125102091
2013
20
Abstrak
Irma Yunita Siregar
Latar belakang : Kanker payudara saat ini menjadi salah satu penyebab kematian di
dunia dan di Indonesia. Efek dari jumlah paritas terhadap risiko kanker payudara
telah lama diteliti. Nulliparitas dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker
payudara karena lebih lama terpapar dengan hormon estrogen dibandingkan dengan
wanita yang memiliki anak empat atau lebih.
Hasil : Hasil analisa uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95%, df = 4, diperoleh
nilai p 0,00 (p < ), artinya ada hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara.
Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa ada hubungan paritas
dengan kejadian kanker payudara di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012. Jadi,
nulliparitas merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya kanker payudara.
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul
Malik Medan Tahun 2012 yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan
moril maupun materil dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan
Sumatera Utara.
2. Nur Asnah Sitohang, S. Kep. Ns., M. Kep. selaku Ketua Pelaksana Program
3. dr. M. Fahdhy Sp. OG., M. Sc. selaku pembimbing penyusunan karya tulis ilmiah
ini yang telah dapat menyediakan waktu, memberikan arahan dan masukan
4. Seluruh dosen dan staf administrasi program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas
ilmiah ini.
7. Ka. Instalasi Litbang dan staf Litbang RSUP H. Adam Malik Medan.
8. Rekan-rekan mahasiswa D IV Bidan Pendidik Falkultas Keperawatan Universitas
Sumatera Utara T.A. 2012/2013 yang telah banyak memberi dukungan terhadap
9. Dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah
ini.
Peneliti menyadari atas kekurangan dari karya tulis ilmiah ini, maka peneliti
memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk melakukan koreksi dan kritik
untuk kesempurnaan karya tulis ini, semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi
Penulis
ABSTRAK ........................................................................................................... i
KATA PENGANTAR......................................................................................... ii
DAFTAR ISI........................................................................................................ iv
DAFTAR SKEMA....................................................................................................vii
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................viii
BAB I PENDAHULUAN
1. Tujuan Umum.............................................................................. 3
2. Tujuan Khusus............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 4
A. Paritas ............................................................................................... 5
B. Kanker Payudara............................................................................... 5
7. Pencegahan..........................................................................................12
8. Pengobatan.......................................................................................... 15
A. Kerangka Konseptual.............................................................................18
B. Hipotesis.................................................................................................19
C. Definisi Operasional..............................................................................19
A. Desain Penelitian....................................................................................20
C. Lokasi Penelitian....................................................................................22
D. Waktu Penelitian....................................................................................22
F. Instrumen Penelitian..............................................................................23
G. Pengumpulan Data.................................................................................23
H. Analisa Data...........................................................................................23
A. Hasil Penelitian......................................................................................25
B. Pembahasan............................................................................................27
B. Saran.......................................................................................................31
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL
Tabel 5.2.1 Distribusi frekuensi pasien yang menderita/ tidak menderita kanker
payudara di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.................... 26
Tabel 5.2.2 Distribusi frekuensi jumlah paritas pasien di RSUP H. Adam Malik
Medan tahun 2012............................................................................. 26
DAFTAR LAMPIRAN
Abstrak
Irma Yunita Siregar
Latar belakang : Kanker payudara saat ini menjadi salah satu penyebab kematian di
dunia dan di Indonesia. Efek dari jumlah paritas terhadap risiko kanker payudara
telah lama diteliti. Nulliparitas dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker
payudara karena lebih lama terpapar dengan hormon estrogen dibandingkan dengan
wanita yang memiliki anak empat atau lebih.
Hasil : Hasil analisa uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95%, df = 4, diperoleh
nilai p 0,00 (p < ), artinya ada hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara.
Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa ada hubungan paritas
dengan kejadian kanker payudara di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012. Jadi,
nulliparitas merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya kanker payudara.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kanker saat ini menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia dan di
Indonesia. Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang ditakuti oleh
wanita karena penyakit tersebut dapat menyebabkan hilangnya organ vital wanita.
Kanker payudara juga dapat menimbulkan komplikasi yang serius dan bahkan dapat
Globocan, International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2002, kanker
payudara menempati urutan pertama dari seluruh kanker pada perempuan dengan
Bardasarkan data dari American Cancer Society, sekitar 1,3 juta wanita
terdiagnosis menderita kanker payudara, dan tiap tahunnya di seluruh dunia kurang
lebih 465.000 wanita meninggal oleh karena penyakit itu. Dilaporkan dari American
Cancer Society, angka kematian kanker payudara telah menurun sejak tahun 1990.
Hal ini diakibatkan oleh karena deteksi dini yang baik dan terapi yang lebih baik tiap
tahunnya. Kurang lebih 40.910 kasus kematian kanker payudara terdeteksi pada
tahun 2007. Sementara itu juga berdasarkan American Cancer Society, secara umum
angka kejadian kanker payudara meningkat sekitar 30% dalam kurun waktu 25 tahun
di negara-negara maju.
Secara umum insiden kanker payudara lebih rendah pada negara-negara yang
63,2 per 100.000 wanita), dan insiden kanker payudara bervariasi di setiap negara.
32
Probabilitas bagi seorang wanita di negara yang sudah maju untuk menderita kanker
payudara adalah sebesar 4,8%, sedangkan untuk negara yang sedang berkembang
setelah kanker leher rahim dan diperkirakan dalam waktu singkat akan merupakan
kanker dengan insiden tertinggi pada wanita. Di Indonesia, karena tidak tersedianya
registrasi berbasis patologi dengan insiden relatif 11,5% artinya 11-12 kasus baru per
menjelaskan prevalensi penderita kanker di Sumut sebanyak 2,9, atau tiap 100 ribu
orang diprediksi ada sekitar dua penderita kanker. Ini berdasarkan Riset Kesehatan
Efek dari jumlah paritas terhadap resiko kanker payudara telah lama diteliti.
Menurut Nani (2009) yang dikutip dari Lincoln dan Wilensky (2008),
lama terpapar dengan hormon estrogen dibandingkan dengan wanita yang memiliki
anak. Adanya tingkat estrogen yang lebih tinggi pada wanita mengembangkan risiko
menunjukkan bahwa risiko tumor/kanker payudara pada mereka yang tidak punya
anak sebesar 1,97 kali lebih besar dibanding yang mempunyai anak empat atau lebih.
Prasurvey yang dilakukan oleh peneliti di RSUP H. Adam Malik Medan didapat
hasil bahwa pasien penderita kanker payudara pada tahun 2012 berjumlah 714.
B. Perumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tahun 2012.
Data hasil penelitian dapat dijadikan sumber penelitian lain yang terkait.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Paritas
viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali
kehamilan. Jika janin lahir mati, namun sudah melewati usia viabilitas, hal tersebut
Nullipara adalah wanita yang belum pernah melahirkan janin viabel, primipara
adalah wanita yang pernah melahirkan satu kali (tanpa mempertimbangkan jumlah
janin) dengan janin viabel, sedangkan multipara adalah wanita yang pernah
melahirkan dua kali atau lebih (tanpa mempertimbangkan jumlah janin) dengan janin
B. Kanker Payudara
susunan yang kompleks pada wanita dan rudimenter (tidak berkembang) pada pria,
dan kelenjar ini khas untuk golongan mammalia. Pada wanita, pertumbuhan
Kanker adalah pertumbuhan atau penyebaran sel yang abnormal dan tidak
terkendali. Keseimbangan tubuh, terlebih apabila sudah usia dewasa, sebagian besar
bergantung pada keseimbangan antara pertumbuhan sel dan proses kematian sel yang
disebut proses apoptosis. Berbeda dengan sel normal, kanker tidak memiliki kontrol
payudara karena adanya pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel kelenjar dan
Menurut Nisman (2011), faktor risiko adalah setiap faktor yang menyebabkan
a. Faktor Reproduksi
kehamilan pertama pada umur tua (kehamilan pertama di atas 30 tahun). Hal ini
pada umur lebih tua. Diperkirakan hanya kurang dari 25% kanker payudara
tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan yang terjadi pada payudara.
Sejumlah penelitian juga telah menunjukkan hubungan antara menstruasi
usia menarche yang lain. Perempuan pada fase reproduksi yang panjang,
memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya kanker payudara. Tidak ada
Wanita yang tidak pernah hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker
Usia kehamilan cukup bulan pada kehamilan pertama menjadi faktor risiko
yang sangat penting. Jika wanita dengan kehamilan pertama cukup bulan pada
usia antara <19 tahun, ada sekitar 50% penurunan risiko kanker payudara
dibandingkan dengan wanita nullipara. Jika kehamilan pertama cukup bulan pada
usia antara 30-34 tahun, risiko kanker payudara kira-kira sama dengan yang
dicatat pada wanita nullipara. Kehamilan pertama pada wanita >35 tahun
kesimpulan menyatakan bahwa usia saat menarche dan kehamilan pertama cukup
bulan adalah faktor penting yang berkaitan dengan keseimbangan hormon. Hal
satu payudaranya maka individu ini mempunyai risiko lebih tinggi untuk terkena
c. Penggunaan hormonal
kanker payudara yang bermakna pada para pengguna terapi sulih hormon
Pada wanita yang pernah mengalami tumor pada payudara dengan diagnosis
kanker payudara.
e. Obesitas (Kegemukan)
Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan
kanker payudara pada wanita pasca menopouse. Hal ini dihubungkan dengan
pola hidup wanita, Khususnya kebiasaan makan dan jenis makanan yang
pada saat menopouse lebih tinggi dibandingkan dengan wanita tanpa kegemukan.
f. Radiasi
Terpapar unsur radiasi, apalagi dalam waktu lama selama atau sesudah
erat dengan dosis atau lama terpapar dan umur saat terjadinya paparan.
dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen suseptibilitas
kanker payudara adalah sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada
umur 70 tahun.
h. Periode menstruasi
tahun) atau terlambat memasuki menopouse (di atas usia 60 tahun) memiliki
kondisi itu terpapar hormon reproduksi estrogen lebih lama dalam hidupnya
menimbulkan keluhan dan rasa sakit. Salah satu tanda yang dapat diamati pada
stadium dini adalah adanya benjolan kecil pada payudara. Sementara, beberapa
keluhan yang dirasakan oleh penderita pada stadium lanjut adalah sebagai berikut:
a. Jika diraba dengan tangan, terasa ada benjolan di payudara. Benjolan ini biasanya
tidak nyeri dan ukurannya kecil. Tapi lama-lama membesar dan menempel pada
c. Ada luka dan eksim di payudara dan puting susu yang tidak dapat sembuh
d. Eksema atau erosi pada puting. Selanjutnya, kulit atau puting tertarik ke dalam
atau retraksi, warna pink atau kecoklatan sampai menjadi oedema yang
e. Nipple discharge atau keluarnya cairan, adalah keluarnya cairan yang tidak wajar
a. Kuadran lateral (pinggir) atas merupakan lokasi yang paling sering terkena
(44%).
d. Kuadran medial (tengah) bawah merupakan lokasi paling jarang terkena (4 %).
a. Stadium I
Ukuran tumor tidak lebih dari 2 cm dan tidak terdapat penyebaran ke organ lain
Ukuran tumor antara 2-5 cm dan tidak terdapat penyebaran di organ lain maupun
c. Stadium III
Ukuran tumor lebih dari 5 cm dan tidak terdapat penyebaran di organ lain
d. Stadium IV
Ukuran tumor seberapapun bilamana sudah ada penyebaran di organ tubuh lain
atau di kelenjar getah bening supra clavicula masuk kedalam stadium IV.
a. Mammografi
berguna untuk mendeteksi masalah atau penyakit yang sangat kecil pada
benjolan pada wanita muda atau remaja karena perbedaan karakteristik payudara.
b. Biopsi
Biopsi merupakan pemeriksaan pada benjolan atau lesi pada payudara dengan
cara mengambil sedikit jaringan yang ada pada benjolan tersebut. Jika jaringan
berbentuk padat maka dilakukan insisi pada jaringan tersebut. Sedangkan jika
c. Ultrasound (USG)
Pemeriksaan ini dilakukan dengan alat yang sensitif terhadap gelombang suara.
Gambaran yang didapatkan dari pemeriksaan ini adalah apakah benjolan ini
merupakan benjolan yang padat atau mengandung cairan atau gabungan dari
d. MRI
struktur payudara. Gambaran ini dapat menunjukkan jaringan yang normal dan
7. Pencegahan
dikurangi dengan langkah-langkah tertentu yang dapat dilakukan oleh setiap wanita.
Berikut ada beberapa cara untuk membantu pencegahan munculnya kanker payudara:
Lebih dari 90% tumor payudara dideteksi oleh wanita itu sendiri. Kesadaran akan
payudara sendiri menjadi hal yang penting sebagai deteksi yang lebih dini untuk
masalah yang mungkin terjadi pada payudara. Setiap perubahan yang terjadi pada
payudara menjadi bagian penting perawatan kesehatan wanita. Saat ini wanita
disarankan untuk breast aware. Ini berarti wanita harus tahu seperti apa
payudara mereka. Langkah ini dapat dilakukan dengan berdiri di depan cermin
dan meraba payudara saat mandi atau dengan terlentang pada periode berbeda
setiap bulan. Dengan langkah tersebut dapat segera diketahui jika terjadi
payudara. Para peneliti mengklaim bahwa lebih muda dan lebih lama seseorang
ibu memberikan ASI pada bayinya, semakin baik dan semakin rendah risiko
terdiagnosis kanker. Menunda adalah hal terburuk yang mereka lakukan. Jika
dapat menenangkan pikiran anda. Jika benjolan tersebut adalah kanker, maka
segera lakukan pengobatan yang tepat untuk mencegah penyebaran. Langkah ini
d. Cari tahu apakah ada riwayat kanker payudara atau kanker lain dalam keluarga
Penyebab kanker payudara masih harus diteliti lebih lanjut. Tetapi satu faktor
yang perlu diyakini adalah faktor gen. Faktor ini berpengaruh setidaknya 10%
kanker. Hal ini didasari pada kenyataan bahwa alkohol meningkatkan kadar
estrogen.
f. Perhatikan berat badan
18 memiliki risiko lebih tinggi, yaitu sebanyak 40% terkena kanker dibanding
kanker payudara. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa semakin sedikit porsi
olahraga, semakin tinggi tingkat estrogen dalam tubuh. Olahraga secara teratur
Tetapi terdapat bukti bahwa banyak gaya hidup barat tertentu tampaknya dapat
melebihi 30 gram lemak per hari. Hal ini akan membantu mempertahankan diet
seimbang yang juga membantu menjaga berat badan. Kita menyimpan estrogen
di lemak tubuh sehingga semakin sedikit lemak yang kita bawa, semakin baik
kanker payudara, satu dari penyebab utama adalah faktor usia. 80% kanker
usia kita hendaknya dibarengi dengan kepedulian kita terhadap perubahan yang
masih banyak perdebatan atas temuan ini, menurunkan tingkat stress akan
Pada saat seseorang mengalami relaksasi, tubuh akan mengeluarkan endorfin dan
serotonin yang membuat kita menjadi lebih aman, tenang, dan nyaman. Dan
pada saat tersebut semua fungsi tubuh bekerja lebih optimal, termasuk NK-cells
(natural killer) yaitu kemampuan tubuh untuk membunuh sel neoplasma atau
kanker.
Pilihlah sayuran berwarna hijau dan oranye. Makanlah tomat yang kaya likopen.
dari dalam tubuh yang dapat memicu pertumbuhan sel-sel yang tidak normal.
Selain itu, sesekali minumlah dark chocolate karena secara ilmiah cokelat
terbukti sebagai agen yang memerangi kanker. Namun ingat, bukan cokelat
8. Pengobatan
payudara tetap ada. Yang pasti, jangan berkecil hati. Setelah kanker payudara
terdeteksi dengan cepat dan sejak dini, ada beberapa alternatif pengobatan yang
a. Mastektomi
jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta
menghindari kekambuhan.
saja, tetapi bukan kelenjar ketiak. Tindakan ini dilakukan jika berdasarkan
mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti
payudara.
b. Radiasi
Radiasi atau penyinaran adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena
membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi (Denton,
1996). Pengobatan ini menimbulkan beberapa efek pada tubuh, misalnya tubuh
menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi
hitam, serta HB dan leukosit (sel darah putih) cenderung menurun sebagai akibat
dari radiasi. Oleh karena itu, sebelum pengobatan dengan radiasi dilakukan,
dapat dilakukan dengan cara menjaga nutrisi yang seimbang dan bergizi, istirahat
yang cukup, dan yang paling penting adalah semangat untuk sembuh dari
penyakit ini.
c. Kemoterapi
Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil
cair atau kapsul atau melalui infus. Tujuannya adalah membunuh atau menekan
pertumbuhan sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh. Efek obat ini tidak hanya
pada sel kanker di payudara, tapi juga di seluruh tubuh karena obat kemoterapi
dan muntah serta rambut rontok, kulit menjadi kering, perasaan lemah, dan tidak
nafsu makan. Namun demikian, semua efek ini dapat dikalahkan dengan motivasi
yang tinggi untuk sembuh dan melakukan hal-hal yang dianjurkan oleh tim
kesehatan.
BAB III
KERANGKA KONSEP
A. Kerangka Konseptual
Wanita
Progesteron seimbang
(protektif)
B. Hipotesis
C. Definisi Operasional
BAB IV
METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
control, yaitu untuk mengetahui hubungan antara paritas dengan kejadian kanker
1. Populasi
(Notoatmodjo, 2010). Yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah
2. Sampel
Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti
Q2 = 1 - 0,024 = 0,976
P1 P2 = selisih proporsi pajanan yang dianggap bermakna, ditetapkan sebesar
0,2
Q1 = 1 P1 = 1 0,224 = 0,776
Q = 1 - P = 1 0,12 = 0,88
2
Z 2. P. Q + Z P1. Q1 + P2. Q2
1 = 2 = (P1 P2)
2
1,962.0,12.0,88 +1,64 0,224 .0,76+
=
0.024.0,976
(0,2)2
(0,9007+0,7217 )2
=
(0,2)2
2,632 = 66
= 0,04
penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah klien yang diperlukan
Adapun kriteria dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang
a. Kriteria Inklusi
1) Semua penderita yang didiagnosis menderita kanker payudara dan tidak
b. Kriteria eksklusi
lengkap.
C. Lokasi Penelitian
1. Merupakan rumah sakit pusat rujukan serta lokasi terjangkau dan merupakan
D. Waktu Penelitian
E. Pertimbangan Etik
melakukan penelitian yang dikeluarkan oleh program study D-IV Bidan Pendidik
USU kepada RSUP H. Adam Malik Medan. Data yang diperoleh dari rumah sakit
tidak akan dipublikasikan dan dikumpulkan oleh peneliti dan akan disimpan ditempat
yang aman. Setelah penelitian ini selesai, peneliti akan menyerahkan satu eksemplar
F. Instrument Penelitian
Jenis data yang digunakan untuk pencapaian tujuan penelitian adalah data
obsevasi.
G. Pengumpulan Data
3. Penulis melakukan pencatatan medik sesuai dengan data pada rekam medik
4. Pengelolaan dan analisa data dilakukan setelah semua data yang diperlukan
H. Analisa Data
terkumpul, diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi, maka peneliti
Editing adalah upaya untuk pengecekan data yang telah terkumpul bila
data serta pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan kedalam bentuk tabel.
3. Processing
kebenarannya.
Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisis data dan
a) Analisis Univariate
variabel bebas maupun variabel terikat dari kelompok kasus dan kelompok
b) Analisis Bivariate
Chi-square.
Analisis data dilakukan setelah semua data dikumpulkan dan dibuat dalam
suatu tabel. Setelah itu, data diolah secara komputerisasi, dimasukkan ke dalam
dengan catatan jika p < 0,05 maka H0 ditolak (ada hubungan antara variabel
bebas dan variabel terikat), sedangkan jika p> 0,05 maka H0 gagal ditolak
A. Hasil Penelitian
Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang
Medan tahun 2012. Jumlah sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah 66
sampel kelompok kasus dan 66 sampel kelompok control. Adapun data data yang
1. Data Demografi
pasien adalah SMA sebanyak 48 orang (36,4%), dan mayoritas pekerjaan pasien
Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Pasien di RSUP H. Adam
Malik Medan Tahun 2012
Karakteristik f %
Pendidikan
SD 19 14,4
SMP 44 33,3
SMA 48 36,4
S1 21 15,9
Total 132 100
Pekerjaan
IRT 75 56,8
Wiraswasta 18 13,6
Honor 3 2,3
PNS 36 27,3
Total 132 100
2. Analisa Data Univariat
Hasil penelitian pada tabel 5.2.1 menunjukkan bahwa terdapat pasien dengan
kategori tidak menderita kanker payudara sebanyak 66 orang (50%) dan pasien
Tabel 5.2.1
Distribusi Frekuensi Pasien Yang Menderita/ Tidak Menderita Kanker
Payudara di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012
No Kanker Jumlah
payudara f %
1 Tidak menderita 66 50
kanker payudara 50
2 Menderita kanker 66
payudara
Total 132 100
Hasil penelitian pada tabel 5.2.2 menunjukkan bahwa terdapat pasien dengan
(21,2%), pasien dengan kategori multipara sebanyak 56 orang (42,4%), dan pasien
Tabel 5.2.2
Distribusi Frekuensi Jumlah Paritas Pasien di RSUP H. Adam Malik Medan
Tahun 2012
Jumlah
No Paritas
f %
1 Nullipara 18 13,6
2 Primipara 26 19,7
3 Scundipara 28 21,2
4 Multipara 56 42,4
5 Grandemultipara 4 3,0
Total 132 100
3. Analisa Data Bivariat
Hasil penelitian pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa pada kelompok kasus
pasien dengan kategori nullipara sebanyak 1 orang (1,5%), pasien dengan kategori
orang (16,7%), pasien dengan kategori multipara sebanyak 47 orang (71,2%), dan
orang (1,5%).
Hasil analisa uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,00 (p < ), artinya ada
Tabel 5.3
Distribusi Hubungan Paritas Dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUP H.
Adam Malik Medan Tahun 2012
B. Pembahasan
ini yaitu untuk mengidentifikasi hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara
semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin
Pada kategori pekerjaan, mayoritas ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga
sebanyak 75 orang (56,8%), dan minoritas ibu bekerja sebagai honor sebanyak 3
kategori tidak menderita kanker payudara sebanyak 66 orang (50%) dan pasien
Pengambilan sampel sesuai dengan rumus desain case control, dimana jenis data
yang digunakan adalah data sekunder ynag diambil dari rekam medik. Metoda
penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah klien yang diperlukan
Hasil analisa uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,00 (p < ), artinya ada
Adam Malik Medan Tahun 2012. Berarti semakin rendah paritas seorang wanita
maka semakin tinggi risiko terjadinya kanker payudara, dan semakin tinggi
paritas seorang wanita semakin rendah risiko untuk menderita kanker payudara.
Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Desiyani
kanker payudara di rumah sakit petamina Cilacap, bahwa ada hubungan kanker
4. Keterbatasan penelitian
BAB VI
A. Kesimpulan
kejadian kanker payudara di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012, diperoleh
mayoritas pekerjaan pasien adalah ibu rumah tangga sebanyak 75 orang (56,8%).
66 orang (50%) dan pasien dengan kategori menderita kanker payudara sebanyak
66 orang (50%).
bahwa Hasil analisa uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,00 (p < ), artinya ada
B. Saran
Diharapkan agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat dijadikan sebagai tambahan
Diharapkan agar dapat menggunakan Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bahan
Pemahaman tentang kanker minim. Diambil tanggal 30 Oktober 2012 dari web site:
http://jurnalisperempuan.com/view/8/7619/Pemahaman-tentang-Kanker-
minim.html
Kriebs, J. M. & Gegor, Carolyn L. (2010). Buku saku asuhan kebidanan varney,
edisi 2. Jakarta: EGC.
Rasjidi, I. (2009). Deteksi dini & pencegahan kanker pada wanita. Jakarta: CV
Sagung Seto.
MASTER TABEL
Umur Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
44 1 .8 .8 93.9
49 1 .8 .8 100.0
Pendidikan Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pekerjaan Responden
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid HONOR 3 2.3 2.3 2.3
Cases
Chi-Square Tests
Count
Kejadian Kanker
tidak mengalami
kanker mengalami
kanker
Total
scundipara 11 17 28
multipara 47 9 56
grande multipara 3 1 4
Total 66 66 132
Kejadian Kanker
Primipara Count 4 22 26
Scundipara Count 11 17 28
Multipara Count 47 9 56
: 1 * 49 = 49 = 0,044
65 * 17 1105
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam