Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
DASAR TEORI
5
6
dengan spreading factor (SF). Setiap pengguna mobile phone 3G atau yang
disebut UE (User Equipment) menggunakan spreading code yang sama
dengan spreading code pada sisi pengirim dan dilakukan korelasi agar bit-bit
informasi dapat diterjemahkan di sisi UE.
2.1.1 Konsep Dasar Sistem WCDMA/UMTS[1]
WCDMA adalah singkatan dari Wideband Code Devison Multiple
Access yang diperkenalkan secara umum pada tahun 2001-2002 di Jepang
dan selanjutnya memasuki daratan Eropa.Di Amerika Serikat beberapa
alternatif sistem jaringan komunikasi 3G dapat diperoleh operator GSM
dan TDMA yang berkembang ke arah EDGE dengan WCDMA.Sistem
standard 3G yang dipakai di Indonesia menggunakan teknologi WCDMA
dimana dengan teknologi ini memungkinkan kecepatan data mencapai 384
Kbps. Teknologi WCDMA adalah teknologi radio yang digunakan pada
sistem 3G/UMTS.Teknologi WCDMA sangat berbeda dengan teknologi
jaringan GSM. Pada jaringan 3G dibutuhkan kualiatas suara yang lebih
baik, data rate yang yang semakin tinggi (mencapai 2Mbps dengan
menggunakan release 99, dan mencapai 10Mbps dengan menggunakan
HSDPA) oleh sebab itu bandwitdth sebesar 5MHz dibutuhkan pada sistem
WCDMA. Posibilitas setiap user untuk mendapatkan bandwidth yang
bervariasi sesuai permintaan layanan user adalah salah satu fitur
keunggulan jaringan UMTS. Teknik diversitas digunakan untuk
meningkatkan kapasitas user downlink dan karena hanya satu frekuensi
yang digunakan, aktifitas frekuensi planning yang rumit pada jaringan
GSM tidak perlu dilakukan. Packet datas cheduling tergantung pada
kapasitas jaringan sehingga lebih efisien dibandingkan jaringan GSM yang
bergantung pada kapasitas timeslot.
Wideband Code Division Multiple Access merupakan teknik
multiple access yang berdasarkan spektral tersebar, dimana sinyal
informasi disebar pada pita frekuensiyang lebih besar daripada lebar pita
sinyal aslinya (informasi). Sistem WCDMA hanyamemerlukan satu
7
juga dengan spasi sinyal pembawa mulai dari 4.4 MHz merentang sampai 5 MHz,
dengan jarak variasi potongan yang tetap sebesar 200 KHz.
Variasi ini diperlukan untuk mencegah terjadinya interferensi, terutama pada blok
5 MHz berikutnya jika dialokasikan untuk sinyal pembawa lainnya. Dengan
pilihan pada teknologi WCDMA/FDD, dimana disediakan frekuensi downlink
2110 MHz 2170 MHz dan frekuensi uplink 1920 MHz 1980 MHz. Pemisahan
diantara keduanya sebesar 190 MHz.
UTRAN terdiri dari beberapa Radio Network Subsystem (RNS), yang
merupakan kumpulan dari Radio Network Controller (RNC) dan beberapa buah
Node B yang ditanganinya.RNS adalah bagian atau subsystem dari UTRAN yang
bertugas menangani manajemen radio resource untuk membangun hubungan
antara UE dan UTRAN.
4) Iu Interface
Iur merupakan Interface untuk menghubungkan RNC ke GSM phasa 2+
(MSC, VLR,SGSN)
RNC (Radio Network Controller)
Fungsinya mirip seperti BSC pada GSM. RNC berhubungan satu sama
lainnya dengan interface Iur, sedangkan RNC dengan node B berhubungan
dengan interface Iub. Tugas RNC adalah mengontrol beberapa node B,
bertanggung jawab pada load dan congestioncontrol, dan hampir semua proses
RRM terjadi di sini (layer 3: RRC), handover, outer loop power controldan
merupakan tempat berakhirnya protokol RRC (Radio Resource Control) yang
mendefinisikan pesan dan prosedur antara mobile user dengan UTRAN.
Node B
Node B sama dengan Base Station di dalam jaringan GSM. Node B
merupakan perangkat pemancar dan penerima yang memberikan pelayanan
radio kepada UE. Fungsi utama node B adalah melakukan proses pada layer 1
antara lain :channel coding, interleaving, spreading, de-spreading, modulasi,
demodulasi dan lain-lain. Node B juga melakukan beberapa operasi RRM
(Radio Resouce Management), seperti handover dan power control.
CN (Core Network)[1]
Core Network berfungsi sebagai switching pada jaringan UMTS,
memanajeman jaringan serta sebagai interface antara jaringan UMTS dengan
jaringan yang lainnya. Komponen Core Network UMTS terdiri dari:
access ini, setiap user menggunakan resource frekuensi dan waktu yang
12
sama namun dibedakan oleh kode masing masing yang unik. Hal ini lah
jauh lebih tinggi dari pada GSM. Di samping itu, kelebihan dari
WCDMA adalah kapasitas pengguna yang dapat dilayani pada suatu cell
sifatnya lebih fleksible dan dapat diatur. Hal ini dapat dilakukan juga
ditetapkan pada suatu cell maka kapasitas pengguna pun berkurang, begitu
Pada frekuensi 2100 MHz digunakan untuk layanan UMTS dan terdapat 5
operator yang menggunakan frekuensi ini dengan masing-masing memiliki lebar
pita 10 MHz atau 2 blok alokasi frekuensi. Total lebar pita frekuensi ini adalah 60
MHz. Pita frekuensi ini memiliki 12 blok frekuensi dengan masing-masing lebar
pita 5 MHz. Dari 12 blok frekuensi ini masih terdapat 2 blok frekuensi yang
masih kosong. HCPT(3), NTS (Axis), XL, Indosat dan Telkomsel masing-masing
memiliki 2 blok frekuensi sebesar 2 x 5 MHz. Lokasi frekuensi ini berdasarkan
pemetaan hasil lelang tahun 2006-2008. Pemberian blok frekuensi kedua telah
dilakukan pada tahun 2009 kepada Telkomsel dan Indosat dan pada tahun 2010
untuk XL. Pada bulan Desember 2011 lalu pemerintah memberikan blok frekuensi
kedua untuk HCPT (3) dan Axis. Adanya pengalokasian gabungan antara PCS-
1900 (Smart Telcom) yang beroperasi sejak tahun 2007 dan UMTS ini akan
berpotensi terjadi interference.
14
mechanical tilting
Electrical Tilting
Electrical Tilting adalah mengubah coverage antenna dengan
cara mengubah fasa antena, sehingga terjadi perubahan pada
17