Anda di halaman 1dari 3

My Unforgetable Moment

Five month ago, I had an accident on the road, me and my husband had to
stay at hospital for a week. The accident made my family and friends
shocked.My left femur broken and my husband too.

My left femur should be an operation, because of severe injury. I am


thankfull to God because the operations success, but the hardest thing
was after operation, I should therapy every day and use crutches to walk.
At first I think use crutches is easy, but when I tried it was very difficult.

But, I always keep my spirit, and now I feel more healthy. I hope the
incident only happened once in my life and never be experienced by
other.
Permainan tradisional anak anak yang mulai dilupakan

Apakah kita masih ingat dengan permainan tradisional yang waktu masih kecil
kita mainkan?, Pasti sangat menyenangkan ya? Tapi masihkah permaianan
permainan tradisional tersebut kita temui pada zaman sekarang ? Memang
permaianan permainan tradisional yang dahlu masih kecil kita mainkan pada
zaman sekarang sudah jarang ditemukan. Sudah tidak ada anak anak yang
tertarik memainkan mainan tradisional, para orang tua juga tidak berusaha
untuk mengenalkannya. Yang ada anak anak sekarang lebih tertarik untuk
bermain dengan komputer atau gadget.Mereka menganggap bermain dengan
gadget lebih keren dibandingkan dengan memainkan permainan tradisional. Ada
beberapa permainan tradisional yang mulai dilupakan yaitu dakon/congklak,
benthik, gobag sodor, gundu/kelereng, bekel, lompat tali, petak umpet,
betengan.

Permainan-permainan tradisional memiliki nilai positif, misalnya anak menjadi


banyak bergerak sehingga terhindar dari masalah obesitas anak. Sosialisasi
mereka dengan orang lain akan semakin baik karena dalam permainan
dimainkan oleh minimal 2 anak. Selain itu, dalam permainan berkelompok
mereka juga harus menentukan strategi, berkomunikasi dan bekerja sama
dengan anggota tim.

Kendalanya adalah terbatasnya lapangan di kota-kota besar, sementara banyak


permainan yang memerlukan arena yang luas. Kendala besar lainnya adalah
karena larangan dari orang tua. Mereka takut anak-anak mereka terluka, kotor
atau kulit anak menjadi terbakar karena bermain di lapangan terbuka. Hasilnya,
banyak orang tua yang memberikan mainan elektronik yang disukai anak.
Padahal permainan ini cenderung membuat anak sulit bersosialisasi sehingga
anak menjadi pemalu, penyendiri dan individualistis. Juga makin banyak anak
menjadi obesitas karena kurang bergerak.

Memberi kebebasan secara seimbang untuk anak bermain bersama teman-


temannya dapat memberikan nilai positif. Bermain dapat menjadi sarana belajar
dan mengembangkan nilai EQ pada anak. Tetapi, tentu saja harus dalam
pengawasan dan memberi batasan waktu yang jelas agar tidak semua waktu
digunakan untuk bermain.
Children traditional games which begin to be forgotten

Do we still remember the traditional game we play as a kid ?, must be very fun? But now, do
you still find traditional games?Traditional games are rarely found. There is no children are
interested in playing traditional toys, the parents did not seek to introduce. There are children
more interested in playing with the computer or gadget. They are consider playing with more
cool gadget than the traditional games. There are several traditional games that begin to be
forgotten is dakon/congklak, benthik, gobag sodor, gundu, bekel, lompat tali, petak umpet,
betengan, bancakan.

Traditional games has a positive value, for example, children become sedentary so avoid the
problem of childhood obesity. Their socialization with other people will get better as the
game is played by at least 2 children. Moreover, in a group game they also have to determine
a strategy, communicate and collaborate with team members.

The problem is the limited field in big cities, while many games that require extensive arena.
Other major constraints are due to the prohibition of the parents. They fear their children
were injured, dirty, or the child's skin becomes burnt due to play in the open field. As a result,
many parents who provide electronic toys like children. Though the game is likely to make it
difficult to socialize the child so that the child becomes shy, solitary and individualistic. Also
more and more children become obese due to less moving.

Giving freedom in a balanced way for children to play with her friends can give a positive
value. Play can be a means to learn and develop the value of EQ in children. But, of course,
must be in control and to give a clear time limit so as not all the time spent playing.

Anda mungkin juga menyukai