Anda di halaman 1dari 4

PENGELOLAAN BAHAN BERBAHAYA DAN BERACUN

No. Dokumen : Ditetapkan Oleh


SPO/LW/VIII/ 8.1.2.9/2016 Kepala Puskesmas
No. Revisi : 00 Lawanga
SPO
Tanggal terbit : 20/09/2016

PUSKESMAS Halaman : 1/4 dr. Intan S. Tompo


LAWANGA 19780203 200701 2 020

1. Pengertian Pengelolaan bahan berbahaya dan beracun (B3) adalah suatu kegiatan
mengelola termasuk menyimpan, menggunakan dan atau membuang
bahan yang karena sifat atau konsistensinya dan atau jumlahnya, baik
secara langsung maupun tidak langsung, dapat mencemarkan dan atau
merusak lingkungan hidup, kesehatan, kelangsungan hidup manusia
serta makhluk hidup lainnya.

2. Tujuan Sebagai acuan penerapan langkah-langkah untuk mengelola bahan


berbahaya dan beracun (B3) berupa proses pengadaan, pemindahan,
penyimpanan, penggunaan, penanganan dan pembuangan limbah B3
untuk mencegah dan mengendalikan dampak lingkungan yang akan
muncul sebagai konsekuensi atas penggunaan bahan tersebut.

3. Kebijakan Laboratorium dapat menjadi salah satu sumber penghasil limbah cair,
padat dan gas yang berbahaya bila tidak ditangani dengan benar.

4. Referensi 1. Permenkes No. 37 tahun 2012 tentang Penyelenggaraan


Laboratorium Pusat Kesehatan Masyarakat.
2. Permenkes No. 43 tahun 2013 tentang Cara Penyelenggaraan
Laboratorium Klinik Yang Baik.
3. Peraturan Pemerintah RI Nomor 74 tahun 2001 tentang
Pengelolaan Bahan Berbahaya dan Beracun.
5. Alat dan Bahan a. Jas laboratorium
b. Sarung Tangan steril
c. Masker
d. Kantong Plastik warna kuning.
e. Safety box
f. Wadah penampung
g. Tempat sampah
h. Kertas Label
i. Larutan hipoklorit 1%
j. Larutan Bayclin.
k. Kelengkapan administrasi B3

6. Langkah- Langkah Bagan Alir


I. Pengadaan B3 Memastikan tiap pengadaan B3 harus
1. Petugas laboratorium terlampir lembar MSDS, labeling B3,
informasi dampak bahaya dan informasi
memastikan tiap penggadaan P3K dan APD nya
B3 harus terlampir lembar
MSDS, labeling B3, informasi Memastikan
kelengkapan
dampak bahaya dan informasi administrasi sebelum
bongkar B3
P3K dan APD nya
Pemindahan B3 Mengetahui resiko/bahaya B3,
cara pencegahan dan
2. Petugas memastikan penanggulangan
kelengkapan administrasi
sebelum bongkar B3 berupa Menggunakan APD yang sesuai

daftar nama B3 yang akan


dibongkar, prosedur kerja dan Menghindari tindakan tidak
aman seperti merokok, makan,
perizinan, dan daftar petugas minum didekat bahan B3, dll
dan penanggung jawab.
3. Petugas harus mengetahui
Memastikan tempat
resiko/bahaya B3, cara penyimpanan B3 dibuat agar
aman dari pengaruh alam dan
pencegahan dan lingkungan.
penanggulangan.
4. Petugas menggunakan APD
yang sesuai.
5. Petugas menghindari tindakan
tidak aman seperti merokok,
makan dan minum didekat
Melakuan pemisahan dan
pengelompokan penempatan
B3 untuk menghindari
reaktivitas
bahan B3, dll.
III. Penyimpanan B3
1. Petugas memastikan tempat Melakukan penyusunan yang
penyimpanan B3 dibuat agar tidak melebihi batas
maksimum agar tidak roboh
aman dari pengaruh alam dan dan rapi

lingkungan, memiliki
sirkulasi udara dan ventiasi Memastikan penyimpanan B3
harus dilengkapi dengan
yang baik, dan aman dari symbol/label B3
gangguan biologis (tikus,
rayap dll). Menerapkan perencanaan dan
penerapan K3 dalam
2. Petugas melakukan penggunaan B3

pemisahan dan
pengelompokan penempatan Menggunakan APD yang
sesuai dengan factor resiko
B3 untuk menghindari bahayanya, APAR dan P3K
harus siap dan cukup
reaktivitas.
3. Petugas melakukan
penyusunan yang tidak Menggunakan peralatan kerja
yang layak pakai
melebihi batas maksimum
agar tidak roboh dan rapi Bekerja sesuai SPO yang
4. Petugas memastikan aman dan efektif

penyimpanan B3 harus
dilengkapi dengan symbol Membersihkan dan
mengamankan alat-alat kerja,
/label B3 (label isi, safety, lingkungan kerja, dan wadah
sisa B3 jika telah selesai
resiko bahaya) serta cara
pencegahan dan pertolongan
Melepas APD setelah selesai
pertama. melakukan pengelolaan B3 dan
mencuci tangan
IV. Penggunaan B3
1. Petugas menerapkan
perencanaan dan penerapan
K3 dalam penggunaan B3.
2. Petugas menggunakan APD
yang sesuai dengan factor
resiko bahayanya, APAR dan
P3K harus siap dan cukup.
3. Petugas pengguna B3
menggunakan peralatan kerja
yang layak pakai.
4. Petugas pengguna B3 harus
bekerja sesuai SOP yang
aman dan efektif.
5. Petugas pengguna B3
membersihkan dan
mengamankan alat-alat kerja,
lingkungan kerja, dan wadah
sisa B3 jika telah selesai.
6. Petugas melepas APD setelah
selesai melakukan
pengelolaan B3 dan mencuci
tangan.
7. Hal-hal yang perlu Ketelitian, ketrampilan dan kerapihan petugas.
diperhatikan

8. Unit terkait 1. Ruang TB Paru


2. UGD

9. Dokumen terkait 1. Panduan Alat Pelindung diri.


2. Catatan registrasi

Anda mungkin juga menyukai