PENGOLAHAN TANAH
1
PENGOLAHAN TANAH
Tujuan pembelajaran :
Setelah selesai berlatih peserta dapat
DESKRIPSI
Faktor penentu keberhasilan budidaya jagung diantaranya adalah benih yang digunakan .
lingkungan dan teknologi budidaya yang diterapakn . Teknologi yang diterapkan diantaranya
adalah teknik pengolahan tanah . Pengolahan tanah dimaksudkan nuntuk menciptakan kondisi
tanah yang baik yang cocok bagi pertumbuhan tanaman . tanah menjadi gembur remah aerasi
/tata udara tanah menjadi lebih baik . beberapa teknik pengolahan tanahyang dilakukan untuk
tanaman jagung meliputi pengolahan tanah sempurna/olah tanah konvensional , pengolahan
tanah konservasi , tanpa olah tanah atau pengolahan tanah minimum dan pengolahan tanah
dengan strip
LANGKAH KEGIATAN
No Tahapan Uraian kegiatan Alat bantu
2
tanah dan pengolahan
tanah dengan strip
Melakukan pengolahan
3 tanah dengan baik
3
Kegiatan 2
Sasaran kegiatan ini adalah peserta merefleksikan seluruh kegiatan praktek sehingga seluruh
peserta memahami bahwa tujuan berlatih telah tercapai dengan langkah sebagai berikut
Presentasikan hasil praktek persiapan tanam/ pengolahan tanah kelompok kecil dalam kelompok
besar, dan kelompk lain mengkritisi , bertanya dan menanggapi
KEGIATAN 2
Rencana Aksi
Sasaran kegiatan ini adalah setiap individu menyusun rencana aksi tentang pengolahan tanah
Menentukan waktu
pengolahan tanah
Menentukan alat
yang digunakan
dalam pengolahan
tanah
Melakukan
4
pengolahan tanah
.........................: 2015
Penyusun
...........................................................................
PENGOLAHAN TANAH
Tujuan pengolahan tanah yang paling utama adalah untuk memperbaiki sifat fisik tanah agar
sesuai bagi pertumbuhan tanaman, sedangkan menurut Unger dan Mc Calla (1980), bahwa
kondisi tanah yang sesuai untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman secara umum
ditentukan oleh sifat fisik tanah, antara lain konsentrasi dan struktur tanah yang mampu
memberikan cukup ruang pori-pori untuk aerasi dan penyediaan air bagi tanaman. Lebih lanjut,
Beare et all (1994), mengatakan bahwa kondisi lahan yang baik tersebut kadang-kadang
sudah terpenuhi secara alami dan apabila kondisi belum baik maka dapat dilakukan modifikasi
yaitu dengan atau tanpa pengolahan tanah.
Widiatmoko dan Supartoto (2002) menyatakan, bahwa sistim olah tanah sempurna dapat
memberikan hasil pada tanaman jagung yang lebih baik dibandingkan dengan sistim lain.
Keadaan ini diduga karena tanaman jagung memiliki perakaran yang lebih luas
distribusinya.Pengolahan tanah yang baik dan dalammenyebabkan berkurangnya tingkat
ketahanan penetrasi tanah.
Berkurangnya penetrasi tanah ini memudahkan akar tanaman menembus tanah, berkembang
dan mampu menyerap unsurhara dari dalam tanah. Hal ini sesuai dengan pendapat Kuipers
(1983) bahwa ketahanan penetrasi tanah selain dipengaruhi oleh tekstur dan struktur tanah,
juga dipengaruhi oleh keberadaan air di dalam ruang pori. Dengan adanya air dalam ruang
pori, maka gaya matrik tanah dapat dikurangi.
5
Pengolahan tanah berfungsi (1) Memperbaiki sturktur tanah,pada tanah berat pengolahan
tanah hendaknya dilakukan dengam alat olah yang mampu merobah tanah tersebut menjadi
gembur; (2) Pengelohan tanah dapat juga mendorong pertumbuhan mikro dan hara tanaman;
(3) Mencengah hama dalam tanah yang dapat menggnagu pertumbuhan tanamna jagung
sesuai dengan kondisi /keadaan tanah; dan (4) Mencengah pertumbuhan gulma yang dapat
menggangu pertumbuhan tanaman. Lebih lanjut Widiatmoko dan Supartoto (2002)
menyatakan persiapan lahan untuk tanaman jagung dapat dilakukan dengan tiga cara, disebut
zero yaitu tanpa olah tanah (TOT) pengolahan tanah minimum,dan pengolahn tanah
maksimum (sempurna). Pengolahan penyiapan lahan dapat dikerjakan sebagai berikut : Tanpa
olah tanah (TOT) hanya mencangkullah tanah hanya untuk lubang tanam. Sistem TOT dapat
dipraktekan pada bekas lahan tebang tebu rakyat intensifikasi (TRI). keuntungan TOT antara
lain adalah menekan biaya pengolahan tanah, menekan pertumbuhan gulma, dan
memperpendek waktu tanam. Selanjutnya Pengolahan tanah sempurna (maksimum) Tanah
yang akan diolah tidak terlalu kering /basah sehingga mudah diolah menjadi gembur dengan
cara melakukan pembajakan tanah sebanyak 2 kali dengan kedalaman 12-20 cm, Benamkan
gulma dan sisa tanaman,kemudian garulah tanah sampai rata. Biarkan tanah kering angin
selama 7-14 hari. Lakukanlah pengolahan tanah paling sedikit 1 minggu sebelum tanam tujuan
pengolahan tanah secara sempurna adalah sebagai berikut : (1) Memperbaiki tekstur dan
struktur tanah. (2) Memberantas gulma dan hama dalam tanah (3) Memperbaiki aerasi dan
drainase tanah. (4) Mendorong aktifitas mikroorganisme tanah, (5) Membuang gas-gas
beracun dari dalam tanah. Pengolahan tanah selanjutnya adalah pengolahan tanah minimum
(minimum) tahap yang dilakukan dalam pengolahan tanah minuman adalah Terhadap tanah
yang peka erosi,mutlak diperlukan usaha-usaha konservasi tanah dan sedikit mungkin
dilakukan pengolahan tanah. Bila waktu mendesak, lakukanlah pengolahan tanah hanya pada
barisan tanaman saja dengan kedalaman 15-20 cm. pengolahan tanah biasanya dilakukan
pada awal musim kemarau,yaitu diperkirakan 15 hari sebelum tanam.
Pengolahan tanah dapat diartikan sebagai kegiatan manipulasi mekanik terhadap tanah.
Pengolahan tanah merupakan tindakan yang penting untuk menciptakan kondisi media
perakaran yang mampu mendukung pertumbuhan tanaman secara optimal. Tanah berfungsi
sebagai wahana (media) dimana air, udara, hara dan energi ditranslokasikan ke biji dan
tanaman itu sendiri, oleh karena itu sifat-sifat tanah yang mempengaruhi penyimpanan dan
translokasi parameter tersebut memainkan peran sangat penting.
Perlu diingat bahwa tanaman tidak memberikan tanggapan langsung kepada alat yang
6
digunakan dalam mengolah tanah, tetapi pada kondisi tanah yang diciptakan dari pengolahan
tanah tersebut. Perlu atau tidaknya tanah diolah harus dilihat dari keadaan kepadatan tanah,
kekuatan tanah dan tingkat aerasi.
Kepadatan tanah umumnya ditandai dengan tingginya berat isi, sedangkan kekuatan tanah
berkaitan dengan fleksibilitas tanah untuk merobah sasarannya. Pengolahan tanah
diperlukan bila kondisi kepadatan, kekuatan tanah, aerasi lagi mendukung perakaran
tanaman, tidak lagi mendukung penyediaan air dan perkembangan akar serta tingkat
kepekaan tanah.
Penyiapan lahan untuk budidaya tanaman jagung dimulai dengan pengolahan tanah.
Pengolahan tanah diperlukan untuk menciptakan lingkungan fisik tanah yang kondusif bagi
pertumbuhan tanaman. Dalam mempersiapkan lahan untuk menanam jagung dapat
dilakukan dengan beberapa cara antara lain yaitu Pengolahan Tanah Konvensional atau
yang biasa disebut Olah Tanah Sempurna (OTS), dan Pengolahan Tanah Konservasi.
1. Pengolahan Tanah Konvensional
Pengolahan tanah secara konvensional atau pengolahan tanah sempurna sebaiknya
dilakukan setelah hujan mulai turun dengan mempertimbangkan kondisi lengas tanah
yang sesuai untuk pengolahan tanah atau dapat juga dilakukan sebelum hujan turun.
2. Pengolahan Tanah Konservasi
Ada beberapa macam Pengolahan Tanah Konservasi, antara lain Olah Tanah
Minimum (OTM) dan Tanpa Olah Tanah (TOT).
Strategi penyiapan lahan yang kini banyak menarik perhatian adalah penerapan
pengurangan pengolahan tanah atau Olah tanah konservasi (OTK). OTK dapat
diartikan sebagai tindakan pengurangan pengolahan tanah dan disertai dengan
penggunaan mulsa.
Olah tanah konservasi adalah penyiapan lahan yang menyisakan sisa tanaman di atas
permukaan tanah sebagai mulsa dengan tujuan untuk mengurangi erosi dan
penguapan air dari permukaan tanah. (Utomo, 1995) mendifinisikan olah tanah
konservasi sebagai suatu cara pengolahan tanah yang bertujuan untuk menyiapkan
lahan agar tanaman dapat tumbuh dan berproduksi optimum, namum tetap
memperhatikan aspek konservasi tanah dan air.
2.1. Olah Tanah Minimum (OTM).
OTM adalah cara penanaman yang dilakukan dengan mengurangi frekuensi
pengolahan. Pengolahan tanah dilakukan sekali dalam setahun atau sekali dalam
7
2 tahun tergantung pada tingkat kepadatan tanahnya, dan sisa tanaman
disebarkan seluruhnya diatas permukaan tanah sebagai mulsa setelah
pengolahan tanah.
Pada tanah-tanah yang cepat memadat seperti pada tanah yang bertekstur berat,
pengolahan tanah dapat dilakukan dalam sekali setahun; sedangkan pada tanah-
tanah yang bertekstur sedang dapat dilakukan sekali dalam 2 tahun.