Anda di halaman 1dari 4

A.

Melepas kematian
1. menganjurkan saabar bila sakit
Tidaklah seorang muslim tertimpa suatu penyakit dan sejenisnya, melainkan Allah akan mengugurkan
bersamanya dosa-dosanya seperti pohon yang mengugurkan daun-daunnya.
(HR. Bukhari no. 5660 dan Muslim no. 2571).

Tidaklah seseorang muslim ditimpa keletihan, penyakit, kesusahan, kesedihan, gangguan,


kegundah-gulanan hingga duri yang menusuknya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian
dari kesalahan-kesalahannya. (HR. Bukhari no. 5641).

2. mengingatkan agar berbaik sangka kepada allah


Janganlah salah satu di antara kalian meninggal dunia kecuali dia berprasangka baik kepada
Allah. (HR. Muslim, 2877)

3. mendatangi orang sakit


Apabila seseorang menjenguk saudaranya muslim (yang sedang sakit), maka (seakan-
akan) dia berjalan sambil memetik buah-buahan Surga sehingga dia duduk, apabila sudah duduk
maka diturunkan kepadanya rahmat dengan deras. Apabila menjenguknya di pagi hari maka tujuh
puluh ribu malaikat mendoakannya agar mendapat rahmat hingga waktu sore tiba. Apabila
menjenguknya di sore hari, maka tujuh puluh ribu malaikat mendoakannya agar diberi rahmat
hingga waktu pagi tiba. (HR. at-Tirmidzi, Ibnu Majah dan Imam Ahmad dengan sanad shahih).

4. Mentalkinkan orang yang sakaratul maut


Apabila telah membimbing orang yang akan meninggal dengan satu bacaan talqin, maka jangan
diulangi lagi. Kecuali apabila ia berbicara dengan bacaan-bacaan atau materi pembicaraan lain.
Setelah itu barulah diulang kembali, agar bacaan La Ilaha Illallha menjadi ucapan terakhir ketika
menghadapi kematian. Para ulama mengarahkan pada pentingnya menjenguk orang sakaratul
maut, untuk mengingatkan, mengasihi, menutup kedua matanya dan memberikan hak-haknya."
(Syarhu An-nawawi Ala Shahih Muslim : 6/458)

5. Menganjurkan orang sakit keras agar berwasiat


sebagaiman firman allah SWT
di wajibakan atas kamu, apabila seorang di antara Kamu kedatangan tanda-tanda
(maut) ,jika ia meningggalkan harta yang banyak, berwasiat untuk ibu- bapak dan karib kerabatnya
secara maruf ( ini adalah) kewajiban atas orang-orang yang bertakwa . (Al- baqarah: 180)

6. hadapkanlah ke arah kiblat


sebagaimana sabda Nabi SAW
dari abu qatadah bahwa barra bin marur yang berwasiat supaya dihadapkan ke arah
kiblat, maka nabi bersabda; ia mencocoki fitra . ( HR. Hakim dan Baihaqi)
7. menciptakan suasana tentram
sebagaimana sabda Nabi SAW
Dari zaid bin arqam, Nabi bersabda: sesungguhnya allah itu menyukai ketenangan pada
tiga hal: waktu pembacaan al-quran , waktu perang dan waktu ada jenazah. (HR. Thabrani).
8. ucapkanlah kalimat istirja, jika telah meninggal.
Sebagaimana Firman allah SWT.
dan apabila mereka ( orang beriman) mendapat musibah, mereka berkata; sesungguhnya
kami kepunyaan allah dan akan kembali kepadanya .( al-baqarah : 156)
9. tindakan- tindakan lain setelah kematian
Sebagaimana sabda nabi SAW
1. pejamkanlah mata si mayat dan mendoakanya
karena hadist Ummi Salamah katanya : Rasulullah datang kepada Abi Salamah ( di waktu
sampai pada ajalnya) padahal matanya celik. kemudian nabi SAW bersabda;
sesungguhnya ruh itu kalau di pecatakan, di ikuti oleh mata. maka bergemuruhlah orang-
orang dari ahlinya, maka beliau bersabda; janganlah mendoakan atas dirimu, kecuali
kebaikan, karena sesungguhnya malaikat itu mengamini atas apa yang kamu kataka.
kemudian sabdanya; Ya Allah ampunilah Abu Salamah, junjunglah derajadnya setinggi
derajat orang yang salih, alapangkan dan berilah gantinya pada sepeninggalnya . (HR.
Muslim)
1. tutupilah dengan kain yang baik
2. lunasilah hutang nya
3. beritakanlah kematianya kepada kerabat
4. segerahkanlah pemakamanya

B. MEMANDIKAN JENAZAH
1. persiapan memandikana jenazah.
tiga macam air yang perlu di persiapkan yaitu ; air yang bercampur sabun( daun bidara), air bersih
untuk membilas, dan air yang bercampur kapur barus.
sebagaimana sabda Nabi SAW
Dari Ummu Athiyah, bahwa Rasulullah SAW bersabda ketika kematian anaknya
perempuan: mandikanlah ia tiga atau lima kali atau lebih dari pada itu, menurut pendapatmu,
dengan air dan daun bidara , dan pada ahirnya taruhlah kapur barus atau sedikit kapur barus.
maka bila mana sudah selesai beritahukanlah kepada ku. maka setelah kami selesai, kami
memberitahukanya kepada beliau. maka beliau memberikepada kami kain seraya bersabda;
kenakanlah ini, yakni kainya . ( HR. jamaah).

2. orang yang afdal memandikan jenazah


a. Mayat laki-laki di mandikan oleh laki-laki
b. keluarga dekat si mayat.
sebagaimana sabda Nabi SAW.
Dari Aisyah, Rasulullah SAW bersabdah:
barang siapa memandikan mayat dan di jaganya kepercayaan, tidak di bukakanya ke pada orang
lain apa-apa yang di lihat pada mayat itu, maka bersihlah ia dari segala dosanya, seperti keadaan
sewaktu di lahirkan oleh ibunya. kata beliau lagi : yang mengepalainya hendaklah keluarga
terdekat kepada mayat jika ia pandai memandikan mayat, jika ia tidak pandai, maka siapa saja.
yang di pandang berhak karena waranya atau karena amanahnya. ( HR. Ahmad).
c. istri boleh memandikan suaminya atau sebaliknya
d. orang lain yang beriman
3. tatacara memandikan jenazah
a. mendaikanlah mulai dari anggota wudlu sisi kanannya.
Sebagaimana sabda Nabi SAW
Dari Ummu Athiyah, bahwa rasulullah bersabda ketika anak perempuan beliau di
mandikan: mulailah dengan anggota kananya atau anggota wudlunya .( HR. Bukhari- Muslim)
b. Mandikanlah dengan hitungan ganjil
sebagaimana sabda Nabi SAW
mandikanlah dalam jumlah gasal ( ganjil) tiga, lima, tujuh, atau lebihdari pendaatmu .
(HR. Bukhari, Muslim dan Abu daud)
c. rambut mayat perempuan di kepang tiga atau di keringkan
sebagaimana sabda Nabi SAW
maka kami menjalin rambutnya tiga jalinan. (HR. Bukhari, Muslim dan Abu daud)
d. tutupilah cela mayat
sebagaimana sabda Nabi SAW
dari Abu rafi Aslam pelayan Rasulullah SAW, bahwa Rasulullah SAW bersabda: barang
siapa memandikan mayat, lalu merahasiakan cacat tubuhnya, maka ia memberi ampun baginya
empat puluh kali . (HR. Hakim).
C. MENGKAFANI JENAZAH
1. kafanilah dengan kain yang baik ( putih).
sebagaimana sabda Nabi SAW
dari ibnu abbas, bahwa nabi saw bersabda: pakailah pakaianya mu yang put, Karena
itulah sebagus-bagus pakaianmu dan kafanilah mayatmu dengan kain yang put .( HR. Khamsah).
5. hendaklah menutupi seluruh tubuh mayat.
sebagaimana sabda Nabi SAW
dari kabbab bin aratti bahwa mashab bin umair terbunuh pada hari perang Uhud, sedang
ia tidak meninggalkan sesuatu kecuali sehelai kain loreng, maka kalau kami perutukan menutuo
kepalanya, tampaklah kedua kakinya , tampaklah kepadalanya, lalu Rasulullah saw menyuruh
supaya menutup pada kepalanya dan supaya kakinya kami tutupi daun idzkhir .( HR. Jamaah
kecuali Ibnumajjah)
6. berilah wangi-wangian, kecuali mayat yang sedang ihram.
sebagaimana sabda Nabi SAW
dari ibnu abbas, bahwa nabi saw ketika ada orang berihkram meninggal karena terjatuh
dari untanya, bersabda; jangalah kamu lulut ia dengan cendana dan jangan pula kamu tudungi
kepalanya, sesungguhnya Allah membangkitkan kelak di hari kiamat dalam keadaan Bertalbiyah .(
HR. Jamaah).
7. kain kafan mayat laki-laki tiga helai kain
sebagaimana sabda Nabi SAW
Dari A isyah ra, bahwa rasulullah saw di kafani tiga pakaian kain putih bersih yang terbuat
dari kapas, tanpa baju kurung dan sorban .( HR. Bukhari- Muslim).
8. kain kafan mayat perempuan dengan basahan, baju kurung, kudung dan kain.
sebagaimana sabda Nabi SAW
Dari Laila binti Qanif Tsaqafiyah, katanya; aku turut memandikan Ummi Kaltsum binti
rasulullah SAW sewaktu wafatnya, maka adalah mula-mula barang yang di berikan kepadaku oleh
rasulullah SAW ialah kain, lalu baju kurung, lalu kudung, lalu selubung, kemudian sesudah itu di
masukkan ke dalam pakaian kain. kata laila selanjutnya; selama itu Rasullullah SAW di tengah
pintu membawa kafanya dan memakaikanya dan menerimakanya kepada kami satu persatu. (HR.
Ahmad dan Abu daud).
9. jangan berlebihan dalag hal kain kafan
sebagaimana sabda Nabi SAW
Dari Ali sampai Nabi SAW , jangan kamu berlebih-lebihan dalam perkara kafan, karena
sesungguhnya ia akan segera rusak . (HR. Abu Daud).
2. praktek menggunting kain kafan dan mengkafani mayat

Anda mungkin juga menyukai