Anda di halaman 1dari 5
TEKNOLOGI PENYULINGAN MINYAK ATSIRI MENGGUNAKAN BOILER DENGAN SISTEM EMPAT FIRE TUBE SEBAGAI SUPERHEATER Oleh : Muh. Khoiril Mustofa, 8.Si.” Abstrak ‘Tanaman nilam dan tanamen cengkeh merupakan tanaman penghasil minyak atsiri yang penting, untuk nilam menyumbang lebih dari 50% dari total ekspor minyak atsiri Indonesia, Teknologi penyulingan minyak atsiri memang sudah banyak dikenal oleh masyarakat penyuling, totapi pada awalaya masih menggunakan teknologi sederhana misalnya menggunakan drum oli bekas sebagai media penyuling. Sesuai dengan perkembang- an teknologi, maka sekarang ini sudah ada teknologi yang lebih modern dengan menggunakan bahan stainles steel (SS) dengan dilengkapi boiler (ketel uap). ‘Telmnologi penyulingan minyek atsiri menggunakan boiler dengan empat fire tube sebagai superhead 30%) lebih tinggi dari pada nilam Jawa (kadar minyaknya < 2%). ‘Tenaman nilam merupakan tanaman yang tumbuh subur di daratan rendab maupun di dataran tinggi di Indonesia, Tanaman ini mengandungminyak yang dapat i ckstraksi (disuling) daun dan tangkainya, Tanaman {ni dapat ditanam dengan masa panen 6-7 bulan. Minyak Cengkeh Minyak cengkeh adatah salah satu jenis dari minyak atsiri yang terdapat di Indonesia terutama di Propinsi Jawa Tengah seperti kabupaten Tegal, Banyumas, Salatiga, Solo, dan Klaten (Ali Nurdin, dlc, 2001). Ada tiga tipe cengkeh yang dibudi dayakan di Indonesia yaitu siputih, sikotok, dan zanzibar, yang diberakan dari cir-ciri pada pucuk, cabang muda, daun, ranting, bunga, percabangan, atau bentuk mahkota pohon, Pengolahan cengkeh dilakukan dengan cara ckstraksi (penyulingan), ekstraksi minyak dilakukan pada bagian bunga, tangkai bunga, dan daunnya. Dari ketiga bagian tersebut yang paling ekonomis adalah cekstrak bagian daunnya. Oleh Karena itu, jenis minyak cengkeh yagn umum diperjual belikan adalah minyak daun cengkeh (clove leaf oil). ° Muh. Khoiril Mustofa, S.Si Klaten 47 PROSPECT, Februari 2008, Tahun 4, Nomor 6 Secara teknologi, penyulingan minyak atsiri memang sudah banyak dikenal oleh masyarakat penyuling, tetapi pada awalnya masih menggunakan ‘eknologi sederhana misalnya menggunakan drum bekas oli sebagai media menyuling, Sesuai dengan perkem- bbangan teknologi maka sekarang ini sudah ada teknologi lebih modem yaitu dengan menggunakan bahan stainless stecl (SS) dengan dilengkapi boiler (ketel wap), ‘Tujuan dan Sasaran ‘Tujvan dari pembuatan proposal ini adalah memunculkan teknologi penyulingan minyak atsiri ‘menggunakan boiler dengan sistem empat fire tube sebagai super heater yang masih jarang di gunakan oleh masyaralat penyuling. Adapun sasaran dari proposal ini adalah untuk ‘masyarakat penyuling supaya lebih memahami tentang, proses penyulingan untuk mendapatken rendemen yang lebih tinggi dari pada menggunakan alat penyulingan yang lebih sedechana, Lokasi Kegiatan ‘Lokasi kegiatan dari proposal ini adalah di per- usahaan Abadi Indah dimana menjadi sentra kegiatan pembuatan proses disain dan manufaktur, kemudian perusahaan Agro Sembarang Ladang (ASL) di Ceper, serta perusaan Maju Lancar di Banfarnegara. Adapun penyulingan yang ada di Randu Lanang adalah hanya sebagei pembanding dari proses penyulingan yang sudah ada. Dasar Teori Sejarah Perkembangan Teknologi Penyulingan Pada awalnya teknologi penyulingan bermala dari penggunaan drum oli bekas sebagai media penyulingan. ‘Alat ini sangat sederhana dan banyak kelemahannya diantaranya hanya menghasilken rendemen yang rendah dan hasil minyak atsirinya masih mengandung. ‘unsur besi (Fe) sehingga mutu minyak atsirinyarendah serta harga jual juga rendah (contohnya penyulingan yang ada di Banjarnegara). oe ct Bendngin— Pamisah Reis Sting aoe Gambar 1 Sistem Penyulingan kukus sederhana Sesuai dengan perkembangan teknologi penyulingan lebih lanjut, maka dibuatlah teknologi penyulingan sitem kohobasi yang menggunakcan stain- less steel (SS) di mana sistem penyulingan ini juga masih kurang bagus karena hanya menghasilkan rendemen 1,5% maksimal seperti yang terjadi di perusahaan Agro Senbarang Ladang dan di perasahaan Maju Lancar di Banjarnegara, dari pada sistem penyulingan yang akan diusulken, ir Ha Lon} Gambar2 Sistem penyulingan minyak atsiri dengan teknologi kohobasi (Rendemen < 1,5%), karena tekanan wap rendah 48 Foto 1 Sistem penyulingan minyak atsiri dengan teknlogi kohobasi (Rendemen < 1,5%), karen tekanan wap rendah ‘Teknologi Penyulingan ‘Teknologi penyulingan adalah teknologi ekstraksi ‘atau pengambilan minyal dari bahan yangmengandung minyakatsiri dengan cara hidrodifusi. Sebagai contohnya daun nilam diekstraksi untuk diambil minyaknya (minyaknilam) secarahidrodifusi. Hidrodifusi adalah pelewatan air melalui pori-pori daun, Minyak Atsiri ‘Minyak atsiri atau disebut juga pachouli oil adalah minyak terbang. Biasanya berfungsi sebagai bahan baka industri farmasi atau industri minyale wangi. Boiler Boiler adalah bejana yang menghasilkan uap. Di ‘mane uap inj akan berfungsi untuk menguapi bahen ‘yang mengandung minyak atsiri Boiler adalah alat penukar panas yang salah satu fiuida menyerap panas dan kernudian menguap ketika mengolir melalui alat penukar panas tersebut (Nurul ‘Imam Supardi, 2003). Gambar3 Boiler sederhana Gambar 4 Boiler modern Superheater Superheater adalah alat penukar panas yang ‘memindahkan kalor dari fluida panas ke uap jenuh untuk pemanasan lanjut, Sistem Dalam bidang thermodinamika, sistem didefinisi- kan sebagai suatu jumlah materi ataupun suatu lingkup dalam ruang yang diplih untuk dipelajari (Cengel, 1997, dalam Nurul Imam Supardi, 2003). ara panas kar t 1 eo Uap kaha 110°C J—* Daeiah swpethoster von] Bata uk lt ‘Ar masuk —o=} aaa panos masuk Gambar 5 Sistem ketel dengan satu fire tube (satu pipa api) sara paras keluar toytatat Uap tear 128°C Daersh supetneator [| > Botes moka air ‘Ae atu et tt tt sara panas masik Gambar 6 Sistem ketel dengan empat fire tube (empat pipa api) 49 PROSPECT, Februsri 2008, Tahun 4, Nomor 6 Macam Kondensor Gambar7 Kondensor spiral dan tubular ‘Teknologi Boiler dengan Sistem Empat Super- heater Savety valve Velve fe Uap tear Nan Gambar 8 Sistem Boiler ‘Teknologi boiler dengan sistem empat fire tube sebagai superheater adalah sangat efisien untuk ‘penggunaan sistem penguapan dari pada bahan-bahan_ yang mengandugn minyalk atsiti, bila dibandingkan dengan teknologi boiler dengan sistem satu fire tube sebagai superheater, karena teknologi boiler dengan sistem empat superheater memiliki tekanan yang lebih tinggi yaitu diperkirakan 5-6 kg/cm? (5-6 bar) Dari detail di atas, hidrodifusi sangat dipengarahi oleh tekanan uap yang masuk delam pori-pori daun, di ‘mana dengan adanya tekanan uap yang lebih tinggi masuk ke dalam pori-pori maka hidrodifusi semakin berhasil. Pembahasan Detail telnologi proses penyulingan minyak atsiri ‘menggunaican boiler dengan empat fire tube sebagai superheater, | NS rear emai os Tag ah a ns Gambar9 Sistem penyulingan modern Diem! Sistem penyulingan modern Foto 2 Teknologi proses minyak atsiri menggunakan boiler dengan empat fire tube sebagai superheater dimulai dari penambehan air ke dalam unit boiler setinggi setengah kapasitas tungku, bisa dilihat dari para meter yang ada, kerudian dilakucan pengisian aun nilam sampai penuh dengan densitas 0,1 gr/om’ (Kepadatan 0,1 gr/em’), selanjutnya tangki ketel penyulingan ditutup. Setelah itu dilakukan pengisian tangki air endingin dengan air sampai setinggi batas level. Nyalakan pompa air pendingin sebagai sitkulasi airpendinginan, Proses selanjutnya adalah penyalaan pompe air untuk pengisian tinggi penampung air ke boiler, selanjutnya penyalaan api melalui kompor minyak, 50 Sclame 3 jam air sudah mendidih. Kita menunggu tekanan uap mencapai 5 kg/om?, Baru kran atau katup ipa uap yang memuju Ke ketel penyulingan di buka atau fekanan uap dijaga konstan 5 kg/em?, Sclanjutnya setelah ada tekanan uap tehadap daun nilam maka akan terjadi ekstraksi daun atau dalam bahasa kimianya terjadi proses hidrodifus Uap air akan meneican terus daun nilam schingga akan terbentuk campuran wap air dan minyak, wap air berada di bawah wap minyak yang kemudian akan tethembuskan di dalam unit pendingin, Tetesan-tetesan up air dan minyak akan ditampung di dalam unit, pemiisah minyak, Proses selanjutnya adalah memisah- kan air dan minyak, minyak ditarmpung di dalam wadab yang bersih dan berwarna untuk selanjumya dilakeukan pengujian di laboratorium. ‘Teknologi Penyulingan Minyak Atsiri Kesimpulan 1, Tanaman nilam dan tanaman cengkeh dapat ‘menghasilkan minyak atsiri, 2. Teknologi penyulingan minyak atsiri dapat 4ilalenkan dengan cara sederhana, agak modern, den modem, 3. Teknologi penyulingan minyak atsiri menggunakan boiler dengan empat fire tube sebagai superheater imungkinkan merupakan teknologi yang modern saat ini karena bisa menghasilkan rendemen yang, ‘tinggi yaitu diperkirakan di atas 2,5%., Daftar Pustaka 1. Supardi, Nurul Imam, 2003, Tesis, Kayian Perilaku Perpindahan Panas pada Ketel Uap Terbuka dengan Satu Pipa Api, UGM, Yogyakarta. 2, Nurdin, Ali, Achmad Mulyana, Hadi Suraino, 2007, Pustaka Iptek, Isolasi Eugenol dari Minyak Daun Cengkeh Skala Pilot Plant, Vol. 3, Jurnal Saint dan Teknologi BPPT, 51

Anda mungkin juga menyukai