atau
E
S AM (t ) Ec 1 m cos( 2f m )t x cos( 2f c )t
EC .
S AM (t ) Ec 1 ma cos(2f m )t x cos( 2f c )t
(2)
Arti fisis persamaan (2) memberi pengertian kepada kita bahwa sebuah sinyal
termodulasi AM akan mempunyai variasi amplitude pada gelombang pembawa
(carrier) yang mana puncak-puncak amplutoda sinyal termodulasi AM tersebut
membentuk selubung (envelope) yang pada hakekatnya identik dengan
gelombang pemodulasi itu sendiri. Besarnya selubung (envelope) sinyal AM
dinyatakan dengan :
A EC [1 ma .cos( 2f m )t ]
(3)
2 x ESB Emax
m
Ec Emin (10)
Untuk presentase modulasi 100% (m=1,0), amplitude masing-masing sideband
akan menjadi setengah amplitude (tegangan) sinyal pembawa. Sehingga masing-
masing sideband akan lebih rendah 6 dB terhadap sinyal amplutudo pembawa
(carrier), atau seperempat dari daya sinyal pembawanya, karena komponen sinyal
pembawa tidak berubah dengan modulasi amplitude. Daya total pada gelombang
yang termodulasi 100% adalah 50% lebih besar dari pada gelombang pembawa
yang tidak termodulasi.
Tampilan bentuk gelombang sinyal termodulasi AM dalam fungsi waktu dapat
anda amati dalam layar monitor oscilloscope dan untuk tampilan spectrum
frekuensi dalam layar monitor Spectrum Analyzer.
Amplitudo pada sideband maupun pada carrier lebih mudah diukur dalam satuan
dBm. Level amplitude masing - masing komponen sinyal AM dapat diukur
dengan mudah pada Spectrum Analyzer. Hubungan antar indeks modulasi m
dengan amplitude sideband dalam satuan logaritmik dinyatakan sebagai :
m
ESB ( dB ) EC (dB) 20 log
2 (11)
atau
ESB (dB ) EC (dB) 6dB 20 log m
(12)
Gambar 3. Bentuk Sinyal Termodulasi AM
Power Splitter (Pembagi Daya):
Power Splitter digunakan membagi dua daya input sama besar ke dua
terminal output dengan tetap mempertahankan impedansi pada terminal
input/output sama dengan impedansi saluran transmisi Zo (Zo = 50 Ohm atau 75
ohm). Konsekuensinya, level daya pada masing - masing terminal output adalah
setengah daya input atau lebih rendah 3 dB terhadap daya input. Lihat Gambar 4.
a. Pengaturan Frekuensi:
Tekan tombol [FREQ] kemudian disusul dengan menekan angka 10
dan di akhiri dengan menekan tombol MHz. Pada display seven
segment akan tertulis 10.0000 (ingat bahwa tanda titik dalam bahasa
Inggris sama dengan koma dalam bahasa Indonesia). Merubah
frekuensi dapat dilakukan dengan menekan tombol tanda panah
[Naik] atau [Turun]. Pengaturan perubahan frekuensi dapat dilakukan
dengan menekan [FINE TUNE] sehingga salah satu deretan pada
display frekuensi berkedip.
Posisi angka pada display yang berkedip akan mengalami perubahan
bila tombol [Naik] atau [Turun] ditekan.
sudut
m dan f adalah deviasi frekuensi puncak pembawa yang dinyatakan
dengan
f kEmmax
(2)
Frekuensi pembawa sesaat adalah :
f1 f 2 kEmmax
(3)
atau
f1 f c f sin mt
(4)
V. Langkah Kerja
1. Buatlah set-up diagram pengukuran seperti pada diagram rangkaian.
Hidupkan (Turn-ON) Oscilloscope, dan Spectrum Analyzer Instek
GSP-810 Beberapa saat kemudian hidupkan juga (Turn-ON) Signal
Generator (HP-8656B).
2. Atur frekuensi dan level tegangan sinyal pembawa dengan cara men-set
Signal Generator sebagai berikut:
a. Pengaturan Frekuensi:
Tekan tombol [FREQ] kemudian disusul dengan menekan angka 10
dan di akhiri dengan menekan tombol MHz Pada display seven
segment akan tertulis 10.0000 (ingat bahwa tanda titik dalam bahasa
Inggris sama dengan koma dalam bahasa Indonesia) Merubah
frekuensi dapat dilakukan dengan menekan tombol tanda panah
[Naik] atau [Turun], Pengaturan perubahan frekuensi dapat
dilakukan dengan menekan [FINE TUNE] sehingga salah satu
deretan pada display frekuensi berkedip.
Posisi angka pada display yang berkedip akan mengalami perubahan
bila tombol [Naik] atau Turun] ditekan
b. Pengaturan Amplituda Carrier:
Tekan tombol [AMP] kemudian level tegangan (misal 0.5 ) disusul
menekan tombol V. Pada display seven segment akan tertulis 0.5
dalam satuan volt. Mengubah harga amplitude dapat dilakukan
dengan menekan tombol panah [Naik] atau Turun]. Pengaturan
perubahan step-level dilakukan dengan menekan tombol [AMP]
[INCR SET] disusul step kenaikan level misal [0] [.] [1] [Volt] atau
[dBm] yang artinya level amplitude akan berubah sebesar 0,1 V atau
0,1 dBm setiap menekan tombol panah.
3. Hidupkan (Turn-ON) Oscilloscope, dan Spectrum Analyzer Instek
GSP-810. Beberapa saat kemudian hidupkan juga (Turn-ON) Signal
Generator (WP-8656B).
4. Atur frekuensi dan level tegangan sinyal pembawa dengan cara men-set
Signal Generator sebagai berikut:
a. Pengaturan Frekuensi:
Setel frekuensi carrier 60 MHz pada Signal Generator (HP-8656B)
dengan menekan tombol [FREQ] [6] [0] [MHz]. Pada display seven
segment akan tertulis 60.0000 (ingat bahwa tanda titik dalam bahasa
Inggris sama dengan koma dalam bahasa Indonesia). Merubah
frekuensi dapat dilakukan dengan menekan tombol tanda panah
[Naik] atau [Turun], Pengaturan perubahan frekuensi dapat
dilakukan dengan menekan [FINE TUNE] sehingga salah satu
deretan pada display frekuensi berkedip. Posisi angka pada display
yang berkedip akan mengalami perubahan bila tombol [Naik] atau
Turun] ditekan.
b. Pengaturan Amplituda Carrier:
Setel level daya carrier pada level -20 dBm dengan menekan tombol
[AMP] [-] [2] [0] [dBm]. Pada display seven segment akan tertulis
-20.00 dalam satuan dBm. Mengubah harga amplitude dapat
dilakukan dengan menekan tombol panah [Naik] atau Turun].
Pengaturan perubahan step-level dilakukan dengan menekan tombol
[AMP] [INCR SET] disusul step kenaikan level misal [0] [.] [1]
[dBm] yang artinya level amplitude akan berubah sebesar 0,1 dBm
setiap menekan tombol panah.
LEMBAR PENGESAHAN
Keterangan:
Nilai..:
LAPORAN LENGKAP
PRAKTIKUM SALURAN TRANSMISI DAN KOMUNIKASI RADIO
JUDUL PERCOBAAN
PENGUKURAN PARAMETER SINYAL MODULASI (AM) DAN
FREKUENSI MODULASI (FM)
OLEH:
NAMA : VEBRINDA
NIM : 32215068
KELAS : 2.C TELKOM