Anda di halaman 1dari 28

SEMBILAN POKOK BAHASAN MANAJEMEN PENGADAAN

BAHASAN

I
Perencanaan pengadaan

Perencanaan Pengadaan Sarana dan Prasarana

Pengadaan barang harus direncanakan dengan hati-hati agar pengadaannya sesuai


dengan apa yang diharapkan serta memenuh kebutuhan sarana dan prasarana.
Perencanaan sarana prasarana sendiri memiliki pengertian Perencanaan sarana dan
prasarana dapat didefinisikansebagai suatu proses memikirkan dan menetapkan
program pengadaan fasilitas kantor, baik yang berbentuk sarana maupun prasarana
kantor di masa yang akan datang untuk mencapai tujuan tertentu (Tim Pakar
Manajemen Pendidikan, 2003: 88). Kegiatan perencanaan pengadaan sarana dan
prasarana pendidikan harus jelas dan rinci, baik jumlah, jenis, merk,maupun
harganya.

Menurut soekarno (dalam bafadal, 2003 : 88) mendeskripsikan langkah-langkah


perencanaan pengadaan perlengkapan kantor sebagai berikut :

a. Menampung semua usulan pengadaan perlengkapan kantor yang diajukan


oleh setiap unit kerja dan atau menginventarisasi kekurangan perlengkapan
kantor.
b. Menyusun rencana kebutuhan perlengkapan kantor dengan untuk periode
tertentu,
c. Memadukan rencana kebutuhan yang telah disusun dengan perlengkapan yan
g tersedia sebelumnya.
d. Memadukan rencana kebutuhan dengan dana atau anggaran yang tersedia.
Apabila dana yang tersedia tidak mencukupi untuk pengadaan semua
kebutuhan itu, maka perlu dilakukan seleksi terhadap semua kebutuhan
perlengkapan yang telahdirencanakan dengan melihat urgensi setiap
perlengkapan yang dibutuhkan. Semua perlengkapan yang urgen segera
didaftar
e. Memadukan rencana (daftar) kebutuhan perlengkapan yang urgen dengan
dana atauanggaran yang tersedia. Apabila ternyata masih melebihi dari
anggaran yang tersedia,maka perlu dilakukan seleksi lagi dengan cara
membuat skala priorotas.

f. Penetapan rencana pengadaan akhir perencanaan pengadaan sarana dan


prasarana itu tida k mudah karena harus dilaksanakan secara sistematis, rinci,
dan teliti berdasarkan informasi yang realistik dengan kondisi organisasi.
Dalam perencanaan pengadaan sarana dan prasarana kantor perlu melibatkan semua
pihak yang memahami kebutuhan organisasi, perlengkapan yang sudah dimiliki
(jenis, jumlah dan kualitas), sumber dana yang tersedia, dan harga pasar.

Pengadaan Sarana dan Prasarana Kantor

Pengadaan merupakan kegiatan menyediakan semua keperluan barang/benda/


jasa bagi keperluan pelaksanaan tugas. jadi, pengadaan fasilitas kantor berarti
kegiatan menyediakan barang-barang fasilitas kantor yang digunakan untuk
keperluan pekerjaan kantor dan penyelesaian pekerjaan tersebut. Pengadaan fasilitas
itu dapat berupa tanah, bangunan, perabot, alat kantor/buku, kendaraan, dan sebagain
ya. Pengadaan fasilitas kantor dapat dilakukan melalui lelang, penunjukan langsung,
membeli, membuat sendiri, maupun menerima hibah dari pihak lain. Proses
pengadaan fasilitas kantor melalui prakualifikasi dan pasca kualifikasi tersebut
biasanya dilakukan oleh instansi-instansi pemerintah yang memerlukan pengadaan
fasilitas kantor dalam jumlah besar dan tak sanggup dilakukansendiri oleh instansi
tersebut, sehingga harus melibatkan pihak lain. Pengadaan fasilitas kantor dalam
lingkup kantor/perusahaan harus disesuaikan dengan kebutuhan agar tidak mubazir.
Untuk menentukan peralatan apa yang akan dipilih/digunakan maka harus
didaftarkan dahulu perlengkapan yang dibutuhkan tersebut.

Dalam pelaksanaanya kegiatan pengadaan harus memperhatikan hal-hal sebagai


berikut :

a. Mengikuti prosedur pengelolaan perbekalan.


b. Mentukan jenis, kualitas dan kuantitas perlengkapan yang diperlukan.
c. Menyediakan dan menggunakan perlengkapan kantor dalam kegiatan
operasional.
d. Menyediakan perbekalan sesuai dengan anggaran yang berlaku.
e. Menyimpan dan memelihara perlengkapan.
f. Mengumpulkan dan mengolah data perbekalan kantor.
g. Menghapuskan perlengkapan yang sudah tidak dapat digunakan sesuai
prosedur

Permintaan Perlengkapan/Peralatan Kantor

Langkah-langkah permintan peralatan/perlengkapan kantor


1. Unit pemakai mengajukan bon permintaan kepada bagian gudang dengan bon
permintaan peralatan/perlengkapan.
2. Bagian administrasi gudang menliti baik keluar (apakah permintaan tersebut
benar-benar harus dipenuhi) maupun kedalam (apakah barang yang diminta
ada dalamgudang).
3. Apabila permintaanya memenuhi syarat, selanjutnya akan disetujui dan
persetujuan tersebut diserahkan ke pengurus peralatan/perlengkapan.
4. Persetujuan yang diterima oleh pengurus dijadikan pedoman untuk
mengeluarkan peralatan/perlengkapan dan disampaikan kepada unit pemakai.
5. Bagian administrasi gudang selanjutnya membukukan peralatan/perlengkapan
yang dikeluarkan tersebut
6. Bagian gudang menghitung persediaan peralatan/perlengkapan baik secara
administrasi maupun secara fisik
7. Bagian administrasi bersama bagian peralatan/perlengkapan mengecek fisik
persediaan peralatan/perlengkapan secara bersama-sama apakah sesuai antara
yang tercatat dengan keadaan sebenarnya.
8. Pihak gudang selanjutnya melaporkan kepada pimpinan/bendaharawan.

Langkah-langkah pengadaan peralatan kantor

Pengadaan peralatan kantor berbeda setiap instansi, perbedaan ini disebabkan


beberapa hal, antara lain, budaya kantor, kebutuhan akan peralatan,
tingkat kompetensi pega6ai, juga perbedaan jenis usaha. Namun pada umumnya
pengadaan kantor dapat dilakukan dengan cara berikut ini;

A. Pengajuan surat permohonan ke gudang.


B. Pemeriksaan stock barang digudang oleh petugas.
C. Jika ada barang diberikan dengan dengan bon pengeluaran.
D. Jika tidak ada petugas memberikan nomor pada surat permohonan dari buku
induk.
E. Surat diserahkan bendahara, bendahara mengecek antara permohonan dan
ketersedian biaya.
F. Bendahara meminta persertujuan pimpinan.
G. Bagian logistik melakukan pembalian dengan persetujuan pimpinan.
H. Barang diperiksa menganai kualitas, kuantitas.
I. Barang diserah terimakan dengan menggunakan buku serta terima barang.
J. Dilakukan kegiatan pencatatan, disimpan di gudang untuk didistribusikan.

Pengadaan barang yang perlu direncanakan

A. Barang habis pakai


Barang habis pakai adalah peralatan yang sebentar masa pakainya semisal,
alat tulis kantor,aneka kertas, lem dan lain sebagainya. Sedangkan barang habis pakai
direncanakan dengan urutan sebagai berikut:

1. Menyusun daftar perlengkapan yang disesuaikan dengan kebutuhan dari renc


anakegiatan.
2. Menyusun perkiraan biaya yang diperlukan untuk pengadaan barang tersebut
tiap bulan.
3. Menyusun rencana pengadaan barang tersebut menjadi rencana tri6ulan dank
emudian menjadi rencana tahunan

B. Barang tidak habis pakai.

Barang tidak habis pakai adalah barang yang dapat dipergunakan dalam
jangka waktu lama, contoh barang seperti ini dalam perkantoran adalah, komputer,
telepon dan peralatan ataumesin lainnya. Berikut ini prosedur pengadaan barang
tidak habis pakai:
1. Menyusun analisis dan menganalisis keperluan perlengkapan sesuai dengan
rencana
2. kegiatan serta dengan memperhatikan barang yang masih layak pakai.
3. Melakukan perkiraan biaya yang diperlukan sesuai dengan standar yang telah
ditetapkan.
4. Menetapkan skala prioritas menurut dana, urgensi kebutuhan dan menyusun
rencana pengadaan tahunan

C. Barang tidak bergerak

1. Tanah.

Perencanaan tanah sebagai berikut:

1. Menyusun rencana pengadaan tanah


2. Mengadakan survei untuk menentukan lokasi tanah
3. Mengadakan survei terhadap adanya sarana jalan
4. Mengadakan survei harga dilokasi
5. Mengajukan rencana anggaran kepada satuan organisasi yang ditetapkan
baik
6. Di daerah maupun pusat, dengan melampirkan data yang disusun dari hasil
survey

2. Bangunan.

Perencanaan bangunan meliputi:

1. Mengadakan survey tentang keperluan bangunan


2. Mengadakan perhitungan luas bangunan
3. Menyusun rencana anggaran biaya
4. Menyusun tahapan rencana anggaran yang disesuaikan dengan rencana tahap
an pelaksanaan secara teknis, serta memperkirakan anggaran yang disediakan
dengan memperhatikan skala prioritas.

selain perencanaan pengadaan peralatan kantor diatas, ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pengadaan peralatan kantor, yakni sebagai berikut:

a. Penyimpanan

Penyimpanan perlu diperhatikan karena dengan penyimpanan yang baik maka


efisiensi dan efektifitas kerja dapat ditingkatkan. Dalam kegiatan penyimpanan harus
memperhatikan:

1. Persediaan alat-alat pemelihara yang diperlukan.


2. Memenuhi syarat penyimpanan barang.
3. Memperhatikan sifat barang yang disimpan.
4. Memperhatikan jangka 6aktu penyimpanan.
5. Memperhatikan tenaga yang diperlukan dan biaya yang harus dikeluarkan

b. Pemeliharaan

Pemeliharaan merupakan kegiatan terus menerus agar barang tetap dalam kondisi
baik setiap6aktu akan digunakan. Pemilharaan harus dilakukan sesuai jad6al yang
telah dilaksanakan.

c. Adminstrasi perlengkapan

administrasi perlengkapan dimulai dengan pencatatan secara teratur tiap-tiap barang


kegiatan pencatatan ini bertujuan untuk mendata barang perlengkapan yang dimiliki
oleh suatu kantor. selain pencatatan atau pendataan kegiatan administrasi
perlengkapan lain adalah kegiatan penghapusan atau penyusutan. Dengan
memperhatikan ketiga hal diatas dapat membuat peralatan kantor yang dibeli
menjadi lebih tahan lama karena penyimpanan yang benar, umur masa pakai barang
juga semakin panjang karena pemeliharaan barang lebih terjaga, juga seluruh barang
juga tercatat dengan baik karena administrasi perlengkapandilakukan dengan baik.

BAHASAN

II
Strategi pengadaan

Pengadaan atau procurement merupakan bagian dari perusahaan yang sering


dilakukan untuk menambah nilai suatu barang agar perusahaan bisa mendapatkan
keuntungan. Pengadaan barang maupun jasa tersebut mulai banyak didiskusikan
pada forum manajemen maupun pada media masa. Pengadaan sering diartikan
sebagai pembelian atau tender yang berhubunagn dengan proses administrasi.

Banyak perusahaan yang mengganggap bahwa pengadaan ini dianggap tidak


begitu penting padahal proses ini sangat berarti bagi perusahaan tersebut. Pada
beberapa perusahaan pengawasan terhadap pengadaan umumnya tidak dilakukan
oleh sumber daya manusia yang bisa diandalkan sehingga perusahaan tersebut
tiba-tiba menyadari bahwa pengadaan yang dilakukan menjadi besar.

Dengan pengadaan yang semakin besar tersebut maka kinerja suatu


perusahaan akan terpengaruh pada kinerja perusahaan penunjang atau terpengaruh
pada penyediaan barang atau jasa. Dengan banyaknya pembengkakan pengadaan
pada beberapa perusahaan tersebut maka banyak perusahaan yang mengalami
kerugian. Kerugian tersebut bila dibiarkan secara terus menerus maka akan
mempengaruhi posisi perusahaan. Pembengkakan dalam proses pengadaan
tersebut akan menimbulkan penururan kinerja pengadaan barang ataupun jasa
dalam perusahaan sehingga organisasi juga akan terpengaruh. Karena proses
pengadaan pabrik yang terlalu lama kadang menjadi masalah pada perusahaan
tersebut.

A. Pengertian procurement manufacturing

Pengadaan merupakan suatu kegiatan yang menjadi implementasi suatu


keputusan pabrik atau perusahaan untuk membeli barang yang dibutuhkan dan
telah diputuskan perusahaan atau pabrik dengan cara membeli, pertukaran dan
mencakup tentang proses administrasinya. Dalam proses procurement
manufacturing tersebut maka ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk proses
administrasi diantaranya adalah pembelian secara tunai dan pembelian secara
kredit. HR management for business strategy and performance.

Beberapa pabrik bahkan lebih dari 60% dari pemimpin perusahaan


mempercayakan bahwa procurement dan supply chain mampu memberikan
kontribusi yang besar terhadap beberapa hal dalam perusahaan tersebut. Beberapa
kontribusi yang didapatkan tersebut adalah quality improvement, bottom line cost
reduction dan improved customer services. Dalam formula strategi pengadaan
barang akan dimulai dengan analisa yang dilakukan terhadap barang atau jasa
yang dilihat dalam jumlah, jenis maupun keperluan dalam pendistribusian. Semua
hal yang berhubungan dnegan peraturan internal maupun eksternal yang
berhubungan dengan sistem pengadaan harus dipertimbangkan dengan baik.

Dalam proses procurement tersebut maka pabrik akan membuat suatu


analisa resiko terhadap pasokan barang maupun jasa. Setelah itu barulah
perusahaan membuat strategi pengadaan yang terdiri dari strategi operasional
pengadaan, strategi kontrak pengadaan maupun strategi kontrak dan pemilihan
vendor yang tepat. Dari beberapa strategi tersebut kemudian akan diputuskan
kebijakan pengadaan yang tepat dan lebih efektif.

Stategi pengadaan juga harus mendukung tujuan dan beberapa strategi pabrik
dan faktor lainnya. Beberapa hal penting dalam perusahaan seperti strategi sumber
daya manusia, manajemen keuangan, manajemen operasional maupun marketing
juga harus disesuaikan dengan trategi pengadaannya. Pelaksaan strategi tersebut
haruslah berjalan dengan lancar dan selaras dengan beberapa kebijakan operasional
perusahaan.

Dalam strategi pengadaan tersebut juga sangat diperlukan adanya Supply


Chain Management atau SCM. SCM ini nantinya akan memudahkan setiap fungsi
dalam pabrik akan berjalan dengan baik. Pengadaan bukan hanya sekedar suatu
proses administrasi namun juga merupakan menentukan keberhasilan pabrik.
Pengadaan adalah fungsi yang bukan hanya sekedar peraturan yang berlaku
namun juga harus dipertimbangkan pencapaian kinerja perusahaan.

B. Prosedur Procurement Manufacturing

Dalam proses pengadaan harus dilakukan beberapa tahap atau prosedur jika
perusahaan tidak ingin merugi. Secara tidak langsung pengadaan yang kurang tepat
akan menimbulkan kerugian pada perusahaan berupa biaya bahan baku.

Prosedur dalam procurement manufacturing diantaranya:

1. Seleksi
Dalam prosedur pengadaan tersebut maka proses seleksi sangat diperlukan
untuk menentukan barang yang benar- benar dibutuhkan oleh perusahaan. Selain
menentukan barang yang dibutuhkan perusahaan, kondisi keuangan pada
perusahaan juga harus dipertimbangkan. Bila kondisi keuangan tidak
memungkinkan maka pengadaan harus diminimalkan sedangkan bila kondisi
keuangan lebih dari cukup maka pengadaan bisa disesuaikan dengan keuangan
yang banyak tersebut.

Seleksi dalam pengadaan barang ini dilakukan untuk mengetahui mana


produk yang dibutuhkan dan mana produk yang tidak begitu dibutuhkan. Beberapa
barang yang dibutuhkan perusahaan mungkin akan dibeli dalam jumlah yang
terbatas, hal ini berhubungan dengan kondisi keuangan perusahaan tersebut.
Perusahaan yang memiliki perputaran kasa lebih cepat maka akan lebih cepat pula
dalam proses pengadaan barang. Sedangkan bila perusahaan sulit melakuka
perputaran kas hal ini menunjukkan bahwa penjualannya tidak begitu stabil.
Penjualan yang baik akan mempercepat proses pengadaan barang. Sekalipun
pengadaan barang harus dilakukan seleksi terlebih dulu tapi seleksi ini tetap harus
mempertimbangkan beberapa produk barang yang perlu didahulukan. Proses
seleksi dilakukan setelah dilakukan stok opname yaitu suatu proses untuk
mengetahui jumlah barang yang masih tersedia di gudang.

2. Verifikasi

Verifikasi merupakan pemerikasaan atau penelitian barang yang akan


dipesan dengan kebutuhan yang telah ditulis dalam daftar pengadaan sebelumnya.
Dalam proses pemesanan tersebut kemudian akan dilakukan pemeriksaan apakah
barang tersebut sudah dipesan sebelumnya ataukah belum. Jika barang yang akan
dibeli tersebut sudah tersedia di gudang maka harus dipertimbangkan apakah harus
ditambahkan dalam daftar pengadaan ataukah tidak. Bila memang dibutuhkan maka
bisa ditambahkan dalam pengadaan tersebut.

3. Hunting

Bagian purhase atau bagian pengadaan melakukan survey atas barang yang
dibutuhkan dalam daftar tersebut. Hunting barang yang dibutuhkan bisa dilakukan
melalui supplier yang ada pada daftar supplier sebelumnya atau dengan mencari
beberapa toko yang menyediaan barang yang dibutuhkan perusahaan atau pabrik.
Bahan yang dibutuhkan pabrik yang ada pada beberapa toko bisa ditandai pada
masing-masing catatan atau kartu pengadaan kemudian baru dibuat daftar pesanan.
C. Tata cara Procurement Manufacturing

Pengadaan bahan yang dibutuhkan oleh pabrik dilakukan dengan beberapa cara
dibawah ini:

1. Melalui supplier

Beberapa perusahaan atau pabrik lebih suka menggunakan supplier untuk


pengadaan barang yang dibutuhkan dalam beberapa waktu kedepan. Supplier akan
memberikan beberapa barang yang dibutuhkan perusahaan tersebut namun dengan
harga yang lebih terjangkau dibandingkan bila perusahaan membeli secara langsung
pada toko atau pada tempat lainnnya. Biasanya sebelum supplier datang maka
bagian pengadaan akan melakukan pemesanan terhadap barang yang dibutuhkan
dan akan melakukan negosiasi harga. Setelah tercapai kesepakatan negosiasi maka
supplier akan datang bersama barang yang dipesan pabrik.

2. Pembelian langsung pada produsen atau grosir

Ada kalanya suatu pabrik atau perusahaan melakukan pembelian barang yang
dibutuhkan langsung pada produsen barang tersebut atau pada grosir yang berada di
toko.

3. Penerimaan pengadaan

Penerimaan bahan yang ada dalam daftar pengadan tersebut harus sesuai dengan
apa yang dibutuhkan oleh pabrik. Apabila dalam procurement manufacturing ada
beberapa barang yang tidka sesuai maka bagian pengadaan bisa mengembalikan
barang tersebut dan menggantinya sesuai dengan yang dibutuhkan.

4. Inventarisasi

Pengadaan barang bukan hanya digunakan untuk proses produksi pada saat
itu namun juga digunakan untuk inventarisasi pabrik. Setelah barang dalam
pengadaan tersebut diterima dan diperiksa , bila barang tersebut sesuai pesanan maka
akan dibuat inventarisasi.

D. Kerja sama dalam pengadaan barang

Beberapa perusahaan biasanya memiliki supplier atau penjual bahan baku


untuk memenuhi kebutuhan produksi mereka. Perusahaan memilih penjual bahan
baku yang dianggap murah dan memiliki kualitas yang baik. Untuk mendapatkan
klien atau untuk bekerja sama dengan suplier tersebut memang bukan hal yang
mudah. Ada baik buruknya ketika perusahaan memilih supplier untuk pemenuhan
kebutuhan mereka. Namun cara ini sebenarnya banyak dipilih perusahaan
dibandingkan jika mereka harus membeli sendiri secara terpisah di pasar.

Berikut beberapa cara perusahaan untuk memenuhi kebutuhan produksinya:

1. Supplier

Supplier adalah pihak yang menjual produk tertentu yang dibutuhkan


perusahaan baik dalam jumlah kecil maupun dalam jumlah besar. Perusahaan lebih
senang menggunakan supplier untuk pemenuhan bahan baku yang dibutuhkan oleh
perusahaan. Beberapa bahan baku yang dibutuhkan perusahaan biasanya dicukupi
oleh satu supplier saja. Namun ada juga perusahaan atau pabrik yang memiliki lebih
dari satu suplier untuk memenuhi kebutuhan produksinya. Memilih supplier memang
menguntungkan dari segi waktu dan tenaga dibadingkan bila anda membeli bahan
baku prosuksi secara terpisah namun bukan berarti supplier tidak memberikan
kerugian bagi perusahaan.

Supplier memberikan keuntungan kepada perusahaan karena dengan memilih


supplier maka perusahaan tidak akan menanggung beban angkut yang berlebihan.
Perusahaan juga tidak susah-susah untuk survey barang kesana kemari yang
membutuhkan waktu dan tenaga. Hanya dengan menghubungi supplier yang
bersangkutan dan memesan sejumlah barang yang diinginkan maka dalam waktu
tidak lama supplier akan mendatangkan bahan baku yang dibutuhkan perusahaan.
Namun dibalik keuntungan tersebut sebenarnya perusahaan tidak bisa memilih
bahan baku yang lebih baik. Dari supplier perusahaan tidak bisa memilih bahan baku
yang dianggap sesuai, mereka hanya dihadapkan pada bahan baku itu-itu saja dan
harganya sesuai dengan penawaran supplier. Bila perusahaan mencari bahan baku
ditempat lain maka perusahaan bisa memilih bahan baku yang bagus dengan
berbagai pilihan.

2. Bahan baku dari produsen langsung

Bila perusahaan menginginkan bahan baku yang harganya lebih murah maka
perusahaan bisa membelinya langsung dari produsen bahan baku bersangkutan.
Pengadaan bahan baku yang langsung dari produsen harganya jauh lebih murah
dibandingkan dari suuplier atau dari toko eceran. Sayangnya banyak produsen bahan
baku yang hanya melayani penjualan dalam partai besar kepada mereka yang
membutuhkan bahan baku. Karena itu bila perusahaan menginginkan bahan baku
dengan harga yang relatif murah maka perusahaan bisa memilih produsen langsung
bahan baku tersebut.
3. Toko eceran

Perusahaan juga bisa membeli bahan baku dari penjual eceran atau beberapa
toko yang menjual bahan baku yang dibutuhkan perusahaan. Toko eceran biasanya
memberikan harga bahan baku yang mahal dibandingkan dengan harga bahan
baku dari supplier dan produsen langsung. Namun bila perusahaan membeli bahan
baku dari toko, perusahaan bisa memilih kualitas bahan baku yang lebih banyak.

E. Manfaat Procurement Strategy

Suatu proses pengadan barang tentu memiliki tujuan tersendiri, tujuan


tersebut akan dimanfaatkan dalam jangka pendek, jangka menengah maupun jangka
panjang. Berikut beberapa manfaat dari pengadaan barang:

1. Kelangsungan usaha perusahaan

Perusahaan industri atau pabrik sangat bergantung kepada proses produksi,


bila tidak ada pengadaan bahan baku yang terjadi dari waktu ke waktu tentu proses
produksi untuk mengahsilkan barang tidak akan terwujud. Ketika kebutuhan pasar
akan barang yang dibutuhkan konsumen tidak mampu dipehuni perusahaan akibat
tidak ada proses pengadaan barang maka konsumen akan berpindah pada barang
serupa namun dari produsen lainnya.

Kelangsungan usaha perusahaan sangat bergantung dari proses produksi dan


pengadaan barang yang dilakukan. Karena itu proses pengadaan barang baik dalam
jangka pendek, jangka panjang, jangka menengah sangat penting untuk kelangsungan
usaha perusahaan bersangkautan. Bila kelangsungan usaha perusahaan tetap berjalan
maka keberadaan perusahaan tidak akan tergantikan produsen lainnya.

2. Memaksimalkan laba

Dimanapun suatu usaha dilakukan untuk menghasilkan laba yang besar,


secara tidak langsung proses pengadaan barang bertujuan untuk mendapatkan
keuntungan perusahana bersangkutan. Bila pengadaan barang berjalan lancar
sehingga akan memudahkan proses produksi maka penjualan kepada konsumen bisa
dilakukan tepat waktu. Kapan konsumen membutuhkan barang akan dipenuhi oleh
perusahaan tanpa harus menunggu barang di pasaran habis dan timbul kekosongan
barang dalam waktu yang lama.
Semakin cepat perusahaan melakukan umpan balik atas kebutuhan konsumen
dan perusahaan mampu memenuhi kebutuhan tersebut dalam waktu cepat maka
konsumen akan tetap menggunakan produk yang sama. Pengadaan barang yang baik
dan sesuai kebutuhan konsumen di pasaran akan memaksimalkan laba perusahaan.
Namun ketika bahan baku yang digunakan untuk produksi tidak tersedia di gudang,
ini akan membuat proses produksi tertunda dan konsumen akan beralih pada
produsen lainnya yang bisa memenuhi kebutuhan mereka dengan cepat.

3. Meningkatkan kesejahteraan karyawan

Sebagian laba yang didapatkan perusahaan digunakan untuk kebutuhan


karyawannya. Karena usaha yang dilakukan oleh perusahaan baik pada proses
pengadaan barang, produksi maupun penjualan selalu melibatkan karyawan, hasil
dari proses tersebut juga untuk kesejahteraan karyawan. Balas jasa yang diberikan
perusahaan kepada karyawan adalah gaji dan beberapoa tunjangan lainnya, ini bisa
dipenuhi oleh perusahaan bila perusahaan tersebut memiliki pendapatan yang besar
untuk memenuhi kebutuhan karyawannya.

Pendapatan perusahaan bergantung pada penjualan produk, penjualan diawali


dengan perencanaan produksi, perencanaan pengadaan barang dan prosesnya. Siklus
ini saling berhubungan dan bila salah satu mengalami kendala maka akan berakibat
juga pada komponen lainnya. Bila ingin proses produksi lancar maka pengadaan
barang pun juga harus lancar.

4. Memenangkan pangsa pasar

Bila proses produksi suatu perusahaan tidak berjalan dengan lancar,


perusahaan pun tidak akan mampu untuk memenuhi kebutuhan konsumennya
dipasaran. Bila salah satu produk ada yang kosong, produsen lain atua perusahaan
lain akan masuk kedalam pasar bersangkutan untuk menggantikan kekosongan
barang tersebut. Sekali perusahaan tidak mampu memenuhi kebutuhan konsumen
maka pemenuhan kebutuhan berikutnya akan tergantikan oleh perusahaan lainnya
sekalipun itu adalah barang yang sama.

Bagi perusahaan untuk mencegah terjadinya pergeseran produk oleh produsen lain
maka proses pengadaan barang ini memang perlu diperhatikan. Jangan sampai
barang yang dibutuhkan untuk proses produksi tidak ada di gudang saat produksi
akan dilaksanakan. Ketika perusahaan mampu menyediakan produk yang dibutuhkan
konsumen dengan cepat dan tepat, dialah yang akan memenangkan pasar tersebut.

Procurement manufacturing yang tepat akan memudahkan kegiatan


operasional pabrik. Bila kegiatan pengadaan barang dan jasa sejalan dengan
strategi perusahaan maka perusahaan akan mendapatkan kemudaan dalam produksi
barang yang akan dijual di pasaran. Ketika perusahaan sedng menjalankan strategi
pengurangan biaya maka pengadaan harus disesuaikan dengan strategi yang sedang
dijalankan oleh perusahaan.

Perusahaan terutama bagian procurement bisa memilih pihak ketiga yang


memberikan harga barang yang lebih rendah dari lainnya. Dan yang menjadi kunci
utama, sekalipun pabrik atau perusahaan menjalankan berbagai inovasi pada barang
pengadaan tersebut jangan sampai kualitas dari output yang dihasilkan menurun.
Sekalipun banyak dilakukan inovasi namun jangan sampai proses pengadaan barang
yang dilakukan perusahaan mempengaruhi kualitas produk yang dihasilkan.

BAHASAN
III

TENDER

Pengertian Tender (Pelelangan) adalah suatu rangkaian kegiatan penawaran


yang bertujuan untuk menyeleksi, mendapatkan, menetapkan serta menunjuk
perusahaan yang paling lantas dan layak untuk mebgerjakan suatu paket pekerjaan
(Alfian Malik : 2010)
Pengertian tender proyek adalah suatu kontrak bisnis oleh supplier atau kontraktor
untuk memborong (memasok) barang atau jasa tertentu yang biasanya dilakukan
lewat mekanisme open bid tender (yaitu penawaran dimana peserta tender bisa
bersaing dalam menurunkan harga) dan sealed bid tender (penawaran bermaterai
yang mana peserta tidak bisa menurunkan harga) (guritno, Kamus ekonomi bisnis
perbankan inggris indonesia : 1994)

Pengertian tender offer saham adalah suatu bentuk penawaran untuk membeli
saham suatu perseroan di atas harga pasar saham dengan cara pembayaran tunai,
sekuritas, ataupun keduanya yang tujuannya adalah untuk memikat para pemilik
saham supaya mau menjual sahamnya.

Seperti manusia yang saling membutuhkan satu sama lain, sebuah perusahaan atau
instansi juga tidak dapat berdiri sendiri. Ia membutuhkan perusahaan-perusahaan lain
untuk menunjang kelancaran bisnisnya. Contohnya saja instansi pemerinta seperti
dinas olahraga yang mengurusi kegiatan kegiatan olahraga disuatu daerah.

Ketika dinas ini akan mengadakan suatu kegiatan dan membutuhkan baju seragam
olahraga dalam jumlah besar ia membutuhkan perusahaan konveksi untuk
mngerjakan pekerjaan tersebut.

Pengertian tender proyek adalah penawaran suatu pekerjaan kepada perusahaan


atau badan usaha lain yang berkompetensi untuk mengerjakannya guna mendapatkan
satu badan usaha yang dianggap paling tepat sebagai kontraktor proyek tersebut.
Pihak-pihak yang merasa mampu dapat memasukkan penawaran terbaiknya kepada
perusahaan tersebut tender untuk kemudian diseleksi dan dipilih pemenangnya yang
akan melaksanakan pekerjaan tersebut. Contoh pekerjaan pekerjaan yang
ditenderkan seperti pengerjaan proyek proyek konstruksi, pengadaan barang dan
jasa dan lain sebagainya

Saat ini tender dapat kita sebut dengan lelang pekerjaan, namun perlu kita garis
bawahi sejatinya pengertian tender dan lelang adalah berbeda. Lalu apa perbedaan
tender dan lelang? Perbedaannya terletak pada tujuannya dimana tujuan utama lelang
adalah untuk menjual sesuatu sedangkan tender bertujuan untuk mengadakan atau
memebeli sesuatu.

Secara umum tender dimulai dengan tahap prakualifikasi yang meliputi identifikasi
kemampuan bakal calon kontarktor dan ruang lingkup pekerjaan yang ditenderkan.
Kemudian tender siap untuk diumumkan melalui berbagai media massa seperti
koran, majalah, televisi, radio, atau internet. Setelah itu diadakan rapat atau
pertemuan antara calon-calon kontraktor yang telah lulus prakualifikasi dan berminat
terhadap pekerjaan yang ditenderkan dengan pihak pembuat tender.
Proposal proposal yang masuk kemudian akan diseleksi untuk menentukan mana
yang paling tepat untuk mengerjakan proyek tersebut. Penyeleksian ini dilakukan
dari berbagai sisi seperti reputasi calon kontrakto, harga yang ditawarkan, dan lain
sebagainya. Setelah melalui proses seleksi dan evaluasi barulah ditetapkan dan
diumumkan siapa calon kontraktor yang mendapatkan pekerjaan tersebut

TujuanTender
Menyeleksi dan Menetapkan Calon Kontraktor yang akan mengerjakan
pekerjaan. Kita tahu dalam menjalankan proyek banyak perusahaan yang melakukan
tender dengan perusahan-perusahan yang lain. Namun apakah arti tender itu
tersendiri? Tender adalah suatu proses penyeleksian yang melibatkan beberapa
perusahan yang mana pemenang akan melaukan kerjasama dengan perusahan
tersebut. Contoh ; pemerintah pusat sedang menjalankan proyek pembangunan
gedung DPR baru , pemerintah pusat memerlukan bahan-bahan untuk pembuatan
gedung tersebut . kemudian pemerintah melakukan tender dengan perusahan-
perusahan yang dapat menyediakan barang-barang kebutuhan tersebut . dalam
penyeleksiannya terdapat lima perusahan yang mengikuti tender .kemudain kelima
perusahan tersebut menyerah kan proposal mereka dan menpresentasiakannya .
setelah itu pemerintah akan memilih perusahan yang mana yang akan memenangkan
proses terder tersebut, setelah mempetertimbangkan dengan seksama sesuai
kebutuhan nya.

BAHASAN

IV
keputusan pengadaan

Pengadaan barang/jasa atau lebih dikenal dengan pelelangan merupakan salah satu
proses pada proyek tertentu, seperti proyek pemerintah yang berskala besar. Dalam
pemilihan pengguna jasa pemborongan, panitia harus objektif dalam melakukan
penilaian dengan memperhatikan setiap unsur kriteria yang dimiliki oleh pengguna
jasa pemborongan. Untuk itu memerlukan suatu sistem yang bisa mempercepat dan
mempermudah kinerja panitia untuk memperoleh hasil yang akurat. Sistem
pendukung keputusan pengadaan barang/jasa ini bertujuan untuk menentukan
peringkat peserta prakualifikasi berdasarkan syarat yang sudah di tentukan, metode
yang digunakan yaitu simple additive weightin, dimana metode ini dipilih karena
dapat menentukan nilai bobot untuk setiap kriteria dari peserta tender, dan
dilanjutkan dengan proses perangkingan yang akan menyeleksi peserta tender hingga
didapat peringkat dari peserta tender sesuai dengan kriteria ditentukan. Dengan
adanya sistem pendukung keputusan pengadaan barang/jasa dengan metode simple
additive weighting maka dapat memperoleh hasil peringkat dari peserta.

BAHASAN

V
Pengadaan berbasis lingkungan

Setiap aktifitas di lingkungan pemerintahan pasti membutuhkan keberadaan barang


dan/atau jasa. Hampir seluruh barang dan/atau jasa tersebut dihasilkan dengan
memanfaatkan sumberdaya lingkungan sehingga tentu saja akan berdampak terhadap
lingkungan.

Oleh karena itu, setiap proses pengadaan barang/jasa di lingkungan pemerintahan


didorong agar tetap memperhatikan keberlangsungan dan kelestarian lingkungan
melalui sistem pengadaan yang ramah lingkungan (Green Public Procurement).

Green Public Procurement adalah suatu proses pemenuhan kebutuhan barang/jasa


KLDI (Kementerian, Lembaga, Satuan Kerja Perangkat Daerah, Institusi lainnya)
sehingga keseluruhan tahapan proses pengadaan memberikan manfaat tidak hanya
untuk KLDI tapi juga untuk masyarakat dan perekonomian dengan meminimalkan
dampak kerusakan lingkungan. Pengadaan yang ramah lingkungan mensyaratkan
barang dan jasa yang akan digunakan, dihasilkan dari bahan baku yang ramah
lingkungan, diproses secara ramah lingkungan, ketika digunakan hemat energi dan
ketika dibuang atau dihapus dapat didaur ulang.

Konsep pengadaan yang ramah lingkungan sudah mulai diperkenalkan dalam


Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pengadaan Barang/Jasa
Pemerintah, khususnya di pasal 105 yang menyebutkan bahwa Konsep Pengadaan
Ramah Lingkungan dapat diterapkan dalam Dokumen Pemilihan berupa persyaratan-
persyaratan tertentu, yang mengarah pada pemanfaatan sumber daya alam secara arif
dan mendukung pelestarian fungsi lingkungan hidup sesuai dengan karakteristik
pekerjaan.

Meskipun demikian, nampaknya saat ini belum banyak proses pengadaan yang
memperhatikan dan memasukkan aspek ramah lingkungan ke dalam dokumen
pemilihan. Kendala-kendala yang umumnya dihadapi antara lain:

1. Kendala Regulasi

Peraturan Presiden Nomor 4 Tahun 2010 sebagaimana diubah terakhir dengan


Peraturan Presiden Nomor 70 Tahun 2012 tentang Pengadaan barang dan jasa
pemerintah belum mewajibkan penerapan konsep ramah lingkungan dalam
pengadaan barang dan jasa pemerintah. Hanya saja telah diperkenalkan dan diatur
adanya metode evaluasi penawaran pemilihan penyedia berupa sistem penilaian
biaya selama umur ekonomis, relevan dengan konsep pengadaan ramah lingkungan
yang berkelanjutan. Belum pula ada pengaturan standar dokumen pengadaan yang
spesifik mengacu ramah lingkungan. Pula belum seluruh standar harga barang dan
jasa yang diatur Pemerintah dan masing-masing Pemerintah Daerah mengakomodir
kepentingan pengadaan ramah lingkungan. Sebagai contoh harga kertas yang
direkomendasikan ramah lingkungan bisa hampir dua kali lipat harga kertas yang
umum ada di pasaran. Atau juga belum memuat item barang yang dikategorikan
sebagai produk yang ramah lingkungan.

2. Kendala Ketersediaan Penyedia

Semakin tinggi persyaratan ramah lingkungan yang ditentukan semakin sedikit


penyedia yang mampu memenuhi kriteria.

Namun bukan berarti tidak ada yang bisa dilakukan, kita bisa melakukan beberapa
hal. Yang pertama, Pemerintah Daerah menyusun Peraturan Kepala Daerah yang
memuat kebijakan dan regulasi pengadaan berorientasi ramah lingkungan dan
berkelanjutan. Sepanjang peraturan itu tidak bertentangan dengan kepentingan umum
dan tidak dimaksudkan untuk menguntungkan pribadi atau kelompok maka tidak
perlu ragu mengaturnya. Hal ini menjadi amat penting terutama untuk menghindari
kesalahan persepsi antara para pihak yang terkait dalam pengadaan barang dan jasa
dengan aparat pengawasan/aparat pemeriksa.

Yang kedua, Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna dapat menyusun Rencana Umum


Pengadaan berwawasan ramah lingkungan dan berkelanjutan. Usulan kebutuhan
barang dan jasa dari unit-unit kerja dikendalikan dan diarahkan baik jenis maupun
volumenya. Misalnya rencana pengadaan aneka kertas termasuk kertas tisu
dikendalikan karena menggunakan bahan baku kayu/pohon. Rencana pengadaan
peralatan elektronik seperti AC dan komputer dikendalikan karena menyedot energi
listrik berkapasitas besar; dan seterusnya. Lalu Pejabat Pembuat Komitmen
menindaklanjutinya dengan menyusun spesifikasi barang/jasa dan rancangan kontrak
berwawasan ramah lingkungan dan berkelanjutan.

Selanjutnya Pejabat Pengadaan/Unit Layanan Pengadaan menindaklanjuti dengan


memilih penyedia yang memiliki komitmen dengan upaya-upaya pelestarian
lingkungan dan juga memiliki produk yang ramah lingkungan.

Yang ketiga, lakukan gerakan hemat energi hemat sumber daya. Gunakan air
seperlunya saja, gunakan AC pada suhu 23 - 250C, servis peralatan elektronik rutin,
pastikan peralatan elektronik dalam keadaan mati jika tidak sedang digunakan. Jika
ketiga hal tersebut dapat diwujudkan maka diharapkan akan dapat meningkatkan
kelestarian lingkungan hidup.

BAHASAN

VI

PENGELOLAAN INTERNAL
Konsep Pengadaan

Proses pengadaan diperlukan agar fungsi organisasi tercapai. Pengadaan memiliki


pengertian yang lebih luas dari sekedar proses pembelian saja
(purchasing/buying/commisioning). Pengadaan merupakan salah satu kunci
keberhasilan proses bisnis suatu organisasi karena efisiensi suatu organisasi dapat
dicapai melalui proses pengadaan yang baik. Pengadaan merupakan kegiatan
pertukaran aset sehingga diperlukan pengelolaan/manajemen aset. Untuk mencapai
hal tersebut maka proses pengadaan memerlukan strategi dan operasional pengadaan.

Strategi pengadaan dimaksudkan untuk mendapatkan fleksibilitas terhadap


pengadaan berbagai barang dan jasa yang dibutuhkan dengan menggunakan berbagai
tipe kontrak. Penggunaaan tipe kontrak sendiri dipilih dengan mempertimbangkan
kinerja dan insentif berupa penghematan dan efisiensi.
Manajemen Pengadaan yang efektif:

1. right products (tepat produk),

2. right quantity (tepat kuantitas),

3. right time (tepat waktu),

4. right place (tepat lokasi),

5. right support/service (tepat pelayanan),

6. right vendor (penyedia jasa yang tepat),

7. right procedure (tepat prosedur),

8. right quality (tepat kualitas),

9. right price/cost (harga yang tepat).

Harga yang tepat tidak selalu yang murah, yang dihitung adalah total cost of
ownership dan bukan hanya harga awal barang/jasa yang dibeli.

Skema proses pengadaan dan audit manajemen pengadaan secara garis besar adalah
sebagai berikut :

Gambar 1. Skema Proses Pengadaan dan Audit Manajemen Pengadaan

Berdasarkan pengertian pengadaan tersebut maka diketahui bahwa proses pengadaan


diawali dari proses penganggaran/budgeting, diikuti proses permintaan terhadap
barang/jasa tersebut. Proses tersebut jarang sekali dilakukan audit. Padahal pada
proses ini risiko terbesar pada proses pengadaan timbul. Proses tersebut meliputi
identifikasi dan analisis terhadap kebutuhan barang/jasa.

Audit manajemen pengadaan yang sering dilakukan adalah audit


kepatuhan/compliances terhadap proses pemilihan penyedia jasa hingga proses
settlement/penyelesaian pembayaran. Selain memahami proses pengadaan maka
dalam melakukan audit manajemen pengadaan perlu diketahui risiko sistem
pengadaan, yaitu sebagai berikut :

1. Barang/jasa tidak dibutuhkan,

2. Barang/jasa tidak sesuai dengan arah kebijakan pengadaan organisasi tersebut,

3. Barang/jasa kemahalan/mudah rusak (do not provide value for money),

4. Barang/jasa tidak diterima oleh organisasi,

5. Prinsip ekonomis tidak dilakukan (negosiasi harga tidak dilakukan karena


kurangnya proses pengadaan secara sentralisasi).

Dalam melakukan audit manajemen pengadaan, manajer audit dapat


mempertimbangkan fokus audit sebagai berikut :

Gambar 2. Fokus Audit

Audit manajemen pengadaan membantu organisasi dalam mencapai tujuan


pengadaan dengan cara mengevaluasi dan memberikan rekomendasi perbaikan
terhadap efektifitas pengelolaan risiko pengadaan, proses pengendalian dan
kepatuhan.

Area audit pengadaan adalah sebagai berikut :

1. Environment audit : mengetahui kondisi pasar/supplier, jumlah supplier, dsb

2. Strategy audit : mengetahui strategi manajemen pengadaan,

3. Organization audit : melihat organisasi pengadaan dan efektifitasnya,

4. System audit : melihat kepatuhan/compliances terhadap sistem pengadaan,

5. Productivity audit : melihat produktifitas pengadaan,

6. Function audit : melihat fungsi manajemen termasuk leadership manajemen


pengadaan.

Perencanaan Audit
Dalam melakukan audit maka diperlukan persiapan audit, sebagai berikut :

a. Informasi Umum Auditi (Profiling Auditee) yaitu berupa pengenalan terhadap


organisasi auditi, sumber daya manusia dan manajemen auditi.

b. Strategi Audit yaitu fokus utama dalam audit, dan

c. Pendekatan Audit yaitu teknik-teknik audit yang digunakan.

Langkah-Langkah dalam melakukan audit manajemen pengadaan secara umum sama


dengan proses audit kinerja, yaitu sebagai berikut :

1. Survey Pendahuluan

2. Pembuatan Checklist

3. Rapat Pembukaan

4. Pengumpulan Bukti Audit

5. Evaluasi Bukti Audit

6. Rapat Penutupan

7. Penyampaian LHA

Hal yang perlu diperhatikan adalah perlunya rekomendasi berupa tindakan preventif.
Tindakan preventif merupakan proses rekomendasi yang proaktif dari auditor untuk
mengidentifikasi, mengembangkan potensi dan perbaikan di kemudian hari.
Rekomendasi lain adalah berupa tindakan korektif yang diperlukan untuk mengatasi
masalah akibat kesalahan pelaksanaan prosedur.

Persiapan dan Perencanaan Audit dituliskan pada Program Kerja Audit yang
berisikan seluruh subjek audit, pertanyaan-pertanyaan dan informasi yang terkait
dengan proses audit.
Audit Tools

Dalam melaksanakan audit manajemen pengadaan maka dari segi frekuensi audit
dapat dikelompokkan menjadi audit yang dilakukan secara rutin (scheduled) dan
audit di luar waktu rutin atau audit sporadis (sporadic).

Audit secara rutin antara lain dengan cara audit compliance; inspeksi; user
satisfaction survey; data aktifitas; pengendalian internal rutin. Audit yang dilakukan
sporadis antara lain audit karena kejadian-kejadian tidak disengaja baik yang berupa
isu maupun hasil; complaints; dan saran-saran perbaikan.

Audit manajemen pengadaan yang sering dilakukan adalah audit


kepatuhan/compliances, namun untuk memberikan nilai tambah (value added) audit
maka proses pengadaan pun dapat dievaluasi keefektifannya. Cara evaluasi proses
pengadaan antara lain dengan mengidentifikasi hal-hal kritis, memahami secara
mendalam proses pengadaan, membuat skema As Is yaitu skema yang menunjukan
cara pengadaan yang diharapkan dapat diterapkan untuk peningkatan efisiensi
pengadaan, membandingkan antara skema As Is dengan kondisi sebenarnya dan
memberikan evaluasi terhadap perbedaan-perbedaan tersebut. Skema as is ini
dapat menjadi input untuk pengembangan sistem dan prosedur yang ada. Saran
perbaikan dari pihak auditi juga menjadi satu hal yang dapat dijadikan input
perbaikan tersebut.

Penggunaan flow chart (bagan alir) juga dapat menjadi sarana dalam evaluasi
prosedur yang ada. Cara lain adalah penggunaan Diagram Spaghetti yaitu melihat
urutan proses dan pihak yang berwenang pada urutan proses tersebut. Semakin
banyaknya proses berulang pada pihak tertentu merupakan indikasi
kekurangefisienan sistem dan prosedur yang ada.
BAHASAN

VII

SISTEM PENGADAAN KONTEMPORER

Tujuan keseluruhan dari sistem manajemen biaya kontemporer adalah untuk


meningkatkan mutu, isi, relevansi dan ketepatan waktu informasi biaya. Tujuan
manajerial akan lebih banyak dapat dipenuhi dengan penggunaan sistem manajemen
biaya kontemporer. Sistem akuntansi biaya kontemporer menekankan pada
penelusuran dibanding alokasi. Perananan pendorong/ penggerak diperluas dengan
mengidentifikasi pendorong/ penggerak yang tidak berhubungan dengan volume
produk yang diproduksi. Penggunaan pendorong/ pengerak unit dan non unit
meningkatkan keakuratan pembebanan biaya, mutu dan relevansi informasi secara
keseluruhan. Sistem akuntansi yang menggunakan pendorong/ penggerak unit dan
non unit untuk membebankan biaya ke obyek biaya disebut sistem biaya berdasarkan
kegiatan. Contoh misalnya kegiatan memindahkanbarang bahan baku dan barang
setengah jadi dari suatu lokasi ke lkasi lain dalam satu pabrik merupakan ukuran
yang lebih baik untuk mengukur kegiatan memindahkan barang daripada
menggunakan ukuran unit yang diproduksi. Perhitungan harga pokok produk pada
sistem manajemen biaya kontemporer cenderung fleksibel untuk berbagai tujuan
manajerial termasuk untuk kepentingan pelaporan eksternal. Perhitungan harga
pokok produk pada sistem manajemen biaya kontemporer lebih menekankan pada
perencanaan , pengendalian dan pengambilan keputusan yang lebih baik.

Bila dilihat dari perspektif pengendalian, maka pengendalian biaya kontemporer


sangat berbeda dengan sistem tradisional. Pada sistem tradisional tekanannya adalah
pada manajemen biaya, sementara pada sistem kontemporer tekanannya adalah
manajemen kegiatan dan manajemen kegiatan bukan lah biaya. Inti jantung sistem
pengendalian operasional kontemporer adalah manajemen berdasarkan kegiatan.
Manajemen berdasarkan kegiatan memfokuskan pada manajemen kegiatan dengan
tujuan meningkatkan nilai yang diterima oleh pelanggan dan laba yang diterima
dengan menyediakan seperangkat nilai tersebut. Manajemen berdasarkan kegiatan
mencakup analisis pendorong, analisis kegiatan dan evaluasi kinerja. Pendekatan
manajemen berdasarkan kegiatan memfokuskan pada pertangungjawaban kegiatan
dibanding biaya, menekankan maksimisasi kinerja sistem dibandingkan kinerja
individu. Kegiatan yang melintasi fungsi, lini departemen berfokus pada sistem dan
membutuhkan pendekatan global untuk pengendaliannya. Sistem pengendalian
kontemporer berpandangan bahwa memaksimumkan efisiensi subunit individu tidak
selalu berarti mengarah pada efisiensi maksimum sistem secara keseluruhan. Dengan
demikian pada sistem kontemporer baik ukuran kinerja keuangan dan non keuangan
adalah sama pentingnya.

Sedangkan sistem manajemen biaya kontemporer, secara keseluruhan, memiliki


tujuan untuk meningkatkan mutu, isi, relevansi dan ketepatan waktu informasi biaya.
Tujuan manajerial akan lebih banyak dapat dipenuhi dengan penggunaan sistem
manajemen biaya kontemporer. Sistem akuntansi biaya kontemporer menekankan
pada penelusuran dibanding alokasi. Perananan pendorong atau penggerak diperluas
dengan mengidentifikasi pendorong atau penggerak yang tidak berhubungan dengan
volume produk yang diproduksi. Penggunaan pendorong atau pengerak unit dan non
unit meningkatkan keakuratan pembebanan biaya, mutu dan relevansi informasi
secara keseluruhan. Sistem akuntansi yang menggunakan pendorong atau penggerak
unit dan non unit untuk membebankan biaya ke obyek biaya disebut sistem biaya
berdasarkan kegiatan. Misalnya kegiatan memindahkanbarang bahan baku dan
barang setengah jadi dari suatu lokasi ke lokasi lain dalam satu pabrik merupakan
ukuran yang lebih baik untuk mengukur kegiatan memindahkan barang daripada
menggunakan ukuran unit yang diproduksi. Perhitungan harga pokok produk pada
sistem manajemen biaya kontemporer cenderung fleksibel untuk berbagai tujuan
manajerial termasuk untuk kepentingan pelaporan eksternal. Perhitungan harga
pokok produk pada sistem manajemen biaya kontemporer lebih menekankan pada
perencanaan , pengendalian dan pengambilan keputusan yang lebih baik.
BAHASAN

VIII

Pengelolaan pemasok

Pada perusahaan yang bergerak di bidang manufaktur, dalam melakukan aktivitasnya


(merubah bahan baku menjadi Output yang mempunyai nilai tambah banyak fungsi
yang harus diatur dan dikelola, Sediaan, terutama sediaan bahan baku merupakan
salah satu bagian dari fungsi produksi dalam perusahaan yang mempunyai peranan
penting yaitu menjamin kelancaran produksi yang berlanjut. Dalam usahanya
memenuhi kebutuhan bahan baku, perusahaan tidak lepas dengan kegiatan
pembelian. Dalam melakukan pembclian untuk memperoleh bahan baku yang
diperlukan, perusahaan harus memperhatikan dan mempertimbangkan secara
seksama dan teliti banyak hal, antara lain kualitas, kuantitas, harga, pengiriman, dan
dari mana sajakah pasokan bahan baku dapat diperoleh. Jadi dapat disimpulkan
bahwa fungsi pembelian mempunyai peranan strategis yang utama yaitu mencari dan
melakukan transaksi dengan para pemasok berkualitas tertinggi dipandang dari scgi
produk dan jasa yang ditawarkan serta daya saing biayanya. Namun tidak jarang
dalam kenyataannya perusahaan justru bersilang pendapat dcngan para pcmasok
dalam hal penyerahan-barang (delivery), mutu, harga, dan syarat-syarat kontraktual
lainnya. Oleh karena itu dalam melakukan kcgiatan pcmbelian perllsahaan harus
dapat memilah-milah pasokan yang renting, menentukan pemasok-pemasok yang
tepat Perusahaan harus selalu memperhatikan para pemasoknya bagi setiap masukan
dan proporsi pembelian yang diberikan kepada masing-masing pemasok dalam daur
rerncaanan. Biasanya keterkaitan dengan pemasok cenderung berpusat pada
karakteristik desain produk, prosedur jaminan kualitas, pengemasan dan prosedur
penyampaian. Keterkaitan dengan pemasok juga dapat terjadi dimana pemasok
melakukan aktivitas yang tidak dilakukan sendiri oleh pcrusahaan. Jadi kegiatan
perusahaan menjadi tergantung dari keberadaan pernasok, misalnya jika kualitas
barang pasokan/bahan baku tidak sesuai dcngan keinginan perusahaan maka
perusahaan tidak dapat melakukan produksi dengan baik. Untuk mencegah dan
mengatasi masalah-masalah tersebut, dituntut peran aktif dari perusahaan dalam
menentukan strategi yang tepat untuk mengclola pemasok demi kemaslahatan
perusahaan.
DAFTAR PUSTAKA
https://id.scribd.com/document/338084240/Administrasi-Perencanaan-
Pengadaan-Dan-Permintaan-Sarana-Dan-Prasarana

http://manajemenproduksi.com/strategi-pengadaan-dan-procurement-barang-yang-
cerdas-dan-hemat-biaya/

http://www.definisimenurutparaahli.com/pengertian-tender-proyek/

http://niam.co.id/pengertian-tender-arti-tender-contoh-tender-pengadaan-barang/

Anda mungkin juga menyukai