PENDAHULUAN
Laut merupakan bagian permukaan bumi yang luas digenang oleh air yang dalam
sampai yang paling rendah. Laut menghubungkan antar pulau yang satu dengan pulau
yang lainnya. Wilayah perairan Indonesia berada diantara dan disekitar pulau-pulaunya,
dengan luas kurang lebih 5.193.250 km2 terletak pada posisi silang antara dua benua,
benua Asia dan benua Australia, dan antara dua samudra yaitu samudra Hindia dan
Secara geografis provinsi Sulawesi Selatan diapit oleh tiga wilayah laut dan pantai
yaitu Teluk Bone disebelah Timur, Laut Flores disebelah Selatan dan Selat Makassar di
sebelah Barat. Propinsi ini memiliki banyak gugusan pulau seperti Kepulauan Spermonde
di Selat Makassar. Kepulauan ini masih banyak dijumpai terumbu karang yang masih asli
karang yang cukup luas. Terdiri dari gugus pulau dan jaraknya terpisah antara satu pulau
dengan pulau lainnya. Pulau Samalona termasuk dalam kumpulan pulau-pulau yang
terletak di wilayah selatan Selat Makassar atau di sisi barat semenanjung Sulawesi
Selatan, yang juga merupakan salah satu dari gugusan kepulauan spermonde atau
Spermonde Shelf. Pulau Samalona juga merupakan pulau yang memiliki potensi
Keanekaragaman Hayati yang sangat tinggi seperti Terumbu Karang, Lamun, dan
Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukanlah Kuliah Lapangan ini dengan tujuan
untuk meninjau berbagai macam aspek yang ada di perairan Makassar, khususnya di
Pulau Samalona.
I.2 Tujuan
tentang pulau dan perairan sekitar ditinjau dari aspek geologi, fisika, kimia, dan biologi.
Kuliah Lapangan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 23 Mei 2015, pukul
IV.1 Kesimpulan
Makassar, Sulawesi Selatan, dapat disimpulkan bahwa pada pengamatan terhadap aspek
Fisika, dengan melakukan penentuan posisi koordinat menggunakan GPS, diperoleh hasil
S = 05 7' 28,9" dan E = 119 20' 36,2". Untuk Penentuan arusnya digunakan Layang-
layang arus sepanjang 2 meter dan untuk membentangkannya dibutuhkan waktu selama
25 detik. Pada aspek kimia, dilakukan pengamatan terhadap salinitas air lautnya dengan
menggunakan salinometer, diperoleh hasil sebesar 38%. Pada aspek biologi, dilakukan
pengamatan terhadap jenis biota laut yang terdapat di pulau samalona, dan dari hasil
pengamatan, didapatkan beberapa jenis biota laut seperti Bulu babi Diadema , Kima
Tridaacna gigas , Zooxanthellae , Karang otak Favia sp. Pada aspek geologinya, dapat
diamati bahwa pulau samalona memiliki pasir berwarna putih, disebabkan karena
banyaknya karang pada pulau samalona, dan adanya pelapukan atau pemecahan karang
yang kemudian terbawa oleh arus dan mengendap pada tepi-tepi atau pulau-pulau
disekitarnya.
IV.2 Saran
lapangan.
Dahuri, R., J.Rais dan S.P Ginting, dan M.J Setepu.1996. Pengelolaan Sumberdaya
Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Pradnya Paramita. Jakarta.
Rauf, Abdul, dan Yusuf, Muhammad.2004. Studi Distribusi dan Kondisi Terumbu Karang
dengan Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh di Kepulauan Spermonde
Sulawesi Selatan. Ilmu Kelautan Universitas Dipanegara. Semarang.