Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH ASUHAN KEPERAWATAN PASANGAN BARU

Untuk memenuhi tugas mata kuliah komunitas 1


Dosen pengampu :
Puji Purwaningsih

Oleh kelompok 1 :
1. Abi Yazid Al Bastomi (010113a001)
2. Eko Budi Laksono (010113a028)
3. Endang Nur Jamalia (010113a031)
4. I Wayan Erditayasa (010113a049)
5. Liniyatul Husniyah (010113a061)
6. Lussi fitri Nurdiana (010113a063)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
NGUDI WALUYO
UNGARAN
2016/2017

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keluarga merupakan bagian dari manusia yang setiap hari selalu berhubungan
dengan individu manusia. Keadaan yang harus disadari adalah setiap individu merupakan
bagian dari keluarga dan dikeluarga juga semua dapat diekspresikan.
Asuhan keperawatan keluarga yaitu suatu rangkaian kegitatan yang diberi via
praktek keperawatan pada keluarga. Asuhan keperawatan keluarga digunakan untuk
membantu menyelesaikan masalah kesehatan keluarga dengan menggunakan pendekatan
proses keperawatan. Agar pelayanan kesehatan yang diberikan dapat diterima oleh
keluarga, maka perawat Harus mengerti, memahami tipe dan struktur keluarga, Tahu
tingkat pencapaian keluarga dalam melakukan fungsinya dan Perlu paham setiap tahap
perkembangan keluarga dan tugas perkembangannya.
Status sehat atau sakit dalam keluarga saling mempengaruhi satu sama lain. Suatu
penyakit dalam keluarga mempengaruhiseluruh keluarga dansebaliknya mempengaruhi
jalanya suatu penyakit dan status kesehatan anggota.Keluarga cenderung dalam
pembuatran keputusan dan dan prose terapeutik padasetiap tahap sehat dan sakit pada para
anggota keluarga. Keluarga merupakan paraanggota sebuah keluarga baiasanya hidup
bersama-sama dalam satu rumahtangga, atau jika mereka hidup secra terpisah, mereka
tetap menganggap rumahtangga tersebut sebagai rumag tangga mereka.
Dewasa ini banyak kita temukan pasangan-pasangan muda yang baru menikah dan
kita ketahui sebagian dari mereka banyak juga yang belum tahu apa-apa saja tugas dari
tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah sehingga sering terjadi
pertengkaran di antara mereka. Oleh sebab itu, kelompok membuat makalah tentang askep
tahap perkembangan keluarga dengan pasangan baru menikah.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian keluarga ?
2. Apa saja fungsi dan ciri-ciri keluarga ?
3. Apa saja tugas dan tahap perkembangan keluarga dan Tipe-tipe Keluarga ?
4. Apa saja tugas Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah ?
5. Apa saja Masalah-masalah umum yang terjadi pada keluarga pemula (pasangan baru)?
6. Bagaimana Asuhan keperawatan pasangan baru?

C. Tujuan

1. Untuk mengetahui apa itu keluarga.


2. Untuk mengetahui apa saja fungsi dan ciri-ciri keluarga.
3. Untuk mengetahui apa saja tugas dan tahap perkembangan keluarga dan Tipe-tipe
Keluarga.
4. Untuk mengetahui apa saja tugas Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan
Baru Menikah.
5. Untuk mengetahui apa saja Masalah-masalah umum yang terjadi pada keluarga
pemula (pasangan baru).
6. Untuk mengetahui Bagaimana Asuhan keperawatan pasangan baru.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Keluarga
Keluarga berasal dari bahasa Sansekerta : kula dan warga kulawarga yang
berarti anggota kelompok kerabat. Keluarga adalah lingkungan dimana beberapa
orang yang masih memiliki hubungan darah.
Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI : 1988).
Banyak ahli menguraikan pengertian keluarga sesuai dengan perkembangan sosial
masyarakat. berikut akan dikemukakan beberapa pengertian keluarga :
a. Reisner (1980)
Keluarga adalah sebuah kelompok yang terdiri dari dua orang atau lebih yang
masing-masing mempunyai hubungan kekerabatan yang terdiri dari bapak, ibu,
adik, kakak, kakek dan nenek.
b. Logans (1979)
Keluarga adalah sebuah system social dan kumpulan dari beberapa komponen
yang saling berinteraksi satu dengan lainnya.
c. Gillis (1983)
Keluarga adalah sebagaimana sebuah kesatuan yang kompleks dengan atribut
yang dimiliki tetapi terdiri dari beberapa komponen yang masing-masing
mempunyai arti sebagaimana unit individu.
d. Duvall
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh ikatan
perkawinan, adopsi, kelahiran yang bertujuan untuk meningkatkan dan
mempertahankan budaya yang umum, meningkatkan perkembangan fisik, mental,
emosional dan sosial dari tiap anggota.
e. Bailon dan Maglaya
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih individu yang bergabung
karena hubungan darah, perkawinan, atau adopsi, hidup dalam satu rumah tangga,
saling berinteraksi satu sama lainnya dalam perannya dan menciptakan dan
mempertahankan suatu budaya

f. Johnsons (1992)
Keluarga adalah kumpulan dua orang atau lebih yang mempunyai hubungan
darah yang sama atau tidak, yang terlibat dalam kehidupan yang terus menerus,
yang tinggal dalam satu atap, yang mempunyai ikatan emosional dan mempunyai
kewajiban antara satu orang dengan orang yang lainnya.
g. Spradley dan Allender (1996)
Satu atau lebih individu yang tinggal bersama, sehingga mempunyai ikatan
emosional, dan mengembangkan dalam interelasi sosial, peran dan tugas.

B. Fungsi keluarga
1. Fungsi afektif dan koping keluarga memberikan kenyamanan emosional anggota,
membantu anggota dalam membentuk identitas dan mempertahankan saat terjadi
stress.
2. Fungsi sosialisasi keluarga sebagai guru, menanamkan kepercayaan, nilai, sikap,
dan mekanisme koping, memberikan feedback, dan memberikan petunjuk dalam
pemecahan masalah.
3. Fungsi reproduksi keluarga melahirkan anak, menumbuh-kembangkan anak dan
meneruskan keturunan.
4. Fungsi ekonomi keluarga memberikan finansial untuk anggota keluarga nya dan
kepentingan di masyarakat.
5. Fungsi fisik, keluarga memberikan keamanan, kenyamanan lingkungan yang
dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan istirahat termasuk untuk
penyembuhan dari sakit.

C. Ciri-ciri keluarga
Ciri-ciri keluarga antara lain :
1. Diikat tali perkawinan.
2. Ada hubungan darah.
3. Ada ikatan batin.
4. Tanggungjawab masing-masing.
5. Ada pengambil keputusan.
6. Kerjasama antara keluarga.
7. Interaksi dan tinggal dalam satu rumah.

Ciri-ciri struktur keluarga :


1. Terorganisasi, bergantung satu sama lain.
2. Ada keterbatasan.
3. Perbedaan dan kekhususan peran dan fungsi masing-masing.

D. Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga


Pada dasarnya tugas keluarga ada tujuh tugas pokok, sbb :
1. Pemeliharaan fisik keluarga dan para anggotanya.
2. Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga.
3. Pembagian tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya
masing-masing.
4. Sosialisasi antar anggota keluarga.
5. Pengaturan jumlah anggota keluarga.
6. Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga.
7. Membangkitkan dorongan dan semangat para anggotanya.
Meskipun setiap keluarga melalui tahapan perkembangannya secara unik,
namun secara umum seluruh keluarga mengikuti pola yang sama (Rodgers cit
Friedman, 1998) :
a) Pasangan baru (keluarga baru)
Keluarga baru dimulai pada saat masing-masing individu laki-laki dan
perempuan membentuk keluarga melalui perkawinan yang sah dan meninggalkan
(psikologis) keluarga masing-masing.
b) Keluarga child-bearing (kelahiran anak pertama)
Keluarga yang menantikan kelahiran, dimulai dari kehamilan sampai kelahiran
anak pertama dan berlanjut sampai anak pertama berusia 30 bulan.
c) Keluarga dengan anak pra-sekolah
Tahap ini dimulai saat kelahiran anak pertama (2,5 tahun) dan berakhir saat
anak berusia 5 tahun.
d) Keluarga dengan anak sekolah
Tahap ini dimulai saat anak masuk sekolah pada usia 6 tahun dan berakhir
pada usia 12 tahun. Umumnya keluarga sudah mencapai jumlah anggota keluarga
maksimal.
e) Keluarga dengan anak remaja
Dimulai pada saat anak pertama berusia 13 tahun dan biasanya berakhir
sampai 6-7 tahun kemudian, yaitu pada saat anak meninggalkan rumah orang
tuanya. Tujuan keluarga ini adalah melepas anak remaja dan memberi tanggung
jawab serta kebebasan yang lebih besar untuk mempersiapkan diri menjadi lebih
dewasa.
f) Keluarga dengan anak dewasa (pelepasan)
Tahap ini dimulai pada saat anak pertama meninggalkan rumah dan berakhir
pada saat anak terakhir meninggalkan rumah. Lamanya tahap ini tergantung dari
jumlah anak dalam keluarga, atau jika ada anak yang belum berkeluarga dan tetap
tinggal bersama orang tua.
g) Keluarga usia pertengahan
Tahap ini dimulai pada saat anak yang terakhir meninggalkan rumah dan
berakhir saat pensiun atau salah satu pasangan meninggal.
h) Keluarga usia lanjut
Tahap terakhir perkembangan keluarga ini dimulai pada salah satu pasangan
pensiun, berlanjut saat salah satu pasangan meninggal sampai keduanya
meninggal.

E. Tipe Keluarga
Menurut Sussman (1974), Macklin(1988) menjelaskan tipe-tipe keluarga
sebagai berikut :
1. Keluarga Tradisional
a. Keluarga inti, terdiri dari suami, istri dan anak. Biasanya dari keluarga yang
melakukan perkawinan pertama atau keluarga dengan orang tua campuran
atau orang tua istri.
b. Pasangan inti, terdiri dari suami dan istri saja tanpa anak, atau tidak ada anak
yang tinggal bersama mereka. Biasanya keluarga dengan karier tunggal atau
karier keduanya.
c. Keluarga dengan orang tua tunggal, biasanya sebagai konsekuensi dari
perceraian.
d. Bujangan keluarga sendirian
e. Keluarga besar, terdiri keluarga inti dan orang-orang yang berhubungan.
f. Pasangan usia lanjut, keluarga inti dimana suami istri sudah tua dan anak-
anaknya sudah berpisah.
2. Keluarga Non Tradisional
a. Pasangan yang memiliki anak tetapi tidak menikah, didasarkan hukum
tertentu.
b. Keluarga kempul kebo, kumpul bersama tanpa menikah.
c. Keluarga Gay/lesbian, orang-orang berjenis kelamin sama hidup bersama
sebagai pasangan yang menikah.
d. Keluarga Komuni, keluarga yang terdiri dari lebih dari satu pasangan
monogamy dengan anak-anak secara bersama menggunakan fasilitas, sumber
yang sama.

F. Tugas Tahap Perkembangan Keluarga dengan Pasangan Baru Menikah


Fase ini dimulai dari saat perkawinan hingga si istri hamil. Fase ini merupakan
masa tersulit dalam kehidupan perkawinan, angka perceraian tinggi pada bulan-bulan
awal hingga tahun pertama perkawinan. Pasangan juga harus melakukan penyesuaian
kepuasan (mutually satisfactory adjustment) sejak awal perkawinan Keadaan akan
makin sulit jika pasangan juga harus melakukan penyesuaian di luar hubungan dengan
suami/isterinya, misal : melanjutkan sekolah, tugas luar kota, mobilitas tinggi,
tergantung kpd orang tua (tempat tinggal, finansial), hubungan dengan keluarga besar.
Maka ada beberapa tugas perkembangan yang harus dijalani oleh pasangan
pada fase pemantapan ini agar bisa menjalani tahap ini dengan baik, antara lain :
(Duvall, sociological perspective, 1985)
1. Memantapkan tempat tinggal.
2. Memantapkan sistem mendapatkan dan membelanjakan uang.
3. Memantapkan pola siapa mengerjakan apa, siapa bertanggung jawab kepada siapa
(pembagian peran & tanggung jawab).
4. Memantapkan kepuasan hubungan seksual.
5. Memantapkan sistem komunikasi secara intelektual dan emosional.
6. Memantapkan hubungan dengan keluarga besar.
7. Memantapkan cara berinteraksi dengan teman; kolega dan organisasi.
8. Menghadapi kemungkinan kehadiran anak dan perencanaannya.
9. Memantapkan filosofi hidup sebagai pasangan suami isteri.

Ada beberapa tugas yang harus segera diputuskan oleh keluarga pemula
(pasangan baru) :
a. Membina hubungan intim yang memuaskan.
Akan menyiapkan kehidupan bersama yang baru, sumber-sumber dari
dua orang yang digabungkan. Belajar hidup bersama sambil penuhi kebutuhan
kepribadian yang mendasar. Saling menyesuaikan diri terhadap hal kecil yang
bersifat rutinitas. Keberhasilan dalam mengembangkan hubungan, terjadi
apabila kedua pasangan saling menyesuaikan diri dan kecocokan dari
kebutuhan dan minat pasangan.
b. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis.
Pasangan menghadapi tugas memisahkan diri dari keluarga asal dan
mengupayakan hubungan dengan kedua orang tua pasangan dan keluarga
besar lainnya. Loyalitas utama harus dirubah untuk kepentingan
perkawinannya.
c. Mendiskusikan rencana memiliki anak atau memilih KB.
Masalah kesehatan yaitu penyesuaian seksual dan peran perkawinan.

G. Masalah-masalah umum yang terjadi pada keluarga pemula (pasangan baru)


Masalah yang timbul antara lain masalah-masalah seksual dan emosional,
kecemasan, kehamilan yang tidak diinginkan dan penyakit kelamin baik sebelum
maupun sesudah perkawinan. Untuk mengatasinya perlu ada penyuluhan dan
konseling keluarga berencana, penyuluhan dan konseling prenatal, dan komunikasi.
Dan biasanya juga terjadi perselisihan/keributan dalam keluarga karena kedua
pasangan baru menikah belum bisa menyesuaikan diri dengan kehidupan yang baru,
dengan peran dan fungsi yang berbeda.

Masalah keperawatan kesehatan keluarga :


1. Komunikasi keluarga disfungsional.
2. Potensial peningkatan menjadi orang tua, perubahan (krisis) menjadi orangtua,
konflik peran orangtua.
3. Perubahan penampilan peran.
4. Gangguan citra tubuh.
5. Koping keluarga tidak efektif ( menurun, ketidakmampuan ), potensial
peningkatan koping keluarga.
6. Resiko terhadap tindak kekerasan.
7. Perilaku mencari bantuan kesehatan.
8. Gangguan tumbuh kembang.
9. Resiko penularan penyakit.
ASUHAN KEPERAWATAN PASANGAN BARU
1. Pengkajian
a) Pengumpulan data
1) Identitas keluarga ( nama, umur, pekerjaan, tempat tinggal, tipe keluarga,
dll )
2) Riwayat dan tahap perkembangan keluarga
a. Tahap perkembangan keluarga saat ini
Angan keluarga ditentukan dengan anak tertua dari keluarga
inti
b. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Menjelaskan mengenai tugas perkembangan yang belum
terpenuhi oleh keluarga serta kendala mengapa tersebut belum
terpenuhi.
c. Riwayat keluarga inti
Menjelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga inti,
yang meliputi riwayat penyakit keturunan, riwayat kesehatan masing-
masing anggota keluarga, perhatian terhadap pencegahan penyakit
(status imunisasi), sumber pelayanan kesehatan yang biasa digunakan
keluarga serta pengalaman-pengalaman terhadap pelayanan kesehatan.
d. Riwayat keluarga sebelumnya
Dijelaskan mengenai riwayat kesehatan pada keluarga dari
pihak suami dan istri.

b) Pengkajian Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
Karakteristik rumah diidentifikasi dengan melihat luas rumah, type
rumah, jumlah ruangan, jumlah jendela, jarak septic tank dengan sumber
air, sumber air minum yang digunakan serta denah rumah.
b. Karakteristik tetangga dan komunitas RW

Menjelaskan mengenai karakteristik tetangga dan komunitas setempat


yang meliputi kebiasaan, lingkungan fisik, aturan/kesepakatan penduduk
setempat, budaya setempat yang mempengaruhi kesehatan.

c. Mobilitas geografis keluarga


Mobilitas geografis keluarga ditentukan dengan kebiasaan keluarga
berpindah tempat.
d. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Menjelaskan mengenai waktu yang digunakan keluarga untuk
berkumpul serta perkumpulan keluarga yang ada dan sejauh mana
interaksi keluarga dengan masyarakat.
e. Sistem pendukung keluarga
Yang termasuk dalam sistem pendukung keluarga adalah jumlah
anggota keluarga yang sehat, fasilitas-fasilitas yang dimiliki keluarga
untuk menunjang kesehatan. Fasilitas mengenai fasilitas fisik, fasilitas
psikologis, atau dukungan dari anggota keluarga dan fasilitas sosial atau
dukungan dari masyarakat setempat.

c) Latar belakang budaya/kebiasaan keluarga


a. Kebiasaan makan
Kebiasaan makan ini meliputi makanan yang dikonsumsi oleh
keluarga.
b. Pemanfaatan fasilitas kesehatan
Perilaku keluarga didalam memanfaatkan fasilitas kesehatan
merupakan faktor yang penting dalam pengelolaan penyakit.
c. Pengobatan tradisional
Merupakan pilihan bagi keluarga untuk menentukan pengobatan yang
diinginkan ataupun alternatif yang dipilih yaitu pengobatan tradisional.

d) Status sosial ekonomi


a. Pendidikan
Tingkat pendidikan keluarga mempengaruhi keluarga dalam mengenal
suatu penyakit dan pengelolaannya. Berpengaruh pula terhadap pola pikir
dan kemampuan untuk mengambil keputusan dalam mengatasi masalah
dengan tepat dan benar.

b. Pekerjaan dan penghasilan


Penghasilan yang tidak seimbang juga berpengaruh terhadap keluarga
dalam melakukan pengobatan dan perawatan pada anggota keluarga yang
sakit salah satunya disebabkan karena suatu penyakit.

e) Tingkat perkembangan dan riwayat keluarga


Menurut Friedmen (1998:125), riwayat keluarga mulai lahir hingga
saat ini termasuk riwayat perkembangan dan kejadian serta pengalaman
kesehatan yang unik atau berkaitan dengan kesehatan yang terjadi dalam
kehidupan keluarga yang belum terpenuhi berpengaruh terhadap psikologis
seseorang yang dapat mengakibatkan kecemasan.
f) Aktifitas
Pola aktifitas yang dipilih oleh suatu keluarga dapat berpengaruh
terhadap terjadinya suatu penyakit dan gaya hidup suatu keluarga.

g) Struktur keluarga
a. Pola komunikasi
Menurut Friedmen (1998). Semua interaksi perawat dengan pasien
adalah berdasarkan komunikasi. Istilah komunikasi terapeutik merupakan
suatu tehnik dimana usaha mengajak pasien dan keluarga untuk bertukar
pikiran dan perasaan. Tehnik tersebut mencakup ketrampilan secara verbal
maupun non verbal, empati dan rasa kepedulian yang tinggi.
b. Struktur kekuasaan
Kekuasaan dalam keluarga mempengaruhi dalam kondisi kesehatan,
kekuasaan yang otoriter dapat menyebabkan stress psikologi.
c. Struktur peran
Menurut Friedmen (1998), anggota keluarga menerima dan konsisten
terhadap peran yang dilakukan, maka ini akan membuat anggota keluarga
puas atau tidak ada konflik dalam peran, dan sebaliknya bila peran tidak
dapat diterima dan tidak sesuai dengan harapan maka akan mengakibatkan
ketegangan dalam keluarga.

h) Fungsi keluarga
a. Fungsi Afektif
Keluarga harus saling menghargai satu dengan yang lainnya agar tidak
menimbulkan suatu permasalahan maupun stressor tertentu bagi anggota
keluarga itu sendiri.
b. Fungsi sosialisasi
Keluarga memberikan kebebasan bagi anggota keluarga dalam
bersosialisasi dengan lingkungan sekitar. Bila keluarga tidak memberikan
kebebasan pada anggota keluarganya, maka akan mengakibatkan anggota
keluarga menjadi sepi. Keadaan ini mengancam status emosi menjadi labil
dan mudah stress.
c. Fungsi kesehatan
Menurut Suprajitno (2004) fungsi mengembangkan dan melatih anak
untuk berkehidupan sosial sebelum meninggalkan rumah untuk
berhubungan dengan orang lain diluar rumah.
Untuk mengetahui kemampuan keluarga mengambil keputusan
mengenai tindakan kesehatan yang tepat, hal yang perlu dikaji adalah :

1. Sejauh mana kemampuan keluarga mengerti mengenai sifat dan


luasnya masalah.
2. Apakah masalah kesehatan dirasakan oleh keluarga.
3. Apakah keluarga merasa menyerah terhadap masalah yang dialami.
4. Apakah keluarga merasa takut akan akibat dari penyakit.
5. Apakah keluarga mempunyai sikap negatif terhadap masalah
kesehatan.
6. Apakah keluarga dapat menjangkau fasilitas kesehatan yang ada.
7. Apakah keluarga kurang percaya terhadap tenaga kesehatan.
8. Apakah keluarga mendapat informasi yang salah terhadap tindakan
dalam mengatasi masalah.

i) Fungsi Reproduksi
Hal yang peru dikaji :
1. Berapa jumlah anak
2. Bagaimana keluarga merencanakan jumlah anggota keluarga
3. Metode apa yang digunakan keluarga dalam upaya mengendalikan jumlah
anggota keluarga.

j) Fungsi Ekonomi
Hal yang perlu dikaji :
1. Sejauhmana keluarga memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
2. Sejauhmana keluarga memanfaatkan sumber yang ada dimasyarakat
dalam upaya peningkatan status kesehatan.

k) Stress dan koping keluarga


1. Stressor jangka pendek dan panjang
a. Stressor jangka pendek yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu kurang dari 6 bulan.
b. Stressor jangka panjang yaitu stressor yang dialami keluarga yang
memerlukan penyelesaian dalam waktu lebih dari 6 bulan.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi atau stressor
Hal yang perlu dikaji adalah sejauhmana keluarga berespon terhadap
situasi/stressor.
3. Strategi koping yang digunakan
Strategi koping yang digunakan keluarga bila menghadapi
permasalahan.
4. Strategi adaptasi disfungsional
Strategi adaptasi disfungsional yang digunakan keluarga bila
menghadapi permasalahan.

l) Pemeriksaan fisik
Pemeriksaan fisik dilakukan terhadap semua anggota keluarga. Metode
yang digunakan pada pemeriksaan fisik tidak berbeda dengan pemeriksaan
fisik diklinik.

m) harapan keluarga
pada akhir pengkajian, perawat menanyakan harapan keluarga terhadap
petugas kesehatan yang ada.

2. Diagnosa Keperawatan
a. .

3. Intervensi keperawatan
BAB III
PENUTUP
1. Kesimpulan

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga
dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap
dalam keadaan saling ketergantungan (Departemen Kesehatan RI : 1988).
Tugas dan Tahap Perkembangan Keluarga : Pemeliharaan fisik keluarga dan para
anggotanya, Pemeliharaan sumber-sumber daya yang ada dalam keluarga, Pembagian
tugas masing-masing anggotanya sesuai dengan kedudukannya masing-masing,
Sosialisasi antar anggota keluarga, Pengaturan jumlah anggota keluarga,
Pemeliharaan ketertiban anggota keluarga, Membangkitkan dorongan dan semangat
para anggotanya.

2. Saran

Sebagai seorang perawat kita harus selalu memberikan pendidikan kesehatan


kepada keluarga pasangan pemula (pasangan baru), agar bisa menjalin hubungan
keluarga yang harmonis kedepannya nanti.
DAFTAR PUSTAKA

Ali.(2010). Pengantar keperawatan keluarga, Jakarta : EGC

Friedman, Marilyn M. 1998. Keperawatan Keluarga. Ed.3. Jakarta: EGC

L, Jhonson dan Leny R.2010.Keperawatan Keluarga.Yogyakarta :Nuha Medika

Suprayitno.(2004). Asuhan keperawatan keluarga: aplikasi dalam praktik, Jakarta : EGC

Anda mungkin juga menyukai