Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan
hidayahnyalah sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah ini dengan judul
Dokumentasi keperawatan, tentunya dengan dibuatnya makalah ini kita dapat mengetahui
tentang implementasi yang merupakan salah satu bagian dari dokumentasi keperawatan.
kami menyadari bahwa sebagai manusia kami memiliki keterbatasan kemampuan oleh karena itu
kami mengucapkan terima kasih dan memberikan penghargaan yang sebesar-besarnya apabila
teman-teman sekalian berkenang memberi saran demi perbaikan isi makalah ini sehingga dapat
mewujudkan suatu makalah Dokumentasi keperawatan yang sesuai dengan perkembangan ilmu
pengetahuan pada saat ini.
Akhir kata, kami mengharapkan semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua
pihak serta menambah wacana pemikiran bagi kita semua.
Penulis
Kelompok IV
DAFTAR ISI
Kata pengantar..i
Daftar isi..ii
BAB I Pendahuluan
1. Latar Belakang3
2. Rumusan Masalah...3
3. Tujuan.3
BAB II Pembahasan
1. Pengertian implementasi.5
2. Tujuan Implementasi5
5. Metode Implementasi.7
1. Kesimpulan..12
2. Saran12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1. A. Latar Belakang
Pada saat implementasi perawat harus melaksanakan hasil dari rencana keperawatan yang di
lihat dari diagnosa keperawatan. Di mana perawat membantu klien dari masalah status
kesehatan yang dihadapi kestatus kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria hasil
yang diharapkan.
1. B. Rumusan Masalah
1. C. TUJUAN
BAB II
PEMBAHASAN
1. A. Pengertian Implementasi
Implementasi adalah pengelolaan dan perwujudan dari rencana keperawatan yang telah di
susun pada tahap perencanaan. Ukuran intervensi keperawatan yang diberikan kepada klien
terkait dengan dukungan, pengobatan, tindakan untuk memperbaiki kondisi, pendidikan untuk
klien-keluarga, atau tindakan untuk mencegah masalah kesehatan yang muncul dikemudian hari.
Untuk kesuksesan pelaksanaan implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana
keperawatan, perawat harus mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan dalam
hubungan interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan. Proses pelaksanaan
implementasi harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi
kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan kegiatan komunikasi.
1. B. Tujuan Implementasi keperawatan
Mencegah komplikasi
f. Harus dapat menciptakan adaptasi dengan klien sebagai individu dalam upaya
meningkatkan peran serta untuk merawat diri sendiri (Self Care).
j. Bersifat holistik.
l. Melakukan dokumentasi
Menurut Craven dan Hirnle (2000) secara garis besar terdapat tiga kategori dari
implementasi keperawatan, antara lain:
E. Metode Implementasi
1. Konseling
1. Persiapan
7. Intervensi
Tindakan keperawatan di bedakan berdasarkan kewenangan dan tanggung jawab perawat secara
profesional antara lain adalah
1. Independent
Adalah suatu kegiatan yang di laksanakan oleh perawat tanpa petunjuk dan printah dari dokter
atau tenaga kesehatan lainnya
1. Tindakan Diagnostik
1. Tindakan terapeutik
Misalnya:
Untuk mencegah gangguan integritas kulit dengan melakukan mobilisasi dan memberikan bantal
air pada bagian tubuh yang tertekan.
1. Tindakan Edukatif
Tindakan ini untuk merubah perilaku klien melalui promosi kesehatan dan pendidikan kesehatan
kepada klien.
Misalnya:
1. Tindakan Merujuk
1. Interdependent
Yaitu suatu kegiatan yang memerlukan suatu kerja sama dengan tenaga kesehatan lainnya
misalnya tenaga soaial, ahli gizi, fisioterapi dan dokter.
Misalnya:
Jadi jenis, dosis dan efek samping menjadi tanggung jawab dokter, tetapi pemberian obat sampai
atau tidak menjadi tanggung jawab perawat.
1. Dependent
Tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain. seperti ahli gizi, physiotherapies,
psikolog dan sebagainya.
Misalnya:
pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh ahli
gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran dari bagian
fisioterapi.
3. Dokumentasi
Pelaksanaan tindakan keperawatan harus di ikuti oleh pencatatan yang lengkap dan akurat
terhadap suatu kejadian dalam proses keperawatan.
4. Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim kesehatan yang telah melakukan
intervensi.
H. Petunjuk Pendokumentasian Pelaksanaan (Implementasi)
1. Gunakan ballpoint tertulis jelas, tulis dengan huruf cetak bila tulisan tidak jelas. Bila
salah tidak boleh di tipp ex tetapi dicoret saja, dan ditulis kembali diatas atau
disamping.
3. Jangan membiarkan baris kosong, tetapi buatlah garis kesamping untuk mengisi
tempat yang tidak digunakan
8. Dokumentasikan pula modifikasi lingkungan bila itu merupakan bagian dari tindakan
keperawatan.
11.Dokumentasikan dengan jelas, lengkap, bukan berarti semua kalimat harus ditulis,
tetapi kata-kata kunci dan simbol-simbol / lambang-lambang sudah baku/lazim
dapat digunakan
12. Spesifik hindarkan penggunaan kata yang tidak jelas,bila perlu tuliskan ungkapan
klien untuk memperjelas maksud.
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Dokumentasi yang baik mencerminkan tidak hanya kualitas perawatan tetapi juga
membuktikan pertanggunggugatan setiap anggota tim perawatan dalam memberikan perawatan.
Perawat mendokumentasikannya perlu ditekankan pada penulisannya, untuk menghindari salah
persepsi dan kejelasan dalam menyusun tindakan perawatan lebih lanjut.
1. Saran
Isti handayaningsih, dokumentasi keperawatan (panduan, konsep dan aplikasi), mitra cendikia
press, yogyakarta, 2009.
Setiadi, konsep dan penulisan dokumentasi asuhan keperawatan(teori dan praktik), graha ilmu,
yogyakarta, 2012.