Anda di halaman 1dari 18

ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA

A . Data Umum
1. Nama kepala keluarga : Tn.D
2. Umur : 21 tahun
3. Agama : Islam
4. Pendidikan kepala keluarga : SD
5. Pekerjaan : Wirausaha
6. Suku / Bangsa : Jawa
7. Alamat kepala keluarga : Desa Sidomulyo RW 02 RT 04
8. Penghasilan : Rp. 2.800.000/ bulan
9. Tanggal Pengkajian :
10.Komposisi keluarga : 3 orang

No Nama L/P Hubungan Umur Tingkat Pekerjaan Agama


Dengan KK Pendidikan
1. L Suami 21 SD Swasta Islam
2. Sena P Istri 17 SD IRT Islam
3. Galang L Anak 22 Belum Tidak Islam
hari sekolah bekerja

GENOGRAM

X

Keterangan :

= laki-laki X = laki-laki sudah meninggal

= perempuan X = perempuan sudah meninggal

6. Tipe keluarga.
Keluarga Tn. D, termasuk keluarga kecil yang terdiri dari suami, istri, dan
1 orang anak.
7. Suku bangsa : Jawa, Indonesia.
8. Agama.
Semua anggota keluarga menganut agama Islam dan mereka selalu taat
beribadah dan selalu menjalankan perintah Tuhan YME.
9. Status sosial ekonomi keluarga.
Tn. D adalah seorang Wirausaha dengan pendapatan perbulan Rp.
1.800.000,00, istri Tn. D hanya bekerja sebagai ibu rumah tangga (IRT),
sedangkan anak nya masih bayi. Jadi pendapatan keluarga dalam satu
rumah adalah Rp. 1.800.000,00 perbulan, dengan rata-rata pengeluaran
Rp. 1.000.000,00 atau lebih perbulannya jadi keluarga tiap bulannya
menyisakan pendapatan Rp. 800.000,00 atau 600.000,00. Sisa tersebut
biasanya disimpan untuk keperluan yang tidak terduga.
10. Aktivitas rekreasi keluarga.
Setiap hari klien dan keluarganya untuk memenuhi kebutuhan akan
rekreasi dan hiburan biasanya menonton TV. Setiap setahun dua kali klien
berkunjung ke sanak saudara di sekitar jawa barat untuk melepas kangen.
B. Riwayat Terhadap Perkembangan Keluarga
11. Tahap perkembangan keluarga saat ini.
Keluarga Tn. D mempunyai 1 orang anak yang berumur 20 hari atau 2
minggu 6 hari maka, keluarga Tn. D berada pada tahap perkembangan
keluarga dengan anak baru lahir atau child-bearing.
12. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi
Saat bekerja Tn. D tidak pernah melakukan komunikasi dengan istri nya ,
karena Tn. D merasa tidak perlu dan alat komunikasi yang mereka miliki
juga hanya ada satu. Tetapi istri Tn. D mengatakan saat mereka masih
pacaran atau belum menikah Tn. D sering menghubunginya baik lewat
telpon maupun sms. Tetapi semenjak menikah dan punya anak Tn. D tidak
pernah sama sekali menghubungi istrinya, karena Tn. D merasa tidak perlu
sms atau menelpon karena sudah sering ketemu setiap hari.
13. Riwayat keluarga inti.
Keluarga klien tidak ada yang mempunyai riwayat keturunan penyakit
darah tinggi, DM dan lain-lain. Istri klien kemarin melahirkan di bantu
oleh bidan karena menjalani persalinan normal. Tn.D dan istri belum
pernah masuk RS, karena biasanya jika klien dan keluarga sakit hanya
pergi ke puskesmas atau bidan praktek atau hanya beli obat diwarung.
14. Riwayat keluarga sebelumnya.
Orang tua dari istri klien mempunyai riwayat DM selain itu tidak
mempunyai penyakit menular lainnya seperti TBC, Hepatitis, Hepertensi
dll.
C. Pengkajian Lingkungan
15. Karakteristik rumah:
Luas tanah: 9 x 12 m Luas rumah: 8 x 12 m
Tipe rumah: permanen dengan jumlah ruang 1 kamar tidur, 1 ruang tamu,
1 ruang keluarga, 1 ruang makan, 1 dapur, 1 kamar mandi dan WC
menyatu. Jumlah jendela 4 buah. Setiap ruangan dimanfaatkan
sebagaimana fungsinya secara optimal. Peletakan perabot rumah tangga
tertata dengan rapi. Jenis septicteng menggunakan pipa yang dialirkan ke
sungai. Jarak septikteng dengan sumber air 5 meter. Sumber air minum
yang digunakan adalah air masak dan air sumur.
Denah rumah :

R. tamu R.kamar
U

R.kamar

R. Keluarga

R.kamar

tangga
Dapur
k. mandi
R. kamar wc

5m Sapiteng
Sumber air

16. Karakteristik tetangga dan komunitas RW.


Tetangga klien yang ada disekitar rumah ramah-ramah. Tempat tinggal
klien merupakan perkampungan yang tidak padat penduduk, warga
disekitarnya mempunyai kebiasaan dan tradisi mengadakan pengajian
seminggu dua kali yaitu pada hari minggu siang jam 14.00 dan minggu
malam habis magrib untuk ibu-ibu, sedangkan untuk laki-laki nya satu
minggu sekali yaitu hari jumat habis sholat isya dan melakukan kerja
bakti jika ada himbawan dari desa. Selain itu, penduduk setempat belum
ada mempunyai kesepakatan apabila ada tamu yang menginap harap lapor
pada RT atau RW setempat dan apabila ada warga baru juga harus
melapor. Sebagian besar penduduk setempat masih menggunakan sungai
sebagai saluran pembuangan akhir Buang Air Besar, Buang Air Kecil
serta limbah cucian.
17. Mobilitas geografis keluarga.
Sejak tahun 2016 keluarga klien tinggal di desa sidomulyo bersama anak
dan istri di rumah warisan orang tua nya dan belum pernah berpindah-
pindah tempat sampai saat ini.
18. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat
Setiap harinya klien dan keluarganya selalu menyisihkan waktu untuk
berkumpul.
19. Sistem pendukung keluarga
Semua anggota keluarga yang tinggal bersama klien mempunyai kondisi
yang sehat. Antar anggota keluarga saling menyayangi satu sama lain.
Keluarga klien memiliki fasiliatas kesehatan meliputi: sarana MCK,
tempat tidur yang nyaman, sumber air yang bersih tidak berbau, motor
sebagai sarana pengantar ketempat pelayanan kesehatan, dukungan
psikologi dan spiritual keluarga terjalin dengan baik.
20. Pola komunikasi keluarga.
Untuk berkomunikasi antar keluarga dan masyarakat klien menggunakan
bahasa Jawa dan kadang-kadang menggunakan bahasa Indonesia.
21. Struktur kekuatan keluarga.
Klien masih belum bisa mengatur struktur keluarganya kepada anak-
anaknya bagaimana cara berprilaku yang baik, bersopan santun, tata
krama, cara menjaga hubungan baik dengan orang lain, cara berumah
tangga yang baik dan mendidik anak.
22. Struktur Peran.
Tn. D sebagai kepala keluarga merupakan penasehat bagi keluarga. Tn. D
adalah sebagai kepala rumah tangga dan pengambil keputusan.
Tn. D : - peran informal adalah sebagai kepala keluarga suami dan
ayah.
- peran formal adalah sebagai wirausaha
Ny. S : - peran informal adalah sebagai istri dan ibu untuk
anaknya.
An. G : - peran informal adalah sebagai anak pertama dan baru
berumur 20 hari atau 2 minggu 6 hari
23. Nilai atau norma keluarga.
Bila ada salah satu anggota keluarga yang sakit, anggota keluarga lainnya
tidak segera memberi pertolongan pertama atau obat karena keluarga
punya keyakinan penyakitnya bisa sembuh dengan sendirinya. Tetapi, jika
tidak kunjung sembuh barulah keluarga membawa ketempat-tempat
pelayanan kesehatan seperti: puskesmas atau bidan atau perawat desa.
D. Fungsi Keluarga.
24. Fungsi efektif.
Keluarga klien memberikan perhatian yang lebih karena mengingat klien
sering sakit-sakitan serta memiliki keluhan fisik seperti cepat capek. Klien
sangat dihormati dan disayangi oleh anak-anaknya dan cucu-cucunya
karena klien merupakan orang tertua dalam keluarganya.
25. Fungsi sosialisasi.
Interaksi antar anggota keluarga terjalin baik, semua anggota keluarga
memiliki kesadaran arti pentingnya disiplin dalam melakukan fungsi dan
tugasnya masing-masing. Semua perilaku anggota keluarga sesuai dengan
norma dan budaya yang ada.
26. Fungsi perawatan kesehatan.
a. Kemampuan keluarga mengenal masalah kesehatan
Keluarga kurang mengetahui tentang masalah kesehatan, khususnya
pada penyakit yang biasa di derita seperti ispa dan pegal-pegal. Selain
itu keluarga juga tidak mengetahui tanda, gejala dan penyebab dari
penyakit tersebut sehingga keluarga tidak mampu mencegah dengan
memperhatikan pola hidup seperti kebersihan diri dan pola istrahat.
b. Kemampuan keluarga mengambil keputusan untuk melakukan
tindakan kesehatan yang tepat
Keluarga hanya mengerti sedikit tentang kesehatan pada anggota
keluarganya.
Istri Tn. D yaitu Ny. S sering mengalami iritasi pada kulitnya,
tetapi keluarga tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk
mengatasi iritasi pada kulit istri nya.
Keluarga masih mahu diberikan nasehat atau masukan dari orang
lain terkait kesehatan keluarganya agar penyakit yang di derita
keluarganya tidak kambuh lagi dan mulai berusaha untuk selalu
mencari solusinya jika keluarga mengalami sakit.
Keluarga selalu menanggapi setiap masalah kesehatan secara
positif.
Keluarga mampu menjangkau fasilitas kesehatan yang ada karena
keluarga memiliki fasilitas yang dapat digunakan untuk
menjangkau sarana kesehatan.
Keluarga sangat percaya terhadap tenaga kesehatan hal itu
dibuktikan dengan apabila ada keluarga yang sakit selalu dibawa
ke puskesmas atau bidan atau perawat desa.
Keluarga kurang mendapat informasi terhadap sagala tindakan
untuk mengatasi masalah kesehatan dalam keluarga.
c. Kemampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.
Pengetahuan keluarga tentang penyakit terbatas, hanya sedikit
mengerti mengenai hal-hal yang dapat menyebabkan kekambuhan
dan cara pengobatannya.
Jika ada keluarga yang sakit, keluarga menyerahkan sepenuhnya
kepada tenaga kesehatan dan tetap berusaha untuk merawatnya
secara optimal.
Keluarga tidak menyediakan peralatan P3K dirumah, apabila
penyakit yang diderita dirasa agak parah, keluarga langsung
membawa ketenaga kesehatan.
Setiap anggota keluarga mengerti akan fungsi dan tanggung jawab
masing-masing sumber keuangan / finansial didapatkan dari Tn. D
yang bekerja sebagai wirausaha, fasilitas-fasilitas penunjang yang
ada dirumah sudah memenuhi kriteria standart. Hubungan antara
anggota keluarga dengan masyarakat dapat terjalin dengan baik.
Keluarga memberikan perhatian dan suport yang penuh agar dapat
membantu proses penyembuhan.
d. Kemampuan keluarga dalam menciptakan lingkungan yang dapat
meningkatkan kesehatan.
Anggota keluarga mengerti potensi-potensi yang ada pada setiap
anggota keluarga dan mengerti tentang sumber-sumber keluarga
yang dimiliki.
Keluarga menyadari bahwa dengan menciptakan lingkungan yang
bersih dapat mencegah penyebaran berbagai macam jenis penyakit.
Keluarga mengerti dan menyadari tentang pentingnya hygine
sanitasi untuk menciptakan rumah yang sehat.
Keluarga, khususnya kepala keluarga kurang mampu mengarahkan
kepada setiap anggota keluarga untuk senantiasa menjaga
kesehatan karena dengan menjaga kesehatan kita akan mampu
mencegah segala macam penyakit.
e. Kemampuan keluarga memanfaatkan fasilitas atau pelayanan
kesehatan yang ada di masyarakat.
Keluarga mengetahui dengan jelas tentang segala fasilitas-fasilitas
kesehatan yang ada disekitarnya selain itu mereka juga mengetahui
keuntungan-keuntungan yang didapat dari fasilitas yang ada karena
meraka sangat mempercayai tenaga kesehatan yang bertugas dengan
dibuktikan apa bila ada anggota keluarga yang sakit pasti langsung
dibawa ke tenaga kesehatan, biarpun agak lama.
27.Fungsi reproduksi
a. Jumlah anak yang di miliki Tn. D adalah 1 orang laki-laki.
b. Tn. D masih memiliki istri sehingga masih memungkinkan untuk
memiliki anak lagi.
c. Istri Tn. D belum menggunakan KB untuk saat ini, karena masih baru
selesai melahirkan.
28.Fungsi ekonomi
a. keluarga mampu memenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan
dari pendapatan yang di terima perbulannya serta keluarga mampu
menyisihkan pendapatannya untuk keperluan yang tak terduga.
b. keluarga mampu memanfaatkan fasilitas kesehatan yang ada di sekitar
rumah klien seperti: puskesmas, posyandu lansia, posyandu balita, dll.
E. Stres dan koping keluarga
29.Stresor jangka pendek dan jangka panjang :
a. Jangka pendek:
1. Peningkatan pengeluaran untuk membeli kebutuhan lebaran.
2. Biaya keperluan sikecil bagi keluarga Tn. D.
3. Pembayaran yang tidak terduga.
b. Jangka panjang.
1. Pendidikan sikeci
2. Memikirkan masa depan anak-anaknya.
30. Kemampuan keluarga berespon terhadap situasi/stresor.
Untuk stress jangka pendek keluarga mengaku sedikit cemas sebab semua
kebutuhan itu bertepatan datangnya hari raya idul fitri.
Untuk stressor jangka panjang keluarga tidak direspon secara seius karena
sifatnya tidak mendesak.
31. Strategi koping yang digunakan.
Setiap ada masalah keluarga selalu mendiskusikan dengan anggota
keluarga lainnya untuk mencari solusi terbaik.
32. Strategi adaptasi disfungsional
Setiap kali keluarga menghadapi masalah selalu diselesaikan dengan
berunding serta tidak pernah mengambing hitamkan salah satu aanggota
kelurga setiap kali ada masalah yang melanda keluarga mereka.
F. Pemeriksaan Fisik

1. Tn. D (21 tahun)


TTV : TD; 120/80 mm/Hg, N; 88x/menit, S; 36,0oC,
RR; 20 x/menit
Kepala : bersih, tidak berketombe, tidak ada benjolan,
tidak ada massa
Rambut : hitam, lurus, pendek
Mata : simetris (+)/(+), ikterik (-)/(-), cowong (-)/(-),
sclera (+)/(+)
Hidung : simetris (+)/(+), polip (-)/(-)
Mulut : bersih (+), hitam (+), sariawan (-), bau (-)
Ektimitas atas : bersih (+), benjolan (-), nyeri tekan (-), crt <2dtk
Ekstrimitas Bawah : bersih (+), benjolan (-), nyeri tekan (-)
Dada : Inspeksi :
Auskultas :
Perkusi :
Palpasi :
Abdomen : Inspeksi :
Auskultas :
Perkusi :
Palpasi :
2. Ny. S (17 tahun) (Tidak berada dirumah)
TTV : TD; 100/60 Mmhg, N; 83 x/menit, S; 35,5 oC,
RR;
20x/menit
Kepala : bersih, tidak ada ketombe, tidak ada benjolan
Rambut : sehat, hitam, panjang terurai
Mata : kunjung tiva anemis (+)/(+), sclera (+)/(+),
cowong (- )/(-), ikterik (-)/(-)
Hidung : simetris, massa (-), polip (-), bersih
Mulut : bibir pucat (+), tidak ada nyeri tekan, massa (-)
Leher : simetris, odem (-), massa (-), pembesaran tyroid
(-), nyeri tekan (-)
Ekstrimitas atas : kurang bersih (+), koreng pada lengan atas
kiri (+), kulit sawo matang, massa (- ), nyeri
tekan (-), benjolan (-), crt <2 dtk
Ekstremitas bawah : kurang bersih (+), koreng pada kaki kanan dan
kiri (+), nyeri tekan (-), benjolan (-), massa (-)
Dada :Inspeksi : simetris (+), retraksi dinding dada (-)
Auskultasi : WH (-), RH (-)
Perkusi : pekak (+)
Palpasi : nyeri tekan (-),
Abdomen : Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
3. aN. G (20 Hari)
TTV :
Kepala :
Rambut :
Mata :
Hidung :
Mulut :
Leher :
Ekstremitas atas :
Ektremitas bawah :
Dada : Inspeksi :
Auskultasi :
Palpasi :
Perkusi :
Abdomen : Inspeksi :
Auskultaisi :
Palpasi :
Perkusi :

G. Harapan keluarga

Keluarga mempunyai harapan kepada tenaga kesehatan agar dapat


lebih professional dalam menjalankan tugasnya selain itu keluarga juga
mengharapkan fasilitas - fasilitas kesehatan dapat lebih memadai dan lebih
baik sehingga dapat dijangkau semua kalangan dengan mudah.
ANALISA DATA

No DATA PENUNJANG MASALAH


KEPERAWATAN
1. DS: - Istri Tn.D menyatakan, Tn.D biasa Perilaku kesehatan cenderung
merokok didalam rumah beresiko
- Istri Tn.D menyatakan, Tn.D tidak
pernah cuci tangan sehabis merokok
dan saat menggendong anak nya.
- Istri Tn.D menyatakan, dia juga
jarang cuci tangan sehabis
beraktifitas, kecuali saat ingin
makan dan sesudah makan
- Istri Tn.D mengatakan dia tidak
pernah membersihkan puting
susunya sebelum dan sesudah
menyusui.
DO:
- Tn.D tampak merokok didalam
rumah
- Puting susu istri Tn.D tampak ada
putih-putih bekas susu
2 Ds : Kurangnya pengetahuan
- Istri Tn.D mengatakan dia biasanya tentang penyakit
mengalami gatal-gatal pada kulitnya
dan tidak tahu cara mencegah dan
mengobatinya.
Do :
- Istri Tn.D tampak banyak bertanya
tentang penyakitnya
- Istri Tn.D tampak tidak tahu
penyebab dari penyakitnya

DIAGNOSA
NO DIAGNOSA KEPERAWATAN TTD
1. 1. Perilaku kesehatan cenderung beresiko sehubungan
degan perilaku yang kurang baik
2. Kurangnya pengetahuan tentang penyakit berhubungan
dengan pendidikan rendah

H. Perumusan Diagnosa Keperawatan Keluarga


I. Menentukan Prioritas Masalah Kepereawatan Keluarga
No Kriteria Skor Bobot Perhitungan
1 Sifat Masalah
Skala: 3/3x1= 1
Aktual (tidak/kurang 3 1
sehat)
Ancaman kesehatan 2

Keadaan sejah tera 1


2 Kemungkinan masalah
Dapat Dirubah 1/2x2= 1
Skala:
Mudah 2 2

Sebagian 1
0
Tidak dapat
3 Potensial Masalah
Untuk Dicegah 2/3x1= 2/3
Skala:
Tinggi 3 1

Cukup 2
1
Rendah
4 Menonjolnya Masalah
Skala: 2/2x1= 1
Masalah berat, harus 2 1
segera ditangani 1
Ada masalah, tetapi 0

tidak perlu ditangani


Masalah tidak
dirasakan
Jumlah 3 2/3

No Kriteria Skor Bobot Perhitungan


1 Sifat Masalah
Skala: 3/3x1= 1
Aktual (tidak/kurang 3 1
sehat)
Ancaman kesehatan 2

Keadaan sejah tera 1


2 Kemungkinan masalah
Dapat Dirubah 2/2x2= 2
Skala:
Mudah 2 2

Sebagian 1
0
Tidak dapat
3 Potensial Masalah
Untuk Dicegah 3/3x1=1
Skala:
Tinggi 3 1

Cukup 2
1
Rendah
4 Menonjolnya Masalah
Skala: 2/2x1=1
Masalah berat, harus 2 1
segera ditangani
Ada masalah, tetapi 1

tidak perlu ditangani


Masalah tidak 0

dirasakan
Jumlah 5

J. Perencanaan Keperawatan Keluarga


INTERVENSI
NO Tujua dan KH Intervensi Rasional
1. Setelah dilakukan 1. Anjurkan px untuk 1.Menghindari
pertemuaan selama 3x30 tidak merokok munculnya
menit di harapkan kepala didalam rumah penyakit
keluarga Tn.D 2. Anjurkan px untuk 2.Mencegah
- Px mahu mengubah mencuci tangan terjadinya
perilakunya dengan sabun sehabis penyakit
- Px memahami apa merokok dan 3.Mencegah
yang dijelaskan dan beraktifitas munculnya
diajarkan 3. Anjurkan px untuk kuman
mencuci tangan pakai menempel di
sabun saat ingin kulit bayi
menggendong 4.Menghindari
anaknya kuman yang
4. Anjurkan px untuk menempel pada
membersihkan puting putting susu
susu sebelum dan
sesudah menyusui
2. Setelah dilakukan 1. Beritahu px tentang 1. Agar tahu
pertemuaan selama 3x30 penyakit koreng nya penyakit yang
menit di harapkan 2. Beritahu px tentang dideritanya
keluarga Tn.D penyebab timbulnya 2. Agar tahu
- Mengetahui tentang penyakit koreng penyebab dari
penyakit yang diderita 3. Ajarkan px cara munculnya
nya mengatasi dan penyakit tersebut
- Mengetahui tentang mencegahnya 3. Untuk mengobati
penyebabnya timbulnya penyakit dan mencegah
- Mengerti cara koreng terjadinya
mengobati penyakitnya 4. Ajarkan px cara penyakit
merawat bekas dari 4. Agar tidak ada
koreng nya. bekas koreng nya

K. Implementasi
IMPLEMENTASI
NO NO IMPLEMENTASI
DX
1. 1 1. Menganjurkan px untuk tidak merokok didalam rumah
2. Menganjurkan px untuk mencuci tangan dengan sabun sehabis
merokok dan beraktifitas
3. Menganjurkan px untuk mencuci tangan pakai sabun saat ingin
menggendong anaknya
4. Menganjurkan px untuk membersihkan puting susu sebelum dan
sesudah menyusui
1. Beritahu px tentang penyakit koreng nya
2. Beritahu px tentang penyebab timbulnya penyakit koreng
3. Ajarkan px cara mengatasi dan mencegah timbulnya penyakit
koreng
4. Ajarkan px cara merawat bekas dari koreng nya

L. Evaluasi
EVALUASI
NO TGL EVALUASI
1. 28/02/16 S:
O:
A:
P:

Anda mungkin juga menyukai