KELAS REGULER
Tujuan Umum :
Tujuan khusus :
1. Praktikan dapat memanfaatkan dan melaksanakan
pengkajian pra formulasi untuk sediaan semisolid & cair
2. Praktikan mampu melaksanakan desain sediaan larutan,
suspense, emulsi, krim dan salep
3. Praktikan mampu menyusun SOP dan instruksi kerja
pembuatan larutan, suspense, emulsi, krim dan salep
4. Praktikan mampu menyiapkan dan mengoperasikan alat
pembuatan dan evaluasi sediaan larutan, suspense, emulsi,
krim dan salep
5. Praktikan mampu melaksanakan SOP dan instruksi kerja
pembuatan sediaan larutan, suspense, emulsi, krim, dan
salep
6. Praktikan mampu menyusun laporan Pembuatan Sediaan
Larutan, Suspensi, Emulsi, Krim, dan salep
1 - Pengarahan Umum
- Responsi Sediaan Larutan, Suspensi, Emulsi,
Semi Solid
- Pembagian kelompok & sediaan
5 - Evaluasi Sediaan
- Penyerahan sediaan jadi
10 - Evaluasi sediaan
- Penyerahan sediaan jadi
11 - Review materi
- Penyerahan laporan emulsi & semisolid
KELAS PARALEL
Jadwal Praktikum :
1, - Pengarahan Umum
20/713
- Responsi Sediaan Larutan, Suspensi, Emulsi,
Semi Solid
- Pembuatan Jurnal Sediaan Larutan dan suspensi
5, 7/913 - UTS
(Praktikum Mandiri, 1 praktikan 1
sediaan )
6, - UAS (Tertulis)
14/913
Pembagian :
* Eliksir :
hidroalkohol (kons.Et-OH 5-10%)
* Obat pencuci
luka
* Oral
*Tetes mata
3. EMULSI : Nonsteril
* Krim
* Scrub
* Sabun transparan
SIRUP
ELIKSIR
Pelarut campur (solutio petit), isinya :
1. Gliserin
Etanol 95%
H2O
2. Propilen glikol
Etanol 95%
H2O
3. Propilen glikol
Benzyl alkohol
H2O
Steril :
I. Injeksi Volume Kecil :
Ampul, V=(n+2)V+(2x3)
Vial, V=(n.V)+(2x3)
Ampul = (20+2)1,1 ml +6 ml
=30,2~30ml
W=2/100x30ml
=0,6 g
API ad 30ml
No.XXX, E=0,21
Pembuatan :
1. Penimbangan
2. Pelarutan
3. Penyaringan ke-1 (tuangkan sejumlah tertentu API untuk
membasahi kertas saring lipat yang akan digunakan)
4. Masukkan kedalam gelas ukur, catat vol.larutan. Adkan dengan air
bilasan sampai tepat
5. Penyaringan ke-2 (tuangkan sejumlah tertentu API untuk
membasahi kertas saring lipat yang akan digunakan)
6. Isikan ke dalam buret steril (jarum buret diseka kapas yang telah
dibasahi dengan alkohol 70% dengan bantuan pinset steril)
7. Isikan larutan kedalam wadah (ampul,vial)----------1. Aliri uap air (jika
perlu)
2.Aliri gas
N2(jika perlu)
8. Tutup ampul dengan api
9. Sterilisasi akhir :
a. Ampul : Disterilkan terbalik dalam gelas piala yang dialasi
dengan kapas yang sudah dibasahi lar.methylen blue.
Evaluasi : kebocoran ampul (berkurangnya vol.lar.dalam
ampul) dan kejernihan
Misal : PH = 4-7
V isotonis= W.E.111,1
=2/100x10ml
W=0,2 g
Visotonis=0,2x0,1x111,1
=2,22ml (artinya jika 0,2 g neomisin sulfat dilarutkan dalam
2,222 API, akan diperoleh larutan isotonis)
NaH2PO4 0,32g
Na2HPO4 0,57g
NaCl 0,88g
API ad 100ml
(formula 200ml :
0,32x2=0,64g)
(formula 200ml :
0,57x2=1,14g)
Kesimp.: R/Pilokarpin 2g
NaH2PO4 0,64g
Na2HPO4 1,14g
NaCl 0,92g
API ad 200ml
Ad.2 Suspensi
Hidrofobik
(wetting agent), dicek :
2g ZA/50ml air,
diatas > 50%----hidrofobik
Ad.3 EMULSI
1. Batasan Emulsi : fase terdispers dianggap sebagai fase dalam dan
medium dispers sebagai fase luar/fase kontinue.
2. Dispers ini tidak stabil, butir2 ini bergabung koalesen, dan
membentuk 2 lapisan air dan minyak terpisah
Komponen Utama
Emulsi Stabil
3. 2 macam tipe emulsi :
1. Tipe M/A : Tetes minyaknya terdispers dalam fs air
Nomor HLB
Contoh 2 :
R/ Parafin liq. 30%, HLB =12
Vaselin album 5%, HLB = 5
Cetil alkohol 1%, HLB =15
Emulgator 8.5% (tween 65, HLB = 10.5, span 60 HLB = 4.7)
Water ad 100ml
HLB campuran : Parafin Liq. = 30% x 12 = 10
36%
Vaselin album = 5% x 5 = 0.69
36%
Cetil alkohol = 1% x 15 = 0.42 +
36% 11.11
+ bahan lain,kmd
Emulsi
2.Gom Kering
3. Metode Botol
Metode ini digunakan untuk emulsi yang dibuat dari minyak menguap
dan mempunyai viskositas rendah.
CP : gom dalam botol kering + 2 bagian air
4. Metode HLB
7. Prosedur :
Fs. M + emulgator 70oC
+ Fs.M
Masukkan dalam lumpang panas
ad corpus emuls +kan
Fs. A + emulgator 70oC bahan lain ------ encerkan dengan
air
+ Fs.A
Kering (oven)
Sediaan Jadi
Krim
Pengisian
Pengemasan Brosur
dan Etiket
Produk Jadi
Balsem
1. Bahan semi solid yang berbentuk padatan, contoh : parafin liq., cera
alba > 50%, sebelum memadat di+kan dulu minyak mudah
menguap, cont. Oleum cayuputi, metil salisilat
2. Teknik pencampuran, selalu disertai dengan penambahan ZA
( minyak mudah menguap
1. Larutan :
1.1 Obat Kumur Povidon Iodin
1.2 Larutan Oral Parasetamol
1.3 Larutan Oral Isoniazid (INH)
1.4 Larutan Oral Metampiron
1.5 Larutan Oral Difenhidramin
1.6 Larutan Oral Ephedrin HCl
1.7 Larutan Oral Prometazin
2. Larutan Steril :
2.1 Injeksi Volume Kecil
2.1.1 Thiamin HCl (B1)
2.1.2 Piridoksin HCl (B6)
2.1.3 Asam Askorbat (C)
2.1.4 Lidokain HCl
3. Suspensi :
Oral : Asam Mefenamat, Kloramfenikol, Kaolin
Non Steril
Topikal :Sulfur, Calamin
4. Emulsi :
4.1 Castor Oil
4.2 Parafin Liq.
4.3 Minyak Ikan
4.4 Lotion Minyak Sereh (Oleum Citronellae)
4.5 Lotion Pemutih (TiO2, niasinamida)
4.6 Moisturizing Lotion (vit.E, olive oil)
5. Semi Solid :
5.1 Steril :
5.1.1 Salap mata kloramfenikol
5.1.2 Salap mata oksitetrasiklin
5.1.3 Salap mata Neomisin Sulfat
2 1. Larutan Oral
Metampiron
2. Injeksi Amoksisilin
3. Emulsi Parafin Liq.
4. Balsem methyl
Salisilat
3 1. Larutan Oral
Parasetamol
2. Suspensi Kalamin
3. Emulsi Minyak Ikan
4. Salap Mata
Kloramfenikol
4 1. Injeksi Thiamin HCl
2. Suspensi Kaolin
3. Lotio citronellae oil
4. Balsem Telon
5 1. Infus Ringer
Laktat
2. Suspensi Asam
Mefenamat
3. Lotio Titanium
Dioksida
4. Krim Klindamisin
6 1. Injeksi Asam
Askorbat
2. Suspensi
Kloramfenikol
3. Lotio Olive Oil
4. Krim anti acne
eritromisin
7 1. Colluturia Povidon
Iodin
2. Injeksi Ampisilin
3. Lotio Niasinamida
4. Salap mata
oksitetrasiklin
8 1. Infus Ringer
Dextrose
2. Suspensi Kalamin
3. Lotio Citronellae
Oil
4. Balsem Methil
Salisilat
9 1. Larutan Oral
Parasetamol
2. Tetes Mata
Kloramfenik
ol
3. Lotio Parafin
Liq.
4. Balsam
Methyl
Salisilat
SHIFT II dan IV
8 1. Injeksi Thiamin
2. Suspensi Sulfur
3. Emulsi Minyak Ikan
4. Balsam Cayuputi