PENDAHULUAN
1
memiliki kualitas audit yang baik. Banyak perusahaan yang
2
auditnya. Tetapi sejak merebak kasus Enron yang
3
hubungan emosional antara auditor dengan klien, sehingga
dengan kualitas audit dan audit pricing, Choi et. al. (2010)
4
besar ukuran KAP maka semakin baik kualitas audit yang
pasal 3.
5
Penelitian Novianti et. al. (2010) menyatakan bahwa ada
spesialis.
6
tujuan untuk menghasilkan kualitas dan menegakkan
independensi auditor.
7
menyebabkan dampak negatif, diantaranya dapat
b. Audit Switching
praktik ini terjadi dapat berasal dari klien maupun auditor itu
mengundurkan diri.
8
pendekatan audit; (2) memperoleh bukti untuk mendukung
9
yang independen yaitu auditor untuk memeriksa dan
audit.
10
audit sangat penting dalam menjaga kepercayaan integritas
2010).
11
publik yang lebih kecil, dengan melakukan pengujian untuk
besar (Big 4) dan yang diaudit KAP kecil (KAP Non Big 4). Dan
12
auditor (Auditorrelated Factors), yaitu: fee audit dan kualitas
13
audit. Kondisi ini menunjukkan adanya kebutuhan terhadap
14
mengenai internal kontrol perusahaan, risiko bisnis
15
spesifik pada industri tersebut. Spesialisasi ini dapat
audit?
2. Bagaimana pengaruh spesialisasi auditor terhadap
kualitas audit?
16
3. Bagaimana pengaruh rotasi audit terhadap kualitas
audit?
terdaftar di BEI.
3. Untuk menganalisa pengaruh rotasi audit terhadap
1. Bagi Teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat membantu
lingkungan akademisi.
2. Bagi Manajerial
Dapat memberikan informasi tentang audit tenure,
17
Semoga penelitian ini dapat membantu dalam
keputusan.
BAB II
HIPOTESIS
2.1.1 Auditor
18
pemerintah. Di Indonesia, auditor pemerintah dapat
19
oleh perusahaan. Pengauditan ini dilakukan pada
pekerjannya.
20
2. Sistem Akuntansi. Auditor harus mengetahui dengan
kesimpulan rasional.
4. Pengendalian Intern. Bila auditor berharap untuk
tingkatan yaitu :
21
tangani laporan audit dan management letter
management letter.
c. Auditor senior. Auditor senior ini bertugas
rinci.
22
auditor-klien, independensi, fee audit, profesionalisme
dapat diandalkan.
23
tetapi AA tidak dapat mengungkapkan permasalahan yang
24
mengidentifikasi dirinya dengan kepentingan
kepercayaan masyarakat.
25
rotasi auditor maupun masa kerja audit (audit tenure)
(Divianto, 2011).
26
3(tiga) tahun buku berturut-turut. (Peraturan Menteri
27
menemukan bahwa auditor spesialisvberhubungan positif
28
Dengan adanya kasus Enron yang melibatkan kantor
29
Akuntan Publik paling lama untuk 3 (tiga) tahun buku
berturut-turut.
30
dengan klien, sehingga kemungkinan besar menghasilkan
31
meningkatkan risiko kegagalan audit karena auditor tidak
perikatan.
32
Menurut Siregar,dkk (2011) meneliti bahwa
33
Menurut Himawan dan Emarila (2010) kualitas audit
34
yang kuat untuk mematuhi aturan SEC sebagai cara
dengan KAP Big Four dan KAP Non Big Four. Seorang
35
dan pemakai laporan keuangan mempunyai keyakinan
keuangan.
adalah:
Tabel 2.1
36
spesialisasi
industri
3 Siregar, Dependen Perusah Masa audit
dkk : aan yang lama
(2012). 1.Kualitas manufa setelah rotasi
Audit ktur wajib
Independ yang berhubungan
en : terdafta negatif
1. fee r di terhadap
audit Bursa kualitas audit,
2. Rotasi Efek masa audit
Audit Indones yang lama
ia sebelum rotasi
wajib
berhubungan
positif terhadap
kualitas audit.
rotasi sukarela
auditor
berpengaruh
positif terhadap
kualitas audit,
sedangkan
untuk rotasi
wajib tidak
menunjukkan
hubungan
positif terhadap
kualitas audit.
4 Mgbam Dependen Perusah Menunjukkan
e, et al : aan bahwa terdapat
(2012) 1.Kualitas manufa hubungan yang
Audit ktur signifikan
Independ yang secara statistik
en : terdafta antara rotasi
1. fee r di wajib kantor
audit Bursa akuntan publik
2. Rotasi Efek dengan kualitas
Audit Indones audit yang
ia terkait dengan
laporan
auditan.
5 Blando Dependen Perusah Audit tenure
n : aan dalam jangka
and 1.Kualitas manufa waktu yang
Bosch Audit ktur panjang dapat
(2013) Independ yang merusak
en : terdafta independensi
37
1. fee r di auditor
audit Bursa sehingga dapat
2. Rotasi Efek menurunkan
Audit Indones kualitasaudit.
ia Dalam
penelitian ini
mendukung
adanya rotasi
audit yang bisa
menjaga
independensi
auditor dan
dapat
meningkatkan
kualitas audit.
6 Firth, et Dependen Perusah Rotasi
al. : aan mandatory
(2010). 1.Kualitas manufa audit mitra
Audit ktur berhubungan
Independ yang signifikan
en : terdafta dengan kualitas
1. fee r di audit. Rotasi
audit Bursa voluntary audit
2. Rotasi Efek tingkat
Audit Indones signifikan
ia rendah
terhadap
kualitas audit.
Sedangkan
bentuk audit
rotasi
mandatory
perusahaan
dan audit rotasi
voluntary tidak
menemukan
bukti signifikan
terhadap
kualitas audit.
Kualitas Audit
38
Hubungan antara auditor dengan klien seharusnya
39
tenure) yang lama meningkatkan kualitas audit. Dengan
kualitas audit.
40
2.3.3 Rotasi Auditor Berpengaruh Positif Terhadap
Kualitas Audit
laporan auditan.
41
mengenai audit firm rotation menunjukkan pengaruh
diajukan:
kualitas audit.
42
Tenure
Auditor
H1(-)
Spesialisasi H2(+)
Auditor Kualitas Audit
H3(+)
Rotasi Auditor
BAB III
METODE PENELITIAN
43
3.1 Jenis Penelitian
Teknik yang digunakan untuk mengumpulkan
alamat www.idx.co.id.
44
memecahkan masalah (Ghozali, 2011). Pengujian
ini.
45
Sektor manufaktur dipilih karena memiliki jumlah
46
2. Perusahaan manufaktur yang menyediakan
2011-2015.
3. Perusahaan manufaktur selama periode penelitian
Indonesia.
4. Data Perusahaan manufaktur berupa Laporan
independen.
47
adalah memahami dan membuat variabel terikat,
baik.
48
saat ini tidak ada definisi yang jelas mengenai
49
Menurut Firth & Liau Tan (1998) dalam Rossieta
KAP.
2. Banyaknya ragam jasa yang ditawarkan.
3. Luasnya cakupan geografis, termasuk adanya
afiliasi international.
4. Banyaknya jumlah staf audit dalam suatu KAP.
50
untuk menghasilkan laporan audit yang lebih akurat
51
variabel bebas (Sekaran, 2006). Variabel independen
52
tentang risiko audit spesifik pada industri tersebut.
53
dummy yaitu nilai 1 jika terjadi rotasi auditor; nilai 0
54
grafik yang handal untuk menguji normalitas data
ini adalah :
asumsi normalitas.
2009).
55
3 Uji Asumsi Klasik
1 Uji Autokorelasi
tidaknya autokorelasi.
56
Cara mudah mendeteksi autokorelasi dapat dilakukan
sebagai berikut:
Tabel 3.1
2 Uji Mutlikoliniearitas
57
antar variabel independen. Model regresi yang baik
3 Uji Heteroskedastisitas
58
heteroskedastisitas. Model regresi yang baik adalah
2009).
59
dapat ditentukan dengan menggunakan p-value
alternatif diterima.
Hipotesis dalam penelitian ini diuji dengan
sebagai berikut:
Logit Y = + 1SPEC + 2Tenure + 3Rotasi+
60
Dengan:
Y : Variabel dummy untuk kualitas audit, yaitu
perusahaan di audit
spesialis auditor)
Tenure : Menghitung jumlah tahun perikatan
dengan auditor.
Rotasi : Variabel dummy yaitu nilai 1 jika terjadi rotasi
auditor; nilai 0 jika tidak terjadi rotasi auditor.
e : Residual error
61
R2 dengan nilai maksimumnya kemudian
model.
62
dan F-test untuk menguji signifikansi variabelvariabel
(Ghozali, 2011)
63
yaitu dengan membandingkan antara -2 Log
variabel dependen.
64
65