Anda di halaman 1dari 32

MANAJEMEN KEUANGAN

THE TRADE- OFF BETWEEN RISK AND RETURN

KP B

Oleh:

Ivana Azaria 130315088

Lovitta Liony 130315006

FAKULTAS BISNIS DAN EKONOMIKA

UNIVERSITAS SURABAYA

2016

Statement Of Authorship
Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa tugas terlampir
adalah murni hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang
kami gunakan tanpa menyebut sumbernya.

Materi ini tidak/ belum pernah disajikan/ digunakan sebagai bahan untuk tugas
pada mata ajaran lain kecuali kami mengatakan dengan jelas bahwa kami
menggunakannya.

Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan
atau dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme

Kelas : B

Anggota :

Nama Mahasiswa NRP


Ivana Azaria 130315088
Lovitta Liony 130315006

Dosen : Tim Dosen Manajemen Keuangan

Surabaya, 25 September 2016

Penyusun

KATA PENGANTAR

2
Puji syukur kami panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan
rahmatnya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang membahas
mengenai The Trade- 0ff Between Risk and Return . Kami juga berterimakasih
kepada bapak/ ibu dosen Fakultas Bisnis dan Ekonomika untuk mata kuliah
Manajemen Keuangan yang sudah membimbing kami dalam menyelesaikan
makalah ini.

Segenap penulis berharap makalah ini dapat berguna sebagai alat bantu untuk
memahami kesenjangan antara hubungan risk dan return dalam praktek berbisnis
secara nyata. Semoga dengan membaca makalah ini, pembaca juga dapat
mengetahui solusi dari perbedaan antara topik yang dibahas dengan fakta empiris.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dan masih terdapat
banyak kesalahan. Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dan berguna untuk masa yang akan datang. Kami mohon maaf jika
terdapat kesalahan atau kata- kata yang kurang berkenan. Terima kasih.

Surabaya, 25 September 2016

Penyusun

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .................................................................................... 3

3
DAFTAR ISI ............................................................................................... 4

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 5

A. Latar Belakang ........................................................................................... 5


B. Identifikasi Masalah .......................................................................................8
C. Tujuan ....................................................................................................8

BAB II KAJIAN TEORI ...............................................................................9

BAB III PEMBAHASAN ..................................................................................15

BAB IV PENUTUP .................................................................................25

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................26

LAMPIRAN .....................................................................................27

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

4
Pada era perekonomian yang semakin maju ini, kompetisi antar
perusahaan dari berbagai industri juga semakin ketat. Masing- masing
perusahaan tentunya melakukan berbagai cara untuk dapat mencapai
profitabilitas tinggi. Salah satunya adalah dengan terus meningkatkan mutu
dan kualitasnya dengan tujuan untuk memikat para investor. Kegiatan
investasi inilah yang nantinya akan menambah aliran modal untuk menunjang
pertumbuhan ekonomi sebuah perusahaan.

Seperti yang kita ketahui, investasi sendiri adalah aktivitas penanaman


modal atau uang dengan harapan mendapatkan keuntungan atas penempatan
uang tersebut. Sehingga atas dasar inilah, kegiatan investasi tidak bisa terlepas
dari 2 acuan penting yang harus diperhatikan oleh investor dalam pengambilan
keputusan keuangan yaitu risk dan return dari perusahaan yang dituju. Return
atau tingkat pengembalian yang diharapkan sebagai imbalan atas modal yang
ditanamkan oleh investor selalu diikuti dengan risk atau resiko yang
berlawanan dengan hasil yang diinginkan dalam melakukan penanaman
modal. Risk dan return sebuah perusahaan dapat kita kalkulasi menggunakan
data harga saham perusahaan secara periodik. Hal ini dikarenakan pergerakan
saham yang naik-turun secara konstan dapat menunjukkan kemungkinan
keuntungan atau kerugian yang akan diperoleh investor.

5
Dapat kita lihat pada contoh tabel diatas, bahwa semakin tinggi harga
saham maka return yang diperoleh juga meningkat. Namun sebaliknya,
apabila pergerakan harga saham bersifat negatif maka sebaiknya investor
mempertimbangkan kembali keputusan investasi yang akan diambil karena
kondisi ini akan menyebabkan kerugian yang besar.

Dalam pengambilan keputusan keuangan, tidak hanya melihat dari satu


aspek saja karena risk dan return saling berkaitan dimana keduanya memiliki
hubungan yang linear atau searah. Pada umumnya dalam dunia keuangan hal
ini dikenal sebagai prinsip High risk, high return. Prinsip ini
mengemukakan bahwa semakin tinggi tingkat pengembalian yang didapat dari
sebuah keputusan keuangan maka semakin besar pula resikonya, dan
sebaliknya. Pada kesempatan kali ini, penulis menggunakan HM Sampoerna
Tbk sebagai referensi perusahaan dengan kondisi High risk, high return.
Namun tidak dapat dipungkiri dalam dunia perekonomian, kesenjangan dapat
muncul kesenjangan antara teori dengan fakta empiris yang ada. Kesenjangan
ini terjadi apabila suatu perusahaan justru mengalami kondisi High risk, low
return.

6
Kondisi hubungan antara return dan risk dalam saham yang tidak linear ini
dapat kita lihat pada saat terjadinya gejolak dalam pasar saham yaitu sekitar
tahun 2008 dan tahun 2011-2012. Dalam periode tersebut, Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) mengalami kenaikan yang tidak sebanding dengan
periode bullish yaitu tahun 2003- 2007 dan masa pemulihan 2009-2010.
Investasi yang dilakukan pada periode bearish atau selama terjadinya gejolak
bursa akan menjadi investasi saham yang beresiko tinggi dengan tingkat
pengembalian rendah. Kondisi ini disebabkan oleh beberapa faktor utama,
yaitu : valuasi saham yang terlalu mahal dan kondisi ekonomi makro yang
sangat baik sehingga meningkatkan kepercayaan diri investor. Kondisi ini
jugalah yang dialami oleh Bumi Resources Minerals Tbk sebagai perusahaan
yang mengalami High risk, low return. Oleh karena keadaan dua
perusahaan yang bertolak belakang inilah, penulis akan membandingkan risk
dan return milik HM Sampoerna Tbk dan Bumi Resources Minerals Tbk .

7
B. Identifikasi Masalah
1. Bagaimana kesenjangan antara teori High risk, high return dengan fakta
empiris High risk, low return yang terjadi pada HM Sampoerna Tbk dan
Bumi Resources Minerals Tbk?
2. Apa penyebab dari kondisi High risk, low return?
3. Bagaimana solusi dari kesenjangan yang terjadi agar perusahaan dapat
kembali pada prinsip High risk, high return?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui kesenjangan antara teori High risk, high return
dengan fakta empiris High risk, low return yang terjadi pada HM
Sampoerna Tbk dan Bumi Resources Minerals Tbk.
2. Untuk mengetahui penyebab dari kondisi High risk, low return.
3. Untuk mengetahui solusi dari kesenjangan yang terjadi agar perusahaan
dapat kembali pada prinsip High risk, high return.

BAB 2

KAJIAN TEORI

8
Dalam dunia perekonomian, seorang pelaku bisnis tidak bisa terlepas dengan
kegiatan berinvestasi. Untuk menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat,
salah satu cara untuk mendapatkan keuntungan lebih adalah melalui penanaman
modal. Penanaman modal atau investasi bisa dilakukan pada berbagai instrumen
investasi seperti investasi pada saham. Saham yang merupakan bukti kepemilikan
atas suatu bagian perusahaan seringkali menjadi target para investor karena
mampu menghasilkan tingkat keuntungan yang cukup besar. Ketika seorang
investor menanamkan modalnya pada saham sebuah perusahaan maka ia tidak
hanya memiliki hak atas pendapatan, aset dan berhak hadir dalam RUPS
perusahaan tersebut, namun investor sekaligus menanggung resiko yang yang
mungkin timbul dari keputusan yang diambil.

Investor dapat menerima imbal balik atau hasil yang positif atas penanaman
modalnya (return) dalam 2 bentuk yaitu :

1. Dividen
Dividen merupakan bagian dari laba perusahaan yang diperoleh oleh para
pemegang saham. Besar dividen ditentukan berdasarkan banyaknya saham
yang dimiliki oleh investor dan dapat diberikan dalam bentuk dividen kas
maupun dividen saham. Jika seorang investor memperoleh dividen saham
maka akan ditambahkan pada total saham yang dimiliki olehnya.
2. Capital Gain
Capital gain juga merupakan laba yang diperoleh atas investasi yang
dilakukan sebagai hasil selisih antara harga jual dan harga beli aset.

Sebaliknya investor juga memiliki kemungkinan untuk mengalami


kerugian atau dalam dunia keuangan kita sebut dengan risk. Resiko yang dialami
merupakan penyimpangan atau deviasi dari hasil yang diekspektasikan oleh
investor. Risk dapat ditimbulkan karena faktor internal perusahaan maupun faktor
eksternal, atas dasar ini maka ada dua jenis resiko, yaitu :

1. Systematic Risk ( non diverisifable)


Resiko yang tergolong dalam jenis ini disebabkan oleh kejadian diluar
kegiatan perusahaan/ faktor eksternal sehingga perusahaan tidak memiliki

9
kendali atas kemungkinan resiko yang terjadi. Resiko seperti ini tidak
dapat dihilangkan maupun diperkecil melalui pembentukan portofolio
( kumpulan saham sebagai aset suatu perusahaan). Contoh dari systematic
risk adalah :
- Resiko inflasi Kondisi inflasi suatu negara akan berdampak pada
seluruh pelaku bisnis dan akan menurunkan daya beli uang yang
diikuti dengan menurunnya pula tingkat pengembalian suatu
perusahaan.
- Resiko nilai kurs Pergerakan nilai kurs yang naik turun juga akan
menyebabkan berubahnya nilai investasi. Jika perubahan nilai kurs
bersifat negatif, kemungkinan munculnya resiko dalam investasi juga
meningkat.
- Resiko tingkat suku bunga Jika Bank Indonesia memutuskan untuk
menaikkan tingkat suku bunga, hal ini akan mendorong investor untuk
memindahkan modalnya dan menjual saham. Penjualan saham yang
meningkat drastis akan membuat harga saham turun sehingga tingkat
resiko meningkat.
2. Unsystematic Risk ( diversifiable risk)
Resiko ini disebabkan dari internal perusahaan sehingga perusahaan dapat
mengendalikannya dengan cara pembentukan portofolio saham. Tujuan
utama dari pembentukan portofolio saham adalah untuk menekan tingkat
resiko dari single asset. Portofolio atau diversifikasi saham dibentuk
dengan harapan jika salah satu aset portofolio mengalami kerugian, maka
aset lainnya tidak akan terpengaruhi, dan kerugian dapat ditutupi oleh
keuntungan aset lain dalam portofolio tersebut.

10
Grafik diatas secara keseluruhan menunjukkan total resiko yang dapat
terjadi dalam investasi pada perusahaan. Resiko yang non- sistematis ditunjukkan
oleh bagian putih pada grafik. Garis kurva pada resiko non-sistematis
menunjukkan bahwa semakin banyak diversifikasi saham dalam suatu portofolio
maka penyimpangan/ tingkat resiko investasi akan semakin menurun dan
sebaliknya. Sedangkan bagian yang berwarna mengacu pada resiko sistematis
yang tidak dapat dikurangi melalui pembentukan portofolio.

Secara matematis, kita dapat mengetahui tingkat pengembalian dan resiko


dengan cara mengkalkulasinya menggunakan rumus.

1. Return (single asset)

Rt+1 = Pt+1 Pt +
Ct+1
R = Return C = Dividen

t = Periode P = harga saham

Return yang diperoleh sebagai hasil dari melakukan investasi dapat


diartikan sebagai manfaat marginal dari investasi.

2. Risk (single asset)

Variance = ( Rit Ri
)2

Perhitungan resiko menggunakan rumus varians ataupun standar deviasi


akan menunjukkan resiko dari sebuah investasi

11
Ri = return saham i N = jumlah periode

t = periode

3. Return ( Portfolio)

Return = (Wi.Ri) + (W2.R2) +


+ (Wn.Rn)
R = return W= proporsi saham

Dalam mengambil keputusan investasi, selain mengetahui return dan risk


perusahaan, investor perlu melakukan penilaian terhadap potensi sebuah investasi.
Pada umumnya metode yang dapat digunakan untuk penilaian aset suatu
perusahaan adalah discounted cash flow (DCF) analysis yang menggunakan
konsep time value of money. Metode ini menggunakan nilai dari ekspektasi arus
kas di masa depan yang kemudian didiskonto untuk mendapatkan nilai sekarang
(present value). Secara singkatnya terdapat 3 prosedur untuk melakukan penilaian
aset yang beresiko, yaitu:

1. Menentukan ekspektasi arus kas di masa yang akan datang dari suatu aset
2. Memilih tingkat diskonto yang mencerminkan resiko aset
3. Mengkalkulasi nilai aset sekarang (present value)

Setelah penilaian dilakukan, setiap keputusan investasi harus diambil


berdasarkan pada ekspektasi keuntungan dan resiko di masa depan yang akan
diterima investor. Dalam hal ini, investor dapat memanfaatkan data historikal
tingkat pengembalian dan resiko dengan berasumsi bahwa ekspektasi keuntungan
dan resiko di masa yang akan datang akan serupa dengan nilai- nilai di masa lalu
(past values).

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, investor cenderung menjatuhkan


keputusan investasinya pada saham karena memiliki potensi besar untuk
menghasilkan tingkat keuntungan yang tinggi, namun menurut equity risk

12
premium yang merupakan excess return yang diperoleh dalam berinvestasi di
pasar saham pada tingkat bebas resiko, saham lebih beresiko dibanding instrumen
investasi lain seperti obligasi atau tagihan. Volatilias atau fluktuasi saham relatif
terhadap obligasi atau tagihan tergantung pada skala waktu yang digunakan untuk
mengukur tingkat pengembalian investasi. Hal ini sesuai dengan prinsip hubungan
antara risk dan return yaitu High risk, high return. Untuk lebih jelasnya dapat
kita lihat pada grafik berikut ini.

Berdasarkan prinsip tersebut, hubungan antara risk dan return bergerak


secara linear, semakin tinggi return maka semakin tinggi pula risk. Namun pada
kenyataannya, akan selalu ada trade- off atau kesenjangan yang menyebabkan
terjadinya keadaan Hish risk, low return pada kondisi saham perusahaan. 3
faktor utama yang menyebabkan keadaan ini adalah :

1. Valuasi saham yang terlalu mahal


2. Kondisi makro ekonomi yang sangat baik atau tidak stabil
3. Kepercayaan diri investor yang tinggi

Dengan adanya kondisi hubungan antara risk dan return yang berbeda-
beda maka muncul lah berbagai tipe investor yang memiliki tanggapan berbeda

13
terhadap resiko investasi. Secara umum, perilaku investor terhadap resiko yang
mungkin muncul dalam keputusan investasi dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Risk neutral : investor cenderung tidak memperhatikan resiko investasi


2. Risk seeker : investor justru memilih untuk melakukan investai dengan
resiko yang tinggi meskipun ia tidak mendapatkan imbalan atas
keputusannya itu.
3. Risk averse : investor cenderung menghindari resiko yang tinggi dan
mengharapkan imbalan yang setimpal atas setiap resiko yang diambil.

Selain hubungan antara risk dan return, kita juga dapat mengukur
hubungan antara dua aset atau lebih menggunakan Covariance dan Correlation.
Covariance menunjukkan apakah terdapat hubungan antara kedua aset atau lebih
sedangkan Correlation dapat menunjukkan apakah hubungan antara aset-aset
memiliki pengaruh yang kuat atau tidak dan dibagi menjadi 3, yaitu :

1. Perfectly Positive (+1) : berhubungan kuat dengan nilai hubungan


searah
2. Uncorrelated (0) : tidak saling berhubungan
3. Perfectly Negative (-1) : berhubungan kuat dengan nilai hubungan
terbalik

BAB 3

PEMBAHASAN

Sekilas profil dari PT Hanjaya Mandala Sampoerna Tbk.

PT H. M. Sampoerna Tbk. (Sampoerna) adalah salah satu dari pemimpin


produsen rokok di Indonesia. Kantornya berpusat di kota Surabaya, Jawa Timur.
Perusahaan ini sebelumnya merupakan kepemilikan dari keluarga Sampoerna,
namun sejak tahun 2005 kepemilikan mayoritasnya telah beralih kepada Philip
Morris International Inc. mengakhiri tradisi turun-temurun keluarga yang telah
berjalan selama lebih dari 90 tahun. Sampoerna bergerak dalam memproduksi

14
beberapa merek rokok yang telah dikenal secara luas, antara lain A Mild,
Sampoerna Kretek, U Mild, dan Raja Kretek yang legendaris Dji Sam Soe.
Perusahaan ini sekarang merupakan perusahaan afiliasi dari PT Philip Morris
Indonesia dan merupakan bagian dari Philip Morris International Inc., perusahaan
rokok terbesar di dunia dari Amerika Serikat.

Dengan memiliki tujuan untuk menawarkan pengalaman merokok terbaik


kepada perokok dewasa di Indonesia, Sampoerna selalu menggali informasi
tentang apa yang menjadi keinginan dari perokok sehingga dapat memberikan
rokok sesuai dengan harapan. Sejauh ini reputasi Sampoerna dalam hal kualitas
dan inovasi, serta standar tata kelola perusahaan merupakan sesuatu yang dapat
dibanggakan. Pada akhir tahun lalu, Sampoerna mencapai pangsa pasar sebesar
35% di pasar rokok Indonesia.

Saham Sampoerna tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) dengan kode


HMSP.JK. Tabel berikut menunjukkan kepemilikan saham di PT H. M.
Sampoerna Tbk.

Sekilas profil dari PT Bumi Resources Minerals Tbk.

PT Bumi Resources Minerals (BRM) merupakan anak usaha dari PT Bumi


Resources (BUMI). BUMI merupakan salah satu dari perusahaan tambang
terbesar di Indonesia dan dapat dikatak sebagai produsen batubara termal terbesar
di Indonesia dan mayoritasnya dimiliki oleh Grup Bakrie.

BRM berpusat di Jakarta, Indonesia dan beroperasi dalam berbagai macam


proyek mineral non-batubara di Indonesia. BRM bekerja keras untuk
menyampaikan hasil yang positif dan menambahkan nilai kepada para stakeholder
dengan memonetisasi cadangan menjadi produk komersial. BRMS tercatat di
Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2010.

15
Penulis mencari dan mengumpulkan data-data saham perusahaan yang
memenuhi High Risk, High Return dan perusahaan dengan High Risk, Low
Return. Dari data yang telah didapat, bisa dilihat perhitungan yang dilakukan
menghasilkan perbedaan angka yang cukup signifikan antar perusahaan. Dapat
dilihat dari tabel berikut,

Berdasarkan perhitungan risk dan return dari kedua perusahaan dapat


disimpulkan bahwa PT H.M Sampoerna dalam kondisi yang lebih baik, dengan
risk yang lebih rendah sebesar 1,54%, Sampoerna dapat menghasilkan return yang
positf sebesar 9,02%. Dapat dikatakan Sampoerna menerapkan High Risk, High
Return dengan sangat baik. Sedangkan PT Bumi Resources Minerals yang
memikiki risk lebih tinggi justru mendapatkan hasil return yang negatif, yaitu
sebesar -4,17%. Ini merupakan contoh salah satu perusahaan dengan High Risk,
Low Return.

Hal ini merupakan suatu kejadian yang janggal, karena teori yang
seharusnya dianut oleh perusahaan yang aktif dalam Bursa Efek Indonesia (BEI)
adalah High Risk, High Return. Oleh karena itu, penulis akan menguraikan
perkembangan PT BRM sehingga bisa mengetahui yang menyebabkan
perusahaan ini menjadi High Risk Low Return.

16
Grafik di atas menunjukkan perubahan harga saham PT Bumi Resources
Minerals dari tahun 2011 hingga tahun 2016.

Jika dilihat dari grafik tersebut, terlihat bahwa harga saham PT BRM
mengalami penurunan yang terus menerus mulai tahun 2014 hingga 2016.
Dimana pada September 2014, harga saham masih sebesar 409.00,

17
Lalu mengalami penurunan harga yang terus menerus hingga pada akhirnya
mencapai harga 50.00 pada Agustus 2015.

Penyebab PT Bumi Resources Minerals mendapat pengembalian negatif,


yaitu:

Dapat dilihat dari laporan laba rugi yang disediakan oleh PT BRM jika
BRM telah mengalami kerugian secara berturut-turut dari tahun ke tahun. Pada
tahun 2013 PT BRM telah mengalami kerugian sebesar $149 juta dan pada tahun
2014 sebesar $148 juta dan $63 juta pada tahun 2015. Walaupun dapat terlihat jika
kerugian PT BRM mengalami penurunan setiap tahunnya, namun perubahan ini
kurang signifikan karena nilai kerugiannya masih sangat besar untuk suatu
perusahaan.

Juga bila diperhatikan, dapat dilihat bahwa pendapatan PT BRM juga


menurun setiap tahunnya, menyebabkan makin susah bagi PT BRM untuk
kembali mendapatkan laba. Pendapatan PT BRM pada tahun 2013 tercatat sebesar
$19 juta, pada tahun 2014 tercatat sebesar $16 juta dan pada tahun 2015 tercatat
$12 juta.

18
Pada tahun 2014 jika diperhatikan PT BRM mendapat keuntungan dari
selisih akan kurs sebesar $782 ribu disbanding tahun 2013 yang mengalami
kerugian sebesar $1 juta. Namun tetap tidak dapat menutupi kerugian yang dapat
dikatakan disebabkan oleh pendapatan dan pendapatan bunga yang berkurang
drastis dan juga peningkatan beban bunga dan keuangan sebesar 41% dibanding
tahun sebelumnya, serta peningkatan bagian atas rugi neto entitas asosiasi sebesar
120%.

19
20
Pada tahun 2015, PT BRM mencatat perubahan yang sedikit signifikan pada
kerugian yang sudah berkurang sebanyak 57% dibanding tahun 2014. Hal ini
dikarenakan pada tahun 2015 PT BRM mencatat bagian atas laba neto entitas

21
asosiasi sebesar $67 juta, ini merupakan perubahan yang signifikan apabila
dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencatat rugi sebesar $44 juta.

Pada Maret 2016, dalam laporan keuangan yang terdapat pada Bursa Efek
Indonesia (BEI), diumumkan bahwa perusahaan dengan kode saham BRMS.JK
ini mengalami penurunan pendapatan usaha yang sangat drastis. Maret 2016
tercatat pendapatan usaha PT BRM sebesar Rp 1.172.429, ini merupakan
penurunan sebesar 87% dari tahun sebelumnya, yang tercatat pada September
2015 yaitu sebesar Rp 9.176.241. Penurunan pendapatan yang drastis ini sangat
mempengaruhi dalam laba rugi PT BRM. Pada Juni 2015, tercatat dalam laporan
keuangan di BEI bahwa PT BRM mendapat laba sebesar Rp 6.075.820, lalu di
tahun yang sama laba mengalami kenaikan sekitar 42% menjadi Rp 8.654.315 di
September 2015. Namun proses kenaikan laba tersebut tidak dapat dipertahankan
dengan baik, justru PT BRM mengalami kerugian sebesar Rp 9.617.501 seperti
yang dicatat dalam laporan keuangan pada Maret 2016. Dapat diperhatikan juga
bahwa total liabilitas yang dicatat di laporan keuangan PT BRM bertambah terus
dalam setiap periode pencatatan, dari Juni 2015 ke September 2015 bertambah
sekitar 100 juta rupiah dan dari September 2015 ke Maret 2016 bertambah lagi
sebesar sekitar 100 juta rupiah.

Adanya suatu periode dimana tidak ada izin untuk ekspor batu bara bagi
BRMS menyebabkan jatuhnya PT BRM dan menghasilkan rugi bersih yang
sangat besar. BUMI yang merupakan induk perusahaan dari BRM juga

22
mengalami ancaman pailit yang dikarenakan lesunya perdagangan batu bara dan
juga bangkrutnya Bakrie Group yang merupakan pemegang saham mayoritas dari
BUMI. Hal ini juga berdampak pada kegiatan PT BRM. BRMS gagal untuk
melunasi fasilitas utang saat jatuh tempo beberapa kali hingga menumpuknya
utang dan bunga yang harus dibayar. BRMS juga telah beberapa kali mengakali
utang tersebut yang berakibat pada hilangnya kepercayaan kreditur pada PT BRM
dan juga menyebabkan kreditur untuk cenderung memberikan syarat kredit yang
menyusahkan PT BRM. Dengan terus diperpanjangnya utang tersebut,
menyebabkan nilai pokok utang dan bunga yang terus meningkat dengan waktu
dan memperbesar kewajiban yang harus dibayar oleh PT BRM.

Hal-hal di atas dapat menjelaskan penyebab terus menurunnya harga saham


BRMS pada IHSG. Juga dapat menjadi penjelasan penyebab BRMS memiliki
High Risk dan Low Return.

Sedangkan, berikut adalah grafik harga saham Sampoerna dari 2011 hingga
September 2016. Dapat dilihat harga saham HMSP mengalami kenaikan terus
menerus sehingga sesuai dengan prinsip High Risk, High Return yang dipegang
oleh perusahaan.

23
Solusi yang dapat diusahakan oleh PT Bumi Resources Minerals Tbk. yaitu:

Sebaiknya perseroan melakukan beberapa hal yang berguna bagi


kelangsungan BRMS. Hal yang pertama dapat dilakukan oleh BRMS adalah
dengan tidak mengakali utang-utangnya melainkan mentaati ketentuan dalam
perjanjian perdamaian penyelesaian utang perusahaan. Kedua, PT BRM
seharusnya menerapkan suatu kebijakan untuk pengendalian biaya agar beban
tidak membengkak dan setara dengan pendapatan yang akan didapat. Ketiga, PT
BRM sebaiknya berusaha dalam mencari pihak-pihak yang akan berminat untuk
bekerjasama dengan BRM dalam suatu proyek bisnis. Proyek bisnis ini yang akan
menjadi solusi dalam mengatasi masalah-masalah utang BRM. Bank menawarkan
dua pilihan untuk melunasi utang, yaitu: project financing atau pelunasan dari arus
kas. Dengan posisi arus kas yang kurang baik, tentu option kedua tidak berlaku.
Sedangkan apabila BRM berhasil mendapatkan pihak-pihak untuk kerjasama
dalam proyek bisnis tersebut, maka nantinya pihak ketiga tersebut dapat masuk
dan mengoperasikan bisnisnya dan dari sana BRM dapat melunasi utang melalui
pinjaman bank untuk proyek.

24
BAB 4

KESIMPULAN

Sebuah teori yang sudah sering dibahas dalam keuangan adalah tentu saja
tentang risk and return. Namun teori yang dipelajari tersebut tidak selalu sama
dengan kondisi nyata yang terjadi. Dalam teori risk and return yang menjadi
acuan adalah konsep High Risk, High Return. Dari kedua perusahaan yang
dibandingkan dalam bab pembahasan, salah satu dari kedua perusahaan tersebut
tidak memenuhi konsep teori High Risk, High Return yang ada.
Hasil perhitungan dari tingkat resiko dan tingkat pengembalian kedua
perusahaan, yaitu PT H. M. Sampoerna Tbk. dan PT Bumi Resources Minerals
Tbk. menunjukkan bahwa tingkat resiko HMSP.JK sebesar 18,08% memiliki
tingkat pengembalian yang diperoleh sebesar +9,02%. Sedangkan tingkat resiko
BRMS.JK sebesar 19,62% memiliki tingkat pengembalian yang diperoleh adalah
sebesar -4,17%.
Melalui hasil perhitungan resiko dan tingkat pengembalian kedua
perusahaan tersebut, dapat dihasilkan sebuah kesimpulan bahwa jika dilakukan
perbandingan antara PT H. M. Sampoerna Tbk. (HMSP.JK) dengan PT Bumi
Resources Minerals Tbk. (BRMS.JK) dapat dilihat ada salah satu perusahaan yang
dalam kenyataannya tidak sesuai dengan teori keuangan risk and return yaitu
High Risk, High Return. Perusahaan yang dimaksud adalah PT Bumi Resources
Minerals Tbk. yang melaui tingkat resiko yang tinggi memperoleh tingkat
pengendalian yang rendah (High Risk, Low Return).
Dapat dilihat juga dari perhitungan yang dilampirkan dalam makalah ini,
bahwa salah satu solusi untuk memperkecil tingkat resiko bagi investor adalah
dengan menginvestasikan uangnya tidak hanya pada satu jenis salam melainkan
dalam beberapa saham yang biasa disebut portofolio. Hal tersebut dapat
memperkecil tingkat resiko dan menaikkan tingkat pengembalian.

25
DAFTAR PUSTAKA

MEGGINSON, W.L., SMART, S.B., and Graham, J., 2010, Financial


Manageent. 3rd Edition, South Western Publishing

http://finance.yahoo.com/

http://www.idx.co.id/

http://www.bareksa.com/

http://www.infovesta.com/

http://www.bumiresourcesminerals.com

http://www.sampoerna.com

http://mr-rasyidin.blogspot.co.id/2012/03/risk-and-return.html

http://www.slideshare.net/Divyathilakan/capm-theory

26
LAMPIRAN

Date Adj Return Date Adj Return


Close HMSP.JK Close BRMS.JK
12-09-11 17.9162 12-09- 610
11
03-10-11 18.8389 0.05021855 03-10- 570 -
11 0.06782259
6
01-11-11 23.2138 0.20882304 01-11- 550 -
8 11 0.03571808
3
01-12-11 33.8696 0.37777092 01-12- 530 -
7 11 0.03704127
2
02-01-12 36.9094 0.08594840 02-01- 560 0.05505977
4 12 7
01-02-12 46.0281 0.22078581 01-02- 580 0.03509132
8 12
01-03-12 46.2018 0.00376667 01-03- 640 0.09844007
9 12 3
02-04-12 47.0702 0.01862134 02-04- 580 -
6 12 0.09844007
3
01-05-12 95.2121 0.70446693 01-05- 520 -
12 0.10919929
2
01-06-12 89.7123 - 01-06- 410 -
0.05949915 12 0.23767165
1 2
02-07-12 93.7698 0.04423495 02-07- 495 0.18840060
9 12 3
01-08-12 93.7698 0 01-08- 460 -
12 0.07333127
3
03-09-12 94.8517 0.01147177 03-09- 560 0.19671029
7 12 4
01-10-12 97.376 0.02626515 01-10- 435 -
4 12 0.25259075
3
01-11-12 104.228 0.06800679 01-11- 360 -0.189242
6 12
03-12-12 137.775 0.27904116 03-12- 220 -
8 2 12 0.49247648
5

27
01-01-13 147.817 0.07034864 01-01- 235 0.06595796
2 9 13 8
01-02-13 174.905 0.16826659 01-02- 315 0.29298712
4 13 5
01-03-13 197.322 0.12059799 01-03- 330 0.04652001
8 7 13 6
01-04-13 196.855 - 01-04- 335 0.01503787
5 0.00237100 13 7
9
01-05-13 204.328 0.03725854 01-05- 395 0.16475523
4 6 13 3
03-06-13 333.545 0.49005018 03-06- 300 -
3 5 13 0.27510329
01-07-13 321.773 - 01-07- 220 -
0.03593236 13 0.31015492
8
01-08-13 257.026 - 01-08- 135 -
2 0.22466830 13 0.48835276
3 8
02-09-13 256.633 - 02-09- 225 0.51082562
7 0.00152824 13 4
9
01-10-13 262.520 0.02267863 01-10- 235 0.04348511
3 6 13 2
01-11-13 255.064 - 01-11- 215 -
4 0.02881235 13 0.08894748
6
02-12-13 244.861 - 02-12- 199 -
4 0.04082372 13 0.07733320
6 3
01-01-14 263.108 0.07187453 01-01- 227 0.13164519
6 9 14 3
03-02-14 268.798 0.02139515 03-02- 232 0.02178735
5 4 14 4
03-03-14 270.760 0.00727189 03-03- 236 0.01709443
3 9 14 3
01-04-14 274.292 0.01296112 01-04- 218 -
5 8 14 0.07933674
2
01-05-14 270.367 - 01-05- 191 -
8 0.01441180 14 0.13222163
1 5
02-06-14 412.412 0.42224032 02-06- 240 0.22836549
3 3 14 5
01-07-14 427.119 0.03504025 01-07- 282 0.16126814

28
5 6 14 8
01-08-14 432.941 0.01353808 01-08- 267 -
2 8 14 0.05465841
3
01-09-14 510.373 0.16454030 01-09- 401 0.40671276
2 1 14 9
01-10-14 503.994 - 01-10- 371 -
4 0.01257706 14 0.07775936
6 5
03-11-14 495.132 - 03-11- 359 -
6 0.01773955 14 0.03287967
1 4
01-12-14 486.626 - 01-12- 315 -
4 0.01732892 14 0.13074975
3
01-01-15 476.348 - 01-01- 280 -
2 0.02134758 15 0.11778303
3 6
02-02-15 462.170 - 02-02- 230 -
4 0.03021544 15 0.19671029
5 4
02-03-15 520.828 0.11948658 02-03- 148 -
2 3 15 0.44086703
5
01-04-15 521.007 0.00034324 01-04- 153 0.03322564
15 8
01-05-15 796.67 0.42467706 01-05- 128 -
3 15 0.17840765
7
01-06-15 791.176 - 01-06- 91 -
2 0.00691984 15 0.34117075
1 7
01-07-15 916.994 0.14758066 01-07- 51 -
4 6 15 0.57903387
4
03-08-15 1270.46 0.32603775 03-08- 50 -
61 5 15 0.01980262
7
01-09-15 1270.04 - 01-09- 50 0
92 0.00032820 15
1
01-10-15 1632.04 0.25077794 01-10- 50 0
46 5 15
02-11-15 1808.15 0.10247511 02-11- 50 0
81 8 15

29
01-12-15 1667.97 - 01-12- 50 0
71 0.08069712 15
8
01-01-16 1836.54 0.09627680 01-01- 50 0
92 1 16
01-02-16 1951.00 0.06045404 01-02- 50 0
07 4 16
01-03-16 1746.05 - 01-03- 50 0
25 0.11098489 16
5
01-04-16 1772.22 0.01487863 01-04- 51 0.01980262
56 2 16 7
02-05-16 3800 0.76276490 02-05- 50 -
9 16 0.01980262
7
01-06-16 3800 0 01-06- 52 0.03922071
16 3
01-07-16 3630 - 01-07- 50 -
0.04576841 16 0.03922071
8 3
01-08-16 3980 0.09204917 01-08- 50 0
1 16
01-09-16 3890 - 01-09- 50 0
0.02287266 16
2
Risk 18.08% Risk 19.62%

Var 3.27% Var 3.85%

Return 9.02% Retur -4.17%


n

30
RETURN PORTFOLIO RETURN PORTFOLIO RETURN PORTFOLIO
(HMSP.JK 60% dan (HMSP.JK 50% dan (HMSP.JK 70% dan
BRMS.JK 40%) BRMS.JK 50%) BRMS.JK 30%)

0.003002091 -0.008802023 0.014806206


0.111006596 0.086552483 0.135460709
0.211846048 0.170364828 0.253327268
0.073592953 0.070504091 0.076681816
0.146508019 0.127938569 0.165077469
0.041636036 0.051103376 0.032168697
-0.028203222 -0.039909363 -0.01649708
0.379000441 0.297633819 0.460367064
-0.130768151 -0.148585402 -0.112950901
0.101901217 0.116317781 0.087484652
-0.029332509 -0.036665637 -0.021999382
0.085567184 0.104091035 0.067043332
-0.085277208 -0.113162799 -0.057391618
-0.034892726 -0.060617605 -0.009167847
-0.029565897 -0.106717661 0.047585868
0.068592376 0.068153308 0.069031445
0.218154806 0.230626859 0.205682753
0.090966804 0.083559006 0.098374603
0.004592545 0.006333434 0.002851657
0.088257221 0.10100689 0.075507552
0.183988795 0.107473447 0.260504142
-0.145621387 -0.173043644 -0.118199131
-0.330142089 -0.356510535 -0.303773642
0.2034133 0.254648687 0.152177913
0.031001226 0.033081874 0.028920579
-0.052866404 -0.058879918 -0.046852891
-0.055427517 -0.059078465 -0.051776569
0.0957828 0.101759866 0.089805735
0.021552034 0.021591254 0.021512814
0.011200913 0.012183166 0.01021866
-0.02395802 -0.033187807 -0.014728233
-0.061535735 -0.073316718 -0.049754751
0.344690392 0.325302909 0.364077875
0.085531413 0.098154202 0.072908624
-0.013740512 -0.020560162 -0.006920862
0.261409288 0.285626535 0.237192041
-0.038649985 -0.045168215 -0.032131756
-0.0237956 -0.025309613 -0.022281588
-0.062697253 -0.074039336 -0.051355171

31
-0.059921764 -0.06956531 -0.050278219
-0.096813385 -0.11346287 -0.0801639
-0.104654864 -0.160690226 -0.048619503
0.013496203 0.016784444 0.010207963
0.183443175 0.123134703 0.243751647
-0.140620208 -0.174045299 -0.107195116
-0.14306515 -0.215726604 -0.070403696
0.187701602 0.153117564 0.22228564
-0.000196921 -0.000164101 -0.000229741
0.150466767 0.125388972 0.175544561
0.061485071 0.051237559 0.071732583
-0.048418277 -0.040348564 -0.05648799
0.057766081 0.048138401 0.067393761
0.036272427 0.030227022 0.042317831
-0.066590937 -0.055492447 -0.077689426
0.01684823 0.01734063 0.016355831
0.449737894 0.371481141 0.527994648
0.015688285 0.019610357 0.011766214
-0.043149336 -0.042494566 -0.043804107
0.055229503 0.046024586 0.06443442
-0.013723597 -0.011436331 -0.016010863
Return 3.71% 2.40% 5.03%
Portfolio
Risk 13.45% 13.40% 14.01%
Portfolio

32

Anda mungkin juga menyukai