Anda di halaman 1dari 1

BAB I

PENDAHULUAN

Infeksi saluran pernafasan atas (ISPA) merupakan penyakit akut yang paling umum dievaluasi
dalam situasi rawat jalan. Saluran pernapasan bagian atas meliputi sinus, hidung, nasofaring,
orofaring dan laringofaring yang berfungsi sebagai jalan masuk menuju trakea, bronki, dan ruang
alveolar paru. Infeksi saluran pernafasan atas umumnya disebabkan oleh virus, namun dapat
disertai infeksi sekunder oleh bakteri.

ISPA meruapakan penyebab morbiditas yang signifikan dengan prevalensi dari tahun ke tahun
yaitu 21,6% di daerah perkotaan. ISPA dengan signifikan dapat mempengaruhi kualitas hidup
pasien karena gejala-gejala sistemik yang menyertai seperti fatigue, sakit kepala serta gangguan
kognitif. Faktor risiko terjadinya ISPA meliputi faktor internal (daya tahan tubuh dan adanya
penyakit sistemik) dan eksternal (lingkungan fisik, biologi dan sosial).

Rinotonsilofaringitis akut merupakan peradangan pada mukosa hidung, tonsil dan faring yang
dapat disebabkan oleh infeksi virus maupun bakteri yang berlangsung kurang dari 14 hari. ISPA
dapat menyebar melalui kontak langsung dengan sekresi nasal penderita dan droplet respirasi.
Agen infeksius menginfeksi sel-sel tubuh melalui perlekatannya dengan reseptor selular spesifik
yang mengakibatkan edema akibat vasodilatasi pembuluh darah pada mukosa serta hipersekresi
kelenjar. Hal tersebut menimbulkan beberapa gejala, yaitu batuk, rinorea, demam, penurunan
nafsu makan dan yang paling sering dikeluhkan pasien adalah nyeri tenggorokan.

Penatalaksanaan rinotonsilofaringitis akut akibat infeksi virus meliputi istirahat yang cukup dan
penanganan simtomati, seperti penggunaan dekongestan, antipiretik dan analgetik. Antibiotik
diberikan apabila terdapat tanda-tanda infeksi bakteri. Pencegahan rinotonsilofaringitis
ditekankan pada pencegahan penularan melalui droplet respirasi, dekontaminasi agen infeksius,
meningkatkan imunitas tubuh pasien dengan istirahat dan makan minum teratur. Obat yang
diberikan untuk pasien ini bersifat simtomatis untuk mengurangi keluhan dan profilaksis untuk
mencegah terjadinya komplikasi berupa infeksi sekunder.1,2,3

Anda mungkin juga menyukai