Filsafat sistem pendidikan, pelatihan dan pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM)
Gerakan Kepanduan Hizbul Wathan (GK HW) sebaiknya merupakan suatu sistem
yang terpadu dengan memiliki dasar dasar : filosofis, humanistik, sosio demografis,
dan psikologis
1.DASAR FILOSOFIS
Dasar filosofis sistem diklat dan pengembangan terpadu bagi SDM Gerakan
KepanduanHizbul Wathan (GK HW) adalah falsafah dan atau nilai inti (core value) dari
GK HW untuk meningkatkan kualitas SDM GK HW sebagai kader penerus cita cita
Persyarikatan Muhammadiyah, Islam, Bangsa dan Negara Kesatua RI yang mampu,
tangguh dan adaptif di era global
Sistem diklat dan pengembangan terpadu memiliki fungsi dan peran sebagai alat
(instrumen) formal untuk mencapai organisasi GK HW yang maju, tangguh mandiri dan
adaptif. Untuk ini haruslah berdasar pada sistem norma, peran dan nilai pada
organisasi GK HW; terarah kepada tersedianya SDM GK HW berkualitas yang mampu
mengemban tugas dan atau melaksanakan fungsi, peran dan tanggung jawabnya
dimasa yang akan datang.
Dengan demikian sistem diklat berarti terpadu aktif dalam membudayakan norma dan
nilai filsafat organisasi GK HW, berupaya mensiapkan SDM yang mampu
melaksanakan perananya.
2.DASAR HUMANISTIK
Filsafat sistem diklat dan pengembangan terpadu dasar humanistik menitik beratkan :
kebebasan (egaliter), nilai nilai dan norma organisasi GK HW, kebaikan, pribadi yang
utuh terpadu (integrasi).
Filsafat sistem diklat dan pengembangan dasar humanistik memiliki tujuan : memenuhi
kebutuhan peserta terlatih/ terdidik, personalisasi diklat yang demokratis, prosesnya
mengutamakan unsur rasa dan nilai pribadi, mengembangkan aktualisasi dan
kemantapan pribadi, ketrampilan untuk keaneka ragaman budaya dan global,
suasana yang menantang dan menyenangkan, serta keterlibatan yang baik terhadap
sesama.
Filsafat sistem diklat dan pengembangan dasar humanistik memiliki ciri ciri :
berorientasi pada budaya dan norma/ nilai masyarakat yang baik; membentuk pribadi
yang baik. Sumber Daya Manusia GK HW pada dasarnya adalah pribadi yang baik,
maka sudah seharusnya disediakan lingkungan yang baik; instansi/ lembaga diklat dan
pengembangan GK HW harus menjadi cermin masyarakat sekitar (yang baik).
2.1.Faktor Pengaruh
Masalah dan atau tantangan yang sangat rumit seperti kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi, tuntutan para pengguna kader GK HW dan atau klien dari GK HW, keaneka
ragaman global dan budaya. Untuk ini SDM GK HW harus dilatih dan dikembangkan
guna menjawab masalah/ tantangan ini; SDM GK HW harus memahami keaneka
ragaman global dan budaya dan harus mampu beradaptasi. Karena tuntutan pengguna
kader GK HW/ klien organisasi GK HW adalah kualitas, maka SDM GK HW (sebagai
calon kader Peryarikatan, Bangsa dan Negara Kesatuan RI) harus memiliki wawasan
kualitas, harus kreatif inovatif mampu barada pada manajemen kualitas total. Adanya
kemajuan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (IPTEK) yang sangat pesat; maka SDM GK
HW haruslah memiliki wawasan modernisasi, mampu mengejar dan menyesuaikan
dengan kemajuan IPTEK tersebut.
Acuan pendidikan, pelatihan dan pengembangan dimasa yang akan datang harus
mampu menyiapkan SDM GK HW yang mampu dan handal, maka hal akan
mempengaruhi bahwa secara humanistik pendidikan, pelatihan dan pengembangan
harus menjadikan SDM GK HW yang memiliki daya perjuangan, responsif, adaptif,
bekerja dengan cepat dan hasil yang berkualitas.
Kepribadian SDM GK HW tidaklah hanya yang nampak, tetapi juga merupakan
perwujudan diri secara internal seperti pikiran, rasa, norma, nilai, persepsi, motif,
aspirasi dan lain sebagainya.
Proses berlatih melatih adalah suatu proses kemanusiaan, artinya berlatih harus
dilandasi faktor kemanusiaan dilakukan dengan manusiawi dengan tujuan
mengembangkan SDM GK HW yang seutuhnya.
Proses berlatih melatih yang kreatif dicirikan oleh bagaimana pelatih terhadap terlatih
(peserta pelatihan) dan terlatih didalam berlatih.
Para pelatih terhadap terlatih haruslah sebagai fasilitator dan atau nara sumber, tidak
mendominasi peserta (partisipan), tujuan harus dirumuskan oleh pelatih dengan jelas,
pelatih harus membantu kepada peserta supaya terarah kepada kemampuan diri SDM
GK HW, memberi kebebasan dan tanggung jawab kerja dan memberi keseimbangan
tugas umum dan tugas khusus. Menanggapi gagasan peserta yang muncul selama
dalam pendidikan, pelatihan dan pengembangan, serta memberikan evaluasi secara
komprehensif.
Terlatih/ peserta haruslah memiliki motivasi yang tinggi untuk mengikuti pendidikan,
pelatihan dan atau pengembangan, oleh dan untuk diri sendiri. Peserta bebas untuk
menyatakan pendapat dan memungkinkan keragaman dalam memberikan jawaban dari
setiap pertanyaan yang muncul selama pendidikan, pelatihan dan pengembangan. Bagi
peserta pendidikan, pelatihan dan pengembangn keliru bukanlah suatu kegagalan.
Filsafat sistem diklat dan pengembangan dasar sosio demografis meng asumsi bahwa
SDM GK HW adalah sebagai titik sentral internal, motivator, dinamisator, penggerak
tumbuh berkembangnya organisasi GK HW, Persyarikatan, Islam dan NKRI (tempat
mereka mengabdi, berkarya dan berjuang dimasa yang akan datang). Jumlah, jenis,
kemampuan dan ketrampilan menentukan keberhasilan organisasi GK HW. Sistem
diklat dan pengembangan terpadu harus menyiapkan kurikulum dan silabi untuk SDM
GK HW yang handal, bulat menyeluruh dan utuh sesuai tuntutan jaman (global) dan
teknologi.
4.DASAR KULTUR
5.DASAR PSIKOLOGIS
Dasar psikologis dari filsafat sistem pendidikan, pelatihan dan pengembangan; program
dan atau rancangan bahwa tujuan adalah penting dibandingkan dengan filsafat
manusia. Program harus disusun berdasarkan pada tujuan perilaku yang terkait dengan
situasi dan kondisi proses berlatih melatih. Situasi dan kondisi pendidikan pelatihan
pengembangan seharusnya yang dapat membentuk perilaku pada pola tertentu.
Ruang lingkup pendidikan, pelatihan dan pengembangan harus bersangkutan
tentang : afektif, Kognitif psikomotorik, ketrampilan dalam problem dan pemecahan dari
masalah masalah yang rumit, pengambilan keputusan dan therapeutik.
Dasar psikologis ada empat jenis : psikologi latihan. psikologi cibernetik, psikologi
desain sistem dan psikologi behavioristik.
Adanya analogi bahwa sumber daya manusia adalah sama dengan sebuah mesin
listrik; ada balikan sensorik untuk balikan gejala/ stimulus yang dapat mengubah
perilaku. Pandangan cibernetik mempelajari dampak stimulus terhadap proses dan
bentuk perilaku. Sesuai dengan balikan SDM GK HW dapat yang memilih perlu dan
atau tidaknya diubah. Balikan yang cepat dan tepat akan menghasilkan sesuatu yang
efektif. Pandangan cibernetik ini sangat cocok dan tepat untuk pendidikan dan pelatihan
yang bersangkutan dengan sikap, perilaku, norma dan nilai nilai yang baik.
Efektivitas modeling dipengaruhi oleh faktor peserta, pelatih dan ketrampilan yang di
demonstrasikan.
Dalam hal ini peserta harus mendapatkan informasi dan pengetahuan teknis yang
cukup selama pendidikan, pelatihan dan pengembangan. Peserta tidak mengetahui dan
atau tidak melihat akibat buruk dari teknik modeling.
Pelatih harus selalu hadir dalam pendidikan, pelatihan dan atau pengembangan;
sebagai pemberian dukungan selama pendidikan, pelatihan dan pengembangan.
Penggunan pendidikan pelatihan pengembangan jenis analogi ini akan dapat mencapai
kemajuan, jika tekun dan disiplin; dapat berhasil jika sebisa mungkin emosi ditekan/
dikurangi dan tidak dianggap sebagai upaya sambilan. Dilakukan dengan suatu tahap
untuk mencapai ketepatan, yang kemudian mencari keseimbangan.
Sedangkan empat jenis pandangan psikologi dari filsafat dasar psikologis diklat dan
pengembangan GK HW secara keseluruhan (ringkas); Psikologi : latihan, cibernetik,
desain sistem dan behavioristik, mengenai : pengertian diskripsinya dan ketepatan
penggunaanya dapat dilihat dalam tabel berikut
TABEL 2
PSIKOLOGI CIBERNETIK