Anda di halaman 1dari 6

Konseling Kesehatan Repoduksi

Seperti: gangguan menstruasi, IMS


No. Dokumen :

No. Revisi :
SPO
Tgl Terbit :

Halaman :
UPT Kesmas
Tegallalang I Ttd Ka Puskesmas
dr. I Wayan Gede
Wirawan
NIP. 19780321 200801 1 005

Konseling kesehatan reproduksi adalah konseling yang diberikan oleh konselor


1 kepada seorang klien remaja atau kelompok remaja yang membutuhkan
Pengertian
. teman bicara untuk mengenali dan memecahkan masalah kesehatan
reproduksi.
Mengenali masalah kesehatan reproduksi
2
Tujuan Mencari penyebab maslah kesehatan reproduksi
.
Membantu mencari solusi permasalahan
3
SK Kepala Puskesmas tentang jenis pelayanan / pelayanan klinis no
. Kebijakan
1. Pedoman Teknik Konseling Kesehatan Remaja bagi Tenaga Kesehatan
4
Referensi Tahun 2010
.
5 Prosedur / 1. Mengucapkan salam dan berkenalan (jika belum saling kenal),
. Langkah - untuk mencairkan suasana.
Langkah 2. Mengidentifikasi mulai timbulnya masalah reproduksi.
3. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi timbulnya masalah
kesehatan reproduksi.
- Anatomi dan fisiologi organ
- Kebersihan diri
- Perilaku seksual
- Psikologis/stres
4. Memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan klien remaja.
5. Mendiskusikan upaya yang dapat dilakukan untuk mengatasi
masalah kesehatan reproduksi sehingga klien remaja mampu
menentukan pilihan upaya yang bisa dilakukan untuk mengatasi
masalah kesehatan reproduksi.
6. Mendorong klien remaja melakukan pilihan solusi yang telah
disepakati
7. Mendiskusikan langkah-langkah apa yang perlu dilakukan klien
remaja setelah mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
kesehatan reproduksi.
8. Setelah pasien remaja mengambil keputusan, konselor perlu
mengingatkan risiko keputusan yang telah diambil.
9. Mengevaluasi proses konseling apakah sudah sesuai dengan
kebutuhan klien remaja.
10. Mengidentifikasi informasi berkelanjutan konseling dan rujukan:
- Apakah klien remaja perlu dirujuk kepada seorang ahli seperti
dokter, psikolog, atau psikiater
- Apakah konselor perlu memfasilitasi komunikasi antara lain
dengan orang tua atau orang terdekatnya.
- Apakah konseling perlu dirujuk pada layanan rujukan.
11. Mengukur keberhasilan dan perubahan positif terhadap upaya yang
telah dilakukan klien remaja untuk mengatasi permasalahn
kesehatan reproduksi pada akhir sesi ke-2 dan sesi berikutnya
(kontrol).
12. Membuka kesempatan klien remaja untuk kembali konseling jika
diperlukan.

6 Diagram Alir
Memberikan salam dan Mengidentifikasi Mengidentifikasi
.
berkenalan mulai timbulnya masalah:
masalah
reproduksi -anfis organ
-kebersihan diri
-perilaku seks
-psikologis

Mendorong klien Mendiskusikan Memberikan


remaja melakukan alternatif informasi sesuai
pilihan solusi yang pemecahan masalah dengan kebutuhan
telah disepakati dan menentukan klien
pilihan upaya
mengatasi masalah
kespro

Mendiskusikan Setelah pasien Mengevaluasi


langkah-langkah remaja mengambil proses konseling
apa yang perlu keputusan, konselor apakah sudah
dilakukan klien perlu mengingatkan sesuai dengan
remaja setelah risiko keputusan kebutuhan klien
mengambil yang telah diambil remaja
keputusan
Mengukur keberhasilan Mengidentifikasi informasi
dan perubahan positif berkelanjutan konseling dan
terhadap upaya yang telah rujukan:
dilakukan klien dfan sesi
berikutnya untuk control -dirujuk kepada seorang ahli
-memfasilitasi komunikasi
-dirujuk pada layanan rujukan

Membuka kesempatan klien remaja untuk


kembali konseling jika diperlukan

7 1. Lintas Program
Unit Terkait 2. Lintas Sektor
.

8. Rekaman Historis Perubahan

Tanggal Mulai di
No Yang dirubah Isi Perubahan
Berlakukan

Konseling Kesehatan Repoduksi


Seperti: gangguan menstruasi, IMS
No. Dokumen :
No. Revisi :

Dafta Tgl Terbit :

UPT r Tilik Halaman :


Kesmas
Tegallalang
Ttd Ka Puskesmas dr. I Wayan Gede
I
Wirawan
NIP. 19780321 200801 1
005

Unit : Pelayanan Kesehatan Peduli Remaja


Nama Petugas : Made Santika Dewi, A.Md. Kep
Tanggal Pelaksanaan : 07 Maret 2016
Tidak
No Kegiatan Ya Tidak
Berlaku

Apakah :
1. Mengucapkan salam dan berkenalan (jika belum
saling kenal), untuk mencairkan suasana.
2. Mengidentifikasi mulai timbulnya masalah
reproduksi.
3. Mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi
timbulnya masalah kesehatan reproduksi.
- Anatomi dan fisiologi organ
- Kebersihan diri
- Perilaku seksual
- Psikologis/stres
4. Memberikan informasi sesuai dengan kebutuhan
klien remaja
5. Mendiskusikan upaya yang dapat dilakukan untuk
mengatasi masalah kesehatan reproduksi sehingga
klien remaja mampu menentukan pilihan upaya
yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah
kesehatan reproduksi.

6. Mendorong klien remaja melakukan pilihan solusi


yang telah disepakati
7. Mendiskusikan langkah-langkah apa yang perlu
dilakukan klien remaja setelah mengambil
keputusan untuk mengatasi masalah kesehatan
reproduksi.
8. Setelah pasien remaja mengambil keputusan,
konselor perlu mengingatkan risiko keputusan yang
telah diambil.
9. Mengevaluasi proses konseling apakah sudah
sesuai dengan kebutuhan klien remaja.
10. Mengidentifikasi informasi berkelanjutan konseling
dan rujukan:
- Apakah klien remaja perlu dirujuk kepada
seorang ahli seperti dokter, psikolog, atau
psikiater
- Apakah konselor perlu memfasilitasi komunikasi
antara lain dengan orang tua atau orang
terdekatnya.
- Apakah konseling perlu dirujuk pada layanan
rujukan.
11. Mengukur keberhasilan dan perubahan positif
terhadap upaya yang telah dilakukan klien remaja
untuk mengatasi permasalahn kesehatan reproduksi
pada akhir sesi ke-2 dan sesi berikutnya (kontrol).
12. Membuka kesempatan klien remaja untuk kembali
konseling jika diperlukan.

Jumlah

Compliance Rate :%
Keterangan Skoring :
Dikerjakan :1
Tidak Dikerjakan :0
Ya x 100

Compliance Rate (CR) Ya+Tidak
Tegallalang, 07 Maret 2016
Pelaksana / Koordinator

(.....................................)

Anda mungkin juga menyukai