Anda di halaman 1dari 3

TUGAS PEMANENAN KELAS B

NAMA: Dini Novia Sabila

NIM : 13/345570/KT/07395

MULTISISTEM SILVIKULTUR

Multisistem silvikultur merupakan upaya optimalisasi pemanfaatan


areal hutan, sehingga seluruh bagian areal hutan produksi, baik yang berupa
hutan alam yang masih potensial maupun hutan yang sudah rusak, dapat
dikelola sesuai dengan sistem silvikultur yang tepat. Kombinasi beberapa
sistem silvikultur ini akan mempunyai beberapa kelebihan.

Dengan sistem silvikultur TPTI, hutan alam akan menghasilkan


berbagai jenis kayu yang mempunyai nilai kompetisi tinggi dan sangat aman
dari sisi ekologis. Produksi TPTI merupakan hasil yang dapat diperoleh dalam
jangka panjang. Dengan sistem TPTJ atau Silin, hutan alam akan
menghasilkan kayu yang lebih produktif dan bernilai tinggi terutama dari
hasil tanaman di jalur antara, dan cukup aman dari aspek ekologi. Produksi
dari TPTJ/TPTII/Silin merupakan hasil yang dapat diperoleh dalam jangka
menengah atau sedang. Dengan sistem THPB, hutan yang rusak dapat
direhabilitasi dan ditingkatkan produktifitasnya. Produksi dari THPB
merupakan hasil yang dapat diperoleh dalam jangka pendek. Keuntungan
dari sisi cashflow, pengelolaan hutan menggunakan multisistem silvikultur
akan lebih ancar sehingga akan lebih menjamin kelayakan usaha dalam
bisnis kehutanan. Jaminan keamanan kawasan hutan juga akan menjadi lebih
mantap karena pengelolaan hutan menjadi optimal dan menyeluruh pada
semua bagian hutan.

Keuntungan multisistem silvikultur pada IUPHHK-HA dari sisi


produktifitas, pada areal hutan alam yang efektif untuk produksi dapat
dipilah menjadi areal yang layak untuk TPTI dan areal yang layak untuk
Silin/TPTJ, misalnya 60% untuk TPTI dan 40% untuk Silin/TPTJ. Dibandingkan
pada IUPHHK-HA, penggunaan multisistem silvikultur pada IUPHHK-HT dari
sisi produktifitas per-satuan luas tidak meningkatkan volume kayu yang
dapat dimanfaatkan, namun variasi jenis kayu yang dihasilkan lebih
beragam, yaitu dari jenis tanaman yang dikembangkan dan jenis kayu dari
hutan alam.

SILVIKULTUR INTENSIF

Menurut Prof. Dr. Ir. M. Naim M.Agr., hutan yang akan dibangun
dengan menerapkan konsep SILIN adalah hutan tanaman komersil
yangprospektif, sehat dan lestari. Hutan
yang prospektif adalah hutanyang produktivitas dan kualitasproduknya tinggi
. Pengelolaan hutannya juga efisien. Hutan yang sehat adalah hutan yang
mampu mewujudkan fungsi optimal sebagai hutan produksi.
Hutan lestari adalah hutan yang lahannya tetap lestari sebagai hutan
produksi.

Pengertian Silvikultur intensif adalah Teknik Silvikultur yang


memadukan ketiga pilar :

Pemuliaan pohon

Manipulasi lingkungan

Pengendalian hama terpadu

Tujuan dari Teknik Silvikultur Intensif :

Menghasilkan produk hasil hutan

Melindungi lahan

Landscape

Makanan ternak
Menahan angin

Memperkaya ekosistem

Manfaat pelaksanaan Regim Silvikultur Intensif :

Hutan produktif, efisien, kompetitif dan lestari:

o Ketrampilan berkembang

o Penyerapan tenaga kerja

o Memajukan infrastruktur

o Model Pembangunan

Tercipta

o Jangka panjang supply produk

o Hutan alam tidak terganggu

o Kualitas lingkungan meningkat

Pelaksanaan Regim Silvikutur intensif berdasarkan Keputusan


Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Tanggal 20 Juli 2004 Nomor :
SK.194/VI-BPHA/2004, tentang Penunjukan Pemegang Izin Usaha
Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu Pada Hutan Alam Sebagai Model
Pembangunan Sistem Silvikultur Intensif, dan Pembentukan Tim
Pelaksananya.

Anda mungkin juga menyukai