017 05 34 Z PDF
017 05 34 Z PDF
PENDAHULUAN
Angkutan umum mikrobus adalah angkutan umum andalan di Medan, maka usaha -
usaha perbaikan pelayanan sudah banyak dibuat antara lain pengaturan rute, pembangunan
bus STOP, pembangunan infrstruktur - pelebaran jalan, dll. Tetapi walaupun begitu
permasalahan angkutan kota besar yakni kemacetan, kecelakaan, polusi udara, polusi suara,
tetap masih berulang dan terus terjadi. Kendala -kendala menuju pelayanan angkutan umum
yang didambakan yakni andal, lancar, n yaman, aman dan murah belum juga tercapai.
Dengan pendekatan Total Quality Management (TQM), akan dicoba mencari
permasalahan utama dan penyelesaian masalah secara sistematis permanen dan
berkesinambungan (sustainable). Dengan pendekatan ini sistem angku tan umum
dipandang berjalan dalam satu proses yang dapat direncanakan dengan baik dengan bermutu
dan terpelihara secara berkesinambungan. Belakangan ini telah berkembang pradigma baru
dalam perencanaan transportasi seperti win -win solution dan sustain able tranportation
planning yang juga ikut dipertimbangkan dalam tinjauan ini.
Khusus dengan rute jaringan angkutan umum belum tertata dengan baik sesuai
dengan ukuran kenderaan karena penetapan hiea rhi jalan sebagai jalan arteri, kolektor dan
lokal belum jelas. Hal ini membuat sulitnya pengaturan moda angkutan umum yang
berukuran besar terpisah beroperasi dengan yang berukuran kecil. Sehingga persaingan antar
kedua ukuran moda ini menjadi tajam dan m emicu pengemudi membawa kenderaannya
secara berlomba-lomba untuk menang dan mutu pelayanan menurun.
Dengan perkembangan jaman dan era globalisasi yang semakin nyata, alangkah
baiknya Indonesia juga dapat berpikir menata angkutan umum kota yang baik secara
berangsur, mendekati angkutan umum yang ideal atau kelas dunia.
Hal inilah salah satu tujuan paper ini dibuat guna mengajak bersama -sama
menyumbangkan pemikiran dalam pemecahan permasalahan angkutan kota menuju
transportasi kota yang didambakan.
2
Simposium III FSTPT, ISBN no. 979 -96241-0-X
memakai kenderaan pribadi lebih menguntungkan dari pada memakai angkutan umum.
Dengan angkutan umum besar biaya atau ongkos perjalanan memang dinyatakan lebih
murah. Melalui skor ini perencana dapat mengambil ide dalam meningkatkan pelayanan
angkutan umum, selalu berusaha dapat mengusahakan menuju mutu pelayanan angkutan
pribadi.Dalam pembahasan selanjutnya kriteria pelayanan angkutan umum ideal selalu
diarahkan kepada kriteria ini.
3
Simposium III FSTPT, ISBN no. 979 -96241-0-X
4
Simposium III FSTPT, ISBN no. 979 -96241-0-X
5
Simposium III FSTPT, ISBN no. 979 -96241-0-X
6
Simposium III FSTPT, ISBN no. 979 -96241-0-X
2. Akibat
1. penyebab 9.
No dominan 3. Why 4. What 5. Where 6. When 7. Who 8. How Cost
Keterangan kolom-kolom:
2: Effek - Akibat / masalah dominan?
3. Why Mengapa perlu diadakan perbaikan (kol.2)?
4. What Apa rencana perbaikan untuk mencapai kondisi (kol. 3)?
5. Where Lokasi yang tepat dilakukan perbaikan (kol.2)?
6. When Kapan dan berapa lama perbaikan (kol. 2)?
7. Who Anggota tim yang melaksanakan perbaikan (kol.2)?
8. How - Metode untuk perbaikan faktor penyebab utama (kol.2)?
9. Cost Biaya diperlukan untuk perbaikan (kol.2)?
Dari analisis ini ditemukan penyebab kemacatan bukan sel amanya karena kurangnya
ruangan jalan tetapi dengan kesadaran berlalu lintas permasalahan dapat dikurangi.
Bentuk ringkasan lain hasil analisis dapat juga dibuat seperti Tabel 3.
7
Simposium III FSTPT, ISBN no. 979 -96241-0-X
KESIMPULAN
Pendapat umum bahwa, kemacatan lalu lintas selalu dikarenakan pertumbuhan
kenderaan lebih besar dari pertumbuhan prasarana jalan kelihatannya tidak selalu demikian.
Alasan terbesar penyebab kemacatan bersumber dari kurangnya kesadaran masyarakat
pemakai transportasi kota mulai dari pengemudi, pengatur parkir, dan masyarakat pelanggan
sendiri. Untuk itu perlu pemasyarakatan perubahan pandangan dalam penyelesaian masalah
angkutan umum mikrobus dari semua kalangan yang terlibat dalam proses angkutan umum,
khususnya melalui pendidikan transportasi.
SARAN-SARAN
Pendekatan MMT dapat dipertimbangkan dalam menangani masalah transportasi yang
melibatkan semua pihak memasukkan sa ran dan idenya sebagai bagian dari proses
peningkatan pelayanan transportasi kota.
Kesuksesan dalam pendekatan MMT, semua anggota team harus terus meningkatkan
mutu pribadinya melalui pendidikan, sehingga dapat mengenal proses dan menguasai
bagiannya dengan sebaik mungkin.
Pendidikan lalu lintas untuk semua warga pada semua kesempatan perlu terus
dijalankan.
Perbaikan dan penambahan fasilitas control lalu lintas perlu diusahakan seperti
penambahan marka jalan, rambu -rambu, tempat pejalan kaki yang nyaman.
Penyesuaian cara parkir dengan lebar jalan supaya dibuat. Dimana daerah pejalan kaki
banyak, kenderaan parkir supaya dibatasi.
Secara umum penambahan angkutan kota berukuran besar perlu direncanakan, sambil
penetapan hierarhi jalan arteri, kolektor dan lok al dibuat.
8
Simposium III FSTPT, ISBN no. 979 -96241-0-X
didalamnya dapat mendorong pelaku penyedia angkutan umum selalu berpikir, berusaha
bertujuan mengutamakan pemuasan pelayanan yang bermutu kepada pelanggan internal dan
external.
DAFTAR PUSTAKA
Dimitriou, H. T., (1995), A Developmental Approach to Urban Transportation: An Indonesian
Illustration, Avebury, Hong Kong.
Gray George E., (1979), Public Transportation: Planning, Operations and Management,
Prentice-Hall, New Jersey.
Harries S., (1976), State-of-the-art review of Urban Transportation Concepts and Public
Attitudes, US Department of Transportation, Washington.
Ibrahim, B., (1997), TQM Panduan untuk menghadapi Persaingan Global , Penerbit Jambatan,
Jakarta.
Institute of Traffic Engineers, (1976), Transportation and Traffic Engineering Handbook ,
Prentice-Hall, Inc., N. J.
_______, (1991). ISO 9000 International Standards for Quality Management, ISO Central
Secretariat, Geneva.
Tamin Ofyar Z. (1997), Perencanaan dan Pemodelan Transportasi , Penerbit ITB, Bandung.
Wells G. R., (1975), Comprehensive Transport Planning , Charles Griffin & Company Ltd., London
________, (1980), The Demand for Public Transport, Transport and Road Research Laboratory,
U.K., Crowthorne.
Goetsch D. L., Davis S. B. (1997), Introduction to Total Quality , Prentice Hall International, UK.,
London.
Gaspersz V. (1998). Statistical Prosess Control, PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta.
Gaspersz V. (1997). Manajemen Bisnis Total dalam Era Globalisasi , PT. Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
Price G., (2000). A local Politicians Guide to Urban Transportation , gordon_price
@city. vancouver.bc.ca, Vancouver
Sembiring, K.. (1999). Pemikiran Perencanaan Transportasi Kota Kelas Dunia kasus Singapore.
Simposium FSTPT II, Surabaya 2 Desember.
Yun C. Z., Yong Y. W., Loh L. (1998). Kualitas Global Perwujutan Manajemen Kualitas Total
(TQM) di Singapore Airlines (SIA) (terjemahan). Pustaka Delapratasa, Jakarta.
http://www.traffic-net.com