Anda di halaman 1dari 2

Komplikasi

Perforasi berpotensi sebagai komplikasi yang sangat serius. Hal ini karena bakteri yang
hidup dalam sistem pencernaan Anda dapat pindah ke perut Anda dan menginfeksi lapisan perut
Anda (peritoneum). Hal ini dikenal sebagai peritonitis. Peritonitis adalah keadaan darurat medis
karena jaringan peritoneum biasanya steril dan bebas kuman. Tidak seperti bagian lain dari
tubuh, seperti kulit, peritoneum tidak memiliki mekanisme pertahanan untuk memerangi infeksi.

Dalam kasus peritonitis, infeksi dengan cepat dapat menyebar ke dalam darah (sepsis)
sebelum menyebar ke organ lain. Hal ini membawa risiko kegagalan organ multiple dan, jika
tidak diobati secara agresif, hal itu dapat menyebabkan kematian. Gejala yang paling sering dari
peritonitis adalah nyeri perut mendadak yang akan semakin buruk.

Komplikasi paska bedah yang sering ditemukan adalah infeksi luka operasi, infeksi
traktus respiratorius, septicemia dan peritonitis generalisata.

Prognosis

Mortalitas tanpa tindakan operasi sebesar 100% dan dengan operasi sebesar 65%.
Beberapa factor yang diduga menyebabkan tingginya mortalitas diantaranya adalah waktu antara
tindakan operatif dan kejadian perforasi, lamanya sakit dirumah, kurang adekuatnya obat yang
diberikan, gangguan keseimbangan cairan, elektrolit dan asam basa.
Kesimpulan

Tatalaksana kasus demam tifoid pada anak harus didasari strategi yang sesuai dengan
patogenesis penyakit tersebut. Kegagalan pengobatan tidak selalu berarti antibiotik yang
diberikan sudah resisten, dapat juga merupakan kesalahan strategi sejak awal tata laksana dalam
diagnosis sampai pemantauan.

Salah satu komplikasi demam tifoid adalah perforasi usus dapat menyebabkan
terjadinya peritonitis dan tatalaksana dengan tindakan laparotomi dan prognosis pasiennya jika
dioperasi mortalitasnya hanya 65% dan 100% tanpa operasi. Komplikasi paska bedah yang
sering ditemukan adalah infeksi luka operasi, infeksi traktus respiratorius, septicemia dan
peritonitis generalisata.

Anda mungkin juga menyukai