Anda di halaman 1dari 85

Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.

id 1

Mesin Arus Bolak balik

TE091403

Part 4 : Mesin Sinkron

Institut Teknologi Sepuluh Nopember


August, 2012
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 2
ACARA PERKULIAHAN DAN KOMPETENSI
Pertemuan Kompetensi Prosenta
Materi Pokok Indikator keberhasilan
ke- Dasar se materi
10-12 Memahami 1. Fitur mesin sinkron 1. Menjelaskan prinsip 21%
Motor 2. pembentukan tegangan kerja mesin sinkron.
Sinkron induksi dalam m.s 2. Menjelaskan vektor
3. diagram fasor untuk kutub diagram
silndris 3. Menjelaskan
4. diagram fasor untuk kutub pengaturan tegangan.
menonjol 4. Menjelaskan kerja
5. modeling m.s. parallel mesin sinkron.
6. penentuan parameter m.s. 5. Menjelaskan arus, daya
7. pemisahan reaktansi bocor dan torsi sinkronisasi.
dan reaktansi jangkar 6. Menjelaskan motor
8. pembentukan torka dalam m.s. sinkron.
9. aliran daya dalam m.s. 7. Menjelaskan sudut daya
10.kerja m.s. sebagai generator mesin sinkron.
11.motor dan condensor 8. Menjelaskan prinsip
12.karakteristik m.s. kerja kondesator
sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 3
Konstruksi generator sinkron

Stator

Armature
winding

Shaft

Rotor
pole Field
winding

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 4
Konstruksi generator sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 5
Eksitasi belitan medan

1. Sistem eksitasi statis disalurkan melalui slip-ring dan brush


2. Sistem eksitasi berputar menyatu dengan sumbu mesin tanpa sikat
(brushless)

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 6
Sistem eksitasi menggunakan Slip Ring & Brushes

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 7
Sistem eksitasi tanpa sikat (Brushless Excitation System)

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 8
Interaksi medan magnet rotor dan stator
Operasi tanpa beban

Br menginduksi EA pada stator

Vf = E A

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 9
Interaction of Rotor & Stator Magnetic Fileds
Operasi berbeban

Stator dihubungkan dengan beban


IA mengalir dalam stator menghasilkan medan
magnet BS
BS menginduksi ESTAT pada kumparan statornya
sendiri
EA =Vf + ESTAT

Armature reaction voltage

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 10
Interaction of Rotor & Stator Magnetic Fileds
Operasi berbeban

Br berhimpitan dengan EA
BS berhimpitan dengan ESTAT
Sehingga Bnet akan berhimpitan dengan Vf

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 11
Rangkaian ekivalen dengan reaksi jangkar

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 12
Reaksi jangkar dan Induksi tegangan sendiri (Self-Inductance
Voltage)

Reaktansi sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 13
Diagram phasor untuk generator sinkron

Power faktor satu (Unity power factor)

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 14

Diagram phasor untuk generator sinkron


Power faktor tertinggal (lagging)

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 15

Diagram phasor untuk generator sinkron

Power faktor mendahului (leading)

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 16
Daya dan torsi pada generator sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 17
Sudut daya pada generator sinkron

If RA << XS RA diabaikan

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 18
Parameter-parameter generator sinkron

1. Hubungan antara arus medan dan fluks (lebih lanjut antara medan arus
medan dan EA)
2. Reaktansi sinkrom
3. Resistansi jangkar

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 19
Test Hubung Terbuka (Open-Circuit Test)

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 20
Karakteristik hubung terbuka
(Open-Circuit Characteristic)

Unsaturated Saturated

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 21
Test Hubung singkat
(Short-Circuit Test)

Vf = 0

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 22
Karakteristik Hubung singkat
(Short-Circuit Characteristic)

Unsaturated

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 23
Menghitung reaktansi sinkron

Untuk arus medan yang


diberikan sebesar IF

From OCC

VOC

From SCC

IA

Given IF
Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron
Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 24
Keterbatasan methode hubung singkat (OCC)
dan hubung terbuka (SCC)
(Limitation on OCC-SCC method)

Note:
Catatan :
EA dihitung dari OCC didalam jangkauan area (range) non-saturasi dan
saturasi
IA dihitung dari SCC dalam area non-saturasi

Perhitungan reaktansi sinkron XS,u akurat, jika


perhitungan dilakukan pada area non-saturasi

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 25
Contoh hasil test OCC & SCC

Generator sinkron 10-MVA 13-kV, 3-phase, 50-Hz, dihubungkan Y

OCC

If (A) 50 75 100 125 150 162.5 200 250 300

Voc
6.2 8.7 10.5 11.8 12.8 13.2 14.2 15.2 15.9
(kV)

SCC

Arus eksitasi If = 100-A diperlukan untuk memperoleh rating arus IA.

ZPF

Arus eksitasi If = 290-A diperlukan untuk memperoleh rating arus IA pada


Operasi pf 0 (nol) dan tegangan rating.

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 26
Contoh hasil test OCC & SCC
If (A)
1000 20
900 18
800 16
700 14
600 12

Voc (kV)
Isc (A)

500 10
400 8
300 6
200 4
100 2
0 0
0 100 200 300 400
If (A)

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 27

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 28
Reaksi jangkar dan reaktansi bocor
(Armature Reaction & Leakage Reactance)
Test dengan power faktor nol (Zero Power
Factor /ZPF) pada at IA rating.
Bnet = BR + BS

Bnet ~ Er
BR ~ Ea
Bstat ~ -Ear

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 29
Methode Potiers
Prosedur:
1.Dapatkan P dari test ZPF
2.Dapatkan P dengan SCC
3.Gambarlah RP = OP
4.Gambarlah RS parallel sebagai inisial dari
slope OCC (OS)
5.Gambarlah SQ tegak lurus RP

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 30
Methode Potiers

SQ = IA xl Voltage drop dikarenakan reaktansi bocor

PQ = BS Magnetic fluks yang disebabkan reaksi jangkar = Ifar ~ Ear

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 31
Fluks dan induksi tegangan dalam generator sinkron
(Flux and Induced Voltage in Synchronous Generator)

Vt = Er - IAXl

Dimana
Er = Ea Ear

Bnet = BR + BS

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 32
Kerja paralel generator sinkron
(Paralleling Synchronous Generators)
Tujuan mem-paralel-kan generator :
1. Memenuhi permintaan beban
2. Menaikkan level keandalan
3. Karena perbaikan dan penjadwalan/scheduling
4. Pembagian beban (Load sharing) untuk
pengefisiensian operasi
4-MW

8-MW

8-MW
8-MW

4-MW

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 33
Kerja paralel generator sinkron
(Paralleling Synchronous Generators)
Persyaratan dan keperluan:
Tegangan rms dari kedua generator harus sama
Urutan phasa generator-generator yang diparalel harus sama
Sudut phasa generator-generator yang diparalel harus sama
Frekuensi generator baru yang akan di-sambungkan harus sedikit lebih tinggi
dari sistem yang telah berjalan (grid/running system)

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 34
Prosedur memparalelkan generator sinkron
(Procedure of Paralleling Synchronous Generators)
1. Aturlah arus medan sampai magnitude tegangan terminal sama persis
2. Periksalah urutan phasa kedua generator. Harus sama persis
3. Aturlah agar frekuensi generator yang akan di-sambungkan sedikit lebih
tinggi.
4. Hubungkan (tutup) saklar menghubung (tie breaker)

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 35
Memparalelkan generator sinkron

Jika tegangan rms kedua sistem TIDAK persis sama.

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 36
Memparalelkan generator sinkron
Jika kedua generator TIDAK mempunyai phasa yang sama.

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 37
Memparalelkan generator sinkron

Jika kedua generator TIDAK mempunyai sudut phasa yang sama.

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 38
Memparalelkan generator sinkron

Jika kedua generator TIDAK mempunyai frekuensiyang sama.

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 39
Memparalelkan generator sinkron

Jika kedua generator TIDAK mempunyai urutan phasa yang sama.

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 40
Speed Governor pada saat operasi sendiri
(Speed Governor in Stand-Alone Operation)

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 41
Prinsip kerja Speed Droop

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 42
Prinsip kerja Speed Droop
Concept of Speed Droop

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 43
Speed Droop pada saat operasi sendiri
(Speed Droop in Stand-alone Operation)

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 44
Speed Droop pada saat operasi sendiri
(Speed Droop in Stand-alone Operation)

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 45
Speed Droop pada saat operasi sendiri
(Speed Droop in Stand-alone Operation)

Ringkasan :
Daya aktif dan reaktif yang disupplai oleh generator akan menyesuaikan dengan
permintaan beban
Set point dari Governor akan mengatur pengoperasian frekuensi (fsys).
Pengaturan arus medan digunakan untuk pengaturan tegangan terminal sistem

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 46
Speed Droop pada saat operasi paralel dengan Power Grid
(Speed Droop in Parallel Operation with Infinite Grid)

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 47
Speed Droop pada saat operasi paralel dengan Power Grid
(Speed Droop in Parallel Operation with Infinite Grid)
fnl

Set point
increased

PG

Pload

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 48
Speed Droop pada saat operasi paralel dengan Power Grid
(Speed Droop in Parallel Operation with Infinite Grid)

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 49
Speed Droop pada saat operasi paralel dengan Power Grid
(Speed Droop in Parallel Operation with Infinite Grid)
Catatan ringkas :
Menaikkan titik setting (set point) akan menaikkan daya keluaran generator
Frekuensi dari sistem (interkoneksi) akan mengikuti frekuensi Power Grid
Menaikkan arus medan akan menaikkan jumlah daya reaktif yang dikirim ke Grid.

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 50
Dua generator dengan rating daya sama dioperasikan paralel
(Two Same Size Generator in Parallel Operation)
Generator kedua memikul jumlah beban yang
lebih sedikit pada waktu sesaat setelah
sinkronisasi (PG2)

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 51
Dua generator dengan rating daya sama dioperasikan paralel
(Two Same Size Generator in Parallel Operation)
Kecepatan generator ke-dua meningkat dalam
rangka mengambil beban yang lebih banyak
dari generator yang lain

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 52
Dua generator dengan rating daya sama dioperasikan paralel
(Two Same Size Generator in Parallel Operation)

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 53

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 54

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 55

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 56
Pembagian beban pada saat operasi Paralel
(Power Sharing in Parallel Operation)
Pembagian daya beban tanpa menggeser atau mengubah frekuensi sistem

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 57
Pembagian beban pada saat operasi Paralel
(Power Sharing in Parallel Operation)
Pembagian daya beban tanpa menggeser atau mengubah tegangan terminal

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 58
Motor Sinkron

Kumparan tiga phasa stator membangkitkan


medan putar BS

Jika kumparan medan pada rotor menghasilkan


arus, medan magnet BR akan terbangkitkan.
Medan magnet ini (BR ) akan bergerak
mengejar BS.

Sehingga, rotor akan berputar dengan kecepatan


yang sama dengan medan magnet yang
dibangkitkan oleh stator sinkron atau
synchronous

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 59
Motor Sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 60
Motor Sinkron
Dari operasi pembangkitan (Generator) ke Motor

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 61
Motor Sinkron
Dari operasi pembangkitan (Generator) ke Motor

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 62
Torsi-Kecepatan di Motor sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 63
Perubahan beban di Motor sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 64
Perubahan beban di Motor sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 65
Perubahan beban di Motor sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 66
Perubahan beban di Motor sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 67
Perubahan beban di Motor sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 68
Perubahan beban di Motor sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 69
Perubahan beban di Motor sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 70
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 71
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron

Under-excited Over-excited

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 72
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron

Synchronous VAR
Compensator
when P is kept minimum

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 73
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 74
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 75
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 76
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 77
Perubahan Medan eksitasi pada Motor sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 78
Starting Motor Sinkron

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 79
Starting Motor Sinkron
Pendekatan Dasar

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 80
Starting Motor Sinkron
Menurunkan Frekuensi listrik
(Reducing Electrical Frequency)

Frekuensi rendah Putaran rendah medan putar Rotor mampu


berakselerasi (mencapai kecepatan tertentu)

Frekuensi tegangan stator kemudian secara bertahap dinaikkan sampai


mencapai nilai nominal

Diperlukan sumber variable frequency variable voltage.

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 81
Starting Motor Sinkron
Penggerak utama external
(External Prime Mover)

Penggerak utama membawa rotor sampai ke kecepatan nominal Medan


eksitasi disambungkan Sinkronisasi dengan gridmemutuskan
(disconect) penggerak utama dari sumbu rotor

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 82
Starting Motor Sinkron
Armotisseur atau Damper Winding

Damper winding

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 83
Starting Motor Sinkron
Armotisseur atau Damper Winding

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 84
Starting Motor Sinkron
Armotisseur atau Damper Winding

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron


Teknik Elektro-ITS Surabaya share.its.ac.id 85
Starting Motor Sinkron
Prosedur starting menggunakan Armotisseur atau Damper Winding

1. Putuskan suplai sumber DC dari kumparan medan dan hubung


singkatkan kumparan.
2. Sambungkan tegangan tiga phasa pada stator motor, dan tunggu rotor
bergerak berakselerasi sampai hampir mencapai kecepatan sinkron.
Motor harus tidak memikul beban di sumbunya, sehingga kecepatan
dapat mencapai sedekat mungkin dengan nsync.
3. Sambungkan rangkaian medan DC pada sumber medan. Setelah
tersambungkan, motor akan terkunci pada putaran sinkron dan kemudian
beban mekanis dapat disambungkan dengan sumbu rotor.

Mesin Arus Bolak Balik Part 4 : Mesin Sinkron

Anda mungkin juga menyukai