NIM : F1D315013
DOSEN PEMBIMBING :
UNIVERSITAS JAMBI
JAMBI
2016
1. Mikroseismik
Sampai saat ini, metode mikroseismik dengan teknologi PSET ini marak
digunakan di Amerika Utara. Lokasi lapangannya dapat dilihat pada gambar di bawah
ini :
Bila dianalogikan, geophysicist dalam kasus ini mirip seorang dokter. Pasiennya
adalah reservoir dengan stetoskop bernama mikroseismik. Dengan mendengarkan hampir
semua peristiwa bawah permukaan lalu mendiagnosa apa yang akan terjadi pada reservoir,
dapat segera diambil tindakan cepat bila terjadi masalah.
Metode mikroseismik didasarkan pada prinsip-prinsip sifat non-linear dari suatu
sistem fluida dalam medium berpori. Reservoir berisi hidrokarbo sebagai suatu siste berpori
dapat dideteksi sebagai deformasi karakteristik dari spektrum noise bumi alai dengan range
frekuensi yang rendah 1,5-5,0 Hz. Sinyal mikroseismik berfrekuensi rendah ini direkam secara
pasif dipermukaan bumi dengan seismometer yang sangat sensitif (minimal 200 V/m/s) dan
selanjutnya secara spektroskopis dianalisi untuk menghasilkan sebuah spektrum tertentu yang
unik, yang dapat dgunakan sebagai indikator keberadaaan hidrokarbon. Mikroseismik
hidrokarbon diyakini sebagai peristiwa osilasi harmonik dari suatu fluida hidrokarbon dalam
skalapori yang terjadi didalam reservoir ) serta gelombang seismik frekuensi rendah lainnya
dari berbagai aktivitas geodinamik.
2. Tomografi Seismik