Anda di halaman 1dari 28

PRAKTIKUM TEKNOLOGI SEDIAAN SEMISOLID & LIQUID

PROGRAM STUDI FARMASI FMIPA-ISTN 2014

KELAS REGULER

Tujuan Umum :

1. Praktikan mampu menerapkan desain dan pembuatan


sediaan semisolid & cair

Tujuan khusus :
1. Praktikan dapat memanfaatkan dan melaksanakan
pengkajian pra formulasi untuk sediaan semisolid & cair
2. Praktikan mampu melaksanakan desain sediaan larutan,
suspense, emulsi, krim dan salep
3. Praktikan mampu menyusun SOP dan instruksi kerja
pembuatan larutan, suspense, emulsi, krim dan salep
4. Praktikan mampu menyiapkan dan mengoperasikan alat
pembuatan dan evaluasi sediaan larutan, suspense, emulsi,
krim dan salep
5. Praktikan mampu melaksanakan SOP dan instruksi kerja
pembuatan sediaan larutan, suspense, emulsi, krim, dan
salep
6. Praktikan mampu menyusun laporan Pembuatan Sediaan
Larutan, Suspensi, Emulsi, Krim, dan salep

Pertemu Uraian Kegiatan


an ke-

1 - Pengarahan Umum
- Responsi Sediaan Larutan, Suspensi, Emulsi,
Semi Solid
- Pembagian kelompok & sediaan

2 - Pretest Sediaan Larutan dan Suspensi


- Pembuatan Jurnal Sediaan larutan dan suspensi

3 - Pembuatan Jurnal Sediaan Larutan dan suspensi

4 - Praktikum Sediaan Larutan & suspensi

5 - Evaluasi Sediaan
- Penyerahan sediaan jadi

6 - Penyerahan laporan larutan & suspensi


7 - Pretes sediaan emulsi & semisolid
- Pembuatan jurnal emulsi & semisolid

8 - Pembuatan jurnal emulsi & semisolid

9 - Praktikum sediaan emulsi & semisolid

10 - Evaluasi sediaan
- Penyerahan sediaan jadi

11 - Review materi
- Penyerahan laporan emulsi & semisolid

12 - UTS & UAS (tertulis)


RESPONSI PRAKTIKUM SEMISOLID & LIQUID (STERIL)

KELAS PARALEL

Jadwal Praktikum :

Pertemu Uraian Kegiatan


an,
Tgl/bulan

1, - Pengarahan Umum
20/713
- Responsi Sediaan Larutan, Suspensi, Emulsi,
Semi Solid
- Pembuatan Jurnal Sediaan Larutan dan suspensi

2, - Pretest Sediaan Larutan dan Suspensi


27/713
- Pembuatan Jurnal Sediaan larutan dan suspensi

3, - Pretest Sediaan Emulsi dan Semi Solid


24/813
- Praktikum Sediaan Larutan dan Suspensi
- Evaluasi Sediaan

4, - Pembuatan jurnal emulsi dan semi solid


31/813
- Praktikum Sediaan Emulsi dan Semi Solid
- Evaluasi Sediaan

5, 7/913 - UTS
(Praktikum Mandiri, 1 praktikan 1
sediaan )

6, - UAS (Tertulis)
14/913
Pembagian :

1. LARUTAN : Nonsteril : Oral : * Sirup : gula pekat : 64-


66%

* Eliksir :
hidroalkohol (kons.Et-OH 5-10%)

Topikal : * Collutoria (obat


kumur/gargarisma)

* Obat pencuci
luka

Steril : * Injeksi volume kecil (ampul)


* Injeksi volume besar (infus)
* Tetes mata (larutan sejati dalam
pembawa API)
* Cuci mata (collyria)

2. SUSPENSI : Nonsteril : * Topikal

* Oral

Steril : * Injeksi volume kecil (vial)

*Tetes mata

3. EMULSI : Nonsteril

4. SEMISOLID : Nonsteril : * Balsem

* Krim

* Scrub

* Sabun transparan

Steril : Salep mata

Ad.1 Larutan, non steril :

SIRUP

ELIKSIR
Pelarut campur (solutio petit), isinya :

1. Gliserin
Etanol 95%
H2O
2. Propilen glikol
Etanol 95%
H2O
3. Propilen glikol
Benzyl alkohol
H2O

Pembuatan Eliksir : (pengadukan atau pencampuran)


1. Komponen yang larut air dilarutkan dalam air, komponen larut
alkohol dilarutkan dalam alkohol,
2. Campurkan larutan air ke dalam larutan alkohol, cukupkan sampai
volume yang ditentukan

Steril :
I. Injeksi Volume Kecil :

Skala lab., volume larutan yang akan dibuat :

Ampul, V=(n+2)V+(2x3)

Vial, V=(n.V)+(2x3)

V : volume larutan yang harus diisi keampul/vial sesuai FI.IV hal.1044

n : banyaknya ampul/vial yang diminta

Contoh : R/ Injeksi Papaverin HCl 2% 1 ml no.XX

Ampul = (20+2)1,1 ml +6 ml

=30,2~30ml

Visotonis=W.E.111,1 (rumus White Vincent), Epapav.HCl.....? E=0,1

W=2/100x30ml

=0,6 g

Visotonis=0,6x0,1x111,1=6,666ml (artinya jika 0,6 g papav.HCl


dilarutkan dalam 6,666 API, akan diperoleh
larutan isotonis)

Belum isotonis.....? =30ml 6,666ml=23,334ml

Rekomendasi : Tambahkan bahan pengisotonis NaCl


0,9%b/vx23,334ml=0,21g NaCl
Kesimp.: R/Papav.HCl 0,6 g

NaCl pengisotonis 0,21 g

API ad 30ml

Tugas : R/Injeksi Lidokain HCl 2% b/v 1 ml

No.XXX, E=0,21

Pembuatan :

1. Penimbangan
2. Pelarutan
3. Penyaringan ke-1 (tuangkan sejumlah tertentu API untuk
membasahi kertas saring lipat yang akan digunakan)
4. Masukkan kedalam gelas ukur, catat vol.larutan. Adkan dengan air
bilasan sampai tepat
5. Penyaringan ke-2 (tuangkan sejumlah tertentu API untuk
membasahi kertas saring lipat yang akan digunakan)
6. Isikan ke dalam buret steril (jarum buret diseka kapas yang telah
dibasahi dengan alkohol 70% dengan bantuan pinset steril)
7. Isikan larutan kedalam wadah (ampul,vial)----------1. Aliri uap air (jika
perlu)
2.Aliri gas
N2(jika perlu)
8. Tutup ampul dengan api
9. Sterilisasi akhir :
a. Ampul : Disterilkan terbalik dalam gelas piala yang dialasi
dengan kapas yang sudah dibasahi lar.methylen blue.
Evaluasi : kebocoran ampul (berkurangnya vol.lar.dalam
ampul) dan kejernihan

b. Vial : disterilkan setelah vial ditutup dengan tutup karet dan


tutup alumunium serta telah dikencangkan.
10. Kemas

II. Injeksi Volume Besar (Infus) :

1. Syarat : bebas pirogen


2. Isinya : (misal : ada 3 BA)
Visotonis=(W.E.111,1)bahan A+(W.E.111,1)bahan B+
(W.E.111,1)bahanC
3. Prosedur : (pembuatan infus 250ml, kemasan : flakon 200ml)
a. Penimbangan, ZA ditimbang 5% berlebih, masukkan ke dalam
gelas piala yang telah dikalibrasi 250ml.
b. Tuangkan API utk melarutkan zat dan membilas kaca arloji
sampai tandai kalibrasi tercapai
c. Timbang 0,1% b/v karbon aktif, masukkan ke dalam larutan,
gelas piala ditutup kaca arloji dan disisipi batang pengaduk.
d. Panaskan larutan (suhu 60-70oC) selama 15 menit, sambil
sesekali diaduk
e. Saring larutan hangat2 dengan menggunakan kertas saring
ganda dan terlipat yang sudah dibasahi dulu dengan air bebas
pirogen
f. Adkan volume larutan dalam gelas ukur tepat 200ml, isikan
langsung kedalam flakon 200ml
g. Pasang tutup karet flakon steril, ikat dengan simpul
h. Sterilisasi akhir kalor basah, otoklaf 121o C, 15
III. Tetes Mata (larutan sejati)
1. Syarat : steril dan isohidris
1. Prinsip : = pembuatan larutan/suspensi obat suntik
2. Sterilisasi akhir :
a. Untuk ZA tahan panas setelah ad volume terakhir, otoklaf 121oC, 15
b. Zat aktif tidak tahan panas--------aseptis
c. Tutup botol coklat steril lengkap dengan pipet tetes steril (digodog
dengan API 30menit) atau direndam alkohol 70% (24 jam)
d. Untuk suspensi obat tetes mata dibuat secara aseptis, diisikan
langsung dari gelas ukur ke dalam botol steril yang telah dikalibrasi.
Pasang tutup dengan pipet tetesnya.
Contoh soal :
1. R/Neomycin sulfat eye drops 2% b/v
10ml no.X, E=0,1
Jawab :

Misal : PH = 4-7

V isotonis= W.E.111,1
=2/100x10ml
W=0,2 g
Visotonis=0,2x0,1x111,1
=2,22ml (artinya jika 0,2 g neomisin sulfat dilarutkan dalam
2,222 API, akan diperoleh larutan isotonis)

Belum isotonis.....? =100ml 2,222ml=97,778ml

Rekomendasi : Tambahkan bahan pengisotonis NaCl


0,9%b/vx97,778ml=0,88g NaCl

Lihat Tabel : Dapar Fosfat Isotonik

pH 7 40ml larutan NaH2PO4 0,8%b/v = 0,8/100x40ml =


0,32 g

60ml larutan Na2HPO4 0,947%b/v = 0,947/100x60ml


= 0,57 g
0,46g

Kesimp.: R/Neomycin Sulfat 2g

NaH2PO4 0,32g

Na2HPO4 0,57g

NaCl 0,88g

API ad 100ml

2. R/ Pilokarpin eye drops 1%b/v 10ml


no.XX, E=0,24
Jawab : pH = 5-7 (lihat tabel dapar fosfat isotonis)
Visotonis= = W.E.111,1
=1/100x10mlx20
W=2 g
Visotonis=2x0,24x111,1
=53,33ml (artinya jika 2 g pilokarpin dilarutkan dalam 53,33
API, akan diperoleh larutan isotonis)

Belum isotonis.....? =200ml 53,33ml=146,67ml

Rekomendasi : Tambahkan bahan pengisotonis NaCl


0,9%b/vx146,67ml=1,32g NaCl

Saran, lar.dapar fosfat isotonis akan diadjust dipH 7 :

pH 7 40ml larutan NaH2PO4 0,8%b/v = 0,8/100x40ml =


0,32 g,

(formula 200ml :
0,32x2=0,64g)

60ml larutan Na2HPO4 0,947%b/v = 0,947/100x60ml


= 0,57 g

(formula 200ml :
0,57x2=1,14g)

0,46g NaCl pengisotonis

Kesimp.: R/Pilokarpin 2g

NaH2PO4 0,64g

Na2HPO4 1,14g

NaCl 0,92g
API ad 200ml

Ad.2 Suspensi

1. Syarat : ZA sukar larut dalam air Hidrofilik

Hidrofobik
(wetting agent), dicek :

2g ZA/50ml air,
diatas > 50%----hidrofobik

2. Butuh bahan pendispersi


3. Prosedur :
3.1 Suspensi basah
1. Menyiapkan alat dan bahan, menimbnag bahan, dan
mengkalibrasi botol
2. ZA ditambahkan SA, + aquadest, gerus ad corpus
suspensi------campuran 1
3. Bila SA perlu dikembangkan dulu maka ZA diberikan setelah
SA mengembang, seperti pada CMC Na dan tragakan
4. Pengawet, pembasah dilarutkan dl-------campuran 2
5. Campuran 1 dan 2 digabungkan dalam satu wadah, gerus ad
homogen------campuran 3
6. Tambahkan pewarna dan pengaroma
7. Masukkan dalam wadah yang sudah dikalibrasi
3.2 Suspensi kering
1. Menyiapkan alat dan bahan, semua bahan ditimbang
2. Masukkan semua bahan dalam lumpang, gerus ad homogen
3. Serbuk yang sudah homogen kemudian dibasahi dengan WA,
seperti alkohol, gliserin dan cairan higroskopis lainnya, hingga
serbuk termampatkan membentuk granul
4. Granul disaring untuk keseragaman ukuran granul
5. Granul yang belum seragam diberikan WA lagi kemudian
disaring sampai semua granul mempunyai ukuran seragam
6. Dimasukkan dalam botol kering
4. Evaluasi akhir
a. Organoleptis
b. pH
c. Pengujian Ukuran Partikel
d. Viskositas-----viskometer Brookfield-----dial reading (yang terbaca
saat pengukuran x factor
e. Keceparan Sedimentasi : Hk.Stokes
f. Sifat alir : membaca grafik antara rpm dan gaya (F)
g. Volume sedimentasi (gunakan gelas ukur, setiap 10 menit, catat
endapan, selama 1 jam)
Rumus = Hu/Ho, Hu : tinggi akhir endapan pada tiap waktu
tertentu
Ho : tinggi awal suspensi secara keseluruhan Selanjutnya buat
grafik volume sedimentasi Hu/Ho diplot sebagai ordinat (sumbu
Y), dan waktu sebagai obsisnya (sumbu X)
h. Volume terpindahkan : FI.IV hal 1089
i. Evaluasi Kimia
j. Evaluasi Mikrobiologi : Uji Efektifitas Pengawet

Ad.3 EMULSI
1. Batasan Emulsi : fase terdispers dianggap sebagai fase dalam dan
medium dispers sebagai fase luar/fase kontinue.
2. Dispers ini tidak stabil, butir2 ini bergabung koalesen, dan
membentuk 2 lapisan air dan minyak terpisah

Zat Pengemulsi (Emulgator)

Komponen Utama

Emulsi Stabil
3. 2 macam tipe emulsi :
1. Tipe M/A : Tetes minyaknya terdispers dalam fs air

2.Tipe A/M : fs dalam----air, fs luar-----minyak

4. Zat pengemulsi : PGA, tragakan, gelatin, akasia, selulosa dll

Surfaktan : tween, span dll : menurunkan tegangan antar muka


minyak/air dan membentuk film. Sifat2 surface active dari
mol.surfaktan mengandung efek mengenai sifat2 relatif hidrofil/lipofil
dari surfaktan -------- HLB (Hidrophiel-Lipophiel Balance).

Nomor HLB

N Nilai HLB Tipe sistem


o.
1 3-6 A/M emulgator
2 7-9 zat pembasah/wetting
agent
3 8-18 M/A emulgator
4 13-15 zat pembersih
5 15-18 Zat penambah
pelarutan (solubilizer)

5. Makin rendah nilai HLB ------surfaktan makin lipofil, sebaliknya


hidrofil
6. Nilai HLB 1.8-8.6 ----- span, dianggap lipofil (A/M)
7. Nilai HLB 9.6-16.7 ----- tween, dianggap hidrofil (M/A)
8. Cara menghitung nilai HLB dari campuran surfaktan .

Contoh 1 : R/Tween 80 70%, HLB = 15


Span 80 70%, HLB =4.5
Perhitungan :
Tween 80 = 70/100x15 = 10.5
Span 80 = 70/100x4.5 = 1.3
HLB campuran = 11.8

Contoh 2 :
R/ Parafin liq. 30%, HLB =12
Vaselin album 5%, HLB = 5
Cetil alkohol 1%, HLB =15
Emulgator 8.5% (tween 65, HLB = 10.5, span 60 HLB = 4.7)
Water ad 100ml
HLB campuran : Parafin Liq. = 30% x 12 = 10
36%
Vaselin album = 5% x 5 = 0.69
36%
Cetil alkohol = 1% x 15 = 0.42 +
36% 11.11

Tween 65 10.5 6.41 6.41/7.02 x 8.5


= 7.76
11.11
Span 60 4.7 0.61 + 0.61/7.02 x
8.5 = 0.74
7.02
Kesimp. : 1. Tween > span------ tipe M/A
2.HLB campuran 11.11
6. Metode Pembuatan Emulsi :
1. Gom Basah :
1 bagian gom + 2 bagian air mucilago + 4 bagian minyak
corpus emuls

+ bahan lain,kmd

encerkan dengan air

Emulsi

2.Gom Kering

1 bagian gom + 4 bagian minyak + 2 bagian air corpus


emuls + bahan lain, kmd encerkan dengan air Emulsi

3. Metode Botol
Metode ini digunakan untuk emulsi yang dibuat dari minyak menguap
dan mempunyai viskositas rendah.
CP : gom dalam botol kering + 2 bagian air
4. Metode HLB

Menggunakan emulgator tween dan span


1. Fs.M + span 70oC 1,2 campur dalam lumpang
panas, gerus kuat
2. Fs.A panas + tween 70oC
Corpus
emuls, +kan sisa air

7. Prosedur :
Fs. M + emulgator 70oC
+ Fs.M
Masukkan dalam lumpang panas
ad corpus emuls +kan
Fs. A + emulgator 70oC bahan lain ------ encerkan dengan
air
+ Fs.A

Ad. 4 SEMI SOLID, Steril :


1. Salap mata------teknik aseptis
2. Basis/dasar salap mata ------sterilkan 150oC, 1 jam (kalor kering)
2,3 campur-----
3. ZA -------sterilisasi sesuai monografi
sterilisasi kalor

Kering (oven)

Krim, Non steril, :

1. Prinsip : basis krim : A/M dan M/A


2. Prosedur :
1.Fs.M dilebur diatas WB 1 dan 2, campur pada
kondisi panas2
2.Fs.A dilarutkan dalam air panas
Basis Krim + ZA,
gerus kuat

Sediaan Jadi
Krim

Pengisian

Pengemasan Brosur
dan Etiket
Produk Jadi

Balsem

1. Bahan semi solid yang berbentuk padatan, contoh : parafin liq., cera
alba > 50%, sebelum memadat di+kan dulu minyak mudah
menguap, cont. Oleum cayuputi, metil salisilat
2. Teknik pencampuran, selalu disertai dengan penambahan ZA
( minyak mudah menguap

ALAT PRAKTIKUM dan CARA STERILISASINYA

No. Nama alat yang diperlukan Cara dan waktu sterilisasi


1 Gelas ukur Kalor basah (otoklaf, 121oC,
15)
Corong+kertas saring
Kasa
API
Perkamen, kapas
Droper
Pipet volum

2 Erlenmeyer Kalor kering (oven, 150oC, 1


jam)
Gelas piala
Botol infus beling
Botol tetes mata
Ampul
Basis salap mata
Tube

3 Buret Fenol 5%, 24 jam


Ujung bawah buret
disterilkan dengan alkohol

4 Mortir + alu + 3 ml etanol 96%, celupkan


batang korek api yang
menyala, tunggu sp mati
tutup dgn aluminium foil

5 Cawan uap Flamber/fiksasi (dilewatkan


20 diapi bunsen)
tutup dgn aluminium foil
Kaca arloji
Batang pengaduk gelas
Spatel logam
Pinset

6 Tutup karet vial Dalam air mendidih 30

Nama Cara Waktu Waktu


alat/baha dan Awal Akhir
n waktu
sterilis
asi
Jam Paraf Jam Paraf

BAHAN2 PRAKTIKUM YANG DIUJIKAN :

1. Larutan :
1.1 Obat Kumur Povidon Iodin
1.2 Larutan Oral Parasetamol
1.3 Larutan Oral Isoniazid (INH)
1.4 Larutan Oral Metampiron
1.5 Larutan Oral Difenhidramin
1.6 Larutan Oral Ephedrin HCl
1.7 Larutan Oral Prometazin

2. Larutan Steril :
2.1 Injeksi Volume Kecil
2.1.1 Thiamin HCl (B1)
2.1.2 Piridoksin HCl (B6)
2.1.3 Asam Askorbat (C)
2.1.4 Lidokain HCl

2.2 Injeksi Volume Besar


2.2.1 Ringer Laktat
2.2.2 Ringer dekstrose

3. Suspensi :
Oral : Asam Mefenamat, Kloramfenikol, Kaolin
Non Steril
Topikal :Sulfur, Calamin

Steril : Tetes mata kloramfenikol, Tetes mata prednisolone, injeksi


ampisilin, Injeksi amoksisilin

4. Emulsi :
4.1 Castor Oil
4.2 Parafin Liq.
4.3 Minyak Ikan
4.4 Lotion Minyak Sereh (Oleum Citronellae)
4.5 Lotion Pemutih (TiO2, niasinamida)
4.6 Moisturizing Lotion (vit.E, olive oil)

5. Semi Solid :
5.1 Steril :
5.1.1 Salap mata kloramfenikol
5.1.2 Salap mata oksitetrasiklin
5.1.3 Salap mata Neomisin Sulfat

5.2 Non Steril :

5.2.1 Krim anti acne Klindamisin

5.2.2 Krim anti acne Eritromisin

5.2.3 Balsem metil salisilat

5.2.4 Balsem Cayuputi

5.2.5 Balsem Telon


DAFTAR PESERTA PRAKTIKUM TEKN.SEDIAAN SEMI SOLID & LIQUID

SHIFT I dan SHIFT III

Ke NIM Nama Soal


l.
1 1. Injeksi Difenhidramin
2. Suspensi Sulfur
3. Emulsi Castor Oil
4. Semisolid Neomisin

2 1. Larutan Oral
Metampiron
2. Injeksi Amoksisilin
3. Emulsi Parafin Liq.
4. Balsem methyl
Salisilat
3 1. Larutan Oral
Parasetamol
2. Suspensi Kalamin
3. Emulsi Minyak Ikan
4. Salap Mata
Kloramfenikol
4 1. Injeksi Thiamin HCl
2. Suspensi Kaolin
3. Lotio citronellae oil
4. Balsem Telon
5 1. Infus Ringer
Laktat
2. Suspensi Asam
Mefenamat
3. Lotio Titanium
Dioksida
4. Krim Klindamisin
6 1. Injeksi Asam
Askorbat
2. Suspensi
Kloramfenikol
3. Lotio Olive Oil
4. Krim anti acne
eritromisin
7 1. Colluturia Povidon
Iodin
2. Injeksi Ampisilin
3. Lotio Niasinamida
4. Salap mata
oksitetrasiklin
8 1. Infus Ringer
Dextrose
2. Suspensi Kalamin
3. Lotio Citronellae
Oil
4. Balsem Methil
Salisilat
9 1. Larutan Oral
Parasetamol
2. Tetes Mata
Kloramfenik
ol
3. Lotio Parafin
Liq.
4. Balsam
Methyl
Salisilat

DAFTAR PESERTA PRAKTIKUM TEKN.SEDIAAN SEMI SOLID & LIQUID

SHIFT II dan IV

Ke NIM Nama Soal


l.
1 1. Injeksi Lidokain
2. Suspensi Kaolin
3. Emulsi Minyak Ikan
4. Krim eritromisin
2 1. Injeksi asam askorbat
2. Suspensi Amoksisilin
3. Emulsi Castor Oil
4. Balsem Methyl Salisilat
3 1. Infus Ringer
2. Suspensi Asam Mefenamat
3. Lotio Olive Oil
4. Tetes mata Kloramfenikol
4 1. Injeksi Piridoksin
2. Suspensi Sulfur
3. Emulsi Parafin Liq.
4. Salep mata neomisin

5 1. Colluturia Povidon Iodin


2. Injeksi Amoksisilin
3. Lotio Vit E
4. Krim Klindamisin

6 1. Infus Ringer Dekstrose


2. Suspensi Calamin
3. Emulsi Citronelllae Oil
4. Salap Mata Kloramfenikol
7 1. Larutan Oral Parasetamol
2. Tetes Mata Kloramfenikol
3. Lotio Parafin Liq.
4. Balsam Methyl Salisilat

8 1. Injeksi Thiamin
2. Suspensi Sulfur
3. Emulsi Minyak Ikan
4. Balsam Cayuputi

Anda mungkin juga menyukai