Anda di halaman 1dari 5

FISIKA LABORATORIUM LAB OPTOELEKTRONIKA 2015 1-5 1

Analisis Pola Radiasi Antena Menggunakan


Antena Patch dengan Variasi Sudut
Puji Kumala Pertiwi, Aloysius Niko, Rachmad Yanuar dan Drs. Gontjang Prajitno, M.Si
Jurusan Fisika, Fakultas MIPA, Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS)
Jl. Arief Rahman Hakim, Surabaya 60111 Indonesia
e-mail: puji13@mhs.physics.its.ac.id

AbstrakTelah dilakukan percobaan Analisis Pola Radiasi


Antena Menggunakan Antena Patch dengan Variasi Sudut.
Percobaan ini bertujuan untuk menentukan pola radiasi antena
dalam skala logaritmik dan linier kemudian bertujuan untuk
memahami sifat-sifat dan prinsip dari antenna selainitu untuk
memahami jenis-jenis pola radiasi antenna. Prinsip pada
percobaan ini adalah gelombang elektromagnetik, antenna.
Percobaan ini diawali dengan alat dan bahan disiapkan, Gambar 1. Gelombang elektromagnetik
kemudian antena patch ditentukan dan dipasang pada papan Frekuensi tergantung dari kecepatan merambatnya
sudut. Antena patch tersebut dihubungkan dengan network gelombang. Karena kecepatan energi elektromagnetik adalah
analyzer menggunakan kabel prot penghubung. Network analizer konstan (kecepatan cahaya), panjang gelombang dan frekuensi
dihubungkan dengan sumber tegangan listrik lalu dinyalakan. berbanding terbalik. Semakin panjang suatu gelombang,
Sudut antena diatur sesuai panduan asisten. Pada tombol
network analizer, tekan tombol frekuensi kemudian tombol start
semakin rendah frekuensinya, dan semakin pendek suatu
ditekan. Kemudian nilai rentang frekuensi yang dipakai gelombang semakin tinggi frekuensinya. Energi
ditentukan, puncak sinyal tertinggi dipilih pada tampilan layar elektromagnetik dipancarkan, atau dilepaskan, oleh semua
network analizer dan selanjutnya option multi maker ditekan. masa di alam semesta pada level yang berbedabeda. Semakin
Lalu nilai sudut dan besar intensitas dicatat. langkah langkah ini tinggi level energi dalam suatu sumber energi, semakin rendah
juga dilakukan tiap variasi sudut yang telah ditentukan oleh panjang gelombang dari energi yang dihasilkan, dan semakin
asisten. Jika dilihat dari grafik dalam radian antenna memancar tinggi frekuensinya. Perbedaan karakteristik energi gelombang
ke segala arah maka antenna tersebut termasuk pola antenna digunakan untuk mengelompokkan energi elektromagnetik[1].
omnidirectional. Sedangkan jika dilihat dalam linier intensitas
Antena adalah suatu alat listrik yang dapat mengubah sinyal
pancarannya hanya searah maka antenna tersebut berkarakter
pola radiasi directional.
listrik menjadi gelombang elektromagnetik kemudian
memancarkannya ke ruang bebas atau sebaliknya yaitu
Kata KunciAntena, Intensitas, Pola Radiasi Antena. menangkap gelombang elektromagnetik dari ruang bebas dan
mengubahnya menjadi sinyal listrik. Antena juga tergolong
sebagai Transduser karena dapat mengubah suatu bentuk
I. PENDAHULUAN energi ke bentuk energi lainnya. Antena memiliki beberapa
karakteristik penting dalam mendukung kinerjanya.
T elekomunikasi merupakan salah satu hasil dari pengolahan
ilmu sains. Jaringan telekomunikasi sudah banyak dikenal
dan dipakai khalayak luas. Banyak manfaat yang didapat dari
Karakteristik atau Parameter Kinerja ini perlu diperhatikan
saat kita membuat Antena dan juga pada saat kita memilih
pemanfaatan komunikasi nirkabel dan alat-alat yang jenis Antena yang kita perlukan[2].
berhubungan nirkabel. Dari penggunaan aplikasi nirkabel ini Keterarahan atau Directivity adalah perbandingan antara
keuntungannya antara lain bisa digunakan banyak orang, dentisitas daya antenna pada jarak sebuah titik tertentu relatif
harganya yang relatif murah, dan penggunaan antenna telah terhadap sebuah radiator isotropis. Yang dimaksud dengan
Radiator Isotropis adalah pemancaran radiasi Antena secara
meningkat di kalangan masyarakat. Salah satu pemanfaatan
seragam ke semua arah. Gain atau sering juga disebut dengan
dari aplikasi nirkabel ini adalah antenna.
Directivity Gain adalah sebuah parameter Antena yang
Gelombang elektromagnetik adalah gelombang yang dapat
mengukur kemampuan antena dalam mengarahkan radiasi
merambat tanpa ada medium. Gelombang electromagnet
sinyalnya atau penerimaan sinyal dari arah tertentu. Dengan
adalah gelombang yang mempunyai sifat listrik dan sifat
kata lain, Gain digunakan untuk mengukur efisiensi sebuah
magnet secara bersamaan. Energi elektromagnetik merambat
Antena. Gain diukur dalam bentuk satuan decibel. Polarization
dalam gelombang dengan beberapa karakter yang bisa diukur,
dapat diartikan sebagai arah rambat dari medan listrik atau
panjang gelombang/wavelength, frekuensi, amplitudo,
penyebaran vektor medan listrik. Polarisasi Antena yang
kecepatan. Amplitudo adalah tinggi gelombang, sedangkan
dimaksud disini adalah orientasi medan listrik dari gelombang
panjang gelombang adalah jarak antara dua puncak. Frekuensi
radio yang berhubungan dengan permukaan bumi dan
adalah jumlah gelombang yang melalui suatu titik dalam satu
kecocokan struktur fisik antena dengan orientasinya.
satuan waktu[1].
Mengenali Polarisasi bermanfaat untuk mendapatkan efisiensi
maksimum pada transmisi sinyal[2].
FISIKA LABORATORIUM LAB OPTOELEKTRONIKA 2015 1-5 2

Bandwidth didefinisikan sebagai jangkauan frekuensi sebuah antena patch, sebuah network analyzer, beberapa kabel
dimana performa antena, dengan mengacu pada beberapa port penghubung dan sebuah papan lingkaran penunjuk sudut.
karakteristik, dapat memenuhi standar yang telah ditentukan. Antena patch yang digunakan pada percobaan ini merupakan
Return loss adalah salah satu parameter yang digunakan untuk antena yang biasa pada wifi. Network analyzer berfungsi
mengetahui berapa banyak daya yang hilang pada beban dan sebagai alat yang digunakan untuk mengetahui sinyal frekuensi
tidak kembali sebagai pantulan. Return loss merupakan dan intensitas antena. Kabel port penghubung ada 2 male dan
parameter yang menggambarkan kesesuaian impedansi female. Papan lingkaran penunjuk sudut berfungsi sebagai
(matching) antena. Koefisien refleksi merupakan perbandingan penunjuk sudut antena.
antara tegangan yang dipantulkan terhadap tegangan maju.
Antena yang sangat bagus dapat memiliki nilai return loss yang B. Metodologi Percobaan
lebih rendah dari 10 dB sehingga 90% sinyal diserap dan Percobaan ini diawali dengan alat dan bahan disiapkan,
hanya 10% yang dipantulkan kembali. VSWR adalah rasio kemudian antena patch ditentukan dan dipasang pada papan
amplitudo tegangan maksimum terhadap amplitudo tegangan sudut. Antena patch tersebut dihubungkan dengan network
minimum dalam pola tegangan berdiri. Fluktuasi level daya analyzer menggunakan kabel prot penghubung. Network
yang dikarenakan adanya ketidaksesuaian saluran transmisi analizer dihubungkan dengan sumber tegangan listrik lalu
dengan beban. Besarnya nilai VSWR bervariasi antara 1
dinyalakan. Sudut antena diatur sesuai panduan asisten. Pada
sampai ~ (tak terhingga). Semakin tinggi VSWR, semakin
tombol network analizer, tekan tombol frekuensi kemudian
besar pula ketidaksesuaian. Directivity sebuah antena
tombol start ditekan. Kemudian nilai rentang frekuensi yang
didefinisikan sebagai perbandingan antara intensitas radiasi
antena pada suatu arah tertentu dengan intensitas radiasi rata- dipakai ditentukan, puncak sinyal tertinggi dipilih pada
rata dari segala arah. Intensitas radiasi rata-rata sebanding tampilan layar network analizer dan selanjutnya option multi
dengan total daya yang diradiasikan oleh antena dibagi dengan maker ditekan. Lalu nilai sudut dan besar intensitas dicatat.
4. Dengan kata lain directivity adalah kemampuan suatu antena langkah langkah ini juga dilakukan tiap variasi sudut yang
untuk mengkonsentrasikan energinya pada satu arah tertentu. telah ditentukan oleh asisten.
Secara sederhana, keterarahan sumber non-isotropic sebanding C. Skema Alat
dengan rasio intensitas radiasinya pada suatu arah tertentu
terhadap intensitas radiasi sumber isotropis[2].
Pola Radiasi atau Radiation Pattern adalah penggambaran
radiasi yang berkaitan dengan kekuatan gelombang radio yang
dipancarkan oleh antenna ataupun tingkat penerimaan sinyal
yang diterima oleh antenna pada sudut yang berbeda pola
radiasi antenna ada 2 yaitu directional dan omnidirectional.
Antenna directional merupakan jenis antena dengan narrow
beamwidth, yaitu punya sudut pemancaran yang kecil dengan
daya lebih terarah, jaraknya jauh dan tidak bisa menjangkau
area yang luas, antena directional mengirim dan menerima
sinyal radio hanya pada satu arah, umumnya pada fokus yang
sangat sempit, dan biasanya digunakan untuk koneksi point to
point, atau multiple point, macam antena direktional seperti
antena grid, dish parabolic, yagi, dan antena sectoral. Antena
omnidirectional,yaitu jenis antena yang memiliki pola
pancaran sinyal ke segala arah dengan daya sama.Untuk Gambar 2. Network analizer
menghasilkan cakupan area yang luas,gain dari antena
omnidirectional harus memfokuskan dayanya secara horizontal
mendatar, dengan mengabaikan pola pemancaran ke atas dan
ke bawah,sehingga antean dapat di letakan di tengah-tengah
base station. Antena omni mempunyai sifat umum radiasi atau
pancaran sinyal 360-derajat yang tegak lurus ke atas.
Omnidirectional antena secara normal mempunyai gain sekitar
3-12 dBi. Antena ini akan melayani atau hanya memberi
pancaran sinyal pada sekelilingnya atau 360 derajat[2].

II. METODOLOGI PERCOBAAN

A. Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah
FISIKA LABORATORIUM LAB OPTOELEKTRONIKA 2015 1-5 3

28 135 100 27,37


29 140 100 24,42
Start 30 145 100 25
31 150 544 41,76
32 155 545,5 47,74
Peralatan Dipersiapkan 33 160 100 28,14
34 165 560,5 45,27
35 170 560,5 44,56
36 175 100 28,91
Pemasangan Alat Antena 37 180 100 25,46
38 185 100 24,35
39 190 100 50,28
Network Analyzer dihidupkan 40 195 100 25,55
41 200 100 25,51
42 205 100 26,08
Proses Pengambilan Data 43 210 100 26,62
44 215 100 25,49
45 220 100 29,76
Hasildicatat 46 225 100 28,45
47 230 100 32,47
48 235 106 28,54
Dilakukanpengulangandengansu 49 240 106 27,76
dutkelipatan 50 50 245 106 29,22
51 250 106 28,42
52 255 106 28,58
53 260 106 27,13
finish 54 265 106 27,32
55 270 106 25,61
56 275 106 53,44
57 280 704,5 44,33
gambar 3. Flowchart langkah kerja 58 285 560,5 46,52
59 290 424,5 27,88
60 295 107,5 44,89
III. ANALISA DATA DAN PEMBAHASAN 61 300 545,5 43,14
62 305 704,5 50,28
A. Analisa Data 63 310 560,5 42,53
64 315 577 42,82
Dari percobaan yang telah dilakukan telah didapatkan data 65 320 481 48,13
sebagai berikut : 66 325 721 52,23
Tabel 1. 67 330 481 43,92
Data hasil percobaan 68 335 100 27,87
No sudut frekuensi intensitas 69 340 100 33,45
1 0 100 25,43 70 345 481 31,06
2 5 100 17,44 71 350 481 53,62
3 10 100 25,28 72 355 100 53,62
4 15 100 26,42 73 360 100 30,4
5 20 100 15,78
6 25 100 17,61
7 30 560 39,32 Dan didapatkan hasil perhitungan sebagai berikut:
8 35 100 16,61 Tabel 2.
9 40 100 15.70 Data hasil perhitungan
10 45 100 30,16 No sudut frekuensi intensitas rad intensitas linier
11 50 100 23,76 1 0 100 -25.43 0.002864178
12 55 100 24,35 2 5 100 -17.44 0.018030177
13 60 100 25,92 3 10 100 -25.28 0.002964831
14 65 100 25,6 4 15 100 -26.42 0.002280342
15 70 106 28 5 20 100 -15.78 0.026424088
16 75 481 41,12 6 25 100 -17.61 0.01733804
17 80 106 27,15 7 30 560 -39.32 0.00011695
18 85 100 48,76 8 35 100 -16.61 0.021827299
19 90 752,5 48,81 9 40 100 -15.7 0.026915348
20 95 100 27,45 10 45 100 -30.16 0.000963829
21 100 100 37,45 11 50 100 -23.76 0.004207266
22 105 100 24,56 12 55 100 -24.35 0.003672823
23 110 100 13,75 13 60 100 -25.92 0.002558586
24 115 100 26, 82 14 65 100 -25.6 0.002754229
25 120 100 27,89 15 70 106 -28 0.001584893
26 125 100 25.76 16 75 481 41.12 12941.95841
27 130 100 27,32 17 80 106 -27.15 0.001927525
FISIKA LABORATORIUM LAB OPTOELEKTRONIKA 2015 1-5 4

18 85 100 -48.76 1.33045E-05


19 90 752.5 -48.81 1.31522E-05
20 95 100 -27.45 0.001798871
21 100 100 -37.45 0.000179887
22 105 100 -24.56 0.003499452
23 110 100 -13.75 0.04216965
24 115 100 -26.82 0.002079697
25 120 100 -27.89 0.001625549
26 125 100 -25.76 0.002654606
27 130 100 -27.32 0.001853532
28 135 100 -27.37 0.001832314
29 140 100 -24.42 0.003614099
30 145 100 -25 0.003162278
31 150 544 -41.76 6.66807E-05
32 155 545.5 -47.74 1.68267E-05
33 160 100 -28.14 0.001534617
34 165 560.5 -45.27 2.97167E-05
35 170 560.5 -44.56 3.49945E-05
36 175 100 -28.91 0.001285287
37 180 100 -25.46 0.002844461 gambar 4. Grafik pola radiasi antenna patch dalam radian
38 185 100 -24.35 0.003672823
39 190 100 -50.28 9.37562E-06
40 195 100 -25.55 0.002786121
41 200 100 -25.51 0.002811901
42 205 100 -26.08 0.002466039
43 210 100 -26.62 0.00217771
44 215 100 -25.49 0.00282488
45 220 100 -29.76 0.001056818
46 225 100 -28.45 0.001428894
47 230 100 -32.47 0.000566239
48 235 106 -28.54 0.001399587
49 240 106 -27.76 0.001674943
50 245 106 -29.22 0.001196741
51 250 106 -28.42 0.001438799
52 255 106 -28.58 0.001386756
53 260 106 -27.13 0.001936422
54 265 106 -27.32 0.001853532
55 270 106 -25.61 0.002747894
56 275 106 -53.44 4.52898E-06
57 280 704.5 -44.33 3.68978E-05
58 285 560.5 -46.52 2.22844E-05
59 290 424.5 -27.88 0.001629296
60 295 107.5 -44.89 3.2434E-05 gambar 5. Grafik pola radiasi antenna patch dalam linier
61 300 545.5 -43.14 4.85289E-05
62 305 704.5 -50.28 9.37562E-06 B. Pembahasan
63 310 560.5 -42.53 5.5847E-05
Pada percobaan ini menggunakan antenna Patch untuk
64 315 577 -42.82 5.22396E-05
65 320 481 -48.13 1.53815E-05
melepas atau menerima energi berupa energi gelombang
66 325 721 -52.23 5.98412E-06 elektromagnetik dari atau ke udara. Ini dapat terjadi karena
67 330 481 -43.92 4.05509E-05 energy listrik yang diperoleh ketika network analyzer yang
68 335 100 -27.87 0.001633052 disambungkan ke sumber tegangan menyebabkan adanya
69 340 100 -33.45 0.000451856 elektron yang sifatnya tidak tetap (naik turun) dikarenakan
70 345 481 -31.06 0.00078343
sumber tegangan yang digunakan adalah sumber listrik. Sifat
71 350 481 -53.62 4.3451E-06
72 355 100 -53.62 4.3451E-06 naik turunnya elektron ini akan divisualisasikan oleh alat
73 360 100 -30.4 0.000912011 network analyzer dimana akan memunculkan pola naik turun
Dari situ didapatkan grafik sebagai berikut : yang berupa sinyal dari energi listrik yang digunakan.
Variasi pada tiap sudut antenna Patch yakni setiap 5 dapat
memutar kembali ke asal dengan total putaran 360. Setiap
perubahan sudut yang digunakan diamati pula frekuensi dan
nilai intensitayang ditunjukkan pada network analyzer. Nilai
intensitas yang didapat dari network analyzer adalah nilai
intensitas radian. Sedangkan setelah didapatkan hasil
perhitungan nilai yang didapatkan adalah nilai intensitas linier.
Dari tabel yang menyajikan data percobaan dapat diketahui
bahwa range frekuensi yang diterima oeh antenna Patch adalah
rentang 100 MHz 752.5 MHz dengan intensitas radian yang
FISIKA LABORATORIUM LAB OPTOELEKTRONIKA 2015 1-5 5

dihasilkan adalah dengan rentang 13,75 dBm 53,62 dBm.


Besar frekuensi yang dapat diterima dari antenna Patch tidak
jauh berubah pada tiap variasi sudut. Akan tetapi nilai
intensitas radian yang dihasilkan berbeda-beda pada tiap
perubahan variasi sudut. Hal ini menunjukkan bahwa antenna
patch memiliki parameter gain, sehingga intensitas linier dapat
dihasilkan seperti pada tabel. Jika dilihat dari grafik dalam
radian antenna memancar ke segala arah maka antenna
tersebut termasuk pola antenna omnidirectional. Sedangkan
jika dilihat dalam linier intensitas pancarannya hanya searah
maka antenna tersebut berkarakter pola radiasi directional.

IV. KESIMPULAN
Jika dilihat dari grafik dalam radian antenna memancar ke
segala arah maka antenna tersebut termasuk pola antenna
omnidirectional. Sedangkan jika dilihat dalam linier intensitas
pancarannya hanya searah maka antenna tersebut berkarakter
pola radiasi directional.

UCAPAN TERIMA KASIH


Penulis mengucapkan terima kasih kepada asisten
laboratorium fisika laboratorium, Aloysius Niko, Rachmad
Januar untuk percobaan tentang Pola Radiasi Antena ini, yang
telah membimbing jalannya praktikum serta menyalurkan ilmu
yang sangat dibutuhkan oleh penulis serta dalam pelaksanaan
briefing jurnal. Serta tidak lupa terimakasih kepada teman-
teman satu team atas kerjasamanya dalam melaksanakan
praktikum tentang Pola Radiasi Antena ini.

DAFTAR PUSTAKA
[1] Giancoli, Douglas C. 2001.Physics Second Edition. California:
Thomson Brooks/Cole.
[2] Kraus, Johd. 1950. Antenas. New York. Graw-Hill Book Company

Anda mungkin juga menyukai