A. PENDAHULUAN
Bioteknologi adalah teknologi pemanfaatan organisme (mikroba) atau
produk organisme yang bertujuan untuk menghasilkan bahan atau jasa. Teknologi
seperti pembuatan tape, tempe, kecap dan tuak menunjukkan pemanfaatan
mikroba untuk mengubah bahan dasar menjadi bahan yang bernilai ekonomi
lebih tinggi. Bioteknologi dibagi menjadi 2 yaitu tradisional dan modern.
Bioteknologi tradisional adalah bioteknologi yang bersifat sederhana dengan
menggunakan jasad renik (mikroba) alami yang pada mulanya penggunaannya
bersifat untung-untungan belum berdasarkan ilmiah. Bioteknologi modern adalah
bioteknologi yang menggunakan organisme hasil rekayasa genetik melalui
perlakuan yang mengubah landasan penentu kemampuan hidup, dengan
mengubah tatanan gen yang menentukan sifat spesifik suatu organisme, sehingga
dalam proses pengubahan dapat berlangsung secara lebih efisien dan efektif
(Wariyono dan Muharomah 2013).
Bioteknologi adalah pemanfaatan makhluk hidup atau bahan yang
diperoleh dari makhluk hidup untuk menghasilkan suatu produk atau jasa yang
bermanfaat bagi manusia. Prinsipnya dalam bioteknologi terdapat tiga hal pokok
yaitu agen biotek (enzim, mikroba, sel tumbuhan dan sel hewan), pendayagunaan
secara teknologis dan industrial dan produk serta jasa yang diperoleh. Bidang
bioteknologi menerapkan prinsip dari ilmu teknologi untuk memproses materi
melalui agen biologi (Sulistyono 2013).
Bioteknologi memiliki peran yang penting dalam bidang pertanian,
bioteknologi memberikan alternative pilihan untuk (1) memanfaatkan,
melestarikan dan memperkaya keanekaragaman hayati. (2) mempercepat
perakitan tanaman, hewan, atau mikroba unggul melalui teknologi rekayasa
genetik, pemanfaatan marka molekuler dan kultur in vitro. (3) memanfaatkan
mikroba: (a) dalam pengolahan hasil panen, (b) sebagai bahan utama dalam
formulasi pestisida hayati, pupuk hayati, biodekomposer dan probiotik yang
ramah lingkungan, (c) Sebagai penghasil senyawa bioaktif, serta (d) Sumber gen-
gen penting untuk keperluan rekayasa genetika. Peran bioteknologi yaitu (1)
2
Mikropipet
6
15 spatula Untuk
mengambil
bahan dalam
skala sedikit
/bromide
9. TAE/TBE sebagai larutan penyangga dalam gel agarose
elektroforesis
10.Etanol untuk memurnikan DNA.
mengambil bahan dalam skala kecil, untuk mengambil zat padat dari botol.
Erlenmenyer untuk menyimpan larutan, sebagai tempat untuk mengukur.
Bahan-bahan yang digunakan dalam praktikum bioteknologi yaitu tris
EDTA (TE), CTAB, mercapto etanol, CIAA, isopropanol, aquades, sodium
asetat, loading dye, floresafe/etidium bromide, TAE/TBE dan etanol.
Sebagian dari bahan-bahan tersebut juga digunakan dalam praktikum bidang
lainnya, namun dalam praktikum bioteknologi bahan-bahan tersebut
memiliki fungsi yang berbeda. Bahan-bahan tersebut memiliki fungsi
masing-masing dalam isolasi DNA.
Menurut Madhad dan Sentheil (2014) fungsi bahan sodium asetat yaitu
untuk mengendapkan DNA, sehingga kondisi menjadi netral. Ion Na + untuk
menetralkan muatan negatif pada DNA, sedangkan Coo- untuk menetralkan
muatan positif pada protein. Protein dan DNA tidak lagi membentuk ikatan
ion yang kuat satu sama lain dan karena itu dapat dengan mudah dipisahkan.
Adanya garam dengan kadar yang tinggi serta pH yang rendah, maka DNA
akan mengendap sebagai pellet setelah di sentrifuge.
Menurut Yulianti (2006) fungsi dari CTAB yaitu untuk melisikan
membrane sel dan fosfolipid bilayer pada isolasi DNA tumbuhan. Metode
CTAB, yaitu terdapat detergen, dalam hal ini adalah ammonium lauryl
sulfate atau sodium laureth sulfate yang menggantikan CTAB, disodium
EDTA yang menggantikan EDTA dan sodium chloride atau NaCl seperti
yang terdapat pada Metode CTAB. Detergen dapat melarutkan lemak dalam
membran sel, sehingga sel bisa lisis. Selain itu, detergen ini dapat
menghambat DNase yang dapat merusak DNA dan dapat mendenaturasi
protein, sehingga protein dapat dihilangkan dari larutan. Biasanya sel
tumbuhan tidak dapat dirusak hanya dengan menggunakan detergen. Bahan
CTAB dapat digantikan dengan shampoo ataupun sabun.
Menurut Safitri dan Agustin (2015) fungsi penambahan etanol yaitu
untuk memurnikan DNA. Presipitasi DNA dilakukan dengan menambahkan
reagen berupa alkohol (etanol) 96%-100%. Penambahan etanol absolut dapat
11
Adji. 2007. Perbandingan efektivitas sterilisasi alcohol 70% inframerah, otoklaf dan
Ozon terhadap pertumbuhan bakteri Bacillus subtilis. J. sains 25(1):17-24
12