Anda di halaman 1dari 61

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI

RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2012

IRMA YUNITA SIREGAR

125102091

KAYA TULIS ILMIAH

Universitas Sumatera Utara


PROGRAM D-IV BIDAN PENDIDIK FAKULTAS KEPERAWATAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

2013

20

Universitas Sumatera Utara


21
HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI
RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2012

Abstrak
Irma Yunita Siregar

Latar belakang : Kanker payudara saat ini menjadi salah satu penyebab kematian di
dunia dan di Indonesia. Efek dari jumlah paritas terhadap risiko kanker payudara
telah lama diteliti. Nulliparitas dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker
payudara karena lebih lama terpapar dengan hormon estrogen dibandingkan dengan
wanita yang memiliki anak empat atau lebih.

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara.

Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan


pendekatan case control. Jumlah sampel minimal yang harus dipenuhi adalah sebesar
66 sampel kelompok kasus dan 66 sampel kelompok control. Metoda pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tehnik
consecutive sampling. Penelitian dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan.
Analisis data dilakukan dengan uji statistik Chi-square.

Hasil : Hasil analisa uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95%, df = 4, diperoleh
nilai p 0,00 (p < ), artinya ada hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara.

Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa ada hubungan paritas
dengan kejadian kanker payudara di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012. Jadi,
nulliparitas merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya kanker payudara.

Kata kunci: paritas, kanker payudara


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas

berkat dan rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan karya tulis ilmiah yang berjudul

Hubungan Paritas Dengan Kejadian Kanker Payudara Di RSUP H. Adam

Malik Medan Tahun 2012 yang diajukan untuk memenuhi salah satu syarat dalam

menyelesaikan pendidikan pada program D-IV Bidan Pendidik Falkultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis banyak menerima bantuan

moril maupun materil dari berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan

terima kasih kepada :

1. dr. Dedi Ardinata, M. Kes. selaku Dekan Fakultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara.

2. Nur Asnah Sitohang, S. Kep. Ns., M. Kep. selaku Ketua Pelaksana Program

Studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas Keperawatan Universitas Sumatera Utara.

3. dr. M. Fahdhy Sp. OG., M. Sc. selaku pembimbing penyusunan karya tulis ilmiah

ini yang telah dapat menyediakan waktu, memberikan arahan dan masukan

berharga dalam menyelesaikan proposal penelitian ini.

4. Seluruh dosen dan staf administrasi program studi D-IV Bidan Pendidik Fakultas

Keperawatan Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan ilmu

pengetahuan, bimbingan serta nasehat selama menjalani penyusunan karya tulis

ilmiah ini.

5. Direktur SDM dan Pendidikan RSUP H. Adam Malik Medan.

6. Kabag Diklat RSUP H. Adam Malik Medan.

7. Ka. Instalasi Litbang dan staf Litbang RSUP H. Adam Malik Medan.
8. Rekan-rekan mahasiswa D IV Bidan Pendidik Falkultas Keperawatan Universitas

Sumatera Utara T.A. 2012/2013 yang telah banyak memberi dukungan terhadap

peneliti dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah ini.

9. Dan semua pihak yang telah membantu dalam menyelesaikan karya tulis ilmiah

ini.

Peneliti menyadari atas kekurangan dari karya tulis ilmiah ini, maka peneliti

memberikan kesempatan kepada berbagai pihak untuk melakukan koreksi dan kritik

untuk kesempurnaan karya tulis ini, semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat bagi

kita semua untuk menambah wawasan dan ilmu pengetahuan.

Medan, Juni 2013

Penulis

Irma Yunita Siregar


DAFTAR ISI

ABSTRAK ........................................................................................................... i

KATA PENGANTAR......................................................................................... ii

DAFTAR ISI........................................................................................................ iv

DAFTAR TABEL ............................................................................................... vi

DAFTAR SKEMA....................................................................................................vii

DAFTAR LAMPIRAN............................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ......................................................................... 3

C. Tujuan Penelitian ............................................................................. 3

1. Tujuan Umum.............................................................................. 3
2. Tujuan Khusus............................................................................. 3
D. Manfaat Penelitian........................................................................... 4

1. Bagi Rumah Sakit........................................................................ 4

2. Bagi Institusi Pendidikan............................................................. 4

3. Bagi Peneliti Selanjutnya ............................................................ 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Paritas ............................................................................................... 5

B. Kanker Payudara............................................................................... 5

1. Pengertian Kanker Payudara ........................................................ 5

2. Faktor Risiko Kanker Payudara ................................................... 6

3. Tanda Dan Gejala Kanker Payudara ............................................. 9


4. Lokasi Kanker Payudara......................................................................10

5. Stadium Kanker Payudara................................................................... 10

6. Pemeriksaan Kanker Payudara............................................................ 11

7. Pencegahan..........................................................................................12

8. Pengobatan.......................................................................................... 15

BAB III KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konseptual.............................................................................18

B. Hipotesis.................................................................................................19

C. Definisi Operasional..............................................................................19

BAB IV METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian....................................................................................20

B. Populasi dan Sampel..............................................................................20

C. Lokasi Penelitian....................................................................................22

D. Waktu Penelitian....................................................................................22

E. Pertimbangan Etik Penelitian.................................................................22

F. Instrumen Penelitian..............................................................................23

G. Pengumpulan Data.................................................................................23

H. Analisa Data...........................................................................................23

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian......................................................................................25

B. Pembahasan............................................................................................27

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN


A. Kesimpulan............................................................................................30

B. Saran.......................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR TABEL

Tabel 5.1 Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik pasien di RSUP H.


Adam Malik Medan tahun 2012 ....................................................... 25

Tabel 5.2.1 Distribusi frekuensi pasien yang menderita/ tidak menderita kanker
payudara di RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012.................... 26

Tabel 5.2.2 Distribusi frekuensi jumlah paritas pasien di RSUP H. Adam Malik
Medan tahun 2012............................................................................. 26

Tabel 5.3 Distribusi hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara di


RSUP H. Adam Malik Medan tahun 2012 ....................................... 27
DAFTAR SKEMA

Skema 1 Kerangka konsep dari penelitian yang berjudul Hubungan Paritas


Dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUP H. Adam Malik
Medan tahun 2012........................................................................... 18

Skema 2 Desain Penelitian .............................................................................. 19


30

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1: Lembar Observasi

Lampiran 2: Master Tabel

Lampiran 3: Hasil Perhitungan SPSS

Lampiran 4: Waktu Penelitian

Lampiran 5: Surat Izin Penelitian

Lampiran 6: Surat Balasan Penelitian

Lampiran 7: Daftar Konsultasi

Lampiran 8: Daftar Riwayat Hidup


2
2

HUBUNGAN PARITAS DENGAN KEJADIAN KANKER PAYUDARA DI


RSUP H. ADAM MALIK MEDAN TAHUN 2012

Abstrak
Irma Yunita Siregar

Latar belakang : Kanker payudara saat ini menjadi salah satu penyebab kematian di
dunia dan di Indonesia. Efek dari jumlah paritas terhadap risiko kanker payudara
telah lama diteliti. Nulliparitas dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker
payudara karena lebih lama terpapar dengan hormon estrogen dibandingkan dengan
wanita yang memiliki anak empat atau lebih.

Tujuan : Untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara.

Metodologi : Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan


pendekatan case control. Jumlah sampel minimal yang harus dipenuhi adalah sebesar
66 sampel kelompok kasus dan 66 sampel kelompok control. Metoda pengambilan
sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan tehnik
consecutive sampling. Penelitian dilakukan di RSUP H. Adam Malik Medan.
Analisis data dilakukan dengan uji statistik Chi-square.

Hasil : Hasil analisa uji Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95%, df = 4, diperoleh
nilai p 0,00 (p < ), artinya ada hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara.

Kesimpulan : Dari hasil penelitian ini dapat dibuktikan bahwa ada hubungan paritas
dengan kejadian kanker payudara di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012. Jadi,
nulliparitas merupakan salah satu faktor pemicu timbulnya kanker payudara.

Kata kunci: paritas, kanker payudara


3
1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Kanker saat ini menjadi salah satu penyebab kematian utama di dunia dan di

Indonesia. Kanker payudara merupakan salah satu jenis penyakit yang ditakuti oleh

wanita karena penyakit tersebut dapat menyebabkan hilangnya organ vital wanita.

Kanker payudara juga dapat menimbulkan komplikasi yang serius dan bahkan dapat

berujung kematian (Rafif, 2010).

Badan Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan penyakit kanker merupakan

masalah kesehatan di berbagai negara termasuk Indonesia. Berdasarkan data

Globocan, International Agency for Research on Cancer (IARC) tahun 2002, kanker

payudara menempati urutan pertama dari seluruh kanker pada perempuan dengan

insidence rate 38/100.000 perempuan (Sirait, 2009).

Bardasarkan data dari American Cancer Society, sekitar 1,3 juta wanita

terdiagnosis menderita kanker payudara, dan tiap tahunnya di seluruh dunia kurang

lebih 465.000 wanita meninggal oleh karena penyakit itu. Dilaporkan dari American

Cancer Society, angka kematian kanker payudara telah menurun sejak tahun 1990.

Hal ini diakibatkan oleh karena deteksi dini yang baik dan terapi yang lebih baik tiap

tahunnya. Kurang lebih 40.910 kasus kematian kanker payudara terdeteksi pada

tahun 2007. Sementara itu juga berdasarkan American Cancer Society, secara umum

angka kejadian kanker payudara meningkat sekitar 30% dalam kurun waktu 25 tahun

di negara-negara maju.

Secara umum insiden kanker payudara lebih rendah pada negara-negara yang

sedang berkembang dibandingkan dengan negara-negara yang sudah maju (23,1 vs

63,2 per 100.000 wanita), dan insiden kanker payudara bervariasi di setiap negara.
32

Probabilitas bagi seorang wanita di negara yang sudah maju untuk menderita kanker

payudara adalah sebesar 4,8%, sedangkan untuk negara yang sedang berkembang

adalah 1,8% (Rasjidi, 2009).

Di Indonesia, kanker payudara merupakan kanker dengan insiden tertinggi no. 2

setelah kanker leher rahim dan diperkirakan dalam waktu singkat akan merupakan

kanker dengan insiden tertinggi pada wanita. Di Indonesia, karena tidak tersedianya

registrasi berbasis populasi, angka kejadian kanker payudara dibuat berdasarkan

registrasi berbasis patologi dengan insiden relatif 11,5% artinya 11-12 kasus baru per

100.000 penduduk beresiko (Manuaba, 2010).

Bidang Pemberantasan Masalah Kesehatan (PMK) dinas kesehatan Sumut

menjelaskan prevalensi penderita kanker di Sumut sebanyak 2,9, atau tiap 100 ribu

orang diprediksi ada sekitar dua penderita kanker. Ini berdasarkan Riset Kesehatan

Dasar (Riskesdas) 2010 di seluruh provinsi Indonesia (Jurnalis Perempuan, 2011).

Efek dari jumlah paritas terhadap resiko kanker payudara telah lama diteliti.

Dalam suatu studi metaanalisis, dilaporkan bahwa wanita nullipara mempunyai

resiko 30% untuk berkembang menjadi kanker payudara dibandingkan dengan

wanita yang multipara (Rasjidi, 2009).

Menurut Nani (2009) yang dikutip dari Lincoln dan Wilensky (2008),

nulliparitas dapat meningkatkan risiko perkembangan kanker payudara karena lebih

lama terpapar dengan hormon estrogen dibandingkan dengan wanita yang memiliki

anak. Adanya tingkat estrogen yang lebih tinggi pada wanita mengembangkan risiko

kanker payudara dibandingkan wanita yang tidak terkena kanker payudara.

Berdasarkan hasil penelitian Sirait (2009), hasil akhir analisis (multivariat)

menunjukkan bahwa risiko tumor/kanker payudara pada mereka yang tidak punya

anak sebesar 1,97 kali lebih besar dibanding yang mempunyai anak empat atau lebih.
Prasurvey yang dilakukan oleh peneliti di RSUP H. Adam Malik Medan didapat

hasil bahwa pasien penderita kanker payudara pada tahun 2012 berjumlah 714.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian

dengan judul Hubungan Paritas Dengan Kejadian Kanker Payudara Di RSUP H.

Adam Malik Medan Tahun 2012.

B. Perumusan Masalah

Apakah ada hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara di RSUP H.

Adam Malik Medan Tahun 2012?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Untuk mengetahui hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara di

RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012.

2. Tujuan Khusus

a. Mendistribusikan karakteristik pasien di RSUP H. Adam Malik Medan

Tahun 2012.

b. Mengetahui distribusi frekuensi paritas pasien yang menderita/ tidak

menderita kanker payudara di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012.

c. Mengetahui distribusi frekuensi jumlah paritas pasien di RSUP H. Adam

Malik Medan tahun 2012.

d. Mengetahui hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara di RSUP

H. Adam Malik Medan Tahun 2012.


D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Rumah Sakit

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar penentuan kebijakan yang

terkait dengan angka kejadian kanker untuk melakukan penyuluhan,

pencegahan dan penanganan kanker payudara.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Sebagai tambahan referensi bagi institusi pendidikan tentang kanker payudara

dalam melaksanakan pengajaran pada institusi pendidikan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Data hasil penelitian dapat dijadikan sumber penelitian lain yang terkait.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Paritas

Paritas menunjukkan jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran janin

viabel. Jika seorang wanita hamil kembar, kehamilannya tetap dihitung satu kali

kehamilan. Jika janin lahir mati, namun sudah melewati usia viabilitas, hal tersebut

masuk hitungan paritas.

Nullipara adalah wanita yang belum pernah melahirkan janin viabel, primipara

adalah wanita yang pernah melahirkan satu kali (tanpa mempertimbangkan jumlah

janin) dengan janin viabel, sedangkan multipara adalah wanita yang pernah

melahirkan dua kali atau lebih (tanpa mempertimbangkan jumlah janin) dengan janin

viabel (Kriebs dan Gegor, 2005).

B. Kanker Payudara

1. Pengertian Kanker Payudara

Payudara merupakan modifikasi kelenjar keringat yang berkembang menjadi

susunan yang kompleks pada wanita dan rudimenter (tidak berkembang) pada pria,

dan kelenjar ini khas untuk golongan mammalia. Pada wanita, pertumbuhan

payudara terus berlanjut sampai dewasa, sedangkan pada pria, pertumbuhan

payudara berhenti pada waktu lahir. Pertumbuhan dan perkembangan payudara

dipengaruhi oleh hormon ovarium dan hormon hipofisis (Purwoastuti, 2008).

Kanker adalah pertumbuhan atau penyebaran sel yang abnormal dan tidak

terkendali. Keseimbangan tubuh, terlebih apabila sudah usia dewasa, sebagian besar

bergantung pada keseimbangan antara pertumbuhan sel dan proses kematian sel yang

disebut proses apoptosis. Berbeda dengan sel normal, kanker tidak memiliki kontrol

untuk menghentikan pertumbuhan. Dengan kata lain, ia kehilangan kemampuan


menjalankan proses apoptosis. Akibatnya, sel kanker tumbuh atau membelah tak

terkendali (Tanjung, 2011).

Kanker payudara (Carcinoma mammae) adalah kanker yang terjadi pada

payudara karena adanya pertumbuhan yang tidak terkendali dari sel-sel kelenjar dan

salurannya (Nisman, 2011).

Sementara menurut Astana (2009), kanker payudara adalah suatu kondisi

dimana sel telah kehilangan pengendalian dan mekanisme normalnya, sehingga

mengalami pertumbuhan yang tidak normal, cepat dan tidak terkendali.

2. Faktor Risiko Kanker Payudara

Menurut Nisman (2011), faktor risiko adalah setiap faktor yang menyebabkan

seseorang atau sekelompok orang mempunyai kemungkinan lebih besar menderita

penyakit, cedera, atau komplikasi. Banyak faktor yang diperkirakan mempunyai

pengaruh terhadap terjadinya kanker payudara, di antaranya:

a. Faktor Reproduksi

Beberapa faktor reproduksi yang berhubungan dengan risiko terjadinya

kanker payudara adalah nulliparitas (wanita yang belum melahirkan) dan

kehamilan pertama pada umur tua (kehamilan pertama di atas 30 tahun). Hal ini

dikaitkan dengan fungsi payudara yang berfungsi optimal, demikian juga

hormon-hormon yang berperan pada proses menyusui. Beberapa penelitian

menunjukkan hasil bahwa menyusui dapat mengurangi risiko terkena kanker

payudara. Faktor reproduksi lain yang mungkin berperan adalah menarche

(menstruasi pertama) pada umur muda dan menopouse (berhentinya menstruasi)

pada umur lebih tua. Diperkirakan hanya kurang dari 25% kanker payudara

terjadi pada masa sebelum menopouse sehingga diperkirakan awal terjadinya

tumor terjadi jauh sebelum terjadinya perubahan yang terjadi pada payudara.
Sejumlah penelitian juga telah menunjukkan hubungan antara menstruasi

dini, menopouse terlambat, dan kanker payudara. Usia pertengahan saat

menarche lebih rendah untuk terjadinya kanker payudara dibandingkan dengan

usia menarche yang lain. Perempuan pada fase reproduksi yang panjang,

memiliki risiko lebih tinggi untuk terjadinya kanker payudara. Tidak ada

hubungan yang jelas ditemukan antara risiko kanker payudara dengan

ketidakteraturan menstruasi atau durasi menstruasi. Menyusui tidak

mempengaruhi kejadian kanker payudara, tapi kelahiran anak mempengaruhi.

Wanita yang tidak pernah hamil memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker

payudara dibandingkan mereka yang multipara. Namun, usia melahirkan anak

pertama yang mempengaruhi kejadian kanker payudara, dimana primigravida tua

memiliki insiden yang lebih tinggi (Berek dan Hacker, 2005).

Usia kehamilan cukup bulan pada kehamilan pertama menjadi faktor risiko

yang sangat penting. Jika wanita dengan kehamilan pertama cukup bulan pada

usia antara <19 tahun, ada sekitar 50% penurunan risiko kanker payudara

dibandingkan dengan wanita nullipara. Jika kehamilan pertama cukup bulan pada

usia antara 30-34 tahun, risiko kanker payudara kira-kira sama dengan yang

dicatat pada wanita nullipara. Kehamilan pertama pada wanita >35 tahun

dikaitkan dengan peningkatan risiko dibandingkan dengan wanita nullipara,

kehamilan yang tidak cukup bulan tidak menunjukkan pengaruh. Beberapa

kesimpulan menyatakan bahwa usia saat menarche dan kehamilan pertama cukup

bulan adalah faktor penting yang berkaitan dengan keseimbangan hormon. Hal

ini memberikan kemungkinan bahwa "hormon estrogen sebagai suatu hipotesa".

Namun ada beberapa inkonsistensi dalam data yang dilaporkan mengenai

hubungan usia dengan kehamilan pertama cukup bulan. Hubungan tergantung


pada subyek kontrol yang digunakan, dan kemudian penelitian menunjukkan

hubungan yang kurang kuat (Disaia dan Creasman, 2007).

b. Riwayat Kesehatan Personal

Apabila seseorang pernah mempunyai riwayat kanker payudara pada salah

satu payudaranya maka individu ini mempunyai risiko lebih tinggi untuk terkena

kanker pada payudara satunya.

c. Penggunaan hormonal

Hormon estrogen berhubungan dengan terjadinya kanker payudara. Laporan

dari Harvard School of Public Health menyatakan bahwa terdapat peningkatan

kanker payudara yang bermakna pada para pengguna terapi sulih hormon

estrogen pada wanita yang telah mengalami menopouse.

d. Penyakit fibrokistik (tumor pada payudara)

Pada wanita yang pernah mengalami tumor pada payudara dengan diagnosis

adenosis, fibroadenoma, dan fibrosis tidak ada peningkatan risiko terjadinya

kanker payudara.

e. Obesitas (Kegemukan)

Terdapat hubungan yang positif antara berat badan dan bentuk tubuh dengan

kanker payudara pada wanita pasca menopouse. Hal ini dihubungkan dengan

pola hidup wanita, Khususnya kebiasaan makan dan jenis makanan yang

dikonsumsi. Kemungkinan terkena kanker payudara pada wanita yang gemuk

pada saat menopouse lebih tinggi dibandingkan dengan wanita tanpa kegemukan.

f. Radiasi

Terpapar unsur radiasi, apalagi dalam waktu lama selama atau sesudah

pubertas, meningkatkan terjadinya risiko kanker payudara. Dari beberapa


penelitian yang dilakukan disimpulkan bahwa risiko kanker radiasi berhubungan

erat dengan dosis atau lama terpapar dan umur saat terjadinya paparan.

g. Riwayat keluarga dan faktor genetik

Riwayat keluarga merupakan komponen yang penting dalam riwayat

penderita. Untuk itu skrining untuk kanker payudara dilakukan. Terdapat

peningkatan risiko keganasan pada wanita yang keluarganya menderita kanker

payudara. Pada studi genetik ditemukan bahwa kanker payudara berhubungan

dengan gen tertentu. Apabila terdapat BRCA 1, yaitu suatu gen suseptibilitas

(risiko untuk menderita) kanker payudara, probabilitas (peluang) untuk terjadi

kanker payudara adalah sebesar 60% pada umur 50 tahun dan sebesar 85% pada

umur 70 tahun.

h. Periode menstruasi

Wanita yang mendapat menstruasi pertama lebih awal (sebelum berumur 11

tahun) atau terlambat memasuki menopouse (di atas usia 60 tahun) memiliki

kemungkinan yang lebih besar tumbuhnya kanker. Wanita yang mengalami

kondisi itu terpapar hormon reproduksi estrogen lebih lama dalam hidupnya

sehingga potensi tumbuhnya kanker juga lebih besar.

3. Tanda Dan Gejala Kanker Payudara

Menurut Ahmad (2012), kanker payudara pada stadium dini tidak

menimbulkan keluhan dan rasa sakit. Salah satu tanda yang dapat diamati pada

stadium dini adalah adanya benjolan kecil pada payudara. Sementara, beberapa

keluhan yang dirasakan oleh penderita pada stadium lanjut adalah sebagai berikut:

a. Jika diraba dengan tangan, terasa ada benjolan di payudara. Benjolan ini biasanya

tidak nyeri dan ukurannya kecil. Tapi lama-lama membesar dan menempel pada

kulit serta menimbulkan perubahan warna pada puting dan peyudara.


40

b. Jika diamati, bentuk dan ukuran payudara berbeda dengan sebelumnya.

c. Ada luka dan eksim di payudara dan puting susu yang tidak dapat sembuh

meskipun telah diobati.

d. Eksema atau erosi pada puting. Selanjutnya, kulit atau puting tertarik ke dalam

atau retraksi, warna pink atau kecoklatan sampai menjadi oedema yang

menyebabkan menjadi seperti kulit jeruk, mengkerut dan menjadi borok.

e. Nipple discharge atau keluarnya cairan, adalah keluarnya cairan yang tidak wajar

dan spontan dari puting.

4. Lokasi Kanker Payudara

Menurut Purwoastuti (2008), untuk menentukan lokasi kanker, payudara dibagi

menjadi 4 kuadran dan 1 daerah sentral, sebagai berikut:

a. Kuadran lateral (pinggir) atas merupakan lokasi yang paling sering terkena

(44%).

b. Kuadran lateral (pinggir) bawah sekitar 16 %.

c. Kuadran medial (tengah) atas sekitar 15 %.

d. Kuadran medial (tengah) bawah merupakan lokasi paling jarang terkena (4 %).

e. Daerah sentral adalah sekitar puting susu (areola) sekitar 21 %.

5. Stadium Kanker Payudara

Menurut Saryono dan Permatasari (2009), untuk kepentingan pengobatan dan

prognosa, kanker payudara dibagi 4 stadium, diantaranya adalah:

a. Stadium I

Ukuran tumor tidak lebih dari 2 cm dan tidak terdapat penyebaran ke organ lain

maupun di kelenjar getah bening supra clavicula.


b. Stadium II

Ukuran tumor antara 2-5 cm dan tidak terdapat penyebaran di organ lain maupun

di kelenjar getah bening supra clavicula.

c. Stadium III

Ukuran tumor lebih dari 5 cm dan tidak terdapat penyebaran di organ lain

maupun getah bening supra clavicula.

d. Stadium IV

Ukuran tumor seberapapun bilamana sudah ada penyebaran di organ tubuh lain

atau di kelenjar getah bening supra clavicula masuk kedalam stadium IV.

6. Pemeriksaan Kanker Payudara

Menurut Nisman (2011), pemeriksaan kanker payudara dapat dilakukan dengan

cara sebagai berikut:

a. Mammografi

Mammografi adalah pemeriksaan dengan menggunakan sinar-X yang

memberikan gambaran tentang jaringan lunak pada payudara. Pemeriksaan ini

berguna untuk mendeteksi masalah atau penyakit yang sangat kecil pada

payudara. Tetapi mammografi kurang efektif jika digunakan pada pemeriksaan

benjolan pada wanita muda atau remaja karena perbedaan karakteristik payudara.

Cara lain yang dilakukan adalah Ultrasonografi atau USG.

b. Biopsi

Biopsi merupakan pemeriksaan pada benjolan atau lesi pada payudara dengan

cara mengambil sedikit jaringan yang ada pada benjolan tersebut. Jika jaringan

berbentuk padat maka dilakukan insisi pada jaringan tersebut. Sedangkan jika

benjolan berisi cairan, yang dilakukan adalah pengambilan jaringan dengan

jarum halus. Selanjutnya jaringan biopsi ini dikirim ke laboratorium untuk


pemeriksaan sel-sel pada jaringan/cairan biopsi apakah ini merupakan sel normal

atau terdapat sel kanker.

c. Ultrasound (USG)

Pemeriksaan ini dilakukan dengan alat yang sensitif terhadap gelombang suara.

Gambaran yang didapatkan dari pemeriksaan ini adalah apakah benjolan ini

merupakan benjolan yang padat atau mengandung cairan atau gabungan dari

keduanya. Untuk benjolan yang mengandung cairan biasanya cenderung bukan

kanker, benjolan akibat kanker biasanya padat.

d. MRI

Pemeriksaan ini dilakukan dengan menggunakan kekuatan magnet yang

dihubungkan dengan komputer. MRI memberikan gambaran detail tentang

struktur payudara. Gambaran ini dapat menunjukkan jaringan yang normal dan

jaringan yang tidak sehat.

7. Pencegahan

Menurut Nisman (2011), kemungkinan berkembangnya kanker payudara dapat

dikurangi dengan langkah-langkah tertentu yang dapat dilakukan oleh setiap wanita.

Berikut ada beberapa cara untuk membantu pencegahan munculnya kanker payudara:

a. Kesadaran akan payudara sendiri

Lebih dari 90% tumor payudara dideteksi oleh wanita itu sendiri. Kesadaran akan

payudara sendiri menjadi hal yang penting sebagai deteksi yang lebih dini untuk

masalah yang mungkin terjadi pada payudara. Setiap perubahan yang terjadi pada

payudara menjadi bagian penting perawatan kesehatan wanita. Saat ini wanita

disarankan untuk breast aware. Ini berarti wanita harus tahu seperti apa

payudara mereka. Langkah ini dapat dilakukan dengan berdiri di depan cermin

dan meraba payudara saat mandi atau dengan terlentang pada periode berbeda
setiap bulan. Dengan langkah tersebut dapat segera diketahui jika terjadi

perubahan yang tidak normal.

b. Berikan ASI kepada bayi

Meskipun belum ada kesepakatan yang jelas, beberapa penelitian menunjukkan

hubungan antara pemberian ASI dan menurunnya risiko berkembangnya kanker

payudara. Para peneliti mengklaim bahwa lebih muda dan lebih lama seseorang

ibu memberikan ASI pada bayinya, semakin baik dan semakin rendah risiko

menderita kanker payudara.

c. Segera konsultasikan kepada dokter jika meemukan benjolan di payudara

Penelitian menunjukkan banyak wanita menunda untuk berkonsultasi kepada

dokter saat mereka menemukan benjolan pada payudaranya. Mereka takut

terdiagnosis kanker. Menunda adalah hal terburuk yang mereka lakukan. Jika

anda menemukan benjolan, segera konsultasikan ke dokter karena langkah ini

dapat menenangkan pikiran anda. Jika benjolan tersebut adalah kanker, maka

segera lakukan pengobatan yang tepat untuk mencegah penyebaran. Langkah ini

menurunkan angka kematian akibat kanker payudara.

d. Cari tahu apakah ada riwayat kanker payudara atau kanker lain dalam keluarga

Penyebab kanker payudara masih harus diteliti lebih lanjut. Tetapi satu faktor

yang perlu diyakini adalah faktor gen. Faktor ini berpengaruh setidaknya 10%

dari semua kasus kanker payudara.

e. Perhatikan konsumsi alkohol

Berdasarkan sejumlah penelitian, alkohol dinyatakan memiliki kaitan dengan

kanker. Hal ini didasari pada kenyataan bahwa alkohol meningkatkan kadar

estrogen.
f. Perhatikan berat badan

Obesitas tampaknya dapat meningkatkan risiko kanker payudara. Para peneliti

menemukan wanita dengan peningkatan berat 20 kg sampai 25 kg setelah umur

18 memiliki risiko lebih tinggi, yaitu sebanyak 40% terkena kanker dibanding

mereka yang mengelemi kenaikan badan secara berubah-ubah, antara 2 kg atau 3

kg setelah masa remajanya.

g. Olahraga secara teratur

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa olahraga dapat menurunkan risiko

kanker payudara. Hasil penelitian itu menunjukkan bahwa semakin sedikit porsi

olahraga, semakin tinggi tingkat estrogen dalam tubuh. Olahraga secara teratur

dapat menurunkan kemungkinan terjadinya obesitas.

h. Kurangi makanan berlemak

Adanya hubungan kanker payudara dengan diet memicu banyak perdebatan.

Tetapi terdapat bukti bahwa banyak gaya hidup barat tertentu tampaknya dapat

meningkatkan risiko penyakit. Pertahankan asupan makanan rendah lemak, tidak

melebihi 30 gram lemak per hari. Hal ini akan membantu mempertahankan diet

seimbang yang juga membantu menjaga berat badan. Kita menyimpan estrogen

di lemak tubuh sehingga semakin sedikit lemak yang kita bawa, semakin baik

hasilnya bagi tubuh kita.

i. Setelah usia 50 tahun, lakukan screening payudara secara teratur

Meskipun masih diperlukan banyak penelitian untuk menentukan penyebab

kanker payudara, satu dari penyebab utama adalah faktor usia. 80% kanker

payudara terjadi pada wanita berumur di atas 50 tahun. Semakin bertambahnya

usia kita hendaknya dibarengi dengan kepedulian kita terhadap perubahan yang

terjadi pada kita.


j. Belajar relaks

Stress tercatat dapat menyebabkan semua jenis masalah kesehatan. Meskipun

masih banyak perdebatan atas temuan ini, menurunkan tingkat stress akan

menguntungkan kesehatan secara menyeluruh, termasuk risiko kanker payudara.

Pada saat seseorang mengalami relaksasi, tubuh akan mengeluarkan endorfin dan

serotonin yang membuat kita menjadi lebih aman, tenang, dan nyaman. Dan

pada saat tersebut semua fungsi tubuh bekerja lebih optimal, termasuk NK-cells

(natural killer) yaitu kemampuan tubuh untuk membunuh sel neoplasma atau

kanker yang ada dalam tubuh.

k. Masukkan brokoli ke dalam menu harian

Brokoli mengandung sulfuraphane yang secara ilmiah terbukti mengurangi risiko

kanker.

l. Jangan lupakan buah dan sayuran dalam menu harian

Pilihlah sayuran berwarna hijau dan oranye. Makanlah tomat yang kaya likopen.

Likopen juga agen yang berfungsi memerangi kanker.

m. Minumlah teh hijau yang kaya antioksidan

Teh hijau mengandung banyak antioksidan yang membantu mengeluarkan toksin

dari dalam tubuh yang dapat memicu pertumbuhan sel-sel yang tidak normal.

Selain itu, sesekali minumlah dark chocolate karena secara ilmiah cokelat

terbukti sebagai agen yang memerangi kanker. Namun ingat, bukan cokelat

manis. Karena tidak akan mendapat manfaatnya dari cokelat manis.

8. Pengobatan

Menurut Nisman (2011), Sekalipun kita mengetahui beberapa upaya untuk

mencegah dan memerangi kanker payudara, kemungkinan munculnya kanker

payudara tetap ada. Yang pasti, jangan berkecil hati. Setelah kanker payudara
terdeteksi dengan cepat dan sejak dini, ada beberapa alternatif pengobatan yang

dapat dijalankan pada pasien. Alternatif pengobatan ini diberikan berdasarkan

stadium atau derajat kanker yang dialami.

a. Mastektomi

Mastektomi adalah operasi pengangkatan payudara. Ada tiga jenis mastektomi

(Hirshaut & Pressman, 1992) yaitu:

1) Modified Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara,

jaringan payudara di tulang dada, tulang selangka dan tulang iga, serta

benjolan di sekitar ketiak. Tujuannya untuk membersihkan seluruh sel kanker

yang telah menyebar pada jaringan yang disebutkan di atas untuk

menghindari kekambuhan.

2) Total (Simple) Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan seluruh payudara

saja, tetapi bukan kelenjar ketiak. Tindakan ini dilakukan jika berdasarkan

hasil pemeriksaan sel kanker hanya berada di jaringan payudara saja.

3) Radical Mastectomy, yaitu operasi pengangkatan sebagian dari payudara.

Biasanya disebut lumpectomy, yaitu pengangkatan hanya pada jaringan yang

mengandung sel kanker, bukan seluruh payudara. Operasi ini selalu diikuti

dengan pemberian radioterapi. Biasanya lumtectomy direkomendasikan pada

pasien yang besar tumornya kurang dari 2 cm dan letaknya di pinggir

payudara.

b. Radiasi

Radiasi atau penyinaran adalah proses penyinaran pada daerah yang terkena

kanker dengan menggunakan sinar-X dan sinar gamma. Tujuannya adalah

membunuh sel kanker yang masih tersisa di payudara setelah operasi (Denton,

1996). Pengobatan ini menimbulkan beberapa efek pada tubuh, misalnya tubuh
menjadi lemah, nafsu makan berkurang, warna kulit di sekitar payudara menjadi

hitam, serta HB dan leukosit (sel darah putih) cenderung menurun sebagai akibat

dari radiasi. Oleh karena itu, sebelum pengobatan dengan radiasi dilakukan,

kondisi tubuh pasien harus dipersiapkan sebaik mungkin. Persiapan tersebut

dapat dilakukan dengan cara menjaga nutrisi yang seimbang dan bergizi, istirahat

yang cukup, dan yang paling penting adalah semangat untuk sembuh dari

penyakit ini.

c. Kemoterapi

Kemoterapi adalah proses pemberian obat-obatan anti kanker dalam bentuk pil

cair atau kapsul atau melalui infus. Tujuannya adalah membunuh atau menekan

pertumbuhan sel-sel kanker yang ada di dalam tubuh. Efek obat ini tidak hanya

pada sel kanker di payudara, tapi juga di seluruh tubuh karena obat kemoterapi

ini secara umum berfungsi menekan pertumbuhan sel-sel yang berproliferasi

cepat (pertumbuhannya cepat). Efek kemoterapi adalah pasien mengalami mual

dan muntah serta rambut rontok, kulit menjadi kering, perasaan lemah, dan tidak

nafsu makan. Namun demikian, semua efek ini dapat dikalahkan dengan motivasi

yang tinggi untuk sembuh dan melakukan hal-hal yang dianjurkan oleh tim

kesehatan.
BAB III

KERANGKA KONSEP

A. Kerangka Konseptual

Wanita

Paritas rendah Paritas tinggi

Nullipara, primipara, scundipara Multipara, grandemultipara

Estrogen Estrogen dan Progesteron

Progesteron seimbang

Estrogen lebih banyak bekerja Efek Estrogen

pada sel di payudara pada sel di payudara

(proliferasi) dihambat progesteron

Pencetus kanker Pencegahan kanker

(protektif)
B. Hipotesis

Berdasarkan latar belakang dan kerangka konseptual maka dapatlah

dikemukakan hipotesis penelitian sebagai berikut:

Ha = ada hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara di RSUP H. Adam

Malik Medan tahun 2012.

C. Definisi Operasional

No Variabel Definisi Alat Cara ukur Hasil ukur Skala


penelitian operasional ukur ukur
1. Paritas Paritas adalah Lembar Studi 1. Nullipara (0) Nominal
jumlah observasi dokumenta 2. Primipara (1)
kehamilan yang si
3. Scundipara (2)
berakhir dengan
kelahiran janin 4. Multipara (3-5)
viable. 5. Grande
multipara (>5)
2. Kanker Kanker Lembar Studi 1. Kanker Nominal
Payudara payudara adalah observasi dokumenta payudara
suatu kondisi si
dimana sel telah 2. Tidak kanker
kehilangan payudara
pengendalian
dan mekanisme
normalnya,
sehingga
mengalami
pertumbuhan
yang tidak
normal, cepat
dan tidak
terkendali
50

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini menggunakan desain penelitian analitik dengan pendekatan case

control, yaitu untuk mengetahui hubungan antara paritas dengan kejadian kanker

payudara di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah keseluruhan objek penelitian atau objek yang diteliti

(Notoatmodjo, 2010). Yang akan menjadi populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh dokumen wanita yang menderita kanker payudara di RSUP H. Adam

Malik Medan tahun 2012, yaitu sebanyak 714 orang.

2. Sampel

Sampel adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek yang diteliti

dan dianggap mewakili populasi tersebut (Suyanto & Salamah, 2009).

Menurut Dahlan (2006) rumus besar sampel yang digunakan dalam

penelitian ini adalah rumus penelitian analitik kategorik tidak berpasangan

dengan desain case control :


2
Z 2. P. Q + Z P1. Q1 + P2. Q2
1 =
(P1 P2)
2 =

Kesalahan tipe I = 5%, hipotesis satu arah, Z =

1,96 Kesalahan tipe II = 5%, Z = 1,64

P2 = proporsi pajanan pada kelompok kasus sebesar (0,024)

Q2 = 1 - 0,024 = 0,976
P1 P2 = selisih proporsi pajanan yang dianggap bermakna, ditetapkan sebesar

0,2

P1 = P2 + 0,2 = 0,024 + 0,2 = 0,224

Q1 = 1 P1 = 1 0,224 = 0,776

P = (P1 + P2)/2 = 0,12

Q = 1 - P = 1 0,12 = 0,88

2
Z 2. P. Q + Z P1. Q1 + P2. Q2
1 = 2 = (P1 P2)

2
1,962.0,12.0,88 +1,64 0,224 .0,76+
=
0.024.0,976
(0,2)2

(0,9007+0,7217 )2
=
(0,2)2

2,632 = 66
= 0,04

Maka didapatkan jumlah sampel minimal yang harus dipenuhi adalah

sebesar 66 sampel kelompok kasus dan 66 sampel kelompok control.

Metoda pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah

dengan menggunakan tehnik consecutive sampling yaitu pengambilan sampel

dengan menetapkan subyek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukan dalam

penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah klien yang diperlukan

terpenuhi (Nursalam, 2003).

Adapun kriteria dalam penelitian ini adalah sebagian dari populasi yang

memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.

a. Kriteria Inklusi
1) Semua penderita yang didiagnosis menderita kanker payudara dan tidak

menderita kanker payudara oleh dokter ahli obstetri dan ginekologi.


2) Semua penderita yang didiagnosis menderita kanker payudara dan tidak

menderita kanker payudara ditetapkan dengan usia >35.

3) Memiliki catatan rekam medik lengkap yang didalamnya mencakup

variabel penelitian yaitu: paritas ibu.

b. Kriteria eksklusi

1) Terdapat keadaan atau penyakit sistemik yang mengganggu pengukuran

maupun interprestasi hasil, misalnya fibriadenoma mammae, kanker

ovarium, dan mioma uteri.

2) Terdapat keadaan yang mengganggu kemampuan pelaksanaan.

Misalnya terdapat anggota populasi yang catatan rekam mediknya tidak

lengkap.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian dilakukan di instalasi Rekam Medik RSUP H. Adam Malik Medan.

Adapun pertimbangan dalam memilih lokasi penelitian yaitu :

1. Merupakan rumah sakit pusat rujukan serta lokasi terjangkau dan merupakan

rumah sakit pendidikan.

2. Dapat bekerjasama dengan penulis dalam menggunakan data.

D. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan Maret s/d Mei 2013

E. Pertimbangan Etik

Dalam melakukan penelitian ini, peneliti mengajukan surat permohonan izin

melakukan penelitian yang dikeluarkan oleh program study D-IV Bidan Pendidik

USU kepada RSUP H. Adam Malik Medan. Data yang diperoleh dari rumah sakit

tidak akan dipublikasikan dan dikumpulkan oleh peneliti dan akan disimpan ditempat
yang aman. Setelah penelitian ini selesai, peneliti akan menyerahkan satu eksemplar

hasil penelitian kepada RSUP H. Adam Malik Medan.

F. Instrument Penelitian

Jenis data yang digunakan untuk pencapaian tujuan penelitian adalah data

sekunder. Dalam penelitian ini instrumen yang digunakan berbentuk lembar

obsevasi.

G. Pengumpulan Data

Prosedur yang dilakukan dalam pengumpulan data yaitu :

1. Penulis mengajukan permohonan izin kepada RSUP H. Adam Malik Medan

2. Penulis mencari data dari rekam medik

3. Penulis melakukan pencatatan medik sesuai dengan data pada rekam medik

4. Pengelolaan dan analisa data dilakukan setelah semua data yang diperlukan

terkumpul dengan menggunakan program komputer.

H. Analisa Data

Notoatmodjo, (2010) dalam melakukan analisis data setelah semua data

terkumpul, diolah dengan tujuan mengubah data menjadi informasi, maka peneliti

melakukan analisa data dan melalui beberapa tahap :

1. Editing (Pemeriksaan Data)

Editing adalah upaya untuk pengecekan data yang telah terkumpul bila

terdapat kesalahan dan kekeliruan dalam pengumpulan data yang diperbaiki

dilakukan pendataan ulang terhadap kasus.

2. Coding (Pengkodean Data)

Untuk memudahkan penulis dalam melakukan analisa data dan pengolahan

data serta pengambilan kesimpulan data yang dimasukkan kedalam bentuk tabel.
3. Processing

Dilakukan pengolahan data dengan menggunakan teknik komputerisasi.

4. Cleaning (Pembersihan data)

Data yang telah di tabulasi, diperiksa kembali kelengkapan dan

kebenarannya.

Setelah semua data terkumpul, maka peneliti melakukan analisis data dan

melalui beberapa tahap :

a) Analisis Univariate

Data yang digunakan untuk mendeskripsikan masing-masing variabel, baik

variabel bebas maupun variabel terikat dari kelompok kasus dan kelompok

control dengan tabel distribusi frekuensi.

b) Analisis Bivariate

Analisis ini digunakan untuk menguji keeratan hubungan paritas dengan

kejadian kanker payudara dengan dilakukan uji statistik dengan melakukan

Chi-square.

Analisis data dilakukan setelah semua data dikumpulkan dan dibuat dalam

suatu tabel. Setelah itu, data diolah secara komputerisasi, dimasukkan ke dalam

program secara sistematis.

Untuk interpretasi hasil menggunakan derajat kemaknaan () sebesar 5%

dengan catatan jika p < 0,05 maka H0 ditolak (ada hubungan antara variabel

bebas dan variabel terikat), sedangkan jika p> 0,05 maka H0 gagal ditolak

(tidak ada hubungan antara variabel bebas dengan variabel terikat).


BAB V
HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Penelitian

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian dan pembahasan tentang

hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara di RSUP H. Adam Malik

Medan tahun 2012. Jumlah sampel yang terlibat dalam penelitian ini adalah 66

sampel kelompok kasus dan 66 sampel kelompok control. Adapun data data yang

diperoleh adalah sebagai berikut:

1. Data Demografi

Hasil penelitian pada tabel 5.1 menunjukkan bahwa mayoritas pendidikan

pasien adalah SMA sebanyak 48 orang (36,4%), dan mayoritas pekerjaan pasien

adalah ibu rumah tangga sebanyak 75 orang (56,8%).

Tabel 5.1
Distribusi Frekuensi Berdasarkan Karakteristik Pasien di RSUP H. Adam
Malik Medan Tahun 2012

Karakteristik f %
Pendidikan
SD 19 14,4
SMP 44 33,3
SMA 48 36,4
S1 21 15,9
Total 132 100
Pekerjaan
IRT 75 56,8
Wiraswasta 18 13,6
Honor 3 2,3
PNS 36 27,3
Total 132 100
2. Analisa Data Univariat

Hasil penelitian pada tabel 5.2.1 menunjukkan bahwa terdapat pasien dengan

kategori tidak menderita kanker payudara sebanyak 66 orang (50%) dan pasien

dengan kategori menderita kanker payudara sebanyak 66 orang (50%).

Tabel 5.2.1
Distribusi Frekuensi Pasien Yang Menderita/ Tidak Menderita Kanker
Payudara di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012

No Kanker Jumlah
payudara f %
1 Tidak menderita 66 50
kanker payudara 50
2 Menderita kanker 66
payudara
Total 132 100

Hasil penelitian pada tabel 5.2.2 menunjukkan bahwa terdapat pasien dengan

kategori nullipara sebanyak 18 orang (13,6%), pasien dengan kategori primipara

sebanyak 26 orang (19,7%), pasien dengan kategori scundipara sebanyak 28 orang

(21,2%), pasien dengan kategori multipara sebanyak 56 orang (42,4%), dan pasien

dengan kategori grandemultipara sebanyak 4 orang (3,0%).

Tabel 5.2.2
Distribusi Frekuensi Jumlah Paritas Pasien di RSUP H. Adam Malik Medan
Tahun 2012

Jumlah
No Paritas
f %
1 Nullipara 18 13,6
2 Primipara 26 19,7
3 Scundipara 28 21,2
4 Multipara 56 42,4
5 Grandemultipara 4 3,0
Total 132 100
3. Analisa Data Bivariat
Hasil penelitian pada tabel 5.3 menunjukkan bahwa pada kelompok kasus

pasien dengan kategori nullipara sebanyak 1 orang (1,5%), pasien dengan kategori

primipara sebanyak 4 orang (6,1%), pasien dengan kategori scundipara sebanyak 11

orang (16,7%), pasien dengan kategori multipara sebanyak 47 orang (71,2%), dan

pasien dengan kategori grandemultipara sebanyak 3 orang (4,5%). sedangkan pada

kelompok kontrol pasien dengan kategori nullipara sebanyak 17 orang (25,8%),

pasien dengan kategori primipara sebanyak 22 orang (33,3%), pasien dengan

kategori scundipara sebanyak 17 orang (25,8%), pasien dengan kategori multipara

sebanyak 9 orang (13,6%), dan pasien dengan kategori grandemultipara sebanyak 1

orang (1,5%).

Hasil analisa uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,00 (p < ), artinya ada

hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara.

Tabel 5.3
Distribusi Hubungan Paritas Dengan Kejadian Kanker Payudara di RSUP H.
Adam Malik Medan Tahun 2012

Tidak Menderita Menderita Kanker


Kanker Payudara Value
No Paritas Payudara
f % f %
1 Nullipara 1 1,5 17 25,8
2 Primipara 4 6,1 22 33,3
3 Scundipara 11 16,7 17 25,8 0,000
4 Multipara 47 71,2 9 13,6
5 Grandemultipara 3 4,5 1 1,5
Total 66 100 66 100

B. Pembahasan

Pembahasan hasil penelitian disajikan dengan mengacu pada tujuan penelitian

ini yaitu untuk mengidentifikasi hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara

di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012.


1. Data Demografi

Pada tingkat pendidikan ditemukan bahwa mayoritas ibu berpendidikan

SMA yaitu 48 orang (36,4%), dan minoritas ibu berpendidikan SD sebanyak 19

orang (14,4%). Menurut Mubarak (2007), semakin tinggi pendidikan seseorang

semakin mudah pula mereka menerima informasi, dan pada akhirnya makin

banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat

pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang

terhadap penerimaan, informasi dan nilai-nilai yang baru diperkenalkan.

Pada kategori pekerjaan, mayoritas ibu bekerja sebagai ibu rumah tangga

sebanyak 75 orang (56,8%), dan minoritas ibu bekerja sebagai honor sebanyak 3

orang (2,3%). Menurut Mubarak (2007) bahwa lingkungan pekerjaan dapat

menjadikan seseorang memperoleh pengalaman dan pengetahuan baik secara

langsung maupun secara tidak langsung.

2. Analisa Data Univariat

Pada distribusi frekuensi penderita kanker payudara, terdapat pasien dengan

kategori tidak menderita kanker payudara sebanyak 66 orang (50%) dan pasien

dengan kategori menderita kanker payudara sebanyak 66 orang (50%).

Pengambilan sampel sesuai dengan rumus desain case control, dimana jenis data

yang digunakan adalah data sekunder ynag diambil dari rekam medik. Metoda

pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan tehnik consecutive sampling yaitu pengambilan sampel dengan

menetapkan subyek yang memenuhi kriteria penelitian dimasukan dalam

penelitian sampai kurun waktu tertentu, sehingga jumlah klien yang diperlukan

terpenuhi (Nursalam, 2003).


Pada distribusi frekuensi jumlah paritas pasien, terdapat pasien dengan

kategori nullipara sebanyak 18 orang (13,6%), pasien dengan kategori primipara

sebanyak 26 orang (19,7%), pasien dengan kategori scundipara sebanyak 28

orang (21,2%), pasien dengan kategori multipara sebanyak 56 orang (42,4%),

dan pasien dengan kategori grandemultipara sebanyak 4 orang (3,0%). Paritas

menunjukkan jumlah kehamilan yang berakhir dengan kelahiran janin viabel.

3. Analisa Data Bivariat

Hasil analisa uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,00 (p < ), artinya ada

hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara. Hal tersebut menunjukkan

bahwa terdapat hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara di RSUP H.

Adam Malik Medan Tahun 2012. Berarti semakin rendah paritas seorang wanita

maka semakin tinggi risiko terjadinya kanker payudara, dan semakin tinggi

paritas seorang wanita semakin rendah risiko untuk menderita kanker payudara.

Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Desiyani

Nani (2009) tentang Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian

kanker payudara di rumah sakit petamina Cilacap, bahwa ada hubungan kanker

payudara dengan nuliparitas (paritas rendah). Penelitian tersebut di uji

berdasarkan uji Chi-square, didapatkan nilai p=0,010 (P < 0,05).

4. Keterbatasan penelitian

Keterbatasan penelitian ini adalah tidak terpenuhinya faktor-faktor lain dalam

kriteria eksklusi diantaranya: jenis pengkonsumsian KB, menyusui atau tidak

menyusui, serta genetika atau keturunan dari penderita kanker payudara.


60

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang hubungan paritas dengan

kejadian kanker payudara di RSUP H. Adam Malik Medan Tahun 2012, diperoleh

kesimpulan sebagai berikut :

1. Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik pasien menunjukkan bahwa

mayoritas pendidikan pasien adalah SMA sebanyak 48 orang (36,4%), dan

mayoritas pekerjaan pasien adalah ibu rumah tangga sebanyak 75 orang (56,8%).

2. Distribusi frekuensi dengan kategori tidak menderita kanker payudara sebanyak

66 orang (50%) dan pasien dengan kategori menderita kanker payudara sebanyak

66 orang (50%).

3. Distribusi frekuensi jumlah paritas pasien menunjukkan bahwa terdapat pasien

dengan kategori nullipara sebanyak 18 orang (13,6%), pasien dengan kategori

primipara sebanyak 26 orang (19,7%), pasien dengan kategori scundipara

sebanyak 28 orang (21,2%), pasien dengan kategori multipara sebanyak 56 orang

(42,4%), dan pasien dengan kategori grandemultipara sebanyak 4 orang (3,0%).

4. Distribusi hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara menunjukkan

bahwa Hasil analisa uji Chi-Square diperoleh nilai p=0,00 (p < ), artinya ada

hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara. Hal tersebut menunjukkan

bahwa terdapat hubungan paritas dengan kejadian kanker payudara di RSUP H.

Adam Malik Medan Tahun 2012.

Universitas Sumatera Utara


61

B. Saran

1. Bagi Instansi Kesehatan

Diharapkan kepada pihak RSUP H. Adam Malik Medan agar meningkatkan

mutu dan kualitas pelayanan dalam memberikan asuhan kepada penderita

kanker payudara. Salah satu upaya untuk mencegah terjadinya kanker

payudara adalah dengan meningkatkan program SADARI, diharapkan kepada

petugas kesehatan bisa memberikan fasilitas yang mendukung untuk

tercapainya program SADARI tersebut.

2. Bagi Institusi Pendidikan

Diharapkan agar Karya Tulis Ilmiah ini dapat dijadikan sebagai tambahan

bahan bacaan di perpustakaan Universitas Sumatera Utara.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya

Diharapkan agar dapat menggunakan Karya Tulis Ilmiah ini sebagai bahan

perbandingan serta menambah wawasan pengetahuan agar dapat

dikembangkan dalam penelitian selanjutnya.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, N. R. (2012). Cara mudah mencegah dan mengobati kanker. Yogyakarta:


Aulia Publishing.

Astana, M. (2009). Bersahabat dengan kanker. Yogyakarta: Araska.


th
Berek, J. S. & Hacker, N. F. (2005). Practical gynecologic oncology, 4 ed.
Philadhelpia: Lippincott Williams & Wilkins.

Budiarto, E. (2003). Metodologi penelitian kedokteran. Jakarta: EGC.

................... (2002). Biostatistika untuk kedokteran dan kesehatan masyarakat.


Jakarta: EGC.
th
Disaia, P. J. & Creasman W. T. (2007). Clinical gynecologic oncology, 7 ed. China:
Mosby Elsevier.

Pemahaman tentang kanker minim. Diambil tanggal 30 Oktober 2012 dari web site:
http://jurnalisperempuan.com/view/8/7619/Pemahaman-tentang-Kanker-
minim.html

Kriebs, J. M. & Gegor, Carolyn L. (2010). Buku saku asuhan kebidanan varney,
edisi 2. Jakarta: EGC.

Manuaba, T. W. (2010). Panduan penatalaksanaan kanker solid peraboi 2010.


Jakarta: CV Sagung Seto.

Nani, D. (2009). Analisis faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian kanker


payudara di Rumah Sakit Pertamina Cilacap. Jurnal Keperawatan
Soedirman ( The Soedirman Journal of Nursing), 4 (2), 61-66.

Nisman, W. A. (2011). Lima menit kenali payudara anda. Yogyakarta: Andi.

Notoatmodjo, S. (2010). Metodologi penelitian kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta.

Purwoastuti, T. E. (2008). Kanker payudara pencegahan dan deteksi dini.


Yogyakarta: Kanisius.

Rafif., Gambaran pengetahuan remaja puteri tentang kanker payudara. Diambil


tanggal 01 November 2012 dari web site:
http://www.scribd.com/doc/46246721/Gambaran-Pengetahuan-Remaja-
Putri-Tentang-Kanker-Payudara-Di-SMA-KTI-KEBIDANAN

Rasjidi, I. (2009). Deteksi dini & pencegahan kanker pada wanita. Jakarta: CV
Sagung Seto.

Saryono & Permatasari, R. D. (2009). Perawatan Payudara. Yogyakarta: Mitra


Cendikia Press.
Sirait, A. M. (2009). Hubungan kontrasepsi pil dengan tumor/kanker payudara di
Indonesia. Majalah Kedokteran Indonesia, 59 (8), 348-356.

Tanjung, Y. (2011). Berdamai dengan kanker. Bandung: Qanita.

Zaluchu, F. (2008). Metode penelitian kesehatan. Bandung: Cipta Pustaka Media.


Lampiran 2

MASTER TABEL

No. No. Responden Umur Pendidikan Pekerjaan Paritas Kanker


1 427363 35 S1 PNS 4 Tidak
2 504024 36 SMA IRT 4 Tidak
3 500316 35 SMA IRT 5 Tidak
4 504014 35 SMA PNS 1 Tidak
5 447158 37 SMA IRT 3 Tidak
6 498483 39 SMA HONOR 2 Tidak
7 500346 38 SD IRT 2 Tidak
8 487368 37 SMA PNS 3 Tidak
9 495763 36 SMA IRT 5 Tidak
10 474289 40 SMA IRT 6 Tidak
11 495763 41 SMP IRT 4 Tidak
12 501442 40 SMA PNS 3 Tidak
13 492315 39 S1 PNS 2 Tidak
14 504120 40 S1 IRT 2 Tidak
15 500241 41 SMP WIRASWASTA 3 Tidak
16 500248 42 SMP IRT 3 Tidak
17 501714 42 SMA IRT 2 Tidak
18 503013 42 SMA WIRASWASTA 3 Tidak
19 481126 45 SMP WIRASWASTA 4 Tidak
20 481176 45 SMP IRT 0 Tidak
21 488426 37 SD IRT 3 Tidak
22 498601 37 SD IRT 4 Tidak
23 498694 38 S1 PNS 4 Tidak
24 496870 38 SMA IRT 5 Tidak
25 498827 35 SMA IRT 4 Tidak
26 498604 36 SMP IRT 5 Tidak
27 498972 38 SMA PNS 3 Tidak
28 498182 40 SMA PNS 4 Tidak
29 492690 38 SMA IRT 5 Tidak
30 497696 38 SMA IRT 3 Tidak
31 498399 39 SMP IRT 3 Tidak
32 498732 37 SD IRT 2 Tidak
33 495152 35 S1 PNS 4 Tidak
34 487166 37 SMA PNS 5 Tidak
35 504043 38 SD IRT 3 Tidak
36 492620 39 SMP WIRASWASTA 4 Tidak
37 457752 37 SMP WIRASWASTA 2 Tidak
38 504617 35 SMP IRT 3 Tidak
39 492620 38 SMA PNS 1 Tidak
40 504182 39 SMP IRT 5 Tidak
41 503278 38 SMA PNS 3 Tidak
42 504813 38 SMP WIRASWASTA 4 Tidak
43 470209 39 S1 PNS 4 Tidak
44 487363 38 SMA PNS 2 Tidak
45 457752 40 S1 PNS 3 Tidak
46 503789 42 S1 PNS 1 Tidak
47 503013 43 S1 PNS 2 Tidak
48 505171 38 SMA IRT 4 Tidak
49 503874 39 SMA IRT 5 Tidak
50 494320 35 SMP IRT 3 Tidak
51 493200 35 SMA PNS 5 Tidak
52 505549 37 S1 PNS 4 Tidak
53 503877 38 SMA IRT 7 Tidak
54 505921 39 SMP WIRASWASTA 4 Tidak
55 503013 38 SMA WIRASWASTA 5 Tidak
56 505932 37 SMA PNS 3 Tidak
57 492315 39 SMA IRT 6 Tidak
58 506175 40 S1 PNS 3 Tidak
59 506184 41 SMP IRT 5 Tidak
60 506100 40 SMP IRT 1 Tidak
61 506252 41 SMA PNS 2 Tidak
62 506255 38 SMA IRT 4 Tidak
63 498656 39 S1 PNS 5 Tidak
64 503278 42 SMA IRT 3 Tidak
65 489750 43 SMA IRT 4 Tidak
66 503877 38 S1 PNS 2 Tidak
67 462912 37 SMP IRT 4 Ya
68 498672 38 SMP WIRASWASTA 3 Ya
69 451545 39 SMP IRT 2 Ya
70 491468 37 SMA IRT 1 Ya
71 495571 37 SMA IRT 0 Ya
72 491044 39 SMP IRT 0 Ya
73 491765 40 SMA PNS 1 Ya
74 490833 45 SD IRT 2 Ya
75 493755 45 SMP IRT 3 Ya
76 457527 35 SMP IRT 4 Ya
77 472514 38 SMA IRT 2 Ya
78 469703 39 SMA IRT 3 Ya
79 499469 37 SMP WIRASWASTA 2 Ya
80 490580 39 SMP WIRASWASTA 1 Ya
81 496814 40 SMA IRT 1 Ya
82 491415 36 SD IRT 1 Ya
83 495728 38 SD WIRASWASTA 0 Ya
84 497443 39 SD IRT 2 Ya
85 499637 40 SMP WIRASWASTA 0 Ya
86 476769 39 SMA IRT 1 Ya
87 476691 45 SMP IRT 2 Ya
88 499235 44 SMP IRT 3 Ya
89 448892 43 SD IRT 2 Ya
90 499112 40 SMP WIRASWASTA 2 Ya
91 489115 35 SMP WIRASWASTA 1 Ya
92 484772 49 SMA IRT 1 Ya
93 486877 45 SMP IRT 0 Ya
94 489635 40 SMP IRT 0 Ya
95 484644 39 SMA PNS 1 Ya
96 488896 38 S1 PNS 2 Ya
97 436527 37 S1 PNS 0 Ya
98 489315 37 SMP IRT 2 Ya
99 501441 36 SD IRT 1 Ya
100 502229 38 SMP IRT 4 Ya
101 502243 35 SMP IRT 7 Ya
102 500510 35 SD IRT 5 Ya
103 500206 35 S1 PNS 2 Ya
104 496668 37 S1 PNS 1 Ya
105 498529 38 S1 PNS 0 Ya
106 480642 40 SMP IRT 1 Ya
107 448852 41 SMP IRT 2 Ya
108 499112 45 SD IRT 0 Ya
109 503809 37 SMP IRT 1 Ya
110 501330 37 SMP IRT 2 Ya
111 468814 37 SMA PNS 1 Ya
112 500351 38 SMA IRT 0 Ya
113 420070 39 SMA IRT 0 Ya
114 429208 36 S1 PNS 1 Ya
115 509390 35 S1 PNS 2 Ya
116 508525 38 SMA IRT 3 Ya
117 508982 39 SMP HONOR 2 Ya
118 502163 35 SD HONOR 0 Ya
119 486360 35 SD IRT 0 Ya
120 505507 35 SD WIRASWASTA 0 Ya
121 499469 37 SMA IRT 1 Ya
122 491468 38 SMP WIRASWASTA 2 Ya
123 496668 36 SD IRT 1 Ya
124 493169 38 SMP IRT 2 Ya
125 499112 39 SMA PNS 0 Ya
126 500351 37 SMA IRT 1 Ya
127 506428 36 SMP WIRASWASTA 1 Ya
128 511135 38 SMP IRT 0 Ya
129 417540 35 SMA IRT 1 Ya
130 500844 37 SD IRT 1 Ya
131 511567 38 S1 PNS 0 Ya
132 498717 39 SD IRT 1 Ya
Lampiran 3

HASIL PERHITUNGAN SPSS

Umur Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid 35 18 13.6 13.6 13.6

36 8 6.1 6.1 19.7

37 22 16.7 16.7 36.4

38 28 21.2 21.2 57.6

39 21 15.9 15.9 73.5

40 13 9.8 9.8 83.3

41 5 3.8 3.8 87.1

42 5 3.8 3.8 90.9

43 3 2.3 2.3 93.2

44 1 .8 .8 93.9

45 7 5.3 5.3 99.2

49 1 .8 .8 100.0

Total 132 100.0 100.0

Pendidikan Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid S1 21 15.9 15.9 15.9

SD 19 14.4 14.4 30.3

SMA 48 36.4 36.4 66.7

SMP 44 33.3 33.3 100.0

Total 132 100.0 100.0

Pekerjaan Responden

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid HONOR 3 2.3 2.3 2.3

IRT 75 56.8 56.8 59.1

PNS 36 27.3 27.3 86.4

WIRASWASTA 18 13.6 13.6 100.0

Total 132 100.0 100.0

Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

Kategori Paritas * Kejadian


132 100.0% 0 .0% 132 100.0%
Kanker

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 54.755 4 .000
Likelihood Ratio 61.547 4 .000

Linear-by-Linear Association 42.101 1 .000

N of Valid Cases 132

a. 2 cells (20,0%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 2,00.

Kategori Paritas * Kejadian Kanker Crosstabulation

Count

Kejadian Kanker

tidak mengalami
kanker mengalami
kanker
Total

Kategori Paritas nullipara 1 17 18


primipara 4 22 26

scundipara 11 17 28

multipara 47 9 56

grande multipara 3 1 4

Total 66 66 132

Kategori Paritas * Kejadian Kanker Crosstabulation

Kejadian Kanker

tidak mengalami mengalami


kanker kanker Total

Kategori Paritas Nullipara Count 1 17 18

% within Kategori Paritas 5.6% 94.4% 100.0%

% within Kejadian Kanker 1.5% 25.8% 13.6%

% of Total .8% 12.9% 13.6%

Primipara Count 4 22 26

% within Kategori Paritas 15.4% 84.6% 100.0%

% within Kejadian Kanker 6.1% 33.3% 19.7%

% of Total 3.0% 16.7% 19.7%

Scundipara Count 11 17 28

% within Kategori Paritas 39.3% 60.7% 100.0%

% within Kejadian Kanker 16.7% 25.8% 21.2%

% of Total 8.3% 12.9% 21.2%

Multipara Count 47 9 56

% within Kategori Paritas 83.9% 16.1% 100.0%

% within Kejadian Kanker 71.2% 13.6% 42.4%

% of Total 35.6% 6.8% 42.4%

grande multipara Count 3 1 4

% within Kategori Paritas 75.0% 25.0% 100.0%

% within Kejadian Kanker 4.5% 1.5% 3.0%

% of Total 2.3% .8% 3.0%

Total Count 66 66 132

% within Kategori Paritas 50.0% 50.0% 100.0%

% within Kejadian Kanker 100.0% 100.0% 100.0%

% of Total 50.0% 50.0% 100.0%


70

Paritas Tidak Menderita Jumlah Odss Penyakit


Menderita Kanker
Kanker Payudara
Payudara
Nullipara 1 17 18 0,06
Multipara 65 49 114 1,33
Jumlah 66 66 132

Ods ratio : 0,06/1,33= 0,045

: 1 * 49 = 49 = 0,044
65 * 17 1105
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Nama : Irma Yunita Siregar

TTL : Padang Garugur, 15 Juni 1991

Agama : Islam

Nama Ayah : Ir. Birma Siregar

Nama Ibu : Ir. Hati Dermawan Siregar

Anak ke : 2 dari 4 bersaudara

Alamat : Aek Suhat, Kab. Padang Lawas Utara, Sumatera Utara

Pendidikan Formal :- SD Sibatang Kayu (1997-2003)

- SMP Negeri 4 Padang Bolak Julu (2003-2006)

- SMA Negeri 4 Padang Sidimpuan (2006-2009)

- D-III AKBID Indah Medan (2009-2012)

- D-IV Bidan Pendidik Fak. Kep USU (2012-2013)

Anda mungkin juga menyukai