Anda di halaman 1dari 14

BAB III

METODE PELAKSANAAN

3.1 Waktu dan Tempat Pelaksanaan


Praktikum pengukuran penguapan sederhana ini dilakukan pada;
Waktu :Rabu 16 Maret 2016
Tempat:Laboratorium Teknik Sumber daya alam dan lingkungan

3.2 Alat Bahan Fungsi


Bak penapung air (ember):
Gelas ukur : Untuk mengkur volume air pada bak penampung
Penggaris : Untuk mengukur tinggi air pada bak penampung
Air : Sebagai bahan perlakuan sampel
Termometer : Untuk mengukur suhu sampel

3.3 Gambar alat Bahan

Sampel tidak terkena Sampel terkena matahari


Sampel tempat tertutup
matahari langsung langsung

termometer
3.4 Cara Kerja

Gelas Ukur
Alat
danBahan

Siapkanalatdanbah
an

Bak
penampung
air
-Isi 3 penampung bak air dengan
air sebanyak 5 liter
- Letakkan 3 penampung di 3
tempat, di tempat sebelah
Termoeter
GelasUkur
Hasil Ukur
Ukurvolume
rainfall,
suhu dengan keran
di disebelah menggunakan
menggunakan yang
gelas ukur
terpapar dengan
sinar
thermometer interval
matahari,dan waktu
dengan interval 3x
waktu
Catat hasil pada
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Data Hasil Praktikum
Terbuka Tidak
Hari, Terbuka Langsung Tertutup
Langsung
Tanggal, Jam
V (ml) T (C) V (ml) T (C) V (ml) T (C)
08.20 4700 27 4900 26 4970 26
12.00 4700 29 4900 27 4950 27
15.00 4600 29 4750 29 4800 28
07.00 4550 27 4700 27 4800 27
10.00 4500 29 4700 27 4750 27
13.00 4500 30 4700 28 4800 28
16.00 4500 28,5 4700 28,5 4700 27,5
07.00 4450 26 4650 26 4800 26
10.00 4400 26 4600 26 4700 26
13.00 4350 28 4500 27 4650 27

GRAFIK TERBUKA LANGSUNG


4800
4700
4600
4500
4400
VOLUME
4300
4200
4100

WAKTU
GRAFIK TERBUKA TIDAK LANGSUNG
5000
4900
4800
4700
4600
VOLUME
4500
4400
4300

WAKTU (jam)

GRAFIK TERTUTUP
5000
4900
4800
4700
VOLUME (ml) 4600
4500
4400

WAKTU (jam)
GRAFIK SUHU DAN VOLUME
5200

5000

4800

4600
Terbuka Langsung Terbuka tidak langsung Tertutup
VOLUME (mI)
4400

4200

4000

SUHU (0C)

4.2 Analisa Data


Pada praktikum pengukuran curah hujan sederhana dilakukan dengan
menghitung jumlah volume dan suhu setiap tiga jam sekali selama 24 jam, dan
dilakukan sampai mendapatkan 9 data. Praktikum dimulai pada hari Rabu pada
pukul 08.20 dan dengan melakukan 3 perlakuan pada setiap sampel. Sampel pertama
bak yang berisi air di letakkan di tempat terbuka dan langsung terkena matahari, di
dapatkan hasil pengukuran awal yaitu dengan volume 4700 ml didapatkan suhu
sebesar 27oC, pada tempat terbuka yang bertempat di sebelah alat rainfall simulator
yang tidak langsung terkena matahari didapatkan volume 4900 ml dan suhu 26 oC,
pada tempat tertutup yang diletakkan di dalam laboratorium TSAl didapatkan volume
sebesar 4970 dan suhu 26 oC.
Setelah 3 jam ulangi pengukuran pada 3 sampel tersebut. Pada pukul 12.00 di
tempat terbuka langsung didapatkan volume 4700 ml dan suhu 29 oC. Di tempat
terbuka tidak langsung didapatkan volume 49000 dengan suhu 27 oC, dan pada tempat
tertutup didapatkan hasil volume 4970 dan suhu 26 oC. Pada pengamatan pukul 15.00
didapatkan hasil pada sampel terbuka langsung yaitu volume 4600 ml dan suhu 29 oC,
pada tempat terbuka tidak langusng volume 4750 ml dan suhu 29 oC , dan di tempat
tertutup volume 4800 dan suhu 28 oC.
Pengamatan hari kedua hari Kamis, 17 Maret 2016 data yang didapatkan
yaitu, pada pukul 07.00 di tempat terbuka langsung volume 4550 ml dan suhu 27 oC,
di tempat terbuka tidak langsung didapatkan volume 4700 dan suhu 27 oC. Pada
tempat tertutup didapatkan volume 4800 dengan suhu 27 oC. Setelah 3 jam yaitu jam
10.00 didapatkan hasil pada tempat terbuka langsung dengan volume 4500 dan suhu
29 oC, di tempat terbuka langsung dengan volume 4700 dan suhu 27 oC. Pada tempat
tertutup dengan volume 4750 dengan suhu 27 oC. Pada pukul 13.00 didapatkan hasil
yaitu, pada tempat terbuka langsung didapatkan volume 4500 ml dan suhu 30 oC, pada
tempat terbuka tidak langsung didapatkan volume 4700 dan suhu 28 oC dan di tempat
tertutup didapatkan volume 4800 dan suhu 28 oC. Pada pengamatan selanjutnya yaitu
16.00 didapatkan hasil di tempat terbuka langsung yaitu 4500 ml suhu 28,5 oC,
terbuka langsung dengan volume 4700 dan suhu 28 oC dan tempat tertutup didapatkan
colume 4700 ml dan suhu 27,5 oC.
Pada pengamatan hari ketiga yang dilakukan hari Jumat, 18 Maret 2016
didapatkan hasil pada terbuka langsung volume 4450 ml dan suhu 26 oC, tempat
terbuka tidak langsung dengan volume 4650 ml dan suhu 26 oC, serta tempat tertutup
volume 4800 dan suhu 26 oC. Pada pukul 10.00 di tempat terbuka langsung di
dapatkan volume 4400 dan suhu 26 oC, di tempat terbuka langsung dengan volume
4600 dan suhu 26 oC , suhu tertutup didapatkan volume 4700 dan suhu 26 oC. Pada
data terakhir pukul 13.00 di dapatkan volume 4350 ml dengan suhu 28 oC, tempat
terbuka langsung dengan volume 4500 ml dan dengan suhu 27 o. Serta pada tempat
tertutup didapatkan volume 4650 ml dan suhu 27 oC.

4.3 Analisa Hasil


Dari tabel di data hasil praktikum di atas di dapatkan hasil volume dan suhu
pada pengamatan pengukuran curah hujan sederhana. Pada pengamatan hari pertama
di tempat terbuka langsung yang terkena sinar matahari dengan interval waktu 3 jam
di dapatkan volume 4700, 4700 dan 4600 dan dengan suhu 27 oC, 29 oC, dan 29 oC.
Pada hari kedua yang dimulai pukul 07.00 didapatkan volume 4550 ml, 4500 m,
4500ml, 4500ml dengan suhu 27 oC, 29 oC, 30 oC, dan 28,5 oC. Dan pada hari ketiga
didapatkan hasil volume 4450 ml, 4400 ml dan 4350 ml dan dengan suhu 26 oC,26 oC,
dan 28 oC. Dengan hasil data yang volumenya semakin hari semakin menurun
menandakan penguapan terjadi, dan itu dapat dibuktikan dengan perubahan suhu yang
semakin hari semakin naik.
Pada pengamatan sampel di tempat terbuka tidak langsung didapatkan volume
pada hari pertama yaitu 4900 ml, 4900 ml, dan 4750 ml dengan suhu 26 oC, 27 oC, dan
29 oC. Pada hari kedua dengan volume yang didapatkan 4700 ml dan suhu 27 oC, 27
o
C. 28 oC, dan 28,5 oC. Pada hari ketiga volumenya 4650 ml, 4600 ml dan 4500ml
dengan suhu 26 oC, 26 oC, dan 27 oC. Dengan hasil yang didapatkan volumenya
semakin hari semakin menurun menandakan penguapan terjadi, dan itu dapat
dibuktikan dengan perubahan suhu yang semakin hari semakin naik. Tetapi pada hari
kedua volume tetap tidak berubah hal itu bisa dikarenakan cuaca.
Pada sampel yang tertutup didapatkan volume 4970 ml, 4950ml, 4800ml dan
suhu 26 oC, 27 oC, dan 28 oC. Pada hari kedua volume 4800 ml, 4750 ml, 4800ml,
4700 ml dengan suhu 27 oC, 27 oC, 28 oC, dan 27,5. Dan pada hari terakhir didapatkan
volume 4800 ml, 4700 ml dan 4650 dengan suhu 26 oC, 26 oC, dan 27 oC. Dengan hasil
yang didapatkan rata rata volumenya semakin hari semakin menurun menandakan
penguapan terjadi, dan itu dapat dibuktikan dengan perubahan suhu yang semakin hari
semakin naik. Tetapi pada data volume tidak semuanya selalu turun volumenya,
terdapat data dimana volume pada bak bertambah.

4.4 Analisa Grafik


4.4.1 Grafik waktu (x) dan volume (y)
Dari data hasil praktikum dibuat grafik hubungan waktu sebagai
sumbu x dan volume sebagai sumbu y. Grafik terbagi menjadi 3 dengan
membagi berdasarkan tempat yaitu yang pertama adalah grafik terbuka
langsung. Pada grafik ini volume semakin turun dengan berubahnya jam dan
hari. Pada grafik terbuka tidak langsung juga mengalami penurunan, tetapi
disini terjadi suatu kondisi dimana volumenya stabil selama beberapa jam. Hal
itu disebabkan oleh beberapa faktor, salah satunya adalah cuaca. Pada grafik
tertutup didapatkan hasil yaitu rata-rata grafik itu turun, tetapi terjadi suatu
kondisi dimana volume setelah terjadi penurunan beberapa jam kemudian
volume bertambah. Hal tersebut juga bisa terjadi karena cuaca dan beberapa
faktor lainnya.

4.4.2 Grafik suhu (x) dan volume (y)


Dari data hasil praktikum dibuat grafik suhu sebagai sumbu x dan
volume pada sumbu y. Pada grafik ini berbeda dengan grafik sebelumnya.
Dari tiga sampel yang dilakukan dengan perlakuan yang berbeda dibuat pada
satu grafik. Pada grafik tersebut dapat dilihat volume awal pada ketiga sampel
berbeda- beda. Grafik tertutup menempati tempat yang teratas, dibawahnya
grafik terbuka tidak langsung dan yang paling bawah adalah grafik terbuka
langsung. Dan grafik selalu mengalami penurunan pada ketiga sampel.

4.5 Pembahasan
4.5.1 Hubungan antara evaporasi suhu dan volume\
Dari hasil praktikum pengukuran suhu yang dilakukan terhadap tingkat
evaporasi diperoleh bahwa semakin tinggi tingkat suhu yang dihasilkan, maka
tingkat penguapan yang terjadi di cairan atau evaporasi akan semakin tinggi.
Pengurangan volume air menandakan bahwa telah terjadi evaporasi di tempat
tersebut. Jadi hubungan antara evaporasi suhu dan volume adalah semakin
tinggi suhu lingkungan atau ruangan maka proses evaporasi semakin cepat
terjadi, sebaliknya semakin rendah suhu lingkungan proses evaporasi tidak
berjalan cepat ataupun tidak mengalami evaporasi.

4.5.2 Faktor faktor yang mempengaruhi evaporasi


Menurut Suharyono (2011) beberapa faktor utama yang mempengaruhi
besarnya tingkat evaporasi adalah sebagai berikut:
1. Radiasi matahari. Sumber energi utama proses evaporasi adalah sinar
matahari, dan proses tersebut terjadi semakin besar pada saat penyinaraan
langsung dari matahari.
2. Angin, ketika air menguap ke atmosfir, maka lapisan batas antara tanah
dengan udara menjadi jenuh dengan uap air, sehingga proses evaporasi
berhenti.
3. Kelembaban relatif. Jika kelembaban relatif ini naik, kemampuannya
untuk menyerap uap air akan berkurang sehingga laju evaporasinya akan
menurun
4. Suhu/ temperatur. Jika suhu udara dan tanah cukup tinggi, proses
evaporasi akan berjalan lebih cepat dibandingkan jika suhu udara dan
tanah rendah, karena adanya energi panas tersedia.

Pada praktikum kali ini faktor yang mempengaruhi adalah radiasi


matahari, suhu dan cuaca. Suhu yang dingin menghambat terjadinya
evaporasi. Matahari yang tidak selalu menyinari sampel, sampel yang
seharusnya terpapar sinar matahari. Akibat dari bayangan pohon dan
letaknya yang kurang tepat sehingga matahari tidak bisa menyinari bak itu
terus dan apabila terjadi mendung maka matahari terhalang oleh awan
sehingga penyinaran kurang maksimal. Disamping itu saat hari hujan,
wadah akan rerisi air hujan dan menyebabkan penambahan volume air.
Kelembaban udara dan kecepatan angin juga mempengaruhi hasil dari
penguapan tersebut. Adapun faktor dari praktikan yaitu saat pengukuran
air ke gelas ukur, pada proses tersebut bisa saat penuangan air ada yang
tumpah atau saat pembacaan nilai di gelas ukur yang kurang teliti
sehingga menyebabkan hasil yang kurang akurat.

4.5.3 Evaporasi tertinggi dan terendah


Tingkat atau nilai evaporasi secara keseluruhan ditentukan pada
jumlah air yang menguap ke udara. Menurut data, evaporasi tercepat dapat
diketahui yaitu pada sampel yang terkena matahari secara langsung. Hal itu
disebabkan karena sinar radiasi matahari yang meningkatkan suhu udara dan
air sehingga menyebabkan penguapan menjadi lebih cepat. Dapat diketahui
volume awal dan akhir dari volume ini yaitu 4700 ml dan 4350. Dengan
selisih yang sangat banyak berarti menunjukkan evaporasi tercepat yaitu pada
sampel tersebut.
Sedangkan evaporasi terlambat terjadi pada sampel media tertutup.
Karena kondisi ruangan yang lembab dan tidak terkena matahari
menyebabkan evaporasi sangat lambat. Hal itu bisa di ketahui dari hasil data
praktikum dengan volume awal 4970 dan volume akhir 4650 dengan selisih
yang sangat sedikit berarti menunjukkan bahwa penguapan di tempat tertutup
yaitu sangat lambat.

4.5.4 Aplikasi Evaporasi


Salah satu penerapan evaporasi adalah pembuatan garam. Alat Pemisah
Garam dan Air Tawar dengan Menggunakan Energi Matahari ini merupakan
suatu alat destilasi yang menerapkan prinsip evaporasi. Garam dan air tawar
yang terdapat dalam air laut dipisahkan dengan cara mamanaskan air laut
tersebut hingga menguapkan air yang bersifat tawar dan mengendapkan kristal
garam menggunakan energi matahari (Hidayat, 2011).
Data evaporasi merupakan data penting dalam perencanaan
pengelolaan sumberdaya air dan pengaturan waktu irigasi di suatu tempat.
Pengukuran besarnya evaporasi dapat dilakukan dengan berbagai cara yaitu
pengukuran langsung dengan menggunakan panci evaporasi klas A,
perhitungan atau estimasi dengan metode, dan gabungan keduanya
(Rachmawati, 2014)

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Evaporasi atau penguapan adalah suatu proses saat air dalam bentuk cair berubah
kedalam bentuk uap air atau gas. Faktor umum yang mempengaruhi evaporasi diantaranya
adalah radiasi matahari suhu, kelembaban, serta angin. Pada percobaan serta pengukuran nilai
volume dan suhu pada tiga sampel disimpulkan bahwa penguapan tercepat terjadi pada
sampel yang diletakkan di tempat terbuka yang terpapar sinar matahari. Dan evaporasi
terlambat terjadi pada tempat tertutup. Maka dari hasil praktikum dapat disimpulkan
hubungan antara suhu dan volume yaitu semakin tinggi suhu maka penguapan semakin cepat,
begitupun sebaliknya semakin rendah suhu maka penguapan semakin lambat.

5.2 Saran

Praktikum sudah berjalan dengan baik, penyampaian materi sudah baik. Untuk
pengecekan volume dan suhu sampel seharusnya di awal praktikan membuat jadwal masing
masing kelompok untuk waktu pengecekan supaya anggota kelompok bekerja semua. Dan
untuk sampel yang terkena matahari bisa di letakkan di tempat yang tidak terhalang pohon
dan apabila hujan di amankan.
Hidayat, Rizqi R. 2011. Rancang Bangun Alat Pemisah Garam Dan Air Tawar Dengan
Menggunakan Energi Matahari. Bogor : Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut
Pertanian Bogor.

Rachmawati, Febriyan. 2014. Jurnal Model Temperatur Untuk Pendugaan Evaporasi Pada
Stasiun Klimatologi Barongan. Bantul

Anda mungkin juga menyukai