Anda di halaman 1dari 14

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA DENGAN DIABETES

MELLITUS PADA KELUARGA Tn. J DI PUSKESMAS


DINOYO

Oleh :
AJENG MARIATUL NUR. A
3A 1101100012

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLTEKKES KEMENKES MALANG
JURUSAN KEPERAWATAN
PRODI D3 KEPERAWATAN MALANG
NOVEMBER 2013
Formulir Kunjungan Rumah
A. Identitas Klien / Keluarga
Nama : Tn. J
Umur : 55 Tahun
Jenis Kelamin : Laki-laki
Alamat : Jl. MT. Haryono X No.1053 Malang

B. Riwayat Perkembangan Keluarga


- Tahap perkembangan Keluarga saat ini adalah Keluarga dengan anak dewasa, dikarenakan
usia anak pertama klien 29 tahun.
- Tugas Perkembangan Keluarga Efektif, karena keluarga bisa mempertahankan suasana yang
menyenangkan dan dapat mempertahankan hubungan dengan anak dan masyarakat sosial.
- Tugas perkembangan keluarga seharusnya:
o Mempertahankan suasana rumah yang menyenangkan.
o Adaptasi dengan perubahan kehilangan pasangan, teman, kekuatan fisik an pendapatan.
o Mempertahankan keakraban suami/istri dan saling merawat.
o Mempertahankan hubungan dengan anak dan sosial masyarakat.
o Melakukan life review.
o Mempertahankan penataan yang memuaskan merupakan tugas utama keluarga pada tahap ini.
GENOGRAM

Tipe Keluarga :
- Keluarga Inti
Tn. J tinggal bersama istri dan ketiga anaknya. Anak pertama tinggal di Kalimantan karena
bekerja sebagai dosen di Kalimantan.

Daftar Anggota Keluarga


No Nama Umu Gende Hubungan dg Pendidika Pekerjaan
. r r KK n
1. Tn. J 55 th L Kepala Keluarga - Wirausaha
2. Ny. S 48 th P Istri - Wirausaha
3. Sdr. S 29 th L Anak Pertama S1 Dosen
4. Sdr. Sl 27 th L Anak Kedua D1 Ternak
5. Sdr. Y 23 th L Anak Ketiga SMA Mahasisw
a
6 Sdr. L 13 th L Anak Keempat SD Pelajar

C. Struktur Keluarga
- Pola Komunikasi : baik, dalam keluarga biasanya menggunakan bahasa daerah atau
jawa. Anggota keluarga sering berkumpul untuk berbicara satu sama lain untuk saling
bertukar informasi. Keluarga Tn. J lebih sering menggunakan bahasa langsung.
- Peran Dalam Keluarga : Tidak ada masalah. Tn. J melakukan peran sebagai Kepala
Keluarga ataupun pengambil keputusan dalam keluarga secara baik dengan musyawarah
keluarga .
- Nilai/ Norma Keluarga : Tidak ada konflik nilai

D. Fungsi Keluarga
- Fungsi Afektif : Berfungsi, dalam keluarga Tn. J sebagai pengambilan keputusan
ataupun bertanggung jawab dalam memenuhi kebutuhan. Dirumah Ny. N mengatakan ada
pembagian kerja, sesuai dengan kerja yang dilakukan anggota keluarga diluar. Sehingga
tercipta suasana saling mengerti
- Fungsi Sosial : Berfungsi, saat ini, fungsi sosial dipikul bersama dalam anggota keluarga..
- Fungsi Ekonomi : Kurang Baik, Pendapatan didapatkan dari sumber pekerjaan Tn. M
dan Ny. S. Klien mengatakan dana tersebut di cukupkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-
hari dalam keluarga meski terkadang kurang mencukupi juga.
- Fungsi Perawatan Kesehatan :
o Pengetahuan tentang masalah kesehatan : Kurang Baik, keluarga tidak tahu apa itu DM,
serta faktor-faktor penyebab dari DM.
o Pencegahan Penyakit : Cukup baik, anggota keluarga sudah mengetahui diet-diet yang harus
dijalani oleh penderita DM.
o Perawatan Penyakit : Cukup Baik, keluarga kurang begitu mengerti tentang perawatan
penyakit, seperti perawatan kaki, serta diet.
o Pemanfaatan pelayanan kesehatan : Kurang Baik, klien mengatakan tidak teratur untuk
kontrol karena terakhir kontrol 4 bulan yang lalu. Jika hanya ada keluhan saja klien
pergiperiksa ke puskesmas. Dan untuk konsumsi obat-obatan klien membeli secara pribadi di
apotek.

E. Pola Koping Keluarga


- Kurang Efektif, keluarga jarang untuk melakukan diskusi mengenai masalah kesehatan
dikarenakan keterbatasan waktu. Hanya masalah ekonomi saja yang sering didiskusikan oleh
keluarga.
- Stressor yang dihadapi adalah masalah ekonomi, dan masalah kesehatan Tn. J. Serta kondisi
anak ke 4 klien yang dalam pemulihan pasca kecelakaan.

F. Pola Aktifitas Sehari-hari


Pola Makan : Untuk frekuensi makan, termasuk baik 2x1 hari, tetapi untuk
pemantauan diet Tn. J masih tergolong kurang. Tetapi klien menyebutkan makanan yang
dimakan sudah benar dan tidak manis / mengandung gula. Dan klien sering memilih
memakan nasi kering untuk mengurangi kadar gula.
Pola Minum : Baik, >2Liter /Hari/Orang
Istirahat : Baik, 8 Jam / Hari, Namun saat pengkajian klien mengatakan tidak
bisa tidur kartena badannya sakit semua seperti cekot-cekot, klien hanya tidur 1 jam
dimalam hari.
Pola BAK : Baik, dalam keluarga mengatakan tidak pernah ada yang pernah sakit
dalam saluran kencing. Namun Klien mengalami Poliuri 15x dalam semalam, volume
banyak.
Pola BAB : Baik, saat ini tidak ada dalam keluarga yang mengalami kesulitan
dalam melakukan BAB.
Pola Kebersihan Diri : Baik, Dilakukan Mandiri oleh anggota keluarga.
Olahraga : Setiap pagi Tn. J melakukan olahraga ringan, seperti jalan kaki.
Tingkat Kemandirian : Baik

G. Perilaku Tidak Sehat


Tn. J sering minum minuman manis, namun dalam pola makan, klien lebih sering dengan
pola makan sekali dalam sehari.
H. Spiritual
Taat Beribadah : Baik, dalam melakukan ibadah anggota keluarga selalu serius, karena
beranggapan hidup ini sementara, walaupun dalam keadaan susah, harus tetap melakukan
ibadah.
Kepercayaan yang Berlawanan : Tidak ada
Distress Spiritual : Tidak Ada

I. Psikososial
Keadaan Emosi saat ini
- Marah : Tidak
- Sedih : Tidak
- Ketakutan : Tidak
- Putus Asa : Tidak
- Stress : Ya, Tn.J mengatakan terkadang memikirkan kondisi kesehatan klien,
semakin stress saat klien tahu mata kiri sudah tidak dapat melihat.
- Kurang Interaksi : Tidak
- Menarik Diri : Tidak
- Konflik Dengan Keluarga : Tidak
- Penurunan Harga Diri : Tidak

J. Faktor Resiko Masalah Kesehatan

- Stress : Ya, Tn.J mengatakan terkadang memikirkan kondisi kesehatan klien, semakin stress
saat klien tahu mata kiri sudah tidak dapat melihat.
K. Pemeriksaan Fisik
Tanda Vital:
TD: 120/90 mmHg Nadi: 89 X, tiap menit
RR: 20 X/menit Suhu: 36,8 o C
BB dan TB : 75 kg dan 165 cm
IMT : BB (kg) = 75 kg
= 27,5
TB (m) x TB (m) (1,65) x (1,65)

Pemeriksaan Laboratorium :
GDA : 140 mg/dl
Status Mental
Bingung : Tn.J mengatakan terkadang memikirkan kondisi kesehatan klien, semakin
stress saat klien tahu mata kiri sudah tidak dapat melihat
Sistem Kardiovaskuler
o Klien tidak merasakan keluhan pada daerah Jantung

Nyeri Spesifik
o Klien tidak merasakan nyeri yang mengganggu kegiatan sehari-hari
Sistem Pernapasan
o Pernapasan klien termasuk normal, tidak ada tanda-tanda TBC pada klien, ataupun anggota
keluarga yang lain.
Sistem Integumen
o Tidak ada tanda cianosis, akral dingin, luka, ataupun jaundice.
o Mukosa mulut, dalam keadaan baik
o Kapiler refill time : kurang dari 2 detik
Sistem Muskulo Skeletal
o Tonus otot baik
o Tidak ada gangguan keseimbangan
Sistem Persyarafan
o Klien tidak merasakan tremor, reflek pupil baik pada mata kanan. Sedangkan mata kiri tidak
dapat melihat karena katarak akibat diabetes mellitus yang dialami klien.
Sistem Perkemihan
o Klien sering kencing saat klien sering merasa haus, sehingga minum terus menerus.
Sistem Pencernaan
o Klien tidak merasakan keluhan dalam sistem pencernaan, tidak mual/muntah, nyeri perut,
diare, konstipasi, distensi abdomen.
o Bising usus normal 12x/menit
Riwayat Pengobatan
o Klien tidak ada alergi terhadap obat.
o Obat yang digunakan klien :
Gliben 5 mg 1-0-1
silang (X) pada Kolom yang Sesuai
No Jenis Kegiatan Sehari-hari Mandiri Dengan Bantuan
.
1. Makan & Minum X
2. Berpindah dari kursi ke tempat X
tidur dan sebaliknya
3. Kebersihan diri; cuci muka, X
menyisir, mencukur dan aktifitas di
kamar mandi
4. Berjalan di jalan yang datar X
5. Naik turun tangga X
6. Berpakaian termasuk menggunakan X
sepatu
7. Mengontrol Buang Air Besar X
8. Mengontrol air kecil X
9. Olahraga/latihan fisik X
10. Pemanfatan waktu luang/rekreasi X
L. Pengkajian Lingkungan
Ventilasi : lebih dari 10% Luas Lantai, setiap pagi pintu dan jendela selalu
dibuka, tidak ada tanda-tanda pencemaran lingkungan disekitar rumah Ny. M di buktikan
dengan tidak adanya bau polusi disekitar rumah.
Pencahayaan : Baik, sinar matahari dapat masuk kerumah saat pagi dan siang hari.
Lantai : Keramik
Kebersihan Rumah : Baik, sampah disekitar rumah Tn. J di angkut oleh petugas
kebersihan.
Jenis Bangunan : Permanen
6

Keterangan Gambar:
1: Teras : Pintu

2: Toko dan Warung


3: Ruang Tamu dan Keluarga : Jendela

4: Kamar Tidur
5: Kamar mandi
6: Dapur

ANALISA DATA / PENGKAJIAN FOKUS


No Data Fokus Masalah Penyebab
.
1. DS: Ketidakmampuan Ketidak adekuatan
Klien mengatakan tidak keluarga dalam informasi yang
teratur dalam mengontrolkan mengenal masalah didapat keluarga dari
kesehatannya ke puskesmas kesehatan fasilitas kesehatan.
kalau hanya ada keluhan saja
berobat puskesmas.
DO:
Klien berhenti mengunjungi
layanan kesehatan setelah
merasa lelah karena tindakan
yang diberikan selalu
ditunda-tunda.
Hasil lab:
Gula Darah Acak : 140 mg/dl
BB : 75 Kg, TB: 165 cm
IMT : 27,5
TD : 120/90 mmHg
KU Baik
2. DS: Gangguan aktivitas Perubahan kondisi
Klien mengatakan mata kiri fisik fisik
sudah tidak dapat melihat
sehingga sangat mengganggu
aktivitas. Klien mengatakan
cukup menganggu dan
menyebabkan klien tidak
dapat bekerja sebagai supir.
DO:
Mata kiri tidak dapat melihat.
TD :120/90 mmHg
Memakai kaca mata.
3. DS: Ketidak efektifan Ketidakcukupan
Klien mengatakan tidak penatalakasanaan pengetahuan tentang
melakukan diet secara program terapeutik perubahan diit.
keseluruhan (hanya
mengurangi makan gula)
missal dengan makan nasi
dingin.
Keluarga Klien mengatakan
kurang mengetahui makanan
yang harus dikurangi. Serta
tidak mengetahui secara
menyeluruh tanda dan gejala
penyakit DM.
DO:
Gula Darah Acak : 140 mg/dl
BB : 75 Kg, TB: 165 cm
IMT : 27,5
Makan 1kali sehari
Konsumsi Gliben 1-0-1

PERUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA


No Diagnosa Keperawatan Keluarga (PES)
.
1. Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan berhubungan dengan
kurangnya informasi tentang penyakit dari fasilitas kesehatan.
2. Gangguan aktivitas fisik berhubungan dengan perubahan kondisi fisik
3. Ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik berhubungan dengan
ketidakcukupan pengetahuan tentang perubahan diit.

SKORING PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA

Diagnosa 1 : Ketidak mampuan keluarga mengenal masalah kesehatan berhubungan dengan


kurangnya informasi tentang penyakit dari fasilitas kesehatan.
Kriteria Skore Pembenaran
1. Sifat Masalah (3/3) x 1 = 1 Ny. S mengatakan tidak
Skala: mengetahui sepenuhnya
3 = Aktual macam dan jenis diet apa
2 = Risiko yang harus dilaksanakan oleh
1 = Sejahtera Tn. J untuk mengontrol
penyakit diabetes Tn. J
2. Kemungkinan masalah dapat (2/2) x 2 = 2 Teknologi yang berkembang
diubah secara pesat, jarak antara
Skala : rumah dengan petugas
2 = mudah kesehatan yang dekat,
1 = Sebagian semangat yang kuat dari Tn. J
0 = Tidak dapat untuk sembuh, Dan keluarga
senantiasa mengantarkan
apabila klien akan kontrol.
3. Potensi masalah untuk (2/3) x 1 = 2/3 Klien sudah lama menderita
dicegah penyakit ini, dan sampai
Skala : sekarang masih melakukan
3 = Tinggi kegiatan pengobatan, baik di
2 = Cukup puskesmasmaupun rumah
1 = Rendah sakit, klien juga menjalankan
sebagian program dietnya
untuk tidak makan makanan
dan minuman yang manis.
namun tidak teratur
kontrolnya ke puskesmas.
4. Menonjolnya Masalah (2/1) x I = 2 Keluarga merasa masalah ini
Skala: perlu segera ditangani, agar
2 = Berat, Segera ditangani tidak terjadi penyebaran
1 = Tidak perlu ditangani penyakit yang lebih buruk.
0 = Tidak dirasakan
Jumlah : 4 2/3

Diagnosa 2 : Gangguan aktivitas fisik berhubungan dengan perubahan kondisi fisik.


1. Sifat Masalah (3/3) x 1 = 1 Tn. J mengatakan bahwa
Skala: klien sudah tidak bekerja
3 = Aktual sebagai supir sejak mata
2 = Risiko kiri tidak dapat melihat.
1 = Sejahtera Klien hanya membantu Ny.
S berjualan dirumah.

2. Kemungkinan masalah (1/2) x 2 = 1 Klien mengatakan mata


dapat diubah kiri sudah tidak bisa
Skala : melihat, klien sudah
2 = mudah berusaha untuk melakukan
1 = Sebagian pengobatan dan akan
0 = Tidak dapat melakukan oeprasi katarak
namun sampai saat ini
pihak rumah sakit
menunda-nunda.
3. Potensi masalah untuk (2/3) x 1 = 2/3 Klien mengatakan masih
dicegah bisa melakukan aktivitas
Skala : walaupun terganggu dan
3 = Tinggi terkadang aktivitas yang
2 = Cukup dilakukan lambat.
1 = Rendah
4. Menonjolnya Masalah (2/1) x I = 2 Keluarga merasa masalah
Skala: ini perlu segera ditangani,
2 = Berat, Segera ditangani agar Tn. J merasa nyaman
1 = Tidak perlu ditangani dengan perubahan fisik
0 = Tidak dirasakan yang dialami yang
mengganggu aktivitasnya.

Jumlah : 3 2/3

Diagnosa 3: Ketidakefektifan penatalaksanaan program terapeutik berhubungan dengan


ketidakcukupan pengetahuan tentang perubahan diit.
1. Sifat Masalah (3/3) x 1 = 1 Tn. J mengatakan selaman
Skala: ini mengurangi konsumsi
3 = Aktual makanan mengandung gula
2 = Risiko dan tidak makan nasi
1 = Sejahtera panas.
GDA :140 mg/dl
TD :120/90 mmHg
2. Kemungkinan masalah (1/2) x 2 = 1 Perhatian dari keluarga
dapat diubah untuk memantau diet klien,
Skala : rutin mengingatkan klien
2 = mudah agar control kesehatan dan.
1 = Sebagian teknologi berkembang
0 = Tidak dapat pesat, keluarga bisa
mengantar dan menemani
sampai proses pengobatan
agar tahu perkembangan
kesehatan klien
3. Potensi masalah untuk (2/3) x 1 = 2/3 Klien sudah lama
dicegah menderita penyakit ini, dan
Skala : sampai sekarang masih
3 = Tinggi melakukan kegiatan
2 = Cukup pengobatan, klien juga
1 = Rendah menjalankan sebagian
program dietnya untuk
tidak makan makanan dan
minuman yang manis.
namun klien tidak teratur
control jika ada keluhan
saja baru kontrol di
puskesmas, ataupun dokter
di sekitar rumah.
4. Menonjolnya Masalah (2/1) x I = 2 Keluarga merasa masalah
Skala: ini perlu segera ditangani,
2 = Berat, Segera ditangani agar tidak Tn. J merasa
1 = Tidak perlu ditangani nyaman dengan perubahan
0 = Tidak dirasakan gambaran dirinya.

PERENCANAAN ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA


Nama Keluarga : Keluarga Tn. J
Puskesmas : Dinoyo
No. Tujuan Umum dan Kriteria Hasil Rencana Tindakan
Diagnosa Khusus
1. TUM: Verbal : 1. Kaji pengetahuan
Setelah dilakukan Dapat menjawab keluarga
tindakan keperawatan pertanyaan tentang 2. Diskusikan dengan
selama 2 x pertemuan pengertian keluarga tentang penyakit
keluarga dapat diabetes, penyebab, Dm
mengenali penyakit dan komplikasi 3. Libatkan keluarga untuk
DM Psikomotor ikut serta dalam
TUK: Melakukan pengendalian DM
Setelah dilakukan kegiatan untuk
4. Anjurkan keluarga untuk
tindakan keperawatan hidup sehat memfasilitasi Ny. N
selama 2x pertemuan berobat ke pelayanan
keluarga dapat kesehatan terdekat
1. Mengenali penyakit
DM
2. Menerapkan diet DM
3. Melakukan perawatan
pada anggota keluarga
yang DM
2. TUM: Verbal: Keluarga 1. Kaji mekanisme koping
Setelah dilakukan menyatak mengerti keluarga
tidakan keperawatan tentang keadaan
2. Libatkanan keluarga
selama 2x pertemuan, Tn. J saat ini dalam proses terapi dan
keluarga klien diet Tn. J
meningkatkan 3. Dorong keluarga untuk
kemampuan koping sering berdiskusi dan
tentang masalah mengevaluasi hasil terapi
kesehatan. Tn. J
TUK: 4. Anjurkan keluarga
Setelah dilakukan memanfaatkan pelayanan
tindakan keperawatan kesehatan untuk
selama 2x pertemuan maksimalkan terapi
keluarga klien dapat
1. Melakukan
mekanisme koping
yang kontruktif;
berdiskusi dengan Tn.
J tentang penyakitnya

3. TUM: Verbal : Keluarga Gali pengetahuan


Setelah dilakukan memahami dan keluarga tentang penykit
tidakan keperawatan mengerti tentang DM
selama 2x pertemuan, diit DM b. Luruskan informasi yang
keluarga klien dapat salah
menerapkan diit sesuai Diskusikan dengan
program terapi. keluarga tentang diit pada
TUK: pasien DM
Setelah dilakukan d. Evaluasi kembali hasil
tindakan keperawatan diskusi bersama keluarga
selama 2x pertemuan
keluarga klien dapat
Mengetahui tentang
ketentuan diit bagi
penderita DM
Dapat menerapkan
dalam kehidupan
sehari-hari diit DM.

CATATAN PERKEMBANGAN
No. Hari/tangga Implementasi Evaluasi TTD
Diagnos l
a jam
1. Jumat 1. Mengkaji pengetahuan S:
22-11-2013 keluarga Klien dan Keluarga klien
Jam 08.00 2. Mendiskusikan dengan mengatakan mengerti
keluarga tentang penyakit tanda-tanda dan komplikasi
DM dari diabetes mellitus dan
3. Mendiskusikan dengan juga terapinya.
keluarga tentang diit pada O:
pasien DM Klien dapat menjawab
4. Melibatkan keluarga pertanyaan dan mengulangi
untuk ikut serta dalam pertanyaan
pengendalian DM A:
5. Menganjurkan keluarga Masalah teratasi
untuk memfasilitasi Tn. J P:
berobat ke pelayanan Pertahankan intervensi
kesehatan terdekat
2. 1. Mengkaji koping S:
keluarga Klien dapat melakukan
2. Libatkan keluarga dalam aktivitas fisik yang sapat di
proses terapi dan diit Tn. toleransi serta keluarga
J membantu dalam aktivitas
3. Dorong keluarga untuk yang sulit klien lakukan.
sering berdiskusi dan O:
mengevaluasi TD: 180/120 mmHg
Klien meminum obatnya
sesuai anjuran dokter.
A: Masalah Teratasi
Sebagian
P: Lanjutkan Intervensi
3. 1. Gali pengetahuan S:
keluarga tentang penyakit Keluarga klien telah
DM. mengerti tentang diit yang
2. Luruskan informasi yang harus diberikan pada
salah penderita DM.
3. Diskusikan dengan O:
keluarga tentang diit pada Tn. J mengrangi konsumsi
pasien DM gula dan memakan nasi
4. Evaluasi kembali hasil yang dingin.
diskusi bersama keluarga A:
Masalah teratasi sebagian
P:
Lanjutkan intervensi

Anda mungkin juga menyukai