Gambar 1 menjelaskan bahwa arah arus ditunjukkan oleh jari tengah, arah garis gaya
medan magnet ditunjukkan oleh jari telunjuk dan arah putaran motor ditunjukkan oleh jari
jempol.
Secara struktur dan konstruksi, motor DC ialah sama dengan generator DC tapi secara
kelistrikannya berbeda. Maka dari hal ini motor dan generator DC lebih sering disebut sebagai
mesin DC saja. Yang membuat berbeda secara kelistrikannya maksudnya ialah jika kita ingin
menjadikan mesin DC tersebut menjadi motor maka sumber listrik diberikan ke kumparan
penguat medan magnet (eksitasi) dan kumparan jangkar. Untuk mesin DC yang menggunakan
magnet permanen cukup memberikan sumber listrik ke kumparan jangkar saja.
Jika kita ingin menjadikan mesin DC ini menjadi generator maka sumber listrik diberikan
ke kumparan penguat medan magnet saja dan jangkar harus diputar. Dari kumparan jangkar
inilah keluar GGL. Untuk mesin DC magnet permanen maka cukup hanya jangkarnya diputar
maka GGL timbul pada kumparan jangkar.
Dari gambar 2, motor DC disuplai tegangan E dan arus I menuju terminal kelistrikan atau
terminal input dan terminal mekanikal dihasilkan torsi T dan kecepatan . Terminal input dan
output merupakan variabel Motor DC yang dihubungkan sebagai parameter K.
T=K.I&E=K.
Jadi dari gambar tersebut kita dapat mengerti bahwa motor DC hanyalah fenomena yang
berlawanan dari sebuah generator DC. Kita dapat membuat operasi membangkitkan dan
menggerakkan dari mesin yang sama.
Kuk (gandar/yoke/housing)
Kerangka magnet atau yoke motor DC dibuat dari besi atau baja dan bentuknya
merupakan bagian integrasi dari stator motor. Fungsi utamanya ialah melindungi dan menutupi
bagian dalam stator serta menyangga jangkar. Yoke juga berfungsi untuk melindungi sistem
kutub medan magnet dan penguat medan magnet.
Kutub Motor DC
Kutub ini dibuat menempel pada dinding yoke. Konstruksi dasar kutub ini terdiri dari dua
bagian yaitu, inti kutub dan sepatu kutub. Keduanya ditumpuk bersama dengan menggunakan
tekanan hidrolik kemudian ditempelkan pada yoke. Pada sepatu kutub tersedia slot untuk
meletakkan kumparan penguat medan magnet.
Kumparan Jangkar
Kumparan jangkar motor DC diletakkan pada rotor. Kumparan jangkar ini dibuat dengan
laminasi baja silikon yang rendah histeresis untuk mengurangi kehilangan magnetik seperti
histeresis dan arus Eddy. Lembaran laminasi baja ini ditumpuk membentuk struktur silinder dari
inti jangkar.
Gambar 7. Gambaran Lembaran Laminasi Baja Untuk Kumparan Jangkar
Komutator Motor DC
Komutator dibuat dari kumpulan tumpukan segmen tembaga, di antara segmen tersebut
diisolasi mika. Fungsi utamanya dari komutator ialah media penghantar bergerak dari sikat arang
menuju kumparan jangkar.
Sikat arang dibuat dari karbon atau grafit, materi ini dapat membuat kontak berputar pada
komutator. Sikat arang digunakan untuk penghantar dari terminal suplai menuju komutator lalu
ke kumparan jangkar.
Gambar 9. Gambar Bentuk Sikat Arang
T = F . cos . w . r
T = B . I . L . w . r. cos
T = k . . Ia
dimana ialah sudut antara posisi awal jangkar dengan posisi sesudah berputar.
Gambar 10. Gambaran Tentang Torsi Motor DC
Motor DC banyak digunakan pada peralatan teknik. Contohnya untuk starter mesin mobil
atau sepeda motor, dari ukuran kecil hingga yang besar. Ini dikarenakan torsi awal yang
dihasilkan oleh motor DC lebih besar dibanding motor AC sehingga dapat menggerakkan start
awal mesin untuk melakukan pembakaran.
Motor DC dikategorikan menjadi tiga jenis utama, yaitu penguat terpisah, penguat
sendiri dan magnet permanen. Untuk penguat sendiri dibagi lagi menjadi tiga macam, yaitu
penguat seri, penguat paralel (shunt) dan penguat kompon. Penguat kompon juga ada dua jenis,
yaitu kompon komulatif dan kompon diferensial. Kedua kompon ini sama-sama memiliki dua
jenis lagi, yaitu kompon panjang dan kompon pendek.
Gambar 11. Kategori Jenis-Jenis Motor DC
Pada kali ini hanya dibahas tentang motor DC penguat terpisah (separate excited) dan self -
excited .
Sesuai dengan namanya, motor DC ini mempunyai penguat medan magnet yang disuplai
terpisah dengan suplai untuk kumparan jangkar. Dari persamaan torsi motor DC kita tahu bahwa
T = K . . Ia. Jadi di sini torsi bisa divariasikan dengan mengatur fluks penguat medan magnet
dan terbebas dari arus kumparan jangkar Ia.
Dengan terpisahnya suplai untuk penguat medan magnet, maka motor jenis ini dapat
diatur kecepatan putarnya. Pada kenyataannya terdapat dua hal yang berpengaruh untuk motor
ini yaitu tegangan dan fluks medan magnet.
V = Ea + Ia . Ra
jika E=cn
maka Vt = c n + Ia . Ra
n = Vt Ia . Ra : c
Keterangan :
n : kecepatan
c : konstanta
Ra : tahanan jangkar
Ia : arus jangkar
: fluks magnet
Fluks medan secara umum biasanya diusahakan dalam kondisi konstan dan tegangan
sumber ditambah linier hingga kecepatan motor nominal. Kemudian setelah kecepatan nominal,
untuk menjaga agar tidak melebihi kecepatan nominal maka tegangan sumber dibiarkan konstan
dan fluks kumparan penguat medan diperkecil dengan mengurangi arus medan (If). Saat itu
terjadi pelemahan magnet kumparan penguat medan.
M La
Lf
R
a
dia
La=
Vt = k . . . m + dt Ra . I a Volt
dm
j=
Ti = k . . I a dt T loss
Pada keadaan steady, turunan terhadap fungsi waktu ialah nol dan jika variabel If, Ia dan m
konstan maka diperoleh persamaan berikut:
Vf = Rf . I f Volt
Vt = k . . . m + Ra . I a . Volt
Ti = k . . I a T loss Nm
Tegangan GGL lawan yang dihasilkan pada kumparan jangkar saat bekerja ialah :
ea = k . . . m Volt
Saat motor start, GGL lawan nilainya nol sehingga arus pada kumparan jangkar cukup besar.
Torsi
pada motor ini ialah :
T = k . . I a Nm
Vt RaT
m = k (k )
Cara yang digunakan untuk mengatur kecepatan motor DC penguat terpisah ialah
dif
Lf =
mengacu pada persamaan Vf = Rf . If + dt Volt. Pada saat steady, kecepatan motor ini
dapat diatur langsung dengan mengatur nilai tegangan jangkar Vt , kemudian juga dengan
mengatur nilai fluks penguat medan magnet dengan cara menambah arus medan If.
Saat tegangan sumber yang diberikan pada kumparan penguat medan magnet diatur
konstan pada harga maksimum motor maka fluks motor yang dihasilkan menjadi besar
sehingga Vt konstan. Hubungan antara torsi dan kecepatan dapat digambarkan dengan hubungan
antara dua buah garis lurus dengan kemiringan garis gradien negatif yang kecil dengan
perpotongan yang terletak pada sumbu kecepatan. Jika proses dari motor ini dihubungkan pada
suatu system mekanik (diberi beban mekanik pada motor) maka sistem akan bekerja pada poin
P1 dimana merupakan titik pertemuan antara dua buah garis.
Jika motor tidak dihubungkan dengan beban mekanik maka motor akan bekerja pada poin
P0. Untuk kumparan jangkar yang disuplai oleh sumber yang terkendali tegangan DC maka
kecepatannya dapat diatur mulai dari nol sampai harga Vt pada nilai maksimum.
Gambar 15. Grafik Metode Pengaturan Kecepatan Motor dengan Mengatur Nilai I f dari Fluks
dan Menjaga Nilai Tegangan Vt Konstan
Vt
Ish = Rsh .. (2-16)
IL = Ia + Ish.............................................................. (2-17)
Dimana :
1. Kecepatan pada prakteknya konstan tidak tergantung pada beban (hingga torque tertentu
setelah kecepatannya berkurang, lihat Gambar diatas dan oleh karena itu cocok untuk
penggunaan komersial dengan beban awal yang rendah, seperti peralatan mesin.
2. Kecepatan dapat dikendalikan dengan cara memasang tahanan dalam susunan seri dengan
kumparan motor DC (kecepatan berkurang) atau dengan memasang tahanan pada arus
medan (kecepatan bertambah).
Kelebihan Dan Kekurangan Motor DC Shunt
Motor DC Shunt. Motor DC jenis ini mempunyai ciri kumparan penguat medan diparalel
terhadap kumparan armatur. Kelebihan dari Motor DC jenis ini yaitu tidak terlalu membutuhkan
banyak ruangan karena diameter kawat kecil. Sedangkan kelemahannya yaitu daya keluaran
yang dihasilkan kecil karena arus penguatnya kecil
Rugi-rugi daya pada Penguat Shunt:
a. Rugi-rugi tembaga / listrik
Rugi tembaga terjadi karena adanya resistansi dalam belitan jangkar dan belitanmedan
magnet. Rugi tembaga akan diubah menjadi panas dalam kawat jangkarmaupun kawat penguat
magnet. Desain motor DC dilengkapi dengan kipasrotor tujuannya untuk menghembuskan udara
luar masuk ke dalam jangkar danmendinginkan panas yang terjadi akibat rugi-rugi tembaga.
Rugi tembaga padamotor DC shunt diantaranya:
1. Rugi tembaga jangkar (Ia 2. Ra Watt)
2. Rugi tembaga shun (Ish2 Rsh Watt)
2. Series excited
Dalam motor seri, gulungan medan (medan shunt) dihubungkan secara seri dengan
gulungan kumparan motor DC (A) seperti ditunjukkan dalam gambar dibawah. Oleh karena itu,
arus medan sama dengan arus kumparan motor DC. Berikut tentang kecepatan motor seri
(Rodwell International Corporation, 1997; L.M. Photonics Ltd, 2002) :
1. Kecepatan dibatasi pada 5000 RPM
2. Harus dihindarkan menjalankan motor seri tanpa ada beban sebab motor akan
mempercepat tanpa terkendali.
Motor-motor seri cocok untuk penggunaan yang memerlukan torque penyalaan awal yang tinggi,
seperti derek dan alat pengangkat hoist seperti pada gambar berikut.
3. Compound excited
Motor Kompon DC merupakan gabungan motor seri dan shunt. Pada motor kompon, gulungan
medan (medan shunt) dihubungkan secara paralel dan seri dengan gulungan kumparan motor
DC (A) seperti yang ditunjukkan dalam gambar dibawah. Sehingga, motor kompon memiliki
torque penyalaan awal yang bagus dan kecepatan yang stabil. Makin tinggi persentase
penggabungan (yakni persentase gulungan medan yang dihubungkan secara seri), makin tinggi
pula torque penyalaan awal yang dapat ditangani oleh motor ini. Contoh, penggabungan 40-
50% menjadikan motor ini cocok untuk alat pengangkat hoist dan derek, sedangkan motor
kompon yang standar (12%) tidak cocok (myElectrical, 2005).