Anda di halaman 1dari 28

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK SMA Hanik Mahliatussikah

(Analisis Tujuan dan Materi Ajar)

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK SMA


(Analisis Tujuan dan Materi Ajar)

Hanik Mahliatussikah
sikah_74@yahoo.co.id

Abstrak
Pentingnya pembelajaran bahasa Arab di Indonesia, di
antaranya ditunjukkan oleh maraknya pembelajaran bahasa Arab untuk
anak usia dini dan maraknya pembelajaran bahasa Arab di lembaga-
lembaga umum, seperti SMA. Bahasa Arab di Indonesia, di samping
dipandang sebagai alat komunikasi, juga dipakai sebagai alat untuk
mengkaji agama Islam dan berbagai pengetahuan. Pentingnya
kedudukan bahasa Arab itulah yang mengakibatkan proses kegiatan
belajar mengajar pun selalu diupayakan untuk terus menerus
ditingkatkan kualitas dan variasinya. Kurikulumnya pun selalu dievaluasi
dan disesuaikan dengan tuntutan perkembangan pendidikan. Orientasi
pembelajaran bahasa Arab di SMA bukan gramatikal oriented, tetapi
pada kemampuan berkomunikasi lisan dan tulis. Pembelajaran unsur-
unsur bahasa yang terdiri atas kosakata, ungkapan komunikatif,
pelafalan, tata bahasa, ejaan ditujukan untuk mendukung penguasaan
dan pengembangan empat keterampilan berbahasa dan bukan untuk
kepentingan penguasaan unsur-unsur bahasa itu sendiri.

Kata Kunci: pembelajaran bahasa Arab, kurikulum, alat komunikasi,


dan perkembangan pendidikan

A. PENDAHULUAN
Pakar Teknologi Pendidikan, Gagne, Briggs & Wager1
menyatakan bahwa proses belajar seseorang dipengaruhi oleh faktor
internal dan eksternal peserta didik. Proses belajar terjadi karena sinergi
memori jangka pendek dan jangka panjang diaktifkan melalui penciptaan
lingkungan belajar. Melalui indranya, peserta akan menyerap materi
secara berbeda. Pendidik mengarahkan agar pemrosesan informasi
melalui memori jangka panjang berjalan dengan lancar melalui
optimalisasi seluruh indra. Menurut Magnesen, prosentase penyerapan
informasi yang dilakukan dengan membaca hanya 10%. Adapun melalui
pendengaran 20%, melihat 30%, melihat dan mendengar 50%,
mengatakan 70%, dan mengatakan sambil mengerjakan sesuatu 90%2.
Berdasarkan analisa tersebut, strategi pembelajaran bahasa Arab
(selanjutnya disingkat BAR) beserta materi ajar hendaknya diarahkan

al-Ittijh Vol. 02 No. 01 (Januari-Juni 2010)

pada kegiatan yang memungkinkan terlibatnya panca indra secara


optimal. Di samping itu, penyajian materi, hendaknya dimulai dari yang
mudah menuju yang sulit sebagaimana yang dikemukakan Bruner3.
Materi yang bersifat sederhana sebaiknya dijelaskan terlebih dahului
yang konkret disampaikan terlebih dahulu daripada yang abstrak.
Penyusun kurikulum dan penyusun materi pelajaran hendaknya
memperhatikan karakteristik ini. Di samping itu, ketika menyusun buku,
hendaknya pengarang memperhatikan dan menjaga aspek readalility (al
inqiraa`iyyah) dan mempertimbangkan kemampuan pebelajar dan
menyajikan tema-tema yang bervariasi4. Semua itu dilakukan dalam
rangka peningkatan mutu pembelajaran BAR dan menghilangkan
anggapan masyarakat bahwa belajar BAR itu sulit.
Hasil penelitian Fathi 'Ali Yunus (1936-sekarang) di Mesir pada
tahun 1977 menunjukkan bahwa hampir semua responden (mahasiswa)
yang ditanyai tentang persepsi mereka terhadap studi BAR menjawab
bahwa BAR itu sulit. Menurut mereka, masyarakat sudah terlanjur
mempunyai "keyakinan" bahwa BAR itu sulit dipelajari meski dilakukan
selama puluhan tahun"5. Selain itu, di antara hasil penelitian yang
dilakukan Jamsuri Muhammad Syamsuddin dan Mahdi Mas'ud terhadap
30 mahasiswa Ilmu Politik (Humaniora) pada International Islamic
University Malaysia mengenai kesulitan belajar BAR menunjukkan
bahwa faktor penyebab kesulitan belajar BAR bukan sepenuhnya
bersumber dari BAR itu sendiri, melainkan lebih disebabkan oleh faktor
psikologis, edukatif, dan sosial6.
Terlepas dari persepsi dan hasil penelitian tersebut, akar
persoalan kerumitan studi BAR itu bukan semata-mata terletak pada
faktor psikologis dan sosial (pencitraan), melainkan juga pada persoalan
metodologis (linguistik) dan persoalan sistem pendidikan. Persoalan
metodologis berkaitan dengan bagaimana substansi itu dipilih, dikemas,
dan ditransformasikan kepada peserta didik, sehingga dapat dipahami
dan dipraktikkan dengan efektif dan efisien. Sedangkan persoalan system
pendidikan berkaitan dengan kebijakan pendidikan, desain kurikulum,
dan posisi BAR dalam sistem pendidikan Islam: "Apakah BAR
dikurikulumkan dan dipelajari sebagai mata pelajaran inti ataukah
sekedar mata kuliah "identitas" bagi sebuah lembaga pendidikan Islam,
atau sebagai pelengkap bagi mata pelajaran lainnya?" Persoalan
pendidikan yang tidak kalah pentingnya adalah masalah kompetensi dan
profesionalitas tenaga pendidik yang mengajarkan BAR.7
Kesan umum menunjukkan bahwa belajar BAR masih dianggap
sulit dan rumit. Padahal, secara linguistik, setiap bahasa di dunia ini
memiliki tingkat kesulitan dan kemudahan yang berbeda-beda,

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK SMA Hanik Mahliatussikah


(Analisis Tujuan dan Materi Ajar)

bergantung pada karakteristik sistem bahasa itu, baik dari segi fonologi,
morfologi maupun sintaksis dan semantiknya. Oleh karena itu, studi
BAR, tidak seharusnya dianggap sulit dan rumit. Hal itu selain menjadi
hambatan psikologis bagi pembelajar, juga merupakan kesalahan awal
yang berimplikasi kepada tidak tercapainya tujuan belajar BAR itu
sendiri. Fakta ini sekaligus mengharuskan para ahli dan tenaga pendidik
BAR untuk melakukan pelurusan dan sekaligus evaluasi diri, sebab hal
ini tidak menguntungkan dunia pendidikan BAR. Salah satu upaya
evaluasi adalah menganalisis tujuan dan materi ajar mata pelajaran BAR
di SMA.
BAR merupakan mata pelajaran yang mengembangkan
keterampilan berkomunikasi lisan dan tulisan untuk memahami dan
mengungkapkan informasi, pikiran, perasaan serta mengembangkan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan budaya. Mata pelajaran BAR merupakan
mata pelajaran pilihan di Sekolah Menengah Atas yang berfungsi
sebagai alat pengembangan diri siswa dalam bidang komunikasi, ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni budaya. Dengan demikian mereka
dapat tumbuh dan berkembang menjadi warga negara yang cerdas,
terampil dan berkepribadian Indonesia serta siap mengambil bagian
dalam pembangunan nasional.
BAR, di samping diakui sebagai bahasa resmi PBB, juga
berkedudukan sebagai bahasa agama Islam. Penguasaan BAR di
samping mendukung kompetensi seseorang untuk terjun ke lapangan
kerja dalam bidang jasa, komunikasi, diplomasi, dan bisnis antarbangsa,
juga memperkuat basis keberagamaan Islam, baik untuk keperluan
peribadatan maupun pemahaman ajarannya8.
KTSP bidang studi BAR di SMA terdiri atas KTSP untuk
Jurusan Bahasa yang disajikan di kelas XI dan XII dan KTSP untuk
semua jurusan yang disajikan di kelas X, XI, dan XII. Dengan adanya
kedua jenis KTSP ini, banyak SMA Negeri dan Swasta yang menyajikan
BAR untuk semua Jurusan. Bahkan, beberapa sekolah menengah
kejuruan (SMK) juga menyajikan BAR dengan alasan bahwa
penguasaan bahasa asing, termasuk BAR dapat memperkuat daya saing
dalam memasuki dunia kerja.
Para pengembang kurikulum, hendaknya memperhatikan
prinsip-prinsip pengembangan kurikulum, yaitu (1) prinsip relevansi
antara pendidikan dan tuntunan kehidupan masyarakat (the needs of
society)9. Pendidikan dikatakan relevan bila hasil yang diperoleh akan
berguna bagi kehidupan seseorang, (2) prinsip efektivitas, yaitu sejauh
mana perencanaan kurikulum dapat dicapai sesuai dengan keinginan
yang telah ditentukan. Efektivitas belajar mengajar alam dunia

al-Ittijh Vol. 02 No. 01 (Januari-Juni 2010)

pendidikan mempunyai keterkaitan erat antara pendidik dan anak didik.


Faktor pendidik dan anak didik, serta perangkat-perangkat lainnya yang
bersifat operasional, menurut Darajat merupakan faktor penting dalam
hal efektivitas proses pendidikan atau pengembangan kurikulum, (3)
prinsip efisiensi, yaitu bahwa proses belajar mengajar akan tercipta,
apabila usaha, biaya, waktu, dan tenaga yang digunakan untuk
menyelesaikan program pengajaran tersebut sangat optimal dan hasilnya
bisa seoptimal mungkin. (4) Prinsip Kesinambungan (Kontinuitas), yaitu
adanya saling terkait antara tingkat pendidikan, jenis program
pendidikan, dan bidang studi10. (5) Prinsip fleksibilitas, yaitu
memberikan kesempatan kepada para pendidik dalam mengembangkan
sendiri program-program pengajaran dengan berpatok pada tujuan dan
bahan pengajaran di dalam kurikulum yang masih bersifat umum, (6)
Prinsip berorientasi tujuan, berarti bahwa sebelum bahan ditentukan,
langkah yang perlu dilakukan oleh seorang pendidik adalah menentukan
tujuan terlebih dahulu agar aktivitas pengajaran betul-betul terarah
kepada tercapainya tujuan pendidikan yang telah ditetapkan.11
Pelaksanaan pembelajaran BAR di SMA hendaknya mengacu
pada kurikulum. Hal itu karena kurikulum merupakan seperangkat
rencana dan pengaturan tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Dengan adanya kurikulum,
maka pembelajaran BAR menjadi terarah karena dalam kurikulum
tersebut memuat 4 komponen penting, yaitu tujuan (hadf), materi
(muchtawaa), metode (thariiqah), dan evaluasi (taqwiim)12.
Analisis tujuan dan materi ajar pembelajaran BAR untuk SMA
ini memiliki tujuan sebagai berikut. (a) Mendeskripsikan tujuan
pembelajaran BAR di SMA dan perbedaannya dengan tujuan
pembelajaran di MA, (b) mendeskripsikan ruang lingkup mata pelajaran
BAR di SMA dan perbedaannya dengan ruang lingkup mata pelajaran
BAR di MA, (c) mendeskripsikan standar kompetensi dan kompetensi
dasar mata pelajaran BAR di SMA, dan (d) menganalisis buku BAR
untuk SMA kelas X, XI, dan XII (studi kasus terhadap buku yang
disusun Zakiyah Arifa dan Nadia Afidati)
Analisis tujuan dan materi ajar pembelajaran BAR untuk SMA
ini memiliki manfaat, baik secara teoretis maupun praktis, yaitu sebagai
berikut. (a) Sebagai salah satu upaya akademis dalam rangka melihat
kelebihan dan kekurangan materi ajar yang ada di pasaran dikaitkan
dengan kesesuaiannya dengan kurikulum, (b) memberikan kontribusi
ilmiah terkait dengan acuan kurikulum sebagai standar minimal dan
kenyataan aplikasinya di lapangan, (c) pemahaman terhadap teori

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK SMA Hanik Mahliatussikah


(Analisis Tujuan dan Materi Ajar)

tentang standarisasi pemilihan materi dan penentuan tujuan pembelajaran


dapat dijadikan sebagai landasan berpikir yang terarah dalam kegiatan
analisis, (d) hasil analisis ini dapat dijadikan sebagai bahan pemikiran
dalam penyusunan materi ajar yang lebih sesuai dengan amanat
kurikulum, (e) hasil analisis ini diharapkan dapat menjadi inspirasi
pengkaji kurikulum BAR, bahwa kompetensi yang termuat dalam
kurikulum itu adalah kompetensi minimal yang harus dikuasai siswa,
sehingga tingkatan kompetensi itu hendaknya benar-benar diasumsikan
dapat dikuasai siswa pada standar minimal, dan bukan sebagai paten.
Selanjutnya dalam praktek di lapangan, kompetensi tersebut dapat
ditingkatkan sesuai dengan kondisi di lapangan, (f) hasil analisis ini
diharapkan dapat memberikan kontribusi dalam peninjauan kembali
kurikulum yang ada, dan (g) hasil Analisis ini diharapkan dapat
memberikan kontribusi dalam peninjauan kembali materi ajar: tingkat
kesulitan dan keruntutannya berdasarkan prinsip-prinsip yang telah
ditetapkan secara ilmiah.

B. PEMBAHASAN
1. Tujuan Pembelajaran Bahasa Arab di SMA dan MA
Tujuan pembelajaran secara pedagogis adalah bentuk objektif
yang diharapkan terjadi setelah seorang mengalami pengalaman dan
proses pembelajaran tertentu, sehingga nampak ada perubahan, baik dari
aspek kognitif, afektif, maupun psikomotorik13. Program pembelajaran
BAR di Indonesia memiliki tujuan agar para siswa berkembang dalam
hal (a) kemampuan mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis
secara baik; (b) berbicara secara sederhana tapi efektif dalam berbagai
konteks untuk menyampaikan informasi, pikiran dan perasaan, serta
menjalin hubungan sosial dalam bentuk kegiatan yang beragam,
interaktif dan menyenangkan; (c) menafsirkan isi berbagai bentuk teks
tulis pendek sederhana dan merespon dalam bentuk kegiatan yang
beragam, interaktif, dan menyenangkan; (d) menulis kreatif meskipun
pendek sederhana berbagai bentuk teks untuk menyampaikan informasi,
mengungkapkan pikiran dan perasaan; (e) menghayati dan menghargai
karya sastra; dan (f) kemampuan untuk berdiskusi dan menganalisis teks
secara kritis14.
Berdasarkan tujuan tersebut, maka mata pelajaran BAR di SMA
diarahkan pada penguasaan ketrampilan berbahasa. Berdasarkan tujuan
tersebut pula, maka materi pelajaran tidak terbatas pada konteks
keseharian, tetapi juga mencakup teks yang bernuansa sastra dalam
rangka menghayati dan menghargainya.

al-Ittijh Vol. 02 No. 01 (Januari-Juni 2010)

Adapun mata pelajaran BAR di Aliyah merupakan suatu mata


pelajaran yang diarahkan untuk mendorong, membimbing,
mengembangkan, dan membina kemampuan serta menumbuhkan sikap
positif terhadap BAR, baik reseptif maupun produktif. Kemampuan
reseptif yaitu kemampuan untuk memahami pembicaraan orang lain dan
memahami bacaan. Kemampuan produktif yaitu kemampuan
menggunakan bahasa sebagai alat komunikasi baik secara lisan maupun
secara tertulis. Kemampuan berbahasa Arab serta sikap positif terhadap
BAR tersebut sangat penting dalam membantu memahami sumber ajaran
Islam yaitu al-Qur'an dan al-hadis, serta kitab-kitab berbahasa Arab yang
berkenaan dengan Islam bagi peserta didik.
Untuk itu, BAR di Madrasah Aliyah dipersiapkan untuk
pencapaian kompetensi dasar berbahasa, yang mencakup empat
keterampilan berbahasa yang diajarkan secara integral, yaitu menyimak,
berbicara, membaca, dan menulis. Meskipun begitu, pada tingkat
pendidikan dasar (elementary) dititikberatkan pada kecakapan menyimak
dan berbicara sebagai landasan berbahasa. Pada tingkat pendidikan
menengah (intermediate), keempat kecakapan berbahasa diajarkan
secara seimbang. Pada tingkat pendidikan lanjut (advanced),
dikonsentrasikan pada kecakapan membaca dan menulis, sehingga
peserta didik diharapkan mampu mengakses berbagai referensi
berbahasa Arab.
Tujuan mata pelajaran BAR Madrasah Aliyah adalah untuk (a)
mengembangkan kemampuan berkomunikasi dalam BAR, baik lisan
maupun tulis yang mencakup empat kecakapan berbahasa, yakni
menyimak (istima), berbicara (kalam), membaca (qiraah), dan menulis
(kitabah), (b) menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya BAR sebagai
salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar, khususnya
dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam, dan (c) mengembangkan
pemahaman tentang saling keterkaitan antara bahasa dan budaya serta
memperluas cakrawala budaya. Dengan demikian, peserta didik
diharapkan memiliki wawasan lintas budaya dan melibatkan diri dalam
keragaman budaya.15
Jika dibandingkan kedua tujuan pembelajaran mata pelajaran
BAR pada kedua kurikulum tersebut, tampak adanya perbedaan sebagai
berikut. (a) Pengajaran BAR di SMA semata-mata untuk pencapaian
kemampuan berkomunikasi, baik lisan maupun tulis melalui penguasaan
empat ketrampilan berbahasa, meliputi istima, kalam, qira`ah dan
kitabah. Adapun pengajaran BAR di MA, di samping untuk pencapaian
kemampuan tersebut, juga diarahkan pada tujuan sebagai alat untuk
menkaji sumber-sumber ajaran Islam. (b) Materi pelajaran BAR di MA

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK SMA Hanik Mahliatussikah


(Analisis Tujuan dan Materi Ajar)

dan SMA mencakup materi terkait dengan konteks keseharian.


Perbedaan keduanya terletak pada cakupan materi kesastraan dan
keagamaan. Berdasarkan tujuannya, terdapat materi kesastraan di SMA
dan berdasarkan tujuannya pula, terdapat materi-materi keagamaan di
MA.

2. Ruang Lingkup Mata Pelajaran Bahasa Arab di SMA dan MA


Aspek mata pelajaran BAR meliputi (a) keterampilan berbahasa,
yaitu mendengarkan, berbicara, membaca, dan menulis, (b) unsur-unsur
kebahasaan yang meliputi tata bahasa, kosakata, pelafalan, dan ejaan,
dan (c) aspek budaya yang terkandung dalam teks lisan dan tulisan.16
Berdasarkan data tersebut diketahui bahwa ruang lingkup mata
pelajaran BAR di SMA dipilah-pilah berdasarkan komponen bahasanya,
yaitu ketrampilan berbahasa, unsur kebahasaan, dan aspek budaya.
Adapun di MA, ruang lingkup ini didasarkan pada materinya.
Jika ditinjau dari aspek materi yang disajikan, berikut ini
perbandingan antara kedua kurikulum.
Tabel 1: Ruang lingkup mata pelajaran SMA dan MA
MA umum MA Bahasa SMA Bahasa
- perkenalan, identitas diri, - Identitas diri,
- kehidupan - kehidupan - Kehidupan sekolah,
Keluarga, madrasah, - Kehidupan
- Hobi, - Kehidupan keluarga,
- Pekerjaan, keluarga, - Kebutuhan sehari-
- Remaja, - Kehidupan sehari- hari,
- Kesehatan, hari, - Pekerjaan,
- Fasilitas umum, - Hobi, - Kegemaran/hobi,
Pariwisata, - Wisata, - Berbelanja,
- Kisah-kisah Islam, - Layanan umum, - Rekreasi,
Wawasan Islam, - Pekerjaan. - Seni dan budaya,
- Hari-hari besar - Layanan umum,
Islam - Media massa,
- Tokoh-tokoh - Lingkungan,
Islam - Organisasi,
- Pendidikan,
- Khutbah
- IPTEK.
Berdasarkan ruang lingkup materi tersebut, tampak bahwa
perbedaan kurikulum MA non program bahasa dan program bahasa
adalah penambahan materi-materi keagamaan pada kurikulum MA non
program bahasa. Hal ini karena tujuan pembelajaran BAR di MA, di

al-Ittijh Vol. 02 No. 01 (Januari-Juni 2010)

antaranya untuk menumbuhkan kesadaran tentang pentingnya BAR


sebagai salah satu bahasa asing untuk menjadi alat utama belajar,
khususnya dalam mengkaji sumber-sumber ajaran Islam.
Berdasarkan data tersebut, diketahui pula bahwa materi kajian
pada program bahasa SMA lebih bervariasi daripada materi kajian
program bahasa untuk MA. Pada kurikulum bahasa Arab MA program
bahasa, tidak disajikan tema seni budaya, organisasi, pendidikan, media
massa, khutbah, dan IPTEKS. Pada hal tema-tema tersebut penting dan
menarik untuk dikenalkan.

3. Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) Mata


Pelajaran Bahasa Arab di SMA
Jika dibandingkan dengan kurikulum MA yang termuat dalam
Permenag, maka kelebihan kurikulum SMA adalah adanya penyebutan
indikator sehingga kompetensi yang akan dicapai lebih jelas dan terukur.
Dalam kurikulum MA, indikator tersebut tidak disebutkan. Tidak adanya
indikator ini tentu saja menyulitkan pengguna, terutama pengguna awam
yang masih memerlukan bimbingan dan arahan tentang indikator apa
saja yang harus dipenuhi oleh suatu kompetensi dasar. Penyebutan
indikator itu akan mempermudah pengguna dalam implementasi
kurikulum.
Berdasarkan kurikulum, diketahui SK, KD, dan indikator mata
pelajaran BAR kelas XI dan XII sebagai berikut.
Tabel 2: Standar Kompetensi (SK) dan Kompetensi Dasar (KD) bahasa
Arab SMA kelas XI dan XII
Standar Kompetensi I kelas XI Standar Kompetensi I kelas
XII
Berkomunikasi lisan dan tertulis Berkomunikasi lisan dan
dengan menggunakan ragam bahasa tertulis dengan menggunakan
serta pola kalimat yang tepat sesuai ragam bahasa serta pola
konteks dalam wacana interaksional kalimat yang tepat sesuai
dan atau monolog yang informatif . konteks dalam wacana
interaksional dan atau
monolog yang informatif,
naratif, dan deskriptif.

Berdasarkan SK tersebut, diketahui bahwa SK untuk tingkatan


yang lebih tinggi, dalam hal ini kelas XII, tidak hanya wacana
interaksional dan atau monolog yang informatif saja yang dituntut untuk
dikuasai peserta didik, tetapi ditambahkan dengan wacana naratif dan
deskriptif. Berdasarkan tabel 1 dan 2 tersebut, diketahui bahwa jumlah

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK SMA Hanik Mahliatussikah


(Analisis Tujuan dan Materi Ajar)

standar kompetensi selama 2 semester (1 tahun pelajaran) pada masing-


masing kelas hanya ada 1. Dari standar kompetensi tersebut, barulah
dijabarkan menjadi beberapa KD dan indikator.
Tabel 3: Jumlah Kompetensi Dasar dan Indikator Pelajaran Bahasa Arab
SMA
SK Jumlah KD Jumlah Keterangan
Indikator
SK I (kls XI) 7 31
Istima :2 Istima :10
Kalam :2 Kalam :8
Qira`ah :2 Qira`ah: 10
Kitabah :1 Kitabah: 3
SK II (kelas 9 37
XII) Istima 2 Istima 10
Kalam 3 Kalam 11
Qira`ah 2 Qira`ah 10
Kitabah 2 Kitabah 6

Berdasarkan KDnya, mata pelajaran bahasa Arab untuk SMA


kelas XII meliputi jumlah KD yang lebih banyak, yaitu 9. Sedangkan
kelas XI hanya 7 saja. Pada SK 2 kelas XII, KD kalam dan kitabah
bertambah 1 KD (semuanya 3 KD), sementara di kelas sebelumnya
hanya ada satu KD. KD yang bertambah adalah KD kalam dan kitabah.
Begitu juga dengan indikator kalam dan kitabah, masing-masing
bertambah 3 indikator. Bertambahnya indikator kalam dan kitabah ini
mengindikasikan bahwa kompetensi lulusan lebih diarahkan pada
ketrampilan berbahasa produktif.

Analisis Buku Bahasa Arab untuk SMA kelas X, XI, dan XII yang
disusun Zakiyah Arifa dan Nadia Afidati
Buku teks hanyalah salah satu sumber belajar. Metode lebih
penting dari materi dan semangat guru lebih penting dari metode. Yang
lebih penting lagi adalah bagaimana ruh guru itu bias membangkitkan
ruh siswa, karena semangat siswa merupakan faktor utama keberhasilan
belajar.
Untuk mengetahui keterkaitan antara kurikulum SMA yang telah
disusun dan implementasinya di lapangan, perlu dilihat buku yang
dipakai di lembaga-lembaga SMA. Buku BAR tingkat SMA lebih sulit
ditemukan di pasaran. Satu contoh buku SMA yang banyak digunakan di
Jawa Timur khususnya adalah buku BAR yang diterbitkan oleh Misykat,

al-Ittijh Vol. 02 No. 01 (Januari-Juni 2010)

karya Nadia Afidati dan Zakiyah Arifa dengan Editor Ahmad Fuad
Effendi. Buku inilah yang dijadikan contoh kajian dalam artikel ini.
Buku ini disusun dengan tujuan agar siswa memiliki kemampuan
berbahasa Arab dasar, yaitu kemampuan berkomunikasi lisan dan tulis
sederhana yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan penutur BAR
dalam kehidupan sehari-hari. BAR yang disajikan dalam buku ini adalah
BAR sebagai bahasa komunikasi. Buku ini disusun berdasarkan
pendekatan komunikatif, yang menekankan pada penguasaan
ketrampilan berbahasa dan bukan pada pengetahuan bahasa, dan
berangkat dari fungsi-fungsi bahasa dan bukan unsur-unsur bahasa.
17

Buku kelas X, XI, dan XII masing-masing terdiri atas 2 unit.


Pada setiap unit terdapat 2 pelajaran (kecuali kelas X, ada 3 pelajaran)
dan pada setiap pelajaran terdapat beberapa bagian yang menyangkut
empat ketrampilan berbahasa dan satu bagian lagi sebagai bentuk
pengayaan. Setiap bagian memuat contoh-contoh ungkapan, latihan-
latihan, dan kaidah yang dianggap penting, guna mencapai kompetensi
dasar yang meliputi empat ketrampilan berbahasa.
Berikut ini ringkasan isi buku untuk SMA tersebut.
Tabel 4: Rincian isi buku bahasa Arab SMA Kelas X18
No Kls Dars Bagian Rincian kegiatan
pembelajaran
1 X 1: 1: Menyimak - Menyebut nama diri dan
dan menanyakan nama lawan
menemukan bicara
informasi - Menyebut asal diri dan
dari teks menanyakan asal orang lain
lisan - Tata bahasa: kata ganti
kepemilikan
- Menyebutkan dan
menanyakan
kewarganegaraan
- Tata bahasa: Nisbah
- Menyebutkan dan
menanyakan nama orang lain
2. Membaca - membaca, memahami, dan
untuk menceritakan isi dialog
menemuka
n informasi
tersurat dan
tersirat

10

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK SMA Hanik Mahliatussikah


(Analisis Tujuan dan Materi Ajar)

3. Menyimak - menyimak, mengucapkan


dan menulis dan menulis bunyi-bunyi
BAR
- Menulis huruf dan kata
4. Latihan - mengenal dan menghafal
tambahan bilangan 1-10 jenis
mudzakkar dan mu`annats
- menghafalkan ucapan
pertemuan dan perpisahan
- menghafal dan menulis halus
kata hikmah
2 1: Menyimak - Memperkenalkan orang lain
dan - Menanyakan nama dan asal
menemukan daerah orang lain
informasi - Tata bahasa: kata ganti
dari teks kepemilikan
lisan
2. membaca - membaca, memahami dan
untuk menceritakan isi dialog
menemukan - membaca dan memahami
informasi teks
tersurat dan
tersirat
3. Menyimak - menyimak,mengucapkan dan
dan menulis menulis bunyi-bunyi BAR
- menulis huruf dan kata
4. Latihan - menghafal ucapan selamat
tambahan pagi, siang, sore, dan malam
- menghafal dan menulis halus
kata hikmah
- permainan bisik berantai
3 1: Menyimak - Menyimak, menyebutkan dan
dan menanyakan pekerjaan
menemuka - Menyimak, menyebutkan,
n informasi dan menanyakan hobi
dari teks
lisan
2. Membaca - membaca dan memahami
untuk teks
menemukan - mengenal dan menghafalkan
informasi bilangan 11-20 jenis

11

al-Ittijh Vol. 02 No. 01 (Januari-Juni 2010)

tersurat dan mudzakkar dan mu`annats


tersirat - membaca, memahami dan
menceritakan isi dialog
3. Menyimak - menyimak, mengucapkan,
dan menulis dan menulis bunyi-bunyi
terpimpin BAR
- menyimak, memahami, dan
menceritakan isi teks yang
dibacakan
- menulis huruf dan kata
- mengisi table dan
menarasikan biodata
4. Latihan - mengisi formulir/ biodata
tambahan - menghafalkan ungkapan
meminta izin
- menghafal dan menulis halus
kata hikmah
- permainan bingo
- permainan puzzle: mencari
kata dalam kotak huruf
2 1 1: Menyimak - Menyimak, mengamati, dan
dan menirukan
menemukan - Tata bahasa: kata penunjuk
informasi
dari teks
lisan
2. Membaca - membaca, memahami, dan
untuk menceritakan isi dialog
menemukan - membaca dan memahami
informasi teks
tersurat dan
tersirat
3. Menyimak - menyimak, mengucapkan
dan dan menulis bunyi-bunyi
menulis BAR
- menyimak, memahami, dan
menceritakan isi teks yang
dibacakan
- menulis huruf dan kata
4. Latihan - menulis nama guru dan mata
tambahan pelajaran

12

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK SMA Hanik Mahliatussikah


(Analisis Tujuan dan Materi Ajar)

- menghafal dan menulis halus


kata hikmah
- menghafalkan berbagai
ucapan
2 1: Menyimak - Menyimak, mengamati dan
dan menirukan
menemukan - Menemukan makna kata
informasi - Mengungkapkan kepemilikan
dari teks - Tata bahasa: struktur idhafah
lisan untuk menunjukkan
kepemilikan; kata Tanya
kepemilikan
2. Membaca - membaca dan memahami isi
untuk bacaan
menemuka - menemukan makna kata
n informasi - tata bahasa: kata yang
tersurat dan menunjukkan tempat
tersirat - mengungkapkan isi bacaan
- tata bahasa: kata Tanya
(tempat)
3. Menulis - menulis huruf dan kata
terpimpin - menulis kata
- menulis kalimat
- mendeskripsikan lingkungan
sekolah secara tertulis
(kegiatan di luar kelas)
4. latihan - menghafalkan berbagai
tambahan ucapan selamat
- permainan menebak benda
dan gambar
3 1: Menyimak - Menyimak, mengamati, dan
dan menirukan
menemukan - Tata bahasa: kata kerja masa
informasi sekarang
dari teks
lisan
2. membaca - membaca, memahami, dan
untuk menceritakan isi dialog
menemukan - membaca dan memahami isi
informasi bacaan
tersurat dan - mendeskripsikan kegiatan

13

al-Ittijh Vol. 02 No. 01 (Januari-Juni 2010)

tersirat waktu istirahat


- tata bahasa: bilangan
3. menyimak - Menyimak, memahami dan
dan menulis menceritakan isi teks yang
dibacakan
- menulis dan memberikan
penjelasan secara lisan
mengenai jadwal pelajaran
- menulis dan mengisi kartu
perpustakaan
4. latihan - menghafal dan menulis halus
tambahan kata hikmah
- menikmati selingan
- permainan teka-teki silang
An-nushush lil istima

Dalam akhir buku X ini, disajikan daftar kosa kata, yaitu 415
kosa kata, terdiri atas semester I:206 kosa kata (dars 1: 109, dars 2: 37,
dars 3: 60), dan semester 2: 209 kosa kata (dars 1: 48, dars 2: 69, dan
dars 3: 92).
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa sajian materi dalam
buku kelas X ini didasarkan pada ketrampilan berbahasa, dengan urutan
(1) istima dan kalam , (2) qira`ah, (3) istima dan kitabah. Di samping
itu, ada latihan tambahan berupa hafalan bilangan, ungkapan dan
menulis halus. Buku kelas X memuat Tiga dars dan masing-masing dars
terdiri atas 4 bagian.
Jika ditinjau dari aspek proses pembelajarannya, tampak bahwa
kegiatan yang dilakukan sebagai berikut (a) dialog: latihan
mengemukakan informasi dan menanyakan informasi tertentu, (b)
pengenalan gramatika, (c) membaca, memahami, dan menceritakan isi
dialog (d) menyimak, mengucapkan dan menulis
serta (e) menghafalkan ungkapan-ungkapan sederhana, dan permainan.
Berarti, kegiatan pembelajarannya sudah mencakup pelibatan 4
ketrampilan berbahasa.
Adapun jumlah kosa kata yang diajarkan sebayak 415 kosa kata.
Pembelajaran kosa kata merupakan tuntutan pokok yang harus terpenuhi
dalam pembelajaran bahasa. Menurut rusydi Ahmad Thuaimah,
pemilihan mufradat hendaknya memenuhi prinsip-prinsip (a) at
tawaatur, yaitu frekuensi pemilihannya harus cermat, yaitu mufradat
yang betul-betul sering digunakan)

14

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK SMA Hanik Mahliatussikah


(Analisis Tujuan dan Materi Ajar)

(b) at tawazzu aw al mada (range), yaitu mufradat yang dipilih harus


benar-benar mufradat yang dipakai di berbagai daerah Arab. (c) al
mutachiyah (availability), yaitu mufradat yang dipilih mudah untuk
dicari. (d) al ulfah (familiarity), yaitu mufradat yang dipilih harus
dikenal oleh banyak kalangan. (e) al syumul (coverage), yaitu memilih
mufradat yang bisa digunakan dalam berbagai bidang. (f) al ahammiyah,
yaitu mufradat yang dipilih adalah kosakata yang benar-benar
dibutuhkan pebelajar, dan (g) al urubah, yaitu lebih memilih kosa kata
yang berasal dari bahasa Arab asli.19
Kosa kata dalam buku ini disajikan pada setiap bagian dan juga
ditulis di akhir buku sebagai kamus. Pada masing-masing bagian,
mufradat yang satu memiliki hubungan dengan mufradat yang lain
karena berada dalam satu pokok bahasan. Tetapi, setelah berganti pokok
bahasan, relevansinya perlu ditinjau ulang. Artinya, kurang ada relevasi
antara bagian yang satu dengan bagian yang lain.
Pengajaran gramatika pada buku ini diawali dengan pengenalan
kata ganti kepemilikan, nisbah, kata penunjuk, kata yang menunjukkan
tempat, kata Tanya (tempat), verba mudhari dan bilangan. Menurut
penulis, pengenalan gramatika ini adalah gramatika fungsional yang
sesuai dengan kebutuhan pebelajar dan disesuaikan dengan materi yang
disajikan. Urutan materi gramatika mengikuti urutan dari yang mudah
menuju yang rumit.

Tabel 5: Rincian isi buku bahasa Arab SMA Kelas XI


N Kls Dars Bagian Rincian kegiatan
o pembelajaran
1 XI 1: 1: al-kalam - menyimak, melihat dan
Al-usroh menirukan
- menyimak, menyebutkan,
menceritakan, dan
menanyakan anggota
keluarga
- tata bahasa: kata ganti
kepemilikan
- menyebutkan dan
menanyakan anggota
keluarga
2. al-Qira`ah - membaca, memahami, dan
menceritakan isi bacaan
- tata bahasa: kata ganti
3. al-istima - menyimak, mengucapkan

15

al-Ittijh Vol. 02 No. 01 (Januari-Juni 2010)

dan menulis bunyi-bunyi


bahasa Arab
4. al-kitabah - mengisi table dan
menarasikan anggota
keluarga
- menghafal dan menulis
halus kata hikmah
5. at-tadribat - permainan teka-teki silang
al idhafiyyah - ungkapan-ungkapan
- mengisi formulir biodata
2: al- 1: al-kalam - menyimak, melihat, dan
bait menirukan
- menyimak, menyebutkan,
dan menanyakan keadaan
rumah dan isinya
- tata bahasa: mufrod
mutsanna, jamak
2. al-Qira`ah - membaca, memahami, dan
menceritakan isi bacaan
- menemukan makna kata
3. al-istima - menyimak, mengucapkan
dan menulis bunyi-bunyi
BAR
- Menyimak, memahami,
dan menceritakan isi teks
yang dibacakan
4. al-kitabah - menulis dan menceritakan
keadaan rumah
- menghafal dan menulis
halus kata hikmah
5. at-tadribat - ayo tersenyum
al idhafiyyah - permainan teka-teki silang
An-nushush lil istima
2 1: al- 1: al-kalam - menyimak,menirukan, dan
chayaat mengamati kegiatan sehari-
al hari
yaumiyy - menyimak,
ah menyebutkan/menceritakan
, dan menanyakan kegiatan
sehari-hari
- tatabahasa: kata ganti

16

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK SMA Hanik Mahliatussikah


(Analisis Tujuan dan Materi Ajar)

- berdialog tentang kegiatan


dengan menyebutkan jam
2. al-Qira`ah - membaca, memahami, dan
menceritakan isi bacaan
- membaca dan memahami
dialog tentang kegiatan
sehari-hari
3. al-istima - menyimak, mengucapkan
dan menulis bunyi-bunyi
bahasa Arab
- menyimak, memahami,
dan menceritakan isi teks
yang dibacakan
4. al-kitabah - mengisi table dan
menarasikan kegiatan
sehari-hari
- menghafal dan menulis
halus kata hikmah
5. at-tadribat - ungkapan tambahan
al idhafiyyah - tebak gerak
2: al 1: al-kalam - menyimak dan menirukan
uthlah kegiatan liburan
- menyimak, menanyakan,
dan
menyebutkan/menceritakan
liburan
- tatabahasa: tarkib fiil
mudhari dan amar
2. al-Qira`ah - membaca, memahami, dan
menceritakan isi bacaan
- membaca dan memahami
dialog tentang kegiatan
liburan
- tata bahasa: fiil
3. al-istima - menyimak, mengucapkan
dan menulis bunyi-bunyi
bahasa Arab
- menyimak, memahami,
dan menceritakan isi teks
yang dibacakan
4. al-kitabah - menulis dan menceritakan

17

al-Ittijh Vol. 02 No. 01 (Januari-Juni 2010)

kegiatan liburan
- menghafal dan menulis
halus kata hikmah
5. at-tadribat - ungkapan-ungkapan
al idhafiyyah - permainan ular tangga
An-nushush lil istima

Kosa kata yang tersaji dalam daftar kosa kata terdiri atas 355
kosa kata, terdiri atas semester I: 174 kosa kata (dars 1: 99 dan dars 2:
75), dan semester 2: 181 kosa kata (dars 1: 89 dan dars 2:92).
Berdasarkan tabel tersebut, diketahui bahwa antara buku kelas X
dan kelas XI ini memiliki urutan sajian yang tidak konsisten. Pada buku
kelas X, urutan materinya (1) istima dan kalam , (2) qira`ah, (3) istima
dan kitabah,serta (4) tadribat idzafiyah. Adapun untuk kelas XI, urutan
sajiannya adalah (1) kalam, (2) Qira`ah, (3) istima, (4) kitabah,dan (5)
tadribat idzafiyah.
Adapun pembelajarannya meliputi menyimak dan menirukan,
menanyakan, dan menyebutkan/menceritakan, tatabahasa, membaca,
memahami, dan menceritakan isi bacaan, membaca dan memahami
dialog, mengucapkan dan menulis bunyi-bunyi bahasa Arab, menghafal
dan menulis halus kata hikmah, dan permainan. Kosa kata yang disajikan
dalam buku XI ini jauh lebih sedikit dibanding kelas X yang berjumlah
415kosa kata. Jumlah mufradat pada buku XI ini sebanyak 355 kosakata.
Harusnya, kosakata yang disajikan pada jenjang yang lebih tinggi
memiliki kuantitas yang lebih banyak pula, dan tidak menurun.
Ditinjau dari aspek gramatika, urutan sajian nya adalah kata
ganti, mufrad, mutsanna, jama dan fiil mudhari dan amar. Menurut
hemat penulis, secara manthiqiy dan juga alur sikuulujiy, tampilan sajian
gramatika ini telah memenuhi kebutuhan pebelajar yang dikenalkan isim
dulu sebelum fiil.
Tabel 6: rincian isi buku bahasa Arab SMA Kelas XII20
No Kls Dars Bagian Rincian Kegiatan
pembelajaran
1 XII 1: 1: al-kalam - menyimak, melihat, dan
Al- menirukan
hiwayah - menyimak, menyebutkan/
menceritakan, menanyakan
hobi
2. al- - membaca, memahami, dan
Qira`ah menceritakan isi bacaan
- mengenal kata sifat dan

18

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK SMA Hanik Mahliatussikah


(Analisis Tujuan dan Materi Ajar)

lawan kata
3. al- - Menyimak, mengucapkan
istima dan menulis kata yang
diimlakkan
- menyimak, memahami,
dan menceritakan isi teks
yang dibacakan
4. al- - menyusun kata menjadi
kitabah kalimat
- menghafal dan menulis
halus kata hikmah
5. at- - ungkapan tambahan
tadribat al - permainan bisik berantai
idhafiyyah
2: al- 1: al-kalam - menyimak, melihat, dan
marafiq menirukan
al- - menyimak, menyebutkan
ammah dan menentukan fungsi
fasilitas umum
- bercakap-cakap tentang
fasilitas umum
- tatabahasa:isim sifat dan
isim tafdhil
2. al- - membaca, memahami dan
Qira`ah menceritakan isi bacaan
- menyimpulkan makna
kalimat dalam suatu istilah
3. al- - menyimak, mengucapkan
istima dan menulis bunyi-bunyi
bahasa Arab
- menyimak, memahami,
dan menceritakan isi teks
yang dibacakan
4. al- - menulis dan menceritakan
kitabah letak fasilitas umum
- menghafal dan menulis
halus kata hikmah
5. at- - permainan monopoli
tadribat al - menghafal dan memahami
idhafiyyah ungkapan
An-nash lifahmil

19

al-Ittijh Vol. 02 No. 01 (Januari-Juni 2010)

masmu
2 1:al- 1: al-kalam - menyimak, menirukan, dan
mihan mengamati macam-macam
profesi
- menyimak,
menyebutkan/menceritaka
n dan menanyakan
pekerjaan
- tatabahasa:penggunaan
kana-yakunu
- berdialog/berbicara tentang
profesi yang dicita-citakan
di masa depan
2. al- - membaca, memahami dan
Qira`ah menceritakan isi bacaan
- membaca dan memahami
dialog tentang kelanjutan
studi
3. al- - mengisi table,
istima mengungkapkan informasi
dari teks lisan dan
menirukan bacaan
4. al- - menulis teks/narasi
kitabah sederhana tentang profesi
dan cita-cita
- menghafal dan menulis
halus kata hikmah
5. at- - teka-teki
tadribat al - permainan: memperagakan
idhafiyyah
2:ash- 1: al-kalam - menyimak dan menirukan
shich kosakata tentang anggota
chah badan
- menyimak, menanyakan,
dan menyebutkan anggota
badan
- memahami dan
mempraktekkan dialog
tentang kesehatan
2. al- - membaca, memahami dan
Qira`ah menceritakan isi bacaan

20

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK SMA Hanik Mahliatussikah


(Analisis Tujuan dan Materi Ajar)

- membaca dan memahami


ungkapan sakit
3. al- - menyimak dan
istima melaksanakan instruksi
lisan
- mengungkapkan informasi
dari teks lisan dan
menirukan bacaan
4. al- - menulis dan menceritakan
kitabah teks sederhana tentang
kesehatan
- menghafal dan menulis
halus kata hikmah
5. at- - melengkapi huruf yang
tadribat al hilang dalam kata
idhafiyyah - permainan tebak tokoh
An-nushush lil istima
DAFTAR KOSA KATA
1 Dars 1
Dars 2 218 804 kosa kata
2 Dars 1 586
Dars 2

Di Kelas XII ini, disajikan 804 kosa kata, terdiri atas 218 kosa
kata di semester 1 dan 586 kosa kata di semester 2. Berdasarkan tabel
tersebut, diketahui bahwa sajian buku kelas XII ini memiliki kesamaan
urutan sajian buku kelas XI, meskipun keduanya tidak sama dengan
urutan sajian buku kelas X. Pada buku kelas XII, urutan sajiannya adalah
(1) kalam, (2) Qira`ah, (3) istima, (4) kitabah,dan (5) tadribat idzafiyah.
Adapun pembelajarannya meliputi menyimak dan menirukan,
menanyakan, dan menyebutkan, memahami dan mempraktekkan,
membaca, memahami dan menceritakan isi bacaan, memahami
ungkapan, melaksanakan instruksi lisan, mengungkapkan informasi dari
teks lisan, menulis dan menghafal, menulis halus kata hikmah, dan
melengkapi huruf yang hilang dalam kata, serta permainan. Kegiatan
pembelajaran ini, jika dibandingkan dengan kelas X dan XI tentu saja
lebih bervariasi, dan lebih membutuhkan pemikiran. Pembelajaran sudah
lebih difokuskan pada pencapaian kompetensi kalam.
Ditinjau dari aspek kosa katanya, buku XII ini menyajikan jauh
lebih banyak kosa kata, yaitu sebayak 804. Kenaikan jumlah kosa kata
ini sangatlah drastis, jika dibandigkan dengan 2 buku sebelumnya, yaitu

21

al-Ittijh Vol. 02 No. 01 (Januari-Juni 2010)

415 dan 355. Ditinjau dari aspek gramatika, pada buku XII ini tidak
banyak menampilkan judul gramatika secara eksplisit, kecuali isim sifat
dan isim tafdhil serta penggunaan kaana yakuunu. Hal ini menunjukkan
bahwa pembelajaran gramatika pada buku XII ini telah banyak
terintegrasi.
Jika ketiga buku ini diperbandingkan, maka deskripsinya sebagai
berikut. Ditinjau dari aspek kosa kata, terdapat 415 kosa kata dalam buku
kelas X, kelas XI ada 355 dan kelas XII ada 804 kosa kata. Dengan
demikian, jumlah keseluruhan mufradat ada 1574 kosa kata. Berdasarkan
teori yang dikemukakan Thuaimah21, bahwa untuk tingkat mahir,
penguasaan kosa kata siswa antara 1500-2000 kosa kata, maka kosa kata
dalam buku SMA ini telah memenuhinya. Hanya saja, kosa kata pada
buku kelas XI lebih sedikit daripada kosakata pada buku kelas X, selisih
60 kosa kata. Dan selisih kosa kata kelas XII dengan kelas X dan sebelas
juga terlalu jauh, dengan perbandingan 415; 355; 804. Berdasarkan
perbandingan itu, tampak tidak adanya pembagian kosa kata yang
merata.
Kosa kata tersebut, beberapa di antaranya termasuk kosa kata
yang memiliki asal yang sama, kemudian diikuti oleh kata lain yang
berbeda atau penggunaannya dalam situasi yang berbeda sehingga
menimbulkan makna yang berbeda. Misalnya wasa`ilun naqli barriyah,
wasa`ilun naqli jawwiyah; akadimiyyatut tamridh dan akadimiyyatuth
thairan; khadama dan khidmah ijtimaiyyah.
Dalam setiap awal bab atau pada bab kalam, disajikan mufradat
asasiyyah yang di drill kan. Adapun pada bagian istima, hanya kadang-
kadang saja disajikan mufradat asasiyyah yang didrillkan. Adapun
mufradat yang lain merupakan mufradat idhafiyyah dan musanidah.
Terjemahan dari keseluruhan mufradat diletakkan pada halaman terakhir
setiap buku.
Ditinjau dari prinsip relevansi, terdapat hubungan antara satu
mufradat dengan mufradat lain yang terdapat dalam satu dars. Tetapi
tidak demikian ketika sudah berganti dars dan wahdah. Kosa kata yang
disajikan hendaknya memenuhi parameter al istimrar (saling
berhubungan), at tatabu (berurutan), at takamul (terintegrasi). Begitu
juga harus memenuhi parameter ash shidq, al ahammiyah, al-qabiliyyah
lit taallum dan al alamiyyah.
Ditinjau dari aspek penyajian aspek ketrampilan berbahasa, buku
ini mendahulukan kalam dibanding dengan istima. Dalam kurikulum,
istima disajikan lebih dahulu. Begitu pula dengan buku-buku yang
selama ini telah ada. Peletakan kalam di awal setiap bab dalam buku ini
dimungkinkan karena hal yang paling utama dalam berbahasa adalah

22

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK SMA Hanik Mahliatussikah


(Analisis Tujuan dan Materi Ajar)

kemampuan berbicara dan pendekatan yang digunakan adalah


pendekatan komunikatif .
Hanya saja, dalam buku ini terjadi inkonsistensi dalam peletakan
sajian berdasarkan urutan ketrampilan berbahasa. Umumnya urutan
sajiannya adalah istima-kalam-qira`ah dan kitabah. Dalam buku kelas
XI dan XII, menyimak diletakkan setelah qiraah. Jadi urutannya: kalam,
qira`ah, istima, kitabah. Adapun dalam buku kelas X, menyimak dan
kalam dijadikan satu kesatuan, kemudian ketrampilan membaca
disendirikan dan kemudian ketrampilan menyimak dijadikan satu lagi
dengan ketrampilan menulis. Jadi, urutannya berbeda dengan apa yang
telah disajikan pada kelas XI dan XII dan berbeda pula secara
keseluruhan dengan sajian dalam kurikulum.
Ditinjau dari segi urutan penyajian 4 ketrampilan dalam
kurikulum, yaitu istima, kalam, qira`ah, dan kitabah, urutan itu sudah
sesuai dengan alur pencapaian kompetensi ketrampilan berbahasa.
Maksudnya ketrampilan mendengarkan memberikan kontribusi terhadap
perkembangan kemampuan berbicara dan sebaliknya. Selanjutnya kedua
ketrampilan tersebut akan diperkuat oleh kemampuan membaca siswa
atau sebaliknya. Ketrampilan menulis memberikan kontribusi pada
ketrampilan membaca dalam bentuk teks. Dalam proses belajar mengajar
keempat keterampilan berbahasa pada hakekatnya tidak dapat
dipisahkan. Oleh sebab itu, keterampilan berbahasa harus dikembangkan
secara terpadu. Dan buku ini telah mencoba mengintegrasikan empat
kemahiran berbahasa tersebut.
Jika dalam kurikulum, unsur-unsur bahasa hanya sebagai
pendukung penguasaan ketrampilan berbahasa dan tidak dijadikan tujuan
utama dalam pembelajaran, dalam buku ini, materi tersebut, utamanya
tata bahasa, mayoritas secara eksplisit disebutkan setelah kalam dan
kemudian di beberapa judul disebutkan pula dalam bagian qira`ah.
Dengan penyajian tersebut, penulis masih menganggap utama aspek
tatabahasa sebagaimana aspek ketrampilan berbahasa. Sekiranya, aspek
unsure-unsur bahasa tersebut dipandang tidak lebih penting dari aspek
ketrampilan berbahasa, tentunya akan diletakkan di akhir atau setelah 4
aspek ketrampilan berbahasa disajikan.
Di dalam kurikulum, standar kompetensi hanya ada 1 untuk
masing-masing kelas. Sedangkan dalam buku ini, pada setiap kemahiran
berbahasa dicantumkan standar kompetensi. Menurut hemat penulis,
yang perlu dicantumkan pada setiap bagian itu adalah KD dan
indikatornya karena SK itu memiliki beberapa KD dan indikator.
Buku ini juga belum memuat materi seni sastra sebagaimana
yang diamanatkan kurikulum. Beberapa teks bacaan dalam buku ini tidak

23

al-Ittijh Vol. 02 No. 01 (Januari-Juni 2010)

diberi judul, misalnya kelas X wachdah I (unit 1) dars 2, kelas X


wachdah 2 dars 1, dan kelas XII wachdah 2 dars 2. Tingkat kesulitan
judul dalam buku ini juga masih perlu ditata ulang, misalnya materi
bacaan pada buku kelax X wachdah 2 dars 1 hal 36 lebih sulit dari dars 2
hal 44. Begitu juga panjang dan pendeknya chiwar (dialog) pada judul-
judul yang ada pada ketiga buku ini.
Di antara ciri buku yang bagus adalah yang mengajak para
pembacanya untuk memanfaatkan kemampuan berpikir lebih optimal.
Kemampuan berpikir merupakan kegiatan penalaran yang reflektif,
kritis, dan kreatif, yang berorientasi pada suatu proses intelektual yang
melibatkan pembentukan konsep, aplikasi, analisis, menilai informasi
yang terkumpul atau dihasilkan melalui pengamatan, pengalaman,
refleksi, sebagai landasan kepada satu keyakinan dan tindakan.
Kemampuan berpikir berhubungan dengan kemampuan
seseorang individu dalam menggunakan kedua domain afektif/hati dan
kognitif/ otak dalam usaha untuk mendapatkan atau memberikan
informasi, menyelesaikan masalah atau membuat keputusan.
Pengembangan materi ajar hendaknya diarahkan pada optimalisasi
domain afektif dan kognitif tersebut, dalam rangka membangun genarasi
bangsa yang kritis, kreatif, dan reflektif.

C. PENUTUP
Jika ditinjau dari paparan standar kompetensi, kompetensi dasar,
indikator, dan materi yang ada dalam kurikulum, tampak bahwa orientasi
pembelajaran bahasa Arab di SMA bukan gramatikal oriented, tetapi
pada kemampuan berkomunikasi lisan dan tulis. Pembelajaran unsur-
unsur bahasa yang terdiri atas kosakata, ungkapan komunikatif,
pelafalan, tata bahasa, ejaan ditujukan untuk mendukung penguasaan dan
pengembangan empat keterampilan berbahasa, yaitu: mendengarkan,
berbicara, membaca, menulis dan bukan untuk kepentingan penguasaan
unsur-unsur bahasa itu sendiri. Dalam proses belajar mengajar, unsur-
unsur bahasa yang dipandang sulit bagi siswa dapat disajikan secara
tersendiri, secara sistematis sesuai dengan tema yang dibahas.
Buku ajar yang tersedia di pasaran tidak sepenuhnya
mengemban amanat kurikulum. Oleh karena itu, ia hendaknya dipandang
sebagai salah satu referensi saja dan guru dapat menggunakan media atau
buku-buku yang lain untuk pengayaan. Tidak sesuainya materi ajar di
lapangan dengan kurikulum ada kemungkinan karena kurikulum yang
dianggap terlalu tinggi untuk diimplementasikan oleh pengguna. Pada
hal, seharusnya kurikulum tersebut memuat standar kompetensi minimal.

24

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK SMA Hanik Mahliatussikah


(Analisis Tujuan dan Materi Ajar)

Oleh karena itu, perbaikan kurikulum perlu dilakukan22 dengan


tetap mengacu pada prinsip-prinsip berkesinambungan, kerjasama,
dilaksanakan pada skala yang lebih kecil, dan yang lebih penting lagi
bahwa perbaikan kurikulum tidak berarti semua aspek harus diubah,
tetapi dapat dilakukan terhadap aspek-aspek tertentu saja yang dirasa
perlu diperbaiki.

Catatan
1Robert
M. Gagne, Leslie J. Brihhs & Walter W.Wager. 1992. Principles of
instructional design. Fort Worth: Harcourt Brace Jovanovich College Publishers. Hal.3-
11
2Dalam Dewi Salma Prawiradilaga. Prinsip Desain Pembelajaran. (Jakarta:

Kencana, 2007).Hal.24.
3Dewi Salma Prawiradilaga, Ibid; lihat juga Rusydi Ahmad Thuaimah.

Manahij Tadrisil Lughah Al Arabiyyah bi at Talim al Asasiy. (Al-Qahirah: Darul Fikri


Al ARabiy, 1998). Hal. 153
4
Rusydi Ahmad Thuaimah, 1998.
5Penelusuran lebih jauh yang dilakukan Yunus ini akhirnya sampai pada

kesimpulan bahwa "kesan, pandangan, dan pencitraan negatif terhadap bahasa Arab
mulai muncul pada akhir abad ke-19, seiring dengan kolonialisasi Barat ke dunia Islam".
Bahkan pada awal abad ke-20, seruan perlunya penggantian bahasa Arab fush-cha/bahasa
ragam formal dengan bahasa 'ammiyah/bahasa ragam informal bergaung di Mesir.
6Hasilnya menunjukkan bahwa ketiadaan minat (100%), tidak memiliki latar

belakang belajar bahasa Arab (87%), materi/kurikulum perguruan tinggi (83%), kesulitan
memahami materi bahasa Arab (57%), dan lingkungan kelas yang tidak kondusif (50%).
Lebih dari itu, ditemukan bahwa 80% penyebab kesulitan belajar bahasa Arab adalah
faktor psikologis. 77% di antara mereka memiliki kesan negatif terhadap bahasa Arab.
7Muhbib Abdul Wahab. Pemikiran Linguistik Tammam Hassan dalam

Pembelajaran Bahasa Arab. (Jakarta: UIN Jakarta Press. 2008). Hal. 2-3
8Zakiyah Arifa dan Nadia Af`idati. Bahasa Arab untuk SMA-SMK kelas XI

(Malang: Misykat, 2008) hal iii


9Soetopo dan Sumanto. 1993.Pembinaan Pengembangan Kurikulum: sebagai

Substansi Problem Administrasi Pendidikan, Jakarta: Bumi Aksara. Hal.49-50; lihat juga
Subandijah, 1993.Pengembangan dan inovasi kurikulum. Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada. Hal 50
10Abdullah Idi. 2006. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek.

Yogyakarta: Ar Ruz Media.Hal. 179-181.


11Subandijah, Op.Cit. hal 54.

12Oemar Hamalik. Manajemen Pengembangan Kurikulum. (Bandung: PT

Remaja Rosyda Karya, 2006: 102); lihat jugaWajihah Tsabit Al `Any. Al Fikru At
Tarbawiy Al Muqaran (Urdun: Dar Amr li An Nasyr wa At Tauzi, 2003); lihat juga
Rusydi Ahmad Thuaimah. Talimu al Arabiyyah li Ghairi an Nathiqina biha:
Manahijuhu wa Asalibuhu (Ribath: Isesco, 1989); lihat juga Tyler, RW. Basic of
Curriculum and Instruction (Chicago: University of Chicago Press, 1949).
13Rusydi Ahmad Thuaimah. Manahij Tadris al Lughah al Arabiyyah bi talim

al asasi (Kairo: Darul Fikri, 1998) hal.50


14Depdinas. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Arab SMA & MA.

Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas: 2003


15Permenag nomor 2 tahun 2008.hal.86, 127

16
Depdiknas. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Arab SMA dan MA
(Jakarta: Pusat Kurikulum Balitbang, 2003) hlm.7

25

al-Ittijh Vol. 02 No. 01 (Januari-Juni 2010)

16Zakiyah
Arifa dan Nadia Afidati.2009. Bahasa Arab untuk SMA-SMK kelas
XI. Malang: Misykat, hal.iv
16Zakiyah Arifa dan Nadia Af`idati. Bahasa Arab untuk SMA-SMK kelas X

(Malang: Misykat, 2008)


16Zakiyah, hal 195

16Zakiyah Arifa dan Nadia Af`idati. Bahasa Arab untuk SMA-SMK kelas XII

(Malang: Misykat, 2008)


16Thuaimah, 1989:196

17Oemar Hamalik. 2007. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT

Remaja Rosyda Karya.Hal. 259

Daftar Pustaka

Abdul Wahab, Muhbib. Pemikiran Linguistik Tammam Hassan dalam


Pembelajaran Bahasa Arab. Jakarta: UIN Jakarta Press. 2008.
Arifa, Zakiyah dan Nadia Af`idati. Bahasa Arab untuk SMA-SMK kelas
X Malang: Misykat. 2008.
Arifa, Zakiyah dan Nadia Af`idati. Bahasa Arab untuk SMA-SMK kelas
XI. Malang: Misykat. 2008.
Arifa, Zakiyah dan Nadia Af`idati. Bahasa Arab untuk SMA-SMK kelas
XII. Malang: Misykat. 2008.
Depdinas. Standar Kompetensi Mata Pelajaran Bahasa Arab SMA &
MA. Jakarta: Pusat Kurikulum, Balitbang Depdiknas. 2003.
Gagne, Robert M. Leslie J. Brihhs & Walter W.Wager. Principles of
instructional design. Fort Worth: Harcourt Brace Jovanovich
College Publishers. 1992.
Hamalik, Oemar. Manajemen Pengembangan Kurikulum. Bandung: PT
Remaja Rosyda Karya. 2006.
Idi, Abdullah. Pengembangan Kurikulum: Teori dan Praktek.
Yogyakarta: Ar Ruz Media. 2006.
Iskandar. Psikologi Pendidikan.Ciputat: Gaung Persada. 2009.
Mulyasa. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Bandung: Remaja
Rosdakarya. 2007.
Permenag RI no 2 tahun 2008 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan
Standar ISI Pendidikan Agama Islam dan Bahasa Arab di
Madrasah.
Prawiradilaga, Dewi Salma. Prinsip Desain Pembelajaran. Jakarta:
Kencana. 2007.

26

PEMBELAJARAN BAHASA ARAB UNTUK SMA Hanik Mahliatussikah


(Analisis Tujuan dan Materi Ajar)



Soetopo dan Sumanto. Pembinaan Pengembangan Kurikulum: sebagai
Substansi Problem Administrasi Pendidikan, Jakarta: Bumi
Aksara. 1993.
Subandijah. Pengembangan dan inovasi kurikulum. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada. 1993.
Tsabit Al `Any, Wajihah. Al Fikru At Tarbawiy Al Muqaran . Urdun:
Dar Amr li An Nasyr wa At Tauzi. 2003.
Thuaimah, Rusydi Ahmad. Talimu al Arabiyyah li Ghairi an Nathiqina
biha: Manahijuhu wa Asalibuhu.Ribath: Isesco. 1989.
Thuaimah, Rusydi Ahmad. Manahiju Tadrisil Lughah al Arabiyyah bit
Talim al Asasiy. Qahirah: Darul Fikri Al-Arabiy. 1989.
Tsabit Al `Any. Wajihah. Al Fikru At Tarbawiy Al Muqaran.Urdun: Dar
Amr li An Nasyr wa At Tauzi. 2003.
Tyler, RW. Basic of Curriculum and Instruction. Chicago: University of
Chicago Press. 1949.

Hanik Mahliatussikah, S.Ag., M.Hum., adalah Dosen Jur. Sastra Arab,
Fak. Sastra. Universitas Negeri Malang, dan Mahasiswa Program
Doktor Pendidikan Bahasa Arab UIN Maulana Malik Ibrahim
Malang

27

al-Ittijh Vol. 02 No. 01 (Januari-Juni 2010)

28

Anda mungkin juga menyukai