Panca
Panca
Dimensi realita, yaitu nilai-nilai dasar yang ada pada ideologi itu yang mencerminkan realita
atau kenyataan yang hidup dalam masyarakat dimana ideologi itu lahir atau muncul untuk
pertama kalinya paling tidak nilai dasar ideologi itu mencerminkan realita masyarakat pada awal
kelahira nnya.
2. Dimensi Iidalisme, adalah kadar atau kualitas ideologi yang terkandung dalam nilai dasar itu
mampu memberikan harapan kepada berbagai kelompok atau golongan masyarakat tentang masa
depan yang lebih baik melalui pengalaman dalam praktik kehidupan bersama sehari-hari.
Ciri khas Ideologi tertutup : 1. ideologi itu bukan cita-cita yang sudah hidup dalam masyarakat,
melainkan cita-cita satu kelompok orang yang mendasari suatu program untuk mengubah dan
membaharui masyarakat. Hal ini berarti demi ideologi masyarakat harus berkorban untuk menilai
kepercayaan ideologi dan kesetiaannya sebagai warga masyarakat. 2. Isinya bukan hanya berupa
nilai-nilai dan cita-cita tertentu melainkan terdiri dari tuntutan-tuntutan konkret dan operasional
yang keras. Jadi ideologi tertutup bersifat totaliter dan menyangkut segala segi kehidupan.
Ciri khas ideologi terbuka : 1. nilai-nilai dan cita-citanya tidak dipaksakan dari luar, melainkan
digali dan diambil dari suatu kekayaan rohani, moral dan budaya masyarakat itu sendiri. 2.
dasarnya bukan keyakinan ideologis sekelompok orang, melainkan hasil musyawarah. 3. tidak
diciptakan oleh negara melainkan digali dan ditemukan masyarakat itu sendiri. 4. Isinya tidak
operasional. Menjadi operasional ketika sudah dijabarkan ke dalam perangkat peraturan
perundangan. Jadi ideologi terbuka adalah milik seluruh rakyat dan masyarakat dalam
menemukan dirinya, kepribadiannya di dalam ideologi tersebut.
Fungsi Pancasila sebagai ideologi Negara, yaitu : 1. Memperkokoh persatuan bangsa karena
bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk.
2.Mengarahkan bangsa Indonesia menuju tujuannya dan menggerakkan serta membimbing
bangsa Indonesia dalam melaksanakan pembangunan. 3.Memelihara dan mengembangkan
identitas bangsa dan sebagai dorongan dalam pembentukan karakter bangs a berdasarkan
Pancasila. 4.Menjadi standar nilai dalam melakukan kritik mengenai kedaan bangsa dan Negara.
D.Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum indonesia, yang berwujud di dalam tertib
hukumnya. Yang dimaksud dengan tertib hukum, ialah keseluruhan dari pada peraturan-
peraturan hukum, yang memenuhi syarat-syarat:
a.Kesatuan subyek yang mengadakan peraturan-peraturan hukum tersebut, yang untuk Indonesia
ialah Pemerintahan Republik Indonesia.
b.Kesatuan asas kerohanian yang meliputi keseluruhan peraturan-peraturan hukum itu, yang
untuk indonesia ialah Pancasila.
c.Kesatuan waktu yang menetapkan saat berlaku peraturan-peraturan tersebut, yang untuk
indonesia ialah sejak tanggal 18 Agustus 1945.
d.Kesatuan daerah, sebagai batas wilayah berlaku bagi peraturan-peraturan tersebut, yang untuk
Indonesia ialah seluruh wilayah bekas daerah Hindia Belanda, mulai dari Sabang sampai
Merauke. Sebagai sumber hukum disini maksudnya ialah Pancasila sebagai asal, tempat setiap
pembentuk hukum di Indonesia mengambil atau menimba unsur-unsur dasar yang diperlukan
untuk tugasnya itu, dan merupakan tempat untuk menemukan ketentuan-ketentuan yang akan
menjadi sisi dari peraturan hukum yang akan di buat, serta sebagai dasar-ukuran (maatstaf),
untuk menguji apakah isi suatu peraturan hukum yang berlaku sungguh-sungguh merupakan
suatu hukum yang mengarah kepada tujuan hukum negara Republik Indonesia.
Karena pertumbuhan kesadaran dan pengertian manusia Indonesia terhadap kedudukan Pancasila
bagi kehidupan bernegara dan bermasyarakat serta pengalaman-pengalaman selama ini, maka
dirasa perlu suatu pemantapan dan penertiban dalam masalah tertib hukum indonesia. Untuk
maksud tersebut, Dewan Perwakilan Rakyat Gotong-royong (DPRGR), telah menyampaikan
sebuah memorandum mengenai Sumber Tertib Hukum Indonesia pada tanggal 9 Juni 1996,
kepada Majelis Permusyawaratan Sementara. Adapun menurut isi maksud dari memorandum
tersebut dinyatakan bahwa Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi Indonesia
adalah sebagai berikut : 1.
Surat perintah 11 Maret 1966. Pancasila dalam kedudukannya sebagai sumber dari segala sumber
hukum sering disebut sebagai dasar filsafat atau ideologi Negara. Dalam pengertiannya ini
pancasila merupakan suatu dasar niala serta norma untuk mengatur pemerintahan Negara.
Pancasila merupakan suatu dasar untuk mengatur penyelengaraan Negara. Konsekuensinya
selurh pelaksanaan dan penyelenggaraan Negara terutama segala peraturan perundang-undangan
termasuk proses reformasi dalam segala bidang dewasa ini dijabarkan dari nilai-nilai Pancasila.
Maka Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum, Pancasila merupakan kaidah
hukum Negara yang secara konstitusional mengatur Negara beserta seluruh unsur-unsurnya.
Sebagai dasar Negara, Pancasila merupakan suatu asas kerohanian yang meliputi suasana
kebatinan atau cita-cita hukum, sehingga merupakan suatu sumber nilai, norma serta kaidah, baik
moral maupun hukum Negara, dan menguasai hukum dasar baik tertulis atau UUD maupun tidak
tertulis atau dalam kedudukannya sebagai dasar Negara, Pancasila mempunyai kekuatan
mengikat secara hukum. Sebagai sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum
Indonesia maka setiap produk hukum harus bersumber dan tidak boleh bertentangan dengan
Pancasila. Pancasila tercantum dalam ketentuan tertinggi yaitu Pembukaan UUD 1945,
kemudian dijabarkan lebih lanjut dalam pokok-pokok pikiran, yang meliputi suasana kebatinan
dari UUD 1945, serta hukum positif lainnya. Secara yuridis-konstitusional, pancasila adalah
dasar Negara yang di gunakan sebagai dasar mengatur atau menyelenggrakan pemerintahan
Negara.
E.
BAB III
Kesimpulan
Kita sebagai masyarakat yang sudah mengalami perubahan jaman, perlu mengalami
perubahan juga. Pancasila boleh dan dapat diubah. Tapi tidak diubah semua karena dipandang
sesui jaman dan keadaan. Negara butuh dasar hukum yang baru yang lebih kuat dan tegas sesui
perkembangan jaman yang cepat dan semaki keras. Hukum yang lebih keras mungkin mampu
merubah Indonesia seperti Arab Saudi. Contohnya, pencuri dan koruptor dihukum dengan
memotong tangannya. Nyawa dibayar dengan nyawa. Mungkin agak sulit bagi kita. Mungkin
bisa mencoba hukum lain. Tapi kita butuh hukum yang lebih tegas.
Secara etimologis, ideologi berasal dari bahasa Yunani yaitu idea dan logia. Idea berasal dari
idein yang berarti melihat. Idea juga diartikan sesuatu yang ada di dalam pikiran sebagai hasil
perumusan sesuatu pemikiran atau rencana. Kata logia mengandung makna ilmu pengetahuan
atau teori, sedang kata logis berasal dari kata logos dari kata legein yaitu berbicara. Istilah
ideologi sendiri pertama kali dilontarkan oleh Antoine Destutt de Tracy (1754 1836), ketika
bergejolaknya Revolusi Prancis untuk mendefinisikan sains tentang ide. Jadi dapat disimpulkan
secara bahasa, ideologi adalah pengucapan atau pengutaraan terhadap sesuatu yang terumus di
dalam pikiran.
Dalam tinjauan terminologis, ideology is Manner or content of thinking characteristic of an
individual or class (cara hidup/ tingkah laku atau hasil pemikiran yang menunjukan sifat-sifat
tertentu dari seorang individu atau suatu kelas). Ideologi adalah ideas characteristic of a school
of thinkers a class of society, a plotitical party or the like (watak/ ciri-ciri hasil pemikiran dari
pemikiran suatu kelas di dalam masyarakat atau partai politik atau pun lainnya).
Ideologi adalah pembahasan yang komplek disebabkan oleh adanya perbedaan pendapat
mengenai difinisi ideologi itu sendiri. Dua macam pendekatan yang dapat dipakai yaitu definisi
ideologi secara ketat dan definisi bebas. Definisi bebas dari ideologi adalah segala macam teori
yang berorientasi pada tindakan atau pendekatan politik melalui sudut pandang sistem ide-ide.
Ideologi tidak bisa dirubah tapi bisa diperbaiki sesuai berjalannya waktu dan pemikiran manusia
yang semakin maju. Ideologi bermula dari nilai-nilai dasar yang mendasari pemikiran atas
keberadaan suatu Negara, yaitu bagaimana pandangan tentang tujuan Negara ditetapkan, bentuk
organisasi dan pemerintahannya, tata pengaturan hubungan antara Negara dengan rakyatnya serta
tata nilai yang dianut dalam kehidupan bernegara.
Munculnya Pancasila itu sendiri di Negara Indonesia berawal pada saat bangsa Indonesia
menginginkan adanya kemerdekaan setelah sekian lama bangsa ini dijajah oleh bangsa-bangsa
lain. Yang mempengaruhi ideologi Pancasila adalah pandangan yang dimiliki oleh para pejuang
yang dipercaya dapat menyusun dasar bangsa Indonesia. Nilai-nilai dasar yang diambil adalah :
Ketuhanan (Religiusitas)
Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan individu dengan sesuatu yang
dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci, agung dan mulia. Memahami Ketuhanan sebagai
pandangan hidup adalah mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun
masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk mencapai ridlo Tuhan dalam
setiap perbuatan baik yang dilakukannya. Dari sudut pandang etis keagamaan, negara berdasar
Ketuhanan Yang Maha Esa itu adalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap
penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan kepercayaan masing-
masing. Dari dasar ini pula, bahwa suatu keharusan bagi masyarakat warga Indonesia menjadi
masyarakat yang beriman kepada Tuhan, dan masyarakat yang beragama, apapun agama dan
keyakinan mereka.
Kemanusiaan (Moralitas)
Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu kesadaran tentang keteraturan,
sebagai asas kehidupan, sebab setiap manusia mempunyai potensi untuk menjadi manusia
sempurna, yaitu manusia yang beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu lebih mudah
menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti tata cara dan pola kehidupan
masyarakat yang teratur, dan mengenal hukum universal. Kesadaran inilah yang menjadi
semangat membangun kehidupan masyarakat dan alam semesta untuk mencapai kebahagiaan
dengan usaha gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk sikap hidup yang harmoni
penuh toleransi dan damai.
Arti Pancasila
Pancasila adalah dasar Filsafat negara Republik Indonesia yang secara resmi disahkan oleh PPKI
pada tanggal 18 Agustus 1945 dan tercantum dalam Pembukaan UUD 1945,diundangkan dalam
Berita Republik Indonesia tahun II No. 7 bersama-sama dengan batang tubuh UUD 1945.
Dalam perjalanan sejarah eksistensi Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia
mengalami berbagai macam interprestasi dan manipulasi politik sesuai dengan kepentingan
penguasa demi kokoh dan tegaknya kekuasaan yang berlindung dibalik legitimasi ideologi
negara Pancasila. Dengan lain perkataan dalam kedudukan yang seperti ini Pancasila tidak lagi
diletakkan sebagai dasar filsafat serta pandangan hidup bangsa dan negara indonesia melainkan
direduksi,dibatasi dan dimanipulasi demi kepentingan politik penguasa pada saat itu.
Dampak yang cukup serius atas manipulasi Pancasila oleh para penguasa pada masa lampau,
dewasa ini banyak kalangan elit politik serta sebagian masyarakat beranggapan bahwa Pancasila
merupakan label politik Orde Baru. Sehingga mengembangkan serta mengkaji Pancasila
dianggap akan mengembalikan kewibawaan Orde Baru. Pandangan yang sinis serta upaya
melemahkan peranan ideologi Pancasila pada era Reformasi dewasa ini akan berakibat sangat
fatal bagi bangsa indonesia yaitu melemahnya kepercayaan rakyat terhadap ideologi negara yang
kemudian pada gilirannya akan mengancam persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia yang telah
lama dibina, dipelihara serta didambakan bangsa Indonesia sejak dahulu.
Bukti yang secara objektif dapat disaksikan adalah terhadap hasil reformasi yang telah 4 tahun
berjalan, belum menampakkan hasil yang dapat dinikmati oleh rakyat, nasionalisme bangsa
rapuh sehingga martabat bangsa Indonesia dipandang rendah di masyarakat International.