BAB XIV
146. Umum.
147. Rencana Kontinjensi TNI. Sesuai dengan tinjauan terhadap perkembangan situasi
lingkungan strategis global dan regional, penggunaan kekuatan militer untuk melindungi
kepentingan nasional masih menjadi pilihan strategis (strategic choice) hampir semua
negara. Hal ini mengindikasikan bahwa hakikat ancaman baik militer maupun non- militer
masih mungkin terjadi bahkan dengan situasi yang makin tidak menentu dengan terus
diwarnai dinamika perubahan tidak ada yang bisa menjamin bahwa perang/konflik tidak
akan pernah terjadi di kemudian hari. Hal ini merupakan tantangan bagi TNI, bahwa setiap
saat TNI harus memiliki kesiapsiagaan untuk mengantisipasi dan menanggulangi, baik
yang mengganggu, menghambat, maupun yang membahayakan kepentingan nasional.
Salah satu wujud kesiapsiagaan TNI untuk menghadapi ancaman militer dan non-militer
adalah dengan dimilikinya Renkon TNI yang up to date, praktis, realistis, implementatif dan
dapat dipertanggungjawabkan. Proses penyusunan Renkon TNI memerlukan tahapan-
tahapan yang berkesinambungan, dilaksanakan mulai dari status eskalasi keadaan masih
damai/tertib sipil sampai dengan munculnya konflik/krisis yang mengancam. Rencana
strategis menghadapi ancaman. yang paling awal disusun adalah Renkon TNI.
Selanjutnya pada saat indikasi munculnya konflik makin nyata, maka rencana strategis
tersebut perlu segera disesuaikan/direvisi dalam bentuk rencana OMP maupun OMSP,
disesuaikan dengan perkembangan ancaman terkini dan perkembangan lingkungan
strategis. Proses penyusunan Renkon TNI memiliki ketentuan-ketentuan yang bersifat
umum dan perlu dipedomani antara lain tujuan, sasaran, prinsip-prinsip, dan ketentuan
administrasi.
b. Sasaran:
c. Fungsi Renkon TNI. Renkon TNI berfungsi sebagai rencana yang bersifat
antisipasif, yaitu untuk mengantisipasi keadaan krisis. Berlaku sejak
eskalasi keadaan masih berstatus damai/tertib sipil, dimana substansi isi
Renkon sangat dinamis yang dipengaruhi oleh perubahan kontinjensi dan
sumber ancaman. Sebelum Presiden RI mengeluarkan perintah persiapan
untuk menghadapi perang/krisis, maka Renkon TNI menjadi pedoman
dalam penyusunan Rencana OMP maupun OMSP yaitu berupa Rencana
Kampanye Militer, Rencana Operasi dan Rencana Latihan Gabungan TNI.
d. Kedudukan:
1) Kedudukan Renkon TNI dalam tataran strategi TNI berada pada
tataran strategi militer/sub grand strategi militer (Lampiran B);
2) Renkon TNI dalam sistem perencanaan pembangunan, sebagai
dokumen pendukung untuk menyusun Rencana Program, dan
khususnya program latihan gabungan TNI; dan
2) Tepat Waktu. Harus tepat waktu sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan,
untuk memberikan ruang dan waktu satuan bawah menjabarkannya.
h. Ketentuan Administrasi.
6. Dankodiklat TNI.
2. Perwira/Personel yang
ditunjuk.
2.Kasum TNI.
3.Dansesko TNI.
2. Perwira/Personel yang
ditunjuk.
b. Tugas dan Tanggung Jawab. Agar Dewan Strategi TNI dan Pokja dapat
bekerja secara efektif dalam menyusun Renkon TNI, maka perlu diatur
tugas dan tanggungjawabnya sebagai berikut:
a) Penanggung jawab:
b) Penasehat:
i) Pendukung:
2) Tugas dan tanggung jawab Pokja dalam penyusunan Renkon TNI yang
berhubungan dengan OMSP.
a) Penanggung Jawab:
b) Penasehat:
g) Anggota Pokja:
2
0
h) Pendukung:
1) Tahap perencanaan.
2) Tahap Persiapan.
a) menyiapkan informasi dan data-data yang diperlukan Dewan
Strategi TNI dalam penyusunan konsep Renkon;
3) Tahap Pelaksanaan.
a) Panglima TNI selaku Penanggung jawab Dewan Strategi TNI
membuka rapat penyusunan Renkon TNI Dalam Rangka OMP
dan arahan kepada peserta rapat tentang
ancaman/kontinjensi militer yang perlu mendapat perhatian
untuk ditindaklanjuti dalam penyusunan dokumen Renkon TNI
yang berhubungan dengan OMP.
1) Tahap perencanaan.
2) Tahap Persiapan.
a) menyiapkan informasi dan data-data yang diperlukan Pokja
dalam penyusunan konsep Renkon TNI;
b) menginventarisir dan mengumpulkan referensi yang
diperlukan untuk bahan penyusunan konsep Renkon TNI; dan
3) Tahap Pelaksanaan.
b. Sasaran
g. Posisi Rentinkon Kotamaops dan TNI dalam Sistem Rencana Strategi TNI.
a. Organisasi Penyusunan.
3.Kabais TNI.
5.LO Kodam.
6.Instansi terkait.
3) Kelompok kerja penyusun :
2) Narasumber:
3) Kelompok Penyusun.
b) Anggota Subkelompok:
g) Pendukung:
c. Tahap Persiapan.
d. Tahap pelaksanaan.
155. Pengawasan Dan Pengendalian. Agar pelaksanaan penyusunan Renkon TNI dan
Rentinkon Kotamaops TNI dapat berjalan lancar, maka perlu dipertimbangkan
pengawasan dan pengendalian dalam penyusunan tersebut.
a. Pengawasan.
2) Para Asisten Panglima TNI selaku anggota tetap Dewan strategi dan Para
Waas Panglima TNI selaku anggota Pokja bertanggung jawab dalam
menyiapkan materi bahan penyusunan, dan kelengkapan lampiran-lampiran
naskah Renkon sesuai bidang dengan memperhatikan, waktu, kualitas,
validitas substansi materi.
b. Pengendalian.
1) Pangkotamaops melaksanakan pengendalian secara menyeluruh
kegiatan penyusunan Rentinkon mulai tahap perencanaan,
persiapan, pelaksanaan sampai dengan tahap pengakhiran.
2) Kepala Staf Kotamaops selaku koordinator penyusunan Rentinkon
Kotamaops mengendalikan kegiatan yang dilakukan oleh staf
Kotamaops yang terkait dalam penyusunan Rentinkon mulai dari
kegiatan penyusunan, paparan konsep Rentinkon Kotamaops
kepada Panglima Kotamaops, penyempurnaan dan penerbitan
serta pendistribusian.