Anda di halaman 1dari 3

1.

Pembangunan Politik sebagai Prasyarat Politik bagi Pembangunan Ekonomi


Pembangunan politik dipandang sebagai keadaan masyarakat politik yang dapat
membantu jalannya pertumbuhan ekonomi. Pembangunan politik adalah syarat politik
berlangsungnya pertumbuhan ekonomi. Ketika para ahli diminta mengidentifikasi apa
persoalan yang dihadapi oleh pertumbuhan ekonomi, jawaban mereka adalah bahwa
kondisi sosial dan politik yang harus bisa lebih berperan. Kalangan ini meyakini
pembangunan politik sebagai kondisi kepolitikan (state polity) yang harus memfasilitasi
pertumbuhan ekonomi. Cara pandang seperti ini memiliki persoalan karena lebih mudah
memprediksi kemungkinan sistem politik melindungi pembangunan ekonomi yang sudah
dicapai (misalnya dengan mempertahankan stabilitas) daripada memfasilitasi (merintis)
pertumbuhan ekonomi itu sendiri. Pertumbuhan ekonomi memiliki kaitan yang erat
dengan pembangunan politik yang dijalankan oleh suatu negara. Kebijakan pembangunan
membawa dampak pada pertumbuhan ekonomi suatu negara, namun demikian
pertumbuhan ekonomi semata tidak dapat dijadikan ukuran keberhasilan sebuah
pembangunan. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi seiring modernisasi ternyata membawa
konsekuensi berupa kesenjangan ekonomi yang semakin lebar antara orang kaya dan
orang miskin.
2. Pembangunan Politik sebagai Ciri Khas Kehidupan Politik Masyarakat Industri
Menurut pandangan ini, masyarakat industri, baik yang demokratis maupun bukan,
menciptakan standard-standard (ukuran) tertentu mengenai tingkah laku dan prestasi
politik yang dapat menghasilkan keadaan pembangunan politik dan yang merupakan
contoh dari tujuan-tujuan pembangunan bagi setiap sistem politik lainnya.
3. Pembangunan Politik sebagai Modernisasi Politik
Pandangan bahwa pembangunan politik merupakan kehidupan politik yang khas dan
ideal dari masyarakat industri berhubungan erat dengan pandangan politik identik dengan
modernisasi politik. Pandangan ini mirip dengan konsep pembangunan politik sebagai
prasyarat politik bagi pembangunan ekonomi, yakni masih berkaitan dengan prestasi
ekonomi. Prestasi ekonomi terutama dalam hal industrialisasi-isme dianggap sebagai
kondisi puncak yang menyelesaikan semua masalah, dan harapan yang sama dibebankan
pada pembangunan politik. Konsep seperti ini sudah dikritik oleh penganut relativisme
kultural yang mempertanyakan Barat sebagai ukuran standar dan universal untuk semua
sistem politik di dunia ini. Pertanyaan yang pertama kali perlu dijawab adalah apakah
pembangunan politik ditujukan untuk meningkatkan kapasitas sebuah negara dalam
kepolitikannya seperti parpol, administrasi sipil yang rasional, dan badan legislatif?
Kalau jawabannya adalah iya, maka muncul persoalan etnosentrisme Barat di sini, karena
semua unsur itu memang menjadi karakter Barat. Kalau jawabannya hanya sebatas
tercapainya tujuan-tujuan dari elemen politik tersebut, maka akan banyak persoalan lokal
yang muncul.
4. Pembangunan Politik sebagai Operasi Negara-Bangsa
Sudut pandang ini nasionalisme. Dan ini merupakan prasyarat penting, tetapi masih
kurang memadai untuk dapat menjamin pelaksanaan pembangunan politik. Pembangunan
politik meliputi serangkaian usaha penerjemahan perasaan-perasaan nasionalisme
menjadi semangat kewarganegaraan, dan usaha pembentukan lembaga-lembaga negara
yang dapat menampung aspirasi-aspirasi (nasionalisme) masyarakat ke dalam kebijakan
dan program.
5. Pembangunan Politik sebagai Pembangunan Administrasi dan Hukum
Dalam membina masyarakat politik yang harus didahulukan adalah tatanan hukum
dan tatanan adminstrasi.
6. Pembangunan Politik sebagai Mobilisasi dan Partisipasi Masyarakat
Pembangunan politik meliputi perluasan partisipasi masyarakat. Proses partsipasi ini
berarti penyebarluasan proses pembuatan kebijakan. . Karena pembangunan politik
adalah menyangkut peran warganegara dalam bentuk kesetiaan barunya terhadap negara.
Pemimpin dan pengikut merasa pembangunan politik makin berkualitas dilihat dari
tingkat demonstrasi di seluruh negeri. Pembangunan politik memang menyangkut
partisipasi warganegara. Namun yang harus juga dipikirkan adalah bahaya adanya
emosionalisme warga negara yang diolah oleh demagog. Karenanya penting
menyeimbangkan gelora, sentimen warga negara dengan tertib politik. Inilah proses
demokrasi yang sesungguhnya
7. Partisipasi Politik sebagai Pembinaan Demokrasi
Pandangan ini menyatakan bahwa pembangunan politik seharusnya sama dengan
pembentukan lembaga-lembaga dan praktik-praktik demokrasi.
8. Pembangunan Politik sebagai Stabilitas dan Perubahan Teratur
Stabilitas dapat dihubungkan dengan konsep pembangunan politik dalam arti bahwa
setiap bentuk kemajuan ekonomi dan sosial umumnya tergantung pada lingkungan yang
lebih banyak memiliki kepastian yang memungkinkan adanya perencanaan berdasar pada
prediksi yang cukup aman.
9. Pembangunan Politik sebagai Mobilisasi dan Kekuasaan
Pandangan ini membawa kita pada konsep bahwa sistem-sistem politik dapat dinilai
dari sudut tingkat atau kadar kekuasaan yang dapat dimobilisasi oleh sistem itu. Bila
pembangunan politik diartikan sebagai mobilisasi dan peningkatan kekuasaan dalam
masyarakat, dapatlah kita membedakan antara tujuan pembangunan dengan cir-ciri yang
biasanya dilekatkan pada pembangunan. Pengakuan bahwa sistem politik harus
bermanfaat bagi masyarakat membawa kita pada pemahaman soal kapabilitas sistem
politik. Kalau ada argumen bahwa demokrasi akan mengurangi efisiensi, berarti tingkat
efisiensi politik bisa diukur. Artinya lagi, sistem politik dapat dievaluasi dari bagaimana
kekuasaan absolute bekerja memobilisasi. Sistem yang tidak stabil akan beroperasi
dengan margin kekuasaan yang rendah, dan para pengambil keputusan adalah lembaga-
Iembaga impotent untuk mampu mencapai tujuan-tujuan politik.
10. Pembangunan Politik sebagai Satu Segi Proses Perubahan Sosial yang Multidimensi
Menurut pandangan ini, semua bentuk pembangunan saling berkaitan. Pembangunan
banyak persamaannya dengan modernisasi, dan terjadi dalam konteks sejarah dimana
pengaruh dari luar masyarakat memengaruhi proses-proses perubahan sosial, persis
sebagaimana perubahan-perubahan dalam bidang ekonomi, sistem politik dan tertib sosial
saling memengaruhi satu sama lain.

Anda mungkin juga menyukai