Bab Iv Pembahasan
Bab Iv Pembahasan
PEMBAHASAN
dengan total penjualan sebanyak 20 juta ton di tahun 2011, hal ini membukukan
nilai penjualan lebih dari AS$1.657 juta dan laba bersih komperhensif sebesar
AS$161 juta.
batubara sebesar 467 juta ton. Pada saat ini Perusahaan mempekerjakan sebanyak
PT Berau Coal didirikan pada tahun 1983, aktivitas bisnis Berau Coal
44
45
Bursa Efek Indonesian dengan kode BRAU. Sejak tahun 2010, Perusahaan
dan terdaftar di Bursa Efek London, serta termasuk dalam FTSE 250 Index.
persegi di Kalimantan Timur. Berau Coal ikut menjadi salah satu elemen
Binungan, dan Sambarata. Ketiga lokasi ini terletak di sekitar Tanjung Redeb
memiliki cadangan sebesar 346 juta ton. Sungai Segah dan Sungai Berau
adalah dua sungai besar dikawasan ini, dan dapat dilayari hingga tempat
terjauh dari wilayah konsensi penambangan. Tersedia pula akses jalan darat
wilayah Timur Laut pulau Kalimanatan, Berau Coal memiliki jarak yang
lebih dekat ke pasar-pasar Asia Timur yang paling dominan, termasuk China,
produsen batu bara lainnya. Saat ini, PT Berau Coal telah menjadi produsen
Indonesia.
Kantor pusat:
Kantor Jakarta:
Visi
Misi
berkepentingan.
beroperasi
Filosofi Brand:
Umat manusia, kekuatan, sistem, pemerintah, pemegang saham,
masyarakat, serta lingkungan adalah beberapa elemen internal dan
eksternal yang membentuk energi Di Berau. Berau merupakan
ketangguhan dalam mengalihragamkan energy secara eksponensial agar
generasi yang akan dating dapat menuai masa depan yannng cemerlang.
langsung tiga divisi, yaitu corporate secretary, corporate legal, dan Internal audit.
Sedangkan untuk Public Relations berada dalam divisi corporate secretary yang
dipimpin oleh Bpk Bintoro Prabawo sejajar dengan HO (Head Office) Public
Relations Superintendent yang kini dipegang oleh Bpk Arief Hadianto dan Public
Kantor pusat:
Kantor Jakarta:
Berau Coal sadar akan pentingnya Tata Kelola Perusahaan atau Good
Corporate Govenance (GCG). Berkaitan dengan itu Direksi dan para manajer
senior menyusun standar GCG yang akan diterapkan dalam waktu dekat.
50
perusahaan.
3. Standar Etika
Dimana Departemen Public Relations dipimpin oleh Bapak Bintoro Prabawo yang
Arief Hadianto dan Public Relations Officer oleh Farhan Soeprapto dan Abidzar
Al Giffari.
53
Administrator
Driver
Government relations Off.
Data
Control
Off
Public Relations Dept. HO Public Relation Public Relations
Supt. Officer
PR Admin.
Off.
Administrator
Driver
umum (publik).
yaitu:
mungkin.
terhadap perusahaan.
3) Hubungan dengan media massa dan pers (media dan press relations)
citra yang positif bagi perusahaan sesuai dengan visi dan misi PT Berau
Coal. Agar terciptanya hal tersebut tentunya tidak lepas dari upaya
perusahaan.
dapat diambil
departemennya masing-masing.
operasinya.
59
tidak aman .
mana terbagi menjadi dua jenis yaitu public internal dan public eksternal.
yang berada dalam lingkup perusahaan PT Berau Coal baik yang berada di
area tambang maupun diluar area tambang, konsumen, serta media massa.
60
tanggal 12 Februari 2012. Kejadian kandasnya kapal tongkang holcim permai II,
yang mengangkut Ammoniun Nitrate milik PT. DNX, kontraktor PT. Bukit
Makmur, untuk operasi penambangan batubara PT. Berau Coal Site Lati kandas
dipelabuhan lati. Kapal ini memuat 2.330 karung Ammonium Nitrate yang dibalut
plastik kedap air, pada Minggu, 12 Februari 2012, mengalami kemiringan yang
Dari kejadian tersebut penulis melakukan analisis media massa online yang
media online yang diterbitkan. Hal ini peneliti lakukan untuk mengetahui isu
seperti apa yang berkembang di media dan masyarakat serta bagaimana kronologi
yang sebenarnya sehingga isu-isu yang muncul tidak menjadi sebuah krisis yang
dapat merusak reputasi perusahaan. Kutipan dari media massa online tersebut
kualitas air dan diketahui dari penelitian tersebut tidak terdapat perubahan
mengalami kemiringan.
nitrat (campuran bahan peledak) milik salah satu perusahaan batu bara
yang membawa ammonium nitrat dinilai sudah uzur. Karena itulah, dewan
Berau Coal, yang mana pihaknya telah memberikan akses air bersih
itu hanya dilakukan secara sepihak oleh Berau Coal tanpa melibatkan
pihak independen lain. Jika sumber air tercemar oleh bahan berbahaya
terbuka timbul, akibat air sungai tercemar. Dari hasil sidak oleh anggota
boleh jujur melihat kondisi tongkang tidak layak dan kuat mengangkut
berasal dari Swedia dan Thailand itu diambil dari PT Dahana. Namun di
Sungai Desa Sukan Berau, kapal itu tenggelam dan karung-karung berisi
analisa sampel sungai yang diambil dan mulai tanggal 17 sampai denngan
Amonia, Nitrat, Nitrit dan Ph dari air sungai diketahui bahwa kualitas air
nitrat.
langsung oleh BLH dan Dinas Kesehatan Berau. Dari hasil penelitian itu
64
kunci dari amonium nitrat. Artinya, air Sungai Berau yang sempat
4.2.1 Identifikasi
positif namun ada juga pemberitaan yang negatif. Ada berita yang memuat
informasi sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, namun ada juga informasi
Ammonium Nitrate yang dibawa ikut terendem oleh air itu adalah kapal milik PT
Kapal yang mengalami kandas itu adalah kapal yang disewa untuk
mengangkut bahan peledak (Handak) yang telah dipesan oleh PT Buma
Lati dan disetujui oleh pihak PT Berau Coal dan PT DNX pada tanggal 7
Desember 2011.
65
kepemilikan kapal, yang dikabarkan bahwa kapal tersebut tidak layak pakai untuk
Memang benar adanya insiden tersebut dan manajemen Berau Coal juga
menyatakan prihatin yang mendalam atas insiden itu. Dan bersama instansi
berwenang, Badan Lingkungan Hidup (BLH Kab Berau), Dinas
pertambanagan dan Energi Kabupaten Berau, Kepolisian dan Kantor
Pelabuhan Tanjung Redeb, melakukan proses koordinasi dan investigasi
terhadap kejadian. Seluruh daya upaya telah dikerahkan untuk
penyelamatan dan dan mengurangi dampak yang mungkin terjadi pada
saat itu.
kejadian yang tengah menimpa. PT Berau Coal selama ini dikenal baik dan taat
dalam hal dan keselamatan kerja serta berkomitmen tinggi dalam hal lingkungan
hidup.
Dari keterangan yang telah dijelaskan oleh Bpk Arief Hadianto selaku
dengan tetap berusaha menstabilkan posisi tongkang di area Beaching point agar
muatan tidak terus menurus terendam saat posisi air tengah pasang. Upaya
peralatan yang ada disana agar posisinya kembali normal. Hal itu dilakauan sesuai
Badan Lingkungan Hidup terkait kejadian yang terjadi pada tangga 12 Februari
67
2012. Isu yang terus berkembang dimasyarakat dan media online akan adanya
insiden tersebut adalah kekhawatiran warga akan tercemarnya lingkungan air oleh
Pihak kami telah melakuakan pemantauan kualitas air sungai Berau secara
berkesinambungan dilakukan bersama Badan Lingkungan Hidup (BLH)
Kabupaten Berau. BLH Kabupaten Berau menyatakan bahwa kualitas air yang
diuji disekitar temmpat kejadian masih memenuhi standar baku mutu, sesuai
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.83 Tehun 2001, tentang Pengelolaan
Kualitas Air dan Pengendalian Pencemaran air
bersama BLH dan Dinas Kesehatan Kabupaten Berau. Sesuai dengan peraturan
yang berlaku, uji bersama ini dilakukan di tingkat Provinsi Kalimantan Timur,
ditimbulkan atas insiden tersebut. PT Berau Coal telah memberikan akses air
sekitarnya dari PDAM dan sumber lainnya, sehingga kebutuhan dasar masyarakat
tinggi, membutuhkan investasi yang besar, dan berteknologi tinggi. Oleh karena
itu, disusun berbagai peraturan agar tidak terjadi kesalahan dalam setiap proses
yang dijalankan. Dalam struktur tata kelola Berau Coal memiliki Komite
berfungsi untuk hubungan dengan media dan menjaga reputasi perusahaan agar
tidak jatuh dimata masyarakat. Seperti yang diungkapkan oleh Vania Wulandari
berikut ini:
Sesuatu yang namanya krisis, pasti memiliki tim krisis, kami pun memiliki
tim krisis dalam rangka menanggulagi isu terkait pencemaran lingkungan air
sekitar Sambakungan oleh bahan peledak ammonium nitrate yang akan
digunakan untuk operasi tambang batu bara PT Berau Coal. Tim krisis yang
kami bentuk berasal dari Corporate Communication, Head of
Communication Development and External Relations serta dari
Departement Public Relations
tengah terjadi pada perusahaannya. Adanya isu pencemaran lingkungan air oleh
memicu banyaknya pertanyaan yang muncul terkait hal tersebut. Oleh karena itu,
69
penanganan masih dilakukan, dimohon semua kontak dan telepon masuk dari
media, tetap diarahkan segera kepada public relations department, dengan Bintoro
Hal tersebut perlu dilakukan agar dalam masa penanganan ini informasi
yang diberikan memiliki tingkat akurasi yang tinggi.
Tribun News, Radar Tarakan Online, dan Samarinda Pos. Media tersebut terus
tindakan serta informasi yang diperoleh dari manajemen akan diberitakan esok
peledak yang dibawa oleh salah satu kontraktor dari Berau Coal di wilayah
berbabgai hasil penelitian yang dilakukan oleh 4 laboratorium dari BLH dan
tersebut diundang juga kepala kampung, aktivis LSM dan perwakilan dari Forum
Dari analisa sampel sungai yang diambil dan mulai tanggal 17 sampai
denngan 26 Februari terutama yang berkaitan dengan parameter kunci
seperti Amonia, Nitrat, Nitrit dan Ph dari air sungai diketahui bahwa
kualitas air sungai Berau yang menjadi tempat terendamnya sebagian
kapal tersebut memenuhi standar baku mutu khususnya parameter kunci
dari Ammonium Nitrat.
tidak tergolong material B3. Sesuai MSDS (Material Safety Data Sheet), produk
Berdasar PP No.18 Tahun 1999 bahwa Ammonium Nitrate bukan termasuk bahan
pencemar. Demikian juga sesuai MSDS dari produk setara dengan garam
Amonium, bahwa material tersebut tidak termasuk dalam daftar pencemar air dan
4.3 Pembahasan
Holcim Permai II yang telah diberitakan oleh beberapa media online. PT Berau
Coal telah melakukan serangkaian manajemen isu yang ternyata sesuai dengan
konsep manajemen isu yang digagas oleh Regester & Larkin yaitu Firt Issue
71
peneliti sesuaikan dengan pola penanganan yang penulis dapatkan dari pihak PT
Berau Coal.
1. Identifikasi Isu
Penulis menemukan bahwa isu yang beredar merupakan isu sosial, yang
plastik tersebut ternyata adalah bahan peledak yang tercebur ke air akibat
tingkat daerah atau lokal, terlihat dari media yang memberitakan hanya media
lokal seperti Tribun News, Samarinda Post dan Radar Tarakan Online.
merupakan isu penting dan segera karena dapat berdampak pada rusaknya
pada krisis yang lebih serius jika isu yang menyebar dimasyarakat tidak segera
teratasi.
2. Analisis Isu
memberikan analisis, bahwa isu yang terjadi merupakan isu kecil, namun dapat
menjadi besar bila tidak segera ditangani. Merupakan isu kecil karena isu yang
72
timbul hanya berada pada tingkat lokal/daerah saja. Terlihat dari hanya
beberapa media online lokal yang memuat kandasnya kapal tongkang yang
meliput antara lain adalah Tribun News, Radar Tarakan Online, serta
Samarinda Pos. Dari hasil yang didapat, tim PR juga menemukan adanya isu
nitrate. Isu beredar terkait laporan warga kepada kepala daerah bahwa ia telah
Tentunya isu tersebut sangat bertolak belakang dengan hasil yang telah dicapai
Pilihan strategi isu yang digunakan oleh PT Berau Coal adalah Srategi
yang harus dilakuakan sesuai dengan perencanaan yang telah dibuat oleh tim
manajemen krisis. Hal ini perusahaan sadari bahwa isu memang tidak bisa
komunikasi yang terpadu baik dengan pihak internal maupun pihak eksternal
Penulis menemukan, sejak insiden terjadi, PT Berau Coal dan mitra kerja
insiden ini. Proses evakuasi Ammoniun Nitrate dari ponton yang kandas
dilakukan dengan pantauan dan supervisi pihak kepolisian dan dinas teknik
terkait.
insiden tersebut, PT Berau Coal telah memberikan akses air bersih kepada
dari PDAM dan sumber lainya, sehingga kebutuhan dasar masyarakat tetap
dapat terpenuhi.
dampak negatif akibat dari terendam dan larutnya Ammonium Nitrate di aliran
kejadian PT Berau Coal juga menguji sampel air dari pengelolaan air minum
kejadian tersebut. Hal ini dilakuakan agar informasi yang diberikan dapat
5. Evaluasi Hasil
berbagai hasil penelitian yang dilakukan oleh 4 laboratorium dari BLH dan
ballroom hotel Bumi Segah dan dihadiri langsung oleh Kepala BLH Kabupaten
Kesehatan Mathius Popang, serta dari Berau Coal yang diwakili oleh Kepala
Teknik Tambang Bpk. Gatot Budi Kuncahyo. Hasil menunjukkan, kualitas air
sungai pasca insiden memenuhi standar baku mutu dan dinyatakan aman untuk
Air. Hal itu dilakukan untuk mengklarifikasi isu serta mengetahui bahwa
program yang telah direncanakan sesuai dengan program yang telah dijalankan
yang telah dijabarkan diatas, isu pencemaran lingkungan air oleh bahan
Ammonium Nitrate akhirnya surut. Hal ini dikarenakan pihak Berau Coal tanggap
nya kepada masyarakat melalui media sehingga isu yang terjadi tidak merambah
menjadi krisis. Strategi Berau Coal dalam hal ini juga tepat, yaitu dengan adanya
tim krisis yang telah dibentuk, melakukan identifikasi isu dengan cepat, dan
langsung melakukan tindakan atas insiden yang terjadi di lapangan serta isu yang
untuk masyarakat, serta melakukan uji sampel terhadap kualitas air merupakan
langkah serta tanggung jawab yang dilakukan manajemen PT Berau Coal guna
meredam isu yang beredar, sehingga masyarakat percaya bahwa Berau Coal