Chapter II
Chapter II
TUNJAUAN KEPUSTAKAAN
pengaruh variabel produk, variabel harga, variabel promosi, variabel tempat dan
tertentu. Teknik analisis yang digunakan yaitu: uji reliabilitas, uji asumsi klasik,
analisis regresi yang meliputi uji t, uji F dan koefisien determinasi (R2). Hasil uji t
menunjukkan bahwa dari kelima variabel yang diteliti ada empat variabel yang
harga, distribusi dan promosi secara bersama berpengaruh positif dan signifikan
Tabel 2.1
Penelitian Terdahulu
Secara serempak
menunjukkan variabel
produk, harga,
promosi, tempat dan
pelayanan secara
bersama-sama
mempunyai pengaruh
yang signifikan
terhadap keputusan
pembelian.
Secara serempak
menunjukkan bahwa
keempat variabel
produk, harga,
distribusi dan promosi
secara bersama
berpengaruh positif
dan signifikan
terhadap keputusan
pembelian produk
pada Swalayan Gede
di Boyolali.
barang atau jasa kepada perorangan untuk keperluan diri sendiri, keluarga atau
rumah tangga. Mereka menjual barang atau jasa langsung kepada konsumen.
Bisnis retail adalah penjualan produk dan jasa kepada konsumen akhir, tetapi
tambah pada produk dan jasa yang dijual kepada pelanggan untuk penggunaan
penjualan jasa seperti praktek dokter, tukang cukur rambut, dan tempat
penyewaan DVD. Retail juga dapat berarti kegiatan usaha yang menjual produk
dan jasa secara langsung kepada konsumen tanpa melalui perantara. Perusahaan
membutuhkan jasa retailer karena retailer dapat menciptakan nilai tambah dari
barang dan jasa yang dibuat oleh perusahaan tersebut. Mereka juga memfasilitasi
distribusi barang dan jasa dari pabrik ke konsumen. Penciptaan nilai tambah dari
membaginya dalam jumlah yang lebih sedikit yang kemudian baru akan
c. Menyimpan inventory
dalam jumlah banyak seperti daging atau makanan beku. Oleh karena itu,
Retailer menyediakan jasa penjualan seperti penggunaan kartu kredit, hal ini
Retail dapat dibagi menjadi berbagai jenis, hal yang paling sederhana
untuk membaginya adalah dengan melihat retail mix. Retail mix atau dalam
bahasa Indonesia diartikan sebagai bauran retail adalah empat elemen yang
Berbagai jenis barang dagangan membedakan tipe dari retail yang ada,
Variasi adalah jumlah kategori barang yang retailer sediakan, sedangkan jenis
Jasa yang ditawarkan oleh retailer dapat membuat satu retailer berbeda
pembayaran.
d. Harga
Harga juga menjadi penentu jenis dan tipe dari retail, harga dapat dibagi
menjadi rendah, rata-rata, dan tinggi. Harga juga dapat berubah apabila
terdapat discount atau potongan harga, bisa juga karena ada suatu kejadian
hari atau keadaan khusus seperti lebaran, natal, dan tahun baru.
a. Food Retailer
mayor, daging, dan produk yang tidak berupa makanan seperti alat
Hari-Hari
yang terbatas yang dibangun diatas lahan yang luasnya hanya 2000-3000
Terbagi menjadi:
1. Department Store, adalah retailer yang memiliki banyak jenis dan kategori
3. Specialty Store, adalah toko yang fokus pada barang yang memiliki
kategori terbatas, toko ini juga menyediakan pelayanan yang sangat baik.
Contoh dari specialty store adalah Victorias Secret, The Gap, Tiffany &
tangga yang membeli barang dan jasa untuk konsumsi pribadi. Sedangkan
konsumen adalah pemilihan satu tindakan dari dua atau lebih pilihan alternatif.
atau lebih perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya. Hasil dari proses
pengintegrasian ini adalah suatu pilihan (choice) yang disajikan secara kognitif
pemilihan dari dua atau lebih alternatif pilihan keputusan pembelian, artinya
1. Fully Planned Purchase, baik produk dan merek sudah dipilih sebelumnya.
Bermaksud untuk membeli produk yang sudah ada tetapi pemilihan merek
beberapa pihak dalam proses pertukaran atau pembeliannya. Umumnya ada lima
macam peranan yang dapat dilakukan seseorang. Ada kalanya kelima peran ini
dipegang oleh satu orang, namun seringkali peran tersebut dilakukan oleh
atau jasa tertentu atau mempunyai keinginan dan kebutuhan tetapi tidak
yaitu individu yang memutuskan apakah akan membeli atau tidak, apakah
4. Pembeli (buyer)
5. Pemakai (user)
bahwa proses keputusan pembeli terdiri dari lima tahapan. Tahapan pembelian
1. Pengenalan masalah
internal timbul dari dalam diri manusia itu sendiri, sedangkan dorongan eksternal
berasal dari luar diri manusia atau lingkungan. Kebutuhan mempunyai tingkat
intensitas tertentu. Makin besar tingkat intensitasnya, maka akan semakin kuat
dorongan yang timbul untuk menguranginya dengan jalan mencari obyek baru
2. Pencarian informasi
banyaknya. Rangsangan tersebut dibagi dalam dua level. Level pertama adalah
penguatan perhatian dimana pada level ini orang hanya sekedar lebih peka
aktif dimana pada level ini orang mulai mencari bahan bacaan, menelepon teman,
3. Evaluasi alternative
mengolah informasi tersebut untuk sampai pada pilihan terakhir. Terdapat banyak
proses evaluasi atau penilaian konsumen terhadap produk. Namun model yang
a. Atribut produk
kemungkinan besar akan melakukan pembelian ulang dan begitu juga sebaliknya.
yang tak terpenuhi. Ketidak puasan akan sering terjadi jika terdapat jurang antara
pengharapan dan prestasi. Konsumen yang merasa tidak puas akan menghentikan
proses pembelian.
dari dua atau lebih pilihan alternatif (Schiffman dan Kanuk, 2004). Dengan kata
lain, keputusan dapat dibuat hanya jika ada beberapa alternatif yang dipilih.
Apabila alternatif pilihan tidak ada maka tindakan yang dilakukan tanpa adanya
keputusan melibatkan tiga tahapan, antara lain: input, proses, dan output. Tahapan
input mempengaruhi rekognisi terhadap kebutuhan produk dan terdiri dari dua
sumber utama, yaitu usaha pemasaran perusahaan (produk, tempat, harga, dan
Dewasa ini kualitas pelayanan menjadi salah satu hal yang dianggap
dilakukan agar konsumen selalu merasa nyaman atau menyukai pelayanan yang
diberikan oleh perusahaan, jadi dengan kata lain perusahaan harus dapat menjaga
saat ini menuntut kualitas pelayan yang tinggi dari pihak manajemen perusahaan,
harapan pelanggan.
Menurut Keller et al. (2008: 54), kualitas pelayanan suatu perusahaan diuji
perbedaan antara kenyataan dan harapan pelanggan atas layanan yang mereka
yang telah dihasilkan dari hasil penelitian beberapa orang sebelumnya. Instrumen
pelanggan.
Apabila layanan yang diterima atau dirasakan sesuai dengan yang diharapkan,
maka kualitas layanan dipersepsikan baik dan memuaskan. Jika layanan yang
sebagai kualitas layanan yang ideal. Sebaliknya bila layanan yang diterima lebih
dijelaskan pada Tabel 2.2, bila yang dirasakan melebihi yang diharapkan maka
dapat dikatakan konsumen puas atas pelayanan. Namun tidak mudah untuk
mengukur sejauh mana kepuasan itu, dan sejauh mana pelayanan dikatakan baik
(Sunarto, 2007:107).
untuk pemerolehan laba, dan artinya juga terhadap kesuksesan perusahaan. Ada
dua hal yang dapat menjelaskan kontribusi kualitas pelayanan terhadap laba. Yang
pertama, kualitas pelayanan dianggap sebagai salah satu alat untuk diferensiasi
pelayanan yang lainnya, membuat pelanggan tidak sensitif terhadap harga, dan
2.2.4 Promosi
dan manfaat atau kegunaan dari produk yang dihasilkan. Kegiatan ini disebut
sebagai promosi.
konsumen yang langsung membeli produk yang ditawarkan pada saat atau sesaat
ditawarkan perusahaan dimasa yang akan datang. Sedangkan menurut Kotler dan
konsumen langsung ataupun tidak langsung tentang produk dan merek yang
mereka jual.
produk atau jasa yang ditawarkan. Oleh karena itu promosi merupakan sarana
yang paling ampuh untuk menarik dan mempertahankan konsumennya. Salah satu
ditawarkan dan berusaha menarik calon konsumen yang baru. Terdapat empat
macam sarana promosi yang dapat digunakan oleh setiap perusahaan dalam
(personal selling).
3. Mengingatkan
1) Mencari dan mendapatkan perhatian dari calon pembeli, karena perhatian dan
pembelian.
3) Mengembangkan rasa ingin dari calon pembeli untuk memilki barang yang
ditawarkan.
membujuk, dan mengingatkan konsumen agar mau membeli produk yang dijual
dengan keuntungan dan manfaat yang diperolehnya. Para pengecer harus dapat
elektronik. Iklan selama ini dipandang sebagai bentuk promosi yang paling
diarahkan kepada para calon pembeli yang paling potensial atas produk barang
keseluruhan dan pengaruh iklan semakin besar bila konsumen tidak dapat
menyediakan biaya iklan yang besar untuk dapat memperkuat citra merek
atas produk yang ditawarkan atau melakukan perpindahan pada merek lain
Yaitu terjadi interaksi langsung, saling bertemu muka antara pembeli dan
penjual. Komunikasi yang dilakukan oleh kedua belah pihak bersifat individual,
personal selling:
pembeli
3) Promosi penjualan
meliputi pemberian diskon atau potongan harga dan hadiah langsung serta
4) Publisitas
kegiatan tertentu dalam masyarakat seperti olah raga dan kesenian. Walaupun
Menurut Kotler dan Keller (2009:4), produk adalah segala sesuatu yang
dapat ditawarkan kepada pasar untuk memuaskan suatu keinginan atau kebutuhan,
organisasi, informasi, dan ide. Setiap perusahaan akan berusaha untuk memenuhi
Produk merupakan suatu sifat yang komplek baik dapat diraba maupun tidak
dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise perusahaan dan pengecer,
(packaging), macam (product items), ukuran (sizes), jenis (product lines), dan
jaminan (Assauri, 2004:200). Selain itu, produk dapat pula didefinisikan sebagai
persepsi konsumen yang dijabarkan melalui hasil produksinya. Secara lebih rinci,
konsep produk total meliputi barang, kemasan, merek, label, dan jaminan
lainnya. Tujuan utama strategi produk adalah untuk dapat mencapai sasaran pasar
1. Produk inti
merupakan inti atau dasar yang sesungguhnya dari produk yang ingin
2. Produk formal
3. Produk tambahan,
yang berbeda-beda.
1. Barang
lainnya. Ditinjau dari aspek daya tahannya, terdapat dua macam barang, yaitu:
a. barang tidak tahan lama, adalah barang berwujud yang biasanya habis
b. barang tahan lama, merupakan barang berwujud yang biasanya bisa bertahan
2.2.6 Harga
dibebankan atas suatu produk atau jasa, atau jumlah dari nilai yang ditukar
jasa tersebut. Harga merupakan hal yang diperhatikan konsumen saat melakukan
Harga merupakan satuan moneter atau ukuran lainnya (termasuk barang dan jasa)
yang ditukarkan agar memperoleh hak kepemilikan atau penggunaan suatu barang
atau jasa, (Tjiptono, 2001:151). Harga seringkali digunakan sebagai indikator nilai
bilamana harga tersebut dihubungkan dengan manfaat yang dirasakan atas suatu
barang atau jasa. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada tingkat harga
tertentu, bila manfaat yang dirasakan konsumen meningkat, maka nilainya akan
meningkat pula.
produk (Mowen dan Minor, 2002:318). Dengan kata lain, pada tingkat harga
tertentu yang telah dikeluarkan, konsumen dapat merasakan manfaat dari produk
dapatkan sebanding atau bahkan lebih tinggi dari nominal uang yang mereka
merasakan nilai dan manfaat dari produk tersebut, karena melihat kesempatan
memiliki produk tersebut dengan harga yang lebih murah dari biasanya sehingga
pembelian produk tersebut, atau karena ingin dianggap konsumen lain bahwa tahu
balinya. Dengan demikian, adanya harga dapat membantu para pembeli untuk
memutuskan cara mengalokasikan daya belinya pada berbagai jenis barang dan
seperti kualitas. Hal ini terutama bermanfaat dalam situasi dimana pembeli
obyektif. Presepsi yang sering berlaku adalah bahwa harga yang mahal
harga berdasarkan nilai yaitu harga menawarkan kombinasi yang tepat dari mutu
dan jasa yang baik dengan harga yang pantas. Penetapan harga berdasarkan nilai
berarti merancang ulang merek yang sudah ada untuk menawarkan produk yang
lebih bermutu dan memiliki nilai merek di mata konsumen pada tingkat harga
tertentu atau produk bermutu sama dengan harga yang lebih murah. Berdasarkan
dari bahasan tersebut di atas dapat dikatakan bahwa harga yang dipatok secara
2002:152), yaitu :
bahwa setiap perusahaan selalu memilih harga yang dapat menghasilkan laba
bahwa penetapan harga sedemikian rupa agar dapat mencapai tingkat volume
hal ini dilakukan untuk mempertahankan hubungan yang stabil antara suatu
dengan pengecer yang lain (retailer). Menurut Kotler dan Amstrong (2001:61),
supermarket adalah toko dengan ukuran relatif besar, berbiaya rendah, bermarjin
rendah, bervolume besar, dan swalayan yang didesain untuk melayani beragam
kebutuhan.
dapat tetap hidup dan berkembang. Tujuan tersebut hanya dapat dicapai melalui
Usaha ini hanya dapat dilakukan apabila perusahaan dapat mempertahankan dan
usaha menguasai pasar. Tujuan ini hanya dapat dicapai apabila bagian pemasaran
atau peluang yang ada dalam pemasaran, sehingga posisi perusahaan di pasar
penting dalam kegiatan pemasaran suatu produk yang perlu diketahui oleh
Selain itu, konsumen lebih leluasa dalam memilih barang yang sesuai dengan
membeli produk pada Kasimura Supermart Medan. Dengan adanya variasi produk
yang ditawarkan, konsumen lebih banyak di sajikan pada pilihan produk sesuai
dengan keinginan.
yang baik, konsumen akan merasa diperhatikan dan dilayani sesuai dengan
kenyamanan.
calon konsumen yang baru. Tujuan utama dari promosi adalah modifikasi tingkah
untuk membeli suatu produk akan menjadi tertarik dan mencoba produk/jasa
perusahaan, oleh sebab itu harga dapat dikatakan mendatangkan laba bagi
perusahaan. Harga dapat menjadi alat yang menjadi kompetitif dalam bersaing.
penelitian terdahulu maupun teori-teori yang telah diuraikan dalam penelitian ini
Promosi
(X2) Keputusan Pembelian
Konsumen
(Y)
Produk
(X3)
Harga
(X4)
Gambar 2.2 Kerangka Konseptual
Medan.