkan atas rekomendasi dari pemberi
tugas yang didapatkan Konsultan selama tahap
persiapan, khususnya metode survey, akan dilakukan
kegiatan-kegiatan sebagai berikut :
1. Data Primer, melakukan survey lapangan tentang
kondisi sistem penyediaan air minum di lokasi
studi, lokasi sumber air baku (kuantitas dan
kualitas), meliputi:
a. Survei geomorfologi dan geohidrologi
b. Survei hidrolika air permukaan
c. Survei topografi
d. Penyelidikan tanah
e. Survei lokasi sistem
f. Survei ketersediaan bahan konstruksi
g. Survei ketersediaan elektro mekanikal
h. Survei ketersediaan bahan kimia
i. Survei sumber daya energi
j. Survei ketersediaan dan kemampuan kontraktor
k. Survei harga satuan
2. Data Sekunder, melakukan survei ke instansi terkait
termasuk PDAM serta kelembagaan formal maupun
non formal, meliputi:
a. peta dasar, topografi, hidrologi, geohidrologi,
morfologi, tata guna lahan, foto udara atau citra
satelit
b. data cuaca dan iklim
c. data kependudukan, sosioekonomi, kepadatan
penduduk
d. kondisi eksisting sistem air minum
e. peraturan perundangan yang berlaku
3. Melakukan kajian Studi Literatur, Standar Norma,
Pedoman, Petunjuk Teknis, dan Lain-lain
4. Analisis
Melakukan analisis data sehingga menghasilkan aspek
kuantitatif dan aspek kualitatif yang dapat dipakai
sebagai bahan untuk rnenyusun konsep dan penyusunan
Studi Perencanaan Teknis Sistem Penyediaan Air Minum
perkotaan IKK/ Desa/ MBR /PPI dalam upaya pemenuhan
pelayanan minimal kebutuhan air minum di perkotaan,
baik pada kawasan strategis nasional yang dapat
mendukung perekonomian di perkotaan dan perbatasan
maupun kebutuhan perencanaan teknis dalam
penyediaan air minum bagi penduduk didaerah terpencil
maupun rawan air. Analisis dimulai dengan
memperkirakan pertumbuhan penduduk sampai tahun
proyeksi 2023 serta kebutuhan air minumnya. Selain
kebutuhan air minum untuk pemakaian domestik, dihitung
juga perkiraan air minum untuk non-domestik
6. Pembahasan
Melakukan pembahasan pada setiap kegiatan dengan
pemberi tugas (Kepala Satker) dan Tim Teknis yang
akan ditunjuk oleh Kepala Satker, serta aparat yang
terkait. Konsultan melaksanakan pembahasan /diskusi
pada Laporan Pendahuluan, Laporan Antara dan
Konsep Laporan Akhir dimana masing-masing dilakukan
dengan mengundang instansi terkait (dilaksanakan
sebelum laporan tersebut dapat diterima oleh pemberi
tugas).
Tenaga pendukung:
1. Estimator 2 Orang;
2. Operator CAD 2 Orang;
3. Surveyor 1 Orang;
4. Pembantu Surveyor 2 Orang;
5. Sekretaris/Operator Komputer 1 orang.
20. Konsep Laporan : Konsep Akhir (Draft Final Report) sebanyak 7 (tujuh)
Final/Akhir eksemplar berisi Draft DED Sistem Penyediaan Air
Minum yang sekurang-kurangnya memuat alternatif
sistem yang sesuai berdasarkan jumlah penduduk, kondisi
sosek, kondisi daerah pelayanan, kondisi sumber air baku
yang ada, sistem pola pelayanan dan pengelolaan air
minum sesuai dengan kondisi daerah pelayanan, skala
prioritas pembangunan sistem air minum berdasarkan
perkembangan sosial ekonomi/kebutuhan pelayanan air
minum dan kebutuhan biaya investasi pembangunan
sistem air minum sampai tahun proyeksi, spesifikasi
teknis, perencanaan teknis komponen SPAM, draft
gambar desain dan draft RAB, serta rencana jadwal
pelaksanaan pembangunan. Konsep Laporan Akhir
diserahkan paling lambat 3 (tiga) bulan kalender setelah
SPMK ditandatangani.
23. Produksi Dalam : Semua kegiatan jasa konsultansi berdasarkan KAK ini
Negeri harus dilakukan di dalam wilayah Negara Republik
Indonesia kecuali ditetapkan lain dalam KAK ini dengan
pertimbangan keterbatasan kompetensi dalam negeri.
24. Persyaratan : -
Kerjasama
25. Pedoman : -
Pengumpulan Data
Lapangan
26. Alih Pengetahuan : Pemakaian Tenaga Ahli pada kegiatan ini harus dapat
memberikan manfaat dalam alih pengetahuan secara
optimal melalui kemitraan dengan media pembahasan dan
diskusi.