Anda di halaman 1dari 40

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)
A. Satuan Pendidikan : SMA Negeri
B. Mata Pelajaran : Biologi
C. Kelas / Semester : XI / II
D. Pokok Bahasan : Struktur dan Fungsi Sel Sistem Pencernaan
E. Alokasi Waktu: 1 x 45 menit

F. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran peserta didik
dapat mengetahui dan menjelaskan organ-organ, kelenjar-kelenjar system pencernaan beserta
fungsinya, dapat menjelaskan gangguan pada sistem pencernaan.

G. Kompetensi Dasar dan Indikator pencapaian komepetensi

Kompetensi Dasar Indikator pencapaian Kompetensi

1.1. Mengagumi keteraturan dan Menghubungkan ayat al-quran dengan


kompleksitas ciptaan Tuhan tentang konsep system pencernaan.
struktur dan fungsi sel, jaringan, organ
penyusun sistem dan bioproses yang terjadi
pada mahluk hidup.
1.2. Menyadari dan mengagumi pola pikir
ilmiah dalam kemapuan mengamati
bioproses
3.7 Menganalisis hubungan antara struktur 1. Mengindentifikasi organ-organ dan
jaringan penyusun organ pada sistem kelenjar-kelenjar system pencernaan
pencernaan dan mengaitkannya dengan beserta fungsinya.
nutrisi dan bioprosesnya sehingga dapat 2. Menjelaskan fungsi fungsi organ
menjelaskan proses pencernaan serta penyusun sistem pencernaan.
gangguan fungsi yang mungkin terjadi pada 3. Membedakan proses pencernaan
sistem pencernaan manusia melalui studi kimiawi dan mekanik
4. Menjelaskan gangguan sistem
literatur, pengamatan, percobaan, dan
pencernaan
simulasi.

H. MATERI PEMBELAJARAN

Artinya:
maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya (QS. Abasa (80) : 24).

Anjuran yang jelas dari Al-Quran adalah hendaklah manusia memperhatikan


makanan dan minumannya dalam jumlah secukupnya, tidak kekurangan dan tidak berlebihan,
serta makanannya itu dipilih dari bahan makanan yang halal dan thayyib (Jauhar, 2009).

Pola makan sangat berpengaruh terhadap kesehatan alat pencernaan kita. Misalnya
kebiasaan mengonsumsi makanan pedas dapat berpengaruh terhadap asam lambung,
demikian juga dengan mengonsumsi makanan berserat dapat mempermudah buang air besar.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang hubungan antara kesehatan dengan pola makan,
Anda perlu terlebih dahulu mengenal berbagai macam organ-organ penyusun sistem
pencernaan.
A. Organ-Organ Pencernaan
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan
dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya
merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahanbahan
makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.
Saat di SMP Anda telah mempelajari materi tentang alat pencernaan. Coba lakukan
kegiatan berikut untuk mengingat kembali nama-nama organ yang menyusun sistem
pencernaan.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam
seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan
yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim
pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang
berukuran kecil. Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di
dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun
proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut.
a. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
b. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
c. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
d. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan
bantuan enzim, terdapat di lambung.
e. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
f. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui
anus.
Saat melakukan proses-proses pencernaan tersebut diperlukan serangkaian alat-alat
pencernaan sebagai berikut.
1. Mulut
Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Makanan ini mulai
dicerna secara mekanis dan kimiawi. Di dalam mulut seperti Gambar 6.1, terdapat beberapa
alat yang berperan dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (glandula
salivales).
a. Gigi
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Di sini, gigi membantu
memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu
enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan lebih efisien dan cepat. Selama
pertumbuhan dan perkembangan, gigi manusia mengalami perubahan, mulai dari gigi susu
dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi dimulai saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini
disebut gigi susu (dens lakteus). Lihat Gambar 6.2 a. Pada anak berusia 6 tahun, gigi
berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut.
1) Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi memotong makanan.
2) Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi merobek makanan.
3) Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah, berfungsi mengunyah
makanan.
Ketika usia anak berkisar antara 6 tahun hingga 14 tahun,
gigi susu mulai tanggal dan kemudian digantikan oleh gigi
permanen (Gambar 6.2 b). Gigi permanen berjumlah 32 buah,
yang berarti ada penambahan geraham besar yang berjumlah 12
buah.

Perhatikan Gambar 6.3 di atas.


Setiap gigi tertanam dalam rahang dan
dilindungi oleh gusi. Struktur luar gigi
terdiri atas bagian-bagian berikut.
a. Mahkota gigi (corona) merupakan
bagian yang tampak dari luar.
b. Akar gigi (radix) merupakan bagian
gigi yang tertanam di dalam rahang.
c. Leher gigi (colum) merupakan bagian
yang terlindung oleh gusi.

Adapun penampang gigi dapat


diperlihatkan bagianbagiannya sebagai berikut.
a. Email (glazur atau enamel) merupakan bagian terluar gigi. Email merupakan struktur
terkeras dari tubuh, mengandung 97% kalsium dan 3% bahan organik.
b. Tulang gigi (dentin), berada di sebelah dalam email, tersusun atas zat dentin.
c. Sumsum gigi (pulpa), merupakan bagian yang paling dalam. Di pulpa terdapat kapiler,
arteri, vena, dan saraf.
d. Semen merupakan pelapis bagian dentin yang masuk ke rahang.
b. Lidah
Lidah dalam sistem pencernaan berfungsi untuk membantu mencampur dan menelan
makanan, mempertahankan makanan agar berada di antara gigi-gigi atas dan bawah saat
makanan dikunyah serta sebagai alat perasa makanan. Lidah dapat berfungsi sebagai alat
perasa makanan karena mengandung banyak reseptor pengecap atau perasa. Lidah tersusun
atas otot lurik dan permukaannya dilapisi dengan lapisan epitelium yang banyak mengandung
kelenjar lendir (mukosa).
c. Kelenjar ludah
Terdapat tiga pasang kelenjar ludah di dalam rongga
mulut, yaitu glandula parotis, glandula submaksilaris, dan
glandula sublingualis atau glandula submandibularis. Amati
gambar 6.4 agar Anda mengenali letak ketiga kelenjar ludah
tersebut. Air ludah berperan penting dalam proses perubahan
zat makanan secara kimiawi yang terjadi di dalam mulut.
Setelah makanan dilumatkan secara mekanis oleh gigi, air
ludah berperan secara kimiawi dalam proses membasahi dan
membuat makanan menjadi lembek agar mudah ditelan. Ludah terdiri atas air (99%) dan
enzim amilase. Enzim ini menguraikan pati dalam makanan menjadi gula sederhana (glukosa
dan maltosa). Makanan yang telah dilumatkan dengan dikunyah dan dilunakkan di dalam
mulut oleh air liur disebut bolus. Bolus ini diteruskan ke sistem pencernaan selanjutnya.
2. Kerongkongan (Esofagus)
Kerongkongan merupakan saluran panjang ( 25 cm) yang tipis sebagai jalan bolus dari
mulut menuju ke lambung. Fungsi kerongkongan ini sebagai jalan bolus dari mulut menuju
lambung. Bagian dalam kerongkongan senantiasa basah oleh cairan yang dihasilkan oleh
kelenjar-kelenjar yang terdapat pada dinding kerongkongan untuk menjaga agar bolus
menjadi basah dan licin. Keadaan ini akan mempermudah bolus bergerak melalui
kerongkongan menuju ke lambung. Bergeraknya bolus dari mulut ke lambung melalui
kerongkongan disebabkan adanya gerak peristaltik pada otot dinding kerongkongan. Gerak
peristaltik dapat terjadi karena adanya kontraksi otot secara bergantian pada lapisan otot yang
tersusun secara memanjangdan melingkar. Proses gerak bolus di dalam kerongkonganmenuju
lambung dapat diamati pada Gambar 6.5 berikut.
Tahukah Anda mengapa saat menelan makanan, bolus
tidak dapat masuk ke dalam saluran pernapasan? Simak
Gambar 6.6 dan penjelasan berikut, untuk mendapatkan
jawabannya. Sebelum seseorang mulai makan, bagian belakang
mulut (atas) terbuka sebagai jalannya udara dari hidung. Di
kerongkongan, epiglotis yang seperti gelambir mengendur
sehingga udara masuk ke paru-paru. Ketika makan, makanan
dikunyah dan ditelan masuk ke dalam kerongkongan. Sewaktu makanan bergerak menuju
kerongkongan, langit-langit lunak beserta jaringan mirip gelambir di bagian belakang mulut
(uvula) terangkat ke atas dan menutup saluran hidung. Sementara itu, sewaktu makanan
bergerak ke arah tutup trakea, epiglotis akan menutup sehingga makanan tidak masuk trakea
dan paru-paru tetapi makanan tetap masuk ke kerongkongan.
3. Lambung
Lambung merupakan saluran pencernaan yang berbentuk seperti kantung, terletak di
bawah sekat rongga badan. Dengan mengamati Gambar 6.5, Anda dapat mengetahui bahwa
lambung terdiri atas tiga bagian sebagai berikut.
a. Bagian atas disebut kardiak, merupakan bagian yang berbatasan dengan esofagus.
b. Bagian tengah disebut fundus, merupakan bagian badan atau tengah lambung.
c. Bagian bawah disebut pilorus, yang berbatasan dengan usus halus.
Daerah perbatasan antara lambung dan kerongkongan terdapat otot sfinkter kardiak
yang secara refleks akan terbuka bila ada bolus masuk. Sementara itu, di bagian pilorus
terdapat otot yang disebut sfinkter pilorus. Otot-otot lambung ini dapat berkontraksi seperti
halnya otot-otot kerongkongan. Apabila otototot ini berkontraksi, otot-otot tersebut menekan,
meremas, dan mencampur bolus-bolus tersebut menjadi kimus (chyme). Lihat Gambar 6.7.
Gerak peremasan seperti ini dikenal sebagai proses pencernaan secara mekanis. Pencernaan
ini disebabkan oleh otototot dinding lambung. Dinding lambung terdiri atas otot polos yang
berbentuk memanjang, melingkar, dan serong.
Sementara itu, pencernaan secara kimiawi dibantu oleh getah lambung. Getah ini
dihasilkan oleh kelenjar yang terletak pada dinding lambung di bawah fundus, sedangkan
bagian dalam dinding lambung menghasilkan lendir yang berfungsi melindungi dinding
lambung dari abrasi asam lambung, dan dapat beregenerasi bila cidera. Getah lambung ini
dapat dihasilkan akibat rangsangan bolus saat masuk ke lambung. Getah lambung
mengandung bermacam-macam zat kimia, yang sebagian besar terdiri atas air. Getah
lambung juga mengandung HCl/asam lambung dan enzim-enzim pencernaan seperti renin,
pepsinogen, dan lipase.
Asam lambung memiliki beberapa fungsi berikut.
a. Mengaktifkan beberapa enzim yang terdapat dalam getah lambung, misalnya
pepsinogen diubah menjadi pepsin. Enzim ini aktif memecah protein dalam bolus
menjadi proteosa dan pepton yang mempunyai ukuran molekul lebih kecil.
b. Menetralkan sifat alkali bolus yang datang dari rongga mulut.
c. Mengubah kelarutan garam mineral.
d. Mengasamkan lambung (pH turun 13), sehingga dapat membunuh kuman yang
ikut masuk ke lambung bersama bolus.
e. Mengatur membuka dan menutupnya katup antara lambung dan usus dua belas
jari.
f. Merangsang sekresi getah usus.
Enzim renin dalam getah lambung berfungsi mengendapkan kasein atau protein susu
dari air susu. Lambung dalam suasana asam dapat merangsang pepsinogen menjadi pepsin.
Pepsin ini berfungsi memecah molekul-molekul protein menjadi molekulmolekul peptida.
Sementara itu, lipase berfungsi mengubah lemak menjadi asam lemak dan gliserol.
Selanjutnya, kimus akan masuk ke usus halus melalui suatu sfinkter pilorus yang berukuran
kecil. Apabila otot-otot ini berkontraksi, maka kimus didorong masuk ke usus halus sedikit
demi sedikit.
4. Usus halus
Usus halus merupakan saluran berkelok-kelok yang panjangnya sekitar 68 meter, lebar
25 mm dengan banyak lipatan yang disebut vili atau jonjot-jonjot usus. Vili ini berfungsi
memperluas permukaan usus halus yang berpengaruh terhadap proses penyerapan makanan.
Lakukan eksperimen berikut untuk mengetahui pengaruh lipatan terhadap proses penyerapan.
Usus halus terbagi menjadi tiga bagian seperti berikut:
a. duodenum (usus 12 jari), panjangnya 25 cm,
b. jejunum (usus kosong), panjangnya 7 m,
c. ileum (usus penyerapan), panjangnya 1 m.
Kimus yang berasal dari lambung mengandung molekulmolekul pati yang telah
dicernakan di mulut dan lambung, molekul-molekul protein yang telah dicernakan di
lambung, molekul-molekul lemak yang belum dicernakan serta zat-zat lain. Selama di usus

halus, semua molekul pati dicernakan lebih sempurna menjadi molekul-molekul glukosa.
Sementara itu molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam amino, dan
semua molekul lemak dicerna menjadi molekul gliserol dan asam lemak. Pencernaan
makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim
diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-
kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan.
Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di
usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.
a. Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak mengandung
enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan
makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan berikut.
1) Air, berguna sebagai pelarut utama.
2) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi iritasi
pada dinding usus.
3) Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu bersifat
alkali. Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak dan air
(mengemulsikan lemak).
Cairan ini dihasilkan oleh hati. Perhatikan Gambar 6.9. Hati merupakan kelenjar
pencernaan terbesar dalam tubuh yang beratnya 2 kg. Dalam sistem pencernaan, hati
berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah dan
penyerapan unsur besi dari darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga berfungsi membentuk
darah pada janin atau pada keadaan darurat, pembentukan fibrinogen dan heparin untuk
disalurkan ke peredaran darah serta pengaturan suhu tubuh. Empedu mengalir dari hati
melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus. Dalam proses pencernaan ini, empedu
berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum lemak dicernakan, lemak harus
bereaksi dengan empedu terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi menetralkan
asam klorida dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang
gerak peristaltik usus.
b. Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan sebagai
kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan
sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh
sel-sel berbentuk pulaupulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini berfungsi
menjaga gula darah agar tetap normal dan mencegah diabetes melitus. Getah pankreas ini dari
pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke usus halus. Dalam pankreas terdapat
tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam pemecahan lemak, tripsin membantu
dalam pemecahan protein, dan amilase membantu dalam pemecahan pati.
b. Getah Usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan getah
usus. Getah usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.
1) Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa.
2) Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi dua
molekul glukosa.
3) Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa.
4) Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan peptida
menjadi asam amino.
Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol hasil pencernaan terakhir di usus
halus mulai diabsorpsi atau diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian jejunum
dan ileum. Selain itu vitamin dan mineral juga diserap. Vitamin-vitamin yang larut dalam
lemak, penyerapannya bersama dengan pelarutnya, sedangkan vitamin yang larut dalam air
penyerapannya dilakukan oleh jonjot usus.
Penyerapan mineral sangat beragam berkaitan dengan sifat kimia tiap-tiap mineral dan
perbedaan struktur bagianbagian usus. Sepanjang usus halus sangat efisien dalam penyerapan
Na+, tetapi tidak untuk Cl, HCO3 , dan ion-ion bivalen. Ion K+ penyerapannya terbatas di
jejunum. Penyerapan Fe++ terjadi di duodenum dan jejunum.
Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi
(jonjot-jonjot usus). Di dalam villi ini terdapat pembuluh darah,
pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam amino dan
glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui
sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak bereaksi
terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk emulsi lemak.
Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke dalam villi.
Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan, kemudian
asam lemak mengikat gliserin dan membentuk lemak kembali. Lemak yang terbentuk masuk
ke tengah villi, yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).
Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedangkan garam empedu masuk ke
dalam darah menuju hati dan dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat
diserap di usus halus akan didorong menuju usus besar (kolon).
5. Usus besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens,
kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue (usus halus) dan
intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung sekum terdapat
tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang
berperan dalam imunitas.
Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke bagian belakang dengan gerakan
peristaltik. Zat-zat sisa ini masih mengandung banyak air dan garam mineral yang diperlukan
oleh tubuh. Air dan garam mineral kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu
kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu
terjadi proses pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu bakteri Escherichia coli, yang
mampu membentuk vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik, zat-zat sisa
ini terdorong sedikit demi sedikit ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan
akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus. Lihat Gambar 6.10.
Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat suatu
rangsang yang disebut refleks gastrokolik. Kemudian
akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan otot
sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya
defekasi. Di dalam usus besar ini semua proses
pencernaan telah selesai dengan sempurna.
6. Kelainan dan Gangguan pada Sistem
Pencernaan
Sistem pencernaan kita terkadang mengalami
beberapa kelainan dan gangguan akibat pola makan
yang tidak sehat, di antaranya sebagai berikut.
a. Diare merupakan gangguan sistem pencernaan akibat feses yang keluar dalam bentuk
encer dan terjadi karena adanya iritasi pada selaput lendir dinding kolon oleh bakteri
disentri. Selain itu, diare ini juga dapat disebabkan diet yang salah, menimbulkan iritasi
pada dinding lambung.
b. Sembelit (konstipasi) merupakan gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh
keterlambatan defekasi. Keterlambatan defekasi ini akibat absorpsi atau penyerapan air
pada feses di usus besar berlebihan. Hal ini menyebabkan feses menjadi kering dan
keras sehingga sulit dikeluarkan. Sembelit juga dapat disebabkan oleh pola makan yang
kurang sehat, kebiasaan menahan buang air besar pada saat normal, atau juga karena
emosi seperti rasa gelisah, takut, cemas, dan stres.
c. Gastritis merupakan gangguan sistem pencernaan akibat lapisan mukosa lambung
mengalami peradangan atau iritasi. Peradangan atau iritasi dinding mukosa lambung ini
dapat disebabkan oleh makanan yang kotor atau kelebihan asam dalam lambung.
d. Appendisitis merupakan gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh
peradangan pada umbai cacing (appendiks). Peradangan ini ditandai dengan adanya
nanah dan pembengkakan pada umbai cacing.
e. Hemoroid merupakan pembengkakan vena di daerah anus, atau biasa disebut wasir.
Hemoroid dapat terjadi pada orang orang yang sering menderita sembelit. Gejala
hemoroid ini meliputi rasa gatal-gatal, nyeri, dan pendarahan di anus.
I. PENDEKATAN, METODE, DAN MODEL PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Pembelajaran kooperatif (cooperative learning)
2. Model : Role playing
3. Metode : Bermain Peran

J. ALAT, BAHAN, MEDIA DAN SUMBER BELAJAR


1. Media
a) Carta atau media gambar
b) Video Penjelajahan Sistem Pencernaan
c) Skenario Peragaan Proses Sistem Pencernaan
2. Sumber Belajar
Purnomo, dkk. 2009. BIOLOGI untuk SMA/MA Kelas XI Kelompok Peminatan
Matematika dan Ilmu Alam Kurikulum 2013. Jakarta: Intan Priwara
K. LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN
Pendekatan Deskripsi Kegiatan
Kegiatan Alokasi Waktu
Scientific Guru Peserta Didik
PENDAHULUAN Motivasi dan a. Membuka a. Menjawab salam. 5 menit
apersepsi pembelajaran dengan
memberi salam,
mengecek absensi.
Fase1 b. Setelah pengabsenan, b. Peserta didik harus sudah
Guru mengkondisikan siap untuk belajar dan
Mengorganisasikan
peserta didik agar siap mengeluarkan buku
peserta didik
untuk belajar dan siap pelajaran biologi.
untuk memperhatikan
guru. c. Peserta didik membaca
c. Membimbing peserta bersama-sama dengan guru
didik untuk bersama- ayat yang berhubungan
sama membaca ayat al- dengan pembelajaran
quran yang Sistem Pencernaan pada
berhubungan dengan Manusia
pembelajaran Sistem
Pencernaan pada
Manusia. d. Memperhatikan guru dan
d. Guru meminta kepada menjelaskan maksud dari
salah satu peserta didik ayat tersebut
untuk menjelaskan ayat e. Peserta didik
tersebut. memperhatikan
e. Guru menjelaskan
maksud dari ayat
tersebut.
Fase 2 f. Menanyakan kepada f. Memperhatikan guru dan 5 menit
peserta didik: menjawab pertanyaan:
Orientasi peserta
didik kepada Apakah Kalian Sudah
masalah sudah sarapan pagi Sistem Pencernaan
ini? Mulut, kerongkongan,
Coba kalian lambung, usus halus,
perhatikan media usus besar
gambar ini,
termasuk kedalam
sistem apakah
media gambar ini?
Sebutkan organ
organ yang terdapat g. Merumuskan tujuan bahwa
pada media gambar hari ini akan mempelajari
ini? tentang sistem pencernaan
g. Membimbing peserta
didik merumuskan
tujuan pembelajaran.
INTI Pembelajaran a. Guru menjelaskan a. Memahami materi yang 25 menit
kooperatif materi disampaikan oleh guru
(cooperative b. Guru membagi peserta b. Duduk sesuai kelompok
Fase 3 learning) didik kedalam dua yang telah dibagikan
Membimbing kelompok (setiap
penyelidikan kelompok terdiri atas 5
individu dan peserta didik).
kelompok Kelompok pertama
memerankan skenario
yang telah dibuat oleh
guru. Dan kelompok
yang kedua mengamati c. Memperhatikan penjelasan
dan mencatat proses guru
pencernaan yang akan
diperankan.
c. Membimbing dan
mengarahkan tentang
alur cerita proses
mekanisme sistem
pencernaan yang akan
diperankan oleh
kelompok pertama.
Fase 4 d. Kelompok kedua akan d. Memperhatikan penjelasan
diberikan role cards guru
Mengembangkan
yang berisi peran yang
dan menyajikan
akan dilakukan oleh
hasil diskusi
kelompok pertama,
kelompok dari
berupa skenario tentang
suatu suatu
proses mekanisme
peragaan skenario
sistem pencernaan
Proses Mekanisme
beserta fungsinya serta
Sistem Pencernaan
gambar dari alat
tersebut.

e. Guru membimbing dan e. Peserta didik menanggapi


mengarahkan peserta peragaan skenaio Proses
didik untuk menanggapi Mekanisme Sistem
peragaan skenario Pencernaan
Proses Mekanisme
Sistem Pencernaan
f. Guru membimbing g. Peserta didik
peserta didik untuk menyimpulkan peragaan
menyimpulkan skenario Proses Mekanisme
peragaan skenario Sistem Pencernaan.
Proses Mekanisme
Sistem Pencernaan
Fase 5 Membuat a. Menampilkan a. Menganalisis mekanisme 5 menit
dan Jejaring mekanisme sistem sistem pencernaan
Menganalisa
Pembelajaran pencernaan melalui
mengevaluasi video. melalui video
proses pemecahan
masalah b. Meminta peserta didik b. Mempresentasikan hasil
untuk diskusi di depan kelas.
mempresentasikan
hasil diskusi di depan
kelas.

PENUTUP a. Membimbing peserta a. Mendengarkan dan 5 meni


didik untuk mencatat tugas t
menyimpulkan b. Mengucapkan hamdalah
pembelajaran. bersama-sama dan salam
b. Memberikan tugas penutup.
berupa soal mengenai
Sistem Pencernaan
pada Manusia.
c. Menutup pembelajaran
hari ini dengan
mengucapkan
hamdalah bersama-
sama dan salam
penutup.
I. PENILAIAN HASIL BELAJAR (EVALUASI)
Kognitif
a. Teknik Penilaian
- Test dan Non Test
b. Bentuk Instrumen
- Tes Tertulis
c. Instrumen / Soal
- Terlampir
Kognitif
Teknik Penilaian
- Lembar Observasi (Terlampir)
Afektif
Teknik Penilaian
- Lembar Observasi (Terlampir)
Psikomotor
Teknik Penilaian
- Lembar Observasi (Terlampir)

Bandung, 20 April 2017


Kepala SMAN 1 Bandung Guru Mata Pelajaran Biologi

Fatihatunnisa Ridha Rahman


Meti Maspupah, M.Pd.
1142060023

LAMPIRAN
A. INSTRUMEN PENILAIAN
CONTOH INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Sekolah / Mandarasah : Hari / Tanggal :
Materi pokok : Nama peserta didik :
Kelas / Semester :
KOMPETENSI DASAR PERTANYAAN SOAL JAWABAN SKO
R
3.7 Menganalisis hubungan Sebutkan secara urut organ-organ Proses pencernaan makanan 10
antara struktur jaringan yang menyusun sistem
rongga mulut kerongkongan - lambung - usus halus -
penyusun organ pada sistem pencernaan.
pencernaan dan usus besar-Anus
mengaitkannya dengan Jelaskan pula fungsi setiap organ Mulut, Mulut berfungsi sebagai jalan masuknya 30
nutrisi dan bioprosesnya tersebut. makanan, di dalam mulut makanan dicincang dan
sehingga dapat menjelaskan digiling oleh gigi, gigi dan otot rahang yang
bekerjasama menghancurkan makanan yang
proses pencernaan serta
berukuran besar menjadi gumpalan yang lebih kecil.
gangguan fungsi yang Kerongkongan, kerongkongan berfungsi berfungsi
mungkin terjadi pada sistem sebagai penghubung antara mulut dan lambung
pencernaan manusia melalui sehingga makanan yang telah diproses dimulut dapat
studi literatur, pengamatan, menuju lambung karena dilengkapi dengan otot-otot
percobaan, dan simulasi. yaitu otot lurik dan otot polos yang tersusun
memanjang dan melingkar sehingga dapat
melakukan kontraksi yang membuat makanan
terdorong menuju lambung.
Lambung, berfungsi mencerna makanan secara
mekanik, Menerima makanan dan penampungnya
dalam jangka waktu pendek. Didalam lambung
terdapat asam klorida (HCl) sehingga mempermudah
usus untuk mencernanya, terdapat enzim pepsin
yang berfungsi mengubah protein menjadi pepton
dan protease,enzim renin yang berfungsi
menggumpalkan kasein dalam susu dan juga enzim
lipase dapat mencerna lemak .
Usus halus, Usus halus berfungsi mencerna
makanan secara enzimatik dan menyerap sari-sari
makanan ke dalam sel darah karena mempunyai
enzim-enzim yang berasal dari hati, pankreas, dan
sel-sel pada dindingnya, Enzim-enzim tersebut dapat
memecah molekul-molekul kompleks makanan
menjadi molekul yang lebih sederhana dan
mengabsorpsinya dalam aliran darah.
Usus Besar, Usus besar berfunsi mencerna
makanan yang tidak dapat dicerna dan tidak dapat
diserap oleh usus halus dan membusukkannya
,pembususkan dilakukan oleh Escherichia coli .
Anus, berfungsi mengeluarkan sisa-sisa pencernaan
yang tidak digunakan oleh tubuh.
Menurut Anda pada organ apa a. Mulut: terjadi proses pencernaan secara mekanis 40
saja terjadi proses pencernaan di dalam mulut dilakukan melalui gerakan-gerakan
mekanis, kimiawi, atau kedua- mengunyah, menghancurkan, dan menelan makanan.
duanya? Proses pencernaan kimiawi di dalam mulut
dilakukan oleh Enzim maltase atau ptialin. Ludah
dikeluarkan oleh kelenjar ludah yang berfungsi
untuk membantu pencernaan makanan.
b. Kerongkongan: proses pencernaan secara
mekanik. Kerongkongan melakukan gerak
peristaltik, yaitu gerakan meremas dan
mendorong makanan menuju satu arah
yaitu menuju lambung.
c. Lambung: melakukan pencernaan
mekanik dengan bantuan otot-otot
lambung dan pencernaan kimiawi dengan
bantuan enzim yang diproduksi oleh
lambung yaitu enzim renin, pepsin, dan
HCl.
d. Usus Halus: terjadi proses pencernaan
kimiawi dengan bantuan enzim yang
dihasilkan oleh pankreas dan hati. Di
dalam usus halus terjadi proses
penyerapan sari-sari makanan. Sari-sari
makanan tersebut diedarkan oleh darah
ke seluruh tubuh.
e. Usus Besar: Di dalam usus besar sudah
tidak terjadi pencernaan makanan, yang
ada hanyalah penyerapan air dan garam
mineral pada sisa sari-sari makanan yang
tidak diserap oleh usus halus. Di dalam
usus besar terdapat bakteri Escherichia
coli yang berperan dalam proses
pembusukan sari-sari makanan di dalam
usus besar.
Sebutkan beberapa gangguan a. Diare merupakan gangguan sistem pencernaan akibat 20
feses yang keluar dalam bentuk encer dan terjadi
pencernaan pada manusia!
karena adanya iritasi pada selaput lendir dinding kolon
oleh bakteri disentri. Selain itu, diare ini juga dapat
disebabkan diet yang salah, menimbulkan iritasi pada
dinding lambung.
b. Sembelit (konstipasi) merupakan gangguan sistem
pencernaan yang disebabkan oleh keterlambatan
defekasi. Keterlambatan defekasi ini akibat absorpsi
atau penyerapan air pada feses di usus besar
berlebihan. Hal ini menyebabkan feses menjadi kering
dan keras sehingga sulit dikeluarkan. Sembelit juga
dapat disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat,
kebiasaan menahan buang air besar pada saat normal,
atau juga karena emosi seperti rasa gelisah, takut,
cemas, dan stres.
c. Gastritis merupakan gangguan sistem pencernaan
akibat lapisan mukosa lambung mengalami
peradangan atau iritasi. Peradangan atau iritasi dinding
mukosa lambung ini dapat disebabkan oleh makanan
yang kotor atau kelebihan asam dalam lambung.
d. Appendisitis merupakan gangguan sistem pencernaan
yang disebabkan oleh peradangan pada umbai cacing
(appendiks). Peradangan ini ditandai dengan adanya
nanah dan pembengkakan pada umbai cacing.
e. Hemoroid merupakan pembengkakan vena di daerah
anus, atau biasa disebut wasir. Hemoroid dapat terjadi
pada orang orang yang sering menderita sembelit.
Gejala hemoroid ini meliputi rasa gatal-gatal, nyeri,
dan pendarahan di anus.

Jumlah Skor
Skor maksimal untuk penilaian Kognitif = Skor maksimal x 100

1. Tes Kemampuan Kognitif


Aspek Jumlah
Indikator
C1 C2 C3 C4 C5 C6
Mengindentifikasi organ-organ dan kelenjar-kelenjar 1 1 soal
system pencernaan beserta fungsinya
Menjelaskan fungsi fungsi organ penyusun sistem 1 1 soal
pencernaa
Menganalisis proses pencernaan kimiawi dan 1 1 soal
mekanik
Menjelaskan gangguan sistem pencernaan 1 1 soal

Keterangan:
Peran pertama : Rongga mulut
C1
Skenario : : Mengingat (Remember) C4 : Menganalisis (Analyze)
C2 : Memahami (Understand) C5 : Mengevaluasi (Evaluate)
Hai teman-teman, nama ku Mulut dalam sistem
C3 : Menerapkan (Apply) C6 : Mencipta (Create)
pencernaan aku bertugas mencerna makanan secara
mekanik dan kimiawi. didalam rongga ku
terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah yang
menyekresikan air liur yang didalamnya mengandung
enzim pitialin atau enzim amilase. Temanku enzim ini
berfungsi untuk mengurai pati menjadi gula sederhana
(glukosa dan maltosa). Pada lidahku terdapat papila yang
SKENARIO PERAN ORGAN SISTEM PENCERNAAN
akan memberikan informasi tentang rasa makanan, dan
1. Peserta Didik 1 : berperan sebagai mulut
suhu pada makanan yang masuk kedalam ronggaku karena
papila terhubung dengan jaringan saraf sensorik. Lidah ku
ini tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi
dengan lapisan ephitelium yang banyak mengandung
kelenjar mukosa, sehingga membuat makanan berbentuk
bolus. Sedangkan temanku gigi tersusun dari email, tulang
gigi (dentin), sumsum gigi (pulpa), dan semen sebagai
pelapis bagian dentin. Berperan dalam pencernaan mekanik
karena gigi terdiri dari gigi seri akan memotong, gigi taring
menyobek, dan gigi graham akan mengunyah makanan
yang masuk. Selanjutnya, makanan akan berbentuk bolus
dan masuk kedalam kerongkongan.
Peran kedua : Kerongkongan (Esofagus)
Skenario :
Hai, aku kerongkongan disini aku berfungsi
sebagai penghubung antara mulut dan lambung
sehingga makanan yang telah menjadi bolus tadi akan
melewati ku. Adanya gerakan peristaltik akan
memudahkan bolus sampai ke lambung. Ini
disebabkan karena aku dilengkapi dengan otot-otot
2. Peserta Didik 2 : berperan sebagai kerongkongan
yaitu otot lurik dan otot polos yang tersusun
memanjang dan melingkar sehingga dapat melakukan
kontraksi yang membuat bolus terdorong menuju
lambung. Gambar disamping menunjukkan aku sedang
melakukan gerakan peristaltik. Oh iyah aku
mempunyai sahabat yang bernama epiglotis, dia
berfungsi sebagai penutup ketika bolus yang akan
melewatiku akan bertemu dengan organ sistem
pernafasaan, ketika bolus melewatiku pada saat itu
sahabat ku epiglotis menutup dan bolus yang
Peran Ketiga : Lambung
Skenario :
Hai, teman-teman aku lambung, aku terdiri atas
tiga bagian yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah
(fundus), dan bagian bawah (pilorus). Aku juga bergerak
seperti kerongkongan memiliki gerakan meremas remas
makanan (bolus), dimana aku melakukan pencernaan
makanan secara mekanik. Aku tersusun dari otot polos
yang berbentuk memanjang, melingkar, dan menyerong.
3. Peserta Didik 3 :berperan sebagai lambung
Ketika Semua makanan yang masuk ketubuhku, akan
dicairkan dan dicampurkan dengan asam klorida (HCl)
sehingga mempermudah usus untuk mencernanya dalam
proses ini aku sedang melakukan pencernaan secara
kimiawi, aku juga berfungsi mengubah protein menjadi
pepton dan protease karena didalam tubuhku terdapat
enzim pepsin yang dapat mengubah protein, aku juga
dapat menggumpalkan kasein dalam susu karena aku
mempunyai enzim renin dan juga dapat mencerna lemak
karena aku mempunyai enzim lipase. Kemudian proses
Peran keempat : Usus Halus (intestinum)
Skenario :
Hai, namaku usus halus aku berfungsi mencerna makanan
secara kimiawi. Aku terbagi menjadi tiga bagian yang pertama,
duodenum (usus 12 jari) panjangnya 25cm, kedua jejunum
(Usus Kosong) panjangnya 7m, dan yang terakhir illeum (Usus
Penyerapan) 1m. Aku sangat membutuhkan teman teman ku
yaitu enzim. Enzim yang ada didalam tubuhku berasal dari hati,
pankreas, dan sel-sel di dinding tubuhku sendiri. Didalam sistem
pencernaan hati berfungsi sebagai pembentuk cairan empedu
4. Peserta Didik 4 : berperan sebagai Usus Halus
dimana cairan ini berfungsi sebagai mengemulsi lemak dan
menetralkan asam klorida. Kemudian pada pankreas terdapat
getah pankreas, dimana pankreas ini berperan sebagai kelenjar
eksoskrin, dan kelenjar endokrin, didalam pankreas sendiri
terdapat enzim lipase, tripsin, dan amilase. Dan yang terakhir
enzim dalam sel sel tubuhku sendiri terdiri dari e. Sukrase, e.
Maltase, e. Laktase, dan e. Peptidase. Enzim-enzim tersebut dapat
memecah molekul-molekul kompleks makanan menjadi molekul
yang lebih sederhana dan mengabsorpsinya dalam aliran darah.
Kemudian sisa dari penyerapan akan masuk kedalam usus besar.
Peran kelima : Usus Besar (kolon)
Skenario:
Hai aku usus besar, aku terdiri atas kolon
ascendens, kolon transversum, dan kolon
descendens. Dibagian unjung tubuhku terdapat
sekum atau usus buntu yang diujungnya terdapat
appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel
darah yang berperan untuk imunitas. aku berfunsi
5. Peserta Didik 5 : berperan sebagai Usus Besar
mencerna makanan yang tidak dapat dicerna dan
tidak dapat diserap oleh usus halus dan
membusukkannya karena aku memiliki bakteri
Escherichia coli, E.coli juga mampu membentuk
vitamin K dan B12. Selanjutnya, dengan gerakan
peristaltik yang aku miliki, zat-zat sisa ini terdorong
sedikit demi sedikit ke saluran akhir dari
pencernaan yaitu rektum dan akhirnya keluar
dengan proses defekasi melewati anus yang
berfungsi sebagai tempat pengeluaran zat sisa.
RUBRIK PENILAIAN
Rubrik Penilaian Kognitif

Indikator Soal Kriteria Skor


Mengindentifikasi organ- Sebutkan secara urut Menyebutkan 10
organ dan kelenjar-kelenjar organ-organ yang jawaban dengan
system pencernaan beserta menyusun sistem benar
fungsinya pencernaan.
Menjelaskan fungsi fungsi Jelaskan pula fungsi Menjelaskan jawaban 30
organ penyusun sistem setiap organ tersebut. dengan benar

pencernaa

Menganalisis proses Menurut Anda pada Menganalisis dan 40


organ apa saja terjadi menjawab soal
pencernaan kimiawi dan
proses pencernaan dengan baik dan
mekanik mekanis, kimiawi,
benar
atau kedua-duanya?
Menjelaskan gangguan Sebutkan beberapa Menjelaskan jawaban 20
gangguan pencernaan dengan benar
sistem pencernan
pada manusia!

Skor Total 100


SOAL EVALUASI
1. Sebutkan secara urut organ-organ yang menyusun sistem pencernaan.

2. Jelaskan pula fungsi setiap organ tersebut.

3. Menurut Anda pada organ apa saja terjadi proses pencernaan mekanis, kimiawi, atau
kedua-duanya?

4. Sebutkan beberapa gangguan pencernaan pada manusia!


Jawaban :
1. Proses pencernaan makanan rongga mulut kerongkongan - lambung - usus halus -
usus besar-Anus

2. Mulut, Mulut berfungsi sebagai jalan masuknya makanan, di dalam mulut makanan
dicincang dan digiling oleh gigi, gigi dan otot rahang yang bekerjasama
menghancurkan makanan yang berukuran besar menjadi gumpalan yang lebih kecil.
Kerongkongan, kerongkongan berfungsi berfungsi sebagai penghubung antara mulut
dan lambung sehingga makanan yang telah diproses dimulut dapat menuju lambung
karena dilengkapi dengan otot-otot yaitu otot lurik dan otot polos yang tersusun
memanjang dan melingkar sehingga dapat melakukan kontraksi yang membuat
makanan terdorong menuju lambung.
Lambung, berfungsi mencerna makanan secara mekanik, Menerima makanan dan
penampungnya dalam jangka waktu pendek. Didalam lambung terdapat asam klorida
(HCl) sehingga mempermudah usus untuk mencernanya, terdapat enzim pepsin yang
berfungsi mengubah protein menjadi pepton dan protease,enzim renin yang berfungsi
menggumpalkan kasein dalam susu dan juga enzim lipase dapat mencerna lemak .
Usus halus, Usus halus berfungsi mencerna makanan secara enzimatik dan menyerap
sari-sari makanan ke dalam sel darah karena mempunyai enzim-enzim yang berasal
dari hati, pankreas, dan sel-sel pada dindingnya, Enzim-enzim tersebut dapat
memecah molekul-molekul kompleks makanan menjadi molekul yang lebih
sederhana dan mengabsorpsinya dalam aliran darah.
Usus Besar, Usus besar berfunsi mencerna makanan yang tidak dapat dicerna dan
tidak dapat diserap oleh usus halus dan membusukkannya ,pembususkan dilakukan
oleh Escherichia coli .
Anus, berfungsi mengeluarkan sisa-sisa pencernaan yang tidak digunakan oleh tubuh.
3. Mulut: terjadi proses pencernaan secara mekanis di dalam mulut dilakukan melalui
gerakan-gerakan mengunyah, menghancurkan, dan menelan makanan. Proses
pencernaan kimiawi di dalam mulut dilakukan oleh Enzim maltase atau ptialin. Ludah
dikeluarkan oleh kelenjar ludah yang berfungsi untuk membantu pencernaan
makanan.
Kerongkongan: proses pencernaan secara mekanik. Kerongkongan melakukan gerak
peristaltik, yaitu gerakan meremas dan mendorong makanan menuju satu arah yaitu
menuju lambung.
Lambung: melakukan pencernaan mekanik dengan bantuan otot-otot lambung dan
pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim yang diproduksi oleh lambung yaitu
enzim renin, pepsin, dan HCl.
Usus Halus: terjadi proses pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim yang dihasilkan
oleh pankreas dan hati. Di dalam usus halus terjadi proses penyerapan sari-sari
makanan. Sari-sari makanan tersebut diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
Usus Besar: Di dalam usus besar sudah tidak terjadi pencernaan makanan, yang ada
hanyalah penyerapan air dan garam mineral pada sisa sari-sari makanan yang tidak
diserap oleh usus halus. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli yang
berperan dalam proses pembusukan sari-sari makanan di dalam usus besar.
4. Diare merupakan gangguan sistem pencernaan akibat feses yang keluar dalam bentuk
encer dan terjadi karena adanya iritasi pada selaput lendir dinding kolon oleh bakteri
disentri. Selain itu, diare ini juga dapat disebabkan diet yang salah, menimbulkan
iritasi pada dinding lambung.

Sembelit (konstipasi) merupakan gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh


keterlambatan defekasi. Keterlambatan defekasi ini akibat absorpsi atau penyerapan
air pada feses di usus besar berlebihan. Hal ini menyebabkan feses menjadi kering dan
keras sehingga sulit dikeluarkan. Sembelit juga dapat disebabkan oleh pola makan
yang kurang sehat, kebiasaan menahan buang air besar pada saat normal, atau juga
karena emosi seperti rasa gelisah, takut, cemas, dan stres.
Gastritis merupakan gangguan sistem pencernaan akibat lapisan mukosa lambung
mengalami peradangan atau iritasi. Peradangan atau iritasi dinding mukosa lambung
ini dapat disebabkan oleh makanan yang kotor atau kelebihan asam dalam lambung.
Appendisitis merupakan gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh
peradangan pada umbai cacing (appendiks). Peradangan ini ditandai dengan adanya
nanah dan pembengkakan pada umbai cacing.
Hemoroid merupakan pembengkakan vena di daerah anus, atau biasa disebut wasir.
Hemoroid dapat terjadi pada orang orang yang sering menderita sembelit. Gejala
hemoroid ini meliputi rasa gatal-gatal, nyeri, dan pendarahan di anus.
2. Lembar Observasi Afektif

Aktif Bertanya Aktif Berpenampil Aktif berdiskusi Bertutur kata yang


NO NAMA an sopan dan dalam kelompok baik dan sopan Skor perolehan
Menjawab
rapi santun

Ya tidak Ya tidak Ya Tidak Ya Tidak Ya Tidak


1
2
3
4
5
Keterangan: diberi tanda checklist () pada ya atau tidak
Kriteria Penilaian
Jumlah checklist ya 4 = A; 3 = B; 2 = C; 1 = D; 0 = E

3. Lembar Observasi Ranah Psikomotor


Melakukan observasi Menganalisis Mempresentasikan
NO NAMA mengenai peragaan mengenai peragaan hasil diskusi Skor perolehan
skenario Proses skenario Proses mengenai peragaan
Mekanisme Sistem Mekanisme Sistem skenario Proses
Pencernaan Pencernaan Mekanisme Sistem
Pencernaan
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1
2
3
4
5
Rubrik Penilaian Ranah Psikomotor
No. Indikator Rubrik
Melakukan observasi mengenai 1. Peseta didik mengamati peragaan skenario Proses Mekanisme Sistem
1.
peragaan skenario Proses Pencernaan dengan sekilas.
Mekanisme Sistem Pencernaan 2. Peseta didik mengamati peragaan skenario Proses Mekanisme Sistem
Pencernaan dengan seksama, memahami maksud gambar, dan tidak
menyeluruh.
3. Peseta didik mengamati peragaan skenario Proses Mekanisme Sistem
Pencernaan dengan seksama, menyeluruh.
4. Peseta didik mengamati peragaan skenario Proses Mekanisme Sistem
Pencernaan dengan seksama, menyeluruh dan memahami maksud dari
percobaan tersebut.

Menganalisis mengenai 1. Peseta didik bekerja sendiri dalam mengerjakan tugas tapi tetap ada interaksi
2.
peragaan skenario Proses antar anggota kelompok.
Mekanisme Sistem Pencernaan 2. Peseta didik berdiskusi dengan dengan teman, melakukan koordinasi
pembagian tugas tetapi tidak cekatan dalam menyelesaikan masalah
3. Peseta didik berdiskusi dengan dengan siswa lain, melakukan koordinasi
pembagian tugas, cekatan dalam menyelesaikan tugas, dan memberikan
pendapat.
4. Peseta didik berdiskusi dengan siswa lain, melakukan koordinasi pembagian
tugas, cekatan dalam menyelesaikan tugas dan membantu teman tanpa
dimintai tolong.
Mempresentasikan hasil 1. Peseta didik aktif menyampaikan hasil diskusi kelompok.
3.
diskusi mengenai peragaan 2. Peseta didik menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang lantang dan bahasa
skenario Proses Mekanisme jelas.
Sistem Pencernaan 3. Peseta didik menguasai materi hasil diskusi yang ditandai melalui penyampaian
dengan percaya diri.
4. Peseta didik dapat menjawab pertanyaan dengan benar jika muncul pertanyaan

Anda mungkin juga menyukai