Tentang Ramadhan

MADRASAH RAMADHAN
MENCETAK MANUSIA
TERMULIA
(Mendulang Lautan Hikmah Dan

Tarbiyah Ramadhan)
Madrasah Ramadhan Mencetak Manusia Termulia
PENGANTAR PENERBIT
, , , ,

. ,

,

,

. ,
Segala puji hanya bagi Allah, kami
memuji-Nya, memohon pertolongan dan
ampunan kepada-Nya, kami berlindung
kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami
dan kejelekan amal perbuatan kami.
Barangsiapa yang Allah beri petunjuk, maka
tidak ada yang dapat menyesatkannya,
dan barangsiapa yang Allah sesatkan, maka
tidak ada yang dapat memberinya petunjuk.
Tarbiyah Ramadhan 3
Aku bersaksi bahwasanya tidak ada

sesembahan yang berhak diibadahi dengan
benar kecuali Allah saja, tidak ada sekutu
bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Nabi
Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah
kepada Allah dengan sebenar-benar takwa
kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu
mati melainkan dalam keadaan beragama
Islam. (QS. Ali-Imran : 102)
4 Tarbiyah Ramadhan
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada

Rabb-mu yang telah menciptakanmu dari
diri yang satu, dan daripadanya Allah men-
ciptakan isterinya, dan daripada keduanya
Allah memperkembang biakkan laki-laki dan
perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (menggunakan)
Nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasimu. (QS. An-Nisaa : 1)

kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan
yang benar, niscaya Allah memperbaiki
Tarbiyah Ramadhan 5
bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni

bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa men-
taati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya
ia telah mendapat kemenangan yang besar.
(QS. Al-Ahzaab : 70-71)
Amma Badu.
Saudara yang budiman, semoga

Allah Taala senantiasa menjadikan kita
tetap istiqomah diatas aqidah yang benar
dan sunnah Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam serta jalan para salaf (pendahulu
ummat ini) yang shalih.
Dalam upaya melaksanakan perintah

Allah Taala untuk saling tolong menolong
dan saling menasehati dalam kebenaran dan
dalam kesabaran, kami menerbitkan buku
ini yang memuat 11 materi sebagai tuntunan
agar menjadi pribadi yang lebih baik, taat
6 Tarbiyah Ramadhan
kepada Allah Taala, dan tetap berpegang

teguh kepada Agama rahmatan lilalamin.
Diharapkan dengan membaca buku

ini, saudara yang budiman dapat mengambil
ilmu dari risalah yang terkandung di-
dalamnya, dan semoga hasil jerih payah ini
dapat diterima dan menjadi amal kebajikan
diakhirat kelak. aamiin
Akhir kata, dengan penuh harapan

yang kami gantungkan hanya kepada Allah
agar risalah ini bermanfaat bagi kaum
muslimin dan bernilai pahala pada hari akhir.
Shalawat dan salam semoga tercurahkan
kepada Nabi kita Muhammad shallallahu
alaihi wasallam, beserta keluarga, para
sahabat, dan juga para pengikutnya yang
senantiasa menjalankan sunnah Nabi
shallallahu alaihi wasallam sampai akhir
zaman.
Tarbiyah Ramadhan 7
Cikarang, Syaban 1439 H
Penerbit, RUMAH ILMU
8 Tarbiyah Ramadhan
DAFTAR ISI :
Pengantar Penerbit............................. 3
Daftar Isi............................................. 9
Muqoddimah.................................... 12
Antara Ibadah Dan Karakter
Seorang Hamba.................................. 21
Mendulang Lautan Hikmah dan
Tarbiyah Dari Bulan Yang Penuh
Barokah.............................................. 30
1. Menjadi Ahli Tauhid Yang
Ikhlas Beribadah Hanya
Untuk Allah........................... 34
2. Mengikuti Sunnah
(Tuntunan) Rasulullah
Shallallahu Alaihi wasallam.. 39
3. Terjaga Dari Dosa, Baik Per-
kataan Maupun Perbuatan...... 45
Tarbiyah Ramadhan 9
4. Menjaga Qiyamullail
(Sholat Malam)..................... 49
5. Tidak Berlebihan Makanan
Minuman Dan Syahwat......... 54
6. Terbangun Diwaktu Sahur
(1/3 Malam Terakhir)............. 58
7. Berinteraksi Dengan Allah
Dengan Banyak Membaca
Al-Quran............................. 62
8.
Merasakan Perihnya Perut
Saudara-Saudaranya Yang
Miskin................................... 67
9. Bersabar ................................ 74
10. Senantiasa Mengadu Dan
Berdoa Kepada Allah............. 78
11. Manajemen Waktu Dengan
Baik...................................... 82
10 Tarbiyah Ramadhan
Penutup............................................. 87
Daftar Pustaka.................................... 88
Tarbiyah Ramadhan 11
MUQODDIMAH
, , , ,

. ,

,

,

. ,

.

.


.
:

,

, , ,

. ,

Segala puji hanya bagi Allah,
kami memuji-Nya, memohon pertolongan
dan ampunan kepada-Nya, kami berlindung
kepada Allah dari kejahatan diri-diri kami
dan kejelekan amal perbuatan kami. Barang-
siapa yang Allah beri petunjuk, maka tidak
ada yang dapat menyesatkannya, dan barang-
siapa yang Allah sesatkan, maka tidak ada
yang dapat memberinya petunjuk.
Aku bersaksi bahwasanya tidak ada
sesembahan yang berhak diibadahi dengan

benar kecuali Allah saja, tidak ada sekutu
bagi-Nya, dan aku bersaksi bahwasanya Nabi
Muhammad adalah hamba dan Rasul-Nya.

kepada Allah dengan sebenar-benar takwa
kepada-Nya, dan janganlah sekali-kali kamu
mati melainkan dalam keadaan beragama
Islam. (QS. Ali-Imran : 102)
Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada

Rabb-mu yang telah menciptakanmu dari
diri yang satu, dan daripadanya Allah men-
ciptakan isterinya, dan daripada keduanya
Allah memperkembang biakkan laki-laki
dan perempuan yang banyak. Dan bertakwalah
kepada Allah yang dengan (menggunakan)
nama-Nya kamu saling meminta satu sama
lain, dan (peliharalah) hubungan silaturahmi.
Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan
mengawasimu. (QS. An-Nisaa : 1)

kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan
yang benar, niscaya Allah memperbaiki
bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni
bagimu dosa-dosamu. Dan barangsiapa men-
taati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya
ia telah mendapat kemenangan yang besar.
(QS. Al-Ahzaab : 70-71)
Amma badu.
Sesungguhnya sebenar-benar per-

kataan adalah Kitabullah (Al-Quran) dan
sebaik-baik petunjuk adalah petunjuk
Muhammad (As-Sunnah). Seburuk-buruk
perkara adalah perkara yang diada-adakan
(dalam agama), setiap yang diada-adakan
(dalam agama) adalah bidah, setiap bidah
adalah sesat, dan setiap kesesatan tempatnya
dineraka.
Allah Subhaanahu Wataala mengabarkan

bahwa manusia yang paling tinggi derajatnya
disisi-Nya adalah orang yang paling bertakwa
kepada-Nya. Sebagaimana firman-Nya :

Sesungguhnya orang yang paling mulia di-
antara kamu di sisi Allah ialah orang yang
paling bertakwa diantara kamu. (QS.
Al-Hujurat : 13)
Maka tidak ada perbedaan antara bangsa

arab atau bangsa ajam, dan antara yang
berkulit putih atau hitam keculi dengan
takwanya, sebagaimana Nabi shallallahu
alaihi wasallam sabdakan ketika haji wada :

Wahai manusia sesungguhnya tuhan kalian
adalah satu, dan nenek moyang kalian adalah
satu, maka ketahuilah bahwasanya tidak ada
keutamaan bagi bangsa arab atas orang
ajam, tidak ada keutamaan atas orang ajab
atas orang arab, begitu juga tidak ada
keutamaan yang berkulit putih atas yang
berkulit hitam, juga yang berkulit hitam
atas yang berkulit putih kecuali dengan
ketakwaan, Sesungguhnya orang yang
paling mulia diantara kamu disisi Allah
ialah orang yang paling bertakwa di antara
kamu. (HR. Imam Ahmad, dan di shahihkan
oleh syekh Albani dalam silsilah hadits

shahih jilid 6 no. 449)
Ketika seorang telah mencapai

derajat ketakwaan yang sempurna maka
Allah akan memberikan kepadanya jaminan
kebahagiaan dan keselamatan dunia dan
akhirat. Allah yang Maha Rahman dan
Rahim yang menginginkan hambanya di
atas ketinggian derajat dan menginginkan
hambanya masuk kedalam surga-Nya,
Dia telah membuka bagi hambanya jalan-
jalan yang sangat banyak dan lebar untuk
menuju kepada derajat ketakwaan tersebut.
Maka diantara jalan yang sangat

lebar yang Allah buka untuk hambanya
untuk sampai kepada derajat ketakwaan,
yaitu disyariatkannya ibadah-ibadah agung
dan mulia yang dikhususkan dibulan
Ramadhan, dari puasa, qiyamullail, sahur
dan lain-lain. Hal ini sebagaiman Allah

kabarkan :

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan
atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan
atas orang-orang sebelum kamu agar kamu
bertakwa. (QS. Al-Baqarah : 183)
Ibnul Qayyim berkata, Puasa itu menjaga

kesucian hati, kesehatan raga, dan ibadah
yang menghantarkan hamba Allah menjadi
hamba yang bertaqwa. (Zaadul Maad)
Maka beruntunglah hamba-hamba

Allah yang betul-betul bisa mendulang
pahala dan keutamaan yang sangat besar di-
bulan Ramadhan dan menjadikan ramadhan
sebagai madrasah dan balai pelatihan untuk

meningkatkan kebaikan diri sehinga menjadi
manusia termulia disisi Allah Taala.
Oleh karenanya penulis dengan

keterbatasan ilmu yang ada merasa ber-
kepentingan untuk mencoba menggali apa
saja hikmah dan tarbiah yang bisa kita petik
dari bulan ramadhan dan syariat-syariat
yang ada didalamnnya. Sehingga ketika kita
keluar dari bulan ramadhan kita bisa
meneruskan kebaikan-kebaikan dan pelajaran-
pelajaran yang telah kita petik didalamnya.
Maka buku ini penulis beri judul,

(MADRASAH RAMADHAN MENCETAK
MANUSIA TERMULIA)
Semoga buku yang sederhana ini bermanfaat
bagi penulis dan keluarga dan bagi seluruh
kaum muslimin baik didunia dan diakhirat.
ANTARA IBADAH
DAN KARAKTER
SEORANG HAMBA
Ketika Allah memerintahkan hamba-

hambanya untuk beribadah kepada-Nya,
sebetulnya perintah itu bukan untuk kepentingan
Allah apalagi kebutuhan Allah, Allah tidak
butuh apapun dari makhluk-Nya. Namun
perintah ibadah yang Allah wajibkan
kepada hamba-Nya adalah untuk kepentin-
gan dan kebaikan mereka didunia dan
akhirat. Minimal ada dua hal yang Allah
inginkan untuk hamba-Nya ketika Dia
mensyariatkan ibadah kepada mereka.
Yang pertama adalah pahala, sehingga

setiap ibadah yang disyariatkan dijanjikan
didalamnya pahala yang besar yang akan
dinikmati buahnya didunia dan balasannya
diakhirat. sebagaimana banyak Allah jelaskan

didalam kitab-Nya dan Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam didalam sunnahnya.
Diantaranya firman Allah :

Barang siapa membawa amal yang baik
maka baginya (pahala) sepuluh kali lipat
amalnya; dan barang siapa yang membawa
perbuatan yang jahat maka dia tidak diberi
pembalasan melainkan seimbang dengan
kejahatannya, sedang mereka sedikit pun
tidak dianiaya (dirugikan). (QS. Al-Anam
: 160)
Dan sebagaimana sabda Nabi shallallahu

alaihi wasallam :

Allah azza wa jalla berfirman : apabila
hambaku berniat melakukan satu kebaikan
namun tidak sampai melaksanakannya maka
aku catat baginya satu kebaikan, dan apabila
dia melaksanakannya maka aku cata baginya
sepuluh kebaikan sampai tujuh ratus kali
lipat. Dan apabila hambaku berniat mela-
kukan keburukan, namun tidak sampai
melaksanakannya maka aku tidak men-
catat keburukannya, dan apabila sampai
melaksanakannya maka aku catat baginya
satu dosa. (HR. Imam Muslim no. 350)
Yang kedua dari yang Allah inginkan

untuk hambanya atas ibadah yang
disyariatkannya adalah pendidikan dan
tarbiyah yang merupakan hikmah yang
bisa dipetik dari suatu ibadah sehingga
keadaan seorang hamba setelah ibadah
lebih baik dari pada sebelum ibadah. Oleh
karenanya kita dapatkan beberapa perintah
ibadah didalam Al-Quran diakhiri dengan
penyebutan hikmah dan pelajarannya. Di-
antaranya ketika Allah memerintahkan
shalat, Allah mengabarkan bahwa shalat
itu mencegah perbuatan keji dan mungkar.

dan dirikanlah shalat. Sesungguhnya shalat
itu mencegah dari (perbuatan-perbuatan)
keji dan mungkar. (QS. Al-Ankabut : 45)
Begitu juga disyariatkannya zakat untuk

mensucikan jiwa seorang hamba,

Ambillah zakat dari sebagian harta mereka,
dengan zakat itu kamu membersihkan dan
mensucikan mereka, (QS. At-Taubah : 103)
Begitu juga perintah puasa agar mereka

menjadi hamba yang bertakwa,

bertakwa, (QS. Al-Baqarah : 183)
Subhanallah ternyata ramadhan

dan syariat-syariat ibadah didalamnya sarat
dengan pendidikan (tarbiyah) bagi hamba-
hamba Allah yang dicintai-Nya. Bahkan
banyak dalil yang menytakan bahwa ibadah
yang tidak membuahkan karakter yang baik
pada seorang hamba tidak manfaat bagi
pelakunya didunia dan akhirat, sebagaimana
sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam:

:

:
.

.

.

.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam
bersabda: Tahukah kalian siapakah yang
dinamakan Muflis (Orang yang bangkrut)?
Orang-orang menjawab : Orang yang bangkrut
menurut pendapat kami ialah orang yang
tiada mempunyai dirham (uang) dan tiada
pula mempunyai harta benda. Nabi shallallahu
alaihi wasallam bersabda : Sesungguhnya
orang yang bangkrut dari umatku, datang
pada hari kiamat dengan membawa (amal)
shalat, puasa, dan zakat. Dia datang sedang
dahulu pernah mencaci maki orang, menuduh
(mencemarkan nama baik) orang, memakan
harta orang, menumpahkan darah orang dan
memukul orang. Maka kepada orang tempat
dia bersalah itu diberikan pahala amal
baiknya dan kepada orang yang lain lagi
diberikan pula amal baiknya. Apabila amal

baiknya telah habis sebelum hutangnya lunas
Maka diambillah kesalahan mereka lalu
dilemparkan kepadanya. Sesudah itu dia
dilemparkan ke dalam neraka. (HR. Muslim
: 2581-59)
Bahkan seseorang yang rajin

ibadahnya diancam neraka karena sikapnya
yang suka menyakiti tetangganya. Dikatakan
kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam
: Wahai Rasulullah, sesungguhnya sifulanah
itu bangun malam dan puasa siang. Dia
berbuat baik dan bersedekah, dan dia
menyakiti tetangganya dengan lidahnya.
Kemudian Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam bersabda : Tidak ada kebaikan
padanya. Dia penghuni neraka. (Abu
Hurairah) berkata : Sedangkan si fulanah
itu hanya bershalat wajib dan bersedekah
dengan sepiring (bubur merah) dan tidak
pernah menyakiti seorang pun juga. Maka

bersabda: Dia itu termasuk ahli surga.
(Hadits itu dikeluarkan oleh Al-Bazzar dan
Ibnu Abi Syaibah, seperti dalam At-Targhib
4/235 dan dia menshahihkan sanadnya)
Semoga kita menjadi orang-orang yang di-

muliakan oleh Allah didunia dan akhirat
dengan ibadah yang kita lakukan.
MENDULANG LAUTAN
HIKMAH DAN TARBIAH
DIBULAN YANG PENUH
BAROKAH
Bulan ramadhan bulan yang penuh

barokah, bulan yang menjanjikan segudang
pahala dan kebaikan bagi seorang hamba.
Didalamnya terdapat pengampunan dosa,
pengangkatan derajat, pahala yang berlipat
ganda, pembebasan dari api neraka dan
dijanjikan masuk surga bahkan semua pintu
surga dibuka dibulan itu. Tentu saja hal
itu akan didapatkan bagi orang yang
besungguh-sungguh beribadah dan beramal
dibulan yang penuh barokah itu, baik dengan
amalan umum ataupun amalan yang di-
khususkan dibulan itu, dari puasa, qiyamullail,
sahur, berbuka puasa, membaca Al-Quran,
berdoa, berinfaq, membayar zakat fitrah dan
lain sebagainya.
Subhanallah...ternyata selain pahala

dan keutamaan yang kita kejar, bulan
ramadhan juga sarat dengan hikmah dan
tarbiyah yang bisa kita petik sehingga bisa
kita realisasikan dalam kehidupan kita
sehari-hari yang akhirnya kedaan kita setelah
ramadhan nanti semakin baik dan mulia.
Menjadi insan yang bertakwa, itulah

tema ramadhan yang diangkat oleh Allah
taala dialam kitabnya :

bertakwa. (QS. Al-Baqarah : 138)
Maka berbahagialah hamba-hamba

Allah yang mendapatkan taufiq mendulang
pendidikan dibulan yang mulia ini setelah
mendapatkan keagungan pahala yang di-
sediakan untuk mereka. Inilah diantara
hikmah dan tarbiah yang kita bisa petik dari
ibadah-ibadah yang disyariatkan dibulan
ramadhan:
1. Menjadi Ahli Tauhid yang ikhlas

beribadah hanya untuk Allah.
2. Mengikuti Sunnah (Tuntunan)
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam.
3. Terjaga dari dosa, baik perkataan
maupun perbuatan.
4. Menjaga Qiyamullail (Sholat Malam)
5. Tidak berlebihan makanan minuman
dan syahwat.
6. Terbangun di waktu sahur (1/3 malam

terakhir)
7. Berinteraksi dengan Allah dengan
banyak membaca Al-Quran.
8. Merasakan perihnya perut saudara-
saudaranya yang miskin.
9. Bersabar
10. Senantiasa mengadu dan berdoa
kepada Allah.
1
MENJADI AHLI TAUHID
YANG IKHLAS BERIBADAH
HANYA UNTUK ALLAH
Puasa adalah ibadah yang sangat

rahasia yang tidak diketahui kecuali oleh
Allah dan orang yang melakukannya, sehingga
puasa merupakan ibadah yang dominan
bisa kita lakukan dengan ikhlas karena Allah,
dan jauh dari sifat riya atau sumah karena
tidak ada yang tahu hakikat puasa kita
kecuali Allah.
Ibnu Qudamah berkata, Puasa itu dilebihkan

atas ibadah lainnya karena dia ibadah yang
rahasia dan amalan batin yang tidak terasuki
oleh penyakit ria. (Mukhtashar minhajul
qashidin)
Ibnul Qayyim berkata, Puasa adalah amalan

rahasia antara hamba dengan Rabbnya,
tidak ada yang melihat melainkan Allah.
Dan itulah hakikat puasa. (Zaadul Maad)
Begitu juga dengan puasa seorang

hamba meninggalkan segalanya dari hal-
hal yang diinginkan oleh syahwatnya yang
bisa membatalkan puasanya betul-betul
karena Allah. Tentu saja hal itu didasari
dengan ketinggian cinta dan takut hanya
kepada Allah yang merupakan buah dari
kekuatan tauhidnya kepada Allah Taala.
Ibnul Qayyim kembali berkata, Orang yang

berpuasa itu tidak melakukan apa-apa, hanya
saja meninggalkan makanan, minuman, dan
syahwatnya karena kekasihnya dengan
mengharapkan ridho-Nya. (Zaadul Maad)
Rabb kita berfirman (dalam hadits qudsi) :

Sesungguhnya puasa itu milik-Ku (hanya
Aku yang tahu) dan Akulah yang akan
langsung membalasnya. (HR. Bukhari
no. 1894 dan Muslim)
Maka jelaslah bahwa puasa mendidik

seorang hamba Allah untuk menjadi ahli
tauhid yang dengan kekuatan tauhidnya
diatas cinta dan takutnya kepada Allah di-
lakukan segala apa yang diperintah dan
dilarang oleh Allah Taala. Sebagaimana
juga mendidik seorang hamba untuk
senantiasa mengikhlaskan niat didalam
ibadah hanya karena dan untuk Allah
Taala jauh dari sifat riya atau sumah bahkan
dia berusaha menyembunyikan ibadahnya
dari makluk karena hanya ingin dilihat
Allah Taala.
Tidak diragukan lagi didalam agama

kita Ikhlas dan Tauhid adalah diantara
syarat diterimanya Ibadah, sebagaimana
firman Allah Taala :

Dan tidaklah mereka diperintahkan kecuali
supaya menyembah Allah dengan me-
murnikan ketaatan kepada-Nya dalam
(menjalankan) agama dengan lurus. (QS.
Al-Bayyinah : 5)

Barangsiapa yang menyekutukan Allah
dalam beramal, maka hendaknya dia mencari

balasan dari apa yang dia sekutukan. Se-
sungguhnya Allah Dzat yang tidak butuh
sekutu. (HR. Tirmidzi danAhmad, dihasankan
oleh syekh Al-Albani dalam shahihul Jami
no. 482)
Lalu apakah mentauhidkan Allah

dan mengikhlaskan Allah didalam beribadah
itu hanya dibulan ramadhan???
Tentu saja jawabannya TIDAK
maka kalau begitu ramadhan sebagai
tarbiyah bagi kita
2
MENGIKUTI SUNNAH
(TUNTUNAN) RASULULLAH
SHALLALLAHU ALAIHI
WASALLAM
Kalau melihat sejarah bahwa syariat

ramadhan dengan berbagai ibadah didalam-
nya disyariatkan oleh Allah Taala ditahun
kedua hijriyah, berarti Nabi shallallahu
alaihi wasallam selama hidupnya men-
dapatkan sembilan kali ramadhan. Maka sudah
tentu syariat ini sangat jelas tuntunannya
dari Rasulullah shallallahu alaihi wasallam,
karena sembilan kali ramadhan beliau
ajarkan dan contohkan kepada kita maka
pasti tidak ada yang samar tentang syariat
ini. Sehingga datanglah tuntunan-tuntunan
kepada kita tentang ibadah-ibada yang
berkaitan dengan bulan ramadhan, dari mulai

kapan berawal dan berakhirnya ramadhhan,
kapan berawal dan berakhirnya puasa dalam
setiap hari, kapan berbuka dan kapan kita
shaur, bagaimana tuntunan shalat malam
atau tarawih, dan lain sebagainya.
Semua itu wajib kita lakukan diatas

tuntunan Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam, dan tidak boleh keluar sedikit
pun dari ajarannya, karena hal itu bisa
membatalkan ibadahanya bahkan tertolak
disisi Allah Taala. Sehingga dibulan yang
mulia ini kita berhati-hati melakukan ibadah
supaya tidak keluar dari tuntunan Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam karena takut
ibadahnya tertolak.
Sebagai contoh hadits di bawah ini :

Dari Ibnu Abbas, bahwasanya ketika
Rasulullah berkhutbah tiba-tiba terlihat
seorang laki-laki berdiri didepan masjid,
maka Rasullullah bertanya kepada para
sahabat tentang laki-laki tersebut. Para
sahabat menjawab, dia adalah Abu Izrail.
Dia sedang bernadzar puasa dengan berdiri
dibawah terik matahari, tidak bernaung, dan
tidak berbicara. Nabi berkata, perintahkan
dia untuk duduk, bernaung, dan berbicara.
Adapun puasanya hendaknya diteruskan.
(HR. Bukhari no. 6704)
Rasulullah mengatakan dalam hadits diatas

supaya meneruskan puasanya karena memang
hal itu ada tuntunannya dari beliau. Adapun
yang lainnya dilarang karena tidak ada
tuntunan dari beliau shallallahu alaihi wasallam.
Maka begitulah ibadah didalam agama kita
tidak boleh dilakukan kecuali dengan tuntunan
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam, karena
agama ini sudah sempurna sehingga tidak
boleh ditambah dan dikurang. Sebagaiman
firman Allah Taala :

Hari ini telah Aku sempurnakan Agama
kalian dan telah Aku sempurnakan nikmatKu
atas kalian, serta Aku telah ridho Islam se-
bagai agama bagi kalian. (QS. Al-Maidah : 3)
Sehingga sia-sia dan tertolaklah orang-orang

yang ibadahnya tidak diatas sunnahnya.
Sebagaiman sabda Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam :

Barangsiapa yang mengerjakan amalan
yang tidak ada perintahnya dari kami maka
ditolak. (HR. Bukhari no. 2697 dan Muslim
no. 4590)
Juga sabda beliau :

Barangsiapa yang mengada-adakan perkara
yang baru didalam urusan (agama) kami
ini maka dia tertolak. (HR. Bukhari no. 2697
dan Muslim no. 4581)
Lalu apakah mengikuti sunnah Rasulullah

shallallahu alaihi wasallam itu hanya
dibulan ramadhan???
tentu saja jawabannya TIDAK
maka ramadhan sebagai tarbiyah
3
TERJAGA DARI DOSA, (BAIK)
PERKATAAN MAUPUN
PERBUATAN
Subhanallah... ketika dibulan ramadhan

kita berusaha untuk meninggalkan perbuatan
dosa dan maksiat khususnya ketika puasa,
kita tinggalkan didalamnya hal-hal yang
diharamkan oleh Allah yang bisa mem-
batalkan puasa atau membatalkan pahala
puasa, dari makanan minuman, syahwat,
dan perbuatan-perbuatan maksiat seperti
mengghibah, berdusta, dan lainya yang bisa
menghancurkan pahala puasa. Sehingga kita
menjauhkan diri kita dari hal-hal yang
membatalkan puasa atau pahala puasa baik
dari yang halal sebelumnya atau yang haram.
Sehingga kaidah apabila yang hukum
asalnya halal disiang ramadhan (seperti
makanan, minuman, dan istri) diharamkan

apalagi yang haram. Hal itu sebagaimana
yang disabdakan Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam :

Apabila dihari-hari berpuasa kalian maka
hendaknya tidak melakukan perbuatan rafts
(dosa) dan tidak mencela, dan bila dia men-
dapatkan celaan, dia akan cukup mengatakan
aku sedang berpuasa. (Muttafaqun alaihi
Bukhari no. 1904 dan Muslim no. 2762)
Bahkan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam

mengatakan :


Barangsiapa yang tidak meninggalkan
perkataan dusta dan senantiasa melakukan-
nya maka Allah tidak membutuhkan upaya
meninggalkan makan dan minumnya.
(HR. Bukhari no. 1903)
Jabir berkata, jika kamu berpuasa, maka

hendaknya pendengaranmu, penglihatanmu,
dan lisanmu juga ikut berpuasa. Dan jangan
kau jadikan keadaanmu ketika berpuasa
seperti keadaanmu ketika sebelum berpuasa.
The Best of Moslem

Muslim yang terbaik adalah yang bisa
menyelamatkan saudaranya dari lisan dan

tangannya dan seorang muhajir (yang berhijrah)
adalah yang meninggalkan perbuatan-
perbuatan buruk. (HR. Bukhari no. 6484)
Maka apakah menjaga diri dari hal yang

diharamkan Allah dan dosa hanya dibulan
ramadhan???
tentu jawabannya TIDAK
4
MENJAGA QIYAMULLAIL
(SHALAT MALAM)
Tarawih (Qiyamullail) itulah ke-

khususan ibadah yang disyariatkan setiap
malam dibulan ramadhan dan dilakukan
dengan berjamaah, sehingga kita saksikan
kaum muslimin begitu semangatnya melakukan
qiyamullail atau tarawih dibulan itu. Hal
itu karena memang Nabi shallallahu alaihi
wasallam memerintahkan sekaligus mem-
berikan motifasi kepada kaum muslimin
untuk melakukannya, sebagaimana didalam
sabdanya:
Barangsiapa yang melakukan qiyamullail

dibulan ramadhan dengan penuh keimanan
dan harapan ridha Allah maka diampuni
semua dosa yang telah lalu. (HR. Bukhari
no. 29 dan Muslim no. 1815)
Ada apa dengan Qiyamullail ???

Ada pujian dari Allah Taala.
Didalam Al-Quran Allah Taala banyak memuji

orang-orang yang senantiasa menjaga shalat
malam, diantaranya:

Mereka sedikit sekali tertidur di waktu
malam. (QS. Adz-Dzariyat : 17)
(Apakah kamu hai orang musyrik yang lebih

beruntung) ataukah orang yang beribadah
di waktu-waktu malam dengan sujud dan
berdiri, sedang ia takut kepada (adzab) akhirat
dan mengharapkan rahmat Tuhannya?.
(QS. Az-Zumar : 9)

*

Lambung mereka jauh dari tempat
tidurnya, sedang mereka berdoa kepada
Tuhannya dengan rasa takut dan harap,
dan mereka menafkahkan sebahagian
dari rezeki yang Kami berikan kepada
mereka. Tak seorang pun mengetahui
apa yang disembunyikan untuk mereka
yaitu (bermacam-macam nikmat) yang

menyedapkan pandangan mata sebagai
balasan terhadap apa yang telah mereka
kerjakan. (QS. As-Sajdah : 16-17)
Begitu juga Rasulullah shallallahu

alaihi wasallam banyak menyebutkan ke-
utamaan dan motivasi bagi hamba-hamba
Allah yang menyibukan diri dengan qiyamullail.
Diantaranya beliau bersabda :

Sebaik-baik seseorang adalah hamba Allah
jika ia melakukan shalat malam dan ia tidak
tertidur di waktu malam kecuali sedikit.
(HR. Bukhari no. 1122 dan Muslim no. 6525)

Hendaknya kalian menjaga shalat malam
karena itu adalah kebiasaan sholeh sebelum
kalian, pendekat diri kalian kepada Rabb
kalian, pengahapus kesalahan dan dosa
kalian. (HR. Imam Ahmad dan Tirmidzi,
dishahihkan oleh syekh Albani dalam
shahihul Jami No. 4079)
Lalu apakah Qiyamullail hanya dibulan

ramadhan???
5
TIDAK BERLEBIHAN
MAKANAN, MINUMAN,
DAN SYAHWAT
Ibadah Puasa melatih kita untuk

menahan hawa nafsu dari berlebihan didalam
makanan dan minuman, begitu juga syahwat.
Lambung yang setiap hari dalam satu tahun
digunakan untuk memproses makanan yang
kita makan siang dan malam, dibulan ini di-
istirahatkan disiang hari selama satu bulan
dalam rangka ketaatan kepada Allah sekaligus
untuk melatih diri kita dari sikap berlebihan
didalam makan dan minum.
Anjuran tentang larangan berlebihan didalam

makan dan minum telah datang dari Rabb kita :
Dan makan dan minumlah dan janganlah

berlebihan sesungguhnya Allah tidak
menyukai orang yang berlebihan. (QS.
Al-Araaf : 31)
Sebagaimana telah datang pula anjuran dari

Rasulullah shallallahu alaihi wasallam :

Tidak ada wadah paling buruk untuk dipenuhi
oleh anak adam kecuali perutnya. Cukuplah
anak adam memakan makanan guna me-
negakkan tulang punggungnya. Sekalipun
harus lebih dari itu maka hendaknya sepertiga
untuk makanan sepertiga untuk minuman

dan sepertiga untuk bernafas. (HR. Imam
Ahmad, Hakim dan Tirmidzi dishahihkan
oleh syekh Al-Albani dalam shahihul jami
no. 5674)
BAHAYA SYAHWAT PERUT...
Ibnu Qudamah berkata, Syahwat perut me-

rupakan perkara yang paling membinasakan.
Diatas itu Adam dikeluarkan dari Surga,
penyebab tingginya syahwat kemaluan
(birahi), dan penyebab tamak terhadap harta
serta kerusakan-kerusakan lainnya yang
disebabkan keburukan syahwat perut.
Berlebihan dalam makanan mewariskan
banyak tidur dan lambatnya berfikir serta
menyebabkan munculnya berbagai penyakit.
(Mukhtashar Minhaj)
Ibnul Qayyim berkata, Diantara sebab-sebab
tenangnya hati meninggalkan berlebihan

dalam melihat, berbicara, mendengar, ber-
gaul, makan, dan minum. Hal ini semua
menyebabkan kegundahan hati bahkan
keumuman adzab didunia dan akhirat di-
sebabkan itu semua. (Zaadul Maad)
Apakah larangan berlebih-lebihan itu hanya

dibulan Ramadhan???
6
TERBANGUN DIWAKTU
SAHUR
(1/3 MALAM TERAKHIR)
Setiap yang berpuasa tentu saja dia

akan terbangun diwaktu sahur. Melakukan
perkara sunnah yang muakkadah, yaitu
makan sahur.
Anjuran nabi kita :

Makan sahur itu adalah makanan yang
berbarakah maka janganlah ditinggalkan
walaupun hanya sekedar meminum seteguk
air karena Allah dan malaikat-Nya ber-

shalawat atas orang yang sahur. (HR. Imam
Ahmad dihasankan oleh syekh Albani dalam
shahihul jami no. 3683)
ADA APA DENGAN WAKTU SAHUR???
Waktu sahur adalah diantara waktu

sepertiga malam yang diberkahi oleh Allah
Taala, sehingga Allah Taala memuji orang-
orang yang sudah terbangun disaat itu dengan
menyibukkan diri dengan beribadah kepada
Allah, dengan shalat, membaca Al-Quran,
berdzikir atau lainnya. Allah Taala memuji
mereka yang disaat itu sudah beristighfar
kepadanya :

Dan mereka (orang-orang bertaqwa) sudah
beristighfar diwaktu sahur. (QS. Adzariyat : 18)
Waktu sahur juga adalah waktu

turunnya Allah kelangit dunia sebagaimana
telah datang kabarnya dari Rasulullah
shallallahu alaihi wasallam :

Rabb kita turun kelangit dunia setiap malam
ketika sepertiga malam terakhir lalu dia ber-
kata siapa yang berdoa kepada-Ku akan Aku
ijabah, dan siapa yang meminta Aku akan
beri, dan siapa yang meminta ampun maka
Aku akan ampuni. (Muttafaqun Alaih,
Bukhari no. 114 dan Muslim no. 1808)
apakah keutamaan waktu sahur hanya

dibulan ramadhan???
7
BERINTERAKSI DENGAN
ALLAH DENGAN BANYAK
MEMBACA AL-QURAN
Ramadhan bulan Al-Quran. Di-

turunkan dimalam termulia didalamnya.
Rasulullah shallallahu alaihi wasallam pun
mengulang Al-Quran bersama jibril dimalam-
malam bulan ramadhan. Sebagaimana Allah
kabarkan :

Bulan ramadhan yang didalamnya mulai
diturunkannya Al-Quran sebagai petunjuk
bagi manusia dan keterangan-keterangan
yang nyata yang menunjuk kepada kebenaran,
yang membedakan antara yang haq dan yang

bathil. (QS. Al-Baqarah : 185)
Imam Al-Bukhari dan Imam Muslim

meriwayatkan dari Abdullah bin Abbas
radhiyallahu anhuma, beliau menceri-
takan, adalah Nabi shallallahu alaihi
wasallam merupakan sosok yang paling
dermawan. Terlebih lagi di bulan ramadhan
ketika Jibril menjumpainya untuk men-
gajarinya Al-Quran. Jibril menemui beliau
disetiap malam ramadhan untuk men-
gajarinya Al-Quran. Maka ketika Jibril
menjumpainya, beliau adalah orang yang
paling dermawan, lebih dari angin yang
bertiup. (HR. Bukhari no. 1902 dan Muslim
no. 6149)
Oleh karenya orang-orang shalih

dari kalangan salaf dahulu sangat semangat
dan bersungguh-sungguh didalam membaca
Al-Qur-an khususnya dibulan ramadhan.

Telah datang sebagian cerita tentang mereka,
Lihatlah Amirul Mukminin Utsman bin
Affan radhiyallahu anhu bagaimana beliau
bersama Al-Quran dibulan ramadhan. Di-
kabarkan bahwa beliau menghidupkan
seluruh malamnya. Beliau membaca Al-Quran
disetiap rakaat shalat yang beliau kerjakan.
Ini dia sahabat Ubai bin Kab radhiyallahu

anhu, beliau mampu mengkhatamkan Al-Quran
disetiap delapan harinya. Sementara shabat
Tamim Ad-Dari mampu mengkhatamkannya
dalam setiap pekannya.
Imam kita, Muhammad bin Idris Asy-Syafii

rahmatullah alaihi, bahkan dibulan berkah
ini mampu mengkhatamkan Al-Quran sebanyak
enam puluh kali selain Al-Quran yang beliau
baca diwaktu shalat.
Adalah Qatadah rahmatullah alaihi biasa

mengkhatamkan Al-Quran setiap pekannya.
Jika datang bulan ramadhan, beliau mampu
mengkhatamkannya setiap tiga harinya dan
disepuluh hari terakhirnya beliau mampu
mengkhatamkannya disetiap malamnya.
(Lathaif Al-Maarif : 191)
Dan Alhamdulillah kita dapatkan kaum

muslimin juga semangat membaca Al-Quran
dibulan yang suci ini, sehingga mereka
berlomba-lomba menghatamkannya.
Tentu saja hal itu dilakukan karena

agungnya Al-Quran dan besarnya keutamman
membaca Al-Quran.
Membacanya sebagai tanda keimanan

Quran memberi syafaat bagi
pembacanya dihari kiamat
Satu huruf yang dibaca adalah satu

kebaikan
Orang yang pandai membacanya
akan bersama malaikat yang mulia,
dan mereka adalah keluarga Allah.
Apakah membaca Al-Quran hanya dibulan

ramadhan???
8
MERASAKAN PERIHNYA PERUT
SAUDARA-SAUDARANYAN
YANG MISKIN
Ketika seorang hamba berpuasa

maka dia akan merasakan bagaimana
saudara-saudaranya yang miskin merasakan
sakitnya rasa lapar dan dahaga, sehingga
dengan itu dapat mengingat kesusahan
saudaranya siang dan malam yang tak mengenal
waktu dengan kepedihan kemiskinan yang
dialaminya.
Ibnu Qayyim berkata, Puasa mengingatkan

kita dengan kepedihan orang-orang yang
lapar dari saudara-saudara kita yang miskin.
(Zaadul Maad)
Ibnu Qudamah berkata, bahwasanya diantara
maksud puasa supaya mencicipkan pahitnya
rasa lapar dengan meninggalkan apa-apa

yang diinginkan (dari makanan, minuman,
dan syahwat).
Syekh Muhammad bin Ibrohim Attuaijiri

juga mengatakan :

Seorang manusia apabila puasa dan dia
merasakan pahitnya rasa lapar maka ter-
tanam dalam dirinya sifat kelembutan dan
kasih sayang atas fuqoro dan miskin yang
mereka tidak menemukan sesuatu yang
mencukupi mereka dari makan pokok,
sehingga mereka bershodaqoh dan berbuat
baik kepada orang-orang miskin tersebut
(lihat. Mausuah fikihul Qulub 11/110)
Oleh karenanya Rasulullah shallallahu

alaihi wasallam mencontohkan dan me-
motivasi kita supaya berderma dibulan
ramadhan dengan menginfakkan sebagian
harta kita untuk mereka. Sahabat Ibnu Abbas
berceritera tentang kemurahan beliau dibulan
ramadhan :

Dari Ibnu Abbas berkata, Rasulullah shallallahu
alaihi wasallam adalah manusia yang paling
dermawan dan terlebih dermawan lagi ketika
beliau dibulan Ramadhan, yaitu ketika

ditemui Jibril setiap malam dibulan itu,
menyodorkan (membacakan) Al-Quran
kepadanya. Maka ketika Jibril bertemu
dengannya Rasulullah bertambah ke-
dermawanannya. Dia seperti angin yang
berhembus. (HR. Bukhari no. 1902 dan Muslim
no. 6149)
Bahkan beliau memotivasi kita dengan

pahala yang sangat besar ketika kita ber-
infaq dipuncak-puncak laparnya yaitu ketika
berbuka puasa, sebagaimana sabda beliau :

Barangsiapa yang memberikan buka kepada
orang yang berpuasa maka dia akan men-
dapatkan pahala orang yang berpuasa

tersebut tanpa mengurangi pahalanya. (HR.
Imam Ahmad dan Tirmidzi dan dishahihkan
no. 6415)
Kemudian dipuncak kebahagiaan

kita tatkala dihari raya, kitapun diwajibkan
memperhatikan saudara kita dari fuqoro dan
masakiin dengan diwajibkannya membayar
zakat fitrah yang diberikan kepada mereka
dengan tujuan memberikan kecukupan dan
kebahagiaan untuk mereka dihari kemenang-
an itu. Hal itu sebagaimana yang dikabarkan
Nabi shallallahu alaihi wasallam :

, ,
;

,

,

,
, .

Dari Ibnu Abbas radhiyallahu anhuma,
ia berkata, Rasulullah shallallahu alaihi
wasallam mewajibkan zakat fitrah untuk
mensucikan orang yang berpuasa dari per-
kataan yang sia-sia dan kata-kata kotor, juga
untuk memberi makan pada orang miskin.
Barangsiapa yang menunaikannya sebelum
shalat (ied), zakat tersebut diterima.
Barangsiapa menunaikannya sesudah shalat,
itu hanyalah dicatat sebagai sedekah biasa.
(Diriwayatkan oleh Abu Daud, Ibnu Majah,
dan dishahihkan oleh Al-Hakim. HR. Ibnu
Majah no. 1827, Abu Daud no. 1609. Al-Hafizh
Abu Thohir mengatakan bahwa sanad hadits
ini hasan)
apakah fakir miskin itu hanya dibulan

ramadhan???
maka tamadhan sebagai tarbiyah"
9
BERSABAR
Puasa adalah ibadah yang didasari

dengan kesabaran, bahkan semua bentuk
kesabaran ada didalam puasa, sabar me-
laksanakan perintah Allah, sabar me-
ninggalkan larangan Allah dan sabar atas
ujian yang Allah timpakan kepadanya dari
rasa lapar dan dahaga.
Ibnu Qudamah berkata, Puasa adalah latihan

untuk bersabar. (Mukhtashar Minhajul Qashidin)
Ibnul Qayyim mengatakan, kedudukan sabar

didalam iman seperti kepala didalam jasad.
Maka tidak ada iman yang tidak memiliki
kesabaran. Lalu beliau tambahkan sabar
itu terbagi tiga :
Sabar melakukan ketaatan kepada

Allah.
Sabar meninggalkan hal yang di-
haramkan Allah.
Sabar atas musibah-musibah yang
Allah timpakan.
Ketiga sabar ada didalam puasa. (lihat kitab
Zaadul Maad)
Aku sedang berpuasa itulah jawaban

indah penuh kesabaran ketika dia mendapatkan
celaan dalam keadaan puasa, maka dia tahan
amarahnya penuh kesabaran. sebagaiman
sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam,
Puasa adalah membentengi diri, maka

bila salah seorang kamu dihari ia berpuasa
janganlah berkata kotor dan jangan teriak-
teriak, dan jika seseorang memakinya atau
mengajaknya bertengkar hendaklah ia me-
ngatakan Sesungguhnya aku sedang berpuasa.
(HR. Bukhari no. 1904 dan Muslim no. 1151)
KABAR GEMBIRA UNTUK YANG

BERSABAR

Merekalah orang-orang yang mendapatkan
shalawat dan rahmat dari Rabbnya dan
merekalah orang-orang yang mendapat
petunjuk. (QS. Al-Baqarah : 158)
Sesungguhnya orang-orang yang bersabar

akan diberikan pahala tanpa hisab. (QS.
Az-Zumar : 10)

Allah mencintai orang-orang yang bersabar.
(QS. Al-Imran : 146)
apakah bersabar itu hanya dibulan ramadhan???

tentu saja tidak TIDAK
10
SENANTIASA MENGADU
DAN BERDOA KEPADA
ALLAH
Bulan ramadhan adalah bulan yang

dikabulkan doa oleh Allah Taala, oleh
karenanya ayat tentang janji ijabah doa
dari Allah berada diantara ayat-ayat pen-
syariatan puasa, yaitu firman Allah Taala :

Dan apabila hambaku bertanya kepadamu
tentang Aku maka kabarkanlah bahwasanya
Aku itu dekat. Aku mengijabah orang-orang
yang berdoa ketika mereka berdoa. (QS.
Al-Baqarah : 186)
Dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam

pun mengabarkan bahwa doa orang yang
puasa adalah mustajab, sebagaimana sabdanya :
:

Ada tiga doa yang mustajab : doa orang
yang berpuasa, doa orang yang terdzalimi,
dan doa orang-orang yang safar. (HR.
Baihaqi. shahih)
Oleh karenanya kita dapatkan orang-

orang yang beriman mereka bersungguh-
sungguh memanjatkan doa dibulan yang
penuh barokah ini.
apakah berdoa itu hanya dibulan ramadhan???

Supaya Doa Terkabul :

Ikhlas karena Allah semata.

Diawali dengan pujian kepada Allah
dan Shalawat atas Nabi-Nya.
Bersungguh-sungguh dalam me-
manjatkan doa.
Penuh dengan kerendahan hati
dan tidak terburu-buru.
Menghadirkan hati dalam berdoa.
Tidak boleh menggunakan perantaraan
dalam berdoa dari makhluk-makhluk
ghaib.
Tidak pernah mendoakan keburukan
kepada harta, keluarga, anak, dan diri
sendiri.
Harus merendahkan suara ketika
berdoa.
Mengakui dosa yang telah diperbuat.
Mengembalikan hak orang lain yang
didzalimi.
Mengangkat tangan ketika berdoa.
Memanjatkan doa tiga kali.
Bertawassul dengan nama-nama
Allah, amal shaleh, atau orang shaleh
yang masih hidup.
Meninggalkan makanan yang haram.
Mengutamakan doa-doa yang datang
dari Allah dan rasul-Nya.
11
MANAJEMEN WAKTU
DENGAN BAIK
Bulan ramadhan dengan syariat

yang Allah perintahkan didalamnya mendidik
kita untuk bisa mengatur waktu dengan
baik, apabila keliru dalam pengaturan waktu
maka bisa mengakibatkan fatal didalam
ibadah kita. Maka diatur dibulan ini kapan
masuk dan keluar ramadhan, kapan sahur,
kapan mulai puasa, kapan berbuka, kapan
niat berpuasa, kapan shalat tarawih, kapan
membayar zakat, dan lain sebagainya, yang
itu semua menuntut kita seupaya betul-
betul dilakukan pada waktunya.
Ini semua mendidik seorang muslim

untuk betul-betul bisa mengatur waktunya
dengan sebaik-baiknya, karena waktu adalah
modal utama dalam seluruh kebaikan yang

bisa kita lakukan, oleh karenanya Allah Taala
banyak sekali bersumpah dengan waktu di-
dalam Al-Quran, terkadang bersumpah dengan
malam, dengan siang, dengan waktu pagi
dan lain sebagainya. Bahkan didalam surat
yang disana dijelaskan tips kebahagiaan
seorang hamba supaya keluar dari kerugian,
Allah awali dengan bersumpah dengan
waktu, karena seorang mukmin tidak akan
mungkin bisa melakukan tips-tips yang
disebutkan apabila sudah tidak memiliki
waktu. Allah Taala berfirman :
.
.

Demi masa. Sesungguhnya manusia itu
benar-benar berada dalam kerugian. Kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan

amal sholeh dan saling menasihati supaya
mentaati kebenaran dan saling menasihati
supaya menetapi kesabaran (QS. Al-Ashr).

senantiasa menekankan kita supaya meng-
gunakan waktu sebaik-baiknya dan jangan
sampai terlambat sehingga kita bisa merugi
dunia dan akhirat, beliau bersabda :

:

Manfaatkanlah lima (keadaan) sebelum
(datangnya) lima (keadaan yang lain) :
Hidupmu sebelum matimu, sehatmu sebelum
sakitmu, waktu luangmu sebelum waktu
sempitmu, masa mudamu sebelum masa
tuamu, dan kayamu sebelum miskinmu.

(HR. Al-Hakim dan Al-Baihaqi, dishahihkan
no. 1077)
Dan beliau berpesan jangan sampai kita

terlena dan tertipu dengan waktu kita,
sebagaimana telah banyak orang-orang yang
tertipu di atas keluasan waktunya,

Ada dua nikmat dimana banyak orang yang
rugi (atas kedua nikmat itu), yaitu nikmat
sehat dan waktu luang. (HR. Bukhari
no. 6412)
Subhanallah... banyak kita temukan

kaum muslimin yang betul-betul memanfaatkan
waktunya dibulan ramadhan dengan banyak

melakukan berbagai ketaatan kepada Allah,
karena mereka sadar bahwa waktu yang
sangat berkah itu akan berjalan begitu cepat,
hanya hari-hari yang terhitung jumlahnya.
Maka apakah mengatur waktu dan me-

manfaatkan waktu hanya dibulan ramadhan?
maka ramadhan sebagai tarbiyah.
PENUTUP
Alhamdulillah, itulah beberepa hikmah

dan tarbiyah yang bisa kita petik dari bulan
ramadhan dan ibadah-ibadah yang disyariatkan
didalamnya, semoga kita bisa mendulangnya
sehingga kita bisa mengapai derajat yang
tinggi disisi Allah Taala dengan bisa men-
jalankan hikmah dan tarbiyah tersebut dalam
kehidupan sehari-hari dan keadaan kita
setelah beribadah dibulan Ramadhan jauh lebih
baik dari sebelumya. Semoga buku ini ber-
manfaat bagi penulis dan keluarga didunia
dan akhirat, juga bermanfaat untuk kaum
mauslimin dimana saja berada. Aamiin.
Wa Shallallahu Wasallama Ala Nabiyyina
Muhammad.
Abu Ismail Fachruddin Numan

LC.
DAFTAR PUSTAKA
1. Al-Quran dan terjemahannya.

2. Shahih Al-Bukhari.
3. Shahih Muslim.
4. Shahih Abi Dawud.
5. Shahih At-Tirmidzi.
6. Shahih An-Nasa-i.
7. Sunan Ibnu Majah.
8. Shahihul Jami, Syaikh Al-Albani.
9. Kitab Lathoiful Maarif.
10. Kitab Zaadul Maad, Imam Ibnul Qoyyim
11. Kitab Mukhtashar Minhajul Qhosidiin
Imam Ibnu Qudamah.
12. Mausuah fiqhul qulub, Syekh Muhammad
bin Ibrohim Attuaijiri.
13. Maktabah Syamilah.

Tentang Ramadhan

Diunggah oleh

Informasi Dokumen

Judul Asli

Hak Cipta

Format Tersedia

Bagikan dokumen Ini

Bagikan atau Tanam Dokumen

Opsi Berbagi

Apakah menurut Anda dokumen ini bermanfaat?

Apakah konten ini tidak pantas?

Hak Cipta:

Format Tersedia

Tentang Ramadhan

Diunggah oleh

Hak Cipta:

Format Tersedia

MADRASAH RAMADHAN

(Mendulang Lautan Hikmah Dan

Aku bersaksi bahwasanya tidak ada

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada

bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni

Saudara yang budiman, semoga

Dalam upaya melaksanakan perintah

kepada Allah Taala, dan tetap berpegang

Diharapkan dengan membaca buku

Akhir kata, dengan penuh harapan

Cikarang, Syaban 1439 H

Penerbit, RUMAH ILMU

Aku bersaksi bahwasanya tidak ada

sesembahan yang berhak diibadahi dengan

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah

Hai sekalian manusia, bertakwalah kepada

mengawasimu. (QS. An-Nisaa : 1)

Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah

Sesungguhnya sebenar-benar per-

Allah Subhaanahu Wataala mengabarkan

Maka tidak ada perbedaan antara bangsa

oleh syekh Albani dalam silsilah hadits

Ketika seorang telah mencapai

Maka diantara jalan yang sangat

dan lain-lain. Hal ini sebagaiman Allah

Ibnul Qayyim berkata, Puasa itu menjaga

Maka beruntunglah hamba-hamba

sebagai madrasah dan balai pelatihan untuk

Oleh karenanya penulis dengan

Maka buku ini penulis beri judul,

Ketika Allah memerintahkan hamba-

Yang pertama adalah pahala, sehingga

diakhirat. sebagaimana banyak Allah jelaskan

Dan sebagaimana sabda Nabi shallallahu

Yang kedua dari yang Allah inginkan

Begitu juga disyariatkannya zakat untuk

Begitu juga perintah puasa agar mereka

Subhanallah ternyata ramadhan

diberikan pula amal baiknya. Apabila amal

Bahkan seseorang yang rajin

pernah menyakiti seorang pun juga. Maka

Semoga kita menjadi orang-orang yang di-

Bulan ramadhan bulan yang penuh

Subhanallah...ternyata selain pahala

Menjadi insan yang bertakwa, itulah

bertakwa. (QS. Al-Baqarah : 138)

Maka berbahagialah hamba-hamba

1. Menjadi Ahli Tauhid yang ikhlas

6. Terbangun di waktu sahur (1/3 malam

Puasa adalah ibadah yang sangat

Ibnu Qudamah berkata, Puasa itu dilebihkan

Ibnul Qayyim berkata, Puasa adalah amalan

Begitu juga dengan puasa seorang

Ibnul Qayyim kembali berkata, Orang yang

Rabb kita berfirman (dalam hadits qudsi) :

Maka jelaslah bahwa puasa mendidik

Tidak diragukan lagi didalam agama

dalam beramal, maka hendaknya dia mencari

Lalu apakah mentauhidkan Allah

Kalau melihat sejarah bahwa syariat

berkaitan dengan bulan ramadhan, dari mulai

Semua itu wajib kita lakukan diatas

Sebagai contoh hadits di bawah ini :