Manajemen Strategik
Manajemen Strategik
Oleh :
UNIVERSITAS UDAYANA
1
2017
BAB I
KASUS
1.2 Kasus
2
Grup produsen makanan terbesar di dunia, Nestle, melaporkan
kenaikan penjualan. Namun mereka mengakui bahwa perusahaan
tengah mengalami tahun yang menantang.
Seperti yang dilansir dari BBC News, grup perusahaan asal
Swiss itu menyatakan bahwa total penjualannya pada tiga bulan
pertama tahun 2012 ini mencapai 21,4 milyar Swiss franc (atau US$
23,4 milyar), meningkat 5,6% dari periode yang sama tahun lalu.
Perusahaan dibalik merek KitKat dan Nespresso itu mengatakan
bahwa situasi perdagangan untuk lini produk mereka mendapat
banyak pesaing yang ketat di pasar negara maju. Namun di negara-
negara berkembang, kondisi pasar lebih dinamis dan peluang untuk
berkembang masih banyak.
Nestle mengalami kesulitan di tahun 2011 dengan menguatnya
nilai Swiss franc, yang menyebabkan pendapatan mereka terpotong
sebesar 13,4%. Namun dalam enam bulan terakhir, bank sentral
Swiss memutuskan untuk melemahkan nilai tukar mata uangnya
untuk mendukung kegiatan ekspor negaranya.
Nestle menyatakan bahwa kemungkinan semakin
terjangkaunya harga bahan baku di paruh tahun kedua, bersamaan
dengan kenaikan harga-harga, akan membantu memudahkan
mereka dalam meningkatkan pendapatan dan margin mereka untuk
satu tahun penuh.
Perusahaan tersebut belum memberikan komentar apapun
berkaitan dengan rencana transaksi pembelian anak perusahaan
Pfizer yang bergerak di bisnis manufaktur makanan bayi sebesar
US$ 9 milyar.
3
BAB II
MATERI
4
menganalisis informasi mengenai aktivitas pesaing dan tren bisnis
umum untuk mencapai tujuan bisnis sendiri. Semakin banyak
informasi dan pengetahuan yang bisa diperoleh sebuah
perusahaann mengenai pesaingnya, maka semakin besar
kemungkinan ia dapat merumuskan serta menerapkan strategi
yang efektif. Kelemahan pesaing utama bisa mempresentasikan
peluang eksternal; kekuatan pesaing utama boleh jadi
mempresentasikan ancaman utama.
5
Tidak ada peramalan yang sempurna, dan beberapa peramalan
bahkan sangat tidak akurat. Fakta ini menggarisbawahi perlunya
para penyusun strategi untuk menyisihkan waktu dan usaha yang
cukup untuk mempelajari dasar-dasar yang melandasi peramalan
yang dipublikasikan dan mengembangkan peramalan internal
mereka sendiri. Peramalan yang akurat dapat memberikan
keunggulan kompetitif yang besar bagi organisasi.
6
Kekuatan ini biasanya yang paling hebat dari lima kekuatan
kompetitif. Strategi yang dijalankan oleh sebuah perusahaan
dapat berhasil hanya sejauh ia menghasilkan keunggulan
kompetitif atas strategi yang dijalankan perusahaan pesaing.
Perubahan dalam strategi oleh salah satu perusahaan bisa jadi
ditanggapi dengan langkah balasan seperti penurunan harga,
peningkatan kualitas, penambahan fitur, penyediaan layanan,
perpanjangan garansi, dan pengintensifan iklan.
Intensitas persaingan antarperusahaan saingan cenderung
meningkat ketika jumlah pesaing bertambah, ketika pesaing
lebih setara dalam hal ukuran dan kapabilitas, ketika
permintaan akan produk industri itu menurun, dan ketika
potongan harga menjadi lazim. Persaingan juga meningkat
manakala konsumen dapat beralih merek dengan mudah,
ketika hambatan untuk meninggalkan pasar tinggi, tatkala
biaya tetap tinggi, kala produk bias rusak atau musnah, ketika
permintaan konsumen tumbuh lambat atau turun sehingga
pesaing memiliki kelebihan kapasitas dan atau persediaan, saat
produk yang dijual adalah komoditas (tidak mudah
didiferensiasi seperti bensin), ketika perusahaan pesaing
beragam dalam hal strategi, asal0usul, dan budaya, serta
manakala merger dan akuisisi lazim di dalam industry. Saat
persaingan perusahaan meningkat, laba industry menurun,
dalam beberapa kasus sampai pada titik di mana sebuah
industri menjadi tidak menarik secara inheren.
7
Bila perusahaan baru dapat dengan mudah masuk ke suatu
industri tertentu, intensitas persaingan antarperusahaan akan
meningkat. Hambatan bagi masuknya perusahaan baru dapat
mencakup kebutuhan untuk mencapai skala ekonomi secara
cepat, kebutuhan untuk menguasai teknologi dan trik-trik
praktis, kurangnya pengalaman, loyalitas konsumen yang kuat,
preferensi merek yang kuat, persyaratan modal yang besar,
kurangnya saluran distribusi yang memadai, kebijakan regulatif
pemerintah, kurangnya akses ke bahan mentah, kepemilikan
paten, lokasi yang kurang menguntungkan, serangan balik dari
perusahaan yang diam-diam berkubu, dan potensi penyaringan
pasar. Ketika ancaman perusahaan baru yang masuk ke pasar
kuat, perusahaan yang telah ada umumnya memperkuat posisi
mereka dan mengambil tindakan untuk menghambat
perusahaan baru tersebut, seperti dengan menurunkan harga,
memperpanjang garansi, menambah fitur, atau menawarkan
paket-paket pendanaan.
Terlepas dari banyaknya hambatan bagi masuknya perusahaan
baru tersebut, perusahaan baru kadang masuik ke industri
dengan produk berkualitas lebih tinggi, harga lebih rendah, dan
sumber daya pemasaran yang substansial. Oleh karenya, tugas
penyusun strategi adalah mengidentifikasi perusahaan-
perusahaan baru yang berpotensi masuk ke pasar, memonitor
strategi perusahaan saingan baru, menyerang balik jika
diperlukan, dan memanfaatkan kekuatan dan peluang yang
ada.
8
Di banyak industri, perusahaan berkompetisi ketat dengan
produsen produk-produk pengganti di industri lain. Hadirnya
produk-produk pengganti itu meletakkan batas tertinggi untuk
harga yang dapat dibebankan sebelum konsumen beralih ke
produk pengganti. Batas tertinggi harga setara dengan batas
tertinggi laba dan kompetisi lebih intens antarpesaing. Tekanan
kompetitif yang meningkat dari produk pengganti bertambah
ketika harga relatif produk pengganti tersebut turun dan
manakala biaya peralihan konsumen juga turun. Kekuatan
kompetitif produk bersaing bisa diukur dengan penelitian
terhadap pangsa pasar yang berhasil diraih produk itu, dan
juga dari rencana perusahaan tersebut untuk meningkatkan
kapasitas produksi dan penetrasi pasar.
9
melalui pengiriman tepat waktu); (2) mempercepat
ketersediaan komponen generasi selanjutnya; (3)
meningkatkan kualitas onderdil dan komponen yang dipasok
serta mengurangi tingkat kecacatan; dan (4) menekan
pengeluaran baik bagi diri mereka sendiri maupun pemasok
mereka
10
(5)Jika mereka memegang kendali mengenai apa dan kapan
mereka bia membeli produk.
11
BAB III
KAITAN KASUS
12
3.1 Lingkungan Industri dan Persaingan (Model Porter)
3.1.1 Persaingan Antar Industri
Nestle semakin besar dan agresif dengan temuan-temuan jenis
produknya. Tak kurang ada puluhan produk yang diluncurkan Nestle
dengan ratusan jenis. Hampir semua produk itu sukses dipasar,
tentu saja karena didukung distribusi yang kuat dan konsep
pemasaran yang jitu.
Sebagai produsen makanan dan minuman terkemukar, Nestle
sangat jeli menyuguhkan produk-produk yang disenangi
konsumennya. Terbukti penggalian jenis produk berdasarkan rasa
(taste) dari berbagai negara sukses berat. Strategi pemasaran
dengan konsep Emotional Marketing boleh dibilang sukses besar.
Konsep yang menggangkat emosi konsumen sehingga terjadi
kedekatan dengan produk tersebut. Sebagai produsen makanan
dan minuman, Nestle nyaris melenggang sendirian tanpa pesaing.
Kemunculan berbagai merek lain, tak mampu menggoyahkan
kedudukan Indofood sebagai produsen terbesar. Produk-produk lain
hanya memperebutkan 25 persen pasar yang disisakan Nestle.
Dari banyak pesaing terbesar Nestle di antaranya adalah
Unilever karena perusahaan ini mempunyai varian yang begitu
banyak di pasaran dan telah lama berada di pasaran dunia, hal ini
tidak membuat PT.Nestle kehilangan motivasi untuk tetap bisa
bertahan serta berkembang di pasaran dunia tapi hal ini membuat
Nestle menjadi lebih solid dalam melakukan pembaruan guna
membuat Nestle tetap bertahan juga semakin bisa merajai pasar
makanan dan minuman dunia.
Dalam kurun waktu beberapa tahun ke depan, PT.Nestle yakin
bahwa dominasi pasar produk nya, akan dikuasai produk-produk
13
Nestle. Sebab, perusahaan pioner makanan dan minuman itu sudah
memiliki brand dan juga rasa yang cocok dengan sebagian besar
lidah masyarakat Indonesia bahkan dunia. Namun demikian,
persaingan bisnis sejenis ini tak akan berhenti. Karena produsen
lain melihat peluang besar di sektor usaha ini. Hal ini tentu
menguntungkan konsumen karena semakin mempunyai berbagai
pilihan.
14
Husada seperti Vitalac adalah sekelas dengan Dancow milik Nestle.
Semula keduanya memang rukun-rukun saja. Bahkan saling berbagi
pasar. Namun, sejak awal 2004, Sari Husada pun tak malu lagi
membikin produk yang bersaing seperti Vitalac 1, 2, dan 3, SGM 1,2
,3, dan 4, serta Vitalac LF (Lactosa Free) itu berimpit ketat dengan
produk Nestle seperti Dancow dan Lactogen.
3.1.3 Pembeli
Sebagai perusahaan multinasional Nestle mempunyai pangsa
pasar yang besar ini di tunjukkan dari banyak nya jenis-jenis produk
yang di pasarkan oleh Nestle, seperti kopi, coklat, sereal, susu dll.
Dengan banyak nya produk Nestle maka akan berimbas pada
banyak nya konsumen Nestle, karena di setiap produk Nestle di
keluarkan maka produk tersebut selalu mempunyai target pasar
nya sendiri.
Nestle selalu menuai sukses di setiap negara karena Nestle
selalu memperhatikan kecocokan lidah dari para konsumen nya, di
setiap negara produk Nestle mempunyai rasa, kemasan dan harga
yang berbeda. Ini semua Nestle lakukan karena di setiap negara
pasti selalu ada perbedaan pada selera seperti pada rasa dan
harga, jadi Nestle mempunyai komitmen untuk bisa menyesuaikan
produk nya di setiap negara berbeda agar produk nya dapat di
terima serta di nikmati oleh konsumen sehingga timbul kepuasan.
15
mengembangkan produk-produk nya untuk dapat bisa menyaingi
Nestle. Tetapi sejauh ini Nestle selalu bisa selangkah lebih maju dari
kompetitor nya dengan cara membuat produk-produk baru yang di
butuhkan masyarakat luas, Nestle dalam mengeluarkan produk nya
selalu melihat dulu kebutuhan apa yang di inginkan oleh para
konsumen nya. Sehingga produk kompetitor-kompetitor nya seperti
Unilever dapat di saingi oleh produk Nestle dengan cepat, Selama
ini Nestle selalu dapat memenuhi kebutuhan konsumen nya dengan
beragam nya produk Nestle yang di keluarkan.
1) Peluang (Opportunities)
16
(2)Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan membuat maraknya muncul poduk-produk
berbasis kesehatan. Nestle yang mempunyai keunggulan
dalam mutu dan kualitas produk memiliki peluang untuk
menjadi brand dengan produk berbasis kesehatan nomer
satu di Indonesia.
2) Ancaman (Threats)
17
yang menjadikan harga sebagai pertimbangan akan beralih
ke produk tersebut
BAB IV
KESIMPULAN
18
program televisi, wawancara, dan perbincangan dengan para
pemangku kepentingan namun, informasi tersebut tidak
dipublikasikan. Sumber-sumber informasi strategis yang
dipublikasikan mencakup terbitan berkala, jurnal, laporan, dokumen
pemerintah, abstrak, dan surat kabar. Internet memberi kemudahan
untuk akses informasi organisasi. Internet telah memudahkan
perusahaan untuk mengumpulkan, menyesuaikan, dan
mengevaluasi informasi.
Alat peramalan dikategorikan menjadi teknik kuantitatif dan
teknik kualitatif. Ramalan kuantitatif paling tepat ketika data historis
tersedia dan ketika hubungan antar variabel utama diharapkan
tetap sama di masa mendatang. Sebagai contoh, regresi linier
didasarkan pada asumsi bahwa masa depan aka sama persis
dengan masa lalu-yang, tentu saja, tidak pernah.
Persaingan Nestle semakin besar dan agresif dengan temuan-
temuan jenis produknya. Tak kurang ada puluhan produk yang
diluncurkan Nestle dengan ratusan jenis. Hampir semua produk itu
sukses dipasar, tentu saja karena didukung distribusi yang kuat dan
konsep pemasaran yang jitu.
Peluang PT Nestle Indonesia sudah dikenal dengan baik oleh
masyarakat sebagai produk yang memiliki kualitas produk unggulan
dan memiliki image atau citra yang baik di mata konsumen
sehingga tidak sulit bagi Nestle untuk meluncurkan produk baru di
pasaran dan Meningkatnya kesadaran masyarakat akan pentingnya
kesehatan membuat maraknya muncul poduk-produk berbasis
kesehatan. Nestle yang mempunyai keunggulan dalam mutu dan
kualitas produk memiliki peluang untuk menjadi brand dengan
produk berbasis kesehatan nomer satu di Indonesia.
19
DAFTAR PUSTAKA
https://www.nestle.co.id
https://khaeranisepti.wordpress.com/2016/01/16/analisis-pt-nestle-
indonesia/
http://shiftindonesia.com/nestle-hadapi-persaingan-ketat-di-2012/
20