Anda di halaman 1dari 2

1.

Jelaskan perbedaan pengendalian internal dan resiko yang dihadapi antara


pemrosesan siklus akuntansi manual dan siklus akuntansi yang berbasis komputer?
Berikan contoh kasus penjelasan saudara!

pengendalian intern atau kontrol intern didefinisikan sebagai suatu proses, yang dipengaruhi oleh
sumber daya manusia dan sistem teknologi, yang dirancang untuk membantu organisasi mencapai
suatu tujuan atau objektif tertentu. Pengendalian intern merupakan suatu cara untuk mengarahkan,
mengawasi, dan mengukur sumber daya suatu organisasi. Ia berperan penting untuk mencegah dan
mendeteksi penggelapan (fraud) dan melindungi sumber daya organisasi baik yang berwujud
(seperti mesin dan lahan) maupun tidak berwujud (seperti reputasi atau hak kekayaan intelektual
seperti merek dagang).sedangkan Risiko adalah bahaya, akibat atau konsekuensi yang dapat
terjadi akibat sebuah proses yang sedang berlangsung atau kejadian yang akan datang

1. pengendalian internal pemrosesan siklus akuntansi yang bersifat manual akan menghadapi SDM
atau manusia yang kadang-kadang melakukan kesalahan dalam pencatatannya, seperti salah
meletakkan akun pada jurnal dan juga penulisan angka nominal sehingga ketika diteruskan
sampai buku besar (general ledger) akan tercipta suatu kesalahan fatal yang mengakibatkan
ketidaksetaraan jumlah nominal akundan nama jurnal atau transaksi di buku besar (tidak
balance) yang berakibat laporan keuangan tidak tepat, sehingga tugas pengendalian internal
adalah mengawasi dan mengatur SDM bagian pencatatan, pemrosesan siklus akuntansi dari
pencatatan awal transaksi sampai pencatatan ke laporan keuangan, sedangkan resiko yang
dihadapi oleh pengendalian internal ataupun perusahaan atas pemrosesan siklus akuntansi
secara manual dapat berupa tidak seimbang jumlah nominal akun di laporan keuangan yang
menyebabkan laporan keuangannya tidak baik sehingga pengguna laporan keuangan (investor,
karyawan, masyarakat, dll) tidak percaya dengan kinerja perusahaan tersebut dan tidak ingin
menanamkan modalnya di perusahaan tersebut.

2. Pengendalian internal pemrosesan siklus akuntansi berbasis komputer bertugas mengawasi


SDM yang bekerja di bagian input data pemrosesan siklus akuntansi berbasis komputer sama
dengan pemrosesan siklus akuntansi bersifat manual seperti mengawasi dan mengontrol SDM
yang melakukan pengentrian data, melakukan pengecekan pencatatan dengan bantuan admin
database, namun resiko yang terjadi pada hal ini lebih kompleks yaitu kerusakan pada database
komputer akibat adanya virus, human error atau kesalahan SDM dalam menginput nominal atau
akun jurnalnya, cara pencegahannya dapat dilakukan dengan briefing SDM tentang tata cara
entry atau input data ke komputer serta menciptakan akun cadangan sebagai penyimpan data
jurnal sementara sehingga jika ada kesalahan, dapat dicegah agar tidak terentry permanen ke
laporan keuangan

3. Contoh kasus ; terjadi kesalahan pencatatan nominal akun piutang yang seharusnya 200.000
menjadi 20.000, untuk siklus akuntansi manula, dapat dilakukan pergantian angka dengan cara
manual, yaitu dihapus atau ditipe-x, sedangkan dalam siklus akuntansi komputer tidak bisa
dihapus begitu saja, karena komputer sudah mencatat akun tersebut dengan nominal 20.000,
untuk menggantinya, harus entry ulang dan admin database software siklus akuntansi yang
dapat melakukan perbaikan pencatatan angka tersebut yang perlu biaya lagi dalam penggantian
jumlah angka tersebut, dengan kata lain sistem siklus akuntansi yang manula lebih mudah
daripada pemrosesan siklus akuntansi yang berbasis komputer sehingga SDM yang terlibat
harus benar-benar paham dan sangat mengerti secara keseluruhan atas siklus pemrosesan
akuntansi berbasis komputer.
2. Ada 5 komponen sistem informasi yang berbasis komputer yaitu Hardware, software,
brainware, data dan prosedur. Jelaskan langkah-langkah yang harus dilakukan oleh
auditor untuk melindungi dan meminimalisai kesalahan dan resiko yang mungkin terjadi
pada sistem informasi tersebut?

Dalam melindungi 5 hal tersebut auditor dapat melakukan berbagai hal berikut :

Untuk Hardware, auditor dapat melakukan perlindungan hardware dengan memberikan antivirus
terhadap hardware tersebut, melakukan pengecekan berkala ke tempat servis komputer,
menjaga kebersihan komputer beserta perangkat listrik yang berhubungan dengan hardware,
sedangkan untuk meminimalisasi kesalahan dan resiko, auditor dapat melakukan dengan
memahami lebih dalam ilmu tentang hardware secara keseluruhan, dan merawat hardware
dengan baik.

Untuk Software, auditor dapat melakukan perlindungan dan minimalisasi resiko dan kesalahan
dengan mengupgrade setiap software yang ada agar lebih muktahir, memahami dan mempelajari
bahasa pemrograman,

Untuk Brainware, Auditor dapat melakukan pemberian materi atau ilmu yang baik(kursus,
seminar, konsultasi, FGD, dan lainnya) kepada SDM termasuk auditor itu sendiri agar tidak
melakukan kecurangan apapun, memberlakukan hukuman dan penghargaan bagi yang tidak
berprestasi dan berprestasi.

Untuk data, auditor dapat melakukan dengan memisahkan data-data penting di komputer ke
flashdisk atau harddisk sebagai backup data, menyimpan data dengan nama yang lebih mudah
diingat agar tidak memborosi waktu dalam mencari data, membersihkan data yang sudah lampau
agar tidak memenuhi kapasitas penyimpanan data,

Untuk prosedur auditor dapat melakukannya dengan membuat SOP atau standar prosedur dalam
kegiatan bekerjanya, dan memberikan hukuman bagi SDM yang tidak tertib dengan SOP dan
penghargaan bagi SDM yang tertib dengan SOP

Anda mungkin juga menyukai