Anda di halaman 1dari 4

BAB I

PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Laut merupakan bagian permukaan bumi yang luas digenang oleh air yang dalam

sampai yang paling rendah. Laut menghubungkan antar pulau yang satu dengan pulau

yang lainnya. Wilayah perairan Indonesia berada diantara dan disekitar pulau-pulaunya,

dengan luas kurang lebih 5.193.250 km2 terletak pada posisi silang antara dua benua,

benua Asia dan benua Australia, dan antara dua samudra yaitu samudra Hindia dan

samudra Pasifik (Dahuri, dkk., 1996).

Secara geografis provinsi Sulawesi Selatan diapit oleh tiga wilayah laut dan pantai

yaitu Teluk Bone disebelah Timur, Laut Flores disebelah Selatan dan Selat Makassar di

sebelah Barat. Propinsi ini memiliki banyak gugusan pulau seperti Kepulauan Spermonde

di Selat Makassar. Kepulauan ini masih banyak dijumpai terumbu karang yang masih asli

(alami). Kepulauan Spermonde merupakan salah satu wilayah penyebaran terumbu

karang yang cukup luas. Terdiri dari gugus pulau dan jaraknya terpisah antara satu pulau

dengan pulau lainnya. Pulau Samalona termasuk dalam kumpulan pulau-pulau yang

terletak di wilayah selatan Selat Makassar atau di sisi barat semenanjung Sulawesi

Selatan, yang juga merupakan salah satu dari gugusan kepulauan spermonde atau

Spermonde Shelf. Pulau Samalona juga merupakan pulau yang memiliki potensi

Keanekaragaman Hayati yang sangat tinggi seperti Terumbu Karang, Lamun, dan

sebagainya (Rauf dan Yusuf, 2004).

Berdasarkan hal tersebut, maka dilakukanlah Kuliah Lapangan ini dengan tujuan

untuk meninjau berbagai macam aspek yang ada di perairan Makassar, khususnya di

Pulau Samalona.
I.2 Tujuan

Tujuan dari Kuliah Lapangan ini adalah Mahasiswa mampu mengaplikasi

pengetahuan yang diperoleh selama proses pembelajaran Oseanologi Pendahuluan

tentang pulau dan perairan sekitar ditinjau dari aspek geologi, fisika, kimia, dan biologi.

I.2 Waktu dan Tempat

Kuliah Lapangan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, tanggal 23 Mei 2015, pukul

09.00-12.00 WITA, di Pulau Samalona, Kecamatan Mariso, Makassar, Sulawesi Selatan.


BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

IV.1 Kesimpulan

Dari Kuliah Lapangan yang dilakukan di Pulau Samalona, Kecamatan Mariso,

Makassar, Sulawesi Selatan, dapat disimpulkan bahwa pada pengamatan terhadap aspek

Fisika, dengan melakukan penentuan posisi koordinat menggunakan GPS, diperoleh hasil

S = 05 7' 28,9" dan E = 119 20' 36,2". Untuk Penentuan arusnya digunakan Layang-

layang arus sepanjang 2 meter dan untuk membentangkannya dibutuhkan waktu selama

25 detik. Pada aspek kimia, dilakukan pengamatan terhadap salinitas air lautnya dengan

menggunakan salinometer, diperoleh hasil sebesar 38%. Pada aspek biologi, dilakukan

pengamatan terhadap jenis biota laut yang terdapat di pulau samalona, dan dari hasil

pengamatan, didapatkan beberapa jenis biota laut seperti Bulu babi Diadema , Kima

Tridaacna gigas , Zooxanthellae , Karang otak Favia sp. Pada aspek geologinya, dapat

diamati bahwa pulau samalona memiliki pasir berwarna putih, disebabkan karena

banyaknya karang pada pulau samalona, dan adanya pelapukan atau pemecahan karang

yang kemudian terbawa oleh arus dan mengendap pada tepi-tepi atau pulau-pulau

disekitarnya.

IV.2 Saran

Sebaiknya dalam melakukan kegiatan seperti kuliah lapangan, bagi asisten

maupun praktikan perlu berkonsentrasi sepenuhnya terhadap proses pembelajaran di

lapangan.
Dahuri, R., J.Rais dan S.P Ginting, dan M.J Setepu.1996. Pengelolaan Sumberdaya
Wilayah Pesisir dan Lautan Secara Terpadu. Pradnya Paramita. Jakarta.

Rauf, Abdul, dan Yusuf, Muhammad.2004. Studi Distribusi dan Kondisi Terumbu Karang
dengan Menggunakan Teknologi Penginderaan Jauh di Kepulauan Spermonde
Sulawesi Selatan. Ilmu Kelautan Universitas Dipanegara. Semarang.

Anda mungkin juga menyukai