Anda di halaman 1dari 1

BAB III

KESIMPULAN

Gangguan penyesuaian didefinisikan sebagai gejala-gejala emosisonal atau


perilaku yang bermakna secara klinis dan terjadi sebagai respons terhadap suatu
stressor dan menghilang dalam waktu 6 bulan setelah tidak adanya stressor.
Gangguan ini dapat dijumpai pada semua usia dan lebih sering pada remaja.
Gangguan penyesuaian diperkirakan tidak akan terjadi tanpa adanya stressor.
Walaupun adanya stressor merupakan komponen esensial dari gangguan
penyesuaian, namun stress adalah salah satu dari banyak faktor yang menentukan
berkembangnya, jenis dan luasnya psikopatologi,
Berdasarkan DSM IV-TR, gangguan penyesuaian ditandai dengan gejala
berdasarkan beberapa kriteria. Gejala emosional dan perilaku bisa muncul dalam
jangka waktu 3 bulan setelah onset stressor dan seharusnya pulih dalam jangka
waktu 6 bulan setelah stressor hilang. Menurut PPDGJ III, gangguan penyesuaian
dapat terdiagnosis jika gejala muncul 1 bulan setelah onset stressor dan biasanya
tidak bertahan lebih dari 6 bulan.
Pada gangguan penyesuaian, dapat diberikan psikoterapi atau farmakoterapi
ataupun kombinasi keduanya. Psikoterapi adalah pilihan utama dengan tujuan
untuk menganalisa stressor yang mengganggu pasien kemudian dihilangkan atau
diminimalkan. Psikoterapi, konseling krisis medis, intervensi krisis, terapi
keluarga, terapi kelompok, terapi perilaku kognitif, dan terapi interpersonal semua
mendorong individu untuk mengekspresikan pengaruh, ketakutan, kecemasan,
kemarahan, rasa tidak berdaya, dan putus asa terhadap stressor. Farmakoterapi
diberikan dalam waktu singkat, dan tergantung dari tipe gangguan penyesuaian,
dapat diberikan penggolongan obat yang efektif. Pemberian antiansietas berguna
untuk pasien dengan kecemasan. Antidepresi dapat diberikan bila dijumpai adanya
depresi.

15

Anda mungkin juga menyukai