(RPP)
A. Satuan Pendidikan : SMA Negeri
B. Mata Pelajaran : Biologi
C. Kelas / Semester : XI / II
D. Pokok Bahasan : Struktur dan Fungsi Sel Sistem Pencernaan
E. Alokasi Waktu: 1 x 45 menit
F. Tujuan Pembelajaran
Setelah kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode bermain peran peserta didik
dapat mengetahui dan menjelaskan organ-organ, kelenjar-kelenjar system pencernaan beserta
fungsinya, dapat menjelaskan gangguan pada sistem pencernaan.
H. MATERI PEMBELAJARAN
Artinya:
maka hendaklah manusia itu memperhatikan makanannya (QS. Abasa (80) : 24).
Pola makan sangat berpengaruh terhadap kesehatan alat pencernaan kita. Misalnya
kebiasaan mengonsumsi makanan pedas dapat berpengaruh terhadap asam lambung,
demikian juga dengan mengonsumsi makanan berserat dapat mempermudah buang air besar.
Sebelum membahas lebih lanjut tentang hubungan antara kesehatan dengan pola makan,
Anda perlu terlebih dahulu mengenal berbagai macam organ-organ penyusun sistem
pencernaan.
A. Organ-Organ Pencernaan
Proses pencernaan merupakan suatu proses yang melibatkan organ-organ pencernaan
dan kelenjar-kelenjar pencernaan. Antara proses dan organ-organ serta kelenjarnya
merupakan kesatuan sistem pencernaan. Sistem pencernaan berfungsi memecah bahanbahan
makanan menjadi sari-sari makanan yang siap diserap dalam tubuh.
Saat di SMP Anda telah mempelajari materi tentang alat pencernaan. Coba lakukan
kegiatan berikut untuk mengingat kembali nama-nama organ yang menyusun sistem
pencernaan.
Berdasarkan prosesnya, pencernaan makanan dapat dibedakan menjadi dua macam
seperti berikut.
1. Proses mekanis, yaitu pengunyahan oleh gigi dengan dibantu lidah serta peremasan
yang terjadi di lambung.
2. Proses kimiawi, yaitu pelarutan dan pemecahan makanan oleh enzim-enzim
pencernaan dengan mengubah makanan yang bermolekul besar menjadi molekul yang
berukuran kecil. Makanan mengalami proses pencernaan sejak makanan berada di
dalam mulut hingga proses pengeluaran sisa-sisa makanan hasil pencernaan. Adapun
proses pencernaan makanan meliputi hal-hal berikut.
a. Ingesti: pemasukan makanan ke dalam tubuh melalui mulut.
b. Mastikasi: proses mengunyah makanan oleh gigi.
c. Deglutisi: proses menelan makanan di kerongkongan.
d. Digesti: pengubahan makanan menjadi molekul yang lebih sederhana dengan
bantuan enzim, terdapat di lambung.
e. Absorpsi: proses penyerapan, terjadi di usus halus.
f. Defekasi: pengeluaran sisa makanan yang sudah tidak berguna untuk tubuh melalui
anus.
Saat melakukan proses-proses pencernaan tersebut diperlukan serangkaian alat-alat
pencernaan sebagai berikut.
1. Mulut
Makanan pertama kali masuk ke dalam tubuh melalui mulut. Makanan ini mulai
dicerna secara mekanis dan kimiawi. Di dalam mulut seperti Gambar 6.1, terdapat beberapa
alat yang berperan dalam proses pencernaan yaitu gigi, lidah, dan kelenjar ludah (glandula
salivales).
a. Gigi
Pada manusia, gigi berfungsi sebagai alat pencernaan mekanis. Di sini, gigi membantu
memecah makanan menjadi potongan-potongan yang lebih kecil. Hal ini akan membantu
enzim-enzim pencernaan agar dapat mencerna makanan lebih efisien dan cepat. Selama
pertumbuhan dan perkembangan, gigi manusia mengalami perubahan, mulai dari gigi susu
dan gigi tetap (permanen). Gigi pertama pada bayi dimulai saat usia 6 bulan. Gigi pertama ini
disebut gigi susu (dens lakteus). Lihat Gambar 6.2 a. Pada anak berusia 6 tahun, gigi
berjumlah 20, dengan susunan sebagai berikut.
1) Gigi seri (dens insisivus), berjumlah 8 buah, berfungsi memotong makanan.
2) Gigi taring (dens caninus), berjumlah 4 buah, berfungsi merobek makanan.
3) Gigi geraham kecil (dens premolare), berjumlah 8 buah, berfungsi mengunyah
makanan.
Ketika usia anak berkisar antara 6 tahun hingga 14 tahun,
gigi susu mulai tanggal dan kemudian digantikan oleh gigi
permanen (Gambar 6.2 b). Gigi permanen berjumlah 32 buah,
yang berarti ada penambahan geraham besar yang berjumlah 12
buah.
halus, semua molekul pati dicernakan lebih sempurna menjadi molekul-molekul glukosa.
Sementara itu molekul-molekul protein dicerna menjadi molekul-molekul asam amino, dan
semua molekul lemak dicerna menjadi molekul gliserol dan asam lemak. Pencernaan
makanan yang terjadi di usus halus lebih banyak bersifat kimiawi. Berbagai macam enzim
diperlukan untuk membantu proses pencernaan kimiawi ini. Hati, pankreas, dan kelenjar-
kelenjar yang terdapat di dalam dinding usus halus mampu menghasilkan getah pencernaan.
Getah ini bercampur dengan kimus di dalam usus halus. Getah pencernaan yang berperan di
usus halus ini berupa cairan empedu, getah pankreas, dan getah usus.
a. Cairan Empedu
Cairan empedu berwarna kuning kehijauan, 86% berupa air, dan tidak mengandung
enzim. Akan tetapi, mengandung mucin dan garam empedu yang berperan dalam pencernaan
makanan. Cairan empedu tersusun atas bahan-bahan berikut.
1) Air, berguna sebagai pelarut utama.
2) Mucin, berguna untuk membasahi dan melicinkan duodenum agar tidak terjadi iritasi
pada dinding usus.
3) Garam empedu, mengandung natrium karbonat yang mengakibatkan empedu bersifat
alkali. Garam empedu juga berfungsi menurunkan tegangan permukaan lemak dan air
(mengemulsikan lemak).
Cairan ini dihasilkan oleh hati. Perhatikan Gambar 6.9. Hati merupakan kelenjar
pencernaan terbesar dalam tubuh yang beratnya 2 kg. Dalam sistem pencernaan, hati
berfungsi sebagai pembentuk empedu, tempat penimbunan zat-zat makanan dari darah dan
penyerapan unsur besi dari darah yang telah rusak. Selain itu, hati juga berfungsi membentuk
darah pada janin atau pada keadaan darurat, pembentukan fibrinogen dan heparin untuk
disalurkan ke peredaran darah serta pengaturan suhu tubuh. Empedu mengalir dari hati
melalui saluran empedu dan masuk ke usus halus. Dalam proses pencernaan ini, empedu
berperan dalam proses pencernaan lemak, yaitu sebelum lemak dicernakan, lemak harus
bereaksi dengan empedu terlebih dahulu. Selain itu, cairan empedu berfungsi menetralkan
asam klorida dalam kimus, menghentikan aktivitas pepsin pada protein, dan merangsang
gerak peristaltik usus.
b. Getah Pankreas
Getah pankreas dihasilkan di dalam organ pankreas. Pankreas ini berperan sebagai
kelenjar eksokrin yang menghasilkan getah pankreas ke dalam saluran pencernaan dan
sebagai kelenjar endokrin yang menghasilkan hormon insulin. Hormon ini dikeluarkan oleh
sel-sel berbentuk pulaupulau yang disebut pulau-pulau langerhans. Insulin ini berfungsi
menjaga gula darah agar tetap normal dan mencegah diabetes melitus. Getah pankreas ini dari
pankreas mengalir melalui saluran pankreas masuk ke usus halus. Dalam pankreas terdapat
tiga macam enzim, yaitu lipase yang membantu dalam pemecahan lemak, tripsin membantu
dalam pemecahan protein, dan amilase membantu dalam pemecahan pati.
b. Getah Usus
Pada dinding usus halus banyak terdapat kelenjar yang mampu menghasilkan getah
usus. Getah usus mengandung enzim-enzim seperti berikut.
1) Sukrase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan sukrosa menjadi
glukosa dan fruktosa.
2) Maltase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan maltosa menjadi dua
molekul glukosa.
3) Laktase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan laktosa menjadi
glukosa dan galaktosa.
4) Enzim peptidase, berfungsi membantu mempercepat proses pemecahan peptida
menjadi asam amino.
Monosakarida, asam amino, asam lemak, dan gliserol hasil pencernaan terakhir di usus
halus mulai diabsorpsi atau diserap melalui dinding usus halus terutama di bagian jejunum
dan ileum. Selain itu vitamin dan mineral juga diserap. Vitamin-vitamin yang larut dalam
lemak, penyerapannya bersama dengan pelarutnya, sedangkan vitamin yang larut dalam air
penyerapannya dilakukan oleh jonjot usus.
Penyerapan mineral sangat beragam berkaitan dengan sifat kimia tiap-tiap mineral dan
perbedaan struktur bagianbagian usus. Sepanjang usus halus sangat efisien dalam penyerapan
Na+, tetapi tidak untuk Cl, HCO3 , dan ion-ion bivalen. Ion K+ penyerapannya terbatas di
jejunum. Penyerapan Fe++ terjadi di duodenum dan jejunum.
Proses penyerapan di usus halus ini dilakukan oleh villi
(jonjot-jonjot usus). Di dalam villi ini terdapat pembuluh darah,
pembuluh kil (limfa), dan sel goblet. Di sini asam amino dan
glukosa diserap dan diangkut oleh darah menuju hati melalui
sistem vena porta hepatikus, sedangkan asam lemak bereaksi
terlebih dahulu dengan garam empedu membentuk emulsi lemak.
Emulsi lemak bersama gliserol diserap ke dalam villi.
Selanjutnya di dalam villi, asam lemak dilepaskan, kemudian
asam lemak mengikat gliserin dan membentuk lemak kembali. Lemak yang terbentuk masuk
ke tengah villi, yaitu ke dalam pembuluh kil (limfa).
Melalui pembuluh kil, emulsi lemak menuju vena sedangkan garam empedu masuk ke
dalam darah menuju hati dan dibentuk lagi menjadi empedu. Bahan-bahan yang tidak dapat
diserap di usus halus akan didorong menuju usus besar (kolon).
5. Usus besar
Usus besar atau kolon memiliki panjang 1 meter dan terdiri atas kolon ascendens,
kolon transversum, dan kolon descendens. Di antara intestinum tenue (usus halus) dan
intestinum crassum (usus besar) terdapat sekum (usus buntu). Pada ujung sekum terdapat
tonjolan kecil yang disebut appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel darah putih yang
berperan dalam imunitas.
Zat-zat sisa di dalam usus besar ini didorong ke bagian belakang dengan gerakan
peristaltik. Zat-zat sisa ini masih mengandung banyak air dan garam mineral yang diperlukan
oleh tubuh. Air dan garam mineral kemudian diabsorpsi kembali oleh dinding kolon, yaitu
kolon ascendens. Zat-zat sisa berada dalam usus besar selama 1 sampai 4 hari. Pada saat itu
terjadi proses pembusukan terhadap zat-zat sisa dengan dibantu bakteri Escherichia coli, yang
mampu membentuk vitamin K dan B12. Selanjutnya dengan gerakan peristaltik, zat-zat sisa
ini terdorong sedikit demi sedikit ke saluran akhir dari pencernaan yaitu rektum dan
akhirnya keluar dengan proses defekasi melewati anus. Lihat Gambar 6.10.
Defekasi diawali dengan terjadinya penggelembungan bagian rektum akibat suatu
rangsang yang disebut refleks gastrokolik. Kemudian
akibat adanya aktivitas kontraksi rektum dan otot
sfinkter yang berhubungan mengakibatkan terjadinya
defekasi. Di dalam usus besar ini semua proses
pencernaan telah selesai dengan sempurna.
6. Kelainan dan Gangguan pada Sistem
Pencernaan
Sistem pencernaan kita terkadang mengalami
beberapa kelainan dan gangguan akibat pola makan
yang tidak sehat, di antaranya sebagai berikut.
a. Diare merupakan gangguan sistem pencernaan akibat feses yang keluar dalam bentuk
encer dan terjadi karena adanya iritasi pada selaput lendir dinding kolon oleh bakteri
disentri. Selain itu, diare ini juga dapat disebabkan diet yang salah, menimbulkan iritasi
pada dinding lambung.
b. Sembelit (konstipasi) merupakan gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh
keterlambatan defekasi. Keterlambatan defekasi ini akibat absorpsi atau penyerapan air
pada feses di usus besar berlebihan. Hal ini menyebabkan feses menjadi kering dan
keras sehingga sulit dikeluarkan. Sembelit juga dapat disebabkan oleh pola makan yang
kurang sehat, kebiasaan menahan buang air besar pada saat normal, atau juga karena
emosi seperti rasa gelisah, takut, cemas, dan stres.
c. Gastritis merupakan gangguan sistem pencernaan akibat lapisan mukosa lambung
mengalami peradangan atau iritasi. Peradangan atau iritasi dinding mukosa lambung ini
dapat disebabkan oleh makanan yang kotor atau kelebihan asam dalam lambung.
d. Appendisitis merupakan gangguan sistem pencernaan yang disebabkan oleh
peradangan pada umbai cacing (appendiks). Peradangan ini ditandai dengan adanya
nanah dan pembengkakan pada umbai cacing.
e. Hemoroid merupakan pembengkakan vena di daerah anus, atau biasa disebut wasir.
Hemoroid dapat terjadi pada orang orang yang sering menderita sembelit. Gejala
hemoroid ini meliputi rasa gatal-gatal, nyeri, dan pendarahan di anus.
I. PENDEKATAN, METODE, DAN MODEL PEMBELAJARAN
1. Pendekatan : Pembelajaran kooperatif (cooperative learning)
2. Model : Role playing
3. Metode : Bermain Peran
LAMPIRAN
A. INSTRUMEN PENILAIAN
CONTOH INSTRUMEN PENILAIAN KOGNITIF
Sekolah / Mandarasah : Hari / Tanggal :
Materi pokok : Nama peserta didik :
Kelas / Semester :
KOMPETENSI DASAR PERTANYAAN SOAL JAWABAN SKO
R
3.7 Menganalisis hubungan Sebutkan secara urut organ-organ Proses pencernaan makanan 10
antara struktur jaringan yang menyusun sistem
rongga mulut kerongkongan - lambung - usus halus -
penyusun organ pada sistem pencernaan.
pencernaan dan usus besar-Anus
mengaitkannya dengan Jelaskan pula fungsi setiap organ Mulut, Mulut berfungsi sebagai jalan masuknya 30
nutrisi dan bioprosesnya tersebut. makanan, di dalam mulut makanan dicincang dan
sehingga dapat menjelaskan digiling oleh gigi, gigi dan otot rahang yang
bekerjasama menghancurkan makanan yang
proses pencernaan serta
berukuran besar menjadi gumpalan yang lebih kecil.
gangguan fungsi yang Kerongkongan, kerongkongan berfungsi berfungsi
mungkin terjadi pada sistem sebagai penghubung antara mulut dan lambung
pencernaan manusia melalui sehingga makanan yang telah diproses dimulut dapat
studi literatur, pengamatan, menuju lambung karena dilengkapi dengan otot-otot
percobaan, dan simulasi. yaitu otot lurik dan otot polos yang tersusun
memanjang dan melingkar sehingga dapat
melakukan kontraksi yang membuat makanan
terdorong menuju lambung.
Lambung, berfungsi mencerna makanan secara
mekanik, Menerima makanan dan penampungnya
dalam jangka waktu pendek. Didalam lambung
terdapat asam klorida (HCl) sehingga mempermudah
usus untuk mencernanya, terdapat enzim pepsin
yang berfungsi mengubah protein menjadi pepton
dan protease,enzim renin yang berfungsi
menggumpalkan kasein dalam susu dan juga enzim
lipase dapat mencerna lemak .
Usus halus, Usus halus berfungsi mencerna
makanan secara enzimatik dan menyerap sari-sari
makanan ke dalam sel darah karena mempunyai
enzim-enzim yang berasal dari hati, pankreas, dan
sel-sel pada dindingnya, Enzim-enzim tersebut dapat
memecah molekul-molekul kompleks makanan
menjadi molekul yang lebih sederhana dan
mengabsorpsinya dalam aliran darah.
Usus Besar, Usus besar berfunsi mencerna
makanan yang tidak dapat dicerna dan tidak dapat
diserap oleh usus halus dan membusukkannya
,pembususkan dilakukan oleh Escherichia coli .
Anus, berfungsi mengeluarkan sisa-sisa pencernaan
yang tidak digunakan oleh tubuh.
Menurut Anda pada organ apa a. Mulut: terjadi proses pencernaan secara mekanis 40
saja terjadi proses pencernaan di dalam mulut dilakukan melalui gerakan-gerakan
mekanis, kimiawi, atau kedua- mengunyah, menghancurkan, dan menelan makanan.
duanya? Proses pencernaan kimiawi di dalam mulut
dilakukan oleh Enzim maltase atau ptialin. Ludah
dikeluarkan oleh kelenjar ludah yang berfungsi
untuk membantu pencernaan makanan.
b. Kerongkongan: proses pencernaan secara
mekanik. Kerongkongan melakukan gerak
peristaltik, yaitu gerakan meremas dan
mendorong makanan menuju satu arah
yaitu menuju lambung.
c. Lambung: melakukan pencernaan
mekanik dengan bantuan otot-otot
lambung dan pencernaan kimiawi dengan
bantuan enzim yang diproduksi oleh
lambung yaitu enzim renin, pepsin, dan
HCl.
d. Usus Halus: terjadi proses pencernaan
kimiawi dengan bantuan enzim yang
dihasilkan oleh pankreas dan hati. Di
dalam usus halus terjadi proses
penyerapan sari-sari makanan. Sari-sari
makanan tersebut diedarkan oleh darah
ke seluruh tubuh.
e. Usus Besar: Di dalam usus besar sudah
tidak terjadi pencernaan makanan, yang
ada hanyalah penyerapan air dan garam
mineral pada sisa sari-sari makanan yang
tidak diserap oleh usus halus. Di dalam
usus besar terdapat bakteri Escherichia
coli yang berperan dalam proses
pembusukan sari-sari makanan di dalam
usus besar.
Sebutkan beberapa gangguan a. Diare merupakan gangguan sistem pencernaan akibat 20
feses yang keluar dalam bentuk encer dan terjadi
pencernaan pada manusia!
karena adanya iritasi pada selaput lendir dinding kolon
oleh bakteri disentri. Selain itu, diare ini juga dapat
disebabkan diet yang salah, menimbulkan iritasi pada
dinding lambung.
b. Sembelit (konstipasi) merupakan gangguan sistem
pencernaan yang disebabkan oleh keterlambatan
defekasi. Keterlambatan defekasi ini akibat absorpsi
atau penyerapan air pada feses di usus besar
berlebihan. Hal ini menyebabkan feses menjadi kering
dan keras sehingga sulit dikeluarkan. Sembelit juga
dapat disebabkan oleh pola makan yang kurang sehat,
kebiasaan menahan buang air besar pada saat normal,
atau juga karena emosi seperti rasa gelisah, takut,
cemas, dan stres.
c. Gastritis merupakan gangguan sistem pencernaan
akibat lapisan mukosa lambung mengalami
peradangan atau iritasi. Peradangan atau iritasi dinding
mukosa lambung ini dapat disebabkan oleh makanan
yang kotor atau kelebihan asam dalam lambung.
d. Appendisitis merupakan gangguan sistem pencernaan
yang disebabkan oleh peradangan pada umbai cacing
(appendiks). Peradangan ini ditandai dengan adanya
nanah dan pembengkakan pada umbai cacing.
e. Hemoroid merupakan pembengkakan vena di daerah
anus, atau biasa disebut wasir. Hemoroid dapat terjadi
pada orang orang yang sering menderita sembelit.
Gejala hemoroid ini meliputi rasa gatal-gatal, nyeri,
dan pendarahan di anus.
Jumlah Skor
Skor maksimal untuk penilaian Kognitif = Skor maksimal x 100
Keterangan:
Peran pertama : Rongga mulut
C1
Skenario : : Mengingat (Remember) C4 : Menganalisis (Analyze)
C2 : Memahami (Understand) C5 : Mengevaluasi (Evaluate)
Hai teman-teman, nama ku Mulut dalam sistem
C3 : Menerapkan (Apply) C6 : Mencipta (Create)
pencernaan aku bertugas mencerna makanan secara
mekanik dan kimiawi. didalam rongga ku
terdapat lidah, gigi, dan kelenjar ludah yang
menyekresikan air liur yang didalamnya mengandung
enzim pitialin atau enzim amilase. Temanku enzim ini
berfungsi untuk mengurai pati menjadi gula sederhana
(glukosa dan maltosa). Pada lidahku terdapat papila yang
SKENARIO PERAN ORGAN SISTEM PENCERNAAN
akan memberikan informasi tentang rasa makanan, dan
1. Peserta Didik 1 : berperan sebagai mulut
suhu pada makanan yang masuk kedalam ronggaku karena
papila terhubung dengan jaringan saraf sensorik. Lidah ku
ini tersusun atas otot lurik dan permukaannya dilapisi
dengan lapisan ephitelium yang banyak mengandung
kelenjar mukosa, sehingga membuat makanan berbentuk
bolus. Sedangkan temanku gigi tersusun dari email, tulang
gigi (dentin), sumsum gigi (pulpa), dan semen sebagai
pelapis bagian dentin. Berperan dalam pencernaan mekanik
karena gigi terdiri dari gigi seri akan memotong, gigi taring
menyobek, dan gigi graham akan mengunyah makanan
yang masuk. Selanjutnya, makanan akan berbentuk bolus
dan masuk kedalam kerongkongan.
Peran kedua : Kerongkongan (Esofagus)
Skenario :
Hai, aku kerongkongan disini aku berfungsi
sebagai penghubung antara mulut dan lambung
sehingga makanan yang telah menjadi bolus tadi akan
melewati ku. Adanya gerakan peristaltik akan
memudahkan bolus sampai ke lambung. Ini
disebabkan karena aku dilengkapi dengan otot-otot
2. Peserta Didik 2 : berperan sebagai kerongkongan
yaitu otot lurik dan otot polos yang tersusun
memanjang dan melingkar sehingga dapat melakukan
kontraksi yang membuat bolus terdorong menuju
lambung. Gambar disamping menunjukkan aku sedang
melakukan gerakan peristaltik. Oh iyah aku
mempunyai sahabat yang bernama epiglotis, dia
berfungsi sebagai penutup ketika bolus yang akan
melewatiku akan bertemu dengan organ sistem
pernafasaan, ketika bolus melewatiku pada saat itu
sahabat ku epiglotis menutup dan bolus yang
Peran Ketiga : Lambung
Skenario :
Hai, teman-teman aku lambung, aku terdiri atas
tiga bagian yaitu bagian atas (kardiak), bagian tengah
(fundus), dan bagian bawah (pilorus). Aku juga bergerak
seperti kerongkongan memiliki gerakan meremas remas
makanan (bolus), dimana aku melakukan pencernaan
makanan secara mekanik. Aku tersusun dari otot polos
yang berbentuk memanjang, melingkar, dan menyerong.
3. Peserta Didik 3 :berperan sebagai lambung
Ketika Semua makanan yang masuk ketubuhku, akan
dicairkan dan dicampurkan dengan asam klorida (HCl)
sehingga mempermudah usus untuk mencernanya dalam
proses ini aku sedang melakukan pencernaan secara
kimiawi, aku juga berfungsi mengubah protein menjadi
pepton dan protease karena didalam tubuhku terdapat
enzim pepsin yang dapat mengubah protein, aku juga
dapat menggumpalkan kasein dalam susu karena aku
mempunyai enzim renin dan juga dapat mencerna lemak
karena aku mempunyai enzim lipase. Kemudian proses
Peran keempat : Usus Halus (intestinum)
Skenario :
Hai, namaku usus halus aku berfungsi mencerna makanan
secara kimiawi. Aku terbagi menjadi tiga bagian yang pertama,
duodenum (usus 12 jari) panjangnya 25cm, kedua jejunum
(Usus Kosong) panjangnya 7m, dan yang terakhir illeum (Usus
Penyerapan) 1m. Aku sangat membutuhkan teman teman ku
yaitu enzim. Enzim yang ada didalam tubuhku berasal dari hati,
pankreas, dan sel-sel di dinding tubuhku sendiri. Didalam sistem
pencernaan hati berfungsi sebagai pembentuk cairan empedu
4. Peserta Didik 4 : berperan sebagai Usus Halus
dimana cairan ini berfungsi sebagai mengemulsi lemak dan
menetralkan asam klorida. Kemudian pada pankreas terdapat
getah pankreas, dimana pankreas ini berperan sebagai kelenjar
eksoskrin, dan kelenjar endokrin, didalam pankreas sendiri
terdapat enzim lipase, tripsin, dan amilase. Dan yang terakhir
enzim dalam sel sel tubuhku sendiri terdiri dari e. Sukrase, e.
Maltase, e. Laktase, dan e. Peptidase. Enzim-enzim tersebut dapat
memecah molekul-molekul kompleks makanan menjadi molekul
yang lebih sederhana dan mengabsorpsinya dalam aliran darah.
Kemudian sisa dari penyerapan akan masuk kedalam usus besar.
Peran kelima : Usus Besar (kolon)
Skenario:
Hai aku usus besar, aku terdiri atas kolon
ascendens, kolon transversum, dan kolon
descendens. Dibagian unjung tubuhku terdapat
sekum atau usus buntu yang diujungnya terdapat
appendiks (umbai cacing) yang berisi massa sel
darah yang berperan untuk imunitas. aku berfunsi
5. Peserta Didik 5 : berperan sebagai Usus Besar
mencerna makanan yang tidak dapat dicerna dan
tidak dapat diserap oleh usus halus dan
membusukkannya karena aku memiliki bakteri
Escherichia coli, E.coli juga mampu membentuk
vitamin K dan B12. Selanjutnya, dengan gerakan
peristaltik yang aku miliki, zat-zat sisa ini terdorong
sedikit demi sedikit ke saluran akhir dari
pencernaan yaitu rektum dan akhirnya keluar
dengan proses defekasi melewati anus yang
berfungsi sebagai tempat pengeluaran zat sisa.
RUBRIK PENILAIAN
Rubrik Penilaian Kognitif
pencernaa
3. Menurut Anda pada organ apa saja terjadi proses pencernaan mekanis, kimiawi, atau
kedua-duanya?
2. Mulut, Mulut berfungsi sebagai jalan masuknya makanan, di dalam mulut makanan
dicincang dan digiling oleh gigi, gigi dan otot rahang yang bekerjasama
menghancurkan makanan yang berukuran besar menjadi gumpalan yang lebih kecil.
Kerongkongan, kerongkongan berfungsi berfungsi sebagai penghubung antara mulut
dan lambung sehingga makanan yang telah diproses dimulut dapat menuju lambung
karena dilengkapi dengan otot-otot yaitu otot lurik dan otot polos yang tersusun
memanjang dan melingkar sehingga dapat melakukan kontraksi yang membuat
makanan terdorong menuju lambung.
Lambung, berfungsi mencerna makanan secara mekanik, Menerima makanan dan
penampungnya dalam jangka waktu pendek. Didalam lambung terdapat asam klorida
(HCl) sehingga mempermudah usus untuk mencernanya, terdapat enzim pepsin yang
berfungsi mengubah protein menjadi pepton dan protease,enzim renin yang berfungsi
menggumpalkan kasein dalam susu dan juga enzim lipase dapat mencerna lemak .
Usus halus, Usus halus berfungsi mencerna makanan secara enzimatik dan menyerap
sari-sari makanan ke dalam sel darah karena mempunyai enzim-enzim yang berasal
dari hati, pankreas, dan sel-sel pada dindingnya, Enzim-enzim tersebut dapat
memecah molekul-molekul kompleks makanan menjadi molekul yang lebih
sederhana dan mengabsorpsinya dalam aliran darah.
Usus Besar, Usus besar berfunsi mencerna makanan yang tidak dapat dicerna dan
tidak dapat diserap oleh usus halus dan membusukkannya ,pembususkan dilakukan
oleh Escherichia coli .
Anus, berfungsi mengeluarkan sisa-sisa pencernaan yang tidak digunakan oleh tubuh.
3. Mulut: terjadi proses pencernaan secara mekanis di dalam mulut dilakukan melalui
gerakan-gerakan mengunyah, menghancurkan, dan menelan makanan. Proses
pencernaan kimiawi di dalam mulut dilakukan oleh Enzim maltase atau ptialin. Ludah
dikeluarkan oleh kelenjar ludah yang berfungsi untuk membantu pencernaan
makanan.
Kerongkongan: proses pencernaan secara mekanik. Kerongkongan melakukan gerak
peristaltik, yaitu gerakan meremas dan mendorong makanan menuju satu arah yaitu
menuju lambung.
Lambung: melakukan pencernaan mekanik dengan bantuan otot-otot lambung dan
pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim yang diproduksi oleh lambung yaitu
enzim renin, pepsin, dan HCl.
Usus Halus: terjadi proses pencernaan kimiawi dengan bantuan enzim yang dihasilkan
oleh pankreas dan hati. Di dalam usus halus terjadi proses penyerapan sari-sari
makanan. Sari-sari makanan tersebut diedarkan oleh darah ke seluruh tubuh.
Usus Besar: Di dalam usus besar sudah tidak terjadi pencernaan makanan, yang ada
hanyalah penyerapan air dan garam mineral pada sisa sari-sari makanan yang tidak
diserap oleh usus halus. Di dalam usus besar terdapat bakteri Escherichia coli yang
berperan dalam proses pembusukan sari-sari makanan di dalam usus besar.
4. Diare merupakan gangguan sistem pencernaan akibat feses yang keluar dalam bentuk
encer dan terjadi karena adanya iritasi pada selaput lendir dinding kolon oleh bakteri
disentri. Selain itu, diare ini juga dapat disebabkan diet yang salah, menimbulkan
iritasi pada dinding lambung.
Menganalisis mengenai 1. Peseta didik bekerja sendiri dalam mengerjakan tugas tapi tetap ada interaksi
2.
peragaan skenario Proses antar anggota kelompok.
Mekanisme Sistem Pencernaan 2. Peseta didik berdiskusi dengan dengan teman, melakukan koordinasi
pembagian tugas tetapi tidak cekatan dalam menyelesaikan masalah
3. Peseta didik berdiskusi dengan dengan siswa lain, melakukan koordinasi
pembagian tugas, cekatan dalam menyelesaikan tugas, dan memberikan
pendapat.
4. Peseta didik berdiskusi dengan siswa lain, melakukan koordinasi pembagian
tugas, cekatan dalam menyelesaikan tugas dan membantu teman tanpa
dimintai tolong.
Mempresentasikan hasil 1. Peseta didik aktif menyampaikan hasil diskusi kelompok.
3.
diskusi mengenai peragaan 2. Peseta didik menyampaikan hasil diskusi dengan suara yang lantang dan bahasa
skenario Proses Mekanisme jelas.
Sistem Pencernaan 3. Peseta didik menguasai materi hasil diskusi yang ditandai melalui penyampaian
dengan percaya diri.
4. Peseta didik dapat menjawab pertanyaan dengan benar jika muncul pertanyaan