PERHITUNGAN
6.1 Analisis Data
6.1.1 Perhitungan bobot jenis cairan Newton
1
16,128+16,126+ 16,128
= 3
= 16,127 gram
25,754 +25,754+25,753
= 3
= 25,7537 gram
26,441+26,439+26,446
= 3
= 26,442 gram
= 26,0849 gram
Bobot rata-rata piknometer+oleum ricini :
Penim. I Penim. II Penim. III
W(piknometer oleum ricini)
3
2
25,3990+ 25,4248+ 25,3471
= 3
= 25,3903 gram
Bobot rata-rata piknometer+sorbitol 70% :
Pemin . I + Pemin . II + Pemin II
W (piknometer+sorbitol 70%) = 3
28,5993+ 28,5991+28,5989
= 3
= 28,5991 gram
9,6267 gram
= 9,6267 gram
= 1 gram/cm3
10,315 gram
= 9,6267 gram
= 1, 071 gram/cm3
3
Bobot Jenis Propilenglikol=
9,9579 gram
= 9,6267 gram
= 1,034 gram/cm3
9,2639 gram
= 9,6267 gram
= 0,962 gram/cm3
12,4721 gram
= 9,6267 gram
= 1,296 gram/cm3
4
1. Akuades Plastik II 4,4379 8,82 9,35
Propilengliko
4. Besi I 11,0178 2,25 1
l
2 Gliserin
Forward
5
= B (1-2) t
= 0,650 (7,7064-1,071) 10,35
= 44,6397 cps
Backward
= B (1-2) t
= 0,650 (7,7064-1,071) 11,89
= 51,2817 cps
Rata-rata
44,6397 cps+ 51,2817 cps
=47,9607 cps
2
3. Sorbitol 70%
Forward
= B (1-2) t
= 0,1309 (8,1438-1,296) 3,16
= 2,8326 cps
Backward
= B (1-2) t
= 0,1309 (8,1438-1,296) 2,64
= 2,3664 cps
Rata-rata
2,8326 cps+2,3664 cps
=2,5595 cps
2
4. Propilenglikol
Forward
= B (1-2) t
= 0,1309 (8,1438-1,034) 2,25
= 2,0940 cps
Backward
= B (1-2) t
= 0,1309 (8,1438-1,034) 1
6
= 0,9307 cps
Rata-rata
2,0940 cps +0,9307 cps
=1,5123 cps
2
5. Oleum ricini
Forward
= B (1-2) t
= 0,650 (7,7064-0,962) 67,86
= 297,4887 cps
Backward
= B (1-2) t
= 0,650 (7,7064-0,962) 65,80
= 288, 4580 cps
Rata-rata
7
11 10 rpm 1992 49,8%
Tabel 2. Pengukuran Viskositas dengan Viskometer Brookfield
F
A
dv
dx
Jawab :
F dv
A dx
F
A
= 2060 x 10
cm
cm
det ik
= 20600
Rotasi 20 rpm
Diketahui : = 1186 cP
dv
dx
= 20 rpm
F
A
Ditanyakan : = .?
8
F A
dv dx
Jawab :
F dv
A dx
F
A
= 1186 x 20
cm
cm
det ik
= 23720
Rotasi 30 rpm
Diketahui : = 869 cP
dv
dx
= 30 rpm
F
A
Ditanyakan : = .?
F
A
dvdx
Jawab :
F dv
A dx
F
A
= 869 x 30
cm
cm
det ik
= 26070
Rotasi 50 rpm
9
Diketahui : = 582,4 cP
dv
dx
= 50 rpm
F
A
Ditanyakan : = .?
F
A
dv
dx
Jawab :
F dv
A dx
F
A
= 582,4 x 50
cm
cm
det ik
= 29120
Rotasi 60 rpm
Diketahui : = 498,0 cP
dv
dx
= 60 rpm
F
A
Ditanyakan : = .?
F
A
dv
dx
Jawab :
F dv
A dx
F
A
= 498,0 x 60
10
cm
cm
det ik
= 29880
F
A
dv
dx
Jawab :
F dv
A dx
F
A
= 324,8 x100
cm
cm
det ik
= 32480
Rotasi 60 rpm
Diketahui : = 499,3 cP
dv
dx
= 60 rpm
F
A
Ditanyakan : = .?
F
A
dv
dx
Jawab :
11
F dv
A dx
F
A
= 499,360
cm
cm
det ik
= 29958
Rotasi 50 rpm
Diketahui : = 580,0 cP
dv
dx
= 50 rpm
F
A
Ditanyakan : = .?
F
A
dv
dx
Jawab :
F dv
A dx
F
A
= 580,0 x 50
cm
cm
det ik
= 29000
Rotasi 30 rpm
Diketahui : = 829 cP
dv
dx
= 30 rpm
12
F
A
Ditanyakan : = .?
F
A
dvdx
Jawab :
F dv
A dx
F
A
= 829 x 30
cm
cm
det ik
= 24870
Rotasi 20 rpm
Diketahui : = 1172 cP
dv
dx
= 20 rpm
F
A
Ditanyakan : = .?
F
A
dv
dx
Jawab :
F dv
A dx
F
A
= 1172 x 20
cm
cm
det ik
= 23440
13
Rotasi 10 rpm
Diketahui : = 1992 cP
dv
dx
= 10 rpm
F
A
Ditanyakan : = .?
F
A
dv
dx
Jawab :
F dv
A dx
F
A
= 1992 x 10
cm
cm
det ik
= 19920
No Rate of Shear Viskositas Shearing Stress
(dv/dx) (F/A)
1 10 rpm 2060 20600
2 20 rpm 1186 23720
3 30 rpm 869 26070
4 50 rpm 582,4 29120
5 60 rpm 498,0 29880
6 100 rpm 324,8 32480
7 60 rpm 499,3 29958
8 50 rpm 580,0 29000
9 30 rpm 829 24870
10 20 rpm 1172 23440
14
11 10 rpm 1992 19920
Tabel 3. Hasil perhitungan shearing stress
F/A
30000
20000 sesudah
Viskositas (cP) sebelum
10000
0
0 2000 4000
F/A
15
Gambar 5. Kurva hubungan antara viskositas dan tekanan geser.
16
Kurva Hubungan Kecepatan Putar terhadap F/A
sebelum
Kecepatan Putar (rpm) sesudah
F/A
30000
20000 sebelum
Viskositas (cP) sesudah
10000
0
0 2000 4000
F/A
17
Kurva Hubungan Kecepatan Kurva terhadap F/A
120
100
80
60 sesudah
Kecepatan Putar (rpm) 40 sebelum
20
0
F/A
Gambar 9. Kurva Hubungan Kecepatan Putar dan Shearing Stress pada semua
rentang rpm
30000
20000 sesudah
Viskositas (cP) sebelum
10000
0
0 2000 4000
F/A
Gambar 10. Kurva Hubungan Viskositas dan Shearing Stress pada semua rentang rpm
18
Pertanyaan:
1. Tentukan viskositas dan jenis rheologi dari bahan tersebut di atas!
2. Sebutkan manfaat mempelajari viskositas dan rheologi dalam bidang farmasi!
3. Apakah yang dimaksud dengan system newton dan non-newton!
Jawaban:
1. Setelah dilakukan perhitungan diperoleh nilai viskositas masing-masing zat
cair antara lain: gliserin 47,9607 cps, propilenglikol 1,5123 cps, sorbitol 70%
2,5595 cps, oleum ricini 292,9734 cps, dan akuades 0,0950 cps. Pada Emulsi
diperoleh viskositas pada 10 rpm 2060 cps, 20 rpm 1186 cps, 30 rpm 869 cps,
50 rpm 582,4 cps, 60 rpm 498 cps, 100 rpm 324,8 cps, 60 rpm 499,3 cps, 50
rpm 580 cps, 30 rpm 829 cps, 20 rpm 1172 cps, 10 rpm 1192 cps.
sebelum
Kecepatan Putar (rpm) sesudah
F/A
19
Kurva Hubungan F/A terhadap Viskositas
40000
30000
20000 sebelum
Viskositas (cP) sesudah
10000
0
0 2000 4000
F/A
F/A
Gambar 9. Kurva Hubungan Kecepatan Putar dan Shearing Stress pada semua
rentang rpm
20
Kurva Hubungan F/A terhadap Viskositas
40000
30000
20000 sesudah
Viskositas (cP) sebelum
10000
0
0 2000 4000
F/A
Gambar 10. Kurva Hubungan Viskositas dan Shearing Stress pada semua
rentang rpm
Berdasarkan kurva diatas didapat hasil bahwa pada kecepatan dari 10-100 rpm
didapat hasil mengikuti kurva dari aliran pseudoplastik, dimana berdasarkan
kurva hubungan viskositas dan shearing stress, viskositas cairan sampel
menurun dengan bertambahnya kecepatan geser atau rate of shear. Hal ini
sama dengan sifat dari aliran non Newton yaitu aliran pseudoplastik, dimana
pada aliran pseudoplastik viskositas cairan menurun dengan meningkatnya
kecepatan geser. Sehingga cairan emulsi pada kecepatan 10-100 rpm dapat
dikatakan mengikuti aliran non Newton khususnya aliran pseudoplastik.
21
Sedangkan pada kecepatan 100-10 rpm, cairan emulsi yang diuji
menunjukkan kurva yang tidak beraturan dimana besar viskostas yang didapat
seharusnya seperti pada viskositas cairan emulsi dengan kecepatan 10-100
rpm. Berdasarkan data yang didapat, tidak terjadi kesesuaian kurva atau
rheogram dari cairan emulsi pada kecepatan 10-100 rpm dan 100-10 rpm,
seharusnya rheogram yang didapat memiliki kesesuaian jenis aliran karena
pada praktikum cairan emulsi yang diuji adalah sama, baik pada kecepatan
10-100 rpm maupun pada kecepatan 100-10 rpm.
3. Berdasarkan hukum Newton tentang sifat aliran cairan, maka tipe aliran
dibedakan menjadi 2, yaitu cairan newton dan cairan non newton (Wiroatmojo,
1988):
1. Cairan Newton yaitu cairannya mengalir mengikuti aturan-aturan
viskositas.
2. Cairan non Newton yaitu aturannya tidak mengikuti aturan viskositas.
Cairan biasanya memiliki ukuran molekul yang paling besar atau
mempunyai struktur tambahan, misalnya koloid. Untuk mengalirkan
cairan bukan cairan Newton sehingga diperlukan tambahan gaya atau jika
perlu memecah strukturnya.
22
DAFTAR PUSTAKA
Martin, A., Cammarata, dan Swarbrick. 1993. Farmasi Fisik. Edisi III. Jilid II.
Jakarta: Universitas Indonesia.
Wiroatmojo. 1998. Farmasi Fisika: Bagian Larutan dan Sistem Dispersi. Yogyakarta:
Gajah Mada University Press.
23