Anda di halaman 1dari 7

3.

Memahami dan menjelaskan puskesmas

3.1 Definisi
Puskesmas adalah unit pelaksana teknis dinas kesehatan kabupaten/kota yang
bertanggungjawab menyelenggarakan pembangunan kesehatan di suatu wilayah kerja.
(Kepmenkes RI no: 128/menkes/sk/ii/2004)

3.2 Sejarah
Di Indonesia Puskesmas merupakan tulang punggung pelayanan kesehatan masyarakat
tingkat pertama. Konsep puskesmas dilahirkan tahun 1968 pada RAPAT KERJA
KESEHATAN NASIONAL
( Rakerkesnas I ) di Jakarta. Waktu itu dibicarakan upaya mengorganisasi sistem pelayanan
kesehatan di tanah air, karena pelayanan kesehatan tingkat pertama pada waktu itu dirasakan
kurang menguntungkan dan masih berjalan sendiri-sendiri kegiatannya seperti BKIA,BP
Puskesmas pada waktu itu di bedakan menjadi 4 macam yaitu :
1. Puskesmas tingkat Desa
2. Puskesmas tingkat Kecamatan
3. Puskesmas tingkat Kawedanan
4. Puskesmas tingkat Kabupaten
Pada rapat kesehatan rnasyarakat ke II 1969 pembagian puskesmas dibagi menjadi 3
kategori :
1. Puskesmas tipe A dipimpin oleh dokter secara penuh
2. Puskesmas tipe B dipimpin oleh dokter tidak secara penuh
3. Puskesmas tipe C dipimpin oleh tng paramedik
Pada tenaga kerja kesehatan nasional tahun 1970 puskesmas tipe B/C dianggap sulit
berkembang . Sehingga ditetapkan satu macam puskesmas dengan wilayah kerja tingkat
kecamatan / suatu daerah dengan jumlah pendidikan 30.000 50.000 (dikenal dg konsep
wilayah)
Sesuai dengan perkembangan, dikeluarkannya INPRES kesehatan Nomor 5 tahun 1974,
Nomor 7 tahun 1975 dan Nomor 4 tahun 1976 berhasil mendirikan dan menempatkan tenaga
dokter diseluruh pelosok tanah air & konsep wilayah diperkecil yaitu suatu wilayah yang
mempuyai jumlah penduduk 30 000 jiwa saja. Tahun 1979 mulai dirintis pembangunan
puskesmas di daerah-daerah tingkat kelurahan / desa yang mempunyai jumlah penduduk 30
000 jiwa dan untuk mengkoordinasi kegiatan-kegiatan yang berada di suatu kecamatan maka
salah satu puskesmas tersebut di tunjuk sebagai penanggungjawab ( sebagai puskesmas
induk/pembina) & yang lain disebut puskesmas pembantu. Dua kategori ini dikenal sampai
sekarang.

3.3 Jenis
Terdapat dua jenis puskesmas menurut Departemen Kesehatan RI (2001) yaitu puskesmas
perawatan dan puskesmas nonperawatan.

a. Puskesmas Perawatan (Rawat Inap)


Dalam rangka mengembangkan layanan kesehatan, Provinsi Jawa Timur berupaya
mengembangkan fungsi layanan puskesmas yakni puskesmas non perawatan dan
puskesmas perawatan (rawat inap). Menurut Setiawan (2012) upaya Provinsi Jawa Timur
tersebut bertujuan untuk meningkatkan akses masyarakat dalam perawatan dan
pengobatan. Puskesmas rawat inap didefinisikan pula sebagai puskesmas yang dilengkapi
ruangan tambahan dan fasilitas untuk menyelamatkan pasien gawat darurat dan tindakan
yang diberikan adalah tindakan operatif terbatas dan rawat inap sementara (Effendi,
2009). Rawat inap pasien dilakukan paling sedikit 24 jam perawatan.

Puskesmas Perawatan adalah Puskesmas yang berdasarkan Surat Keputusan Bupati atau
Walikota menjalankan fungsi perawatan dan untuk menjalankan fungsinya diberikan
tambahan ruangan dan fasilitas rawat inap yang sekaligus merupakan pusat rujukan antara
(Departemen Kesehatan RI, 2007).

Puskesmas perawatan (rawat inap) berfungsi sebagai pusat rujukan pasien yang gawat
darurat sebelum dibawa ke rumah sakit. Tindakan operatif terbatas seperti kecelakaan lalu
lintas, persalinan dengan penyulit dan penyakit lain yang bersifat gawat darurat.
Puskesmas perawatan sebagai puskesmas rawat inap tingkat pertama memberikan
pelayanan kesehatan yang meliputi observasi, diagnosa, pengobatan, rehabilitasi medik
dengan tinggal di ruang rawat inap puskesmas (Kepmenkes nomor
28/MENKES/SK/IX/2008).

b. Puskesmas Non Perawatan

Jenis Puskesmas non perawatan hanya melakukan pelayanan kesehatan rawat jalan
(Direktorat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat Institut Teknologi Telkom, 2012).
Permenkes No.029 tahun 2010 menyebutkan kegiatan di pelayanan kesehatan rawat jalan
yakni observasi, diagnosis, pengobatan, dan atau pelayanan kesehatan lainnya tanpa
dirawat inap.

3.4 Fungsi
1. Pusat penggerak pembangunan berwawasan kesehatan.

Puskesmas selalu berupaya menggerakkan dan memantau penyelenggaraan pembangunan


lintas sektor termasuk oleh masyarakat dan dunia usaha di wilayah kerjanya, sehingga
berwawasan serta mendukung pembangunan kesehatan. Di samping itu puskesmas aktif
memantau dan melaporkan dampak kesehatan dari penyelenggaraan setiap program
pembangunan di wilayah kerjanya. Khusus untuk pembangunan kesehatan, upaya yang
dilakukan puskesmas adalah mengutamakan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan
penyakit tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.

2. Pusat pemberdayaan masyarakat.

Puskesmas selalu berupaya agar perorangan terutama pemuka masyarakat, keluarga dan
masyarakat termasuk dunia usaha memiliki kesadaran, kemauan, dan kemampuan melayani
diri sendiri dan masyarakat untuk hidup sehat, berperan aktif dalam memperjuangkan
kepentingan kesehatan termasuk pembiayaannya, serta ikut menetapkan, menyelenggarakan
dan memantau pelaksanaan program kesehatan. Pemberdayaan perorangan, keluarga dan
masyarakat ini diselenggarakan dengan memperhatikan kondisi dan situasi, khususnya sosial
budaya masyarakat setempat.

3. Pusat pelayanan kesehatan strata pertama.

Puskesmas bertanggungjawab menyelenggarakan pelayanan kesehatan tingkat pertama secara


menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan. Pelayanan kesehatan tingkat pertama yang
menjadi tanggungjawab puskesmas meliputi:

a) Pelayanan kesehatan perorangan

Pelayanan kesehatan perorangan adalah pelayanan yang bersifat pribadi (private goods)
dengan tujuan utama menyembuhkan penyakit dan pemulihan kesehatan perorangan, tanpa
mengabaikan pemeliharaan kesehatan dan pencegahan penyakit.

Pelayanan perorangan tersebut adalah rawat jalan dan untuk puskesmas tertentu ditambah
dengan rawat inap.

b) Pelayanan kesehatan masyarakat

Pelayanan kesehatan masyarakat adalah pelayanan yang bersifat publik (public goods)
dengan tujuan utama memelihara dan meningkatkan kesehatan serta mencegah penyakit
tanpa mengabaikan penyembuhan penyakit dan pemulihan kesehatan.Pelayanan kesehatan
masyarakat tersebut antara lain promosi kesehatan, pemberantasan penyakit, penyehatan
lingkungan, perbaikan gizi, peningkatan kesehatan keluarga, keluarga berencana, kesehatan
jiwa serta berbagai program kesehatan masyarakat lainnya.

(Kepmenkes RI no: 128/menkes/sk/ii/2004)

3.5 Kegiatan pokok puskesmas

Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka kegiatan pokok
yang dapat dilaksanakan oleh sebuah Puskesmas akan berbeda-beda pula. Namun demikian
kegiatan pokok Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Kesejahteraan Ibu dan Anak.

Keluarga Berencana.

Usaha Peningkatan Gizi.

Kesehatan Lingkungan.

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.

Pengobatan Termasuk Pelayanan Darurat Karena Kecelakaan.


Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.

Kesehatan Sekolah.

Kesehatan Olahraga.

Perawatan Kesehatan Masyarakat.

Kesehatan Kerja.

Kesehatan Gigi dan Mulut.

Kesehatan Jiwa.

Kesehatan Mata.

Laboratorium Sederhana.

Pencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Informasi Kesehatan.

Kesehatan Lanjut Usia.

Pembinaan Pengobatan Tradisional.

Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan


masyarakat terkecil. Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa(PKMD)

Fasilitas Pendukung

1) Puskesmas pembantu

Adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu
melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.

2) Puskesmas Keliling

Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau
perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang
berasal dari Puskesmas. Fungsinya menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-
kegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan
kesehatan.Kegiatan Puskesmas Keliling adalah :

a) Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang tidak


terjangkau oleh pelayanan Puskesmas atau Puskesmas Pembantu, 4 hari dalam satu minggu.

b) Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa.


c) Dipergunakan sebagai alat transpor penderita dalam rangka rujukan bagi kasus gawat
darurat.

d) Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio-visual.

3) Bidan Desa

4) Posyandu

Merupakan kegiatan keterpaduan antara Puskesmas dan masyarakat di tingkat desa yang
diwujudkan dalam bentuk Pos Pelayanan Terpadu. Semula Posyandu adalah pusat kegiatan
masyarakat dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan kesehatan

Dalam pengembangannya Posyandu dapat dibina menjadi forum komunikasi dan pelayanan
di masyarakat, antara sektor yang memadukan kegiatan pembangunan sektoralnya dengan
kegiatan masyarakat, untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memecahkan
masalah melalui alih teknologi. Satu Posyandu sebaiknya melayani sekitar 100 balita (120
kepala keluarga), atau sesuai dengan kemampuan petugas dan keaadaan setemapt

Sesuai dengan kemampuan tenaga maupun fasilitas yang berbeda-beda, maka kegiatan pokok
yang dapat dilaksanakan oleh sebuah Puskesmas akan berbeda-beda pula. Namun demikian
kegiatan pokok Puskesmas yang seharusnya dilaksanakan adalah sebagai berikut :

Kesejahteraan Ibu dan Anak.

Keluarga Berencana.

Usaha Peningkatan Gizi.

Kesehatan Lingkungan.

Pencegahan dan Pemberantasan Penyakit Menular.

Pengobatan Termasuk Pelayanan Darurat Karena Kecelakaan.

Penyuluhan Kesehatan Masyarakat.

Kesehatan Sekolah.

Kesehatan Olahraga.

Perawatan Kesehatan Masyarakat.

Kesehatan Kerja.

Kesehatan Gigi dan Mulut.

Kesehatan Jiwa.
Kesehatan Mata.

Laboratorium Sederhana.

Pencatatan dan Pelaporan Dalam Rangka Sistem Informasi Kesehatan.

Kesehatan Lanjut Usia.

Pembinaan Pengobatan Tradisional.

Pelaksanaan kegiatan pokok Puskesmas diarahkan kepada keluarga sebagai satuan


masyarakat terkecil. Setiap kegiatan pokok Puskesmas dilaksanakan dengan pendekatan
Pembangunan Kesehatan Masyarakat Desa(PKMD)

Fasilitas Pendukung

1) Puskesmas pembantu

Adalah unit pelayanan kesehatan yang sederhana dan berfungsi menunjang dan membantu
melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam ruang lingkup wilayah yang lebih kecil.

2) Puskesmas Keliling

Unit pelayanan kesehatan keliling yang dilengkapi dengan kendaraan bermotor roda 4 atau
perahu bermotor dan peralatan kesehatan, peralatan komunikasi serta sejumlah tenaga yang
berasal dari Puskesmas. Fungsinya menunjang dan membantu melaksanakan kegiatan-
kegiatan Puskesmas dalam wilayah kerjanya yang belum terjangkau oleh pelayanan
kesehatan.Kegiatan Puskesmas Keliling adalah :

a) Memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat di daerah terpencil yang tidak


terjangkau oleh pelayanan Puskesmas atau Puskesmas Pembantu, 4 hari dalam satu minggu.

b) Melakukan penyelidikan tentang kejadian luar biasa.

c) Dipergunakan sebagai alat transpor penderita dalam rangka rujukan bagi kasus gawat
darurat.

d) Melakukan penyuluhan kesehatan dengan menggunakan alat audio-visual.

3) Bidan Desa

4) Posyandu

Merupakan kegiatan keterpaduan antara Puskesmas dan masyarakat di tingkat desa yang
diwujudkan dalam bentuk Pos Pelayanan Terpadu. Semula Posyandu adalah pusat kegiatan
masyarakat dimana masyarakat dapat sekaligus memperoleh pelayanan KB dan kesehatan
Dalam pengembangannya Posyandu dapat dibina menjadi forum komunikasi dan pelayanan
di masyarakat, antara sektor yang memadukan kegiatan pembangunan sektoralnya dengan
kegiatan masyarakat, untuk meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memecahkan
masalah melalui alih teknologi. Satu Posyandu sebaiknya melayani sekitar 100 balita (120
kepala keluarga), atau sesuai dengan kemampuan petugas dan keaadaan setempat.

Anda mungkin juga menyukai