Bab Iv

Anda mungkin juga menyukai

Anda di halaman 1dari 15

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian per Siklus


1. Studi Awal
a. Proses Pembelajaran
Studi awal peneliti mengenai proses pembelajaran difokuskan pada motivasi siswa
terhadap pembelajaran IPA, dengan kriteria motifasi yaitu:
1) siswa tekun dalam mengerjakan tugas
2) siswa aktif dalam proses pembelajaran
3) siswa mempunyai rasa ingin tahu terhadap materi yang disampaikan.
Pada studi awal ini dikatakan bahwa motivasi siswa dalam pembelajaran IPA tentang
keseimbangan ekosistem di kelas VI masih rendah, hal ini disebabkan pembelajaran di kelas
hanya bersifat transfer ilmu pengetahuan saja dan dilakukan secara konvensional dengan
menyampaikan materi pelajaran sebanyak-banyaknya tanpa memperhatikan kebutuhan siswa,
selain itu peneliti juga belum melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

b. .Hasil Belajar
Hasil belajar pada studi awal pembelajaran IPA tentang keseimbangan ekosistem di kelas
VI masih sangat rendah dan belum sesuai dengan yang diharapkan peneliti. Hal ini bisa dilihat
pada tabel berikut.
Tabel 4.1 Nilai Studi Awal
No Nama siswa Jenis Nilai Studi Keterangan
Kelamin Awal
1. Fiki Asfarudin L 20 BT
2. Ahmad Zainul Amri L 60 BT
3. Aziz Musbihan L 40 BT
4. Ayu Marifatus Sholihah P 60 BT
5. Mohamad Aziz Supriyadi L 40 BT
6. Itmamul Wafa L 30 BT
7. Yuni Uswatun Khasanah P 60 BT
8. Affan Fauzi L 40 BT
9. Ahmad Ulun Nangim L 50 BT
10. Alfi Mamunatun Hasanah P 50 BT
11. A.Yaqut Shofiyyulloh L 40 BT
12. Doni Choiruman L 80 T
13. Eka Fahri Kurniawan L 60 BT
14. Febryana Rudiyanto L 60 BT
15. Fuadi Wafa L 80 T
16. Laely Marifah P 70 T
17. Fuad Nur Khafid L 70 T
18. Moh. Syaeful Huda L 80 T
19. Muhamad Darul Muttaqin L 50 BT
20. Mohammad Syafri Assidiq L 80 T
21. Muhammad Wahyu Hidayat L 60 BT
22. Nur Nawangsari P 70 T
23. Reyvanza Febri Prasetya L 70 T
24. Rifqi Deni Masruhan L 50 BT
25. Siti Robingatun Sururriyah P 50 BT
26. Tania Titis Feriyanti P 80 T
27. Rifka Alifianti P 60 BT

Jumlah 1560
KKM 65
Rata-rata Kelas 58
Persentase Ketuntasan 33%
Persentase Belum tuntas 67%
Keterangan
T : Tuntas
BT : Belum Tuntas
Grafik 4.1 Nilai Studi Awal
Berdasarkan tabel 4.1 dan grafik 4.1 tersebut dapat diperoleh informasi bahwa Kriteria
Ketuntasan Belajar Minimal (KKM) untuk mata pelajaran IPA kelas VI SD Negeri 1 Karangsari
adalah 65, dari 27 siswa kelas VI yang mengalami ketidaktuntasan belajar sebanyak 18 siswa
(67%) di bawah KKM, sisanya 9 siswa telah mengalami ketuntasan belajar yaitu 33% di atas
KKM, dari batas tuntas yang diharapkan oleh guru yaitu 95%. Nilai terendah yang didapatkan
siswa yaitu 20 dan nilai tertinggi 80, dengan rata-rata kelas 57. Siswa yang mendapatkan nilai di
bawah rata-rata kelas sebanyak 11 siswa dan yang mendapatkan nilai di atas nilai rata-rata kelas
sebanyak 16 siswa.
Dari paparan informasi di atas dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pada studi awal
masih sangat rendah, maka dari itu sebagai tindak lanjut untuk meningkatkan kualitas
pembelajaran IPA maka peneliti melakukan Penelitian Tindakan Kelas (PTK).

2. Hasil Penelitian Siklus I


a. Proses Pembelajaran
Sebagai tindak lanjut dari proses pembelajaran dan hasil belajar studi awal yang sangat
rendah, maka peneliti melakukan PTK dengan melakukan proses pembelajaran siklus I. Sesuai
dengan jadwal yang ditentukan, proses pembelajaran siklus I dilakukan pada tanggal 14 dan 16
Maret 2013.

Gambar 4.1 Peneliti menjelaskan materi kepada siswa.


Peneliti membagi siswa dalam kelompok besar dengan jumlah 5 atau 6 siswa dalam satu
kelompok. Peneliti menjelaskan sekilas materi kemudian membagikan lembar kerja siswa (LKS).
Peneliti memberikan petunjuk dalam mengerjakan LKS.

Gambar 4.2 Peneliti memberikan pengarahan pada siswa


Selama 50 menit proses pembelajaran peneliti berkeliling untuk memantau dan
memberikan pengarahan atau bimbingan pada kelompok yang mengalami kesulitan.
Gambar 4.3 Siswa berdiskusi kelompok pada siklus I
Siswa bekerja sama berdiskusi dalam kelompok mereka, Beberapa diantara mereka
antusias dan aktif, namun ada juga siswa yang kurang aktif dalam bekerja secara kelompok.
Pertemuan yang kedua merupakan kelanjutan dari pertemuan pertama dimana siswa telah
selesai mengerjakan LKS. Pada kegiatan pembelajaran ini, siswa diminta untuk
mempresentasikan hasil diskusi mereka pada pertemuan pertama di depan kelas.

Gambar 4.4 Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok


Siswa masih terlihat malu-malu dan tidak terbiasa dalam mempresentasikan hasil diskusi
di depan kelas, namun dengan arahan dan bimbingan peneliti akhirnya siswa menjadi lebih
percaya diri dan lebih baik dalam presentasi hasil diskusi kelompok. Setelah selesai
mempresentasikan hasil diskusi, peneliti memberikan penguatan konsep dan memberikan soal
evaluasi kepada siswa.
Pada siklus I telah terjadi peningkatan motivasi siswa dalam pembelajaran IPA tentang
keseimbangan ekosistem di kelas VI. Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini
Tabel 4.2 Data Penilaian Proses Pembelajaran Siklus I
No Nama Siswa Aspek yang dinilai Ket
Ketekuna Keaktifan Keingintahuan
n
1. Fiki Asfarudin - - R
2. Ahmad Zainul Amri - S
3. Aziz Musbihan - - R
4. Ayu Marifatus Sholihah - S
5. Mohamad Aziz Supriyadi - - R
6. Itmamul Wafa - - R
7. Yuni Uswatun Khasanah - S
8. Affan Fauzi - S
9. Ahmad Ulun Nangim - S
10. Alfi Mamunatun S
-
Hasanah
11. A.Yaqut Shofiyyulloh - - R
12. Doni Choiruman T
13. Eka Fahri Kurniawan - S
14. Febryana Rudiyanto T
15. Fuadi Wafa T
16. Laely Marifah T
17. Fuad Nur Khafid T
18. Moh. Syaeful Huda T
19. Muhamad Darul Muttaqin - - R
20. Mohammad Syafri T

Assidiq
21. Muhammad Wahyu T

Hidayat
22. Nur Nawangsari T
23. Reyvanza Febri Prasetya T
24. Rifqi Deni Masruhan - S
25. Siti Robingatun R
- -
Sururriyah
26. Tania Titis Feriyanti T
27. Rifka Alifianti - S
Jumlah motivasi tinggi 11 (41%)
Jumlah motivasi sedang 9 (33%)
Jumlah motivasi rendah 7 (26%)
Keterangan
T : Motivasi tinggi (memenuhi 3 indikator)
S : Motivasi sedang (memenuhi 2 indikator)
R : Motivasi rendah (memenuhi 1 indikator)

Grafik 4.2 Penilaian Proses Pembelajaran Siklus I

Dari tabel 4.2 dan grafik 4.2, diperoleh informasi bahwa siswa yang memiliki motivasi
tinggi ada 11 siswa (41%), motivasi sedang 9 siswa (33%), dan motivasi rendah 7 siswa (26%).

b. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya siklus I mengalami peningkatan, meskipun
hanya sedikit. Hal ini dapat dilihat dari data nilai evaluasi berikut ini:

Tabel 4.3 Daftar Nilai Evaluasi Siklus I


No Nama siswa Jenis Nilai Siklus I Keterangan
Kelamin
1. Fiki Asfarudin L 20 BT
2. Ahmad Zainul Amri L 70 T
3. Aziz Musbihan L 40 BT
4. Ayu Marifatus Sholihah P 50 BT
5. Mohamad Aziz Supriyadi L 60 BT
6. Itmamul Wafa L 30 BT
7. Yuni Uswatun Khasanah P 60 BT
8. Affan Fauzi L 70 T
9. Ahmad Ulun Nangim L 70 T
10. Alfi Mamunatun Hasanah P 60 BT
11. A.Yaqut Shofiyyulloh L 40 BT
12. Doni Choiruman L 80 T
13. Eka Fahri Kurniawan L 80 T
14. Febryana Rudiyanto L 80 T
15. Fuadi Wafa L 80 T
16. Laely Marifah P 80 T
17. Fuad Nur Khafid L 70 T
18. Moh. Syaeful Huda L 70 T
19. Muhamad Darul Muttaqin L 60 BT
20. Mohammad Syafri Assidiq L 80 T
21. Muhammad Wahyu Hidayat L 80 T
22. Nur Nawangsari P 70 T
23. Reyvanza Febri Prasetya L 50 BT
24. Rifqi Deni Masruhan L 50 BT
25. Siti Robingatun Sururriyah P 20 BT
26. Tania Titis Feriyanti P 80 T
27. Rifka Alifianti P 60 BT

Jumlah 1660
KKM 65
Rata-rata Kelas 61
Persentase Ketuntasan 52%
Persentase Belum tuntas 48%
Keterangan

T : Tuntas
BT : Belum Tuntas

Grafik 4.3 Nilai Evaluasi Siklus I

Dari tabel dan grafik di atas dapat diperoleh keterangan sebagai berikut:
1) Pada siklus I nilai rata-rata kelas 61.
2) Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar ada 14 siswa atau 52% dari jumlah siswa.
3) Siswa yang belum tuntas belajar ada 13 atau sekitar 48%.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penguasaan materi sudah meningkat, meskipun
belum optimal, yaitu 14 siswa dari 27 siswa (52%) sudah mencapai ketuntasan belajar.

3. Hasil Penelitian Siklus II


a. Proses Pembelajaran
Siklus II dilaksanakan sebagai tindak lanjut dari proses pembelajaran dan hasil belajar pada
siklus I yang belum optimal. Siklus II dilaksanakan pada tanggal 21 dan 23 Maret 2013.

Gambar 4.5 Peneliti menjelaskan materi kepada siswa.


Peneliti membagi siswa dalam kelompok kecil dengan jumlah 3 atau 4 siswa dalam satu
kelompok. Peneliti menjelaskan sekilas materi kemudian membagikan lembar kerja siswa (LKS).
Peneliti memberikan petunjuk dalam mengerjakan LKS.

Gambar 4.6 Peneliti memberikan bimbingan pada siswa


Selama 50 menit kegiatan inti pembelajaran peneliti berkeliling untuk memantau dan
memberikan pengarahan atau bimbingan pada kelompok yang mengalami kesulitan.

Gambar 4.7 Siswa berdiskusi kelompok pada siklus II


Siswa bekerja sama berdiskusi dalam kelompok mereka. Pada siklus II ini mereka antusias
dan aktif. Dalam melakukan pengamatan proses, peneliti dibantu oleh teman sejawat sebagai
observer.
Pertemuan yang kedua dilaksanakan pada tanggal 23 Maret 2013 yang merupakan
kelanjutan dari pertemuan pertama, dimana siswa telah selesai mengerjakan LKS. Pada kegiatan
pembelajaran ini, kegiatan yang dilakukan siswa adalah mempresentasikan hasil diskusi mereka
pada pertemuan pertama di depan kelas.

Gambar 4.4 Siswa mempresentasikan hasil diskusi kelompok


Pada siklus II ini siswa telah terlihat percaya diri. Hal ini dimungkinkan siswa telah
terbiasa dalam mempresentasikan hasil diskusi di depan kelas. Setelah selesai mempresentasikan
hasil diskusi, peneliti memberikan penguatan konsep, memberikan soal evaluasi, dan membahas
soal evaluasi bersama serta menyimpulkan materi pembelajaran.
Pada siklus II peningkatan proses pembelajaran mengenai motivasi siswa dalam
pembelajaran IPA tentang keseimbangan ekosistem di kelas VI cukup memuaskan. Hal ini dapat
dilihat pada tabel dan grafik di bawah ini
Tabel 4.4 Data Penilaian Proses Pembelajaran Siklus I
No Nama Siswa Aspek yang dinilai Ket
Ketekunan Keaktifan Keingintahua
n
1. Fiki Asfarudin - - R
2. Ahmad Zainul Amri T
3. Aziz Musbihan T
4. Ayu Marifatus Sholihah T
5. Mohamad Aziz Supriyadi T
6. Itmamul Wafa - S
7. Yuni Uswatun Khasanah T
8. Affan Fauzi T
9. Ahmad Ulun Nangim T
10. Alfi Mamunatun Hasanah - S
11. A.Yaqut Shofiyyulloh - S
12. Doni Choiruman T
13. Eka Fahri Kurniawan T
14. Febryana Rudiyanto T
15. Fuadi Wafa T
16. Laely Marifah T
17. Fuad Nur Khafid T
18. Moh. Syaeful Huda T
19. Muhamad Darul Muttaqin - S
20. Mohammad Syafri Assidiq T
21. Muhammad Wahyu Hidayat T
22. Nur Nawangsari T
23. Reyvanza Febri Prasetya T
24. Rifqi Deni Masruhan T
25. Siti Robingatun Sururriyah - S
26. Tania Titis Feriyanti T
27. Rifka Alifianti T
Jumlah motivasi tinggi 21 (78%)
Jumlah motivasi sedang 5 (19%)
Jumlah motivasi rendah 1(4%)

Keterangan
T : Motivasi tinggi (memenuhi 3 indikator)
S : Motivasi sedang (memenuhi 2 indikator)
R : Motivasi rendah (memenuhi 1 indikator)

Grafik 4.4 Penilaian Proses Pembelajaran Siklus II

Dari tabel 4.3 dan grafik 4.3 di atas, diperoleh informasi bahwa siswa yang memiliki
motivasi tinggi sebanyak 21 siswa (78%), siswa memiliki motivasi sedang sebanyak 5 siswa
(19%), dan siswa yang bermotivasi rendah hanya ada 1 siswa (4%). Siswa yang bermotivasi
rendah tersebut memang tergolong siswa yang sedikit memiliki kelainan atau keterlambatan
belajar bila dibandingkan dengan siswa yang lain.

b. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa setelah dilaksanakannya siklus II mengalami peningkatan yang baik,
hanya ada beberapa siswa yang belum tuntas atau masih mendapatkan nilai di bawah KKM. Hal
ini dapat dilihat dari data nilai evaluasi siklus II berikut ini:

Tabel 4.5 Daftar Nilai Evaluasi Siklus II


No Nama siswa Jenis Nilai Siklus Keterangan
Kelamin II
1. Fiki Asfarudin L 40 BT
2. Ahmad Zainul Amri L 80 T
3. Aziz Musbihan L 60 BT
4. Ayu Marifatus Sholihah P 60 BT
5. Mohamad Aziz Supriyadi L 80 T
6. Itmamul Wafa L 50 BT
7. Yuni Uswatun Khasanah P 70 T
8. Affan Fauzi L 70 T
9. Ahmad Ulun Nangim L 90 T
10. Alfi Mamunatun Hasanah P 70 T
11. A.Yaqut Shofiyyulloh L 70 T
12. Doni Choiruman L 100 T
13. Eka Fahri Kurniawan L 90 T
14. Febryana Rudiyanto L 100 T
15. Fuadi Wafa L 100 T
16. Laely Marifah P 100 T
17. Fuad Nur Khafid L 100 T
18. Moh. Syaeful Huda L 100 T
19. Muhamad Darul Muttaqin L 80 T
20. Mohammad Syafri Assidiq L 100 T
21. Muhammad Wahyu Hidayat L 100 T
22. Nur Nawangsari P 90 T
23. Reyvanza Febri Prasetya L 70 T
24. Rifqi Deni Masruhan L 90 T
25. Siti Robingatun Sururriyah P 50 BT
26. Tania Titis Feriyanti P 100 T
27. Rifka Alifianti P 80 T

Jumlah 2190
KKM 65
Rata-rata Kelas 81
Persentase Ketuntasan 81%
Persentase Belum tuntas 19%

Keterangan

T : Tuntas
BT : Belum Tuntas

Grafik 4.5 Nilai Evaluasi Siklus II

Dari tabel dan grafik di atas dapat diperoleh keterangan sebagai berikut:
1) Pada siklus I nilai rata-rata kelas 81.
2) Jumlah siswa yang mencapai ketuntasan belajar ada 22 siswa atau 81% dari jumlah siswa.
3) Siswa yang belum tuntas belajar ada 5 atau sekitar 19%.
Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa penguasaan materi sudah mengalami
peningkatan bila dibandingkan sebelumnya. Pada siklus II ini ketuntasan belajar klasikal telah
mencapai 81%, artinya ketuntasan belajar tersebut telah melebihi kriteria ketuntasan belajar
klasikal yang diharapkan yaiti 75%, sehingga peneliti sudah tidak melakukan pembelajaran
siklus III.

B. Pembahasan Hasil Penelitian


1. Siklus I
a. Proses Pembelajaran
Proses pembelajaran pada siklus I mengalami peningkatan bila dibandingkan dengan
studi awal pembelajaran. Proses pembelajaran pada studi awal aktivitas dan motivasi siswa
belum muncul, hal ini disebabkan pembelajaran masih konvensional. Penyampaian informasi
hanya dengan metode ceramah saja dan belum dilaksanakannya pengelolaan kelas yaitu dengan
diskusi kelompok, sehingga aktivitas siswa belum terlihat.
Proses pembelajaran pada siklus I aktivitas siswa mulai terlihat dan motivasi siswa dalam
proses pembelajaran juga meningkat. Hal ini disebabkan sudah adanya perubahan metode
pembelajaran dan pengelolaan kelas dengan baik. Peneliti tidak hanya menyampaikan
pembelajaran secara ceramah saja, namun sudah menggunakan pendekatan kontekstual, tanya
jawab, serta diskusi kelompok yaitu dengan kelompok besar yang beranggotakan 5 atau 6 siswa
tiap kelompok. Dalam proses pembelajaran tersebut peneliti juga telah memberikan bimbingan
kepada siswa yang mengalami kesulitan-kesulitan dalam diskusi kelompok.
Pendekatan kontekstual atau contextual teaching and learning (CTL) merupakan
konsep belajar yang membantu guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi
dunia nyata siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang
dimilikinya dengan penerapannya dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan
masyarakat (US Departement of Education, 2001). Dalam konteks ini siswa akan menyadari
bahwa apa yang mereka pelajari berguna bagi hidupnya nanti, sehingga, akan membuat mereka
memposisikan diri sebagai diri sendiri yang memerlukan suatu bekal yang bermanfaat untuk
hidupnya nanti dan siswa akan berusaha untuk menggapainya. Dengan menerapkan pendekatan
ini maka aktivitas pembelajaran lebih bermakna dan meningkat, siswa lebih aktif, dan kreatif
serta memiliki motivasi belajar yang lebih baik lagi.
Peningkatan aktivitas dan motivasi dalam pembelajaran siklus I memang telah mengalami
peningkatan, namun peningkatan tersebut menurut peneliti belumlah optimal, sehingga peneliti
melanjutkan PTK dalam siklus II.
b. Hasil Belajar
Hasil belajar siswa pada siklus I telah meningkat dibandingkan pada studi awal pembelajaran.
Hal ini bisa dilihat pada tabel dan grafik berikut ini.
Tabel 4.6 Perbandingan Nilai Evaluasi Studi Awal dan Siklus I
No Nama siswa Jenis Nilai Studi Siklus I
Kelamin Awal
1. Fiki Asfarudin L 20 20
2. Ahmad Zainul Amri L 60 70
3. Aziz Musbihan L 40 40
4. Ayu Marifatus Sholihah P 60 50
5. Mohamad Aziz Supriyadi L 40 60
6. Itmamul Wafa L 30 30
7. Yuni Uswatun Khasanah P 60 60
8. Affan Fauzi L 40 70
9. Ahmad Ulun Nangim L 50 70
10. Alfi Mamunatun Hasanah P 50 60
11. A.Yaqut Shofiyyulloh L 40 40
12. Doni Choiruman L 80 80
13. Eka Fahri Kurniawan L 60 80
14. Febryana Rudiyanto L 60 80
15. Fuadi Wafa L 80 80
16. Laely Marifah P 70 80
17. Fuad Nur Khafid L 70 70
18. Moh. Syaeful Huda L 80 70
19. Muhamad Darul Muttaqin L 50 60
20. Mohammad Syafri Assidiq L 80 80
21. Muhammad Wahyu Hidayat L 60 80
22. Nur Nawangsari P 70 70
23. Reyvanza Febri Prasetya L 70 50
24. Rifqi Deni Masruhan L 50 50
25. Siti Robingatun Sururriyah P 50 20
26. Tania Titis Feriyanti P 80 80
27. Rifka Alifianti P 60 60

Jumlah 1560 1660


KKM 65 65
Rata-rata Kelas 58 61
Persentase Ketuntasan 33% 52%
Persentase Belum tuntas 67% 48%

Grafik 4.6 Perbandingan Nilai Evaluasi Studi Awal dan Siklus I

Dari tabel 4.6 dan grafik 4.6 tersebut dapat diperoleh informasi bahwa hasil belajar siswa
pada siklus I mengalami peningkatan dibandingkan hasil belajar siswa pada studi awal. Jika pada
studi awal ketuntasan belajar siswa secara klasikal hanya 33% atau siswa yang tuntas belajar
sebanyak 9 dari 27 siswa, sehingga 18 siswa lainnya belum tuntas belajar atau 67%, sedangkan
pada siklus I sebanyak 14 dari 27 siswa telah tuntas belajar atau 52% dan siswa yang belum
tuntas belajar sebanyak 13 siswa atau 48%.
Peningkatan hasil belajar pada siklus I ini dipacu oleh perubahan pola pembelajaran yang
semula hanya bersifat konvensional atau transfer pengetahuan saja, beralih kepada pendekatan
kontekstual yang juga melibatkan aktifitas siswa dalam proses pembelajaran yang lebih
bermakna yaitu dengan bekerja kelompok dengan anggota kelompok 5 atau 6 siswa setiap
kelompok. Hasil belajar pada suklus I tersebut dirasakan oleh peneliti belumlah optimal,
sehingga peneliti melanjutkan lagi pada pembelajaran siklus II.
2. Siklus II
a. Proses Pembelajaran
Pengkajian data yang peneliti lakukan pada proses pembelajaran studi awal, siklus I, dan
siklus II, secara bertahap mengalami peningkatan yang lebih baik. Hal ini dapat kita lihat pada
tabel dan grafik berikut.
Tabel 4.7 Perbandingan Prosentase Peningkatan Motivasi Siswa

Siklus I Siklus II
Tingkat Motivasi Banyak Banyak
Prosentase Prosentase
siswa siswa
Motivasi Tinggi 11 41% 21 78%

Motivasi Sedang 9 33% 5 19%

Motivasi Rendah 7 26% 1 4%

Grafik 4.7 Perbandingan Prosentase Peningkatan Motivasi Siswa

Dari data tabel dan grafik tersebut di atas, maka dapat diperoleh informasi bahwa
motivasi siswa pada siklus II meningkat, yang semula pada siklus I siswa bermotivasi tinggi
hanya 41% atau 11 siswa dari 27 siswa, menjadi 78% atau sebanyak 21 siswa dari 27 siswa.
Siswa yang bermotivasi rendah pada siklus I sebanyak 7 siswa atau 26%, pada siklus II hanya
ada 1 siswa atau 4% saja. Hal ini disebabkan perkembangan mental siswa tersebut berbeda dari
siswa secara normal lainnya.
Menurut Winataputra (2005:2.7) motivasi ada dua macam yaitu, motivasi intrinsik dan
motivasi ekstrinsik. Motivasi intrinsik muncul dari dalam diri siswa. Sedangkan motivasi
ekstrinsik berasal dari luar misalnya pujian, nasehat dari guru atau orang tua, bisa juga dari
suasana belajar yang menyenangkan.
Penggunaan pendekatan kontekstual yang peneliti lakukan tentunya lebih memunculkan
motivasi intrinsik siswa sebab pembelajaran dengan penerapan pendekatan kontekstual
mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata siswa dan mendorong siswa
membuat hubungan antara pengetahuan yang dimilikinya dengan penerapannya dalam
kehidupan mereka sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Begitu juga munculnya motivasi
ekstrinsik siswa sangat didukung oleh suasana belajar yang menyenangkan bagi siswa, dalam hal
ini dengan diskusi kelompok, tanya jawab, serta dengan bimbingan peneliti yang sangat berarti
bagi siswa, sehingga suasana belajar yang tercipta lebih menyenangkan dan bermakna.

b. Hasil Belajar
Hasil belajar merupakan perubahan perilaku yang diperoleh pebelajar setelah mengalami
aktivitas belajar. Oleh karena itu pebelajar mempelajari pengetahuan tentang konsep. Maka
perubahan perilaku yang diperoleh adalah berupa penguasaan konsep. Tujuan pembelajaran
merupakan deskripsi tentang perubahan tingkah laku yang diinginkan atau deskripsi produk yang
menunjukkan bahwa belajar telah terjadi. ( gerlach dan Ely, 1980 dalam Ani 2007 : 5 - 6).
Penguasaan terhadap konsep pada proses pembelajaran tersebut dapat dilihat pada
penilaian evaluasi siswa. Pada siklus II dikatakan bahwa hasil belajar meningkat dibandingkan
siklus I. Peningkatan tersebut dapat kita lihat pada tabel berikut ini.

Tabel 4.8 Perbandingan Nilai Evaluasi Studi Awal, Siklus I, dan Siklus II
No Nama siswa Jenis Nilai Studi Siklus Siklus
Kelamin Awal I II
1. Fiki Asfarudin L 20 20 40
2. Ahmad Zainul Amri L 60 70 80
3. Aziz Musbihan L 40 40 60
4. Ayu Marifatus Sholihah P 60 50 60
5. Mohamad Aziz Supriyadi L 40 60 80
6. Itmamul Wafa L 30 30 50
7. Yuni Uswatun Khasanah P 60 60 70
8. Affan Fauzi L 40 70 70
9. Ahmad Ulun Nangim L 50 70 90
10. Alfi Mamunatun Hasanah P 50 60 70
11. A.Yaqut Shofiyyulloh L 40 40 70
12. Doni Choiruman L 80 80 100
13. Eka Fahri Kurniawan L 60 80 90
14. Febryana Rudiyanto L 60 80 100
15. Fuadi Wafa L 80 80 100
16. Laely Marifah P 70 80 100
17. Fuad Nur Khafid L 70 70 100
18. Moh. Syaeful Huda L 80 70 100
19. Muhamad Darul Muttaqin L 50 60 80
20. Mohammad Syafri Assidiq L 80 80 100
21. Muhammad Wahyu Hidayat L 60 80 100
22. Nur Nawangsari P 70 70 90
23. Reyvanza Febri Prasetya L 70 50 70
24. Rifqi Deni Masruhan L 50 50 90
25. Siti Robingatun Sururriyah P 50 20 50
26. Tania Titis Feriyanti P 80 80 100
27. Rifka Alifianti P 60 60 80

Jumlah 1560 1660 2190


KKM 65 65 65
Rata-rata Kelas 58 61 81
Persentase Ketuntasan 33% 52% 81%
Persentase Belum tuntas 67% 48% 19%

Grafik 4.8 Perbandingan Nilai Evaluasi Studi Awal, Siklus I, dan Siklus II

Grafik 4.8 menunjukkan bahwa perbandingan siswa yang tuntas belajar dengan siswa
yang belum tuntas belajar berbanding terbalik antara studi awal, siklus I, dan siklus II. Data
tersebut menunjukkan bahwa hasil belajar siswa mengalami peningkatan. Ketuntasan belajar
secara klasikal pada studi awal, siklus I, dan siklus II mengalami peningkatan yaitu dari 33%,
52% dan 81% dan ketidaktuntasan atau belum tuntas belajar siswa secara klasikal menurun yaitu
dari 67%, 48%, dan19%.

Peningkatan hasil belajar pada siklus II ini dipicu oleh penggunaan pendekatan
kontekstual yang lebih ditingkatkan lagi dalam pembelajan sehingga lebih bermakna,
pengelolaan kelas dengan diskusi kelompok yang lebih kecil lagi dengan 3 atau 4 anggota tiap
kelompok sesuai kedekatan pertemanan siswa, melibatkan keaktifan dan kreatifitas siswa lebih
tinggi, dan bimbingan peneliti secara menyeluruh kepada siswa.
- See more at: http://jasapembuatanptksd.blogspot.co.id/2014/03/laporan-bab-iv-hasil-penelitian-
dan_74.html#sthash.Nn8LIf62.dpuf

Anda mungkin juga menyukai