Anda di halaman 1dari 10

|1

IMPLEMENTASI BUDAYA 5R
(RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT, DAN RAJIN)
DI UNIT MACHINERY AND TOOL (UMT)
PT. MEGA ANDALAN KALASAN

Okye Dian Sandika, Danar Susilo Wijayanto, Budi Harjanto

Prodi. Pendidikan Teknik Mesin, Jurusan Pendidikan Teknik Kejuruan, FKIP, UNS
Kampus UNS Pabelan JL. Ahmad Yani 200, Surakarta, Tlp/Fax 0271 718419
Email :okyediansandika@gmail.com

ABSTRACT
The purpose of this researchare to know the application of 5R (organization,
neatness, cleanliness, standardization, discipline) by employee have been done well and to
know the measures and activities of 5R practice in Machinery and Tool Unit (UMT) Mega
Andalan Kalasan, Ltd. to achieve superior industry as the basic to build international
industry.
This research used experimental method and the techniques of data analysis used
descriptive data analysis.
Based on this researchcan be concluded:the application of 5R practice by the
employee in Machinery and Tool Unit (UMT) Mega Andalan Kalasan, Ltd. have been done
well. The measures and activities of 5R practice in Machinery and Tool Unit (UMT) Mega
Andalan Kalasan, Ltd. to achieve superior industry are keeping the cleanliness of unit, doing
comprehension activity continually about 5R, Head Unit, Head Subdivision and chief
category in Machinery and Tool Unit controlling, giving example, reminding in order to keep
the sense of 5R, Clean Friday of 5R, increasing RTB tools (shelf, trolley, box, tray),
providing cleanliness facilities, determining KBS (cleanliness team and 5R in UMT),
periodic evaluating by management, unit and 5R contest and money supply (deposit) UMT.
The application of 5R increases the efficiency of work, the productivity of work and
the safety of workin Machinery and Tool Unit (UMT) Mega Andalan Kalasan, Ltd.

Key words: implementation of 5R practice, Unit Machinery and Tool (UMT), Mega Andalan
Kalasan, Ltd

PENDAHULUAN inimemberikan banyak manfaat bila dapat

Perubahan jaman semakin maju dinikmati oleh banyak pihak (Kristanto

dan perkembangan teknologi yang Jahja, 2009).Perubahan dunia industri

semakin canggih menghasilkan berbagai semakin cepat, semakin banyak pula

inovasi dalam berbagai bidang kehidupan, tuntutan kerja yang diinginkan perusahaan.

termasuk bidang industri. Kemajuan Untuk mendukung pekerjaan agar dapat


|2

dilakukan lebih mudah dan lebih nyaman, caramengimplementasikan MESHSystem


salah satu yang harus dibangun adalah dengan melakukan penerapan
budaya kerja. Budaya kerja di perusahaan housekeepingmanagement dari Jepang,
perlu diciptakan dan dibutuhkan untuk yaitu: 5S yang terdiri dari Seiri, Seiton,
perkembangan perusahaan dimasa yang Seiso, Seiketsu dan Shitsuke.5S diartikan
akan datang dalam menghadapi tantangan ke dalam bahasa Indonesia menjadi 5R
di dunia industri. yaitu: Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan
Perusahaan yang bergerak dalam Rajin. Sistem Housekeeping diterapkan
proses manufacture memerlukan iklim karena terjadiketidakteraturan penempatan
kerja yang baik karena didalamnya tools di tempat kerja, khususnya
terdapat sebuah proses produksi yang departemen produksi. Program 5R
saling berkaitan antar lini. Proses produksi diharapkan menghilangkan pemborosan
harus mengedapankan asas-asas efektifitas yang ada dapat diminimalkan sehingga
kerja, efisiensi, produktifitas dan terjadi peningkatan produktifitas dan
keselamatan kerja agar produk yang efektivitas dari perusahaan (Osada, 2011).
dihasilkan memenuhi standar yang Metode 5R merupakan tahap untuk
ditetapkan. Unit paling dasar dalam mengatur kondisi tempat kerja yang
produksi adalah machiningatau pemesinan. berdampak terhadap efektifitas kerja,
Unit machinery merupakan tempat proses efisiensi, produktifitas dan keselamatan
produksi yang penting untuk mensuplai kerja.Salah satu cara menciptakan suasana
unit-unitlain dalam proses produksi. Di kerja yang nyaman adalah
dalam Unit Machinery and Tool terdapat perusahaanmenerapkan sikap kerja
proses pengerjaan mesin bubut, CNC, 5R(Kristanto Jahja, 2009).Lingkungan
frais, bor, gerinda, dan packaging yang kerja yang sebelumnya kurang nyaman
membutuhkan ketelitian, keakuratan, bagi pekerja dapat diperbaiki dan disusun
ketepatan, dan kecepatan pendistribusian dengan program 5R di PT. Mega Andalan
masing-masing komponen ke unitproduksi Kalasan.Program 5R diterapkan di
lain. perusahaan dengan latar belakang hospital
Perusahaan melaksanakan MESH equipmentdan motorcycle yang terdiri
System(Management, Environment, Safety, banyak unit/departemen produksi agar
and Health System) sebagai wujud karyawan memiliki budaya kerja baik,
kesadaran akan pentingnya keadaan sehingga kualitas produk yang dihasilkan
lingkungan kerja, kesehatan dan sesuai standar perusahaan dan
keselamatan kerja. Salah satu internasional.
|3

PT. Mega Andalan Kalasan budaya 5R yang telah dicanangkan oleh


merupakan perusahaan yang telah perusahaan akan menghasilkan sebuah budaya

memenuhi standar kualitas, baik didalam kerja yang efektif, efisien, produktif dan
menjunjung tinggi keselamatan kerja.
negeri maupun internasional. PT. Mega
Andalan Kalasan telah mendapatkan
5R sebagai Budaya Kerja
sertifikat dari SNI/SII (Indonesian
Salah satu konsepbudaya industri
National and Industrial Standards), ISO
adalah budaya 5R.Konsep ini sederhana,
9001 (Quality System), ISO 13485
mudah dipahami dan langkah awal
(Quality System Medicald Divice), EN
penyebarluasan budaya industri.5R berasal
1441 (Risk Analysis) dan EN 12183 (Test
dari 5S, singkatan dari Seiri, Seiton, Seiso,
& Requirements For Manual Propelled
Seiketsu dan Shitsuke.5S berasal dari
Wheelchair), dan beberapa produk telah
Jepang yang terkenal
memenuhi kualifikas CE-Marking
kemampuannyamengelola industry di
(Community Euro-Marking).
Indonesia.
Dilandasi asumsi-asumsi tersebut,
Konsep 5R yang sederhana sering
perlu adanya penelitian terhadap budaya
terabaikan. Industri tanpa 5R tak akan
kerja yaitu budaya 5R (Ringkas, Rapi,
mampu berprestasi secara layak. Di Jepang
Resik, Rawat dan Rajin) yang sedang
orang menyebut 5R sebagai fondasi bagi
diterapkan di PT. Mega Andalan Kalasan
semua jenis industri.5R memiliki
bagian kerja Unit Machinery and Tool.
pengertian tentang tempat kerja yang
Penulis mengangkat permasalahan tersebut
Ringkas, Rapi, Resik, Rawat dan
dalam skripsi yang berjudul:
Rajin.Penerapan konsep 5R merupakan
IMPLEMENTASI BUDAYA 5R
landasan kokoh dalam menyongsong era
(RINGKAS, RAPI, RESIK, RAWAT
industri.
DAN RAJIN) DI UNIT MACHINERY
5R merupakan budaya tentang
AND TOOL (UMT) PT. MEGA
bagaimana seseorang memperlakukan
ANDALAN KALASAN
tempat kerja secara benar.Tempat kerja
KAJIAN PUSTAKA
yang tertata rapi, bersih, dan tertib
memudahkan pekerjaan perorangan.
Hakekat Implementasi
Dengan kemudahan bekerja ini, 4 bidang
Implementasi merupakansuatu
aktivitas yang bertalian dengan penyelesaian sasaran pokok industri berupa: efisiensi
suatu pekerjaan dengan penggunaan sarana kerja, produktivitas kerja, kualitas kerja
(alat) untuk memperoleh hasil. Penerapan dan keselamatan kerja dapat mudah
|4

dipenuhi. Pemenuhan 4 bidang sasaran produktivitas kerja, kualitas kerja dan


pokok ini merupakan syarat industri dalam keselamatan kerja,sehingga cita-cita PT.
berkembang di era globalisasi.Manfaat 5R Mega Andalan Kalasan untuk menjadi
bukan saja bagi perusahaan,juga bagi industri unggulan akan terwujud seiring
karyawan (Kristanto Jahja, 2009). perjalanan waktu dengan dimulai dari
unitkerja UMT (Unit Machinery and
Tool).

METODE PENELITIAN
Tempat yang
digunakanpenelitianadalah Unit
Machinery and Tool(UMT) PT. Mega
Gambar 1. Konsep 5R
Andalan Kalasan, Jl Prambanan Piyungan
Km. 6 Yogyakarta.Pemilihan lokasi diUnit
Profil karyawan UMT (Unit Machinery Machinery and Tool (UMT) PT. Mega
and Tool) PT. Mega Andalan Kalasan Andalan Kalasan, Yogyakarta.
Di Unit Machinery and Tool
Sumber data dalam penelitian ini
memiliki karyawan yang rata-rata lulusan adalah sumber data manusia yaitu orang
SMK dengan tugas utama sebagai seorang
yang berhubungan dan mempunyai
operator. Dalam unit ini tugas operator informasi mengenai objek penelitian, serta
menjalankan berbagai mesin di antaranya
sumber data non manusia yaitu sumber-
mesin bubut, frais, CNC, EDM, bor, sumber/dokumen di Unit Machinery and
pemotong besi pipa/plat dan mesin gerinda
Tool (UMT) PT. Mega Andalan Kalasan,
serta alat bantu produksi seperti konveyor. Yogyakarta.
Unit Machinery and
Teknik pengambilan Cuplikan
Tooldipimpin oleh seorang Kepala
dengan Purposive Sampling, sedangkan
Unitdan dibantu Kepala Bagian yang
pengumpulan data dilakukan dengan
bertanggung jawab dan berwenang di
observasi, angket, wawancara, dan
beberapa sector di Unit Machinery and
dokumentasi.
Tool.
Uji validitas data menggunakan
Budaya kerja 5R diharapkan
triangulasi sumber dan triangulasi metode.
Unit Machinery and Tool mampu
Untuk mendapatkan data yang kuat model
meningkatkan 4 bidang sasaran pokok
analisis yang digunakan dalam penelitian
industri berupa: efisiensi kerja,
ini adalah analisis interaktif yaitu model
|5

analitis yang menyatu dengan proses


pengumpulan data dalam suatu siklus
(Sutopo H. B, 2002).Diagram alir
penelitian dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 3. Hasil Observasi karyawan UMT

Gambar 4. Diagram Total Pelaksanaan 5R di UMT


(Sumber: PT. Mega Andalan Kalasan)

Pelaksanaan 5R di Unit Machinery


Gambar 2. Diagram Alir Penelitian
and Tool PT. Mega Andalan Kalasan telah
mencapai persentase total 80% yaitu 3R
HASIL DAN PEMBAHASAN
pertama ringkas, rapi, dan resik mencapai
Observasi taraf 50%, ditambah rawat mencapai taraf
20% dan rajin mencapai taraf 10%. Dalam
pelaksanaan 5R terdapat beberapa kendala
yang mencapai taraf persentase 20% yang
terdiri dari fasilitas, pelabelan, dan faktor
pemimipin UMT.Untuk lebih jelasnya
dapat dilihat pada pie diagram tentang
|6

kendala 5R di Unit Machinery and Tool menjumlah angka yang diperoleh dari
PT. Mega Andalan Kalasan. responden dikalikan 100%.

A
TR = X 100 %
B

DimanaTR = Tingkat implementasi


A=Jumlah responden
menjawab ya.

Gambar 5. Diagram Kendala Pelaksanaan 5R di


B = Jumlah responden.
UMT Kriteria angket yang
(Sumber: PT. Mega Andalan Kalasan) akanmenunjukkan tingkat implementasi
dilakukan dengan berpedoman sebagai
Angket berikut:
Metode angket dibuat berdasarkan a. Pencapaian 80% sampai dengan
observasi di Unit Machinery and Tool 100%, sangat tinggi.
berisi tentang implementasi budaya 5R b. Pencapaian 66% sampai dengan
(ringkas, rapi, resik, rawat dan rajin) 79%, tinggi.
diberikan kepada karyawan Unit c. Pencapaian 56% sampai dengan
Machinery and ToolPT. Mega Andalan 65%, cukup.
Kalasan. Angket akan dijawab oleh d. Pencapaian 40% sampai dengan
karyawan Unit Machinery and Tooluntuk 55%, rendah.
mengetahui apakah penerapan budaya e. Pencapaian 0% sampai dengan
kerja 5R telah dilaksanakan dengan baik. 39%, sangat rendah.
Angket yang dibagikan kepada
Tabel 1. Tingkat Implementasi 5R
karyawan Unit Machinery and Tool dibuat
berdasarkan kisi-kisi angket.Angket telah
diuji coba untuk mengetahui kehandalan
(reliable) dan kesesuaian (valid) data. Uji
coba angket diberikan kepada 20 karyawan
Unit Machinery and Tool dan 30 karyawan
sebagai sampel responden dari jumlah total
populasi 50 karyawan di Unit Machinery
Menghitung tingkat implementasi and Tool. Data angket dari 30 karyawan
5R di UMT dilakukan dengan dengan cara responden tersebut dianalisis untuk
|7

mengetahui tingkat implementasi 5R di 5R mampu meningkatkan


Unit Machinery and Tool. Sampel kebersihan tempat kerja dan 4 bidang
responden yang berjumlah 30 orang sasaran pokok industri berupa: efisiensi
tersebut menjawab pertanyaan angket yang kerja, produktivitas kerja, kualitas kerja
tercantum pada hasil angket penelitian dan keselamatan kerja.
sebagai berikut pada tabel 2:
Langkah-langkah yang dilakukan
UMT untuk menerapkan 5R dengan baik
adalah:
1. Jumat bersih 5R
2. Menambah RTB (rak, troli, box,
nampan)
Tabel 2.Hasil Angket dari 30 Responden
3. Menambah alat kebersihan untuk
mendukung 5R
4. KBS (tim kebersihan dan 5R di
UMT)
5. Melakukan kebersihan lingkungan
tempat kerja, dan alat.
6. Kepala Unit dan Kepala Bagian
breafing, serta turba (turun ke
bawah langsung) ke bagian
produksi pantau pelaksanaan 5R.

Kendala penerapan 5R di MAK khususnya


UMT yaitu:
1. Faktor internal yaitu sumber daya
manusia, dari dalam diri karyawan
dan belum ada divisi khusus tim
5R yang incharge 5R.
2. Faktor eksternal yaitu kendala
fasilitas, prasarana membutuhkan
investasi dan tenaga besar.
Penambahan fasilitas dan sarana
Wawancara belum terpenuhi, seperti pengadaan
RTB pada produk machinery,
|8

penggunaan plastik di gudang yang 1. Keberhasilan Penerapan Budaya 5R


harusnya diganti dengan nampan, (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan
masih menggunakan karung dalam Rajin) oleh Karyawan di Unit
gudang, serta pengadaan label pada Machinery and Tool (UMT) PT. Mega
alat bantu kerja dan benda kerja. Andalan Kalasan
Penerapan budaya 5R di Unit
Solusi untuk mengatasi kendala penerapan
Machinery and Tool adalah tinggi. Sesuai
5R adalah:
analisis yang diperoleh dari data-data
Evaluasi berkala dari manajemen,
tersebut tingkat implemetasi 5R di UMT
dari Unit, serta lomba 5R.
PT. Mega Andalan Kalasan telah
Pengadaan fasilitas kebersihan
diterapkan secara baik dengan berbagai
menggunakan uang cash
kegiatan yang dilakukan (kedisiplinan,
(simpanan) UMT kemudian claim
pemahaman 5R, Kegiatan Ringkas, Rapi,
ke manajemen
Resik, Rawat, dan Rajin). Dari data
Evaluasi lay out di UMT untuk
tersebut dapat diketahui juga hasil rendah
proses transfer barang semakin
terhadap tingkat keberhasilan
cepat dan mudah antar unit.
implementasi 5R di UMT PT. Mega
Menambah RTB (rak, troli, box,
Andalan Kalasan akibat dari karyawan
nampan) ke UMT.
yang belum memberi label warna merah
Jumat bersih 5R, pagi jam 07.00
untuk barang yang tidak digunakan dan
s/d 08.00 WIB diawali dengan
kepala unit/kepala bagian kurang
olahraga pagi untuk penyegaran
melakukan kontrol serta melakukan
badan, dilanjutkan karyawan UMT
koreksi bila ditemukan penyimpangan.
membersihkan kawasan UMT
2. Kegiatan Budaya 5R (Ringkas, Rapi,
Karyawan berusaha memahami 5R
Resik, Rawat dan Rajin) di Unit
demi kemajuan perusahaan,
Machinery and Tool (UMT) PT. Mega
sehingga 5R dapat mengubah pola
Andalan Kalasan
pikir setiap individu di MAK.
a. Menjaga kebersihan unit dari segi
Melakukan breafing pagi untuk
penyusunan bahan baku,
menyadarkan dan mengingatkan
penyusunan mesin (lay out).
kembali tentang 5R dan hal penting
b. Menata, mengatur, memantau, dan
berkaitan dengan pekerjaan.
evaluasi dari pihak Kepala Unit,
Kepala Bagian, maupun ketua
Pembahasan
kelompok.
|9

c. Melakukan kegiatan pemahaman yangperlu ditingkatkan mengenai


terus-menerus 5R dengan tujuan pemberian label warna untuk barang
pembudayaan karakter pekerja. yang tidak digunakan, dan tugas
d. Kepala Unit, Kepala Bagian Unit Kepala Unit/Kepala Bagian
Machinery and Tool mengawasi, melakukan kontrol dan mengoreksi
memberikan contoh, mengingatkan penyimpangan kegiatan 5R.
agar selalu terjaga makna dari 5R, 2. Tindakan dan kegiatan budaya 5R di
serta turba (turun ke bawah Unit Machinery and Tool (UMT) PT.
langsung) ke bagian produksi. Mega Andalan Kalasan:
e. Jumat bersih 5R, pagi jam 07.00 a. UMTmenjaga kebersihan unit dari
s/d 08.00 WIB untuk penyegaran segi penyusunan bahan baku,
badan, kemudian karyawan Unit penyusunan mesin (lay out) dengan
Machinery and Tool membersihkan tujuan memperlancar produksi dan
lingkungan kerja. kenyamanan.
f. Melakukan penambahan sarana b. Menjaga kebersihan unit dilakukan
dengan menambah RTB (rak, troli, dengan Jumat bersih 5R.
box, nampan)di dalam gudang. c. Kepala Unit, Kepala Bagian, dan
g. Menyediakan alat kebersihan dan ketua kelompok di Unit Machinery
mengganti yang sudah usang. and Tool mengawasi, memberikan
contoh, mengingatkan agar selalu
KESIMPULAN terjaga makna dari 5R. Kepala Unit
Berdasarkan hasil penelitian dan
dan Kepala Bagian memberi
pembahasan, maka secara garis besar
contoh dalam praktek pelaksanaan
dapat dikemukakan simpulan sebagai
5R dan briefing sewaktu-waktu,
berikut :
serta turba (turun ke bawah
1. Penerapan budaya 5R oleh karyawan
langsung) ke bagian produksi.
di Unit Machinery and Tool (UMT)
d. Unit Machinery and Tool
PT. Mega Andalan Kalasan telah
menambah sarana RTB (rak, troli,
dilakukan dengan baik. Implementasi
box, nampan)di dalam gudang dan
budaya 5R dilihat banyaknya kegiatan
menyediakan fasilitas kebersihan
meliputi kedisiplinan, kegiatan
untuk menjaga budaya 5R tetap
ringkas, kegiatan rapi, kegiatan resik,
terlaksana dengan baik.
kegiatan rawat, dan kegiatan rajin.
e. Evaluasi berkala dari management,
Meskipun demikian terdapat temuan
dari Unit, dan perlombaan 5R,
| 10

Serta pengadaan fasilitas Khedkar, S. B., Thakre,R. D., Mahantare,


Y. V.,&Ravi Gondne.(2012).
kebersihan menggunakan cash
Study of Implementing 5S
(simpanan) UMT, kemudian claim Techniques in Plastic
Moulding. International
ke pihak management.
Journal of ModernEngineering
Research (IJMER). 12 (2),
3653-3656
DAFTAR PUSTAKA
Moleong, Lexy. J. (2001). Metode
Arikunto, Suharsimi. (2006). Prosedur Penelitian Kualitatif. Bandung:
Penelitian Suatu Pendekatan Remaja Rosdakarya
Praktek. Jakarta : Rineka Cipta. Moubray. (1997).ReliabilityCentered
Dictionary, Websters. (2013). The Mean Maintenance,2nd ed . New York:
of Implementation. London Industrial Press Inc
(U.K): Global Inc Narbuko & Achmadi. (2007). Metode
Hegde1,H. G., Mahesh, N. S., &Doss, Penelitian. Jakarta: Bumi
Kishan. (2009). Overall Aksara
Equipment Effectiveness Nasution, S. (2004). Metode Research :
Improvement byTPM and 5S Penelitian Ilmiah. Jakarta: Bumi
Techniques in a CNC Machine Aksara
Shop. Journal of Engineering Osada, T. (2011). Sikap Kerja 5S. Jakarta:
and Manufacturing PPM
Management.9 (8), 25-32 Sugiyono. (2011). Metode Penelitian
Hirano, H. (1996). 5S for Operators 5 Pendidikan. Bandung: Alfabeta
Pillars of The Visual Sukmadinata. (2006). Metode Penelitian
Workplace,Productivity Press, Kualitatif. Semarang: Puspa
New York Swara
Jahja, Kristanto. (2009). Seri Budaya Suprapto, Timotius. (2010). Ringkas, Rapi,
Unggulan 5R (Ringkas, Rapi, Resik, Rawat, dan Rajin.
Resik, Rawat, Rajin), 3th ed. Jakarta: Conimp
Jakarta: Productivity and Sutopo, H. B. (2002). Metodologi
Quality Management Consultans Penelitian Kualitatif. Surakarta :
Kartika, Hayu. (2011). Analisa Pengaruh UNS Press
Sikap Kerja 5S dan Faktor Syukur, Agus. (2010). 5 R, ISO 9001:2008
Penghambat Penerapan & POKA YOKE(STRATEGI
5S terhadap Efektivitas Kerja JITU MANAJEMEN MUTU
Departemen Produksi di PERUSAHAAN). Jakarta:
Perusahaan Sepatu. Jakarta: Toyota Corporation
UMB Tachan. (2008). Implementasi Budaya
Khamis,N., Rahman, M. N., Unggulan di Industri Menuju
Jamaludin,K.R., Ismail, A.R., World Class. Jakarta: Menara
Ghani, J.A., & Zulkifli, tunggal
R.(2009). Development of 5S Toha, R. (1997). Pengaruh Penerapan
Practice Checklist 5S/5R pada Produktivitas Kerja
forManufacturing Karyawan di PT Pindad
Industry.Journal of (Persero) .Jakarta: Sekolah
Proceedings of the World Tinggi Ilmu Ekonomi IPWI.
Congress on Engineering.9
(1), 978-988

Anda mungkin juga menyukai