Anda di halaman 1dari 5

Alat :

Cawan porselen
Gelas beaker
Neraca kasar

Bahan :
Kulit telur ayam ras
Kulit telur ayam kampung
Kulit telur bebek
Kuning telur ayam ras
Kuning telur ayam kampung
Kuning telur bebek
HCl pekat
Larutan Biru Metilen

a. Kondisi kulit telur

Pembentukan
N Ketebalan kulit
Jenis telur*) gelembung Porositas **)
o (mm)
gas**)
1 Ayam ras 0.65 +3 +3
2 Itik 0.98 +1 +22
3 Ayam 0.42 +2 +1
kampung
*) Tulislah sesuai dengan bahan yang dipakai (jenis telur)
**) Berilah tanda + atauu sesuai dengan gradasi

Kult telur ayam ras, ayam kampung, dan bebek

Pengukuran ketebalan kult

Penimbangan masing-masing 2 gram

Pemasukkan ke cawan porselen

Penghancuran

Penambahan 2mL HCL pekat

Pengamatan gelembung gas yang terbentuk


Pengambilan sisa kulit telur ayam ras, ayam kampung , dan bebek

Penyiapan tiga gelas beaker yang sudah diisi dengan larutan biru metilen

Pencelupan sisa kulit telur ke dalam gelas beaker selama 1 jam

Pengamatan secara kualitatif bintik-bintik biru yang terbentuk


Pembahasan yang menunjukkan porositas kulit telur
Pada praktikum ini dilakukan pengamatan kondisi kulit telur dengan
mengukur ketebalan kulit, dan mengamati terbentuknya gelembung gas
serta porositas. Sampel yang akan diuji yaitu kulit telur ayam ras, ayam
kampung, dan bebek. Pada pengukuran ketebalan kulit, terlihat dari data
pengamatan dari yang paling tebal yaitu kulit telur bebek (0.98 mm), kulit
telur ayam ras (0.65 mm), dan kulit telur ayam kampung (0.42 mm). Faktor
yang mempengaruhi perbedaan ketebalan kulit tersebut yaitu sifat turun-
temurun dari induknya, musim/cuaca pembuahan, makanan induk dan faktor
fisiologi lain. Yang paling tebal kulitnya adalah kulit telur bebek, itu mengapa
telur bebek sering digunakan sebagai telur asin karena memiliki kulit yang
tebal sehingga tidak mudah retak.
Kulit merupakan bagian yang penting dari komoditas telur. Kulit telur terdiri dari
94-97% kalsium karbonat (CaCO3). Mutu telur dapat diketahui dengan mengamati
terbentuknya buih pada cangkang telur dengan penambahan HCl pekat. Penambahan HCl
pekat pada kulit telur bertujuan untuk mereaksikan antara CaCO3 yang ada di kulit telur
dengan HCl yang ditambahkan. Reaksi yang terjadi adalah sebagai berikut :
CaCO3 (s) + HCl(aq) CaCl2 (aq) + H2CO3 (aq)
H2CO3 (aq) H2O(l) + CO2(g)
Pengujian gelembung gas ini bertujuan untuk mengetahui laju respirasi telur, kandungan
kalsium, dan kandungan CaCO3 pada cangkang. Semakin banyak gelembung gas yang
terbentuk, maka semakin tinggi laju respirasi (terkait dengan jumlah CO2) dan semakin
banyak kandungan kalsium dan CaCO3 pada cangkang. Pada data pengamatan
pembentukan gelembung gas dari yang paling banyak yaitu kulit telur ayam
ras (+3), kulit telur kampung (+2), dan kulit telur bebek (+1). Dari data
pengamatan dapat dikatakan bahwa kulit telur ayam ras tingkat laju
respirasinya paling tinggi dibandingkan dengan kulit telur ayam kampung dan
kulit telur bebek.

Selain pengamatan terbentuknya buih atau gelembung gas dan pengukuran


ketebalan kulit telur juga dilakukan percobaan dengan merendam kulit telur dengan biru
metilen yang bertujuan untuk mempermudah pengamatan pori-pori pada telur unggas.
Pada data pengamatan porositas dari yang terbesar yaitu kulit telur ayam ras (+3), kulit
telur bebek (+2), dan kulit telur ayam kampung (+1). Dapat dikatakan pori-pori pada
telur ayam ras lebih banyak dan besar dibandingkan kulit telur bebek serta kulit telur
ayam kampung. Porositas yang lebih besar pada kulit telur ayam ras menyebabkan laju
respirasinya lebih tinggi disbanding kulit telur bebek dan kulit telur ayam kampung ,
sehingga kualitas telur ayam ras dapat menurun lebih cepat dibandingkan telur bebek dan
telur ayam kampung.

b. Warna kuning telur

No Jenis telur*) Warna


1 Ayam ras Kuning (+)
2 Itik Kuning oranye (+3)
3 Ayam kampung Kuning oranye (+2)
*) Tulislah sesuai dengan bahan yang dipakai (jenis telur)

Telur ayam ras, ayam kampung , dan bebek

Pemecahan telur dalam beaker gas (kuning telur dan putih


telur dipisahkan)

Pengamatan warna kuning telur secara visual


Pembahasan

Pada praktikum ini dilakukan pengamatan warna kuning telur pada telur ayam ras, telur ayam
kampung, dan telur bebek. Kuning telur merupakan bagian yang paling penting pada isi telur,
pada bagian inilah terdapat embrio dan tempat tumbuh embrio hewan khususnya pada telur yang
dibuahi. Kuning telur memiliki komposisi yang lengkap dibandingkan putih telur. Komposisi
gizi kuning telur terdiri dari air, protein, karbohidrat, mineral, lemak, dan vitamin (Sarwono,
1995). Warna kuning telur sangat dipengaruhi oleh zat warna karatenoid. Pigmen karotenoid
akan merefleksikan warna kuning, orange atau merah (Sahara 2011). Tipe dan jumlah pigmen
karotenoid yang dikonsumsi unggas petelur merupakan faktor utama dalam pigmentasi kuning
telur (Chung. 2002). Dari data pengamatan didapatkan hasil warna telur ayam ras kuning (+1),
telur ayam kampung kuning (+2), dan telur bebek kuning oranye (+3).Beberapa faktor yang
mempengaruhi warna kuning telur , diantaranya adalah nisbah telur dan ransum, dimana laju
produksi telur menyebabkan keragaman warna kuning telur. Ketika produksi meningkat, xantofil
dalam ransum menyebar ke banyak kuning telur sehingga warna kuning telur menurun, dan
sebaliknya (Amrullah 2003). Warna kuning telur bervariasi disebabkan oleh xanthophyl, strain
dan varietas, kandang, kesehatan, stress, bahan tambahan dan rasio telur per jumlah makanan.

LAMPIRAN

Pengamatan terbentuknya gelembung gas


Kulit telur ayam ras Kulit telur ayam kampung
Kulit telur bebek

Pengamatan porositas

Kulit telur ayam


Kulit telur ayam Kulit telur kampung
ras bebek

Anda mungkin juga menyukai