Berkelanjutan Lanjut Ke Konten
Berkelanjutan Lanjut Ke Konten
BliExperience
"Interior Is Emotional"
Toggle Sidebar
24 Februari 2016
Di sejumlah negara, terminologi sustainable design juga digunakan dalam eco design, green
designatau environmental design. Eco design umumnya meliputi perancangan sosial dan aspek-
aspeknya. Beberapa tahun terakhir ini sustainable design atau design for sustainability semakin
diterima secara global, termasuk 3 pilar utamanya (3P): people, planet, profit. Perancangan
berkelanjutan adalah filosofi mengenai perancangan obyek fisik dan lingkungan binaan sesuai
dengan prinsip ekonomi, sosial dan lingkungan yang berkelanjutan. Ini merupakan tanggapan
atas krisis lingkungan global, pertumbuhan ekonomi yang drastis, meledaknya populasi dunia,
berkurangnya sumberdaya alam, rusaknya ekosistem serta terancamnya keragaman hayati dunia.
Penerapan filosofi ini cukup luas, dari mikrokosmos (obyek kecil yang digunakan sehari-hari)
hingga makrokosmos (bangunan, kota). Filosofi ini juga diterapkan pada: arsitektur, perencanaan
dan perancangan kota, arsitektur lansekap, desain grafis, dunia industri dan fashion.
Cita-cita tertinggi sustainable design adalah menghilangkan sepenuhnya dampak negatif
terhadap lingkungan melalui pendekatan desain, diwujudkan antara lain melalui sikap: tidak
menggunakan non-renewable resource (sumberdaya tak terbarukan), meminimkan dampak
terhadap lingkungan, serta berupaya menyatukan kembali manusia dengan lingkungan alaminya.
Prinsip-prinsip Umum
Meskipun terdapat beragam standard dan pemahaman, beberapa prinsip dasar sustainable
designyang umum diterima adalah meliputi aspek-aspek:
Efisiensi energi: menggunakan atau membuat produk yang hanya membutuhkan sedikit
energi.
Kualitas dan daya tahan: produk yang berfungsi baik (memiliki umur pakai) secara
lama berarti mengurangi perawatan atau penggantian.
SUMUR BANDUNG
William McDonough Architects mengembangkan prinsip-prinsip di atas yang seharusnya
dimiliki bumi di masa mendatang melalui desain berkelanjutan ini sebagai berikut:
1. Meminta hak kemanusiaan dan alam untuk hidup berdampingan dalam kondisi sehat,
mendukung, beragam, dan berkelanjutan.
3. Menghormati hubungan antara roh dan materi. Pertimbangkan semua aspek pemukiman
manusia termasuk masyarakat, hunian, industri, dan perdagangan dalam hal yang ada dan
mengembangkan hubungan antara kesadaran spiritual dan material.
5. Membuat objek aman yang bernilai jangka panjang. Jangan membebani generasi
mendatang dengan persyaratan untuk pemeliharaan atau administrasi waspada terhadap
potensi bahaya akibat kecerobohan kreasi produk, proses, atau standar
7. Mengandalkan aliran energi alam. Desain manusia harus seperti dunia hidup,
memperoleh kekuatan kreatif mereka dari pendapatan surya abadi atau matahari.
Memasukkan energi ini secara efisien dan aman untuk digunakan bertanggung jawab.
8. Memahami keterbatasan desain. Tidak ada ciptaan manusia yang tahan selamanya dan
desain tidak menyelesaikan semua masalah. Mereka yang membuat dan berencana harus
melatih kerendahan hati dalam menghadapi alam. Perlakukan alam sebagai model dan
mentor, bukan ketidaknyamanan untuk dihindari atau dikontrol.