Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
TUGAS
KOPERASI DAN UMKM
OLEH :
KELOMPOK 10
1
DAFTAR ISI
Cover ..i
Daftar isi ii
Kata pengantar.iii
Peta konsep.iv
Bab I Pendahuluan
Bab II Pembahasan
3.1 kesimpulan8
KATA PENGANTAR
2
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmatnya kami
dapat diperkenankan menyelasaikan Makalah ini.
Selain sebagai tugas, Makalah ini dibuat untuk menambah pengetahuan dan ilmu kita
tentang Manajemen Koperasi,Terjadinya Manajemen Koperasi di Indonesia,Manajemen
Koperasi menuju Kewirausahaan Koperasi.
Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini baik itu masalah waktu, sarana,
dan lain lain. Oleh sebab itu, selesainya makalah ini bukan semata mata karena kemampuan
saya, banyak pihak yang mendukung dan membantu saya. Dalam kesempatan ini, penyusun
mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak pihak yang telah membantu.
Saya harapkan makalah ini nantinya akan berguna bagi para pembaca, jika ada kesalahan
dalam makalah ini saya mengharapkan kritik dan saran yang membangun agar dapat lebih baik
lagi.
Penyusun
PETA KONSEP
3
PENGAWASAN KOPERASI
Sendi-sendi dasar koperasi di Indonesia juga
Mentaati sendi- dilandaskan pada kondisi nyata yang bersifat
sendi dasar umum terjadi di Indonesia, yaitu : azas
koperasi kekeluargaan dan gotong royong.
4
BAB I
PENDAHULUAN
BAB II
1
PEMBAHASAN
1. Sifat keanggotaannya suka rela dan terbuka untuk setiap warga Negara Indonesia.
Suka rela dalam koperasi berarti atas kemauan sendiri tanpa paksaan.
Terbuka berarti tidak dihalang-halangi untuk masuk atau keluar sebagai
anggota koperasi.
7. Swadaya, swakerta, dan swasembada sebagai pencerminan dari pada prinsip dasar :
percaya pada diri sendiri.
Sendi-sendi dasar ini merupakan inti sari dari dasar-dasar kerja koperasi sebagai
organisasi ekonomi yang berwatak sosial. Dasar-dasar kerja ini merupakan ciri khas dari
koperasi dan justru oleh karena itu membedakan koperasi dengan badan ekonomi lainnya.
Koperasi sebagai kumpulan orang yang bergerak di lapangan ekonomi harus terbuka
untuk anggota-anggotanya, karena merekalah yang memiliki dan membinanya. Tanpa modal
percaya/yakin akan kemampuan dan kekuatan sendiri tidak mungkin timbul kegiatan
koperasi yang sungguh dari, oleh dan untuk anggota. Maka kegiatan koperasi
berdasarkan atas prinsip:Swadaya= kekuatan atas usaha sendiri, Swakert= hasil buatan sendiri,
swa se'mbada = kemampuan sendiri.
2
Pengawasan adalah suatu usaha sistematik untuk membuat semua kegiatan
perusahaan sesuai dengan rencana. Proses pengawasan dapat dilakukan dengan melalui
beberapa tahap, yaitu menetapkan standar, membandingkan kegiatan yang dilaksanakan
dengan standar yang sudah ditetapkan, mengukur penyimpangan-penyimpangan yang
terjadi, kemudian mengambil tindakan koreksi apabila diperlukan. Setiap
perusahaan mengadakan pengawasan dengan tujuan agar pelaksanaan kegiatan
sesuai dengan rencana yang sudah ditetapkan. Ada beberapa alasan yang dapat diberikan
mengapa hampir setiap perusahaan menghendaki adanya proses pengawasan yang baik.
Alasan-alasan tersebut antara lain:
Manajer dapat lebih cepat mengantisipasi perubahan lingkungan
Perusahaan yang besar akan lebih mudah dikendalikan
Kesalahan-kesalahan yang dilakukan oleh anggota organisasi dapat
dikurangi
Berdasarkan waktu melakukan pengawasan, dikenal ada tiga tipe pengawasan yaitu :
D. MANAJEMEN KOPERASI
Manajemen merupakan kebutuhan mutlak bagi setiap organisasi. Sebagaimana
diketahui, hakikat manajemen adalah mmencapai tujuan melalui tangan orang lain.
Pencapaian tujuan melalui tangan orang lain dilakukan melalui manajemen dengan
melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yaitu fungsi perencanaan, fungsi
3
pengorganisasian, fungsi pelaksanaan ,dan fungsi pengawasan. Dengan demikian,
keberhasilan manajemen sebuah organisasi sudah sangat tergantung pada pelaksanaan
masing-masing fungsi tersebut.
Walaupun tingkat kerumitan pelaksanaan fungsi-fungsi manajemen
beragam antar satu organisasi dengan organisasi lainnya, namun tidak ada
organisasi yang ingin mencapai tujuannya secara efektif yang dapat
mengelak dari keharusan melaksanakan fungsi-fungsi tersebut.
Hanya dengan melaksanakan fungsi manajemen tersebut sebuah koperasi
akan dapat mencapai tujuan-tujuan mulianya secara efektif.
Koperasi merupakan lembaga yang harus dikelola sebagaimana layaknya lembaga bisnis.
Didalam sebuah lembaga bisnis diperlukan sebuah pengelolaan yang efektif dan efisien yang
dikenal dengan manajemen. Demikian juga didalam badan usaha koperasi, manajemen
merupakan satu hak yang harus ada demi terwujudnya tujuan yang diharapkan. Sebab tanpa
manajemen yang baik, tujuan organisasi tidak akan tercpai secara efisien. Selain itu dalam
pencapaian tujuan organisasi sering terjadi hal yang bertentangan dengan kepentingan pribadi
beberapa anggota atau bahkan ada berbagai pihak yang mempunyai kepentingan yang saling
bertentangan. Untuk menjaga keseimbangan antara anggota yang mempunyai berbagai
kepentingan tersebut sangat dibutuhkan manajemen yang baik, sehingga pertentangan antar
anggota dapat dikendalikan dan selanjutnya pencapaian tujuan organisasi tidak terganggu.
Seperti ilmu social lain manajemen mempunyai banyak pengertian ada yang mengartikan
manajemen merupakan suatu proses, adapula yang mengartikan manajemen sebagai suatu seni
untuk mencapai suatu tujuan melalui pengaturan terhadap orang lain. Definisi yang sering
digunakan adalah definisi yang dikemukakan oleh Stoner yang mengatakan manajemen adalah
proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya- sumber daya organisasi lainnya agar tercapai tujuan
organisasi yang telah ditetapkan.
Prof Ewell Paul Roy mengatakan bahwa manajemen koperasi melibatkan empat(4) unsur yaitu :
anggota, pengurus, manajer dan karyawan. Seorang manajer harus bias menciptakan kondisi
yang mendorong para karyawan agar mempertahankan produktivitas yang tinggi.
Unsur pengawas seperti yang terdapat pada alat pelengkap organisasi koperasi, pada
hakekatnya adalah merupakan perpanjangan tangan dan anggota, untuk mendampingi pengurus
4
dalam melakukan fungsi control sehari hari terhadap jalannya organisasi dan usaha koperasi.
Keberhasilan koperasi tergantung pada kerjasama ketiga unsur organisasi tersebut dalam
mengembangkan organisasi dan usaha koperasi yang dapat memberikan pelayanan sebaik-
baiknya kepada anggota. Dan sudut pandang, proses manajemen lebih mengutamakan demokrasi
dalam pengambilan keputusan. Istilah satu orang satu suara sudah mendarah daging dalam
koperasi.
Karena itu, manajemen koperasi ini sering dipandang kurang efisien kurang efektif dan
sangat mahal. Terakhir ditinjau dari sudut pandang gaya manajemen, manajemen koperasi
menganut gaya partisipatif dimana posisi anggota ditetapkan sebagai subjek dan manajemen
yang aktif mengendalikan manajemen perusahaannya. Sitio dan Tamba menyatakan badan usaha
koperasi di Indonesia memiliki manajemen koperasi yang dirunut berdasarkan perangkat
organisasi koperasi yaitu : Rapat anggota, pengurus, pengawas dan pengelola. Telah diuraikan
sebelumnya bahwa watak manajemen koperasi ialah gaya manajemen partisifatif.
a. Rapat Anggota
Merupakan pemegang kuasa tertinggi dalam menetapkan kebijakan umum di bidang
organisasi, manajemen dna usaha koperasi. Kebijakan yang sifatnya sangat strategis
dirumuskan dan ditetapkan pada forum Rapat Anggota. Umumnya rapat anggota
diselenggarakan sekali setahun.
b. Pengurus
Dipilih dan diberhentikan pada rapat anggota. Dengan dmeikian pengurus dapat
dikatakan sebagai pemegang kuasa rapat anggota dalam mengoperasionalkan kebijakan-
kebijakan strategis yang ditetapkan rapat anggota. Penguruslah yang mewujudkan arah
kebijakan strategis yang menyangkut organisasi maupun usaha.
c. Pengawas
Mewakili anggota untuk melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijakan yang
dilaksanakan oleh pengurus. Pengawas dipilih dna diberhentikan oleh rapat anggota. Oleh
sebab itu dalam struktur organisasi koperasi posisi pengawas dan pengurus adalah sama.
d. Pengelola
Adalah tim manajemen yang diangkat dan diberhentikan oleh pengurus, untuk
melaksanakan teknis operasional dibidnag usaha. Hubungan pengelola usaha dengan
pengurus koperasi adalah hubungan kerja atas dasar perikatan dalam bentuk perjanjian
atau kontrak kerja.
5
Pengertian, manfaat dan tujuan perencanaan
Organisasi koperasi sama dengan organisasi lainnya, perlu dikelola dengan baik agar dapat
tercapai tujuan akhir selektif mungkin.
Fungsi perencanaan merupakan fugsi manajemen yang snagat penting karena merupakan dasar
bagi fungsi manajemen lain.
Agar tujuan akhhir koperasi dapat dicapai maka koperasi harus membuat rncana yang baik,
dengan melalui beberapa langkah dasar pembuatan rencana yaitu menentukan tujuan organisasi
mengajukan beberapa alternatif cara mencapai tujuan tersebut dan kemudian alternatif
alternatif tersebut harus dikaji stau per satu baik buruknya sebelum diputuskan alternatif mana
yang dipilih. Tipe rencana yang dapat diambil dalam koperasi dapat bermacam-macam
tergantung jangka waktu dan jenjang atau tingkatan manajemen.
1. Pembagian kerja
2. Departementasi
6
3. Bagan organisasi
4. Rantai perintah dan satuan perintah
5. Tingkat hirarki manajemen dan
6. Saluran komunikasi dan sebagainya.
Sebagai pengelola koperasi, pengurus menghadapi berbagai macam masalah yang harus
diselesaikan. Masalah yang paling sulit adalah masalah yang timbul dari dalam dirinya
sendiri yaitu berupa keterbatasan. Keterbatasan dalam hal pengetahuan paling sering terjadi
sebab seorang pengurus harus diangkat oleh dan dari anggota sehingga belum tentu dia
meerupakan orang yang professional dibidang perusahaan.
Dengan kemapuannya yang terbatas serta tingkat pendidikan yang terbatas pula,
pengurus perlu mengangkat karyawan yang bertugas membantunya dalam mengelola
koperasi agar pekerjaan koperasi dapat diselesaikan dengan baik. Dengan masuknya berbagai
pihal yang ikut membantu pengurus mengelola usaha koperasi, semakin kompleks pula
struktur organisasi koperasi tersebut. Pemilihan bentuk struktur organisasi koperasi harus
disesuaikan dengan macam usaha, volume usaha maupun luas pasar dari produk yang
dihasilkan. Pada prinsipnya semua bentuk organisasi baik, walaupun masing-masing
mempunyai kelemahan.
BAB III
KESIMPULAN
7
Sendi-sendi dasar koperasi di Indonesia juga dilandaskan pada kondisi nyata yan bersifat
umum terjadi di Indonesia yaitu : azas kekeluargaan dan gotong royong. Sendi- sendi ini
merupakan inti sari dari dasar-dasar kerja koperasi sebagai organisasi ekonomi yang
berwatak social. Dasar-dasar kerja ini merupakan cirri khas dari koperasi dan justru karena
itu membedakan koperasi dengan badan lainnya. Di dalam menjalankan aktivitasnya
koperasi juga memerlukan pengawasan. Proses pengawasan tersebut dapat dilakukan dengan
melalui beberapa tahap yaitu menetapkan standar, membandingkan kegiatan yang
dilaksanakan dengan standar yang sudah ditetapkan, mengukur penyimpangan-
penyimpangan yang terjadi kemudia mengambil tindakan koreksi apabila diperlukan. Secara
garis besar pengawasan dapat dibagi menjadi dua yaitu metode pengawasan kualitatif dan
metode pengawasan lkuantitatif. Koperasi juga memerlukan manajemen dalam beroperasi
agar dapat memenuhi fungsi-fungsi manajemen, yaitu fungsi perencanaan, fungsi
pengorganisasian, fungsi pelaksanaan, dan fungsi pengawasan.
REFRENSI
Hendar & Kusnadi, 2009, Ekonomi Koperasi : Untuk Perguruan Tinggi (Edisi 2)
8
Thoby mutis, 1992, Pengembangan Koperasi. Kumpulan Karangan. Jakarta Gramedia widia
Sarana Indonesia