1. PENDAHULUAN
Mata Indonesia,2012)
dari erosi kornea sampai laserasi kornea. Bilamana lesi terletak dibagian
iritasi yang dapat dirasakan sewaktu mata dan kelopak digerakkan. Pada
kehilangan lapisan epitel (erosi), laserasi dan benda asing. Erosi kornea
bagian superfisial mata. Erosi kornea adalah cedera mata yang paling
umum dan mungkin salah satu yang paling diabaikan. Erosi kornea
biasanya sembuh dengan cepat, tanpa gejala sisa yang serius. Akibatnya,
hal ini sering dianggap kecil akibatnya. Namun, keterlibatan kornea yang
dalam epitel dan stroma. Erosi kornea terjadi pada keadaan yang
menyebabkan kompromi epitel seperti mata kering, cedera kornea
superfisial atau cedera mata misalnya disebabkan oleh benda asing, dan
meliputi erosi kornea, 1.57 % per tahun. Insiden erosi kornea lebih tinggi
di antara orang usia kerja karena orang-orang muda lebih aktif daripada
2. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana konsep teori dari erosi kornea e.c trauma mekanik tumpul ?
2. Bagaimana menegakkan diagnosis erosi kornea e.c trauma mekanik
kasus ini?
4. TUJUAN
Menganalisis kasus erosi kornea e.c trauma mekanik tumpul pada mata
5. MANFAAT
Di harapkan Penyusunan makalah ini dapat di jadikan bahan refrensi
BAB II
A. KORNEA
1. ANATOMI KORNEA
Kornea merupakan jaringan yang avaskular, bersifat transparan,
% atau setara dengan 43,25 dioptri (D) dari total 58,60 kekuatan
1. Epitel
mempunyai lima lapis sel epitel tak bertanduk yang terdiri dari sel
2. Membran Bowman
4. Membran Descemet
5. Endotel
2. FISIOLOGI KORNEA
dan oleh fungsi sawar epitel dan endotel. Dalam mekanisme dehidrasi
atau fisis pada endotel berdampak jauh lebih parah daripada kerusakan
lapisan air mata tersebut . Hal ini mungkin merupakan faktor lain
substansi larut-air dapat melalui stroma yang utuh. Agar dapat melalui
kornea. Namun sekali kornea ini cedera, stroma yang avaskular dan
kornea adalah:
1. Dry eye
2. Defisiensi vitamin A
atasnya. Bercak ini tidak dibasahi oleh air mata dan akan
(Ilyas, 2009).
4. Distrofi kornea
yang diketahui. Proses dimulai pada usia bayi 1-2 tahun dapat
(Ilyas, et al,2002).
5. Trauma kornea
BAB VI
A. KESIMPULAN
Trauma mata adalah tindakan sengaja maupun tidak yang
pemeriksaan lain seperti tes Placido, tes Fluoresin, tes sensitivitas atau
yang cepat dan tepat dapat mencegah terjadinya hal yang lebih buruk
B. SARAN
sayur dan buah, serta segera berobat ke dokter spesialis mata jika obat
kapas yang dipilin, lalu disterilkan dengan cara direndam dalam air panas
DAFTAR PUSTAKA
Ilyas, Sidarta. (2009). Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata. Jakarta: FKUI
Jakarta.
Biswell, R., 2010. Kornea. In: Vaughan, Asbury. Oftalmologi Umum Edisi 17.
Jakarta: EGC
Yuan, F., Wang, L., Lin, C., Chou, C., Li, L A cornea substitute derived from fish scale: 6-
month follow up on rabbit model. J Ophthalmol. 2016 agst ;91(10):40.