Anda di halaman 1dari 22

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kerangka Pelvis
Pada manusia dewasa, panggul terbentuk di punggung posterior (belakang) oleh sakrum
dan tulang ekor (bagian ekor dari kerangka axial), lateral dan anterior oleh sepasang tulang
pinggul (bagian dari kerangka apendikularis). Pada manusia dewasa, panggul normal terdiri
dari tiga tulang besar dan tulang ekor (3-5 tulang).Namun, sebelum masa pubertas tulang
pinggul terdiri dari tiga tulang yang terpisah yaitu ilium, ichium, dan pubis.Jadi, sebelum
pubertas panggul dapat terdiri dari lebih dari sepuluh tulang, tergantung pada komposisi
tulang ekor.Pinggul ini dibagi menjadi 2, satu di sebelah kanan dan satu di sebelah kiri
tubuh. Kedua tulang pinggul yang terdiri dari 3 bagian, ilium, ichium dan pubis. Bagian-
bagian ini digabungkan bersama selama pubertas, yang berarti di masa kanak-kanak mereka
adalah tulang terpisah. Tulang sarcum merupakan penghubung tulang belakang ke panggul
dan juga menjadi tempat yang memungkinkan bagi sepasang pinggul kita untuk melekat.1
Pelvis merupakan cincin cekung berbentuk tulang yang menghubungkan kolom
vertebral ke femurs.Fungsi utamanya untuk menyangga berat tubuh bagian atas ketika kita
sedang duduk, berdiri dan beraktivitas.Fungsi sekundernya adalah untuk mengandung (pada
wanita) ketika hamil dan melindungi viscera pelvis danabdominopelvic viscera (bagian
inferior saluran kemih, organ reproduksi internal).Tulang pinggul saling terhubung satu sama
lain pada anterior pubis symphysis, dan posterior dengan sacrumpada sendi sacroiliac untuk
membentuk cincin panggul. Cincin ini sangat stabil sehingga menyebabkan sedikitnya
mobilitas/pergerakan.1
Ligamen yang paling penting dari sendi sacroiliac adalah ligamen sacrospinousdan
sacrotuberous yang menstabilkan tulang pinggul pada sacrum dan mencegah promonotory
dari miring ke depan. Sendi antara sacrum dan tulang ekor, sacrococcygeal symphysis,
diperkuat oleh serangkaian ligamen. Ligamensacrococcygeal anterior merupakan
perpanjangan dari anterior longitudinal ligament (ALL) yang berjalan di sisi anterior dari
badan vertebra. Serat tidak teratur tersebut menyatu dengan periosteum.Setiap sisi panggul
terbentuk sebagai tulang rawan, yang mengeras sebagai tiga tulang utama yang tinggal
terpisah melalui masa kanak-kanak: ilium, ichium, pubis. Saat kelahiran seluruh sendi
pinggul (area acetabulum dan bagian atas femur) masih terbuat dari tulang dan otot.Gerakkan
trunk/batang (bending forward) pada dasarnya adalah sebuah gerakan dari otot-otot rektus,

2
3

sementara flexi lateral (bending menyamping) dicapai oleh kontraksi obliques bersama
dengan lumborum kuadratus dan otot punggung intrinsic. 2
Dasar panggul memiliki dua fungsi: Salah satunya adalah untuk menutup rongga
panggul dan perut, serta menanggung beban dari organ visceral, yang lain adalah untuk
mengontrol bukaan rektum dan organ urogenital yang menembus dasar panggul dan
membuatnya lebih lemah. Untuk melakukan keduanya, dasar panggul terdiri dari beberapa
lembar otot dan jaringan ikat.2

B. Struktur Dinding Pelvis


Dinding pelvis dapat dibedakan atas dinding ventral, dua dinding lateral, dinding dorsal,
dan sebuah dasar pelvis.2

a. Dinding pelvis ventral. Dinding pelvis ventral pertama-tama dibentuk oleh keduacorpus
ossis pubis dan ramus ossis pubis serta symphisis pubica.
b. Dinding-dinding Pelvis Lateral. Dinding-dinding pelvis lateral memiliki kerangkatulang
yang dibentuk oleh bagian-bagian os coxae. Musculus obturator internus menutupi
hampir seluruh dinding-dinding ini. Medial terhadap musculus obturatorinternus terdapat
nervus obturatorius dan pembuluh obturatoria, dan cabang lain dari pembuluh iliaca
interna. Masing-masing musculus obturator internus meninggalkan pelvis melalui
foramen ischiadicum minus dan melekat pada femur(os femoris).
c. Dinding Pelvis Dorsal. Dinding pelvis dorsal dibentuk oleh sacrum, bagian-bagianos
ischii yang berdekatan, dan articulation sacro-iliaca serta ligamenta sacroi liaca.
Musculus piriformis melapisi dinding ini di sebelah lateral. Masing-masing musculus
piriformis meninggalkan pelvis minor melalui foramen ischiadicum (sciaticum) majus.
Medial terhadap musculus piriformis terdapat saraf-saraf dari plexus sacralis dan
pembuluh iliaca interna serta cabangnya.
Dasar Pelvis. Dasar pelvis dibentuk oleh diaphragma pelvis yang dibentuk oleh
musculus levator ani dan musculus coccygeus serta fascia-fascia yang menutupipermukaan
cranial dan permukaan kaudal otot tersebut. Diaphragma pelvis terbentang antara os pubis di
sebelah ventral, dan os coccyges di sebelah dorsal, dan dari dinding-dinding pelvis lateral
yang satu ke dinding-dinding pelvis lateral di seberangnya. Karena itu, diaphragma pelvis
menyerupai sebuah corong yang tergantung pada tempat perlekatan.
4

Gambar 2.1 Pelvis1

a. Os Sacrum
5

Os sacrum terdiri dari lima vertebrae rudimenter yang bersatu membentuk tulang berbentuk
baji yang cekung kea rah anterior. Pinggir atas atau basis ossis sacribersendi dengan vertebra
lumbalis V. Pinggir inferior yang sempit bersendi dengan os coceygis.Di lateral, os sacrum
bersendi dengan kedua os coxae membentuk articulation sacroiliaca. Pinggir anterior dan atas
vertebra sacralis pertama menonjol ke depan sebagai batas posterior apertura pelvis superior,
disebut promontorium os sacrum, yang merupakan bagian penting bagi ahli kandungan untuk
menentukan ukuran pelvis. Foramina vertebralia bersama-sama membentuk canalis
sacralis.Canalis sacralis berisi radix anterior dan posterior nervi lumbales, sacrales, dan
coccygeus filum terminale dan lemak fibrosa.1

b. Os Coccygis
6

Os coccygis berartikulasi dengan sacrum di superior.Tulang ini terdiri dari empat vertebra
rudimenter yang bersatu membentuk tulang segitiga kecil yang basisnya bersendi dengan
ujung bawah sacrum.Vertebra coccygea hanya terdiri atas corpus, namun vertebra pertama
mempunyai processus transverses rudimenter dan cornu coccygeum. Cornu adalah sisa
pediculus dan processus articularis superior yang menonjol ke atas untuk bersendi dengan
cornu sacrale.1

c. Os inominatum (tulang panggul)


Tulang ini terdiri dari tiga bagian komponen, yaitu: ilium, iskium, dan pubis. Saat dewasa
tulang-tulang ini telah menyatu selurunya pada asetabulum.1

Ilium: batas atas tulang ini adalah Krista iliaka. Krista iliaka berjalan ke belakang dari
spina iliaka anterior superiormenuju spina iliaka posterior superior. Di bawah tonjolan
tulang initerdapat spina inferiornya. Permukaan aurikularis ilium disebut permukaan
glutealis karena disitulah pelekatan m gluteus. Linea glutealis inferior, anterior, dan
posterior membatasi pelekatan glutei ke tulang. Permukaan dalam ilium halus dan
berongga membentuk fosailiaka. Fosailiaka merupakan tempat melekatnya m. iliakus.
Permukaan aurikularis ilium berartikulasi dengan sacrum pada sendi sakro iliaka (sendi
sinovial). Ligamentum sakro iliaka posterior, interoseus, dan anterior memperkuat sendi
sakro iliaka. Linea iliopektinealis berjalan di sebelah anterior permukaan dalam ilium
dari permukaan aurikularis menuju pubis.2
Iskium: terdiri dari spina di bagian posterior yang membatasi insisura iskiadika mayor
(atas) dan minor (bawah. Tuberositas iskia adalah penebalan bagian bawah korpus
iskium yang menyangga berat badan saat duduk. Ramus iskium menonjol ke depan dari
tuberositas ini dan bertemu serta menyatu dengan ramus pubis inferior.1
Pubis: terdiri dari korpus serta rami pubis superior dan inferior. Tulang iniberartikulasi
dengan tulang pubis di tiap sisi simfisis pubis. Permukaan superior dari korpus memiliki
krista pubikum dan tuberkulum pubikum. Foramen obturatorium merupakan lubang
besar yang dibatasi oleh rami pubis dan iskium.1
7

Gambar 2.2 Os Coxae; dilihat dari dorsolateral (atas) dan medial (bawah).1

Secara fungsional, panggul terdiri dari dua bagian yaitu pelvis mayor dan pelvis minor.
Pelvis mayor adalah bagian pelvis yang terletak diatas linea terminalis, disebut juga dengan
false pelvis. Bagian yang terletak dibawah linea terminalis disebut pelvis minor atau true
pelvis.Pada ruang yang dibentuk oleh pelvis mayor terdapat organ organ abdominal selain
itu pelvis mayor merupakan tempat perlekatan otot otot dan ligamen ke dinding tubuh.
Sedangkan pada ruang yang dibentuk oleh pelvis minor terdapat bagian dari kolon, rektum,
kandung kemih, dan pada wanita terdapat uterus dan ovarium. Pada ruang pelvis juga kita
temui diafragma pelvis yang dibentuk oleh muskulus levator ani dan muskulus koksigeus.2
8

a. Pelvis major (panggul besar, pelvis spurium)


Terletak cranial terhadap aperture pelvis superior (aditus pelvis).Terbuka dan melebar
pada ujung atasnya dan harus dipikirkan sebagai bagian cavitas abdominalis.Melindungi
isi

abdomen dan setelah kehamilan bulan ketiga, membantu menyokong uterus gravidarum.
Selama stadium awal persalinan, pelvis major membantu menuntun janin masuk ke
pelvis minor.Kearah ventral dibatasi dinding abdomen, kearah lateral oleh fossa iliaca
dextra dan fossa iliaka sinistra, dan kearah dorsal oleh vertebra L. S dan
vertebra S1.2

Gambar 2.3 Pelvis Mayor dan Pelvis Minor2


b. Pelvis minor (panggul kecil, pelvis verum)
Berada antara aperture pelvis superior dan aperture pelvis inferior (exitus
pelvis).Merupakan lokasi visera pelvis (misalnya vesica urinaria).Dibatasi oleh
permukaan dalam os coxae, os sacrum, dan os coccygis.Ke bawah dibatasi oleh
diaphragma pelvis.Pelvis minor mempunyai pintu masuk, pintu keluar, dan sebuah
cavitas.Pelvis minor merupakan saluran tulang yang harus dilalui oleh janin padaproses
persalinan.
9

C. Fungsi otot dasar panggul

Otot dasar panggul mempunyai banyak fungsi diantaranya:

1. Menyangga organ pelvis dan isi abdomen terutama ketika berdiri tegak. Diafragma pelvis/
levator ani memegang peranan penting dalam menyokong kandung kemih, kandungan, dan
tiga lumen yakni uretra, vagina dan rektum. Otot ini harus mampu berkontraksi secara
volunter dan cepat pada suatu waktu tetapi juga harus dapat mempertahankan tonus saat
istirahat secara berkelanjutan.
2. Mempertahankan tekanan intra abdominal. Saat otot levator ani berkontraksi, vagina
terangkat keatas dan otot tersebut juga membantu menahan gaya yang timbul setiap terjadi
peningkatan tekanan intra abdominal pada kandung kemih misalnya saat batuk, bersin,
tertawa keras, atau saat melompat. memelihara sudut anorektal. Sudut pertemuan antara
rektum dan anussekitar 90 dalam keadaan istirahat Sudut ini berkurang saat ototspingter
anal eksternal dan otot puborektails berkontraksi untuk menunda defekasi dalam waktu
dekat karena situasi yang tidak tepat.
3. Menutup uretral. Kontraksi otot dasar panggul yang mendadak dan kuat akan menutup
uretradengan cepat untuk menahan keluarnya urin. Selama meningkatnya tekanan dalam
perut, kontraksi otot dasar panggul akan mengangkat leher kandung kemihke dalam daerah
tekanan perut.
4. Menyangga beban daritulang punggung.Beban pada tubuh bagian atas dalam posisi
yang benar akan disalurkan pada tulang punggung jika tekanan dalam perut kosong.
Tekanan statis dihasilkan dari silinder trunk/otot coreyang keras yang dapat bergerak untuk
menyangga bagian atas tubuh dan dengan demikian mengurangi beban tulang punggung.
Tekanan statis ini di bentuk oleh otot transfersus abdominus, otot multifidus,diafragma
thorak, dan otot dasar panggul.
5. Stabilisasi pelvispinal. Otot Iskiokoksigeus membantu menstabilkan sendi sakroiliaka dan
sendi sakrokoksigeus.
6. Fungsi seksual. Otot-otot perineal superfisial yang ber insersi di sekitar kakidan badan
klitorismempengaruhi peredaran darah dari organ-organ tersebut yang menghambat
kembalinya darah balik, dan kemungkinan mengkontribusi respon seksual. Pada
pembahasan kekuatan otot dasar panggul telah dinyatakan bahwa pencapaian orgasme
secara nyata berhubungan dengan kontraksi otot dasar panggul yang maksimum.

D. Fisiologi Otot dasar panggul.

Menurut Sapsford (2006), dasar panggul terdiri dari organ-organ pelvis diluar peritoneum,
10

fasia endopelvis, dan tiga lapisan grup otot yang terdiri dari otot diaphragma pelvis yang
merupakan bagian dari sekelompok otot yang dilapisi fascea yang menutup pintu bawah
panggul dan terletak pada lapisan yang terdalam, otot diaphragma uroginetalis terletak pada
lapisan tengah, dan lapisan terluar adalah otot-otot sphingter rektum dan traktus uroginetalis.

E. Diafragma pelvis (Lapisan terdalam)

Istilah otot dasar panggul (ODP) atau pelvic floor muscle atau diafragma pelvis ditujukan
pada sekelompok otot yang bekerja bersama dan sebagai sekat yang memisahkan rongga pelvis
dari anatomikal perineum, membentang dari ramipubis hingga ke tulang koksegius.Diafragma
pelvis terbentuk dari otot levator ani dan otot koksigeus3.

Otot Levator ani

Otot levator ani terdiri dari tiga set otot yakni otot puborektalis, pubokoksigeus, otot
iliokoksigeus.
11

Gambar 2.4 : Otot pelvis dilihat dari atas1

a. Otot Puborektalis ini yang melingkari anorektal bergabung dengan spingter ani
internal. Otot puborektalismenarik bagian depan persimpangan anorektal, ke arah
depan, membantu penutupan anus.

Gambar 2.3 Otot pubococygeus1

b. Otot pubokoksigeus ini menyatu dengan otot dari sisi lain di belakanganus membentuk
ligamenkoksigeal dan melalui ligamen ini melekat pada koksikbagian depan. Saat
berkontraksi otot pubokoksigeus cenderung menarik koksik ke arah depan dan mengangkat
semua organ pelvis, menekan rektum dan vagina. Bila otot pubokoksigeus berkontraksi
secara keseluruhan akan menarik ketiga outlet tersebut ke arah depan sehingga
mengkerutkan lumen organ pelvis, di samping menyangga kandung kemih dan kandungan.
Sifat kontraktil ini sangat penting untuk memelihara kontinensia urin, kontinensia faecal,
dan mencengkeram vagina. Kelemahan atau kerobekan otot pubovaginal dan penguluran
saraf pudendal yang terjadi saat proses kelahiran bisa menyebabkan vagina turun kebawah,
12

prolaps organ pelvis dalam berbagai bentuk dan tingkatan kelemahan otot dasar panggul
misalnya prolap uteri, systocele, urethrocele, atau rectocele, dan akan timbul masalah
berkenaan dengan fungsi seksual karena otot tersebut sulit mencengkeram dengan optimal4.

c. Otot iliokoksigeus melekat di dalam serabutanokoksigeus dan tepi luar dari permukaan
bawah koksik. Kontraksi otot iliokoksigeus cenderung menarik koksik dari sisi ke sisi atau
bila berkontraksi bersama koksik bergerak ke arah fleksi, dan mengangkat rektum yang
berada di levator plate. Levator plate adalah istilahyang dipakai untuk menggabungkan
lapisan pubokoksigeus dan lapisan iliokoksigeus yang menyatu di belakang persimpangan
anorektal dan masuk ke koksik. Pada bagian depan otot dasar panggulmembuka di antara
dua pubokoksigeus yang sering diistilahkan sebagai levator hiatus 2

F. Diafragma uroginetale (lapisan tengah)

Merupakan lapisan muskulomembran yang terletak superfisial dari diafragma pelvis,


dibentuk oleh aponeurosis otot transfersus perinei profondus dan otot transfersus perinei
superfisialis (menyebar diantara rami iskiopubis mengelilingi duktus uroginetalis), dan spingter
uretrovaginal. Fungsi diafragma uroginetalis menekan uretra dan dinding depan vagina,
menyangga tubuh perineal dan introitus4.

G. Lapisan terluar dasar panggul

Lapisan terluar dasar panggul dibentuk oleh otot-otot bulbospongiosus, iskhiokavernosus,


bulbokavernosus, dan transfersus perinei superfisalis2.

a. Otot bulbospongiosus: berasal daribadan perineal dan melingkari vagina dan uretra. Otot
bulbospongiosus ber insertio menyilang pada badan klitoris.Bulbospongiosus menutup
saluran vagina.
b. Otot iskhiokavernosus berasal dari tuberositas iskii,ber insersio pada permukaan bawah
dan sisi dari kaki klitoris. Gerakan kedua otot ini terhadap klitoris memungkinkan
terjadinya respon/ereksi seksual wanita.
c. Otot bulbokavernosus mempunyai fungsi untuk mengecilkan intruitus vagina, disamping
memperkuat fungsi otot spingter uretrae internus yang terdiri dari otot polos.
d. Otot Transfersus perinei superfisialis: berasal dari tuberositas iskhii dan melekat ke badan
perineal.Otot ini merupakan struktur fibromuskular yang berada pada bagian tengah
perineum, antara anus dan vagina. Merupakan kerja otot superfisial yang kompleks dan
mempunyai fungsi yang efisien untuk mengkontribusi stabilitas dan menopang kanal anal.
Serat-serat dari levator ani juga menyatu dengannya.
13

Sapsford (2006) menjelaskan pula, bahwa otot spingter urogenitalterdiri dari tiga bagian yakni:

1. Otot spingter uretra mengitari uretra regio tengah, berjalan melingkar kearah posterior
yang cenderung kurang sempurna pada orang dewasa. Otot tersebut melekat pada jaringan
fibrous yang disebut rhabdoSpingter.
2. Ototkompressor uretrae terletak di sebelah atas dari otot spingter uretrae, berasal dari
ramiiskiopubis, berjalan ke arah tengah depan melintasi arkus menyilang permukan depan
uretra.
3. Otot spingter uretrovaginalis: bercampur dengan kompressor uretrae bagian atas, berasal
dari samping vaginadepan. Otot ini berjalan ke arah belakang melewati uretra dan vagina
dan berinsersi di belakang vagina ke dalam otot yang berseberangan dan pada badan
perineal. Kontraksi ketiga otot tersebut untuk menekan, menarik masuk dan mengulur
uretra. Dua otot yang di bawah berfungsi menghentikan miksi voluntar. Pada nulliparae,
rata-rata dibutuhkan waktu 1,96 detik untuk menghentikan laju urin dalam saluran tengah
tetapi pada multipara membutuhkan waktu lebih lama, sekitar 4,4 detik.

H. Tipe Serabut OtotPelvis

Sifat berbagai otot berbeda-beda sesuai dengan sifat serabut-serabutnya. Setiap motor neuron
spinal mensarafi hanya satu jenis serabut otot, sehingga seluruh serabut otot dari satu motor
unit ada dari jenis yang sama. Terdapat dua jenis serabut otot atas dasar sentakan kontraksi dan
kecepatan daya hantar aksonnya yakni otot lamban (slow twitch fiber) dan otot cepat (fast
twitch fiber) Pada umumnya unit otot lamban mendapat persarafan dari motorneuron yang
halus, mempunyai daya tahan terhadap kelelahan dan merupakan unit yang palingbanyak
digunakan(Ganong, 1991). Serabut otot lamban warnanya merah karena warnanya lebih merah
dari otot-otot lainnya. Respon otot merah lamban, mempunyai waktu laten panjang, otot ini
menyesuaikan diri untuk kontraksi yang memanjang, lamban guna menahan sikap atau
stabilisasi. Otot putih mempunyai waktu kerut yang pendek, cepat, khusus untuk gerakan-
gerakan yang halus dan trampil5.

I. Histologi Otot Pelvis

MenurutNewmen (2009), terdapat dua tipe serabut otot yang berbeda pada serabut otot dasar
panggul. Diafragma pelvis terdiri dari 80% serabut otot slow twtich (tipe 1) dan 20% serabut
otot fast twtich (tipe 2). Kedua otot ini mempunyai fisiologi yang serupa dengan otot skeletal
lainnya dan mempunyai fungsi spesifik di dasar panggul. Serabut slow twitch berdiameter kecil
14

berfungsi dalam respon postural sesuai untuk aktifitas tonik yang lama sehingga bertanggung
jawab untuk tonus otot dasar panggul normal dalam menyokong organ-organ pelvis. Serabut
fast twitchberdiameter besar dan mampu berkontraksi cepat dan kuatuntuk mempertahankan
sokongan pelvis selama terjadinya peningkatan tekanan intra abdominal atau suatu stimulus
yang bersifat mendadak 5.

J. Sendi (Articulatio) dan Ligamen Pelvis

Ada 4 sendi pelvis, yaitu:1


Dua articulation sacroiliaca
Symphisis pubis
Articulation sacrococcygea

a. Dua Articulatio Scaro iliaca


Articulation sacroiliaca kanan dan kiri terletak di anara corpus vertebrae sacralis ke-1 dan ke-
2 dan facies articularis ilium pada kedua sisi.Karena berat tubuh dihantarkan lewat pelvis,
maka sendi-sendi ini dapat mengalami tekanan yang berat. Permukaan sacrum dan ilium
mempunyai banyak tonjolan dan cekungan yang saling mengunci seperti jigsaq puzzle dan
dengan demikian memberikan kestabilan pada sendi tersebut sesuai dengan kebutuhan,
karena terdapat sedikit gerakan sinovia pada setinggi vertebra sacralis ke-2. Ligamenta
sacroiliaca yang kuat mengelilingi sendi ini.Ligament sacrospinosadan sacrotuberosa
menghubungkan sacrum dan os coxae.Ligament sacrotuberostum terentang dari tepi baah
sacrum sampai tuberischiadicum.Ligament sacrospinosum terentang dari tepi bawah sacrum
sampai spina ischiadicum. Semua ligamentum tersebut secara normal membantu membatasi
gerakan sacrum.

b. Symphisis Pubis
Adalah articulation cartilaginosa sekunder yang panjangnya kira-kira 4 cm. Facies articularis
dari corpus ossis pubis ditutupi oleh kartilago hialin, dan suatu discus cartilaginosa yang
menggabungkan kedua corpora tersebut. Ligamentum pubicum mengelilingi sendi tersebut
dan hanya dapat melakukan gerakan yang minimum.

c. Articulatio Saccrococcygea
15

Merupakan articulation cartilaginosa sekunder dibentuk oleh tepi bawah sacrum dan tepi atas
coccyx.Sendi ini dikelilingi dan ditopang oleh ligamentum sacrococcygeum dan dapat
melakukan fleksi dan ekstensi yang merupakan gerakan pasif saat defekasi dan
melahirkan.Ligamentum poupart juga disebut ligamentum inguinale terentang antara spina
iliaca anterior superior dan corpus ossis pubis.Membrane obturatoria: Membrana obturatoria
menutup foramen obturatorium dan padanya terdapat celah sempit untuk lewat pembuluh
darah, saraf dan pembuluh limfatika. Semua sendi ini dapat bertambah keluasan gerakannya
selama kehamilan karena terjadi elastisitas (kelenturan) ligament yang memperkuat sendi
tersebut akibat adanya hormone relaksin.

K. Pembuluh darah dan PersarafanOtot Dasar Panggul

Otot dasar panggul merupakan otot skeletal yang berada di bawah kontrol kesadaran
(volunter) saraf motorik yang dapat dikontraksikan secara aktif sehingga akan berespon
terhadap suatu teknik latihan sama seperti otot skeletal lainnya. Otot dasar panggul mendapat
persarafan dari saraf somatis pada saraf sakral ke empat, saraf rektal inferior, dan saraf perineal
cabang dari saraf pudendal sakral. 1
Saraf pelvis berasal dari
1. lumbosacral plexus
2. inferior mesenteric plexus
3. sympathetic chain
Pleksus lumbosakral terdiri dari:
L4
L5
o L4 dan L5 bergabung untuk membentuk batang lumbosacral
S1
S2
S3
o L4, L5, S1, S2, S3 membentuk saraf skiatik dan kombinasi lainnya yang membentuk
superior dan inferior glutealis.
S4
o S2, S3, S4 bergabung untuk membentuk saraf pudenda yang memasok struktur di
purineum.
16

Pleksus mesenterika inferior dimulai di abdomen pada titik asal mesenterika arteri inferior
dan melewati sepanjang aorta ke daerah presacral.Sebagi tetes plexus ke dalam pelvis yang
biasanya pecah ke arah kiri dan kanan plexus hipogasticus yang terletak dibelakang rectum.
Cabang plexus sacralis yang terkuat dan terpanjang adalah N. ischiadicus. Dengan kedua
cabangnya N. tibialis dan N. fibularis, N. ischiadicus memberi persarafan motoric bagi otot-
otot hamstring (eksentor di pinggul dan fleksor lutut) dan terhadap semua otot tungkai dan
kaki serta persarafan sensorik di betis dan kaki. N. pudendus memberi persarafan motoric
bagi otot-otot region perianalis dan persarafan sensorik bagi genitalia eksterna.Perjalanan N.
pudendus cukup rumit.Saraf ini berjalan keluar dari pelvis melalui Foramen Infrapiriforme
dan bersama dengan pembuluh darah terkait, berputar disekeliling Spina ischiadica dan
berjalan melalui Foramen ischiadicum minus di medial menuju Fossa ischiaanalis.N.
pudendus beralan di dalam duplikasi fascia M. obturatorius internus.N. pudendus
mempersarafi M. spincter ani externus dan semua otot perineum. Saraf ini memberi
persarafan sensorik ke sisi posterior Organa genitalia eksterna(posterior scrotum/labia
majora, semua bagian penis/clitoris). Otot-otot dasar panggul dipersarafi oleh cabang
langsung dari plexus sacralis.

Saraf-saraf plexus
lumbalis berjalan ke
ventral
Articulatiocoxae dan
mempersarafi bagian
inferior dinding anterolateral
abdomen dann sisi ventral
paha.Cabang- cabang
plexus sacralis berjalan ke
dorsal
Articulatiocoxae.Cabang ini mempersarafi sisi posterior paha, sebagian besar tungkai dan
keseluruhan kaki.
17

Pembuluh Darah Pelvis


Arteri iliaca communis:Cabang menjadi a. iliaca interna dan a. iliaca eksterna

1. Cabang arteri iliaca interna


Bagian anterior
- a. umbilicalis: Arteri yang menuju ductus deferens (pria) dan
-a.vesicalis superior
18

- a. obturotoria
- a. vesicalis inferior,media, interna
- a. glutea inferior

- a. uterina (wanita)
- a. vaginalis
Bagian posterior
- a. iliolumbalis
- a. sacralis lateralis
- a. gluteus sup
2. Cabang a. iliaca externa
Cabang :
- a. epigastrica inferior
- a. circumflexa ilium profundus
19

L.
TipeL. Tipe Pelvis
20

Tipe normal yang dipakai adalah klasifikasi dari Caldwell dan Molloy.Ada empat kelompok
utama:
a. Ginekoid
Pelvis Ginekoid adalah nama lain dari pelvis wanita normal. Mempunyai pintu masuk
berbentuk bulat dan pintu keluarnya mempunyai spina ischiadica yang tumpul ( bulat ),
tidak tajam dan tidak menonjol. Arcus pubis mempunyai sudut yang membulat. Pelvis
jenis ini memiliki efek yang menguntunkan pada saatpersalinan, karena pelvis bulat di
depan, maka fetus akan memberikan presentasi kepala sehingga jalannya persalinan akan
lebih mudah.
b. Android
Pelvis Android mempunyai pintu masuk yang berbentuk jantung, menyebabkan pelvis
bagian depan sangat sempit. Mempunyai kurvatura yang buruk.Pintu keluar membentuk
angulus subpubicus yang lebih tajam dan mempersempit ruangan.Spina ischiadica tajam
dan membelok.Pelvis jenis ini membuat persalinan cenderung lebih lama, tetapi
berlangsung normal.
c. Platipeloid
Pelvis jenis ini dapat disebabkan oleh faktor perkembangan, rakitis atau faktor
herediter.Pintu masuknya berbentuk ginjal.Pintu keluarnya cukup luas karena arcus
pubisnya sangat besar. Pada pelvis Platipeloid proses persalinannya cukup sulit karena
kepala fetus mengalami kesulitan dalam memasuki pintu masuk pelvis.
d. Antropoid
Pintu masuknya berbentuk oval, mempunyai diameter anteroposterior yang panjang,
tetapi diameter tranversa yang lebih pendek.Kavitas pelvisnya cukup memadai pada
semua diameternya, tetapi agak dalam.Pintu keluarnya juga cukup memadai pada semua
diameternya, dengan arcus pubis yang agak lebar.Pelvis ini mempunyai pintu masuk
yang paling mudah dilalui kepala fetus.Lebih sering occiput terletak pada cekung sacrum
dan bukannya mengarah ke anterior. Kemudian fetus melewati pelvis dengan posisi yang
sama, dan lahir dengan posisi oksipitoposterior yang tidak mengalami reduksi, dan
bukannya muka yang menghadap perinium.
21

M. Perbedaan Bentuk Panggul Pria dan Wanita

a. Pada wanita, dinding pelvis spurium dangkal, SIAS menghadap ke ventral. Pada pria,
dinding pelvis spurium tajam / curam, SIAS menghadap ke medial.
b. Pada wanita, apertura pelvis superior berbentuk oval.Pada pria, apertura pelvis superior
berbentuk heart-shaped, lengkung, dengan promontorium os sacrum menonjol ke
anterior.
c. Pada wanita, pelvis verum merupakan segmen pendek suatu kerucut panjang.Pada pria,
pelvis verum merupakan segmen panjang suatu kerucut pendek.Pada wanita, ukuran-
ukuran diameter rongga panggul lebih besar (perbedaansampai sebesar 0.5-1.5 cm)
dibandingkan ukuran-ukuran diameter rongga panggul pria.
d. Pada wanita, apertura pelvis inferior berbentuk bundar, diameter lebih besar.Pada pria,
apertura pelvis inferior berbentuk lonjong dan kecil.
e. Pada wanita, angulus subpubicus adalah sudut lebar / besar.
f. Pada pria, angulus subpubicus merupakan sudut tajam / kecil.
22

N. Organ-Organ Pelvis

Gambar 2.5
Cavum Pelvis of Female
23

Gambar 2.6 Cavum Pelvis of Male

DAFTAR PUSTAKA

1. Putz, R. dan R. Pabst. 2006. Atlas Anatomi Manusia Sobatta Jakarta : Buku
Kedokteran ECG
2.

2. Sanford
3. (Pangkahila, 2005).
4. (Kisner, 2013).
5. ganong(2003)

Anda mungkin juga menyukai